Pada musim haji tahun ini, akan tersedia 209 bus shalawat untuk 119.151 jamaah. Bus shalawat merupakan layanan transportasi yang diberikan kepada jamaah saat berada di Makkah.
“Bus shalawat akan beroperasi selama 24 jam dengan 33 titik halte,” ujar Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil, Jumat (31/7).
Ia menjelaskan, bus shalawat diperuntukan bagi jamaah haji yang menempati rumah-rumah dengan jarak lebih dari 2.000 meter dari Masjidil Haram. Seperti Aziziah, Syisyah, Raudhah. Namun, ada juga pemondokan berjarak kurang dari 2.000 meter yang juga dilayani bus shalawat, yakni area Mahbas Jin.
Hal itu, Djamil, karena peraturan pemerintah Arab Saudi yang melarang jamaah haji di wilayah Mahbas Jin untuk berjalan kaki ke Masjidil Haram karena melalui banyak terowongan yang dilintasi kendaraan.
Untuk menghindari kepadatan, jamaah haji diminta untuk berangkat ke Masjidil Haram lebih awal dan kembali ke pemondokan lebih akhir. Kemenag juga mengimbau agar saat berada di terminal Ghazza, Shib Amir, dan Bab Ali jamaah dengan memperhatikan warna stiker dan nomor bus.
Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memastikan kondisi bus shalawat secara keseluruhan dalam kondisi bagus dan baru. Menag sempat melakukan simulasi saat melakukan kunjungan ke Arab Saudi beberpa waktu lalu.