Soal Temuan Dua Juta Muslim Murtad, Begini Kata Kemenag

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenag Abdul Rahman Mas’ud mengatakan pihaknya akan mempelajari temuan Irjen Pol (Purn) Anton Tabah terkait dua juta umat Islam yang murtad tiap tahun. Rahman mengaku, Kemenag hingga saat ini belum memiliki data seperti itu.

“Bisa kita agendakan penelitian terkait masalah itu, saya akan minta pusat kehidupan keagamaan untuk mengkaji dulu,” ujar dia dalam pesan singkat kepada Republika.co.id, Ahad (24/4).

Sebelumnya Anggota Komisi HUkum dan HAM Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Anton Tabah mengatakan kristenisasi terpesat di dunia ada di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga termasuk negara Muslim dengan angka pemurtadan terbesar. Berdasarkan catatan MUI, sebanyak dua juta orang murtad setiap tahunnya.

“Perkembangan kristen tepesat di dunia ada di Indonesia. 140 persen selama lima tahun. dan pemurtadan besar-besaran muslim ada di negara muslim terbesar di duni, Indonesia. Dua juta pertahun murtad,” ujar Anton saat menghadiri soft launching Badan Koordinasi Penanggulangan Penodaan Agama (Bakorpa) di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (15/4).

Anton juga menjelaskan presentase penduduk muslim saat ini mengalami penurunan. Menurut data yang dilansir, muslim Indonesia berjumlah 73 persen dari seluruh penduduk yang ada. Tahun 1950 presentase umat muslim sebanyak 99 persen kemudian menurun hingga setelah reformasi.

 

 

sumber:Republika Online

23 Keuntungan Menghafal Al-Quran

Banyak hadits Rasulullah saw yang mendorong untuk menghafal Al Qur’an atau membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, “Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur’an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh.” (HR. Tirmidzi)

Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur’an (Keutamaan menghafal Qur’an) yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam berinteraksi dengan Al Qur’an khususnya menghafal.
Fadhail Dunia

1. Hifzhul Qur’an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah

Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur’an,
“Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur’an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, ’Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat” (HR. Bukhari)

Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qur’an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu,
“Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur’an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya.” (HR. Hakim)

2. Al Qur’an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Seorang hafizh Al Qur’an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi (penghargaan khusus dari Nabi SAW)

Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur’an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur’an. Rasul mendahulukan pemakamannya.

“Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur’an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari)

Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi.

Dari Abu Hurairah ia berkata, “Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,”Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah.” Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.” Nabi bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)

Kepada hafizh Al Qur’an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama’ah. Rasulullah SAW bersabda,
“Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya.” (HR. Muslim)

4. Hifzhul Qur’an merupakan ciri orang yang diberi ilmu

“Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.” (QS Al-Ankabuut 29:49)

5. Hafizh Qur’an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi

“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)

6. Menghormati seorang hafizh Al Qur’an berarti mengagungkan Allah

“Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur’an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil.” (HR. Abu Daud)

Fadhail Akhirat

7. Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi penghafal

Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya).”” (HR. Muslim)

8. Hifzhul Qur’an akan meninggikan derajat manusia di surga

Dari Abdillah bin Amr bin ’Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib Al Qur’an, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur’an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi)

Para ulama menjelaskan arti shahib Al Qur’an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya.

9. Para penghafal Al Qur’an bersama para malaikat yang mulia dan taat

“Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat.” (Muttafaqun ?alaih)

10. Bagi para penghafal kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan)

Mereka akan dipanggil, “Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?” Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani)

11. Kedua orang tua penghafal Al Qur’an mendapat kemuliaan

Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (HR. Al-Hakim)

12. Penghafal Al Qur’an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al Qur’an

Untuk sampai tingkat hafal terus menerus tanpa ada yang lupa, seseorang memerlukan pengulangan yang banyak, baik ketika sedang atau selesai menghafal. Dan begitulah sepanjang hayatnya sampai bertemu dengan Allah. Sedangkan pahala yang dijanjikan Allah adalah dari setiap hurufnya.

“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. At-Turmudzi)

13. Penghafal Al Qur’an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Faathir 35:29-30)

Adapun fadilah-fadilah lain seperti penghafal Al Qur’an tidak akan pikun, akalnya selalu sehat, akan dapat memberi syafa’at kepada sepuluh orang dari keluarganya, serta orang yang paling kaya, do’anya selalu dikabulkan dan pembawa panji-panji Islam, semuanya tersebut dalam hadits yang dhaif.

“Ya Allah, jadikan kami, anak-anak kami, dan keluarga kami sebagai penghafal Al Qur’an, jadikan kami orang-orang yang mampu mengambil manfaat dari Al Qur’an dan kelezatan mendengar ucapan-Nya, tunduk kepada perintah-perintah dan larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan jadikan kami orang-orang yang beruntung ketika selesai khatam Al Qur’an. Allahumma amin” (dian)

Maraji’:
Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur’an Da’iyah.
Dr. Yusuf Qardhawi. Berinteraksi dengan Al Quran.
Sebuah kajian baru membuktikan bahwa semakin banyak hafalan seseorang terhadap Al-Qur’an Al-Karim, maka semakin baik pula kesehatan. Dr. Shalih bin Ibrahim Ash-Shani’, guru besar psikologi di Universitas Al-Imam bin Saud Al-Islamiyyah, Riyadh, meneliti dua kelompok responden, yaitu mahasiswa/i Universitas King Abdul Abdul Aziz yang jumlahnya 170 responden, dan kelompok mahasis Al-Imam Asy-Syathibi yang juga berjumlah 170 responden.

Peneliti mendefinisikan kesehatan psikologis sebagai kondisi dimana terjadi keselarasan psikis individu dari tiga faktor utama: agama, spiritual, sosiologis, dan jasmani. Untuk mengukurnya, peneliti menggunakan parameter kesehatan psikis –nya Sulaiman Duwairiat, yang terdiri dari 60 unit.

Penelitian ini menemukan adanya korelasi positif antara peningkatan kadar hafalan dengan tingkat kesehatan psikis, dan mahasiswa yang unggul di bidang hafalan Al-Qur’an itu memiliki tingkat kesehatan psikis dengan perbedaan yang sangat jelas.

Ada lebih dari tujuh puluh kajian, baik Islam atau asing, yang seluruhnya menegaskan urgensi agama dalam meningkatkan kesehatan psikis seseorang, kematangan dan ketenangannya. Sebagaimana berbagai penelitian di Arab Saudi sampai pada hasil yang menegaskan peran Al-Qur’an Al-Karim dalam meningkatkan ketrampilan dasar siswa-siswa sekolah dasar, dan pengaruh yang positif dari hafalan Al-Qur’an untuk mencapai IP yang tinggi bagi mahasiswa.

Kajian tersebut memberi gambaran yang jelas tentang hubungan antara keberagamaan dengan berbagai bentuknya, terutama menghafal Al-Qur’an Al-Karim, dan pengaruh-pengaruhnya terhadap kesehatan psikisi individu dan kepribadiannya, dibanding dengan individu-individu yang tidak disiplin dengan ajaran-ajaran agama, atau tidak menghafal Al-Qur’an, sedikit atau seluruhnya.

Komentar terhadap Kajian:

Setiap orang yang menghafal sebagian dari Al-Qur’an dan mendengar bacaan Al-Qur’an secara kontinu itu pasti merasakan perubahan yang besar dalam hidupnya. Hafalan Al-Qur’an juga berpengaruh pada kesehatan fisiknya. Melalui pengalaman dan pengamatan, dipastikan bahwa hafalan Al-Qur’an itu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada seseorang, dan membantunya terjaga dari berbagai penyakit.

Berikut ini adalah manfaat-manfaat hafalan Al-Qur’an, seperti yang penulis dan orang lain rasakan:

14. Pikiran yang jernih.
15. Kekuatan memori.
16. Ketenangan dan stabilitas psikologis.
17. Senang dan bahagia.
18. Terbebas dari takut, sedih dan cemas.
19. Mampu berbicara di depan publik.
20. Mampu membangun hubungan sosial yang lebih baik dan memperoleh kepercayaan dari orang lain.
21. Terbebas dari penyakit akut.
22. Dapat meningkatkan IQ.
23. Memiliki kekuatan dan ketenangan psikilogis.

Karena itu Allah berfirman, “Sebenarnya, Al Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang lalim.” (QS Al-‘Ankabut [29]: 49)

Ini adalah sebagian dari manfaat keduniaan. Ada manfaat-manfaat yang jauh lebih besar di akhirat, yaitu kebahagiaan saat berjumpa dengan Allah, memperoleh ridha dan nikmat yang abadi, mendapatkan tempat di dekat kekasih mulia Muhammad Saw.

 

sumber: Pusat AlQuran

7 Kiat Praktis Menghafal al-Qur’an

PAllah Ta’ala memilih di antara hamba-hamba-Nya untuk menjaga al-Qur’an al-Karim dari orang-orang jahil dan setan yang berniat menyesatkan manusia dari jalan yang lurus. Ialah para huffazh yang diberi karunia oleh-Nya untuk menghafal al-Qur’an secara utuh, sebanyak 30 juz dan 114 surat.

Menjadi penghafal al-Qur’an adalah idaman. Ialah kemuliaan. Tak semua manusia mampu menggapai derajat ini. Bahkan, para penghafal al-Qur’an memiliki derajat masing-masing sesuai dengan tingkat pemahaman dan pengamalannya terhadap ayat-ayat Allah Ta’ala tersebut.

Guna menggapai derajat penghafal al-Qur’an, para ulama merumuskan banyak kiat agar kaum Muslimin mampu menghafal al-Qur’an dengan baik. Dari sekian banyak kiat, berikut ini 7 kiat praktis yang bisa ditempuh oleh kaum Muslimin yang berniat menjadi penghafal a-Qur’an.

7 kiat praktis menghafal al-Qur’an ini kami dapati dari Dr ‘Aidh al-Qarni dalam bukuMenjadi Pelajar Berprestasi Pengalaman Para Ulama Besar.

Niat

Berniatlah dengan ikhlas hanya karena dan untuk Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Niat ini penentu. Jika benar, seorang Muslim akan senantiasa diberi kemudahan hingga benar-benar menjadi seorang penghafal al-Qur’an. Sebaliknya, jika niatnya untuk dunia, maka ia akan mendapatkan apa yang diniatkannya itu.

Sedikit Demi Sedikit

Sosok penulis buku best seller La Tahzan ini mengatakan, “Hafalkanlah sedikit demi sedikit.” Salah satu hikmah diturunkannya al-Qur’an secara berangsur-angsur adalah agar mudah dihafalkan. Menghafal al-Qur’an tak ubahnya memakan buah jeruk yang harus dinikmati sedikit demi sedikit, bagian per bagian, hingga habis tanpa sisa.

Ulangi

Dr ‘Aidh al-Qarni menyarankan agar para penghafal al-Qur’an melakukan pengulangan setiap hari. Semakin sering diulang akan semakin baik karena lekatnya ingatan. Akan lebih baik lagi jika bisa mengulang berkali-kali dalam sehari sepanjang waktu, sehingga tidak mudah hilang dari ingatan, bahkan menjadi bagian dari kehidupan itu sendiri.

Boleh dikatakan, pada tahap pengulangan inilah kesuksesan seorang penghafal al-Qur’an dipertaruhkan. Mengulang hafalan lebih berat dari menghafal al-Qur’an, karena harus dikerjakan sepanjang usia penghafal. Jika malas mengulang hafalan, bisa dipastikan bahwa hafalan tersebut akan pergi darinya. Dan begitu banyak kasus terjadi, betapa para penghafal al-Qur’an kehilangan hafalan karena enggan mengulanginya.

Wallahu a’lam.

 

sumber:BersamaDakwah

Para Penghafal Al Qur’an Pengemban Panji Islam Terdepan di Medan Jihad !

Alangkah mulianya para penghafal Al Qur’an, jika kita menelisik ke belakang dari rangkaian sosok para ‘Ulama salaf dan khalaf, kita akan dapati sebagian mereka hafal Al Qur’an, bahkan Ibnu Abdil Barrpun mengatakan bahwa, ‘Fa Awwalul ‘Ilm Hifdzhu Kitaabillahi ‘Azza wajalla wa Tafahhumuhu’ yang  artinya ‘’Dan ilmu yang paling pertama adalah menghafal kitabullah ‘azza wa jalla (Al Qur’an) dan memahaminya”(dinukil dari Limaadza Nahfadzul Qur’an, Syaikh Shalih Al Munajjid)

Abu Ali Al Fudhail bin ‘Iyadh bin Mas’ud bin Bisyr At Tamimi Al Yarbu’i atau yang lebih dikenal dengan Fudhail bin ‘Iyadh beliau kelahiran Samarqand dan tumbuh besar di kota Abyurd yang terletak di antara daerah Sarkhas dan Nasa, beliau menghafal dan belajar hadits di Kuffah dan kemudian pindah ke Mekkah, beliau menyampaikan nasihat pada para penghafal Al Qur’an diantaranya sebagai berikut :

قال الفضيل بن عياض رحمه الله : “حامل القرآن حامل راية الإسلام لا ينبغي أن يلهو مع من يلهو ولا يسهو مع من يسهو ولا يلغو مع من يلغو تعظيما لحق القرآن

“Pengemban al Qur’an (para penghafal Al Qur’an) adalah pembawa panji Islam, tidak sepantasnya ia berbuat sia-sia bersama orang yang berbuat sia-sia, tidak lalai bersama orang-orang yang lalai, tidak berkat/ berbuat yang tidak bermanfaat seperti orang-orang yang berkata dan berbuat yang tidak bermanfaat. Sikap ini sebagai bentuk mengagungkan al Qur’an”.

Ahli Al Qur’an (para penghafal Al Qur’an) Para pembawa misi Islam

 

Para penghafal Al Qur’an mendapatkan tasyrif nabawi/penghargaan khusus dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam.
Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada para sahabat penghafal Al Qur’an adalah perhatian kepada para syuhada Uhud Huffadzul (penghafal) Al Qur’an. Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam mendahulukan pemakaman mereka.

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يجمع بين الرجلين من قتلى أحد في ثوب واحد ثم يقول: أيهم أكثر أخذاً للقرآن ؟ فإذا أشير إلى أحدهما قدمه في اللحد

“Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur’an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari).

Pada kesempatan lain, Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam memberikan amanat kepada para Huffazhul Qur’an dengan mengangkat mereka sebagai pemimpin delegasi.

Dari Abu Hurairah Rodhiyallohu ‘anhu (semoga Alloh meridhainya) ia berkata, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam mengutus utusan sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam mengetes hafalan mereka, satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,”Aku hafal surat ini..surat ini.. dan surat Al Baqarah.” Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.”. Nabi bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At Tirmidzi dan An Nasaa’i).

Para penghafal Al-Qur’an mereka yang terdepan di medan jihad

Tidak aneh jika para penghapal Al Quran dari kalangan sahabat adalah mereka yang berada di barisan pertama saat shalat di Masjid, yang berada di garis terdepan saat jihad, dan orang yang pertama melakukan kebaikan di tengah masyarakat, dalam sebagian peperangan perluasan wilayah Islam, ada seseorang yang berteriak: wahai para penghafal surah Al Baqarah, hari ini sihir telah lenyap! Seperti terjadi pada perang Yamamah yang terkenal dan dalam perang melawan kelompok murtad. Huzaifah berkata pada hari yang menegangkan itu: wahai para penghapal Al Quran, hiasilah Al Quran dengan amal perbuatan kalian.

Pada hari Yamamah (peperangan melawan gerakan riddah) Salim maula Abi Huzaifah, saat ia membawa bendera pasukan Islam, ditanya oleh kaum Muhajirin: “Apakah engkau tidak takut jika kami berjalan di belakangmu?” Ia menjawab: “Sepaling jelek penghafal adalah aku, jika aku sampai berjalan di belakang kalian dalam perang ini!”.
Dalam peperangan Yamamah, saat memerangi Musailimah al Kazzab, sejumlah besar penghapal Al Quran mendapatkan mati syahid, karena mereka selalu berada di barisan terdepan. Hingga ada yang mengatakan: mereka berjumlah tujuh ratus orang. Inilah yang mendorong dilakukannya pembukuan Al Quran, karena ditakutkan para penghafal Al Quran tiada (gugur syahid) dalam medan jihad! [Nzal]

 

sumber:Panji Mas

Tips dari Rasulullah Bagi Penghafal Al Qur’an

Ternyata Rasulullah telah memberikan tips dalam menghafalkan Al Qur’an agar cepat hafal dan tidak mudah hilang dari ingatan. Simak hadits berikut ini

 

Pembaca yang budiman, ternyata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam telah memberikan tips dalam menghafalkan Al Qur’an agar cepat hafal dan tidak mudah hilang dari ingatan. Simak hadits berikut ini..

Dicatat oleh Ibnu Nashr dalam Qiyamul Lail (73),

حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى ، أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ ، عَنْ نَافِعٍ ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ” إِذَا قَامَ صَاحِبُ الْقُرْآنِ فَقَرَأَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ذَكَرَهُ وَإِنْ لَمْ يَقُمْ بِهِ نَسِيَهُ “

“Yunus bin Abdil A’la menuturkan kepadaku, Anas bin ‘Iyadh mengabarkan kepadaku, dari Musa bin ‘Uqbah, dari Nafi’ dari Ibnu Umar radhiallahu’anhu, dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, beliau bersabda:

Jika seseorang shahibul Qur’an membaca Al Qur’an di malam hari dan di siang hari ia akan mengingatnya. Jika ia tidak melakukan demikian, ia pasti akan melupakannya‘”

hadits ini dicatat juga imam Muslim dalam Shahih-nya (789), oleh Abu ‘Awwanah dalamMustakhraj-nya (3052) dan Ibnu Mandah dalam Fawaid-nya (54)

Derajat hadits

Hadits ini shahih tanpa keraguan, semua perawinya tsiqah. Semuanya perawi Bukhari-Muslim kecuali Yunus bin bin Abdil A’la, namun ia adalah perawi Muslim.

Faidah hadits

  1. Hafalan Al Qur’an perlu untuk dijaga secara konsisten setiap harinya. Karena jika tidak demikian akan, hilang dan terlupa. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam,

    إنما مَثَلُ صاحبِ القرآنِ كمثلِ الإبلِ المعَقَّلَةِ . إن عاهد عليها أمسكَها . وإن أطلقها ذهبَت

    Permisalan Shahibul Qur’an itu seperti unta yang diikat. Jika ia diikat, maka ia akan menetap. Namun jika ikatannya dilepaskan, maka ia akan pergi” (HR. Muslim 789)

    Imam Al ‘Iraqi menjelaskan: “Nabi mengibaratkan bahwa mempelajari Al Qur’an itu secara terus-menerus dan membacanya terus-menerus dengan ikatan yang mencegah unta kabur. Maka selama Al Qur’an masih diterus dilakukan, maka hafalannya akan terus ada”.

    Beliau juga mengatakan: “dalam hadits ini ada dorongan untuk mengikat Al Qur’an dengan terus membacanya dan mempelajarinya serta ancaman dari melalaikannya hingga lupa serta dari lalai dengan tidak membacanya” (Tharhu At Tatsrib, 3/101-102)

  2. Kalimat فَقَرَأَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ذَكَرَهُ (membaca Al Qur’an di malam hari dan mengingatnya di siang hari) menunjukkan bahwa membaca Qur’an dan muraja’ah (mengulang) hafalan Al Qur’an hendaknya dilakukan setiap hari
  3. Anjuran untuk terus mempelajari, membaca dan muraja’ah (mengulang) hafalan Al Qur’an secara konsisten, setiap hari, di seluruh waktu. Al Qurthubi menyatakan: “hal pertama yang mesti dilakukan oleh shahibul qur’an adalah mengikhlaskan niatnya dalam mempelajari Al Qur’an, yaitu hanya karena Allah ‘Azza wa Jalla semata, sebagaimana telah kami sebutkan. Dan hendaknya ia mencurahkan jiwanya untuk mempelajari Al Qur’an baik malam maupun siang hari, dalam shalat maupun di luar shalat, agar ia tidak lupa” (Tafsir Al Qurthubi, 1/20).
  4. Anjuran untuk lebih bersemangat membaca Al Qur’an di malam hari. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

    إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا

    Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan (Qur’an) di waktu itu lebih kuat masuk hati” (QS. Al Muzammil)

  5. Anjuran untuk muraja’ah (mengulang) hafalan Al Qur’an di siang hari dan malam hari
  6. Hadits di atas tidak membatasi membaca Qur’an dan muraja’ah (mengulang) hafalan Al Qur’an hanya malam dan siang saja, namun sekedar irsyad (bimbingan) dari RasulullahShallallahu’alaihi Wasallam agar senantiasa melakukannya. Hadits riwayat Muslim di atas menunjukkan bahwa semakin sering membaca dan muraja’ah itu semakin baik dan semakin mengikat hafalan Al Qur’an. Dan pemilihan waktunya disesuaikan apa yang mudah bagi masing-masing orang. Syaikh Shalih Al Maghamisi, seorang pakar ilmu Al Qur’an, ketika ditanya tentang hal ini beliau menjawab: “waktu menghafal yang utama itu tergantung keadaan masing-masing orang yang hendak menghafal. Adapun berdasarkantajribat (pengalaman), waktu yang paling baik adalah setelah shalat shubuh” (Sumber:youtube)
  7. Hadits ini dalil bahwa shahibul qur’an, dengan segala keutamaannya, yang dimaksud adalah orang yang menghafalkan Al Qur’an, bukan sekedar membacanya. Al Imam Al Iraqi mengatakan: “yang zhahir, yang dimaksud shahibul qur’an adalah orang yang menghafalkannya” (Tharhu At Tatsrib, 3/101). Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani menyatakan, “ketahuilah, makna dari shahibul Qur’an adalah orang yang menghafalkannya di hati. berdasarkan sabda nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:

    يؤم القوم أقرؤهم لكتاب الله

    “hendaknya yang mengimami sebuah kaum adalah yang paling aqra’ terhadap kitabullah”

    maksudnya yang paling hafal. Maka derajat surga yang didapatkan seseorang itu tergantung pada banyak hafalan Al Qur’annya di dunia, bukan pada banyak bacaannya, sebagaimana disangka oleh sebagian orang. Maka di sini kita ketahui keutamaan yang besar bagi pada penghafal Al Qur’an. Namun dengan syarat ia menghafalkan Al Qur’an untuk mengharap wajah Allah tabaaraka wa ta’ala, bukan untuk tujuan dunia atau harta” (Silsilah Ash Shahihah, 5/281).

Penulis: Yulian Purnama

Artikel Muslimah.Or.Id

Gerakan Nusantara Mengaji Targetkan 300 Ribu Khataman Alquran

Gerakan Nusantara Mengaji yang digelar Majlis Tahfid dan Hataman Alquran (MATAN) mendapat respon positif dari masyarakat luas.

“Banyak sekali masyarakat yang menanyakan tentang Nusantara Mengaji. Hingga saat ini, yang daftar secara sukarela di laman kami (www.nusantaramengaji.com) sudah mencapai 9.000 orang, padahal kami baru satu minggu mensosialisasikan laman,” kata Ketua Kornas Gerakan Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid di Jakarta, Jumat (22/4).

MATAN akan menggelar 300 ribu khataman di seluruh Indonesia serentak pada 7 Mei hingga 8 Mei 2016 yang berlokasi di seluruh kota/Kabupaten se-Indonesia. Menurut Wakil Ketua Banggar DPR itu, panitia merekrut peserta dengan dua pola, yaitu di luar jaringan (offline) dan daring (online).

Perekrutan di luar jaringan dilakukan seluruh panitia yang sudah terbentuk kurang lebih di 400 kota/kabupaten.
Dari perekrutan offline itu ditargetkan mencapai 300 ribu khataman sedangkan perekrutan online dimaksudkan untuk menjaring seluruh masyarakat yang belum terjangkau panitia di tingkat daerah.

“Jadi, 300 ribu kali khatam itu saat ini sudah hampir terpenuhi melalui perekrutan offline. Sedangkan peserta yang mendaftar secara onlineadalah nilai tambahan bagi kami, sehingga kami pastikan Gerakan Nusantara Mengaji akan mengkhatamkan Alquran lebih dari 300 ribu kali hatam,” katanya.

Menariknya lagi, kata Jazilul, kegiatan itu juga disukseskan umat non-Muslim. Di NTT dan Singkawang, beberapa umat non-Muslim membantu penyelenggarakan Nusantara Mengaji.

“Mereka membantu teknis penyelenggaraan, baik komunikasi dengan berbagai pihak, maupun membantu dengan tenaga dan lain sebagainya,” ujar Jazilul.

Selain masyarakat muslim di Nusantara, tambah dia, beberapa umat Muslim di Singapura, Brunei dan Malaysia juga ada yang mendaftar jadi peserta. “Untuk pendaftar online, kami memang tidak membatasi di nusantara saja, tapi umat muslim di negara lain juga bisa menjadi peserta, mereka bisa mengaji di rumah masing-masing pada tanggal 7-8 Mei 2016.

 

Sumber : Antara/Republika Online

Mau Anak Jadi Penghafal Alquran? Coba Tips Ini

Salah satu pemenang Musabaqah Alquran adalah Lalu Muhammad Khaerrazzaq Hafizi (13 tahun) asal Lombok Timur, NTB. Lalu merupakan peserta termuda yang berhasil meraih juara pertama untuk hafidz Quran Juz 10.

“Saya senang sudah menang, saya bercita-cita kalau sudah besar jadi Imam Masjid Nabawi, seperti juri saya,” kata dia usai Pembagian Hadiah di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Kamis (21/4).

Meski mengikuti lomba hafidz di kategori 10 juz, sebenarnya hafalan Alquran Lalu sudah mencapai 15 juz. Saban hari dia selalu mengulang-ulang, bahkan menambah jumlah hafalan .

 

Baca juga: Tips Dari Ayah Musa, Bocah 5,5 Tahun Penghafal 29 Juz Al Quran

 
Setoran hafalan biasanya dilakukan menjelang Shalat Maghrib, setiap hari biasanya menambah satu ayat utuk hafalan. Paling banyak dia mampu menghafal dua lembar dalam satu hari yang saat ini duduk di bangku kelas satu SMP di Pondok Pesantren Baitul Quro Wal Ghofar, Lombok Timur, NTB.

Awal mula menghafal Alquran adalah dorongan orang tua, tetapi setelah beberapa juz niat dari diri sendiri muncul. Bahkan dalam waktu sepuluh hari Lalu dapat menghafal satu juz 13.

Ayah Lalu, Muhabban mengatakan mendidik anak yang hafiz Alquran tidaklah tiba-tiba. “Anak-anak saya dididik cinta Alquran sejak dalam kandungan oleh ibunya, ibu adalah madrasah utama bagi anak,” ujar dia.

 

sumber: Republika Oline

Hati-hati, Penipuan Haji dan Umrah dengan Sistem MLM

Kementerian Agama merilis berbagai modus penipuan yang dilakukan dalam sistem pemberangkatan haji dan umrah. Salah satunya adalah dengan menggunakan sistem Multi-Level Marketing (MLM).

Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Ditjen PHU Kemenag, Muhajirin Yanis mengatakan, masih banyak masyarakat awam yang tak mengerti persoalan finansial menjadi korban haji dan umrah dengan sistem MLM.

“Bulan lalu saja, hampir 800 orang masyarakat tertipu di Semarang, Jawa Tengah. Mereka tertipu dan akhirnya tidak bisa berangkat umrah,” ujar Yanis dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 8 Desember 2015.

Untuk mencegah hal serupa, Kemenag bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan untuk mengusut aktivitas haji khusus dan umrah dengan sistem MLM.

“November 2014 silam, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengidentifikasi 262 penawaran investasi (MLM) yang terindikasi bermasalah,” ujarnya menambahkan.

Yanis menghimbau, masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan sistem MLM yang menawarkan untung besar dan kemudahan untuk berangkat haji dan umrah.

“Haji dan umrah merupakan tugas nasional. Jadi OJK juga memiliki irisan dalam perlindungan kepada masyarakat. Apalagi OJK merupakan institusi legal pemerintah dalam melakukan pemantauan dan penertiban terkait aktivitas jasa keuangan.”

 

sumber: Viva.co.id

Tips Memilih Travel Haji dan Umroh

Sahabat, maraknya biro Haji dan Umroh saat ini tentu membuat banyak pertimbangan. Banyak orang merasa bimbang atau perlu berpikir banyak untuk memilih biro yang tepat, karena tak jarang terjadi kasus penipuan leh biro travel haji dan umroh.

Beberapa tips memilih travel haji dan umroh berikut ini bisa anda pertimbangkan, di antaranya adalah:

1. Pilih Biro Haji yang resmi terdaftar pada Kementerian Agama

Inilah yang sangat penting untuk anda perhatikan. Jangan sampai anda tertipu oleh biro haji yang anda pilih tanpa pertimbangan yang matang. Anda perlu mengecek travel haji dan umroh yang sudah resmi terdaftar pada Kementerian Agama sehingga statusnya pun dapat kita percayai.

 

Untuk mengetahui biro haji yang sudah resmi terdaftar di Kementerian Agama Indonesia adalah dengan cara menyelidikanya langsung, alias mengunjungi Departemen Agama di wilayah biro tersebut. Selanjutnya perlu anda tanyakan pada petugas disana untuk mendapatkan informasi berbagai Biro haji yang sudah terdaftar secara resmi. Selain itu, anda juga bisa mengetahuinya secara online, dengan mengunjungi situs resmi Kementerian Agama dan membuka website dari travel umroh dan haji tersebut.

 

2. Anda perlu memastikan paket biaya umroh

Inilah yang kedua yang perlu anda pertimbangkan dengan matang. Anda harus memastikan biaya paket Haji dan Umroh. Anda perlu mempertimbangkan biaya yang diberikan dengan fasilitas yang disediakan pula. Anda harus memastikan layanan yang diberikan dengan fasilitas yang anda dapatkan, jangan sampai anda mendapatkan biaya mahal dengan fasilitas yang tidak memadai. Pilih pula travel Umroh dan Haji yang wajar dan tidak mahal. Anda juga bisa membandingkan harga Biro ini dengan melihatnya pada situs internet.

 

3. Pastikan jadwal keberangkatan haji

Selanjutnya anda perlu mengetahui jadwal keberangkat haji dengan pasti. Anda harus pastikan bahwa biro tersebut telah memberikan jadwa pasti untuk booking seat tiket pesawat, nama maskapai yang telah jelas serta tanggal dan juga jam pemberangkatan yang telah pasti.

 

4. Pastikan nama hotel dan lokasinya serta Visa

Inilah yang juga perlu anda pastikan. Anda perlu mengetahui nama hotel dan lokasinya yang telah disediakan oleh Biro haji. Anda perlu mengecek hotel tersebut sesuai dengan paket yang telah ditawarkan. Jangan lupa juga untuk memastikan visa yang anda dapat, anda bisa mengeceknya ke PPUI.

 

 

sumber: Ummi Online

Tips dari Menteri Agama Hindari Penipuan Travel Umrah

Inilah 5 tips dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk menghindari biro perjalanan umrah abal-abal.

  1. Pastikan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) tersebut mendapat izin resmi dari Kemenag, yang bisa dilihat dari situs
  2. Pastikan kapan tanggal dan jam jadwal keberangkatan ke tanah suci dan pastikan apa nama maskapai & nomor penerbangannya.
  3. Pastikan berapa harga paket umrah, dan pastikan apa saja pelayanan yang didapat jamaah dengan harga tersebut.
  4. Pastikan nama dan alamat lokasi hotel yang akan didiami selama jamaah berada di Tanah Suci.
  5. Pastikan visa yg digunakan dalam perjalanan umrah.

 

Perlu diketahui, sebelumnya diberitakan 49 jemaah umrah tidak bisa pulang ke Indonesia karena tertahan di Jeddah, Arab Saudi. Paspor mereka ditahan travel berinisial JMBI lantaran belum melunasi pembayaran akomodasi hotel.

Mereka masih menunggu kepastian untuk dipulangkan ke Indonesia. Harusnya di Arab Saudi 9 hari, tapi hingga hari ke-15 mereka belum juga kembali ke Tanah Air. Ada beberapa jemaah yang sepuh sudah sakit- sakitan.

Paspor jemaah hingga saat ini masih dipegang hotel setempat. Paspor ditahan karena diduga pihak travel belum melunasi seluruh pembayaran akomodasi para jamaah.

Alasan ditahannya (paspor) ini karena masalah utang piutang yang tidak terselesaikan antara hotel Pihak travel terus mengirimkan jamaah untuk umrah, sedangkan biaya akomodasi tidak dikirimkan.

 

sumber: Viva.co.id