Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Subhan Cholid, mengeluarkan maklumat resmi yang berisi imbauan penggunaan bus salawat. Imbaun itu secara garis besar berisi empat hal. Pertama, tips menghindari kepadatan antrean di terminal; kedua, pemanfaatan bus salawat untuk umrah qudum; ketiga, penggunaan transportasi saat hari Jumat; dan keempat, keselamatan transportasi.
“Mengindari penumpukan jamaah yang antre di halte, di dalam bus, maupun terminal, jamaah sebaiknya berangkat ke masjid antara 1 sampai 2 jam sebelum azan. Begitu pula saat kembali dari masjid sebaiknya lebih lambat sampai dengan 1,5 jam,” ujar Subhan melalui sambungan pesan singkat Whatsapp, sebagaimana Okezone kutip dari situs resmi Kementerian Agama, Kamis 2 Agustus 2018.
Sedangkan bagi jamaah yang baru tiba di Makkah dan akan melaksanakan umrah qudum supaya membagi kloter dalam beberapa rombongan saat keberangkatan. Terlebih lagi saat ini jamaah yang sudah berada di Makkah mencapai 80.000 orang.
“Yang akan umrah wajib jangan berangkat bareng satu kloter supaya tidak terlalu sesak di dalam bus. Sebaiknya keberangkatan umrah dibagi dalam kelompok-kelompok agar lebih nyaman,” lanjutnya.
Khusus waktu Salat Jumat, Subhan juga meminta jamaah haji berangkat pukul 10.00 waktu Arab Saudi dan kembali setelah pukul 15.00 karena memang antara waktu tersebut Terminal Syib Amir ditutup. Dia pun berpesan, demi menjaga keselataman dan kelancaran ibadah jamaah haji diminta tertib dan tidak berebut saat naik bus.
Selain maklumat tertulis melalui selebaran yang dibagikan ke jamaah melalui petugas transportasi, Subhan menyarankan jamaah memanfaatkan bus salawat di luar waktu salat fardu.
“Jamaah juga bisa memanfaatkan waktu-waktu di luar jam salat untuk ke Masjidil Haram. Seperti waktu duha dan waktu tahajud, karena bus beroperasi 24 jam. Kalau bus hanya dipakai waktu salat (fardu) saja kan sayang,” jelasnya.