Perilaku Mulia Rasulullah SAW kepada Non-Muslim

Isra dan Mi’raj, Perjalanan Mahadahsyat Rasulullah

Pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam dijemput malaikat Jibril dan Buraq untuk melakukan perjalanan Isra dan Mi’raj untuk menerima perintah shalat dari Allah subhanahu wa ta’ala. Perjalanan yang ditempuh dalam satu malam itu disebut-sebut sebagai pelipur lara untuk Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yang ditinggal wafat dua orang yang paling dicintainya, istrinya, Khadijah radiallahu anhu, dan pamannya, Abu Thalib.

Isra

Perjalanan malam hari dari Makkah ke Yerusalem berjarak 1.507,9 kilometer. Penerbangan dengan pesawat terbang saat ini memakan waktu 1 jam 52 menit. Sebelum sampai ke Baitul Maqdis, Malaikat Jibril membawa Rasulullah singgah ke Madinah, Bukit Thursina, dan Bethlehem untuk melakukan shalat. Di Baitul Maqdis, Rasulullah mengimani shalat 125 ribu nabi.

Mi’raj

Rasulullah naik ke  Sidratul-Muntaha ditemani Malaikat Jibril dan menunggangi Buraq untuk bertemu dengan Allah.

Langit 1, Bertemu Nabi Adam alaihissalam.

Langit 2, Bertemu Nabi Isa alaihissalam dan Nabi Yahya alaihissalam.

Langit 3, Bertemu Nabi Yusuf alaihissalam.

Langit 4, Bertemu Nabi Idris alaihissalam.

Langit 5, Bertemu Nabi Harun alaihissalam.

Langit 6, Bertemu Nabi Musa alaihissalam.

Langit 7, Bertemu Nabi Ibrahim alaihissalam.

 

Bait-Ul Ma’mur

Di sini, 70 ribu malaikat shalat setiap harinya. Malaikat Jibril hanya mampu mengantarkan Rasulullah sampai di sini.

Sidratul-Muntaha

Rasulullah bertemu Allah dan menerima perintah shalat wajib 50 waktu yang kemudian diringankan menjadi lima waktu dalam satu hari satu malam.