Pada prinsipnya, semua Rasul memeluk dan mengajarkan agama tauhid atau Islam, termasuk Yesus atau Nabi Isa
KITAB SUCI Al-Qur’an sangat jelas menerangkan agama para rasul sebelum Islam. Islam, yang artinya tunduk dan patuh kepada semua perintah Allah Subhanahu Wata’ala.
Setiap rasul menyeru umatnya untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT semata dan menaati hukum-hukum-Nya yang diutus kepada masing-masing rasul tersebut.
Setiap rasul memegang hukum (Syariat) yang telah diutus Allah kepadanya, sesuai dengan zaman dan masyarakatnya kala itu. Demikian pula bagaimana Nabi Muhammad ﷺ diutus oleh Allah untuk menegakkan akidah para nabi-nabi sebelumnya dan melaksanakan syariat yang diutus kepadanya untuk seluruh umat manusia hingga Hari Kiamat.
Artinya syariat yang dibawa Nabi Muhammad ﷺ merupakan penyempurnaan atau pelengkap/penutup dari seluruh syariat para nabi sebelumnya dan sesuai dengan suasana masyarakat yang hidup di akhir zaman hingga hari kiamat.
Ini berarti bahwa agama para rasul sebelumnya adalah Islam karena mereka menyeru manusia kepada ketundukan dan ketaatan terhadap segala yang diperintahkan oleh Allah SWT, sebagaimana Nabi Muhammad ﷺ diperintahkan untuk menyeru manusia kepada ketundukan dan ketaatan terhadap segala yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Pada prinsipnya, semua Rasul memeluk dan mengajarkan agama tauhid atau Islam.
Nabi Adam diperkirakan hidup kurang lebih 930 tahun, merupakan manusia pertama yang menjadi khalifah Allah, dimuliakan dan diangkat sebagai nabi pertama. Beliau diutus kepada anak dan cucunya untuk beribadah kepada Allah SWT. Maka di antara mereka ada yang taat dan ada pula yang durhaka.
Nabi Idris Alaihissalam diutus Allah kepada keturunan Qabil untuk bertaubat dan beribadah kepada Allah SWT. Namun mereka tetap mendurhakai perintah Allah SWT.
Nabi Nuh adalah keturunan Nabi Idris, yang dikirimkan Allah kepada orang-orang kafir. Baginda menyerukan agar semua orang menyembah Allah, tetapi ajakan Nabi Nuh ditolak, dan akhirnya mereka yang kafir dan memilih tenggelam dalam banjir besar.
Nabi Hud adalah keturunan Yafit bin Nuh. Beliau diutus Allah kepada kaum Aad karena orang-orang itu menyembah berhala. Kemudian Nabi Nuh menyuruh mereka untuk menyembah Allah, tetapi mereka tidak taat, dan akhirnya mereka disiksa oleh badai dan udara yang sangat dingin selama tujuh hari delapan malam.
Nabi Salah adalah keturunan Sam bin Nuh yang diutus Allah kepada bangsa Tsamud di selatan Palestina. Budaya mereka tinggi tetapi mereka menyembah dewa dan patung.
Nabi Saleh menyuruh mereka untuk menyembah Allah, sebagian besar orang Tsamud menolak untuk memeluk agama Tauhid. Mereka melanggar larangan Nabi.
Pada hari pertama wajah mereka menjadi kuning, pada hari kedua menjadi merah, pada hari ketiga menjadi hitam, dan akhirnya tersambar petir.
Nabi Ibrahim as. juga keturunan Sam bin Nuh yang diutus Allah kepada kaum Namrud di negeri Babilonia, sekitar 4000 tahun sebelum Masehi. Orang-orang Namrud menyembah berhala dan bahkan akhirnya Namrud menganggap dirinya sebagai Tuhan.
Nabi Ibrahim menyeru ajaran tauhid atau Islam kepada mereka tetapi mereka tetap memilih kafir, akhirnya Allah mendatangkan kepada mereka bala tentara nyamuk sebagai balasannya, kemudian orang-orang kafir dibinasakan.
Nabi Luth, bersaudara dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yang diutus kepada kaumnya di tanah Sodom, agar kaumnya menyembah Allah SWT, tetapi mereka durhaka. Allah SWT membalas kemaksiatan mereka dengan mengembalikan tanah Sodom hingga tanah tersebut musnah.
Nabi Ismail adalah putra Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam melalui pernikahannya dengan Siti Hajar. Dia dikirim ke Arab di negara Yaman, karena mereka belum mengenal agama tauhid atau Islam.
Mereka juga diperintahkan untuk berpuasa, membayar zakat, dan menunaikan haji. Baginda memiliki 12 orang putra yang semuanya bernama Bani Ismail atau Adnanniyun. Dari garis keturunan inilah lahir suku Quraisy yang melahirkan Nabi Muhammad ﷺ.
Nabi Ishaq, anak kandung Nabi Ibrahim melalui pernikahan dengan Siti Sarah. Beliau diutus oleh Allah ke tanah Kana’an untuk beribadah kepada Allah, mengajarkan tauhid, perintah membayar zakat, puasa, dan menunaikan haji.
Nabi Ishaq menikah dengan Rifka dan memiliki anak kembar, Ish dan Ya’kub. Nabi Ishaq wafat dalam usia 170 tahun dan dimakamkan di Baitul Maqdis, Palestina.
Nabi Ya’qub diutus oleh Allah SWT di tanah Kana’an karena penduduknya banyak yang menyembah berhala. Nabi Ya’qub mengajarkan umatnya untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Beliu meninggal pada usia 148 dan dia memiliki 12 putra.
Nabi Yusuf putra Nabi Ya’qub, yang diutus sebagai nabi ke Mesir untuk mengajarkan agama tauhid, yaitu menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Selain sebagai nabi, ia juga seorang raja yang pemerintahannya berdasarkan Islam.
Dia meninggal pada usia 120 dan dimakamkan di tepi Sungai Nil.
Nabi Ayub putra Amus bin Tarikh bin Rum bin Ish yang diutus oleh Allah SWT ke tanah Roma untuk mengajarkan agama tauhid yaitu menyembah Allah SWT. Dia meninggal pada usia sekitar 93 tahun dan dimakamkan di suatu tempat di Italia.
Nabi Zulkifli adalah anak Nabi Ayub. Beliau dikirim oleh Allah SWT ke tanah Roma. Selain sebagai nabi, beliau juga seorang raja yang masih mengajarkan agama tauhid, yaitu menyembah Allah Yang Maha Esa, mengajak umatnya meninggalkan kemusyrikan dan menjalankan syariat Islam dengan shalat dan membayar zakat.
Beliau meninggal pada usia 95 dan dimakamkan di Napoli, sebuah distrik di Roma Selatan.
Nabi Shuaib. Beliay keturunan Nabi Luth as, yang diutus oleh Allah ke tanah Madyan, Palestina Selatan untuk mengajarkan agama tauhid, yaitu menyembah Allah SWT, membayar zakat dan perintah jujur kepada umatnya. Namun banyak dari umatnya inkar, akhirnya ditimpa musibah dari Allah berupa gempa bumi dan kepingan awan panas dari langit.
Nabi Musa dan Nabi Harun diutus oleh Allah SWT kepada umatnya Bani Israil untuk beribadah kepada Allah, menunaikan zakat, puasa dan berbuat jujur. Namun banyak dari anak-anak ‘Israel’ tidak taat sampai mereka menyembah patung anak sapi yang dipelopori oleh Samiri.
Nabi Musa mendapat kitab Taurat dari Allah SWT dan diberi mukjizat. Kemudian Nabi Daud diberikan oleh Allah kitab Mazmur untuk mengajarkan umatnya beribadah kepada Allah dan berpuasa. Nabi Daud meninggal dalam usia kurang lebih 100 tahun, kemudian dimakamkan di Palestina.
Nabi Sulaiman adalah putra Nabi Daud. Beliau adalah seorang nabi dan raja. Nabi Sulaiman berdoa kepada Allah SWT untuk memberinya kerajaan yang tidak akan didapat oleh siapa pun setelahnya. Doa Nabi Sulaiman dikabulkan oleh Allah, agar ia bisa menguasai Bahasa semua makhluk termasuk jin dan hewan.
Nabi Sulaiman mengajak seluruh umatnya untuk beribadah kepada Allah dan menjauhi kemusyrikan.
Nabi Ilyas ‘alaihissalam adalah keturunan Nabi Harun yang diutus oleh Tuhan sebagai utusan di negara Babil di Lebanon Selatan karena banyak orang Babil yang menyembah berhala. Patung terbesar pemujaan mereka yang disebut “Baal” terbuat dari emas.
Nabi Ilyas mengajak umatnya untuk beribadah kepada Allah SWT yang merupakan agama tauhid, namun banyak yang mengingkarinya, sehingga sebagian besar dari mereka mengalami gempa bumi yang dahsyat. Nabi Ilyas wafat dan dimakamkan di Libanon Selatan.
Nabi Ilyasa diutus oleh Allah SWT kepada Bani Israil, untuk mengajarkan agama tauhid berdasarkan Taurat dan Zabur. Karena ketidaktaatan dan ketidaktaatan mereka kepada Tuhan dan Rasul-Nya, orang-orang Yahudi akhirnya dijajah oleh seorang raja dari Babel bernama Nebukad Nezar.
Kemudian Nebukad Nezar dikalahkan oleh Cyrus raja Persia. Pada tahun 70 SM, raja Romawi Titus memasuki Palestina dan menghancurkan seluruh kota Yerusalem, kecuali Yerusalem. Begitulah bangsa Yahudi menerima laknat dan laknat dari Allah dan Rasul-Nya hingga tercerai berai ke segala penjuru, dikutuk dan dihina oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
Nabi Yunus keturunan Nabi Ya’qub diutus Allah kepada penduduk Ninawa di daerah Mansul di kerajaan Babil. Ia mengajak umatnya untuk menyembah Allah, namun ajakannya ditentang bahkan diolok-olok.
Pada akhirnya Nabi Yunus meninggalkan kaumnya dan berdoa kepada Tuhan agar hukuman diturunkan kepada mereka. Ketika tanda-tanda kiamat akan turun, seluruh penduduk mencari Nabi Yunus karena ingin bertaubat, namun Nabi Yunus tetap melanjutkan perjalanannya.
Mereka semua percaya kepada Tuhan dan menyesal telah memerangi Rasulullah. Nabi Yunus diuji oleh Allah ketika berada di dalam perut ikan Nun. Setelah kembali ke Ninawa, ia melihat bahwa mereka semua telah beriman, maka Nabi Yunus melanjutkan dakwahnya, hingga negeri itu menjadi aman dan makmur.
Nabi Zakaria dan Nabi Yahya as. dikirim kepada orang-orang Yahudi, agar mereka menyembah Allah SWT, bertindak jujur, adil dengan memegang petunjuk dalam kitab Allah. Kemudian nabi Yahya dibunuh, kepalanya dipenggal.
Begitu pula dengan Nabi Zakaria yang terbunuh pada saat itu juga. Kedua nabi itu mati syahid. Orang-orang Yahudi begitu bangga sehingga hati mereka tertutup dalam menerima kebenaran.
Nabi Zakaria as dan Nabi Yahya as. dikirim kepada orang-orang Yahudi, agar mereka menyembah Allah SWT, bertindak jujur, adil dengan memegang petunjuk dalam kitab Allah. Kemudian nabi Yahya dibunuh, kepalanya dipenggal.
Begitu pula dengan Nabi Zakaria yang terbunuh pada saat itu juga. Kedua nabi itu mati syahid.
Orang-orang Yahudi begitu bangga sehingga hati mereka tertutup dalam menerima kebenaran. Hanya hukuman Allah yang cocok bagi mereka yang tidak taat.
Nabi Isa atau yang dipanggil Yesus oleh orang Kristen, lahir dari tubuh perawan suci Maryam, kemudian diangkat menjadi nabi dan rasul. Sedangkan Hawa lahir dari tubuh Adam tanpa ibu di surga.
Ia ditakdirkan oleh Allah SWT untuk menjadi ibu dari seluruh umat manusia. Maka agar tidak keliru dalam beriman atau beriman, mari kita simak makna firman Allah SWT:
إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ ٱللَّهِ كَمَثَلِ ءَادَمَ ۖ خَلَقَهُۥ مِن تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
“Sesungguhnya perbandingan peristiwa Nabi Isa di mata Allah sama dengan peristiwa Nabi Adam, Allah menciptakan Adam dari tanah, lalu berfirman kepadanya: ‘Jadilah kamu! Maka ia jadi.”. (QS: Ali Imran ayat 59)
Nabi Isa diutus oleh Allah kepada umatnya sendiri, Bani Israel di Palestina, untuk tetap taat kepada Allah SWT. Belaiu diberi kitab suci bernama Injil yang melengkapi Taurat dan Mazmur.
Semua firman Tuhan yang diwahyukan kepadanya ditulis oleh para pengikutnya dalam Bahasa Ibrani (Hebrew bahasa Ibrani Yahudi).
Bisakah kita menemukan kembali kitab Injil peninggalan Nabi Isa as. itu? Untuk meyakinkan diri mari kita lihat ayat-ayat Allah di bawah ini:
قَالَ اِنِّىۡ عَبۡدُ اللّٰهِ ؕ اٰتٰٮنِىَ الۡكِتٰبَ وَجَعَلَنِىۡ نَبِيًّا
“Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.”(Surat Maryam ayat 30).
Surat ini dilanjutkan penegasan bahwa, hanya Allah Tuhan disembah, bukan Nabi Isa.
وَاِنَّ اللّٰهَ رَبِّىۡ وَرَبُّكُمۡ فَاعۡبُدُوۡهُ ؕ هٰذَا صِرَاطٌ مُّسۡتَقِيۡمٌ
“(Isa berkata), “Dan sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus.” (Surat Maryam ayat 36).
Ayat-ayat di atas dengan jelas membuktikan bahwa Nabi Isa ‘alaihissalam hanyalah seorang nabi dan Rasul, bukanlah anak Tuhan seperti yang diklaim oleh sebagian pengikutnya.
Alkitab asli dengan tegas dan jelas memerintahkan para pengikutnya untuk menyembah Tuhan saja dan tidak mempersekutukan Dia dengan orang lain. Namun sebagian besar pengikut nabi Isa telah mengubah Injil yang asli sesuai dengan seleranya masing-masing, sehingga lahirlah ratusan versi Alkitab, dengan ribuan jumlahnya.
Karena penentangan umatnya terhadap ajaran tauhid terlalu kuat, Nabi Isa bahkan diancam akan dibunuh, sehingga beliau dibawa oleh ibunya ke Mesir selama 12 tahun.
Nabi Isa pindah lagi ke negeri Nazareth, Palestina. Di negeri ini, beliau mulai memiliki pengikut yang menyetujui ajarannya, yaitu mengesakan Allah SWT.
Di kalangan orang Yahudi tersiar kabar bahwa Nabi Isa yang beribu tanpa ayah telah ditangkap oleh Yudas Iskariot, kemudian diserahkan kepada penguasa Romawi, dan disalibkan di bukit Golgota.
Ada yang mengatakan bahwa bukan Nabi Isa (Yesus) yang ditangkap tetapi Yudas karena dia dianggap pengkhianat. Beberapa orang meyakinkan mereka bahwa bukan Nabi Isa (Yesus), bukan pula Yudas, tetapi orang lain yang benar-benar mirip dengannya.
Nabi Isa sendiri selamat dari malapetaka ini. Sungguh, Allah telah mengangkatnya ke langit.
Bagi kaum Muslim, keyakinan bahwa Nabi Isa (Yesus) adalah utusan Allah (Nabi), sudah sangat jelas dalam Al-Quran. Allah bahkan mengharamkanya surga bagi yang menjadikan Nabi Isa (Yesus) sebagai Tuhan.
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putra Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.“ (QS. Al-Maidah:72).
Nabi Muhammad ﷺ beliau lahir tahun 571 M melalui pernikahan Ibunda Aminah dengan Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim. Beliau adalah keturunan Nabi Ismail putra Nabi Ibrahim.
Nabi Muhammad ﷺ adalah orang yang paling mulia di atas derajat dan derajat dari semua nabi dan umat manusia, bahkan semua makhluk Allah SWT. Itulah sebabnya Rasulullah ﷺ disebut “Rahmat Lil ‘Alamin”, berarti “rahmat untuk seluruh alam”.
Rasulullah diberikan kitab Al-Quran, yang diturunkan oleh Allah untuk semua bangsa di dunia ini. Seperti para nabi atau utusan Tuhan sebelumnya, Yang Mulia mengajar dan memanggil manusia untuk menyembah Tuhan.
Nabi Muhammad ﷺ adalah akhir (penutup) dari semua nabi dan rasul, sehingga agama Tuhan yang diturunkan sejak Nabi Adam secara bertahap dan disempurnakan oleh Allah melalui kenabian (nubuwat) Muhammad ﷺ.
Itu sebabnya tidak akan ada lagi nabi dan wahyu setelah dia. Bahkan dalam kitab-kitab yang sebelumnya disebutkan tentang kelahiran Nabi Muhammad ﷺ sebagai utusan terakhir.
Dalam hal ini, Nabi Isa as. sendiri menjelaskan kepada kaumnya tentang munculnya nabi terakhir setelah dia. Dalam Al Quran, ungkapan Nabi Isa (as) dijelaskan sebagai berikut.
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ وَمُبَشِّرًۢا بِرَسُولٍ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِى ٱسْمُهُۥٓ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ قَالُوا۟ هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)”. Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata“. (QS: Surat As-Shaff Ayat 6).
Firman Allah SWT lain nya mengatakan:
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ اَبَآ اَحَدٍ مِّنۡ رِّجَالِكُمۡ وَلٰـكِنۡ رَّسُوۡلَ اللّٰهِ وَخَاتَمَ النَّبِيّٖنَ ؕ وَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمًا
“Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS: Al-Ahzab ayat 40).*/DarulNuman
HIDAYATULLAH