Berkunjung ke Masjid Quba yang Diarsiteki Rasulullah

Masjid Quba terletak sekitar lima kilometer sebelah selatan Masjid Nabawi. Terletak di dataran tinggi, masjid yang memiliki empat menara dan banyak kubah ini berwarna putih.

Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Islam. Tak cuma itu, Rasulullah sendiri yang menjadi arsitek masjid ini.

Sejarah menyebutkan, ketika Nabi mencapai titik/lokasi ini –tempat Masjid Quba dibangun– dalam perjalanan hijrahnya ke Madinah, Nabi dapat melihat dengan jelas jalan menuju ke Madinah. Ini karena titik ini memang terletak di dataran tinggi. Sebagai wujud rasa syukurnya, Nabi lalu bermaksud menunaikan sholat di sini.

Batu pertama pembangunan masjid diletakkan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW. Para sahabat kemudian ramai-ramai merampungkannya.

Masjid Quba memiliki arti penting bagi kaum Muslimin. Karena itu masjid ini dipertahankan keberadaannya termasuk dari kemungkinan kehancuran karena termakan usia.

Masjid Quba telah mengalami restorasi dan renovasi berkali-kali. Pada 1405 Hijriyah (1984), Pelayan Dua Masjid Suci, Raja Fahd bin Abdul Aziz Al-Sa’ud, memerintahkan restorasi, restrukturisasi, dan perluasan Masjid Quba. Renovasi dilakukan dengan tetap mempertahankan bentuk dan arsitekturnya yang bernuansa tradisional.

Di sisi selatan masjid dibuat galeri terbuka dengan deretan tiang-tiang. Sedangkan di sisi sebelah utara terdapat dua serambi bertiang. Di sisi timur dan barat, yang keduanya terpisah cukup jauh, terdapat tempat terbuka dengan dinding tembok yang di bagian atasnya berjejer kubah-kubah.

Di sini ada enam kubah besar, yang masing-masing berdiameter 12 meter serta 56 kubah kecil yang masing-masing berdiameter enam meter. Kubah-kubah tersebut ditopang oleh pilar-pilar beton yang sangat kukuh di dalam setiap galeri.

Sementara lantai halaman (tempat terbuka) tadi, dihampari dengan marmer antipanas. Di bagian ini terdapat kerai yang dapat bergerak (terbuka dan tertutup secara mekanik) serta terpal yang sangat kukuh, yang melindungi lantai dari sengatan matahari.

Masjid yang memiliki empat menara setinggi 47 meter, itu memiliki ruang sholat utama seluas 5.035 meter persegi. Luas kompleks masjid seluruhnya, termasuk bangunan-bagunan lain untuk keperluan perawatan masjid, mencapai 135 ribu meter persegi.

Sebelum perluasan yang terakhir ini, luas masjid hanya 1.200 meter persegi. Di kompleks masjid ini terdapat kantor, pertokoan, dan ruang tamu. Kompleks masjid juga dilengkapi dengan tempat tinggal Imam dan Mu’adzin.

Pada musim haji, masjid banyak dikunjungi orang. Jamaah akan melaksanakan sholat, paling tidak shalat tahiyatul masjid, di dalam masjid yang mulia ini.

photo

Suasana di Masjid Quba di Kota Madinah. – (Republika)

Adalah satu kerugian bagi mereka yang ziarah ke sini namun tak sempat melaksanakan sholat di dalamnya. Sebab, Nabi SAW dalam salah satu haditsnya mengatakan: “Barangsiapa mengambil wudhu di rumahnya, kemudian datang ke Masjid Quba dan shalat di dalamnya, dia laksana mengerjakan umrah”. Hadits lain menyebutkan: “Barangsiapa keluar dan datang ke masjid ini –Masjid Quba– dan sholat di dalamnya, maka ia sama dengan mengerjakan ibadah umrah.”

Itulah keutamaan Masjid Quba. Ya, Allah berilah kami kesempatan untuk bisa melaksanakan sholat di dalamnya. Amin. 

IHRAM

Masjid Quba, Masjid yang Pertama Dibangun Rasulullah

Masjid Quba adalah masjid pertama kali yang didirikan Rasulullah SAW, saat beliau hijrah dari Makkah ke Madinah. Beberapa kilometer sebelum memasuki Madinah, Rasulullah SAW bersama Abu Bakar, membangun masjid di daerah Quba, yang sekarang dinamakan dengan Masjid Quba.

Masjid ini didirikan pada tahun 1 Hijriyah atau sekitar 622 M. Ketika itu, Rasul SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk segera berhijrah dan menghindari kekejaman kafir Quraisy.

Dalam upaya hijrah itu, lokasi pertama yang disinggahi Rasulullah SAW adalah gua Tsur. Di dalam gua ini, Rasulullah SAW bersembunyi bersama Abu Bakar dari kejaran kaum kafir Quraisy.

Setelah kondisinya dirasa aman, Nabi SAW kemudian melanjutkan perjalanan menuju Madinah. rasul memilih jalan yang berbeda dari jalan umum. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pertemuan secara langsung dengan orang-orang kafir Quraisy.

Dan sebelum tiba di Madinah, Rasul sempat singgah di beberapa tempat dan salah satunya adalah Quba. Beliau tinggal di daerah ini selama beberapa hari, sambil menunggu kedatangan Ali bin Abi Thalib RA dari Makkah, bersama rombongan.

Ketika itu, saat akan berhijrah, Ali diperintahkan Rasulullah SAW untuk menggantikannya tidur di tempat tidur Rasul. Ini dimaksudkan untuk mengelabui perhatian kaum kafir Quraisy yang ingin membunuh Nabi SAW.

Quba adalah satu daerah yang terletak di wilayah Madinah. Jaraknya sekitar dua mil atau kurang lebih lima kilometer dari pusat kota Madinah.

Hanafi al-Malawi dalam bukunya Tempat Bersejarah yang dikunjungi Rasulullah SAW, menjelaskan, Nabi SAW tinggal di Desa Quba selama empat hari dan kemudian membangun sebuah masjid yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Quba.

Inilah masjid yang dibangun dengan dasar ketaatan dan ketaqwaan Rasulullah SAW kepada Allah SWT.

”Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah [9]: 108).

Menurut hadis yang diriwayatkan Tirmidzi RA, orang yang melakukan shalat di Masjid Quba sama pahalanya dengan melaksanakan umrah. Seperti disebutkan dalam Sahih Bukhari, Nabi SAW terbiasa mengunjungi Masjid Quba dengan berjalan kaki atau jika tidak seminggu sekali. Abdullah bin Umar biasa mengikuti sunnah ini.

Dalam riwayat lain disebutkan, masjid Quba ini adalah salah satu masjid yang paling disucikan (dimuliakan) oleh Allah setelah Masjid al-Haram (Makkah), Masjid Nabawi (Madinah), dan Masjid al-Aqsha (Palestina).

Selama berada di Quba, jelas Al-Mahlawi, Rasul SAW tinggal di rumah Kultsum bin al-Hadam bin Amr al-Qais, seorang lelaki tua yang masuk Islam sebelum Rasul hijrah ke Yatsrib (sekarang Madinah).

Para sejarawan menyebutkan, tanah yang menjadi lahan pembangunan Masjid ini mulanya adalah lapangan milik Kultsum bin Hadam, yang biasa digunakan untuk menjemur kurma.

Masjid Quba adalah masjid yang dibangun dengan penuh pengorbanan dan perjuangan. Allah SWT menyebutnya dengan dasar takwa, sebagaimana diterangkan dalam ayat 108 diatas.

Hal ini dikarenakan perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan agama Allah yang harus dilalui dengan penuh rintangan dan halangan. Kaum kafir quraisy hampir setiap saat selalu memantau dan mengawasi aktifitas Nabi SAW.

Dan ketika kesempatan berhijrah datang, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan mendirikan masjid sebagai pusat perjuangan dan dakwah Islam. Ini pulalah yang dilakukan Rasulullah SAW begitu tiba di Madinah dengan mendirikan Masjid Nabawi, setelah sebelumnya membangun Masjid Quba.

Masjid Quba, Tempat Khusus di Hati Umat Muslim

Masjid Quba dikenal sebagai masjid terbesar kedua dan terkemuka di Madinah setelah Masjid Nabawi. Hal ini dianggap oleh banyak orang sebagai tempat suci paling suci ketiga setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi, dan tempat pemberhentian wajib bagi peziarah yang mengunjungi Madinah.

Menurut beberapa sumber, masjid ini didirikan pada 622 Masehi setelah Nabi Muhammad SAW tiba di ibukota Arab Saudi, Makkah. Disadur dari arabnews.com belum lama ini, Masjid Quba terletak di pinggiran Madinah, dimana Nabi biasa pergi ke Masjid Quba setiap hari Sabtu, “Nabi biasa pergi ke Masjid Quba setiap hari Sabtu (kadang-kadang) berjalan dan (kadang-kadang) berkuda,” Ibn ‘Umar yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Dinar.

Renovasi pertama dilakukan oleh Khalifah ketiga Utsman Ibnu Affan. Khalifah Umayyah Umar bin Abdul Aziz membangun menara masjid pertama. Abu Yali Al-Husaini merenovasi kembali masjid tersebut pada tahun 435 H. Ia mendirikan sebuah tempat sholat yang dikenal sebagai Mihrab (tempat imam memimpin shalat berjamaah).

Fasilitas yang ada pada masjid ini terdapat 7 pintu masuk utama dan 12 stasiun pelengkap. Masjid ini didinginkan oleh tiga unit tengah, masing-masing memiliki kemampuan satu juta delapan puluh ribu unit pendingin.

Bagian utara diperuntukkan bagi jamaah wanita. Masjid tersebut sekarang memiliki empat menara dan 56 kubah yang terhubung ke rumah para imam dan muadzin, dan sebuah perpustakaan. Kemudian Masjid ini juga memiliki 64 toilet untuk pria dan 32 toilet untuk wanita, dan 42 unit wudhu.

 

IHRAM

Masjid Manakah yang Pertama Kali Dibangun Rasulullah?

Hampir semua umat Islam akan serempak menjawab masjid Quba. Memang benar, masjid inilah yang pertama kali didirikan Rasulullah SAW, saat beliau hijrah dari Makkah ke Madinah. Beberapa kilometer sebelum memasuki Madinah, Rasulullah SAW bersama Abu Bakar membangun masjid di daerah Quba, yang sekarang dinamakan dengan Masjid Quba.

Masjid ini didirikan pada tahun 1 Hijriyah atau sekitar 622 M. Ketika itu, Rasul SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk segera berhijrah dan menghindari kekejaman kafir Quraisy.

Dalam upaya hijrah itu, lokasi pertama yang disinggahi Rasulullah SAW adalah Gua Tsur. Di dalam gua ini, Rasulullah SAW bersembunyi bersama Abu Bakar dari kejaran kaum kafir Quraisy. Setelah kondisinya dirasa aman, Nabi SAW kemudian melanjutkan perjalanan menuju Madinah. Rasul memilih jalan yang berbeda dari jalan umum. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pertemuan secara langsung dengan orang-orang kafir Quraisy.

Dan sebelum tiba di Madinah, Rasul sempat singgah di beberapa tempat dan salah satunya adalah Quba. Beliau tinggal di daerah ini selama beberapa hari, sambil menunggu kedatangan Ali bin Abi Thalib RA dari Makkah, bersama rombongan. Ketika itu, saat akan berhijrah, Ali diperintahkan Rasulullah SAW untuk menggantikannya tidur di tempat tidur Rasul. Ini dimaksudkan untuk mengelabui perhatian kaum kafir Quraisy yang ingin membunuh Nabi SAW.

Quba adalah satu daerah yang terletak di wilayah Madinah. Jaraknya sekitar dua mil atau kurang lebih lima kilometer dari pusat kota Madinah. Hanafi al-Malawi dalam bukunya Tempat Bersejarah yang dikunjungi Rasulullah SAW, menjelaskan, Nabi SAW tinggal di Desa Quba selama empat hari dan kemudian membangun sebuah masjid yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Quba.

Inilah masjid yang dibangun dengan dasar ketaatan dan ketakwaan Rasulullah SAW kepada Allah SWT. ”Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah [9]: 108).

Menurut hadis yang diriwayatkan Tirmidzi RA, orang yang melakukan shalat di Masjid Quba sama pahalanya dengan melaksanakan umrah. Seperti disebutkan dalam Sahih Bukhari, Nabi SAW terbiasa mengunjungi Masjid Quba dengan berjalan kaki atau jika tidak seminggu sekali. Abdullah bin Umar biasa mengikuti sunah ini.

Dalam riwayat lain disebutkan, Masjid Quba ini adalah salah satu masjid yang paling disucikan (dimuliakan) oleh Allah setelah Masjid al-Haram (Makkah), Masjid Nabawi (Madinah), dan Masjid al-Aqsha (Palestina). Selama berada di Quba, jelas Al-Mahlawi, Rasul SAW tinggal di rumah Kultsum bin al-Hadam bin Amr al-Qais, seorang lelaki tua yang masuk Islam sebelum Rasul hijrah ke Yatsrib (sekarang Madinah).

Para sejarawan menyebutkan, tanah yang menjadi lahan pembangunan Masjid ini mulanya adalah lapangan milik Kultsum bin Hadam, yang biasa digunakan untuk menjemur kurma. Masjid Quba adalah masjid yang dibangun dengan penuh pengorbanan dan perjuangan. Allah SWT menyebutnya dengan dasar takwa, sebagaimana diterangkan dalam ayat 108 di atas.

Hal ini dikarenakan perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan agama Allah yang harus dilalui dengan penuh rintangan dan halangan. Kaum kafir Quraisy hampir setiap saat selalu memantau dan mengawasi aktivitas Nabi SAW. Dan ketika kesempatan berhijrah datang, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan mendirikan masjid sebagai pusat perjuangan dan dakwah Islam. Ini pulalah yang dilakukan Rasulullah SAW begitu tiba di Madinah dengan mendirikan Masjid Nabawi, setelah sebelumnya membangun Masjid Quba.

IHRAM