Wanita Pembawa Berkah

Setiap manusia mengharapkan keberkahan dalam hidup, termasuk dalam membangun keluarga. Dan, memiliki pendamping (istri) yang salehah itu salah satu tanda mendapatkan keberkahan dalam keluarga. Wanita (istri) salehah seperti apa yang dapat mendatangkan keberkahan?

Berkaitan dengan hal itu Rasulullah SAW bersabda, “Di antara tanda keberkahan seorang wanita adalah mudah pinangannya, mudah maharnya, dan mudah rahimnya untuk melahirkan.” (HR Hakim). Hadis di atas menyebutkan tiga ciri wanita (istri) yang membawa keberkahan.

Pertama, wanita yang mudah dipinang. Seorang wanita hendaknya memberikan kemudahan bagi seorang laki-laki saleh yang hendak meminangnya. Sebab, wanita yang membawa keberkahan adalah wanita yang mudah ketika dipinang (HR Ahmad). Bukan yang meminta setumpuk persyaratan.

Rasulullah SAW melarang wanita menolak pinangan seorang pria yang saleh. “Apabila seseorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya datang kepada kalian untuk meminang wanita kalian, maka hendaknya kalian menikahkan orang tersebut dengan wanita kalian. Jika kalian tidak melakukannya niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.” (HR Tirmidzi).

Kedua, wanita yang mudah maharnya. Seorang wanita yang salehah itu tidak akan menyusahkan calon suaminya dalam urusan mahar, itulah wanita yang membawa berkah. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda, “Wanita yang paling besar keberkahannya adalah yang paling mudah maharnya.” (HR Hakim).

Sebab, mahalnya mahar yang diminta adalah tanda awal dari ketidakberkahan (HR Baihaki). Sebaliknya, seorang pria yang baik tidak akan pelit dalam memberikan mahar kepada calon istrinya.

Dari Abu Salamah bin Abdurrahman RA, ia mengatakan: “Aku bertanya kepada Aisyah RA, bagaimana mahar para istri Nabi SAW? Ia menjawab, ‘Mahar beliau untuk isteri-isterinya ialah 12 auqiyah (yakni berupa perak), dan nasy. Tahukah engkau apakah nasy itu?’ Aku menjawab, ‘Tidak.’ Ia mengatakan, ‘Setengah uqiyah, (sehingga berjumlah 12,5 uqiyah) yaitu 500 dirham. Itulah mahar Rasulullah SAW untuk istri-istrinya.” (HR Muslim).

Ketiga, mudah melahirkan. Seorang wanita hendaknya tidak menunda-nunda kehamilan dengan alasan duniawi. Sebab memiliki anak yang saleh itu akan mengundang keberkahan dalam kehidupan rumah tangga. Rasulullah SAW bersabda, “Di antara keberkahan seseorang wanita adalah cepat pernikahannya dan cepat rahimnya melahirkan anak.” (HR Baihaki).

Dalam hadis yang lain, “Nikahilah wanita yang penyayang dan banyak anak. Karena sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya kalian (sebagai umatku).” (HR Nasa’i dan Abu Dawud).

Semoga Allah membimbing kepada kita kaum wanita agar bisa menjadi wanita pembawa keberkahan dalam keluarga, dan menjadikan kaum pria dapat bersyukur atas istrinya dengan cara memuliakannya. Amin. 

 

Oleh: Siti Mahmudah/Republika Online

Ini 3 Ciri Istri Shalehah

Setiap manusia mengharapkan keberkahan dalam hidup, termasuk dalam membangun keluarga. Dan, memiliki pendamping (istri) yang salehah itu salah satu tanda mendapatkan keberkahan dalam keluarga. Wanita (istri) shalehah seperti apa yang dapat mendatangkan keberkahan?

Berkaitan dengan hal itu Rasulullah SAW bersabda, “Di antara tanda keberkahan seorang wanita adalah mudah pinangannya, mudah maharnya, dan mudah rahimnya untuk melahirkan.” (HR Hakim). Hadis di atas menyebutkan tiga ciri wanita (istri) yang membawa keberkahan.

Pertama, wanita yang mudah dipinang. Seorang wanita hendaknya memberikan kemudahan bagi seorang laki-laki saleh yang hendak meminangnya. Sebab, wanita yang membawa keberkahan adalah wanita yang mudah ketika dipinang (HR Ahmad). Bukan yang meminta setumpuk persyaratan.

Rasulullah SAW melarang wanita menolak pinangan seorang pria yang saleh. “Apabila seseorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya datang kepada kalian untuk meminang wanita kalian, maka hendaknya kalian menikahkan orang tersebut dengan wanita kalian. Jika kalian tidak melakukannya niscaya akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.” (HR Tirmidzi).

Kedua, wanita yang mudah maharnya. Seorang wanita yang salehah itu tidak akan menyusahkan calon suaminya dalam urusan mahar, itulah wanita yang membawa berkah. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda, “Wanita yang paling besar keberkahannya adalah yang paling mudah maharnya.” (HR Hakim).

Sebab, mahalnya mahar yang diminta adalah tanda awal dari ketidakberkahan (HR Baihaki). Sebaliknya, seorang pria yang baik tidak akan pelit dalam memberikan mahar kepada calon istrinya.

Dari Abu Salamah bin Abdurrahman RA, ia mengatakan: “Aku bertanya kepada Aisyah RA, bagaimana mahar para istri Nabi SAW? Ia menjawab, ‘Mahar beliau untuk isteri-isterinya ialah 12 auqiyah (yakni berupa perak), dan nasy. Tahukah engkau apakah nasy itu?’ Aku menjawab, ‘Tidak.’ Ia mengatakan, ‘Setengah uqiyah, (sehingga berjumlah 12,5 uqiyah) yaitu 500 dirham. Itulah mahar Rasulullah SAW untuk istri-istrinya.” (HR Muslim).

Ketiga, mudah melahirkan. Seorang wanita hendaknya tidak menunda-nunda kehamilan dengan alasan duniawi. Sebab memiliki anak yang saleh itu akan mengundang keberkahan dalam kehidupan rumah tangga. Rasulullah SAW bersabda, “Di antara keberkahan seseorang wanita adalah cepat pernikahannya dan cepat rahimnya melahirkan anak.” (HR Baihaki).

Dalam hadis yang lain, “Nikahilah wanita yang penyayang dan banyak anak. Karena sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya kalian (sebagai umatku).” (HR Nasa’i dan Abu Dawud).

Semoga Allah membimbing kepada kita kaum wanita agar bisa menjadi wanita pembawa keberkahan dalam keluarga, dan menjadikan kaum pria dapat bersyukur atas istrinya dengan cara memuliakannya. Amin.

 

Oleh: Siti Mahmudah

Menara Tulip Masjid Lala Tulpan Rusia

Lala Tulpan adalah masjid terbesar di Rusia. Bunga tulip yang mekar, begitulah arti lala tulpan. Masjid ini terletak di Ufa, Boshkortostan, Rusia. Masjid dengan menara kembar setinggi 53 meter ini adalah nomor tiga tertinggi di negara itu setelah Masjid Akhmad Kadyrov di Kota Grozny dan Masjid Qolsharif di Kazan.

Bangunan ini bisa menampung seribu jamaah. Masjid modern ini dibangun antara 1990 dan 1998 berdasarkan desain arsitek modernis, Wakil Davlyatshin. Menaranya dirancang menyerupai bunga tulip yang mekar. Menara ini membingkai gedung utama masjid, tempat ibadah dilakukan, yang bisa dimasuki lewat pintu masuk utama yang terdiri atas serangkaian segitiga yang diperluas.

Keseluruhan bangunan masjid dibangun menyesuaikan rancangan geometris yang ketat. Hasilnya, bangunan terlihat dari atas seperti kubus yang dibongkar. Sebuah fasad modern yang bisa terlihat garang sekaligus menggugah inspirasi. Warna-warna yang digunakan pada masjid ini adalah sederet nuansa merah dan putih. Penampilan yang menimbulkan kontras dari dominasi abu-abu yang menjadi ciri khas dalam arsitektur Soviet.

Tak ada masjid lain di Rusia yang menggunakan struktur modern seperti ini. Regina Bukharbaeva, seorang wartawan di Ufa, menyebutkan betapa arsitektur masjid ini menarik perhatian dari luar dan dalamnya.

Masjid-masjid terkenal lainnya di seluruh penjuru negeri itu cenderung mencerminkan unsur desain Islam klasik negeri itu. Misalnya, penggunaan atap kubah. Tapi. Lala Tulpan lebih mengikuti gaya arsitektur kontemporer yang cocok untuk sebuah museum ketimbang rumah ibadah.

 

sumber: Republika Online

Demi Keamanan, Saudi Wajibkan Semua Jamaah Haji Kenakan Gelang Elektronik

Pemerintah Arab Saudi mewajibkan jamaah haji dari seluruh dunia pada musim haji 1437H untuk mengenakan gelang identitas elektronik yang dikeluarkan pemerintah untuk alasan keamanan.

Gelang elektronik berwarna putih tersebut baru diperkenalkan tahun ini setelah terjadinya insiden berdesak-desakan dalam prosesi lempar jumroh tahun lalu yang mencatat korban ratusan jamaah dari berbagai negara.

Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat di Mekkah, Sabtu (27/8), menjelaskan bahwa gelang tersebut memiliki sejumlah keistimewaan antara lain dapat mempercepat identifikasi jamaah haji, identitas jamaah dapat dibaca dan diakses pihak berwenang secara elektronik, serta meningkatkan kinerja pelayanan.

Gelang itu juga untuk “penerapan keterbukaan dan transparansi informasi,” katanya.

Sementara itu laporan sejumlah media menyebutkan bahwa gelang itu akan berisi informasi pribadi dan kesehatan jamaah yang dapat mempercepat pelayanan terhadap jamaah.

Gelang yang anti air itu juga disebutkan terhubung dengan GPS sehingga mempermudah pelacakan jamaah tersesat.

Saat penyambutan jamaah yang datang dari Jeddah di Mekkah, gelang tersebut dibagikan oleh petugas maktab (pemondokan). Di gelang tersebut tercantum nama, nomor paspor dan maktab jamaah.

Jauh sebelum pemberlakuan gelang elektronik dari pemerintah Arab Saudi, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan gelang khusus bagi jamaah haji Indonesia. Gelang yang terbuat dari logam itu berisi nama, nomor paspor, embarkasi, asal negara serta simbol Merah Putih serta Garuda Pancasila.

Selain gelang identitas, jamaah haji Indonesia juga diberikan gelang rekam kesehatan jamaah risiko tinggi. Gelang warna merah dipakai oleh jamaah risiko tinggi yang memang punya penyakit serius dan segera ditangani. Gelang berwarna kuning dipakai oleh jamaah haji risiko tinggi yang mempunyai riwayat penyakit gampang jatuh dan gelang warna hijau digunakan untuk jamaah haji risiko tinggi yang mempunyai penyakit ringan.

Sementara itu data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) hingga Sabtu (27/8) pukul 08.00 waktu Arab Saudi menunjukkan bahwa 424 jamaah menjalani rawat inap di Madinah dan Mekkah. Sekitar 720 jamaah dirujuk di bandara, Mekkah dan Madinah dalam 19 hari terakhir.

 

 

 

sumber:Akttual.com