Alhamdulillah Musim Haji 1445 Hijriyah Indonesia Dapat Kuota Haji 100 Persen dari Saudi

Kabar gembira datang dari Kementerian Agama republik Indonesia (Kemenag) yang menyatakan bahwa musim haji tahun 1445 Hijriyah terdapat peningkatan kuota haji yang didapatkan oleh Indonesia yaitu 100 persen tanpa ada pengurangan.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan Indonesia mendapatkan kuota haji penuh atau 100 persen pada musim haji tahun 1444 Hijriah atau tahun 2023 ini.
Hal itu disampaikan usai dirinya berkomunikasi dengan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Fawzan Muhammed Alrabiah.

“Sesuai komunikasi saya dengan Menteri Haji Arab Saudi, kuota jemaah haji Indonesia 100 persen,” kata Yaqut dalam keterangannya pada Acara Keleidoskop Capaian Kinerja Kemenag 2022 di laman resmi Ditjen Haji dan Umrah Kemenag dan dilansir dari laman cnnindonesia.com pada Selasa, (02/01/23).

“Bahkan, bisa lebih kalau kita negosiasi dalam muktamar haji tahun depan. Artinya tantangan akan jauh lebih berat,” tambahnya.

Diperkirakan musim haji 1444 hijriah atau pada tahun ini bakal berlangsung pada akhir Juni 2023.

Kepuasan jemaah haji 2022 sangat memuaskan
Dalam kesempatan sama, Yaqut menjelaskan Ditjen Haji dan Umrah Kemenag mendapatkan hasil survei BPS tentang tingkat kepuasan jemaah Haji tahun 2022 yang sangat memuaskan. Hasil survei kepuasaan jemaah haji yang dilakukan BPS menghasilkan indeks 90,45.

Hasil itu, kata dia, justru menjadi tantangan dan kerja keras yang harus terus dilakukan kedepannya.

“Tugas dan tantangan ke depan akan lebih berat karena benchmark sudah tinggi. Kalau haji tahun ini kita dapat penilaian sangat memuaskan dengan indeks 90,45 berdasarkan hasil survei BPS. Maka kepuasan jemaah haji tahun depan tidak boleh rendah dari capaian tahun ini, dan itu tentu bukan pekerjaan yang mudah,” kata dia.

Sebelumnya Arab Saudi sudah membuka operasional ibadah haji bagi jemaah dari luar negaranya usai dua tahun absen imbas pandemi Covid-19 pada penyelenggaraan haji 1443 H/2022 lalu. Namun, Saudi hanya memberikan kuota terbatas yakni sebanyak 1 juta jemaah haji di luar negaranya.

Khusus untuk pelaksanaan haji tahun 1444 H/2023 tahun ini, otoritas Saudi belum mengumumkan kuota bagi jemaah haji dari luar negara tersebut.

ISLAMKAFFAH

Cek Estimasi Keberangkatan Haji Melalui Pusaka

Hingga saat ini calon jamaah haji Indonesia yang sudah mendaftar tercatat lebih dari lima juta. Sementara itu, kuota haji Indonesia jika dalam kondisi normal berada pada kisaran 211 ribu jamaah.

Kuota normal tersebut terakhir terjadi pada penyelenggaraan ibadah haji 1440 H/2019 M. Sementara kuota pada musim haji 1443 H/2022 M, hanya sekitar 100 ribu, sebab saat itu penyelenggaraan ibadah haji masih dalam suasana pandemi.

Tingginya animo masyarakat berhaji menyebabkan mereka harus menunggu giliran berangkat ke Tanah Suci. Lama antrean pun beragam, mulai dari hitungan beberapa tahun atau belasan, hingga puluhan tahun lamanya. 

Lantas, bagaimana jamaah bisa mengetahui perkiraan atau estimasi keberangkatannya? Untuk memudahkan jemaah, Kemenag telah menghadirkan sebuah aplikasi layanan bernama Pusaka.

Aplikasi tersebut dirilis oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada 20 November 2022. Untuk memudahkan calon jamaah mengecek statusnya, sekarang aplikasi ini bisa diunduh melalui Google Play (android) dan App Store (iOS).

Aplikasi tersebut hadir dalam bentuk logo serupa gunungan dengan warna perpaduan antara ungu dan biru langit, serta dengan latar belakang warna putih dan tulisan ‘Pusaka’. Saat mengunduh, pastikan telah memilih logo yang benar.

Selanjutnya, untuk mengecek perkiraan keberangkatan haji, jamaah dapat melakukan sejumlah langkah. Antara lain:

1. Buka aplikasi Pusaka

2. Pilih menu “Islam”

3. Lihat menu “Layanan Haji & Umrah” lalu pilih menu “Estimasi Keberangkatan”

4. Masukan Nomor Porsi pada kolom yang tersedia, lalu tekan “Cari Nomor Porsi”

5. Pada tahap akhir pengecekan, akan muncul beberapa data terkait estimasi keberangkatan. Data yang dimaksud adalah nomor porsi, nama calon jamaah, serta Kabupaten/Kota dan provinsi tempat calon jamaah tinggal.

Tidak hanya itu, akan diperlihatkan pula posisi porsi pada kuota provinsi/kabupaten/kota/khusus, kuota provinsi/kabupaten/kota/khusus, serta perkiraan berangkat tahun masehi dan hijriyah.

Dalam keterangan pers yang dibagikan Kementerian Agama, diingatkan bahwa nomor porsi dapat dilihat dalam berkas pendaftaran yang diterbitkan oleh Kankemenag Kabupaten/Kota pada saat jemaah mendaftar. Nomor porsi ini berupa rangkaian 10 angka.

Saat melakukan pengecekan, Kementerian Agama juga meminta jamaah harus memastikan angka yang dimasukkan memang nomor porsi dan bukan yang lainnya, agar informasi yang diinginkan bisa didapat. 

IHRAM

Anda juga bisa mendowload dan menginstal aplikasi kami CEK PORSI HAJI di smartphone Android Anda.

Kemenag Yakin Kuota Haji 2023 Diterima Penuh

Kementerian Agama (Kemenag) telah menerima informasi dari Pemerintah Arab Saudi bahwa kuota haji tahun 2023 akan diberikan penuh. Hal itu disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief saat menutup Mudzakarah Perhajian Indonesia, di Situbondo, Selasa (29/11/2022) malam.

“Insya Allah kuotanya penuh. Karena dari sana bahasanya begitu,” kata Hilman.

Meski demikian, Hilman belum dapat memastikan maksud dari kata penuh itu sendiri. Apakah kata penuh itu bisa dikatakan normal seperti tahun 2019 atau masih seperti tahun 2022.

“Hanya belum disebutkan angkanya,” lanjutnya.

Hilman mengaku Kemenag sudah menggelar rapat awal dengan Kementerian Haji dab Umrah Arab Saudi. Bahkan, Indonesia termasuk yang didahulukan rapatnya agar bisa segera melakukan persiapan dini.

“Indonesia jamaahnya terbesar di dunia sehingga pengelolaannya harus dipersiapkan lebih awal,” jelasnya.

Hilman menambahkan bahwa penandatangan MoU penyelenggaraan ibadah haji oleh Menteri Agama RI dan Menteri Haji Saudi rencananya dilakukan pada 9 Januari 2023. Bersamaan itu, akan dilakukan juga penandatanganan seluruh kontrak layanan, baik akomodasi, transportasi, konsumsi, maupun Masya’ir.

“Insya Allah, Januari dan Februari kita sudah harus lari kencang untuk pelunasan,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Himpuh Bidang Luar Negeri, H.M Acung Wahyudi mengatakan, masyarakat calon jamaah haji perlu mempersiapkan diri sejak dini agar istithaah secara sempurna. Istithaah tidak hanya fisik dan finansial, tetapi juga istithaan secara ilmu. 

“Kemampuan secara ilmu dalam berhaji ini juga tidak kalah penting dari kemampuan fisik dan finansial, karena jika ilmu nya cukup, maka kualitas haji nya juga bisa maksimal,” katanya.

Wahyudi menegaskan, dengan ilmu, seseorang dapat meneladani cara Rasulallah, sehingga dengan itu ia dapat meraih kemambruran. Bila telah meraih kemabruran, maka semua doa dikabulkan dan mendatangkan keberkahan dalan hidup.

“Insya Allah semua hajatnya dikabulkan dan pasti mendatangnya kemaslahatan,” katanya. 

Wahyudi memastikan, fungsi pembinaan keilmuan tersebut merupakan tanggung jawab utama dari Kemenag, sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019. Selain fungsi pelayanan dan perlindungan yang juga dilakukan Kemenag.

Mewakili asosiasi Himpuh, Wahyu mendorong agar Kemenag berupaya semaksimal mungkin menciptakan jamaah haji yang cerdas dan mandiri sebelum berangkat ke Tanah Suci. Cerdas di sini kata dia, bagaimana para jamaah memahami betul hukum dan tata cara berhaji. 

“Karena sederhananya, haji secara etimologi adalah amal ibadah yang ditentukan tata caranya, yang dicontohkan oleh Rasulullah,” katanya.

Meskipun di saat bersamaan, Rasulullah juga dalam beberapa hadisnya, tetap memberikan pelonggaran atau kemudahan dalam memilih tata cara pelaksanaan haji, dengan kata lain ada toleransi, namun harus sesuai prinsip yang benar. 

“Selanjutnya mandiri, yaitu para jamaah haji diharapkan betul-betul mengetahui kewajiban dirinya sendiri dalam berhaji,” katanya.

Karena dalam berhaji, jamaah bisa menyiapkan apa yang harus dipersiapkan dan melaksanakan apa yang harus dilaksanakan. Jadi kemandirian juga sangat penting untuk bisa mencapai haji yang mabrur. 

“Ini menurut saya poin yang yang paling penting. Dari Himpuh kepada Kementerian Agama agar bisa menciptakan jemaah haji yang cerdas dan mandiri,” katanya.

Wahyudi mengingatkan kembali bahwa haji merupakan ibadah yang wajib ditunaikan oleh setiap umat Islam. Meski demikian, kata Wahyuhdi sesuai dengan firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 9 kewajiban haji itu hanya bagi mereka yang mampu (istithaah).

“Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.”

IHRAM

Daftar Tunggu Haji Jawa Tengah 31 Tahun

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah menyebutkan waktu tunggu keberangkatan ibadah haji di provinsi ini mencapai 31 tahun

“Masih ada sekitar 900 ribu orang yang mengantre,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Musta?in Ahmad di Semarang, Kamis(3/10/2022).

Sementara jika menggunakan skema pemberangkatan tahun ini yang hanya 48 persen dari kuota normal, kata dia, maka masa tunggunya mencapai 50 tahun.

Pada tahun ini, lanjut dia, jumlah jamaah haji yang diberangkatkan dari Asrama Haji Donohudan mencapai 15.480 orang.

Ia menyebut haji yang diberangkatkan tersebut belum 100 persen sesuai kuota yang seharusnya akibat kebijakan pembatasan selama pandemi COVID-19.

“Sebelum COVID pada 2019 lalu yang diberangkatkan dari Jawa Tengah ini bisa sampai 33 ribu orang,” katanya.

Ia berharap kuota haji bisa kembali dibuka normal, bahkan bisa dimungkinkan bertambah jika Pemerintah Arab Saudi menambah kuota hajinya.

Ia menambahkan, jika berbasis embarkasi haji, maka pemberangkatan haji bisa dimungkinkan dilakukan melalui Asrama Transit Haji Semarang, selain melalui Asrama Haji Donohudan Boyolali.

Sementara anggota Komisi VIII DPR Abdul Wachid kuota haji yang diperoleh Indonesia selama ini sekitar 220 ribu per tahun.

Menurut dia, jika kuota haji tersebut ditambah oleh Pemerintah Arab Saudi, maka hal tersebut disambut dengan menyiapkan berbagai prasarana pendukungnya.

“Kalau kuotanya ditambah dua kali lipat, maka asrama haji dan bandara Solo tidak akan mumpuni,” katanya.

IHRAM

Kuota Haji 2023 untuk Jamaah Indonesia Diharapkan Kembali Normal

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menerima kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Jakarta, Senin (24/10/2022). Kedua menteri membahas tentang pelayanan haji dan umroh, termasuk kuota haji 2023.

Dalam pertemuan ini, menteri yang akrab dipanggil Gus Yaqut berharap Pemerintah Arab Saudi dapat menambah kuota haji Indonesia. Dia juga meminta syarat pembatasan usia 65 tahun dihapus karena jumlah jamaah haji lansia sangat banyak. 

Terkait hal ini, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah menjelaskan saat ini fokusnya adalah meningkatkan pelayanan jamaah haji dan umroh. Dia mengaku belum bisa memastikan jumlah kuota haji 2023. 

“Kami berharap setelah pandemi membaik, kuota akan kembali normal,” ujar Tawfiq usai bertemu Yaqut, Senin (24/10/2022).

Pandemi Covid-19 memang berdampak kuota jamaah haji Indonesia. Pada haji 2022, Indonesia hanya mendapatkan kuota haji dari Pemerintah Arab Saudi 100.051 jamaah. Jumlah tersebut turun hingga kurang dari separuh kuota haji 2019 atau sebelum Covid-19, yaitu sebanyak 231 ribu orang. 

Sedangkan terkait penghapusan syarat usia 65 tahun, Tawfiq menyampaikan pemberlakuan syarat itu dalam konteks kondisi pandemi Covid-19. Jika keadaan sudah membaik, kata dia, maka tentu akan ada perubahan kebijakan terkait pembatasan umur.

“Saya yakin kalau sudah normal kondisinya, maka akan ada kelonggaran. Kabar baiknya, pandemi Covid-19 sudah semakin mereda,” ucap Tawfiq.

Dia pun mengaku senang bisa mengunjungi Indonesia, negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Ini merupakan kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia.

“Saya sangat gembira bisa bertemu saudara saya, Menteri Yaqut. Kami juga sangat antusias untuk memberikan pelayanan terbaik untuk jamaah haji Indonesia,” kata Tawfiq. 

Menurut dia, komunikasi dirinya dengan timpalannya terus berjalan secara intensif dalam rangka meningkatkan kualitas layanan jamaah haji. “Ini adalah bagian terpenting dari upaya peningkatan pelayanan terbaik yang harus kami berikan ke jamaah haji dan umrah,” jelas dia.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan dalam pertemuan dengan Menteri Haji Saudi tersebut banyak memperbincangkan kemudahan jamaah haji dan umrah Indonesia. “Kami memperbincangkan beberapa hal terkait perhajian, mulai dari kuota haji, bagaimana peningkatan pelayanan terhadap jamaah haji perempuan karena jumlahnya lebih banyak, termasuk bagaimana Indonesia diberi kemudahan oleh Pemerintah Arab Saudi dalam mengurus haji dan umroh,” ucap Gus Yaqut.

“Sekarang visa umroh bisa berlaku hingga 90 hari dan jamaah bisa berkunjung ke seluruh wilayah Saudi. Ini informasi yang sangat menggembirakan, khususnya buat umat Islam yang ingin datang ke Tanah Suci,” ucap Gus Yaqut.

Usai melakukan pertemuan, Tawfiq kemudian menghadiri acara peluncuran aplikasi Nusuk versi bahasa Indonesia di Hotel Fairmont Jakarta, Senin (24/10/2022). Nusuk adalah platform digital terintegrasi milik pemerintah Saudi yang akan memudahkan jamaah dan wisatawan untuk melakukan perjalanan umroh atau mengunjungi Makkah dan Madinah.

IHRAM

Berapa Biaya Haji Tahun Depan? Ini Komentar Kemenag

Kementerian Agama (Kemenag) belum bisa berkomentar banyak mengenai kepastian Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) terbaru. Sebab, evaluasi mengenai masalah ini masih berjalan dan penutupan baru berakhir hari ini, Kamis (18/8/2022).

Dirjen Penyelenggaraan Haji Dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengaku baru mengevaluasi masalah ini kemarin. “Hari ini baru penutupan (closing),” ujarnya saat dihubungi Republika, Kamis (18/8/2022).

Jadi, dia melanjutkan, Kemenag belum bisa banyak berkomentar mengenai kepastian BPIH karena hari ini saja akan dilakukan penutupan. Ia menambahkan, penutupan direncanakan dilakukan di daerah Pondok Gede.

Terkait waktu pasti pengumuman BPIH yang terbaru, ia tak menjawab pertanyaan Republika. Pesan singkat yang dikirimkan Republika belum dibaca hingga berita ini ditulis.

Sebelumnya, Kemenag dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebelumnya telah menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1443 Hijriyah 2022 Masehi sebesar Rp 81.747.844,04 per jamaah. Namun, karena ada kebijakan baru dari pemerintah Arab Saudi, biaya haji diperkirakan naik tajam hingga Rp 100 juta per jamaah.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzili mengatakan memang ada kebijakan baru dari pemerintah Arab Saudi tentang kenaikan dari biaya di Arafah, Mina, dan Muzdalifah, yang pada awalnya hanya dianggarkan sebesar 1.500 Riyal ternyata naik menjadi menjadi 5.500 Riyal Arab Saudi.  

“Jadi kenaikannya cukup tajam, sehingga komposisi dari biaya ibadah haji tahun ini yang tadinya diperkiraan Rp 82 juta menjadi Rp 100 juta per orang. Padahal, jamaah haji telah melakukan setoran sebesar Rp 39,8 juta dan tentu ini pasti akan membuat pembiayaan haji menjadi membengkak,” ujar Ace kepada wartawan di Jakarta, Senin (30/5/2022) siang.

IHRAM