Tip Sehat Menunaikan Ibadah Haji

Ibadah haji menuntut kesiapan fisik dan mental yang prima. Supaya aktivitas ibadah selama di Tanah Suci bisa dilakukan tanpa gangguan kesehatan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jamaah calon haji.

“Bagi jamaah yang akan berangkat, diminta untuk terus menjaga kesehatan dan tetap melakukan olah raga rutin,” kata Ari Fahrial Syam, dokter spesialis penyakit dalam RSCM-FKUI, dalam siaran persnya yang diterima Tempo, Jumat, 20 September 2013. Pentingnya menjaga kesehatan dan olahraga itu, lanjut Ari, disebabkan nantinya selama di Tanah Suci para jamaah akan sangat mengandalkan fisik dan mental selama ibadah.

Ari melanjutkan, bagi calon jamaah haji yang menderita penyakit kronis agar jangan lupa untuk juga membawa obat-obat yang memang harus dikonsumsi rutin. Obat-obatan sederhana, seperti obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti alergi, obat anti mual-muntah, juga perlu dipersiapkan.

Ari yang pernah menjadi Tenaga Kesehatan Haji Daerah dan Tenaga Kesehatan Haji Khusus-ONH plus memberi tip sehat ibadah haji berikut ini:

 

  1. Minum banyak 3-4 liter untuk cegah dehidrasi, lihat warna urin untuk melihat apakah telah terjadi dehidrasi
  2. Tetap makan dan memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi
  3. Jangan menunda untuk menkonsumsi jatah makanan yang baru dibagikan
  4. Para jemaah menjaga agar bisa istirahat saat sampai dipenginapan
  5. Segera konsultasi ke petugas di kloter jika mempunyai permasalahan kesehatan
  6. Banyak konsumsi buah dan sayur-sayuran
  7. Hindari aktifitas yang tidak berhubungan dengan rangkaian ibadah terutama di udara terbuka
  8. Sebelum berangkat selalu menjaga kesehatan dan olah raga rutin
  9. Bawa obat-obat rutin yang dikonsumsi bagi yang berpenyakit kronik dan selalu membawa obat-obat sederhana seperti obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti alergi, obat anti mual-muntah

Selain itu, jamaah calon haji juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan segera berhubungan dengan petugas kesehatan yang berada di kelompok atau kloter apabila timbul masalah dengan kesehatan. “Hal ini penting agar gangguan kesehatan yang terjadi dapat segera diatasi dan tidak berlarut, apalagi kontak satu jamaah dengan jamaah lain cukup dekat, maka jika ada salah satu jamaah yang mengalami flu berupa batuk pilek akan mudah menularkan kepada yang lain,” kata Ari.

TEMPO