Dalam isu Suriah, Jerman mengambil sikap yang sulit dipahami. Jerman menyatakan terkejut dan ngeri dengan penderitaan warga Suriah akibat pemboman Rusia. Di saat yang sama, sejak Desember 2015 Berlin aktif mendukung Perancis bersama koalisi Amerika menghujani bom di Suriah dan Irak.
“Beberapa hari terakhir, kami tidak hanya terkejut tapi ngeri dengan apa yang telah menyebabkan penderitaan manusia kepada puluhan ribu orang akibat bom terutama yang dilakukan pihak Rusia,” kata Kanselir Jerman Angela Merkel.
Pernyataan Angela disampaikan pada publik setelah berdiskusi dengan Ahmet Davutoglu, Perdana Menteri Turki di Ankara, Senin (8/2/2016). Pembicaraan antara Turki dan Jerman ini menyikapi krisis pengungsi pasca serbuan rezim Assad ke Aleppo yang disokong Rusia.
Agaknya Jerman tutup mata atas kelaliman sekutunya. Bahkan memperkuat dengan 6 jet Tornado serta 1.200 perajurit. Sejak 2014 Amerika membentuk koalisi memasuki perang Suriah dan Irak dengan dalih menyerang ISIS. Ulah koalisi ini telah menyebabkan ribuan warga sipil tewas dan memperkeruh krisis kemanusiaan.
Website Airwars yang memonitor database korban sipil perang di Suriah dan Irak melaporkan mencapai 2.695 sipil telah terbunuh oleh koalisi AS sejak Agustus 2014 sampai 8 Februari 2016.
Pada 4 Februari 2016, USA Today menerbitkan sebuah berita dengan judul “AS Membunuh Lebih Banyak Warga Sipil di Iraq dan Suriah dari yang Diakui.” Amerika selama ini hanya mengakui 21 warga sipil yang terbunuh dalam operasi militernya. (ap/airwars/usatoday/zen)
oleh: Zen Ibrahim (jurnalist dan pengamat krisis timur tengah)