Doa Bangun Tidur, Mengapa Penting Meski Banyak Dilupakan?

Islam mengajarkan berdoa sesuai bangun tidur tanda syukur

Sering kali orang luput mensyukuri nikmatnya tidur dan bisa bangun dari tidur dalam kondisi badan yang segar sehingga bisa menjalankan aktivitas keseharian. 

Padahal ada banyak orang yang harus menghabiskan banyak harta agar bisa membeli obat-obatan yang membuatnya dapat tidur nyenyak, dan agar ketika bangun tubuhnya tidak merasakan sakit atau lemas dan lainnya.  

Maka dari itu bersyukurlah ketika bangun dari tidur. Dan berdoalah dengan doa yang diajarkan Rasulullah SAW. 

Sebab sebagaimana keterangan sebagian ulama bahwa tidur merupakan gambaran dari orang yang mati. Sebab pada saat tidur sebagian ulama berpendapat roh keluar dari jasad dan kembali saat bangun. 

Berikut doa setelah bangun tidur, doa ini dapat ditemukan pada hadits riwayat Imam Bukhari yang diriwayatkan melalui jalur Abu Dzar. Rasulullah apabila telah bangun tidur membaca doa berikut ini: 

Doa singkat: 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

Alhamdulillahiladzi ahyana ba’da maa amaatanaa wailaihin nusyuur. 

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali

Doa lengkap:  

Imam al-Ghazali dalam kitabnya Bidayat al-Hidayah, menukilkan doa sesuai bangun tidur sebagai berikut: 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ، أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْعَظَمَةُ  وَالسُّلْطَانُ لِلَّهِ، وَالْعِزَّةُ وَالْقُدْرَةُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الإسلام، وَعَلَى كَلِمَةِ الإخلاص، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ ممِنَ الْمُشْرِكِينَ اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ النُّشُورُ: اللَّهُمَّ إِنَّا نسألك أن تَبْعَنَا في هَذَا الْيَوْمِ إِلَى كُلِّ خَيْرٍ، وَنَعُوذُ بِكَ أَنْ تجتررَحَ فِيهِ سُوءًا أَوْ نَجْرُهُ إِلَى مُسْلِمٍ، أَوْ يَجْرُهُ أَحَدٌ إِلَيْنَا: نسألك خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا فِيْهِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّ هَذذَا الْيَوْمِ وَشَرَّ مَا فِيْهِ

Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihinnusyur, ashbahna wa ashbahal mulku lillahi, wal udzhmatu wasshulthon lillahi, wal izzatu lillahi wal qudratu lillahi Rabbil alamain, ashbahna ‘ala fithratil islam, wa ‘ala kalimatil ikhlash,  wa ‘alaa diini nabiyyinaa muhammad shallahu ‘alaihi wasallam wa ‘alaa millati abiinaa ibrohiim haniifam muslimaw wa maa kaana minal musyrikiin. 

Allahumma bika ashbahnaa, wa bika amsainaa, wa bika nahyaa, wa bika namuutu wa ilaikannusyuur.Allahumma inna nas’aluka an tab’ana fi hadzal yaumi ila kullhi khoirin, wa naudzubika an tajtariha fihu su’an aw najruhu ili muslimin, aw yajruhu ahadun ilaina, nas’ulaka khaira hadzal yauwmi, wa khaira ma fihi, wa naudzubika min syarii hadzal yauwmi wa syarro ma fiihi. 

“Segala puji bagi Allah, Tuhan yang menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya kami kelak akan kembali. kami masuk di waktu pagi. Kerajaan adalah milik Allah. Segala keagungan dan kemuliaan juga milik Allah. Segala kemegahan dan segala kekuasaan hanya bagi Allah, Tuhan seluruh alam.

Kami masuk di waktu pagi dalam keadaan fitrah Islam, di atas kalimat keikhlasan, di atas agama Nabi kami Muhammad SAW, dan di atas millah Nabi Ibrahim AS yang selalu bersikap lurus lagi berserah diri. Dan sekali-kali Nabi Ibrahim itu bukanlah seorang yang musyrik.

Baca juga: 22 Temuan Penyimpangan Doktrin NII di Pesantren Al Zaytun Menurut FUUI

Ya Allah, karena-Mu kami bertemu pagi hari, dan karena-Mu pula kami bertemu sore hari, karena-Mu kami hidup, karena-Mu kami mati, dan kepada-Mulah kami akan kembali.

Ya Allah, kami meminta kapada-Mu supaya engkau bangunkan kami pada hari ini untuk dapat melakukan segala kebaikan dan kami berlindung kepada-Mu dari melakukan kejahatan, atau pun mengajak saudara Muslim kepada keburukan. Kami memohon kepada-Mu akan kebaikan pada hari ini dan segala kebaikan yang ada di dalamnya, dan kami berlindung kepada-Mu dari keburukan hari ini dan segala keburukan yang ada di dalamnya.”

(HR Bukhari, Tirmidzi, dan Abu Dawud dari Hudzaifah dan dari Abu Dzar RA HR Ibnu Sunni dari Abdullah bin Abu Aufa ra. HR Ibnu Sunni, Nasa’i, Darimi, dari Abdurrahman bin Abzara).   

IQRA REPUBLIKA

Amalan Tersembunyi dalam Doa Bangun Tidur

Saudaraku, apa yang engkau lakukan saat dirimu terlelap kemudian bangun dari tidurmu?

Masihkah engkau mengingat, menghafal, atau mempraktekkan doa mulia yang telah engkau pelajari sejak usia mudamu dan tidak pernah melupakannya?

Ataukah doa itu telah hilang dari memorimu sehingga tak lagi sempat terucap?

Ya, doa itu adalah:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ

“Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami dan kepada-Nyalah kami dibangkitkan.” (HR. Bukhari no. 6325)

Dalam doa yang semestinya menjadi habit (kebiasaan) yang selalu terucap setiap kali bangun dari tidur ini, terdapat amalan mulia yang sarat akan makna mendalam bagi hamba-hamba Allah yang mau berpikir dan merenungkannya.

Perhatikan kembali doa mulia ini, terdapat 3 (tiga) amalan agung yang kita lakukan setiap kali mempraktekkannya, yaitu: pujian bagi Allah, keyakinan bahwa Allah memegang roh saat kita tertidur, dan keyakinan bahwa hanya kepada Allah kita kembali.

Pujian bagi Allah

Hanya Allah Ta’ala-lah yang patut dipuji. Kemahabesaran-Nya dan Kemahamuliaan-Nya meliputi seluruh alam. Kita sebagai hamba Allah, hanyalah satu titik kecil dari jutaan ciptaan-Nya di alam semesta ini. Sudah selayaknya kita senantiasa memuji Allah Ta’ala di setiap waktu. Khususnya di waktu-waktu yang telah ditetapkan oleh syariat. Di antaranya adalah ketika sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا

“Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.” (QS. Thaha: 130)

Lebih khusus lagi ketika kita terbangun dari tidur sejak malam hingga pagi hari. Betapa Allah Ta’ala sangat menyayangi kita.

Allah berfirman,

وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ لِبَاسًا وَّالنَّوْمَ سُبَاتًا وَّجَعَلَ النَّهَارَ نُشُوْرًا

“Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha.” (QS. Al-Furqan: 47)

As-Sa‘di rahimahullah dalam Tafsir-nya menjelaskan tentang maksud ayat ini, yaitu:

Di antara rahmat-Nya terhadap kalian dan kelembutan-Nya adalah Dia menjadikan malam untuk kalian laksana pakaian yang menutupi kalian hingga kalian dapat beristirahat di dalamnya dan merasa hangat dengan tidur serta mobilitas kalian menjadi terhenti, maksudnya adalah gerakan kalian terhenti saat tidur.

Kalau saja tidak ada malam, niscaya manusia tidak akan bisa tenang, dan niscaya mereka terus dalam aktivitasnya. Lalu, pada akhirnya hal itu sangat membahayakan mereka.

Dan kalau terjadi malam terus, tanpa berhenti, maka kehidupan dan berbagai kepentingan mereka terabaikan.

Akan tetapi, Allah menjadikan siang hari sebagai kehidupan kembali. Padanya mereka dapat bertebaran untuk perniagaan, bepergian jauh, dan pekerjaan mereka sehingga dengan begitu terciptalah berbagai maslahat.

Saudaraku, sudah sepantasnyalah kita memuji Allah Ta’ala yang senantiasa melindungi diri kita dari segala marabahaya dengan menjadikan malam sebagai tempat dan waktu bagi kita untuk beristirahat dari penatnya hari siang dengan segala kesibukan dan aktivitas kita.

Allah yang menggenggam roh

Dalam kalimat,

الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا

(Allah) Yang telah menghidupkan kami setelah menidurkan kami.

terkandung makna yang sangat penting untuk kita ketahui.

Bahwa nyawa seorang hamba berada dalam genggaman Allah Ta’ala ketika hamba tersebut sedang tidur yang kemudian Allah lepaskan sampai waktu ajal hamba tersebut tiba. Hal demikian sebagai bagian tanda dari Kemahabesaran-Nya.

Allah Ta’ala berfirman,

ٱللَّهُ یَتَوَفَّى ٱلۡأَنفُسَ حِینَ مَوۡتِهَا وَٱلَّتِی لَمۡ تَمُتۡ فِی مَنَامِهَاۖ فَیُمۡسِكُ ٱلَّتِی قَضَىٰ عَلَیۡهَا ٱلۡمَوۡتَ وَیُرۡسِلُ ٱلۡأُخۡرَىٰۤ إِلَىٰۤ أَجَلࣲ مُّسَمًّىۚ إِنَّ فِی ذَ ٰ⁠لِكَ لَـَٔایَـٰتࣲ لِّقَوۡمࣲ یَتَفَكَّرُونَ

“Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur. Maka, Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai batas yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.” (QS. Az-Zumar: 42)

Ibnu Katsir rahimahullah dalam Tafsir-nya menjelaskan ayat ini:

Di dalam makna ayat ini terkandung dalil yang menunjukkan bahwa semua roh dikumpulkan di mala’ul a’la, seperti yang disebutkan di dalam hadis marfu’ yang diriwayatkan oleh Ibnu Mandah dan lain-lainnya.

Di dalam kitab Sahih Bukhari dan Sahih Muslim disebutkan melalui hadis Ubaidillah ibnu Umar, dari Sa’id ibnu Abu Sa’id, dari ayahnya, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang telah mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Apabila seseorang di antara kalian menempati peraduannya, hendaklah terlebih dahulu menyapu tempat tidurnya dengan bagian dalam kainnya. Karena sesungguhnya dia tidak mengetahui kotoran apa yang telah ditinggalkannya pada peraduannya itu. Kemudian hendaklah ia mengucapkan doa, ‘Dengan menyebut nama Engkau, ya Tuhanku, aku letakkan lambungku dan dengan menyebut nama Engkau aku mengangkat (membangunkan)nya. Jika Engkau memegang jiwaku, maka kasihanilah ia. Dan jika Engkau melepaskannya, maka peliharalah ia sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang saleh.’”

Sebagian ulama salaf mengatakan bahwa arwah orang-orang yang mati dicabut bila mereka mati. Begitu pula, arwah orang-orang yang hidup dicabut bila mereka tidur. Lalu, mereka saling mengenal menurut apa yang telah dikehendaki oleh Allah Ta’ala. “Maka, Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya.” (QS. Az-Zumar: 42)

Yakni arwah orang yang telah mati dan melepaskan arwah orang yang hidup sampai waktu yang ditentukan. As-Sa’di mengatakan sampai tiba saat ajalnya.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Allah menahan jiwa orang yang telah mati dan melepaskan jiwa orang yang hidup, dan tidak pernah terjadi kekeliruan dalam hal ini.

Subhanallah, semakin kita menyadari dan mengimani hal yang gaib yang terjadi pada diri kita, maka tentu semakin bertambah pula iman kita.

Perkara bahwa arwah kita dikumpulkan saat tidur di mala’ul a’la sebagaimana tafsir Ibnu Katsir tersebut adalah perkara gaib. Bagaimana mungkin seorang manusia bisa percaya terhadap hal demikian jika tidak ada iman dan takwa pada dirinya?

Allah Ta’ala berfirman tentang bukti orang yang bertakwa,

ٱلَّذِینَ یُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَیۡبِ وَیُقِیمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ یُنفِقُونَ

“(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka”. (QS. Al-Baqarah: 3)

Hanya kepada Allah, kita kembali

Memuji Allah, kemudian meyakini bahwa ketika sedang terlelap arwah kita berada pada genggaman Allah merupakan amalan batiniyah saat ketika terbangun dari tidur.

Hal itu belum lengkap, kecuali dengan meyakini bahwa hanya kepada Allah kita kembali وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ.

Kembali kepada Allah merupakan keyakinan seorang mukmin sebagai wujud manifestasi rukun iman yang ke-5 yaitu ‘Beriman kepada hari kiamat’.

Di antara fase yang dilalui pada hari kiamat adalah tahap timbangan amal. Allah Ta’ala berfirman,

وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat. Maka, tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.”  (QS. Al-Anbiya’: 47)

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ حُوسِبَ عُذِّبَ قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ أَوَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا قَالَتْ فَقَالَ إِنَّمَا ذَلِكِ الْعَرْضُ وَلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَهْلِكْ

“Barangsiapa yang dihisab, maka ia tersiksa”. Aisyah bertanya, “Bukankah Allah telah berfirman ‘Maka, ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah.’” (QS. Al-Insyiqaq: 8) Maka, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Itu baru al-‘aradh (penampakan amal). Namun, barangsiapa yang diteliti hisabnya, maka ia akan binasa.” (HR. Bukhari, no. 103 dan Muslim, no. 2876)

Oleh karenanya, setiap kali kita terbangun dari tidur setiap harinya kemudian membaca doa:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ

Maka, tiga amalan yang telah kita lakukan yaitu: memuji Allah Ta’ala, meyakini bahwa Allahlah yang membangunkan kita dari tidur (melepaskan roh kita dari genggaman)-Nya, serta meyakini bahwa hanya kepada Allah kita akan kembali.

Namun perlu diingat, amalan mulia ini tidak akan ada artinya tanpa kita memahami maknanya disertai dengan keyakinan yang kokoh, serta mempraktekkannya sepanjang hayat kita. Wallahu Ta’ala a’lam

***

Penulis: Fauzan Hidayat

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/78651-amalan-tersembunyi-dalam-doa-bangun-tidur.html

Kumpulan Doa-Doa Lengkap, Arab, Latin dan Artinya

Ini kumpulan doa-doa lengkap yang biasa dibaca sehari-hari. Mulai bangun tidur hingga tidur lagi. Disediakan dalam bahasa Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia.

Salah satu keistimewaan Islam, ia mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berdoa. Aktifitas apa pun ada tuntunan doa yang menyertainya. Ada doa-doa yang terkait dengan aktifitas di rumah. Mulai bangun tidur, bercermin, berpakaian, masuk kamar dan seterusnya.

Ada doa-doa yang terkait dengan aktifitas di Masjid. Mulai dari masuk masjid hingga keluar masjid. Ada pula doa doa yang terkait dengan pekerjaan. Mulai dari doa naik kendaraan, doa masuk pasar, dan seterusnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajarkan doa-doa agar kita selalu terhubung denganNya. Selalu bergantung kepadaNya  dan juga senantiasa berharap kepadaNya. Dan setiap doa akan dikabulkanNya. “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu,” firman Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 186.

Allah menyukai hamba-hambanya yang banyak berdoa. Karenanya Dia ajarkan doa-doa untuk setiap aktifitas dan setiap kesempatan. Justru saat seorang hamba tak mau berdoa, sesungguhnya itu adalah bentuk kesombongan nyata yang akan berakhir di neraka.

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Al Mu’min: 60)

Berikut ini doa-doa lengkap yang biasa dibaca sehari-hari. Disediakan dalam bahasa Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia. Dan insya Allah akan dilengkapi dengan doa-doa lainnya.

Doa-Doa di Rumah

Berikut ini doa doa yang biasa dipanjatkan ketika seseorang berada di rumah hingga keluar rumah menuju masjid, tempat pendidikan atau tempat bekerja.

Doa Bangun Tidur

Doa bangun tidur ini bersumber dari hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

(Alhamdulillaahil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur)

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah Dia mematikan kami. Dan kepadaNyalah kami kembali.

Doa Bercermin

Doa bercermin ini bersumber dari hadits riwayat Imam Baihaqi dan Ibnu Sunni. Juga dicantumkan Imam Nawawi dalam Al Adzkar:

اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي

(Alloohumma kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqi)

Artinya: Ya Allah, sebagaimana Engkau baguskan tubuhku, maka baguskanlah akhlaqku

Doa Masuk Kamar Mandi

Doa masuk kamar mandi ini bersumber dari hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

(Alloohumma innii a’uudzubika minal khubutsu wal khobaa-its)

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari setan laki-laki dan setan perempuan

Doa Keluar Kamar Mandi

Doa keluar kamar mandi ini bersumber dari hadits riwayat Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad:

غُفْرَانَكَ

(Ghufroonak)

Artinya: Aku mohon ampunanMu ya Allah.

Doa Memakai Pakaian

Doa memakai pakaian ini bersumber dari hadits riwayat Abu Dawud:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى كَسَانِى هَذَا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ

(Alhamdulillaahil ladzii kasaanii haadzats tsauba warozaqoniihi min ghoiri haulin minnii walaa quwwah)

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pakaian dan rezeki kepadaku tanpa daya dan upaya dariku

Doa Melepas Pakaian

Doa melepas pakaian ini bersumber dari hadits riwayat Ibnu Sunni. Juga dicantumkan Imam Nawawi dalam Al Adzkar:

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ

(Bismillaahil ladzii laa ilaaha illaa huw)

Artinya: Dengan nama Allah yang tiada tuhan selain Dia

Doa Sebelum Makan

Doa sebelum makan ini bersumber dari hadits riwayat Malik dan Ibnu Syaibah:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(Alloohumma baariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban naar)

Artinya: Ya Allah, berkahilah kami dalam apa-apa yang Engkau rezekikan kepada kami dan hindarkan kami dari siksa neraka

Doa Setelah Makan

Doa setelah makan ini bersumber dari hadits riwayat Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِينَ

(Alhamdulillaahil ladzii ath’amanaa wasaqoonaa waja’alanaa muslimiin)

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kepada kami dan menjadikan kami orang-orang muslim

Doa Keluar Rumah

Doa keluar rumah ini bersumber dari hadits riwayat Tirmidzi dan Abu Dawud:

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

(Bismillaahi tawakkaltu ‘alalloh laa haula walaa quwwata illaa billaah)

Artinya: Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah

Doa Masuk Rumah

Doa masuk rumah ini bersumber dari hadits riwayat Abu Dawud:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلِجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللَّهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا

(Alloohumma innii as-asulka khoirol mauliji wa khoirol makhriji. Bismillaahi walajnaa wa bismillaahi khorojnaa. Wa ‘alalloohi robbanaa tawakkalnaa)

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadaMu kebaikan tempat masuk dan kebaikan tempat keluar. Dengan nama Allah aku masuk dan dengan nama Allah aku keluar. Dan kepada Allah Tuhan kami, kami bertawakkal

Doa Sebelum Tidur

Doa sebelum tidur ini bersumber dari hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim:

اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَحْيَا وَأَمُوتُ

(Alloohumma bismika ahyaa wa amuut)

Artinya: Ya Allah, dengan namaMu aku hidup dan aku mati.

Doa-Doa di Masjid

Berikut ini doa-doa yang biasa dipanjatkan ketika seseorang pergi ke masjid, berada di masjid hingga keluar dari masjid.

Doa Pergi ke Masjid

Doa pergi ke masjid ini bersumber dari hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِى قَلْبِى نُورًا . وَفِى بَصَرِى نُورًا . وَفِى سَمْعِى نُورًا . وَعَنْ يَمِينِى نُورًا . وَعَنْ يَسَارِى نُورًا . وَفَوْقِى نُورًا . وَتَحْتِى نُورًا . وَأَمَامِى نُورًا . وَخَلْفِى نُورًا . وَاجْعَلْ لِى نُورًا

(Alloohummaj’al fii qolbi nuuron. Wa fii bashori nuuron. Wa fii sam’i nuuron. Wa ‘an yamiinii nuuron. Wa ‘ay yasaarii nuuron. Wa fauqi nuuron. Wa tahti nuuron. Wa amaamii nuuron. Wakholqi nuuron. Waj’al lii nuuron)

Artinya: Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya. Dalam penglihatanku cahaya. Pada pendengaranku cahaya. Sebelah kananku cahaya. Sebelah kiriku cahaya. Atasku cahaya. Bawahku cahaya. Depanku cahaya. Belakangku cahaya. Dan berikanlah cahaya kepadaku.

Doa Masuk Masjid

Doa masuk masjid ini bersumber dari hadits riwayat Imam Muslim:

اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

(Alloohummaf tahlii abwaaba rohmatik)

Artinya: Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmatMu untukku

Doa Keluar Masjid

Doa keluar masjid ini bersumber dari hadits riwayat Imam Muslim:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

(Alloohumma innii as-aluka min fadllik)

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon keutamaan kepadaMu

Doa Setelah Adzan

Doa keluar masjid ini bersumber dari hadits riwayat Imam Bukhari:

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِى وَعَدْتَهُ

(Alloohumma robba haadzihid da’watit taammah washsholaatil qoo-imah. Aati Muhammadanil wasiilata wal fadliilah. Wab’atshu maqooman mahmuudanil ladzii wa ‘adtah)

Artinya: Ya Allah, Tuhan panggilan yang sempurna dan shalat yang akan didirikan ini. Berikanlah wasilah dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah dia pada kedudukan yang terpuji seperti yang Engkau janjikan kepadanya.

Doa Setelah Wudhu

Doa setelah wudhu ini bersumber dari hadits riwayat Imam Muslim:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

(Asyhadu an laa ilaaha illallooh, wahdahu laa syariikalah. Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu warosuuluh)

Artinya: Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya.

Doa-Doa Belajar dan Bekerja

Berikut ini doa-doa yang biasa dipanjatkan ketika seseorang belajar, pergi ke tempat kerja dan bekerja.

Doa Naik Kendaraan

Doa naik kendaraan ini bersumber dari Surat Az Zukhruf ayat 13 – 14:

سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

(Subhaanal ladzii sakhkhoro lanaa haadzaa wamaa kunnaa lahuu muqriniin. Wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun)

Artinya: Mahasuci Dia yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.

Doa Masuk Pasar

Doa masuk pasar ini bersumber dari riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah.

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكُ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ حَىٌّ لاَ يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

(Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariikalah. Lahul mulku walahul hamdu. Yuhyii wa yumiitu wahuwa hayyun laa yamuut. Biyadihil khoir wahuwa ‘alaa kulli syai-in qodiir)

Artinya: Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Dia yang mempunyai kerajaan dan segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Mahahidup yang tidak mati. Di tangan-Nya segala kebaikan dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

Doa Sebelum Belajar

Doa sebelum belajar ini dikembangkan sebagian ulama dari Surat Thaha ayat 114.

رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا  وَارْزُقْنِي فَهْمًا وَاجْعَلْنِي مِنَ الصَّالِحِيْنَ

(Robbi zidnii ‘ilmaa, warzuqnii fahmaa, waj’alnii minash sholihiin)

Artinya: Ya Allah, tambahkanlah aku ilmu. Berilah aku karunia agar dapat memahaminya. Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang shalih.

Doa-Doa Terkait Cuaca

Berikut ini doa-doa yang biasa dipanjatkan terkait cuaca tertentu.

Doa Ketika Turun Hujan

Doa ketika turun hujan ini bersumber dari riwayat Imam Bukhari.

اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

(Alloohumma shoyyiban naafi’aa)

Artinya: Ya Allah, mohon turunkan hujan yang deras lagi bermanfaat

Doa Setelah Turun Hujan

Doa setelah turun hujan ini bersumber dari riwayat Imam Bukhari.

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

(Muthirnaa bifadlillaahi warohmatih)

Artinya: Kami dianugerahi hujan karena karunia dan rahmat Allah

Doa Ketika Angin Kencang

Doa ketika angin kencang ini bersumber dari riwayat Imam Muslim. Ini juga bisa dibaca sebagai doa gempa.

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ

(Alloohumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih)

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebaikannya, kebaikan yang ada di dalamnya  dan kebaikan yang Engkau kirimkan dengannya. Dan aku berlindung dari keburukannya, keburukan yang ada di dalamnya dan keburukan yang Engkau kirimkan dengannya.

Doa Ketika Ada Petir

Doa ketika ada petir ini bersumber dari riwayat Imam Malik.

سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

(Subhaanalladzii yusabbihur ro’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih.)

Artinya: Mahasuci Allah yang dengan memuji-Nya bertasbihlah halilintar dan juga para malaikat karena takut kepadaNya.

Demikian doa-doa lengkap yang biasa dibaca sehari-hari. Jika ada doa yang sering dibutuhkan sehari-hari tapi belum tercantum, silahkan disampaikan pada komentar di bawah ini.

[Muchlisin BK/BersamaDakwah]