Isra Miraj Ingatkan Pentingnya Masjid Al Aqsa

Isra Miraj tandai perjalanan Muhammad dari Makkah ke Al Aqsa.

Hari ini, Rabu (3/4), umat Islam tengah memperingati peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Berbicara soal Isra Mi’raj tentu erat kaitannya dengan Masjid Al Aqsa di Yerusalem.

Isra Mi’raj menandai perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem, tempat di mana Muhammad kemudian naik ke surga. Peristiwa ini hanya berlangsung selama satu malam.

Kepala Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet), Ali Erbas, mengatakan salah satu hal terpenting yang diingatkan oleh peristiwa Isra Mi’raj adalah Masjid Al Aqsa. Hal ini disampaikannya saat memperingati Malam Isra Mi’raj, selama program yang diselenggarakan oleh sebuah masjid di provinsi Kirklareli, Turki barat laut.

“Saya berdoa semoga malam suci ini membawa berkah bagi seluruh dunia Muslim. Masjid Al Aqsa harus bebas,” kata Erbas, dilansir dari Anadolu Agency,Rabu (3/4).

Lailat al Miraj diperingati di Turki sebagai salah satu dari lima malam suci. Saat malam Isra Mi’raj, menara masjid-masjid diterangi dan umat Islam di sana menggelar doa dan ibadah khusus. Malam Isra Mi’raj biasanya diperingati pada hari ke-27 bulan Rajab, bulan ketujuh dalam kalender Islam.

 

KHAZANAH REPUBLIKA

Haji Indonesia Berangkat dengan Garuda dan Saudi Airlines

Kementerian Agama (Kemenag) bersama Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines telah bersepakat dalam penerbangan jamaah haji Indonesia. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatangan perjanjian pengangkutan udara jamaah haji reguler 1440H/2019M di Kantor Kementerian Agama.

Perjanjian ditandatangani oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Nizar Ali, bersama Direktur Niaga PT Garuda Indonesia, Pikri Ilham, dan VP Hajj and Umrah Saudi Arabian Airlines, Abdul Madjid.

“Asumsi jumlah jamaah haji reguler dan petugas kloter yang akan diterbangkan sebanyak 206.535 orang dengan 507 kloter. Sebanyak 104.055 jamaah akan terbang dengan Garuda Indonesia, sedang 102.475 jamaah terbang dengan Saudi Arabian Airlines,” ujar Nizar Ali dalam keterangan yang didapat Republika, Selasa (2/4).

Menurut Nizar, Garuda Indonesia akan memberangkatkan jamaah haji dari Embarkasi Aceh, Medan, Padang, Jakarta-Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok. Sedangkan Saudi Arabian Airlines akan menerbangkan jamaah haji dari Embarkasi Batam, Palembang, Jakarta-Bekasi, dan Surabaya.

Masa operasional pemberangkatan jamaah haji akan berlangsung 30 hari. Jamaah kloter pertama terbang ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada 7 Juli 2019. Kloter terakhir terbang ke King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah pada 5 Agustus 2019.

“Masa operasional pemulangan jamaah haji Indonesia juga berlangsung 30 hari. Kloter pertama akan terbang ke Tanah Air pada 17 Agustus 2019. Kloter terakhir terbang ke Tanah Air pada 15 September 2019,” tuturnya.

Kepada Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines, Nizar menegaskan bahwa transportasi udara jamaah haji dari Indonesia ke Arab Saudi (pergi pulang) menggunakan sistem charter. Penerbangan juga tanpa transit kecuali untuk kepentingan pengisian bahan bakar di salah satu embarkasi haji atau wilayah tertentu dan karena alasan keselamatan penerbangan harus melakukan pendaratan di suatu wilayah, dengan tetap memperhatikan aspek keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan efisiensi.

“Prinsip transportasi udara ini berbasis pelayanan prima bagi jamaah agar nyaman, aman, dan tentram saat berangkat ke Tanah Suci dan kembali ke Tanah Air,” lanjutnya.

 

IHRAM REPUBLIKA

Ustaz Khalid Basalamah Ungkap Keutamaan Umrah Ramadhan

Ramadhan adalah bulan istimewa bagi umat Islam. Pada bulan ini, semua amalan ibadah pahalnya dilipat gandankan menjadi 1.000 kali dibandingkan bulan–bulan lain.

Maka tidak heran banyak orang berlomba–berlomba melakukan amalan ibadah sebanyak–sebanyaknya salah satunya  umrah pada Ramadhan.

Ustaz Khalid Basalamah mengatakan, umrah pada Ramadhan sangat ditekankan. Sebab, berdasarkan hadis Nabi SAW, pahala umrah pada Ramadhan sama seperti pahala haji bahkan seperti berhaji dengan Rasulullah.

Umrah dua sampai tiga hari sudah bisa selesai sedangkan haji baru selesai enam hari namun pahala haji bisa didapatkan ketika umrah pada Ramadhan.

“Umrah dan haji adalah salah satu penyebab datangnya rezeki jadi jangan ragu untuk mengeluarkan biaya untuk umrah,” ujarnya.

Selain umrah sudah memiliki pahala dahsyat tersendiri, kata dia, orang yang melakukan umrah pada Ramadhan juga mendapatkan keutamaan-keutamaan ibadah di Masjid al-Haram.

Dia memaparkan, ibadah di Masjid al-Haram memiliki pahala 1.000 kali lipat dibandingkan dengan ibadah di tempat lain. Jika lima waktu shalat di Masjid al-Haram dimisalkan 100 ribu hari, lalu dikalikan jumlah hari dalam setahun 365 hari, jumlahnya sebesar 274 tahun. Sehingga, satu kali shalat di Makkah pahalanya seperti 274 tahun shalat di Indonesia.

Khalid menjelaskan, shalat di Makkah pahalanya seperti 274 tahun shalat di Indonesia. Hitungan tersebut jika shalat sendrian lalu bagaimana bila shalat berjamaah?

Jika shalat berjamaah pahalanya 25 kali lipat lalu dikalikan dengan 274 tahun, akan keluar angka 6.500 tahun. “Pahala 6.500 tahun jika kita bandingkan dengan biaya yang kita keluarkan untuk umrah, biaya itu tidak ada apa–apanya,” kata Khalid.

Biaya yang dikeluarkan untuk umrah adalah sedekah  paling besar apalagi dikeluarkan pada Ramadhan karena sedekah paling utama adalah  pada Ramadhan.

Hal ini belum termasuk mendapatkan pahala berkali lipat dari keutamaan–keutamaan lainnya. “Lalu mengapa kita tidak pergi umrah,” tutur dia.

Dia mengutip hadis Nabi bahwa haji yang dikerjakan secara berkesinambungan akan menghilangkan kesusahan hidup dan kemiskinan sebagaimana api menghilangkan karat pada besi. “Umrah dan haji adalah penyebab datangnya rezeki,” tutur dia.

Khalid memberikan contoh kasus jamaah yang pernah bertanya kepadanya, jamaah tersebut mempunyai uang Rp 40 juta, lalu dia menanyakan lebih baik membuka usaha terlebih dahulu atau melaksanakan umrah.

Khalid menyarankan untuk pergi umrah dulu sebab di sana bisa meminta diberikan rezeki plus bisa mendapatkan keutamaan–keutamaannya. Namun, jika umrah dihadapkan dengan membayar hutang yang hukumnya wajib, harus mendahulukan membayar utang dahulu.

Dia menyarankan untuk melaksanakan umrah dan haji secara berkesinambungan, karena menurut hadis Nabi antara umrah ke umrah dan haji ke haji bisa meleburkan dosa dan dijaga dari melakukan dosa–dosa besar.

Kelembutan Nabi

Kelembutan merupakan akhlak yang mampu mendekatkan manusia kepada Islam.

Ketika Rasulullah SAW duduk bersama para sahabatnya, seorang pendeta Yahudi bernama Zaid bin Sa’nah masuk menerobos shaf, lalu menarik kerah baju Rasul dengan keras seraya berkata kasar, Bayar utangmu, wahai Muhammad, sesungguhnya turunan Bani Hasyim adalah orang-orang yang selalu mengulur-ulur pembayaran utang.

Umar bin Khattab RA langsung berdiri dan menghunus pedangnya. Wahai Rasulullah, izinkan aku menebas batang lehernya. Rasulullah SAW berkata, Bukan berperilaku kasar seperti itu aku menyerumu. Aku dan Yahudi ini membutuhkan perilaku lembut. Perintahkan kepadanya agar menagih utang dengan sopan dan anjurkan kepadaku agar membayar utang dengan baik.

Tiba-tiba pendeta Yahudi berkata, Demi Allah yang telah mengutusmu dengan hak, aku datang kepadamu bukan untuk menagih utang. Aku datang sengaja untuk menguji akhlakmu. Tapi, aku telah membaca sifat-sifatmu dalam Kitab Taurat. Semua sifat itu telah terbukti dalam dirimu, kecuali satu yang belum aku coba, yaitu sikap lembut saat marah. Dan aku baru membuktikannya sekarang. Oleh sebab itu, aku bersaksi tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah dan sesungguhnya engkau wahai Muhammad adalah utusan Allah. Adapun piutang yang ada padamu, aku sedekahkan untuk orang Muslim yang miskin.

Itulah kemuliaan akhlak Rasulullah, sang teladan yang telah dipuji Allah sebagai nabi dengan akhlaknya berada di atas semua akhlak yang agung. (QS Alqalam: 3). Kelembutan dan kesabaran dijadikan sebagai manhaj dalam berdakwah. Ucapannya lembut, sikapnya lembut, dan perilakunya dalam semua aktivitas dakwahnya adalah kelembutan, kecuali sikap yang membutuhkan ketegasan, seperti dalam menegakkan hudud dan berperang melawan kufar penyerang.

Kelembutan merupakan akhlak yang mampu mendekatkan manusia kepada Islam. Allah menjelaskan, Maka, disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. (QS Ali Imran 159).

Kekerasan dan perilaku anarkis akan merugikan Islam dan umatnya. Beliau selalu menyeru umatnya agar bersikap lembut. Beliau bersabda, Sikap hati-hati (tidak tergesa-gesa), kesederhanaan, dan perilaku lembut adalah bagian dari 24 ciri kenabian. (HR at-Tirmidzi).

Rasul SAW pernah mengingatkan Siti Aisyah saat bersikap kasar. Sesungguhnya Allah Mahalembut dan menyukai kelembutan dan Allah memberi dampak positif pada kelembutan yang tidak diberikan kepada kekerasan. Dan tiada kelembutan pada sesuatu kecuali akan menghiasinya dan bila dicabut kelembutan dari sesuatu akan menjadikannya buruk. (HR Muslim). Rasulullah juga menegaskan bahwa barang siapa yang tidak memiliki kelembutan maka akan dijauhkan dari kebaikan. (HR Muslim).

Umat Islam wajib bersikap lembut dalam menghadapi berbagai situasi dan tantangan. Banyak musuh-musuh Allah yang selalu memprovokasi agar umat Islam bersikap ekstrem, bertindak anarkis, dan melakukan teror. Dengan sikap dan perilaku tidak terpuji itu, akan menzalimi dan mendorong non-Muslim antipati terhadap Islam.

Oleh: Prof Satori Ismail

 

KHAZANAH REPUBLIKA

Mukjizat-mukjizat Anggota Tubuh Suci Nabi SAW

BERBICARA tentang Rasulullah saw adalah berbicara tentang Makhluk yang paling sempurna. Sempurna dalam segala hal. Termasuk jiwa, raga, spiritual dan segala sisi yang ada dalam kehidupannya.

Mukjizat demi mukjizat selalu mengiringi langkah beliau. Semuanya untuk membuktikan kebenaran yang beliau sampaikan, namun hati yang telah membeku tetap tidak akan pernah terbuka untuk menerimanya.

Keberkahan juga tidak pernah lepas dari tubuh suci Nabi Muhammad saw. Dan kali ini kita akan melihat apa saja Mukjizat yang muncul dari anggota tubuh Rasulullah saw. Mari kita simak selengkapnya !

Kepala

Saat berjalan selalu diikuti oleh awan.

Mata

Mampu melihat kebelakang seperti melihat kedepan.

Telinga

Mampu mendengar walau dalam keadaan tidur.

Lisan

Seorang wanita dari dusun yang pernah memakan sisa makanan dari mulut Rasulullah diriwayatkan tidak pernah mengalami sakit hingga akhir hayatnya.

Ludah

Sering para sahabat meminta beliau untuk memberikan ludah kedalam air karena ludah suci itu menjadi obat bagi orang-orang yang sakit.Beliau juga pernah mengusapkan ludah ke mata Sayidina Ali yang sedang sakit di Perang Khaibar. Dan diriwayatkan bahwa mata itu langsung sembuh. Kemudian Sayidina Ali pun berkata bahwa mata yang pernah diusap oleh Rasulullah jauh lebih jelas dari mata yang tidak diusap.

Tangan

Ditangan beliau kerikil bertasbih.Tangan itu juga yang memancarkan air dari jari-jarinya hingga para sahabat meminum darinya.Dan sering kaum ibu memintakan doa untuk anak-anak mereka, Rasulullah memasukkan jari telunjuknya ke air dan air tersebut menjadi obat.

Ibu Abu Ayyub Al-Anshori yang buta dapat melihat kembali setelah diusap oleh tangan Rasulullah saw. (Baca : Mukjizat Pertama Rasululullah saw di Kota Madinah)

Kaki

Jabir bin Abdillah Al-Anshori pernah mengeluh kepada Rasulullah bahwa air sumur didaerahnya tak bisa diminum, rasanya getir dan pahit.Kemudian Rasul meminta sebuah wadah. Beliau mencuci kakinya di wadah tersebut dan menyuruh Jabir untuk menuangkan air bekas cucian itu ke sumur. Spontan sumur itu menjadi tawar dan segar.

Punggung

Tertulis Khotamun Nubuwah di punggung beliau yang bertuliskan La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah.

Apalagi yang hendak kita ungkapkan mengenai mukjizat tubuh Rasulullah saw. Apalagi yang akan kita ceritakan tentang sebuah cahaya. Seluruh badannya adalah cahaya hingga ketika Rasul berjalan, tidak ada bayangan yang mengikutinya.

Tentu masih banyak lagi mukjizat demi mukjizat dari tubuh beliau yang belum tercantum dalam artikel ini. Namun semoga yang sedikit ini dapat menambah keyakinan dan kecintaan kita kepada Baginda Nabi saw.[]

 

INILAH MOZAIK

Kedudukan Anak Zina dalam Pernikahan

UNTUK kesekian kalinya kami menekankan bahwa anak yang sah, adalah anak yang dihasilkan dari hubungan karena ikatan pernikahan yang sah. Bukan semata hasil hubungan biologis.

Jika anak biologis diaku sebagai keturunan, tidak ada beda antara manusia dengan binatang. Karena itulah, kami menegaskan bahwa anak hasil zina, tidak punya ayah. Dia hanya punya ibu. Sehingga dia dinasabkan ke ibunya. Sebagaimana Nabi Isa yang terlahir tanpa ayah. Beliau dinasabkan ke ibunya, wanita suci, Maryam Radhiyallahu anha. Kita menyebut beliau Isa bin Maryam.

Dari Abdullah bin Amr bin Ash, beliau mengatakan,

Nabi shallallahu alaihi wa sallam memutuskan bahwa anak dari hasil hubungan dengan budak yang tidak dia miliki, atau hasil zina dengan wanita merdeka tidak dinasabkan ke bapak biologisnya dan tidak mewarisinya (HR. Abu Daud 2267, dihasankan al-Albani).

Kemudian dalam riwayat lain, dari Aisyah radhiallahuanha, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Anak itu menjadi hak pemilik firasy (suami), dan bagi pezina dia mendapatkan kerugian. (HR. Bukhari 6749, Muslim 3686 dan yang lainnya)

Imam Ibnu Utsaimin menjelaskan hadis ini,

Anak yang dihasilkan dari hubungan zina adalah anak bagi ibunya, bukan anak bapaknya. Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, Anak itu menjadi hak suami, dan bagi pezina dia mendapatkan kerugian. Artinya, si pezina, dia tidak memiliki hak anak. Itulah makna hadis ini. Sekalipun si lelaki menikahi ibunya setelah bertaubat, anak yang dihasilkan dari hubungan yang pertama, bukan anaknya. Tidak ada hubungan waris dengan anak hasil zina, sekalipun dia mengklaim itu anaknya. Karena dia bukan anak syari. (Fatawa Islamiyah, 3/370)

Kedua, karena anak hasil zina tidak memiliki ayah, maka dia tidak memiliki ashabah (kerabat lelaki dari pihak ayah).

Al-Qadhi Zakariya al-Anshari ulama Syafiiyah (w. 926 H) menyatakan,

Tidak ada ashabah bagi anak hasil zina.., karena terputusnya nasab dari ayah. (Asna al-Mathalib, 3/20)

Sementara hak perwalian dalam pernikahan, ditetapkan berdasarkan jalur ashabah dari ayah. Ketika dia dihukumi tidak memiliki ayah, berarti dia tidak memiliki kakek dari ayah, tidak memiliki saudara kandung dari ayah, atau paman dari ayah. Karena dia tidak memiliki hubungan nasab dengan ayahnya. Sehingga orang-orang di kanan-kiri ayah, tidak ada hubungan dengannya.

Karena itulah, anak zina tidak memiliki wali dari nasab.Dalam al-Iqna dinyatakan,

Anak hasil zina tidak memiliki nasab dari pihak ayah karena itu, tidak ada ashabah dari pihak ayah, sekalipun dengan saudara kembarnya (saudara kembarnya adalah saudara seibu). Dan tidak ada hak perwalian untuk ayah dan lainnya. (al-Iqna, 3/86)

Ketiga, selanjutnya, mengingat anak zina tidak memiliki wali dari pihak keluarga, maka hak perwalian berpindah ke hakim (pemerintah) atau pejabat KUA yang resmi ditunjuk pemerintah.

Dari Aisyah Radhiyallahu anha, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

Sesungguhnya hakim menjadi wali bagi orang yang tidak memiliki wali. (HR. Ahmad 26068 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth). Demikian. [Ustaz Ammi Nur Baits]

 

INILAH.com

Bagaimana Allah Mengundang Hamba-Nya?

Ketika menciptakan manusia, Allah telah menuliskan tujuan dari pernciptaan ini dalam firman-Nya.

وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS.Adz-Dzariyat:56)

Allah swt tidak pernah membutuhkan apapun. Allah tidak pernah butuh kepada hamba-Nya. Dia lah Yang Maha Mulia dan Maha Kaya.

Semua pemberian dari-Nya tidak mengurangi kekayaan-Nya sedikitpun. Dan nikmat terbesar yang Allah berikan dalam wujud ini adalah nikmat mengenal Allah swt.

Tujuan Allah menciptakan manusia agar mereka meraih kenikmatan yang agung ini.

Allah selalu menyeru kita untuk mengenal-Nya. Memanggil kita untuk mendekat kepada-Nya. Dan mengundang kita untuk mencintai-Nya.

Setiap wujud di alam ini sedang berteriak menyambut panggilan Allah. Dalam diri kita pun ada teriakan fitrah yang ingin mengajak untuk mendekat kepada-Nya.

Saudaraku, setiap sisi di alam ini adalah petunjuk untuk menuju kepada Allah swt. Tumbuhan, binatang dan seluruh ciptaan dari yang terkecil hingga yang terbesar adalah bagaikan kartu undangan yang mengajak kita untuk mengenal-Nya.

Allah swt menamakan diri-Nya sebagai Rabbul Alamin. Sebagai tanda bahwa seluruh urusan di alam semesta ini ada ditangan-Nya.

Sejak manusia berada dikandungan ibunya hingga ia dilahirkan dan menjadi dewasa, semuanya tetap berada dibawah bimbingan dan petunjuk dari Allah swt.

Allah swt tidak pernah menyia-nyiakan hamba-Nya. Allah menjamin urusan makan hingga membimbing dalam urusan jiwa mereka.

وَٱلَّذِي هُوَ يُطۡعِمُنِي وَيَسۡقِينِ – وَإِذَا مَرِضۡتُ فَهُوَ يَشۡفِينِ

“Dan Yang memberi makan dan minum kepadaku;dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.” (QS.Asy-Syu’ara:79)

Dia pula yang memberikan petunjuk dan mensucikan hamba-Nya.

وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ وَيُعَلِّمُكُمُ ٱللَّهُ

“Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu.” (QS.Al-Baqarah:282)

وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يُزَكِّي مَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٞ

“Tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS.An-Nur:21)

Dalam petikan doa salah seorang cucu Rasulullah saw yang dikenal sebagai ahli ibadah disebutkan :

أَنَا الصَّغِير الذي رَبَّيْتَهُ
أَنَا الجَاهِل الذي عَلَّمْتَه
أَنَا الضَّال الذي هَدَيتَه

Akulah yang kecil lalu kau pelihara..

Akulah yang bodoh lalu Kau ajari…

Akulah yang sesat lalu Kau beri hidayah..

Karena itulah Allah selalau menyeru kita untuk mendekat kepada-Nya dan menyahuti panggilan-Nya.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱسۡتَجِيبُواْ لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمۡ لِمَا يُحۡيِيكُمۡ

“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu.” (QS.Al-Anfal:24)

Kehidupan bukan hanya detakan jantung kita. Kehidupan yang diinginkan oleh Allah adalah kehidupan yang berjalan sesuai dengan akal dan bimbingan Allah swt.

Orang yang hidup namun tidak bisa mengambil cahaya hidayah Allah dan tidak menyahuti seruan-Nya maka ia disebut mayat dalam pandangan Al-Qur’an.

إِنَّكَ لَا تُسۡمِعُ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَلَا تُسۡمِعُ ٱلصُّمَّ ٱلدُّعَآءَ إِذَا وَلَّوۡاْ مُدۡبِرِينَ

“Sungguh, engkau tidak dapat menjadikan orang yang mati dapat mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka telah berpaling ke belakang.” (QS.An-Naml:80)

Allah selalu mengajak kita agar kita memperoleh kehidupan yang sebenarnya. Bukan hanya kehidupan hewani semata. Maka sahuti seruan-Nya, mendekatlah kepada-Nya agar bukan hanya ragamu yang hidup tapi jiwamu juga hidup.

 

KHAZANAHALQURAN

Rendah Hatilah terhadap Orang Beriman

ALHAMDULILLAH kita masih diberi kesempatan untuk mengambil pelajaran dari ayat-ayat suci Alquran. Dan kali ini kita akan menengok kepada satu istilah yang sering digunakan di dalamnya.

Istilah itu adalah “Khifdzul Janaah” yang bermakna merendahkan hati. Istilah ini asalnya digunakan untuk burung yang merendahkan sayapnya untuk melindungi dan mengasihi anaknya.

Istilah ini digunakan sebanyak 3 kali didalam Alquran. Dua ayat turun untuk Nabi dan satu ayat berkaitan dengan akhlak anak kepada orang tuanya. Allah berfirman,

Dan berendah hatilah engkau terhadap orang yang beriman. (QS.Al-Hijr: 88)

Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu. (QS.Asy-Syuara: 215)

Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, Wahai Tuhan-ku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil. (QS.Al-Isra: 24)

Sungguh indah cara Allah dalam memilih istilah. Khifzul Janah adalah wujud kerendahan hati dan kasih sayang dengan yang amat menyentuh perasaan. Seperti hangatnya sayap induk burung yang mendekap anaknya.

Dari istilah ini, pelajaran yang dapat kita ambil adalah :

-Akhlak itu tak cukup dengan melaksanakan kewajiban, tapi harus dengan menjaga perasaan.Misalnya, kita telah melaksanakan perintah orang tua namun karena cara kita kurang pas dan akhlak kita yang kurang baik malah menyinggung perasaan mereka. Mungkin kita telah memberi banyak hal kepada orang tua tapi perasaan tidak nyaman di hati mereka membuat perbuatan itu sia-sia.

Dan banyak pula anak yang tidak mampu melaksanakan kewajibannya kepada orang tua secara sempurna, belum bisa memberi apa-apa tapi karena caranya baik dan penuh kasih sayang membuat hati orang tua tentram dan merasa anak ini sudah begitu baik kepada mereka.

Kerendahan hati ini tidak hanya berlaku pada hubungan anak dan orang tua saja. Hubungan antara guru dan murid, atasan dan bawahan bahkan sesama teman juga harus dijaga dengan saling menjaga perasaan.

Mari kita belajar untuk melembutkan hati, mengatur cara berbicara dan menjaga perasaan orang lain agar terjalin hubungan yang harmonis dan penuh kehangatan. Tentunya, kerendahan hati sangat dibutuhkan ditengah zaman yang penuh dengan konflik dan kemarahan. Semoga Allah merahmati kita semua.

Jika Rasulullah saja diperintahkan untuk merendahkan hati di hadapan kaum mukminin, masihkah kita akan bersikap sombong dan arogan di hadapan mereka? []

INILAH MOZAIK

 

Terhindar dari Siksa Kubur

Tidak semua orang bisa menjawab pertanyaan malaikat di dalam kubur.

Kehidupan manusia di dunia sangat singkat. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah al- Ankabut ayat 57, “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian, hanya kepada Kami kamu dikembalikan.” Ayat ini menyebutkan, jika se tiap yang bernyawa di muka bumi, baik manusia, jin, maupun he wan akan menemui ajalnya. Di dunia ini tidak ada yang hidup kekal. Semua yang mengalami kematian akan berpindah ke alam lain, yakni alam kubur.

“Setelah meninggal dunia, nyawa manusia dicabut oleh ma laikat, mereka akan berpindah ke alam lain. Di alam kubur, manusia yang sudah meninggal akan mengalami satu dari dua kondisi, nikmat kubur atau siksa kubur,” ujar Ustaz Najmi Umar Bakkar dalam kajiannya di Masjid Nurul Hidayah Bidakara, Jakarta Selatan belum lama ini.

Ustaz Najmi menyebut, tidak ada yang lebih menakutkan dari pemandangan di alam kubur saat seseorang mendapatkan siksa.Utsman bin Affan suatu ketika pernah menangis melihat kuburan. Tangisannya bahkan sampai membasahi jenggotnya.

Seseorang pun bertanya, “Tatkala mengingat surga dan neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat perkuburan?” Utsman menjawab, “Sesungguhnya, aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya liang kubur adalah awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)- nya maka perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun, jika ia tidak selamat dari (siksaan)- nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih kejam.”

Perjalanan di akhirat ini sangat panjang. Kehidupan di alam kubur hanyalah langkah atau ger bang pertama, kemudian kiamat, dilanjut dengan berkumpul di padang mahsyar, dilakukan penimbangan amal dan dosa, penghitungan syafaat, telaga kautsar, lalu melewati Siratal Mustaqim.

Ujung dari sekian tahapan ini adalah surga atau neraka. “Dari sekian tahapan panjang ini, Nabi memastikan jika ia mendapat kemudahan ketika di alam kubur, maka ke depannya juga akan mudah. Alam kubur menentukan nasib ke depannya. Nah, seharusnya ini menjadi fokus kita dan dipelajari lebih serius karena ini menentukan nasib kita,” lanjut Ustaz Najmi.

Cara mendapatkan kesela mat an di alam kubur adalah de ngan menjadi orang yang bertakwa, saleh, dan salihah. Muslim yang melakukan berbagai amalan yang dijelaskan Nabi pun, insya Allah, bisa terhindar dari siksa kubur.

Selain itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar terhindar dari siksa di alam kubur. Yang pertama, yaitu menjadi mukmin yang bertauhid. Memiliki akidah yang benar dan tidak pernah me nyekutukan Allah SWT. Dalam setiap langkah dan ibadahnya, umat ini selalu ikhlas menjalankan. Bagi setiap manusia yang telah dicabut nyawanya dan diletakkan jenazahnya di dalam kubur maka ia akan didatangi oleh dua orang malaikat. Malaikat ini akan bertanya tentang tiga hal, “Siapa Rabbmu? Siapa Nabimu? Apa agamamu?”

Pertanyaan ini sejatinya amat mudah jika dijawab di dunia. Tapi, saat di alam kubur nanti, jawaban atas pertanyaan ini bukan dari hafalan. Iman dan kesalehanlah yang akan menjawab pertanyaan malaikat ini.”Tidak semua orang bisa menjawab ini. Hanya mukmin sejati yang beriman yang bisa menjawab. Bukan yang hanya mengaku Islam dan Muslim, tapi imannya belum merasuk dalam hati,” lanjut Ustaz Najmi.

Dalam Surah Ibrahim ayat 27, Allah berfirman, “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di du nia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim, dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.”

Allah SWT akan meneguhkan hati dan iman seseorang kemudian memudahkannya untuk menjawab pertanyaan malaikat di alam kubur. Baru jawaban yang be narlah yang akan keluar. Pe nyebab lainnya, seseorang bisa terhindar dari siksa kubur adalah dengan tidak menjadi orang kafir. Dia akan mendapatkan siksa dari di alam kubur hingga kiamat dan sampai di neraka.

Dengan keindahan dunia, keberhasilan, dan harta yang dimiliki di dunia, orang kafir hanya menikmatinya sebentar di dunia. Setelahnya, ia akan dimasukkan dalam neraka jahanam. Dalam al- Mukmin ayat 46, Allah bersabda, “Kepada mereka (Firaun dan bala tentaranya), ditampakkan neraka setiap pagi dan petang.”

Salah satu bentuk siksaan yang diberikan Allah SWT kepada orang kafir di alam kubur adalah menampakkan bentuk neraka tiap pagi dan petang. Sementara, bagi orang mukmin, akan ditampakkan surga tiap pagi dan petang.

Para mukmin ini akan lolos dari siksa kubur. Nabi SAW berkata, mereka akan dihamparkan permadani dari surga, dibukakan pintu dari surga, sehingga berembuslah wangi surga. Kaum kafir akan disempitkan kuburnya, hingga tulang-tulang rusuknya saling bersilangan, dicabik-cabik ular yang besar dan ganas, serta dibukakan pintu neraka.

Cara lain terhindar dari siksa kubur adalah dengan tidak menjadi orang yang munafik. “Orang munafik ini tidak peduli pada Allah SWT sebagai Penciptanya. Ia tidak mau mencari ilmu tentang agamanya. Ciri-ciri orang munafik, menurut Nabi, adalah apabila ia berbicara maka ia berbohong, bila berjanji maka ia ingkar, dan ia berkhianat jika di beri amanah,” ujar Ustaz Najmi.

KHAZANAH REPUBLIKA

 

Perselingkuhan Diawali Pertemanan

TIDAK pernah terjadi perselingkuhan kecuali diawali terlebih dahulu dengan pertemanan. Bukan pertemanan biasa memang, melainkan seperti apa yang anda istilahkan, berteman tapi mesra. Islam sejak dini sudah melarang hubungan ‘teman tapi mesra’ ini. Sebab lebih sering berujung kepada zina yang diharamkan. Apalagi kita pun tahu bahwa Alquran bukan sekadar melarang zina, tetapi sekadar mendekatinya saja pun sudah diharamkan.

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)

Bentuk hubungan teman antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram bukanlah terlarang sama sekali. Namanya orang hidup dan bergaul, wajar bila berteman. Misalnya di kantor, di sekolah, di kampus dan di lingkungan. Namun kalau teman secara khusus, atau yang disebut dengan teman tapi mesra, jelas haram hukumnya.

Sebab secara kaca mata syar’i, hubungan teman tapi mesra itu bentuk teknisnya yang paling minimal adalah berkhalwat yang diharamkan. Sedangkan khalwat berasal dari kata khala yakhlu yang artinya menyepi atau menjauh dari keramaian. Khalwat dalam kaitan pergaulan laki-laki dan wanita maknanya adalah kencan atau berduaan yang terlepas dari keikut-sertaan orang lain.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jangan sekali-kali seorang laki-laki menyendiri (khalwat) dengan wanita kecuali ada mahramnya. Dan janganlah seorang wanita bepergian kecuali bersama mahramnya”. (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, Tabrani, Baihaqi dll).

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah setan.” (Riwayat Ahmad)

“Jangan sekali-kali salah seorang di antara kamu menyendiri dengan seorang perempuan, kecuali bersama mahramnya.”

Secara tegas Islam mengharamkan terjadinya khalwat, yaitu menyepinya dua orang yang berlainan jenis dan bukan mahram dari penglihatan, pendengaran dan kesertaan orang lain. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menyebutkan bahwa bila hal itu terjadi, maka yang ketiga adalah setan.

Sedangkan pertemuan yang bersifat umum, di mana di sana terdapat sejumlah orang laki-laki dan juga hadir di dalamnya para wanita, yang perlu dilakukan minimal adalah agar tidak terjadi campur baur yang melewati batas-batas yang dibolehkan. Seperti melihat aurat, memegang, bersentuhan, atau bertatap-tatapan satu sama lain yang bisa menimbulkan syahwat. Karena dalam praktek seperti itu bisa terjadi zina mata, telinga, hati dan lainnya.

Dalam dalam kehidupan yang hedonis, para laki-laki dan wanita yang bukan mahram melakukan pesta bersama, berdansa, berjoget, bernyanyi, memeluk, mencium, bersalaman dan bentuk percampuran lainnya yang diharamkan dalam Islam. Inilah campur baur yang diharamkan.

Namun menjaga jarak seperti ini bukan berarti harus dengan sikap bermusuhan. Sebab permusuhan itu sendiri pun dilarang. Yang benar adalah mengurangi secara pasti kesempatan pertemuan hingga hilang lenyap. Jangan ada lagi pertemuan yang hanya berdua saja, juga tidak boleh ada lagi kirim-kirim salam, baik langsung atau lewat SMS, email dan lainnya.

Bentuk seperti ini bukan berarti bermusuhan, melainkan menghentikan total bentuk-bentuk hubungan yang bersifat pribadi. Termasuk mengingat-ingat memori berdua sebelumnya. Bahkan kalau pernah berfoto berdua bersama, sebaiknya dimusnahkan saja, biar setan tidak lagi memanfatkannya untuk menjerumuskan kembali. Benda-benda yang memiliki kenangan manis saat perselingkuhan itu dilakukan, sebaiknya dibuang atau diberikan ke orang lain. Biarlah semua kenangan pupus bersama angin, sebab jalan itu memang salah dan buntu. Semua orang yang salah jalan dan terlanjur masuh, harus memutar dan kembali lagi.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. [Ahmad Sarwat, Lc.]

 

INILAH MOZAIK