Hanya Mendengar Murotal Surat Al Kahfi, Apakah Dapat Keutamaan?

Bismillah….

Ada amalan rutin yang sunah dikerjakan setiap hari Jumat, yaitu membaca surat Al Kahfi. Tentang pahalanya tak main-main teman-teman. Nabi shalallahu alaihi wa sallam mengabarkan,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. Nasa’i dan Baihaqi)

Nah… Denger murotal surat Al Kahfi dari qori’ favorit, sambil menikmati suasana di jalan atau santai di rumah. Apakah demikian cukup untuk mendapatkan keutamaan baca Al Kahfi di hari Jumat?

Yuk kita simak penjelasan dari Fatwa Islam Wal Jawab berikut :

الأجر المترتب على قراءة سورة الكهف في يوم الجمعة ، إنما ورد في حق من قرأ السورة في ذلك اليوم ، قال عليه الصلاة

والسلام : ( مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ ) رواه البيهقي، وصححه الشيخ الألباني رحمه الله في ” صحيح الجامع”.

“Pahala yang ditawarkan dari amalan membaca surat Al Kahfi di hari Jumat, hanya dapat diraih oleh orang yang membacanya saja di hari tersebut. Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.”

HR. Al Baihaqi, dinilai shahih oleh Syekh Albani -semoga Allah merahmati beliau-, di dalam Shohih Al Jami’.

ومعلوم أن من استمع إلى السورة ، فإنه لا يعد قارئاً لها .

Dan jelas, orang yang mendengar bacaan surat, tidak teranggap membacanya.

وعلى هذا : فمن أراد الثواب الوارد في الأحاديث ، فعليه ، بقراءة سورة الكهف ، ولا يكتفي بالاستماع .
لكن من لم يكن يحسن قراءة القراءة ، فاستمع إليها من غيره ، طلبا للأجر الوارد فيها : رجي له من الأجر ما يكون للقارئ ، لحسن قصده ، وإتيانه بما يقدر عليه .

Oleh karena itu, siapa yang ingin mendapatkan pahala yang tersebut dalam hadis, maka hendaknya membaca surat surat Al Kahfi. Tidak cukup mendengar/menyimak. Namun, bagi yang belum bisa membaca Al Qur’an dengan baik, silahkan menyimak bacaan orang lain. Niatkan untuk mendapatkan pahala yang dijelaskan dalam hadis, orang yang seperti ini kondisinya, semoga ia mendapat pahala seperti yang diinginkan oleh pembacanya, karena baiknya niatnya dan ia telah berusaha melakukan sesuai ia mampu.” (https://islamqa.info/amp/ar/answers/197900)

Nah jelas ya teman-teman….

Jadi kesimpulannya :
  •  keutamaan mendapat cahaya antara dua Jumat, hanya didapat mereka yang membaca surat Al Kahfi. Bukan mendengar.
  • ada yang dikecualikan dari kondisi ini : yaitu orang yang belum bisa membaca Al Qur’an, dan dia telah berusaha belajar. Diharapkan tetap mendapatkan pahala tersebut meski hanya dengan mendengarkan bacaan orang. Karena :
    1. niatnya yang baik
    2. dia telah berusaha sesuai batas kemampuannya.

Wallahua’lam bis showab.

Yogyakarta, di pondok tercinta : Hamalatul Quran, 14 Jumadal Ula 1441 H


Ditulis oleh : Ahmad Anshori

Artikel : TheHumairo.com

Membaca Surat Al-Kahfi dan Cahaya dari Dua Jumat

Sebagian kita mungkin telah mengetahui anjuran untuk membaca surat Al-Kahfi. Dan mengetahui bahwa keutamaannya adalah mendapatkan cahaya dari dua Jumat. Namun, apa yang dimaksud dengan “mendapatkan cahaya dari dua Jumat”? Kita simak penjelasan singkat berikut ini.

Anjuran Membaca Al-Kahfi di Malam dan Hari Jumat

Terdapat beberapa hadis sahih mengenai keutamaan membaca surat Al-Kahfi di hari Jumat maupun di malam Jumat. Di antaranya dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Ia berkata,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, ia akan diterangi dengan cahaya di antara ia dengan Ka’bah.” (HR. Ad-Darimi dalam Sunannya no.3450, disahihkan Al-Albani dalam Shahih At-Targhib no.736.)

Hadis ini mauquf dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Sehingga, ini adalah perkataan dari beliau, bukan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun, terdapat dalam riwayat lain dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu secara marfu‘. Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Sesungguhnya barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi di hari Jum’at, ia akan diterangi dengan cahaya di antara dua Jumat.” (HR. Al-Hakim no.3392, Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra no.5996. Ibnu Hajar dalam Takhrijul Adzkar mengatakan, “Hadis hasan.”)

Namun, Adz-Dzahabi mengatakan, “Riwayat yang mauquf lebih sahih.” (Al-Muhadzab, 3/1181). Sehingga, riwayat yang marfu‘ menjadi tercacati karena ternyata riwayat yang mauquf lebih sahih. Syekh Jamaluddin Al-Qasimi menjelaskan,

فقد كثر إعلال الموصول بالإرسال، والمرفوع بالوقف إذا قوي الإرسال أو الوقف بكون راويهما أضبط أو أكثر عددًا على الاتصال أو الرفع وقد يعلون الحديث

Banyak terjadi ta’lil (pencacatan) terhadap hadis maushul karena terdapat jalan lain yang mursal. Juga terhadap hadis mar’fu karena terdapat jalan lain yang mauquf. Jika jalan yang mursal atau mauquf itu, perawinya lebih kuat dari sisi dhabt-nya atau lebih banyak jalan-jalannya, dibanding dengan yang muttashil atau marfu, maka hadisnya menjadi tercatati.” (Qawa’id At-Tahdits, 131).

Namun, andaikan hadis-hadis di atas mauquf dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, dapat dikatakan fi hukmil marfu’ (dihukumi marfu‘ dari Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam). Karena, ini bukan perkara yang ada celah untuk ijtihad bagi sahabat Nabi. Apalagi terdapat riwayat dari Ibnu Umar yang marfu‘ dari Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam dalam hal ini.

Oleh karena itu, Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin mengatakan,

أعلَّ بعضُ العلماء المرفوع بأنَّ الحديث رُوي موقوفًا، ونحن نقول: إذا كان الرافع ثِقةً، فهذه العلَّة غير قادحة، وعلى فرض أنه من قول أبي سعيد، فمِثل هذا لا يُقال بالرأي، فيكون له حُكم الرفع

Sebagian ulama menyatakan kecacatan riwayat yang marfu’ karena terdapat riwayat yang mauquf. Namun, kita katakan, ‘Jika riwayat yang marfu’ itu perawinya tsiqah, maka ini adalah cacat yang tidak menurunkan kualitas hadis. Dan andaikan hadis ini sekedar perkataan dari Abu Sa’id Al-Khudri, pernyataan yang semisal ini tidak mungkin berasal dari opini pribadi beliau. Sehingga, hadis ini memiliki hukum marfu’.” (Syarhul Mumthi’, 5/91).

Membaca surat Al-Kahfi dianjurkan oleh jumhur ulama. Di antaranya adalah ulama Hanafiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah. Demikian juga, dikuatkan oleh Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin dan Syekh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz. Imam Asy-Syafi’i dalam kitab Al-Umm (1/208) mengatakan,

بلَغَنَا أَنَّ من قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ وُقِيَ فِتْنَةُ الدَّجَّالِ، وَأُحِبُّ كَثْرَةَ الصَّلَاةِ على النبي (صلى اللَّهُ عليه وسلم) في كل حَالٍ وأنا في يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَتِهَا أَشَدُّ اسْتِحْبَابًا، وَأُحِبُّ قِرَاءَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ وَيَوْمَهَا لِمَا جاء فيها

Telah sampai dalil kepadaku bahwa orang yang membaca surat Al-Kahfi akan terjaga dari fitnah Dajjal. Dan aku menyukai (seseorang itu) memperbanyak selawat kepada Nabi shallallahu ’alaihi wasallam di setiap waktu. Dan pada hari Jumat serta malam Jumat, lebih ditekankan lagi anjurannya. Dan aku juga menyukai (menganjurkan) seseorang untuk membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat dan pada hari Jumat karena terdapat dalil mengenai hal ini.”

Makna Cahaya di antara Dua Jumat

Adapun makna dari “diterangi dengan cahaya di antara dua Jumat”, demikian juga “cahaya antara dia dan Ka’bah” dijelaskan oleh para ulama dalam beberapa tafsiran:

Pertama, maknanya adalah diampuni dosa-dosanya di antara dua Jumat. Sebagaimana riwayat lain dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu. Ia berkata, “Bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

من قرأ سورة الكهف في يوم الجمعة سطع له نور من تحت قدمه إلى عنان السماء يضيء له يوم القيامة، وغفر له ما بين الجمعتين

“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi di hari Jum’at, ia akan diterangi cahaya dari bawah kakinya hingga ke langit pada hari Kiamat, dan diampuni dosanya di antara dua Jumat.” (HR. Ibnu Katsir dalam Irsyadul Faqih [1/200], Al-Mundziri berkata, “Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Marduwaih dalam Tafsirnya dengan sanad yang laa ba’sa bihi.”)

Kedua, cahaya tersebut berupa hidayah yang menghindarkan dari maksiat di antara dua Jumat. An-Nawawi rahimahullah mengatakan,

معناه أنها تمنع من المعاصي وتنهى عن الفحشاء والمنكر وتهدي إلى الصواب كما أن النور يستضاء به

Maknanya adalah ia tertahan untuk melakukan maksiat, terhalangi untuk perbuatan fahisyah serta mungkar, dan diberi hidayah kepada kebenaran, sebagaimana cahaya yang menerangi.” (Syarah Shahih Muslim, 3/455).

Ketiga, cahaya di antara dua Jumat atau cahaya antara seseorang dan Ka’bah adalah cahaya hissi (cahaya betulan) yang akan didapatkan di hari Kiamat. An-Nawawi rahimahullah mengatakan,

وقيل معناه أنه يكون أجرها نورا لصاحبها يوم القيامة

Sebagian ulama mengatakan, maknanya adalah ia mendapatkan ganjaran kebaikan berupa cahaya di hari Kiamat.” (Syarah Shahih Muslim, 3/455).

Yaitu cahaya yang sangat panjang dan terang yang menerangi seseorang di kegelapan hari Kiamat. Sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala,

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَىٰ نُورُهُم بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِم

“Pada hari engkau akan melihat orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, betapa cahaya mereka bersinar di depan dan di samping kanan mereka.” (QS. Al Hadid: 12).

Keempat, maknanya adalah pahala membaca Al-Kahfi terus mengalir selama dua Jumat. Asy-Syaukani rahimahullah mengatakan,

معني اضاء الله له من النور مابين الجمعتين اي: انه لايزال عليه اثرها وثوابها في جميع الاسبوع

Makna ‘diterangi cahaya dari dua Jumat’ adalah pengaruh serta pahala dari membaca Al-Kahfi terus ada selama dua Jumat.” (Tuhfatudz Dzakirin, 1/401).

Demikian penjelasan para ulama tentang masalah ini. Semoga semakin menambah semangat kita untuk memperbanyak amalan saleh, di antaranya membaca surat Al-Kahfi di malam Jumat atau di hari Jumat.

Semoga Allah Ta’ala memberi taufik.

Penulis: Yulian Purnama

Sumber: https://muslim.or.id/68746-membaca-surat-al-kahfi-dan-cahaya-dari-dua-jumat.html

Renungkan 7 Rahmat dalam Surat Al-Kahfi!

 Allah Swt Berfirman tentang Ashabul Kahfi :

(1).

إِذۡ أَوَى ٱلۡفِتۡيَةُ إِلَى ٱلۡكَهۡفِ فَقَالُواْ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةٗ وَهَيِّئۡ لَنَا مِنۡ أَمۡرِنَا رَشَدٗا

(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami.” (QS.Al-Kahfi:10)

(2).

فَأۡوُۥٓاْ إِلَى ٱلۡكَهۡفِ يَنشُرۡ لَكُمۡ رَبُّكُم مِّن رَّحۡمَتِهِۦ وَيُهَيِّئۡ لَكُم مِّنۡ أَمۡرِكُم مِّرۡفَقٗا

“Maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusanmu.” (QS.Al-Kahfi:16)

(3).

وَرَبُّكَ ٱلۡغَفُورُ ذُو ٱلرَّحۡمَةِۖ

“Dan Tuhanmu Maha Pengampun, memiliki kasih sayang.” (QS.Al-Kahfi:58)

Allah Swt Berfirman tentang Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir as :

(4).

فَوَجَدَا عَبۡدٗا مِّنۡ عِبَادِنَآ ءَاتَيۡنَٰهُ رَحۡمَةٗ مِّنۡ عِندِنَا وَعَلَّمۡنَٰهُ مِن لَّدُنَّا عِلۡمٗا

“Lalu mereka berdua bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami.” (QS.Al-Kahfi:65)

(5).

فَأَرَدۡنَآ أَن يُبۡدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيۡرٗا مِّنۡهُ زَكَوٰةٗ وَأَقۡرَبَ رُحۡمٗا

“Kemudian kami menghendaki, sekiranya Tuhan mereka menggantinya dengan (seorang anak) lain yang lebih baik kesuciannya daripada (anak) itu dan lebih sayang (kepada ibu bapaknya).” (QS.Al-Kahfi:81)

(6).

إِلَّا رَحۡمَةٗ مِّن رَّبِّكَۚ إِنَّ فَضۡلَهُۥ كَانَ عَلَيۡكَ كَبِيرٗا

“Kecuali karena rahmat dari Tuhanmu. Sungguh, karunia-Nya atasmu (Muhammad) sangat besar.” (QS.Al-Isra’:87)

Allah Swt Berfirman tentang Zulkarnain :

(7).

قَالَ هَٰذَا رَحۡمَةٞ مِّن رَّبِّيۖ

Dia (Zulkarnain) berkata, “(Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku.” (QS.Al-Kahfi:98)

Inilah 7 ayat Al-Qur’an yang membawakan tentang Rahmat Allah Swt di dalam Surat Al-Kahfi.

Bila kita renungkan, 7 ayat ini cukup sebagai pegangan dan keyakinan kita akan luasnya rahmat Allah pada 7 hari dalam seminggu.

Baginda Nabi Muhammad Saw bersabda :

مَن قَرَأَ سُورَةَ الكَهفِ فِي يومِ الجُمعةِ، أَضَاء له مِنَ النُّورِ مَا بَينَ الجُمعتَينِ

“Barangsiapa yang membaca Surat Al-Kahfi di hari Jum’at, maka Allah Swt akan memancarkan cahaya untuknya hingga Jum’at berikutnya.”

Semoga Bermanfaat …

KHAZANAH ALQURAN

Jangan Lupakan Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)

Betapa banyak orang lalai dari amalan yang satu ini ketika malam Jum’at atau hari Jum’at, yaitu membaca surat Al Kahfi. Atau mungkin sebagian orang belum mengetahui amalan ini. Padahal membaca surat Al Kahfi adalah suatu yang dianjurkan (mustahab) di hari Jum’at karena pahala yang begitu besar sebagaimana berita yang dikabarkan oleh orang yang benar dan membawa ajaran yang benar yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadits-hadits yang membicarakan hal ini kami bawakan sebagian pada posting yang singkat ini. Semoga bermanfaat.

Hadits pertama:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471)

Hadits kedua:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)

Inilah salah satu amalan di hari Jum’at dan keutamaan yang sangat besar di dalamnya. Akankah kita melewatkan begitu saja [?]

Semoga Allah selalu memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh sesuai tuntunan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shollallahu ‘ala nabiyyiina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

***

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/202-jangan-lupakan-membaca-surat-al-kahfi-di-hari-jumat.html

Surat Al-Kahfi, 4 Ujian Dajjal dan Akhir Zaman

DIANTARA keutamaan surat Al-Kahfi adalah jika sepuluh ayat pertama itu dihafal. Lantas apa keutamaannya?

Dari Abu Darda radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal. (HR. Muslim no. 809)

Dalam riwayat lain disebutkan, Dari akhir surat Al-Kahfi. (HR. Muslim no. 809)

Dalam hadits di atas, Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengabarkan bahwa siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir dari surat Al-Kahfi, maka ia terlindungi dari Dajjal.

Dari hadits di atas, dapat kita lihat hubungan antara Surat al-Kahfi dan Dajjal ialah jika kita hafal sepuluh ayat pertama atau terakhir surat al-kahfi maka kita akan terlindung dari Dajjal.

Dikutip Ilmfeed, Dajjal akan muncul di hadapan umat manusia sebelum hari penghakiman dengan 4 percobaan:

1. Cobaan Keimanan

Bila waktunya tiba, Dajjal akan meminta manusia untuk menyembahnya bukan menyembah Allah Ta’ala. Hal ini percobaan iman bagi seluruh manusia.

2. Cobaan Kekayaan

Dajjal akan diberikan kekuatan untuk memulai atau menghentikan hujan dan menggoda orang dengan kekayaannya. Itu berarti di hari akhir, Dajjal akan menggoda keimanan manusia dengan kekayaannya.

3. Cobaan Pengetahuan

Dajjal akan orang menggoda manusia dengan segala pengetahuan yang dimilikinya.

4. Cobaan Kekuasaan

Dajjal akan mengontrol sebagian besar manusia yang ada di Bumi dengan kekuasaannya.

Semoga kita semua bisa terhindar dari Dajjal dengan menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir surat al-kahfi ini. Aamiin. [islampos]

INILAH MOZAIK

Ada Pesan Penting dari Surat Al-Kahfi

KEMARIN hari Jum’at. Baca surat al-Kahfi kan? Mungkin saja malam Jum’atnya. Bagus. Surat itu memberikan pesan kepada kita melalui kisah-kisahnya yang sangat indah dan dalam makna.

Bacalah kembali kisah perahu yang dirusak oleh Nabi Khidir atas perintah Allah. Bacalah kembali kisah anak kecil yang dibunuh Nabi Khidir atas perintah Allah. Bacalah kembali kisah tembok yang dirobohkan Nabi Khidir dan dibangunnya kembali tanpa meminta ongkos. Ada pesan apa di dalam kisah itu untuk kita?

Pesan utamanya adalah bersabarlah dalam menjalani hidup yang kisahnya kadang tidak masuk akal kita, ceritanya tak sesuai dengan harapan kita, skenarionya tak bersesuaian dengan kehendak kita.

Sabar merupakan salah satu kunci utama bahagia. Bahkan, sabar adalah salah satu kunci pembuka surga. Tak mungkin sabar itu bernilai sedemikian tinggi, jika hidup di dunia ini bukan ladang ujian. Ujian demi ujian akan tiba. Musibah demi musibah pasti kan hinggap dalam hidup kita. Sabar adalah jawaban indah atas semua itu.

 

 

Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi 

INILAH MOZAIK

Masya Allah! Inilah Keutamaan Surat Al Kahfi Yang Sangat Dahsyat!

Kitab suci Al-Qur’an merupakan Qalam Allah SWT yang memiliki bahasa begitu tinggi dan tidak diragukan kebenarannya. Setiap ayat yang disampai melalui malaikat Jibril terhadap Nabi Muhammad SAW memiliki pesan mendalam dan makna yang bisa diterima oleh akal. Setiap surat-surat-Nya memiliki keagungan, manfaat dan keutamaan tersendiri. Salah satunya adalah surat Al Kahfi yang memiliki banyak manfaat dan keutamaan, terlebih jika surat ini dibaca pada Hari Jumat.
Tentang Surat Al Kahfi
Surat Al Kahfi atau juga disebut Ashabul Kahf merupakan surat golongan Makkiyah atau yang diturunkan di Kota Mekkah. Surah ini terdiri atas 110 ayat dan bercerita tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya. Selain itu terdapat pula beberapa buah cerita dalam surat ini yang semuanya mengandung pelajaran-pelajaran yang amat berguna bagi kehidupan manusia.

Fadilah Surat Al Kahfi
Terdapat beberapa hadist yang mengungkapkan tentang keutamaan dan manfaat pada surat Al Kahfi, diantaranya:
Pertama: Membaca Al-Kahfi pada Hari Jumat akan terhindar dari fitnah Dajjal. Sosok kejam yang akan keluar pada akhir zaman ini nantinya akan membuat kerusakan di bumi dan menebarkan fitnah kepada setiap umat Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa dengan rajin membaca surat ini pada hari jumat maka akan terhindar dari fitnah tersebut.
“Barang siapa membaca Surah Al Kahfi pada hari Jum’at, maka Dajjal tidak bisa memudharatkannya,” (HR-Dailami).
“Siapa yang membaca dari Surah Al-Kahfi, maka jadilah baginya cahaya dari kepala hingga kakinya dan siapa yang membaca keseluruhannya, maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi,” (HR Ahmad).
Kedua: Membaca Al Kahfi pada hari Jumat  adalah mendapat pengampunan dosa diantara dua Jumat. Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda, Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.”
Ketiga: Membaca Surah Al Kahfi pada Hari Jumat juga akan mendapat pancaran cahaya diri.
“Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul ‘atiq.” (HR Al-Hakim) 
Keempat: Diriwayatkan dari Ibnu Mardawaih dari Abdullah  Bin Mughaffal disebutkan bahwa Rumah yang dibacakan surah al-Khafi dan al Baqarah tidak akan dimasuki setan sepanjang malam itu.
Sunnah membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada hari Jum’atnya, dan malam Jum’at diawali sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis. Kesempatan ini berakhir sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’atnya.
Dan beruntungnya saat ini sahabat www.akhlakmuslim.com untuk membaca surat al kahfi tidak harus repot membawa Al-Quran karena kami menemukan aplikasi android yang bisa digunakan setiap saat cukup buka di handphone anda, yang luar biasa dari aplikasi ini yaitu terdapat tulisan arab dan cara pengucapannya termasuk audio surat al kahfi mp3 yang sangat merdu, jadi bisa sekaligus membaca sambil mendengarkan lantunan mp3 surat al kahfi tersebut.
Imam Al-Syafi’i rahimahullah dalam Al-Umm menyatakan bahwa membaca surat Al-Kahfi bisa dilakukan pada malam Jum’at dan siangnya berdasarkan riwayat tentangnya (Al-Umm, Imam al-Syafi’i: 1/237).
Demikianlah Manfaat dan Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi. Semoga kita semua diberi kemudahan oleh Allah Swt, untuk mengamalkannya, dan semoga kita semua mendapatkan ridho-Nya. Aamiin
Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya. [HR Muslim, 3509].