Kisah Calon Haji yang Tertahan di Filipina: Jual Sawah untuk Bayar Rp 250 Juta

Makassar – Pasangan suami istri La Marola (70) dan Icoma (70), asal Desa Mojong, Kecamatan Watang Sidenreng, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, terpaksa menjual 1 hektar sawahnya untuk bisa menunaikan ibadah haji via jalur internasional yang ditawarkan Travel Aulad Amin.

“Ambo dan Indo saya jual sawahnya 1 hektar di Desa Mojong, dia daftar Rp 250 juta di travel Aulad Amin di Kota Sengkang, kami tidak tahu bagaimana prosesnya sampai dia terdaftar, tiba-tiba saja kami diinformasikan bahwa Ambo dan Indo akan berangkat haji,” ujar Nurhaedah, ponakan La Marola saat ditemui di terminal kedatangan Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Minggu (4/9/2016).

Menurut Nurhaedah, keluarganya berharap uang yang telah disetorkan oleh La Marola dan Icoma dapat dikembalikan oleh Travel Aulad Amin.

Selain La Marola dan Istrinya, Pudding (60) dan istrinya, Amma (50), petani asal Towuti, Kabupaten Luwu Timur juga menjadi korban pemberangkatan haji bodong. Uang tabungannya yang selama ini dikumpulkan selama bertahun-tahun juga lenyap dalam sekejap, gara-gara tergiur iming-iming naik haji jalur cepat.

Rencananya, sekitar 110 calon jamaah haji gagal berangkat asal Sulawesi Selatan akan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin sekitar pukul 11.00 Wita, menggunakan pesawat Air Asia XT 983 yang berangkat langsung dari Manila, Filipina.
(mna/Hbb)

 

sumber: Detikcom