Tiga Ciri Orang Saleh Ketika Berdoa

“(Yaitu) orang-orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,” (Qs. Ali Imran: 16).

Hamba-hamba Allah jika berdoa mempunyai tiga ciri khas. Sebagaimana yang disebutkan pada ayat di atas, tiga ciri khas tersebut adalah:

Ciri pertama: Mereka memulai dengan mengungkapkan kembali keimanan mereka kepada Allah, memperbaharui tauhid mereka, mengingkarkan kembali penghambaan mereka di hadapan Allah subhanahu wa taala, dengan mengucapkan: “Rabbana Innana Amanna” (Ya Allah Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman kepada-Mu).

Ini seperti dalam surat al-Fatihah, sebelum berdoa meminta petunjuk jalan yang lurus, “Ihdina ash-shiratho al-mustaqim,” didahului dengan kata pengantar yang berisi pengikraran kembali ubudiyah (penyembahan) kita kepada Allah dengan membaca: “Iyyaka nabudu wa iyyaka nastain”.

Begitu juga yang dilakukan oleh Nabi Yunus alaihi as-salam, ketika berdoa di dalam tiga kegelapan (kegelapan perut ikan paus, kegelapan laut, dan kegelapan malam) beliau memulai doanya dengan mengikrarkan kembali kalimat tauhid “La Ilaha Illa Anta ” (Tiada Ilah yang berhak disembah kecuali Engkau).

Kalimat tauhid adalah wasilah (sarana) dalam doa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya agar doa kita mustajab dan dikabulkan Allah. Dan ini merupakan wasilah yang dicintai oleh Allah, sebagaimana firman-Nya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (sarana) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (Qs al-Maidah: 35 ).

Ciri kedua: Ketika berdoa, yang menjadi pikiran utama mereka adalah ampunan Allah. Mereka tidaklah meminta dunia terlebih dahulu, tetapi yang diminta adalah ampunan Allah. Karena mereka yakin bahwa ampunan Allah akan membawa berkah di dalam kehidupan mereka di dunia dan di akherat sekaligus.

Inilah yang dipahami oleh Nabi Adam alaihi as-salam, ketika berdoa kepada Allah sesaat setelah diturunkan dari surga: Keduanya berdoa: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi”. (Qs al-Araf: 23 ).

Ini juga yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam kepada istrinya Sayidah Aisyah radhiyallahu anha ketika bertanya kepada beliau tentang doa yang dibaca pada malam Lailatul Qadar, beliau mengajarkan kepadanya satu doa saja, yaitu: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku.” ( HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad. Hadis ini disahihkan Tirmidzi dan Hakim).

Ciri ketiga: Pada akhir doa, mereka meminta agar dijauhkan dari api neraka. Itulah tujuan akhir dari kehidupan kita, setelah diampuni Allah, kita memohon untuk dijaga dari api neraka. Ini sesuai dengan firman Allah: Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (Qs Al- Baqarah: 201).

Doa ini adalah doanya orang-orang yang pintar, para cerdik cendikia yang disebutkan Allah di akhir surat Ali Imran, yaitu pada ayat : 190-191, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Qs. Ali Imran : 190-191).

Doa ini juga selalu diulang-ulang oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, sebagaimana tersebut di dalam hadis: “Bahwasanya Rasulullah bertanya kepada salah seorang sahabatnya: “Bagaimana anda berdoa di dalam salat ? Dia menjawab: ” Saya membaca tasyahud kemudian saya berdoa: “Ya Allah saya memohon kepada-Mu syurga dan saya berlindung kepada-Mu dari api neraka, “dan saya tidak pandai berdoa seperti doamu dan doanya Muadz. Rasulullah bersabda: “Sekitar itulah kami berdoa” (HR Abu Daud, Sahih ).

Kenapa orang-orang pintar dan cerdik cendikia berdoa untuk selalu dijauhkan dari api neraka? Karena mereka mengetahui bahwa setiap orang yang dimasukkan surga dan dijauhkan dari api neraka adalah orang-orang yang beruntung di dunia dan di akhirat, sebagaimana firman-Nya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Qs Ali Imran : 185 ). Wallahu Alam. [Dr. Ahmad Zain An-Najah, MA/ahmadzain.com]

 

sumber:MozaikInilah.com

Cara Mendapat Syafaat Rasulullah

SALAH satu diantara amal yang dijanjikan bisa menjadi sebab mendapatkan syafaat di hari kiamat adalah menjawab azandan berdoa setelah azan. Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Jika kalian mendengar azan, maka jawablah seperti apa yang dilantunkan muadzin, lalu bacalah salawatlah untukku, karena barangsiapa yang bersalawat untukku, maka Allah akan bersalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintakanlah kepada Allah untukku al-wasilah, karena dia adalah satu kedudukan di surga yang tidak sepatutnya, kecuali untuk seorang hamba Allah; dan aku berharap, (bahwa) akulah ia. Barangsiapa yang memohonkan untukku al-wasilah, maka akan mendapat syafaatku.” (HR. Muslim 875, Nasai 686 dan yang lainnya).

Dalam riwayat lain, dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Siapa yang mendengarkan adzan, lalu dia membaca doa. Maka halal baginya untuk mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.” (HR. Bukhari 514, Ahmad 14993 dan yang lainnya).

Dalam hadis di atas, doa setelah azan yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak ada kalimat “innaka laa tukhliful miiaad”. Hadis ini menunjukkan bahwa melakukan rangkaian amal:

1. Menjawab azan, dengan mengikuti seperti ucapan muadzin
2. Membaca salawat setelah menjawab azan
3. Membaca doa setelah azan.

Termasuk di antara sebab untuk mendapatkan syafaat dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Amalan yang sangat ringan, berpahala besar. Selayaknya untuk kita rutinkan.

Allahu alam. [Ustadz Ammi Nur Baits]

 

 

sumber:Mozaik Inilah.com

Rasulullah Mengkhawatirkan Kondisi Umat Sekarang

APA yang sebenarnya dikhawatirkan Rasulullah 14 abad yang lalu terhadap umatnya sekarang?

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Ibnu Syihab,Rasulullah SAW pernah bersabda, “Hai para sahabat, aku khawatir terjadi tiga perkara yang menimpa komunitas bangsa dan masyarakat.” Lantas para sahabat bertanya, “Apa ya Rasulullahyang engkau khawatirkan?”

Pertama, kata Rasulullah, zaalatul ‘aalimin, yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh para ulama atau tokoh agama. Ulama tidak berfungsi sebagai warosatul anbiya. Ulama tidak lagi menjadi penerang dan panutan umatnya.

Rasulullah khawatir jika hal itu terjadi pada bangsa manapun. Bahkan, yang paling dikhawatirkan adalah manakala ulama telah menyimpang dari keulamaannya. Bukan membimbing umatkepada hal yang benar, justru mengarahkan umat kepada yang menyelamatkan dirinya atau justru mengantarkan umat kepada kebinasaan.

Kedua, wahukmun zairin, yakni supremasi hukum yang tidak benar. Penegakan hukum tidak mencerminkan keadilan. Kalau ini terjadi, kata Rasulullah, hancurlah masyarakat dan bangsa di manapun. Hukum yang mandul, hanya akan menjatuhkan wibawa penguasa, dan orang semakin mudah mempermainkan hukum.

Pada sisi lain, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga hukum semakin menurun. Orang berkantong tebal dan berpangkat tinggi semakin berani berbuat kejahatan, sebab akan sangat sulit dijerat hukum.

Sementara masyarakat kecil tidak ada yang terlewatkan dari jeratan hukum, sekecil apa pun pelanggaran yang dilakukan. Praktik seperti ini hanya akan menyuburkan berbagai ketidakadilan sosial, suburnya kemaksiatan, dan kejahatan berskala besar.

Kekhawatiran Rasulullah yang ketiga adalah wahwan muttaba’un, manusia sudah mengikuti nafsunya masing-masing. Bila setiap orang sudah memikirkan dan mementingkan dirinya sendiri sesuai hawa nafsunya dan tidak lagi mementingkan orang banyak, maka hancurlah tatanan masyarakat tersebut.

Inilah egoisme, sifat yang sangat dibenci Islam. Paradigma kaum egois, orang lain tidak dipandang sebagai saudara, tetapi sebagai objek. Objek untuk memuaskan nafsu dan syahwat duniawinya.

Inilah yang dikhawatirkan Rasulullah. Kekhawatiran yang sudah beliau ungkapkan sejak 14 abad lalu. Dan realitas yang terjadi saat ini hendaknya perlu menjadi renungan dan upaya bersama, sehingga dapat mencapai kondisi lebih baik. []

 

sumber:Mozaik Inilah.com

Hujan Lebat Bisa Jadi Pertanda Kiamat Akan Datang

HAMPIR setiap hari hujan lebat turun di sejumlah daerah di Indonesia. Hujan tak mengenal waktu, kadang turun di malam hari, pagi, siang, dan juga sore hari. Inilah kekuasaan Allah SWT, Pencipta alam raya ini dan segala isinya.

Sebagai muslim kita patut mensyukuri atas hujan yang Allah turunkan tersebut. Karena hujan untuk kelangsungan kehidupan seluruh makhluk ciptaan-Nya termasuk manusia. Namun, demikian, hujan yang lebat bisa menjadi pertanda akhir zaman atau kiamat. Dunia akan hancur.

Al-Hafizh Abu Bakar Al-Bazzar menyebutkan dalam Musnadnya, Ishaq bercerita kepada kami, Khalid bercerita kepada kami, dari Suhail, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi hingga langit menurunkanhujan lebat (yang merata), tidak ada rumah-rumah dari tanah (rumah-rumah perkotaan) atau pun rumah-rumah dari bulu (rumah-rumah perkampungan) yang tidak terkena hujan.”

Imam Ahmad berkata, “Muammil bercerita kepada kami, Hammad bercerita kepada kami, Ali bin Zaid bercerita kepada kami, dari Khalid bin Huwairits, dari Abdullah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tanda-tanda kiamat laksana manik-manik yang dirangkai pada benang. Lalu benang itu putus sehingga (manik-manik itu) terlepas beriringan satu per satu.” Hanya Ahmad yang meriwayatkan hadis ini. []

 

Sumber: Bencana dan Peperangan Akhir Zaman SebagaimanaRasulullah SAW Kabarkan/Karya: Ibnu Katsir/Penerbit: Ummul Qura

Kiamat Terjadi setelah 10 Tanda Ini

DI ANTARA dalil-dalil yang menunjukkan tanda-tanda besar dari kiamat adalah apa yang diriwayatkan dari Hudzaifah bin Asid al Ghifari yang berkata bahwa Nabi saw datang kepada kami ketika kami sedang saling mengkaji suatu hal.

Beliau saw berkata, “Apakah yang sedang kalian bahas?” mereka menjawab, “Kami sedang mengingat tentang hari kiamat.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi sehingga kalian menyaksikan sebelumnya sepuluh tanda.” Maka beliau menyebutkan, yaitu, “Keluarnya asap tebal, munculnya dajjal, binatang bumi, terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, turunnya Isa bin Maryam, Yajuj dan Majuj, tiga pembenaman bumi, di timur, di barat dan di semenanjung Arabia dan terakhir adalah keluarnya api dari Yaman yang akan menggiring manusia ke Mahsyar mereka.” (HR. Muslim)

Apa yang disebutkan didalam hadis di atas tentang 10 urutan tanda-tanda besar dari kiamat tidaklah menunjukkan urutan berdasarkan waktu terjadinya karena didalam hadis lain yang diriwayatkan juga oleh Imam Muslim dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya tanda-tanda (besar, pen) yang pertama muncul adalah matahari terbit dari arah barat, keluarnya binatang di tengah-tengah manusia pada waktu dhuha”

Dari 10 tanda-tanda besar yang disebutkan di atas, maka ada enam yang dapat dilihat orang-orang beriman sedangkan sisanya tidaklah bisa dilihat. Keenamnya itu adalah kemunculan dajjal, Isa bin Maryam, Yajuj dan Majuj, terbitnya matahari dari tempat terbenamnya dan keluarnya asap.

Sedangkan empat lainnya, yaitu pembenaman bumi di timur, pembenaman bumi di barat, pembenaman bumi di semenanjung Arabia serta keluarnya api dari dasar teluk Adn atau dari timur yang akan menggiring manusia ke Mahsyar (tempat pengumpulan) mereka.

Tiga pembenaman bumi tersebut tidaklah terjadi kecuali bumi sudah didiami oleh orang-orang yang paling jahat, sementara itu tak satu pun orang yang beriman ada diatasnya, sebagaimana disebutkan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi bahwa pembenaman bumi itu terjadi apabila alat-alat musik dan minuman-minuman keras merajalela.

Juga hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Masud bahwa Rasulullah saw bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi kecuali atas manusia-manusia yang paling jahat.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Serta hadis yang diriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi kecuali apabila di bumi tidak disebut-sebut lagi (nama) Allah, Allah.” (HR. Muslim, Ahmad dan Tirmidzi)

Adapun pendapat yang mengatakan bahwa kemunculan Imam Mahdi beriringan dengan kemunculan Isa bin Maryam kemungkinan disandarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari jalan Muhammad bin Kholid dari Abban bin Sholeh dari al Hasan dari Anas bahwa Rasulullah saw bersabda,”Tidaklah ada Mahdi kecuali Isa bin Maryam.”

Namun hadis ini lemah sebagaimana disebutkan Syeikh al Banni dan salah satu alasannyasebagaimana juga dikatakan al Baihaqibahwa Muhammad bin Kholid tidaklah dikenal. (as Silsisalah adh Dhaifah juz I hal 154)

Ditambah lagi dengan adanya hadis yang menyatakan bahwa kelak Imam Mahdi akan melaksanakan salat bersama Isa bin Maryam sebagaimana yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah saw bersabda,”. Tiba-tiba Isa sudah berada di antara mereka dan dikumandangkanlah salat, maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam salat) wahai Ruh Allah.” Ia menjawab, “Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah ia yang mengimami salat kamu.” (HR. Ahmad)

Al Hafiz Ibnu Hajar didalam bukunya “Fathul Bari” menyebutkan pendapat Abul Hasan al Abadi didalam “Manaqib asy Syafii” bahwa berbagai berita yang mutawatir menyatakan bahwa al Mahdi adalah dari umat ini sementara Isa melaksanakan salat di belakangnya. Dan ini adalah jawaban dari hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Anas, “Tidak ada Mahdi kecuali Isa”.

Imam al Qurthubi mengatakan bahwa ada kemungkinan maksud dari hadis “Tidak ada Mahdi kecuali Isa” adalah tidaklah ada Mahdi yang sempurna dan maksum kecuali Isa, dan makna ini menggabungkan berbagai hadis yang menghilangkan kontradiksi yang ada. (at Tadzkiroh hal 69)

Sebagaimana disebutkan diatas bahwa kemunculan Imam Mahdi adalah pembatas antara tanda-tanda kecil dengan tanda-tanda besar dari kiamat. Maka kemunculan Imam Mahdi tidaklah bersamaan dengan Isa bin Maryam akan tetapi kemunculannya lebih dahulu daripada diturunkannya Isa bin Maryam.

Hal ditunjukkan dengan akan adanya penaklukan Konstantinopel pada masa Imam Mahdi dan setelah itu barulah muncul dajjal lalu diikuti dengan kemunculan Isa bin Maryam, sebagaimana disebutkan didalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairoh bahwa Rasulullah saw bersabda, “Apakah kalian pernah mendengar suatu kota yang terletak sebagiannya di darat dan sebagiannya di laut?”

Mereka (para sahabat) menjawab, “Pernah wahai Rasulullah.” Beliau saw bersabda, “Tidak terjadi hari kiamat, sehingga ia diserang oleh 70.000 orang dari Bani Ishaq (orang-orang kulit putih). Ketika mereka telah sampai di sana, maka mereka pun memasukinya. Mereka tidaklah berperang dengan senjata dan tidak melepaskan satu panah pun. Mereka hanya berkata Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, maka jatuhlah salah satu bagian dari kota itu.” Tsaur (perawi) itu mengatakan, “Saya tidak tahu kecuali hal ini hanya dikatakan oleh pasukan yang berada di laut.

Kemudian mereka berkata yang kedua kalinya Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar maka jatuh pula sebagian yang lain (darat). Kemudian mereka berkata lagi Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar maka terbukalah semua bagian kota itu. Lalu mereka pun memasukinya. Ketika mereka tengah membagi-bagikan harta rampasan perang tiba-tiba datanglah seorang di antara mereka seraya berteriak,”Sesungguhnya dajjal telah keluar.” Kemudian mereka meninggalkan segala sesuatu dan kembali.”

Didalam Syarhnya Imam Muslim menyebutkan bahwa sebagian mereka ada yang berkata bahwa yang telah dikenal dan terjaga adalah “Bani Ismail” (bukan Bani Ishaq, pen) hal itu ditunjukkan oleh isi dari hadits diatas karena yang dimaksudkan di situ adalah Arab, dan kota itu adalah Konstantinopel.

Sebagaimana diketahui pula bahwa diturunkannya Nabi Isa bin Maryam untuk yang kedua kalinyasetelah kemunculan dajjalpada waktu iqamat shalat shubuh dikumandangkan di al Mannarah al Baidha (menara Putih) di sebelah timur Damaskus untuk membantu Imam Mahdi dan kaum muslimin dalam membunuh dajjal. [Eramuslim]

 

sumber:Inilah.com

Muslim Pertama Asal Cina yang Pergi ke Makkah

Menurut catatan kuno Cina, muslim pertama asal Cina mengunjungi Makkah dan Madinah sekitar tahun 1360-1424 Masehi. Kala itu mereka pergi ke Makkah dari Cina menggunakan jalur laut.

Haji Mahmud Shams (Jing He) yang hidup tahun 1317-1433 pergi ke Makkah atas perintah Kaisar Ming dan Qing yang memerintah Cina sejak 1360-1424 Masehi.

Haji Shams memimpin angkatan laut untuk mengunjungi negara-negara yang berbatasan dengan Samudra Atlantik dan India. Tujuannya untuk meningkatkan hubungan Cina dengan dunia luar. Terutama dalam dunia perdagangan.

Ekspedisi yang dipimpin Haji Shams berlangsung selama 28 tahun. Setelah pelayarannya melalui perjalanan panjang, Haji Shams sampai ke pelabuhan Jeddah. Kemudian dia pergi ke Makkah untuk meminum air Zamzam.

Selanjutnya, dia dan rombongannya pergi ke Madinah untuk mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW. Sejarah perjalanan Haji Shams tercatat oleh Sejarawan Cina dan Peneliti hubungan Cina-Arab, Song Sean yang lahir pada 1946.

Mengenai hubungan Arab dan Cina, menurut Sean, Islam mencapai daratan Cina sejak 618-907 Masehi. Buku-buku sejarah Cina pun mencatat, ada sebanyak 37 utusan yang dikirim Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik.

Utusan tersebut mengunjungi Kota Chang’an pada 716 Masehi. Kemudian, utusan Khalifah Abbasiyah Harun Al Rasyid juga bertemu Kaisar Tang Jin Yuan pada 786 AD dan 809 AD.

Selain itu, bahasa Arab juga pernah digunakan sebagai bahasa Internasional dalam dunia perdagangan. Sebagi contohnya, wilayah Xinjiang di Cina menggunakan huruf Arab dan simbol Cina untuk koin perak pada awal abad ke-20.

Catatan-catatan kuno juga banyak menceritakan mengenai pertukaran budaya antara Arab dan Cina pada awal abad ke-7 sampai awal abad ke-19. Arab juga cukup berperan dalam mempengaruhi Cina di bidang kedokteran dan seni. Dilansir dari Arabnews, Kamis (6/10).
sumber: Republika Online

Dahulu Kota Makkah Dijuluki Jalur Sutra

Disebutkan oleh sejumlah peneliti, Nabi Ismail AS adalah orang pertama yang membangun Kota Makkah dengan berbagai macam peradabannya. Mereka mengatakan, bangsa Arab adalah keturunan Nabi Ismail AS. Karena itu, mereka merupakan suku bangsa tertua di dunia.

Hal ini juga diakui oleh Sayyid Muzaffaruddin Nadvi dalam bukunya A Geographical History of the Qur’an (Sejarah Geografi Alquran). Nadvi menyebutkan, bangsa Arab adalah bangsa yang tua. Saking tuanya, tak banyak sejarah menuliskannya.

 

Kota Makkah adalah sebuah lembah yang tidak begitu luas dan terletak di tengah padang pasir. Bukit-bukit mengurung lembah ini rapat-rapat. Begitu rapatnya, hanya ada tiga jalan untuk keluar dan masuk ke Makkah, yakni Yaman, Laut Merah, dan jalan yang menuju Palestina.

Ribuan tahun lalu, lembah Makkah hanyalah sebuah tempat persinggahan rombongan kabilah dagang (perekonomian), baik yang datang dari Yaman menuju Palestina maupun sebaliknya.

 

Menurut Prof William Montgomery Watt dalam karyanya yang bertajuk The Historical of Muhammad, perekonomian Makkah pada waktu itu sudah tergolong maju dan kaya.

Begitu ramainya perdagangan itu, Kota Makkah dijuluki sebagai jalur sutra. Ptolemaeus, ahli astronomi dan geografi asal Yunani, menyatakan, pada abad ke-2, Kota Makkah dalam sejarah lama disebut dengan ”Macoraba”.

Dalam kitab Perjanjian Lama dan karya-karya sastra klasik, bangsa Arab sudah ada sejak zaman dahulu (purba). Sejumlah penelitian arkeologi dan dalam karya sastra Eropa telah disinggung hasil bumi dan pertanian bangsa Arab, seperti pujangga Inggris William Shakespeare (1564-1616 M) dan penyair Inggris Milton (1608-1674 M).

Ini menunjukkan, pada zaman dahulu, bangsa Arab dan Makkah khususnya telah dikenal luas oleh masyarakat sebagai sebuah bangsa yang terkenal akan kejayaannya.

 

sumber: Republika Online

Ini Berbagai Julukan Kota Makkah

Seluruh umat Islam di seluruh dunia tentu mengenal nama Kota Makkah. Begitu juga dengan Madinah al-Munawwarah. Karena, dari kedua kota ini, agama Islam menyebar ke seluruh penjuru dunia, dari barat ke timur dan dari utara ke selatan.

Kota Makkah mendapat berbagai julukan. Di antaranya dinamakan Bakkah (QS Ali Imran [3]: 96), al-Balad (Albalad [90]: 1-2), Ummul Qura (Al-An’am [6]: 92), al-Balad al-Amin (Attin [95]: 3), al-Qaryah (Annisa [4]: 75), al-Baldah (Annaml [27]: 91), dan Makkah (QS Alfath [48]: 24).

Julukan lainnya adalah Masy’aril Haram (Tanah Haram), Haraman Amin (tanah Suci yang aman) (QS Alqashash [28]: 37), al-Bassah (dibinasakannya orang-orang yang ingkar), al-Bassaq (tempat tinggi karena dimuliakan dan ditempatkan pada posisi yang tinggi), dan An-Nasaasah (karena di daerah ini sangat sedikit airnya, kering).

Namun, di antara nama-nama itu, yang paling terkenal adalah Makkah yang berarti mendesak. Maksudnya adalah mendesak orang-orang yang maksiat kepada Allah SWT untuk keluar dari kawasan itu.

Makkah disebut juga Tanah Haram karena di dalamnya terdapat tapal batas yang melingkari Makkah. Dengan pembatas ini, orang kafir tidak diperbolehkan memasuki kawasan Tanah Haram. Ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Attaubah [9] ayat 28 yang turun pada tahun ke-6 Hijriyah, ”Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini.”

Berbagai julukan itu diberikan untuk Kota Makkah karena kemuliaan yang diberikan Allah atas kota tersebut, yakni adanya Ka’bah atau Baitullah yang menjadi kiblatnya umat Islam di seluruh dunia dan tempat lahirnya seorang rasul pilihan, yakni Nabi Muhammad SAW.

 

sumber:Republika Online

Makkah, Kota Tertua Dunia

Banyak pihak yang menegaskan bahwa Makkah yang dijuluki sebagai Ummul Qura adalah kota atau negeri yang paling tua di dunia. Ia lebih tua dari kota atau negeri yang disebutkan dalam Alquran, seperti Mesir, Madyan, Madinah, atau lainnya, seperti Irak, Iran, Yaman, dan Palestina.

Junaidi Halim dalam bukunya Makkah-Madinah dan Sekitarnya juga menegaskan bahwa Kota Makkah adalah kota tertua di dunia dan sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS. Nabi Adam yang diturunkan di puncak tertinggi di dunia (India) dari surga sebagai khalifah di bumi diperintahkan melaksanakan ibadah haji ke Makkah. Kemudian, dia bertemu kembali dengan istrinya (Hawa) yang diturunkan di Jabal Rahmah, Arafah. Sumber lain menyebutkan, Adam diturunkan di Irak, Sri Lanka, dan lainnya.

Junaidi Halim menyatakan, batas Kota Makkah merupakan tempat berbarisnya para malaikat ketika Nabi Adam meminta perlindungan dari godaan iblis setelah diturunkan dari surga. Batas-batas itu adalah sekitar 7 kilometer (km) Masjid al-Haram dari utara, 13 km ke arah selatan, 25 km dari arah barat, dan 25 km dari arah timur.

Menurut Sami bin Abdullah ak-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Adam AS hidup sekitar 5872-4942 Sebelum Masehi (SM) atau sekitar 8000 tahun lalu. Sementara itu, Nabi Ibrahim diperkirakan hidup sekitar tahun 1997-1822 SM dan Ismail tahun 1940-1800 SM. Bila merujuk pada masa hidup Nabi Adam, Kota Makkah sudah ada sejak sekitar 80 abad yang lalu, dari masa Ibrahim sekitar 40 abad (4000 tahun) yang lalu.

 

sumber: Republika Online

Tiga Nasihat KH Syuhada Bahri Untuk Melawan Kebangkitan PKI

Komunisme berdadasarkan catatan sejarah dimana saja selalu melakukan pembantaian bahkan korban yang berjatuhan mencapai jutaan, seperti yang terjadi di Uni Soivet.

Di Indonesia sendiri komunisme memberontak pada tahun 1948 dan 1965. Padahal saat itu komunisme di Indonesia ditopang oleh Cina dan Uni Soviet. Indonesia sendiri berdasarkan rekayasa politik yang begitu panjang jika dulu ada gerakan bebas PKI, artinya orang PKI tidak boleh masuk PNS dan lainnya. Berjalannya waktu larangan itu hilang perlahan. Meski secara akademik itu benar karena sampai saat ini para pelaku sudah tidak ada dan mungkin tinggal anak atau cucu mereka. Namun namanya idiologi itu susah dihilangkan.

Tetapi saat itu setelah PKI melakukan pemberontakan pimpinan partai tersebut lantas mengintruksikan ke jaringan dibawahnya dengan tiga pilihan. Pertama, agar PKI dibubarkan, pilihan lain adalah menyusup ke ormas lainnya. Dan yang terakhir ada sebuah intruksi “Suatu saat kita (PKI) akan kembali”. Syarat untuk kembali adalah jika ada gerakan yang meresahkan masyarakat.

Dari tokoh PKI yang tersisa itu kemudian dikirim ke luar negeri yaitu ke negera Yugoslavia untuk dikader dan tidak pulang ke Indonesia karena pecah pemberontakan G 30 S PKI.

“Sekarang ini negara sedang mengalami gonjang-ganjing politiki, PKI dalam hal ini selalu memanfaatkan masa seperti ini. Dalam hal ini semua komponen bangsa biasanya fokus ke kota untuk memikirkan persoalan tersebut. Nah, PKI mengambil kesempatan itu dengan masuk ke desa-desa yang “terlupakan” oleh pejabat-pejabat negara.” Ujar KH Syuhada Bahri Selasa (25/8).

PKI jika diamati sudah perlahan berani menampakkan batang hidungnya. Sel-selnya sudah mulai digerakan melalui seni dan budaya. Yang kedua menurut analisa saya bahwa saat ini orang PKI sedang melalukan test, apakah dengan gerakan PKI ini negara akan bersikap atau tidak.

Sementara itu disatu sisi Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya yang lalu juga memberikan wacana akan meminta maaf terhadap korban HAM berat termasuk para korban PKI.

Sehingga dikalangan TNI angkatan darat mulai resah. Sebab jika itu benar ditetapkan maka yang akan menjadi “tersangka” adalah dua yaitu TNI Angkatan Darat dan Islam. Makanya beberapa jenderal mulai fokus pada persoalan tersebut.

“Maka mewaspadai kebangkitan munculnya gerakan PKI bukan sebuah sikap berlebihan tetapi memang benar adanya” tambah Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia.

Disisi lain saat umat Islam fokus pada kebangkitan PKI muncul lagi gerakan syiah dan mereka kemungkinan mereka bisa bergabung.

Kedatangan delegasi Partai Komunis Tiongkok ke Indonesia Senin (8/6/2015) beberapa waktu yang lalu juga menjadi perhatian sendiri. Padahal semenjak tahun 1965 hingga tahun 2014 Partai Komunis Tiongkok tidak pernah datang secara resmi ke Indonesia, baru tahun ini partai tersebut kembali datang ke Indonesia.

“Meski dimedia disebutkan kedatangan mereka ditemuai oleh Surya Paloh, tetapi saya tidak yakin hanya bertemu dengan dia pasti juga diagendakan lain untuk menemui pimpinan negara”

Luhut B Panjaitan dalam pertemuannya dengan masyarakat ekonomi pernah mengatakan pendanaan Indonesia saat ini untuk pengadaan infrastruktur itu berasal dari Tiongkok (Cina). Sedangkan perkebunan itu dari Iran.

“Pengiriman besar-besaran warga Tiongkok ke Indonesia juga mulai dirasakan seperti yang terjadi di Banten. Sampai tukang paculnya juga didatangkan dari Tiongkok”

Sedang yang di Cilacap seperti yang disampaikan oleh Menteri Tenaga Kerja kalau mandor dari Tiongkok gajinya sebulan 30 juta tetapi dari Indonesia 3 juta. Artinya para pekerja Tiongkok diharapkan dengan gaji besar bisa membeli rumah yang akhirnya akan menetap di Indonesia.

Solusi umat Islam dalam mensikapi akan kebangkitan komunis, KH Syuhada Bahri memberikan tiga nasihatnya yang pertama adalah bahwa umat Islam harus segera melakukan konsolidasi organasasi. Kedua harus ada langkah edukasi turun kebawah. Kita lebih banyak menunggu umat, mari itu kita balik para ulama harus mau untuk turun kebawah. Dan yang ketiga melakukan advokasi.

 

sumber:PanjiMas