Cat Stevens menjadi mualaf pada 1977.
Penyanyi yang terkenal sebagai Cat Stevens, dan sekarang dikenal sebagai Yusuf Islam, berterus terang tentang perpindahannya ke Islam dan dampak buruk yang terjadi. Titik balik keislamannya ia ceritakan dalam program radio BBC 4 Desert Islands Discs pada Ahad (27/9).
Musisi berusia 72 tahun ini lahir dengan nama lengkap Steven Demetre Georgiou dari seorang ibu Swedia dan ayah Yunani Siprus. Dia muncul untuk membahas hidupnya, termasuk pengalaman dekat kematian pada 1976 yang membuatnya berbalik menjadi seorang Muslim.
“Saya tidak tahu bahwa tidak bijaksana untuk pergi keluar pada waktu itu dan berenang, jadi saya melakukannya. Saya memutuskan untuk kembali dan menuju pantai dan, tentu saja, pada saat itu saya menyadari, ‘Saya berjuang di Pasifik’. Tidak mungkin saya menang. Hanya ada satu hal yang harus dilakukan dan itu adalah berdoa kepada Yang Mahakuasa untuk menyelamatkan saya. Dan saya melakukannya,” kata dia kepada pembawa acara radio Lauren Laverne tentang hampir tenggelam di Malibu, California, dilansir dari laman Finance Yahoo, pada Selasa (29/9).
“Saya berseru kepada Tuhan dan dia menyelamatkan saya. Gelombang kecil datang dari belakang. Itu tidak besar. Itu hanya mendorong saya ke depan. Air pasang entah bagaimana telah berubah dan saya bisa kembali ke darat. Jadi saya diselamatkan. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” lanjutnya.
Setelah kejadian tersebut, Stevens diberi salinan Alquran oleh saudaranya. Sebelumnya dia juga telah mendalami agama Buddha saat berjuang melawan TBC saat remaja.
“Saya tidak akan pernah mengambil Alquran. Tapi itu menjadi pintu gerbang. Setelah setahun saya tidak bisa menahan diri. Saya harus sujud,” kenang Yusuf.
Pelantun “Wild World” itu resmi masuk Islam pada akhir 1977, mengadopsi nama Yusuf Islam pada tahun berikutnya. Dia juga meninggalkan sebagian besar karir musiknya, meskipun dia melanjutkan ke dapur rekaman pada 2006.
“Itu adalah tarikan yang sulit. Saya merasakan tanggung jawab kepada penggemar saya, tetapi saya akan menjadi seorang munafik. Saya harus nyata. Jadi saya berhenti bernyanyi dan mulai mengambil tindakan dengan apa yang sekarang saya yakini,” kata Yusuf.
Dia melanjutkan, bahwa pertobatannya disambut dengan reaksi yang sangat berbeda; di Turki, dia mengaku dibesarkan di atas alas ini. Akan tetapi di sisi lain ada orang yang berkata, ‘Dia agak pengkhianat, bukan? Dia berubah menjadi Turki’.
“Itu sangat sulit karena pada satu titik saya adalah ikon mayoritas dan sekarang saya adalah bagian dari minoritas yang dipandang rendah dan tentu saja, sebagian besar, disalahpahami,” ucap Yusuf.