DIRIWAYATKAN dari Abu Burzah bahwa Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya apa yang paling ditakutkan pada diri kalian adalah syahwat berlebihan dalam urusan perut dan kemaluan serta hawa nafsu yang menyesatkan.” (Musnad Ahmad)
Para ulama dan para salaf saleh terdahulu juga mengikuti teladan dan junjungan kita Nabi Muhammad saw. Mereka membiasakan diri untuk tidak berlebihan dalam urusan makan. Sebuah riwayat menuturkan bahwa Hasan al-Bashri berkata, “Hai anak Adam, makanlah untuk memenuhi sebagian kecil perutmu. Isilah sepertiganya dengan minuman, dan sisakanlah sepertiganya untuk bernapas sehingga kau dapat berpikir dengan baik.”
Dan al-Marwadzi menuturkan bahwa Abu Abdullah, atau Ahmad, terlalu memperlihatkan soal rasa lapar dan kefakiran sehingga ia berkata kepadanya, “Apakah seseorang mendapatkan pahala ketika ia mengendalikan syahwat?”
Ia menjawab, “Tentu saja. Aku mendengar Ibn Umar berkata, Aku tidak pernah kenyang selama empat bulan.”
Al-Mawardzi bertanya, “Apakah hati seseorang yang selalu kenyang akan menjadi lembut?”
“Tidak.”
Diceritakan bahwa Ibrahim Ibn Adham berkata, “Barang siapa yang kokoh perutnya, kokoh pula agamanya, barang siapa yang menguasai rasa laparnya, ia akan memiliki akhlak yang baik. Sesungguhnya maksiat kepada Allah jauh dari rasa lapar, dekat kepada rasa kenyang, dan rasa kenyang akan mematikan hati, yang darinya berasal segala rasa senang, sedih, dan tawa.”
Dan diriwayatkan dari Amr Ibn al-Aswad al-Unsi bahwa ia sering kali meninggalkan dan menghindari rasa kenyang karena takut akan kesombongan (diceritakan oleh Abu Nuaim dalam al-Hilyah)
Dan dituturkan dari Utsman Ibn Zaidah bahwa Sufyan al-Tsauri berkata, “Jika kau ingin tubuhmu sehat, dan tidurmu sebentar, kurangilah makan.” (Ibid)
Imam Syafii berkata, “Aku tidak pernah kenyang selama 16 tahun, karena rasa kenyang membebani tubuh, menghilangkan kecerdasan, menimbulkan kantuk, dan melemahkan gairah untuk beribadah.”(Diceritakan oleh al-Baihaqi, Adab al-Syafii)
Abu Ubaidah al-Khawwadh berkata, “Jauhilah rasa kenyang dan cintailah rasa lapar. Jika kau kenyang, kau akan malas dan kemudian tidur. Musuh dengan mudah mendekati dan menyerangmu. Jika kau merasa lapar, kau aman dari ancaman musuh.” [Chairunnisa Dhiee]