Menjawab Adzan Saat Sedang Shalat

Menjawab Adzan Saat Sedang Shalat, Apakah Shalat Batal?

Menjawab kumandang adzan merupakan sebuah kesunnahan bagi setiap orang yang mendengarnya. Namun, apakah kesunnahan ini berlaku secara umum bagi setiap orang yang mendengar adzan? Masihkah disunnahkan menjawab adzan saat sedang shalat?

Adzan merupakan salah satu ibadah sunnah yang dilakukan untuk memberi tahu bahwa telah masuk waktu shalat. Menjawab Adzan, di kalangan Hanafiyah, dihukumi wajib, sedangkan madzhab-madzhab yang lain menghukumi sunnah. Bagi seseorang yang hendak melakukan sholat disunnahkan untuk menunggu adzan selesai. Ini dimaksudkan untuk dapat melakukan kedua ibadah tersebut dengan sempurna. Hal ini sebagaimana  keterangan dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, Juz 1 hal. 555,

 قال الشافعية : وإذا دخل المسجد، والمؤذن قد شرع في الأذان، لم يأت بتحية ولا بغيرها، بل يجيب المؤذن واقفاً حتى يفرغ من أذانه ليجمع بين أجر الإجابة والتحية

Artinya : “Kalangan madzhab Syafi’i mengatakan: jika seseorang masuk ke masjid sedangkan muadzin (orang yang adzan) mengumandangkan adzan, maka dia hendaknya tidak melakukan shalat sunnah tahiyyatul masjid atau yang lain, akan tetapi menjawab adzan dalam keadaan berdiri sampai adzan selesai. Ini dilakukan untuk mendapatkan pahala menjawab adzan dan sekaligus pahala shalat tahiyyatul masjid.”

Kesunnahan menjawab adzan rupanya tidak berlaku di setiap kondisi, sebab menjawab adzan saat sedang shalat hukumnya makruh, namun tidak sampai membatalkan shalat, kecuali apabila jawabannya berupa redaksi  “sadaqta wa bararta” dalam adzan subuh maka tidak dihukumi makruh.  Hal ini sebagaimana dalam keterangan kitab Maraqil ubudiyah ‘ala matni bidayatil hidayah berikut,

واشتغل بجواب المؤذن، فلو أجبته في الصلاة كره ذلك الجواب ولم تبطل صلاتك إلا اذا قلت صدقت وبررت الخ. اه‍

Artinya : “Dan menyibukkan diri seseorang dari menjawab muadzin (orang yang adzan). Dimakruhkan bagi seseorang menjawab adzan di dalam sholat, tetapi tidak sampai membatalkan sholatnya kecuali apabila menjawab dengan redaksi ‘sadaqta wa bararta’maka tidak dihukumi makruh.”

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa menjawab adzan saat sedang shalat hukumnya makruh, namun tidak sampai membatalkan shalat. Tetapi, apabila jawabannya berupa redaksi  “sadaqta wa bararta” dalam adzan subuh maka tidak dihukumi makruh. Demikian. Wallahu a’lam.

BINCANG SYARIAH