Ya Rabb, Takdirkan Kami Menjadi Dermawan

DALAM kitab Shifat al-Shafwah halaman 649 ada dua baris tulisan yang memuat kisah menarik dan menyentuh hati. Kisah ini disampaikan oleh Syekh Sirri bin Yahya berdasarkan cerita dari Malik bin Dinar yang terkenal zuhud itu.

Beliau bercerita bahwa ada seorang ibu yang anak bayinya direbut oleh binatang buas untuk disantap. Sang ibu dengan cepat bersedekah satu suapan makanan kepada seseorang. Tiba-tiba binatang buas itu melepaskan bayi itu dan membiarkannya hidup dan bebas. Ibu itu mendengar suara: “luqmah bi luqmah” (satu suapan dibalas satu suapan).

Sedekah satu suapan yang tak seberapa harganya dibalas dengan kebebasan dari satu suapan yang mematikan. Betapa apa yang kita lakukan dalam hidup ini berupa kebaikan-kebaikan diketahui olehNya dan dibalas olehNya dengan balasan yang dahsyat dan tak terduga. Masih tak yakinkah?

Mari kita buang karakter bakhil dari dalam diri kita. Bakhil itu hanya membuat kita terpuruk. Bakhil itu mengiming-imingi tumpukan kekayaan tapi faktanya justru menggerogoti kekayaan kita. Keberkahan dicabut sehingga yang muncul adalah keluhan tanpa ujung.

Ada banyak “binatang buas” yang akan memangsa kita dan milik kita. Tak inginkah kita selamat seperti selamatnya bayi si ibu di atas. Segelas air mungkin berharga murah bagi kita. Namun saat kita shadaqahkan, bisa jadi segelas air itu melancarkan mata air kehidupan kita yang telah sama mampet tak mengalir. Biarlah Allah yang membalas kebaikan kita, fokuslah terus menebar kebaikan, menjadi dermawan, manusia yang berderma bermacam bantuan kebaikan. Salam, AIM. [*]

 

 

Oleh : KH Ahmad Imam Mawardi