Menjadi petugas haji bagi Slamet Budiono merupakan pekerjaan yang mulia. Tahun ini merupakan yang kelima kalinya Slamet dipercaya menjadi petugas haji setelah Kementerian Agama mendapuknya kembali menjadi Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram.
“Menjadi petugas haji kali ini adalah tahun kelima saya menjadi petugas haji,” kata Slamet usai ditemui di Hotel Al Wihdah Tower, wilayah Jarwal Makkah, sebagaimana Okezone kutip dari situs resmi resmi Kementerian Agama, Selasa (31/7/2018).
Slamet bangga dengan kepercayaan yang diberikan pemerintah kepadanya. Suka dan duka pasti dirasakan petugas haji yang bertugas di Tanah Suci. Namun, Slamet selalu merasa bahagia dan senang melayani jamaah haji.
“Apalagi memegang komando di Sektor Khusus Masjidil Haram yang langsung berhubungan dengan jamaah haji,” ucap Slamet.
Menjadi petugas haji sudah barang tentu mempunyai kenangan tersendiri bagi Slamet. Dirinya masih teringat sosok nenek yang digendongnya selama beribadah di Masjidil Haram sampai kembali ke hotel tempat menginap.
“Saya menggendong nenek itu di Masjidil Haram dan sampai balik lagi ke hotel. Saya gendong nenek itu seperti saya gendong ibu saya. Saya tuntun Beliau membaca talbiyah lalu saya menangis,” ucap Slamet sambil meneteskan air mata.
Slamet mengungkapkan, usia nenek tersebut sekira 85 tahun, dan nenek yang didampingi suaminya hanya bisa mendoakannya agar selalu sehat.
“Sang nenek langsung memegang kepala saya. Sehat-sehat ya, nak,” begitu doa sang nenek kepada Slamet.
Slamet mengaku selama melakukan tugasnya sebagai petugas haji tak pernah merasa lelah. Dirinya juga merasa selalu prima kalau melayani jamaah haji.
“Saya juga bingung merasa prima sekali kalau bekerja di sini,” ucap Slamet.
Slamet adalah bagian dari 800 petugas haji yang bertugas di musim haji tahun ini. Dia berharap petugas haji lainnya bisa menjalankan tugasnya dengan baik melayani jamaah. (Han)