Makkah Madinah Mulai Ramai Jemaah Umrah

Madinah (PHU)—Kebijakan Kerajaan Arab Saudi memajukan waktu umrah selepas musim haji membuat keramaian di dua kota suci Makkah dan Madinah tetap terjaga. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, hampir tak ada waktu sela antara musim haji dan kedatangan jemaah umrah dari berbagai negara.

Di Masjid al-Haram, Makkah, kepadatan sudah nampak sejak pekan lalu. Pada Jumat (21/9), misalnya, suasana di Masjid al-Haram tak sedemikian berbeda dengan musim haji. Warga yang tiba untuk berumrah dan sisa jemaah haji berbaur.

Nampak jemaah umrah dari Asia Selatan, Turki, Malaysia, dan Indonesia memadati kawasan tawaf sejak pagi hari. Ritual mencium Hajar Aswad yang biasanya tergolong mudah pada masa-masa selepas haji tetap sukar sehubungan padatnya jemaah yang berebut.

Pelataran Masjid al-Haram juga dipenuhi jemaah yang bersantai menanti masuk waktu shalat. Wilayah pelaksanaan tawaf di sekeliling Ka’bah, juga jalur sa’i ramai dipenuhi jemaah dengan tingkat kepadatan seperti akhir-akhir musim haji.

Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Hery Saripuddin menuturkan, Kerajaan Saudi tahun ini memajukan masa kedatangan jemaah umrah sebulan. Biasanya mulai dibuka pada bulan Safar, saat ini tepat 1 Muharram jemaah sudah mulai tiba untuk berumrah.

“Ini untuk menggenjot devisa negara mereka,” kata Hery saat ditemui di Jeddah akhir pekan lalu.

Hal tersebut yang membuat keramaian di Tanah Suci tak punya jeda. Terlebih, Kerajaan Saudi memang menargetkan peningkatan jemaah umrah pada tahun ini guna mencapai target 30 juta jamaah umrah dan haji per tahun. Tahun depan, mereka menargetkan 8,5 juta jemaah umrah per tahun. Jumlah itu meningkat dari target tahun ini sebanyak 6,5 juta orang.

Keramaian juga masih terjadi di Masjid Nabawi, Madinah. Meski jemaah haji berangsur dipulangkan dan tinggal sebagian kecil di Madinah, keramaian Masjid Nabawi juga terjaga. Pada Ahad (24/9) hingga Senin (24/9), upaya mengunjungi wilayah Raudhah di dekat lokasi makam Rasulullah di Masjid Nabawi tetap menimbulkan antrean panjang nyaris sepanjang hari.

Hotel-hotel yang masih ditinggali jemaah Indonesia juga mulai diisi jemaah umrah dari berbagai negara. “Jadi memang tahun ini semacam tidak ada jeda. Jemaah umrahnya sudah mulai banyak,” kata Kasi Perlindungan Jemaah Daker Madinah, Maskat Ali Jasmun di Madinah.

Yang sedikit berbeda dengan musim haji, lokasi-lokasi perbelanjaan tak lagi sedemikian ramai. Beberapa toko di wilayah Daudiyah, Madinah, misalnya, nampak tutup sejak pagi hari karena sepinya pembeli. (mch/ab).

KEMENAG RI