Dalam artikel ini saya ingin membagikan info teraktual mengenai Yahudi di Indonesia
Sebagaimana telah diketahui bersama, tidak mudah melacak dan menemukan keberadaan orang-orang Yahudi di Indonesia, karena mereka menutup diri rapat-rapat demi alasan keamanan, apalagi segala sesuatu yang berkaitan dengan Yahudi begitu sensitif di Indonesia, dimana masyarakat Indonesia menganggap orang Yahudi jahat, kejam dan bengis sebagai akibat dari ketidaktahuan serta tidak pernah bergaul dengan orang Yahudi
Mereka menganggap orang-orang Yahudi dimanapun berada kejam seperti bangsa Israel yang menjajah bangsa Palestina dan banyak pula yang menyangka setiap saat umat Yahudi mengintimidasi, menghina, menangkap, menculik serta membunuh warga Palestina, padahal Israel sebagai rezim pemerintahan yang merampas harta dan tanah Palestina. Selain itu, banyak juga yang menganggap Yahudi sama dengan Zionisme, padahal Yahudi merujuk pada etnik dan agama, sedangkan Zionismemerupakan gerakan politik untuk mendirikan negara Israel di Palestina dan di bawah ini di bawah ini kita akan membahas satu per satu sejumlah fakta mengenai komunitas Yahudi di Indonesia
1) Samarkan identitas
Umat Yahudi di Indonesia banyak menutup diri, karena takut dibunuh dan banyak dari mereka mengaku diri mereka pemeluk agama Kristen ataupun Islam, meskipun setiap hari mereka menjalankan ibadah menurut ajaran Yudaisme, dimana mereka mengadakan hari raya Sabat di rumah masing-masing atau mengadakan perayaan Sabat bersama secara rahasia dan juga merayakan peringatan hari-hari suci Yudaisme secara tertutup, bahkan saking rahasianya, kadangkala sesama Yahudi pun tidak saling mengenal
2) Tiga golongan Yahudi di Indonesia
Umat Yahudi di Indonesia terdiri dari tiga golongan, yaitu Yahudi Sephardi (umat Yahudi dari Timur Tengah, seperti Irak dan Yaman), umat Yahudi berdarah Belanda dari keturunan tentara Belanda ataupun pegawai VOC yang nenek moyangnya datang bersamaan dengan dimulainya penjajahan Belanda atas Indonesia dan Yahudi Ashkenazi (umat Yahudi keturunan pengungsi yang lari dari kejaran Nazi saat Perang Dunia II dan sebagian besar berasal dari Eropa Timur dan Jerman)
3) Orang Yahudi sudah berabad-abad di Indonesia
Banyak yang tidak mengetahui bahwa umat Yahudi sebenarnya sudah berabad-abad menetap di Indonesia, dimana saudagar Yahudi asal Fustat (Kairo kuno) merupakan orang Yahudi paling awal datang ke Indonesia. Pedagang kamper tersebut tiba di Pelabuhan Barus dan kemudian masuk wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah pada akhir abad ke-13 serta meninggal dunia di sana
Umat Yahudi kemudian datang ke Indonesia bersamaan dengan masuknya kapal-kapal dagang Portugis lewat Selat Malaka dan dari selatan Filipina ke daerah Kepulauan Sangir Talaud, Sulawesi Utara dan gelombang imigran Yahudi selanjutnya masuk ke Indonesia masuk bersamaan dengan datangnya kapal-kapal dagang VOC di Belanda
Gelombang imigran Yahudi terakhir ke Indonesia merupakan para pengungsi Yahudi yang lari dari kejaran tentara Nazi Jerman pada masa Perang Dunia II
4) Sesepuh kaum Yahudi di Indonesia
Umat Yahudi di Indonesia pernah memiliki sejumlah pemuka, diantaranya kini telah meninggal dunia ialah Yan Mandari (Yahudi Belanda) yang tinggal di Jakarta, Charles Mussry (Yahudi Mesir) yang tinggal di Surabaya dan Albert Fontein (Yahudi Belanda) yang tinggal di Manado, dimana semasa hidup, ketiga pemuka umat Yahudi di Indonesia tersebut merupakan pengusaha sukses di bidang masing-masing yang sangat berpengaruh
Sejauh ini pemuka umat Yahudi di Indonesia yang masih hidup ialah David Mussry (lelaki berusia 85 tahun yang merupakan adik bungsu dari Charles Mussry)
5) Komunitas Yahudi di Aceh, Surabaya dan Manado
Komunitas Yahudi dahulu pernah ada di Banda Aceh dan Surabaya, dimana umat Yahudi yang sebagian besar merupakan Yahudi Sephardi (sebagian besar berasal dari Mesir dan Irak) tinggal di Banda Aceh dan Surabaya dan setelah Indonesia merdeka, mayoritas komunitas Yahudi di dua kota tersebut telah pindah ke luar negeri, termasuk Israel dan komunitas Yahudi di Manado masih ada hingga sekarang dan dipimpin oleh Rabbi Yobby Ensel
By: Rudy Haryanto