Berpaling dari 4 Perkara Berikut Membuka Lebar Pintu Surga

Surga dambaan setiap Muslim balasan amal di dunia

Ada banyak amalan yang bisa mengantarkan umat Islam menuju surga abadi yang dijanjikan Allah SWT.  

Dalam buku Nashaih al-Ibad karya Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni yang diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa dan diterbitkan Gitamedia Press, 2008, dijelaskan jalan menuju surga sebagaimana diriwayatkan Syekh Hatim Al-Asham.

Diriwayatkan dari Syekh Hatim Al-Asham, dia berkata, “Siapapun yang berpaling dari empat hal menuju empat hal lainnya maka ia akan mendapatkan surga. Yaitu berpaling dari tidur untuk menuju kubur. Berpaling dari kesombongan untuk menuju timbang. Berpaling dari pengangguran untuk menuju titian (shirath). Berpaling dari syahwat untuk menuju surga.”

 Berpaling dari tidur untuk menuju kubur maksudnya adalah mengurangi tidur untuk memperbanyak amalan-amalan yang dapat dipergunakan sebagai bekal nanti di alam kubur.

Berpaling dari kesombongan untuk menuju timbangan maksudnya adalah membuang jauh-jauh sifat sombong dan congkak dari dalam dirinya, dan menggantinya dengan memperbanyak amal kebajikan yang dapat menambah berat timbangan amalnya nanti di akhirat.

Berpaling dari pengangguran untuk menuju titian maksudnya adalah pada saat-saat senggang dipergunakan untuk memperbanyak amal perbuatan yang dapat mempercepat masa tempuh pada titian atau shirath (jembatan yang membentang di atas neraka yang semua manusia akan menyeberanginya pada hari kiamat).

Berpaling dari syahwat untuk menuju surga maksudnya adalah meninggalkan segala dorongan hawa nafsu untuk kemudian berusaha dengan sekuat tenaga menunaikan perintah-perintah agama. Memang berdasarkan keterangan dalam sebuah hadits bahwa surga itu diliputi oleh hal-hal yang tidak diinginkan bagi hawa nafsu dunia. 

Syekh Hatim Al-Asham adalah seorang ulama besar bidang tasawuf di wilayah Khurasan. Nama Aslinya Hatim bin ibn Yusuf atau yang dikenal dengan Hatim al-Asham (wafat 237 H). Syekh Hatim Al-Asham merupakan satu-satunya ulama yang mendapat julukan si Tuli, walaupun pendengarannya sebenarnya sangat normal. 

Dikisahkan, pada suatu ketika ada seorang perempuan yang menemui Syekh Hatim Al-Asham untuk menanyakan suatu masalah. Tiba-tiba perempuan tersebut kentut, sehingga wajahnya memerah karena malu.

Untuk menutupi rasa malu perempuan tersebut, Syekh Hatim Al-Asham kemudian berkata, “Keraskan suaramu.”

Saat itu Syekh Hatim Al-Asham pura-pura tuli dan tidak mendengar ucapan perempuan tersebut. Mengetahui hal itu, perempuan itu pun merasa senang dan hilanglah rasa malunya sebab dia yakin bahwa Syekh Hatim Al-Asham tidak mendengar suara kentutnya.    

KHAZNAH REPUBLIKA

Sejumlah Hotel Direkomendasikan Tidak Lagi Dipakai untuk Haji 2024

Penyediaan katering jamaah haji mencapai sekitar Rp 2 triliun.

Inspektorat Jenderal Kementerian Agama merekomendasikan untuk tidak memakai lagi sejumlah hotel di Arab Saudi pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi, karena pelayanannya yang dinilai kurang memuaskan saat pelaksanaan tahun lalu.

“Dari evaluasi tahun lalu, ada beberapa hotel yang kita tidak rekomendasi lagi untuk kita pakai,” kata Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim dalam peringatan satu tahun kepemimpinannya di Jakarta, Sabtu (16/9/2023).

Ia mengatakan rekomendasi tersebut didasarkan atas hasil evaluasi Inspektorat Jenderal Kemenag demi penyelenggaraan haji yang lebih baik. Namun ia tidak menyebut berapa dan di mana hotel yang direkomendasikan tidak lagi dipakai untuk tahun depan.

Begitu pula dengan sejumlah dapur penyedia katering jamaah. Menurutnya, ada sejumlah dapur yang juga tidak direkomendasikan untuk dipakai lagi pada penyelenggaraan haji 2024.

Sementara untuk hotel dan dapur yang pelayanannya dinilai memuaskan maka tak perlu lagi ditinjau ulang. Pemerintah hanya perlu berkoordinasi agar bisa dipesan kembali untuk tahun depan.

“Sehingga tahun depan untuk percepatan, kita hanya melakukan proses pengadaan terhadap dapur-dapur dan hotel-hotel yang dirasa kurang baik. Sehingga tidak perlu terlalu banyak lagi proses yang kita lakukan,” katanya.

Pernyataan Irjen Faisal tersebut senada dengan yang disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief saat Rakernas Penyelenggaraan Haji beberapa waktu lalu.

Hilman mengatakan Kementerian Agama akan mencoret penyedia layanan katering jamaah haji yang tidak ingin menggunakan produk Indonesia, karena tak sesuai dengan prinsip kerja sama yang setara dan saling menguntungkan.

“Dapur penyedia katering kita dorong untuk menggunakan sebanyak mungkin produk Indonesia. Coret dapur yang tidak mau menggunakan produk Indonesia,” katanya.

Ia mengatakan biaya penyelenggaraan ibadah haji sangat besar, mencapai Rp19 triliun di setiap musim haji. Salah satu kebutuhan yang sangat besar adalah penyediaan katering jamaah haji yang mencapai sekitar Rp 2 triliun.

Mengingat besarnya anggaran untuk penyediaan katering, kata Hilman, perlu dilakukan kontrak kerja sama saling menguntungkan.

“Dapur yang sudah bagus, cek dan perpanjang. Dapur yang tidak kooperatif, tidak mau beli produk kita, coret saja,” demikian Hilman Latief.

sumber : Antara

Berantas Judi! Dosa Besar, Merusak Mental dan Menebar Permusuhan

Baru-baru ini banyak ramai diperbincangkan, terdapat guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di SMP Negeri 2 Parigi Pangandaran ditangkap karena menjual aset sekolah untuk modal permainan judi. Kabarnya, saat ini kasus tersebut telah dilimpahkan ke kejaksaan dan tinggal menunggu jadwal persidangan.

Sungguh disayangkan, padahal tersangka merupakan guru yang memiliki talenta tinggi dan sering dilibatkan oleh pihak sekolah untuk event seni budaya. Namun sayangnya kepercayaan pihak sekolah di remehkan oleh tersangka dengan menjual komputer dan laptop sebanyak 26 unit untuk keperluan ANBK siswa.

Jika di perhitungkan kerugian sekolah karena aksi pencurian tersebut bernilai sebesar 300 juta rupiah. Bagitu besar dampak buruk dari permainan judi, bukan hanya merugikan diri sendiri, namun juga merugikan banyak orang di sekitarnya.

Dampak Spiritual Judi

Tak heran bila permainan judi dalam agama Islam dilarang keras. Seorang muslim tidak di perkenankan untuk berjudi, karena perjudian merupakan awal dari kebencian, Allah berfirman dalam al-Quran : Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir (Al-Baqarah : 219).

Khmar dan judi adalah kebiasaan masyarakat jahiliyah. Dalam ayat ini Allah mengajak manusia yang berpikir untuk memikirkan bahaya khmar dan judi. Meskipun ada manfaat yang sesaat, tetapi mudharat yang ditimbulkan lebih besar.

Dalam surat Al-Maidah 90 secara tegas Allah meletakkan perjudian sepadan dengan dosa-dosa besar lainnya. “Allah SWT melarang umatnya untuk menjauhi minuman khamar, berjudi, berkurban untuk patung-patung dan mengundi nasib. Apabila seorang muslim menjauhi larangan tersebut, niscaya ia menjadi orang yang sukses dan beruntung di dunia maupun akhirat”.

Ayat ini menegaskan larangan tegas sekaligus memposisikan judi adalah bagian dari dosa besar yang menyamai tingkatan khmar, dan kesyirikan. Artinya, judi dalam Islam merupakan pekerjaan yang tidak hanya merugikan di dunia, tetapi perilaku dosa besar yang sangat dilarang dalam Islam.

Dampak Sosial Judi

Khmar dan judi adalah media syetan seperti halnya kesyirikan yang dapat menjauhkan manusia dari Tuhannya. Selain itu, judi akan menimbulkan efek sosial yang dapat merugikan diri dan lingkungannya. “Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (al-Maidah-91).

Sesungguhnya setan telah memperdaya manusia dengan meminum khamar dan bermain judi, agar terjadi perselisihan, perpecahan dan kebencian di antara manusia. Dengan kebencian dan perpecahan manusia akan kehilangan rasa kasih sayang. Karena itulah alasan guru tersebut kehilangan rasa kasih sayang sehingga ia tega menjual komputer, padahal komputer tersebut merupakan modal dan bekal untuk anak muridnya belajar.

Dalam al-Quran perjudian disebut sebagai bentuk kekejian. Karena ketika orang sudah mulai candu, terkadang mereka tidak lagi menggunakan akal sehatnya untuk berfikir, justru lebih menggunakan nafsunya untuk bagaimana terus bisa bermain judi.

Mungkin sebagian orang menganggap judi sebagai bentuk kesenangan, sekedar iseng, atau pengisi waktu luang. Namun perlu diingat, Islam tidak pernah membatasi umatnya untuk melakukan bentuk rekreasi atau penghiburan diri, selama apa yang di lakukan bernilai positif sepertti olahraga, permainan tanpa mempertaruhkan uang, dan berlibur.

Pemerintah Harus Tegas Berantas Perjudian!

Dampak negatif yang ditimbulkan dari judi jauh lebih besar daripada manfaatnya. Misalnya saja, banyak yang kecanduan karena merasakan keuntungan yang melimpah, namun keuntungan tersebut jarang terjadi dan mereka yang memainkan akan lebih sering kalah di bandingkan menang.

Jika sudah seperti itu, kebanyakan orang akan bangkrut, menimbulkan rasa dendam lantaran kalah permainan bahkan mereka akan lupa keluarga. Tak hanya judi biasa, saat ini sudah ada banyak situs maupun game online yang menyediakan jasa judi online.

Meskipun tidak bertatap muka secara langsung, namun mereka yang mengikutinya akan diminta untuk mengirim sejumlah uang sebagai taruhan. Tak sedikit orang yang rela menggunakan semua hartanya untuk mengikuti judi online ini.

Jika sudah seperti ini, dampak buruk yang akan datang dengan judi, yaitu seperti sering marah, tidak penyabar, kemurkaan, keengganan dan juga permusuhan. Lama-lama hanya akan ada kesengsaraan yang akan di dapat di dunia dan bukan sebuah kenikmatan, apalagi dosa besar yang akan ditanggung di akhirat kelak.

Karena itulah, pemerintah harus tegas berantas judi, tidak hanya yang bertatap muka langsung, tetapi juga yang lagi marak adalah judi online. Ketegasan dibutuhkan untuk memblokir dan mempidana orang dan bandar judi online. Judi akan merusak mental anak bangsa.

ISLAMKAFFAH

Amalan Sunnah Menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW: Memuliakan Bulan Rabiul Awal

Pada tanggal 17 September 2023, umat Islam akan memasuki hari pertama bulan Rabiul Awal. Bulan ini memiliki signifikansi istimewa dalam Islam karena diperingati sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, di bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan amalan sunnah sebagai tanda penghormatan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Mari kita lihat beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

1. Perbanyak Sholawat

Salah satu amalan paling dianjurkan adalah memperbanyak sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Kehadiran beliau di dunia ini membawa rahmat yang melindungi umat manusia dari bahaya di dunia dan akhirat. Dengan memperbanyak sholawat, kita berharap mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW.

Contoh bacaan sholawat:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وعلى آلِ إبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما بَارَكْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إبراهيم في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”

2. Membaca Kitab Rawi

Sebagai tanda penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, sangat baik jika kita meluangkan waktu untuk membaca kitab rawi atau buku yang berisi riwayat hidup beliau. Biasanya, pembacaan kitab ini disertai dengan tabuhan rebana. Anda dapat dengan mudah menemukan rekaman pembacaan kitab rawi di platform pemutaran video online seperti YouTube.

3. Mendengarkan Ceramah

Mendengarkan ceramah atau tausiyah yang membahas kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW adalah amalan yang sangat dianjurkan. Edukasi ini dapat memotivasi kita untuk melakukan amal saleh dan meningkatkan keimanan.

4. Melaksanakan Puasa Sunnah

Puasa sunnah juga sangat dianjurkan, terutama sebagai bentuk syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Puasa ini bisa dilakukan tanpa batasan waktu dan niat khusus.

5. Memberi Santunan Pada Anak Yatim

Membantu anak yatim adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Allah SWT bahkan menyebutkan hal ini dalam Al-Qur’an. Memberikan santunan kepada mereka adalah cara yang baik untuk meningkatkan keimanan dan menghormati peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

6. Perbanyak Bersedekah

Sedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan bersedekah, kita tidak hanya membantu sesama manusia tetapi juga mendapatkan pahala besar. Rasulullah SAW bahkan mengatakan bahwa Allah memperbaiki pengganti atas harta yang disedekahkan.

Demikianlah beberapa amalan sunnah yang dapat dilakukan menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda dan semoga kita semua mendapatkan berkah dari amalan-amalan yang kita lakukan.

sumber: BINCANGSYARIAH

Amalan Bulan Rabiul Awal: Mendekati dan Mengenang Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Bulan Rabiul Awal adalah bulan yang sangat istimewa dalam kalender Hijriah, karena pada bulan ini, umat Islam merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Di Indonesia, 1 Rabiul Awal tahun 2023 jatuh pada Minggu, 17 September. Selama bulan Rabiul Awal, ada beberapa amalan yang dapat dilakukan oleh umat Islam untuk mendapatkan pahala yang berlimpah. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima amalan yang dapat meningkatkan keberkahan di bulan ini.

1. Memperbanyak Sholawat

Amalan pertama yang sangat dianjurkan selama bulan Rabiul Awal adalah memperbanyak sholawat. Sholawat adalah cara bagi umat Islam untuk mendekati Allah SWT dan mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW. Salah satu sholawat yang dapat dibaca adalah sholawat Ibrahimiyah, yang memiliki berikut bacaan:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وعلى آلِ إبْراهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما بَاركْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آل إبراهيم في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”

2. Mengenang Kelahiran Rasulullah SAW

Lahirnya Nabi Muhammad SAW adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam, dan mengingat serta mengenang momen ini merupakan wujud cinta dan penghormatan kepada beliau. Ini juga adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkan syukur atas kelahiran beliau sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam. Ingatlah firman Allah SWT:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

Artinya: “Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS Al Anbiya: 107)

3. Bersedekah

Sedekah adalah amalan yang selalu dianjurkan dalam Islam. Di bulan Rabiul Awal, kita juga dapat melaksanakan amalan ini untuk meningkatkan pahala. Rasulullah SAW pernah bersabda:

مَا أَحْسَنَ عَبْدٌ الصَّدَقَةَ إِلَّا أَحْسَنَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ الْخِلَافَةَ عَلَى تِرْكَتِهِ

Artinya: “Tidaklah seorang hamba memperbaiki sedekahnya kecuali Allah memperbaiki pengganti atas harta tinggalannya.” (HR. Ibnu al-Mubarak).

4. Puasa Sunnah

Puasa sunnah adalah cara lain untuk mendapatkan pahala di bulan Rabiul Awal. Puasa ini dapat dijadikan wujud syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Seperti yang diungkapkan oleh Imam Jalaluddin As-Suyuthi:

والشكر لله تعالى يحصل بأنواع العبادات كالسجود والصيام والصدقة والتلاوة وأي نعمة أعظم من النعمة ببروز هذا النبي صلى الله عليه وسلم الذي هو نبي الرحمة في ذلك اليوم

Artinya: “Syukur kepada Allah SWT terwujud dengan pelbagai jenis ibadah, misalnya sujud (shalat sunnah), puasa, sedekah, dan membaca Al-Qur’an. Adakah nikmat yang lebih besar pada hari ini dari kelahiran Nabi Muhammad saw, nabi kasih sayang.” (Imam Jalaluddin As-Suyuthi).

5. Melakukan Berbagai Amal Kebaikan

Rabiul Awal adalah bulan yang cocok untuk melakukan berbagai amal kebaikan. Contohnya, Abu Lahab pernah memerdekakan seorang budak bernama Tsuwaibah sebagai ungkapan kegembiraannya atas kelahiran keponakannya, Nabi Muhammad SAW. Selain itu, Anda juga dapat memperbanyak membaca Al-Qur’an, berzikir, dan menjalankan amalan sholeh lainnya.

Dengan mengamalkan lima amalan di atas selama bulan Rabiul Awal, kita dapat mendekati Allah SWT dan merasakan berkah serta keberkahan yang lebih besar dalam hidup kita. Semoga bulan ini membawa keberkahan dan kedamaian bagi kita semua. Selamat merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW!

sumber: DETIK

Hadits Rasulullah Tentang Pentingnya Mengingat Kematian

Setiap yang hidup pasti akan mati karena tidak ada sesuatu yang abadi di dunia ini. Begitu pula dengan jiwa manusia yang kelak akan diambil oleh Allah SWT sebagai Sang Pencipta.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 185: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” dan Al-Qur’an surat Al-Qasas ayat 88: “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.”

Meskipun menjadi hal yang mutlak, namun kematian adalah sebuah misteri. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang mengetahui kapan dan dengan cara bagaimana kematiannya sendiri. Hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui.

Rasulullah SAW, sebagai salah satu Nabi utusan Allah menasihati umatnya agar senantiasa mengingat kematian melalui banyak hadits. Dikutip dari Dr. Raghib As-Sirjani dalam bukunya Nabi Sang Penyayang, Ummu Salamah RA pernah meriwayatkan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,

“Tiada seorang muslim yang tertimpa musibah, kemudian ia mengucapkan apa yang telah diperintah oleh Allah, innalillahi wa inna ilaihi raji’un (kita berasal dari Allah dan kepada-Nya pula kita akan kembali).

Ya Allah berilah aku pahala atas musibah ini dan berikanlah aku pengganti yang lebih baik daripadanya, kecuali Allah akan memberikan pengganti yang lebih baik untuknya.” (Dari Shahih Muslim; Kitab Al-Jana’iz, Bab Ma Yuqal Inda Al-Mushibah (918); Sunan Abu Dawud.)

Kematian dalam Pandangan Islam

Salah satu ayat Al-Qur’an yang membahas tentang kematian ada dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 78. Allah SWT berfirman:

اَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا

Artinya: Di mana pun kamu berada, kematian akan mendatangimu, meskipun kamu berada dalam benteng yang kukuh. Jika mereka (orang-orang munafik) memperoleh suatu kebaikan, mereka berkata, “Ini dari sisi Allah” dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata, “Ini dari engkau (Nabi Muhammad).” Katakanlah, “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Mengapa orang-orang itu hampir tidak memahami pembicaraan?

Tafsir dari ayat tersebut adalah sebagaimana hadits berikut ini, yakni bagi orang yang bertakwa kematian bukan sebagai bencana melainkan istirahat, berbeda dengan orang yang ingkar.

موت الفجأة راحة للمؤمن وأخذة أسف للكافر

Artinya: “Kematian mendadak adalah istirahat bagi mukmin dan penyesalan bagi orang kafir.” (HR. Ahmad).

Sementara itu, Nabi Muhammad juga mengatakan bahwa sebaik-baik orang beriman adalah ia yang senantiasa mengingat kematian. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abudullah bin Umar RA:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما أَنَّهُ قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا» قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ»

Artinya: “Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma bercerita: Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu datang seorang lelaki dari kaum Anshar mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bertanya: Wahai Rasulullah, orang beriman manakah yang paling terbaik?

Beliau menjawab: Yang paling baik akhlaknya, orang ini bertanya lagi: Lalu orang beriman manakah yang paling berakal (cerdas)?, Beliau menjawab: Yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah yang berakal.” (HR. Ibnu Majah).
Hadits Rasulullah Tentang Pentingnya Mengingat Kematian

Dikutip dari buku Filsafat Kematian yang ditulis oleh Dr. Muhammad Abdurrahim Az-Zaini, Rasulullah bersabda bahwa ketika kita meninggal semua amalan akan terputus kecuali tiga hal. Berikut ini hadits lengkapnya:

وَقَالَ عَلَيْهِ السَّلَامُ: {إذَا مَاتَ ابْنَ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاّ مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يَنْتَفِعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ} يَدْعُوْ لَهُ.

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Jika manusia itu meninggal dunia, maka terputus amalnya kecuali tiga hal, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak yang saleh yang mendoakannya,” (HR Al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i).

Adapun dalam riwayat yang lain, Rasulullah mengingatkan umatnya untuk senantiasa melakukan perbuatan baik dan menjalani hari-hari selama hidup dengan penuh semangat dan memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya.

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {كُنْ فِى الدُّنْيَا كَأنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْعَابِر سَبِيْلٍ وَعُدَّ نَفْسَكَ مِنْ أَهْلِ الْقُبُوْرِ}

Artinya: Dari Ibnu ‘Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Jadilah di dunia seperti kamu mengembara atau berjuang di jalan Allah dan anggaplah dirimu (termasuk) dari ahli kubur,” (HR Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah).

Dalam riwayat berikut ini, Rasulullah juga menasihati umatnya agar tidak berorientasi pada kehidupan di dunia karena segala harta dan materi yang dimiliki semata-mata hanya titipan Allah.

Hadits berikut ini seakan menjadi ‘sentilan’ sekaligus pengingat bahwa ketika masih hidup, harta adalah hal yang sangat penting akan tetapi baik ketika masih hidup maupun telah meninggal, amalan yang kita perbuat adalah hal yang lebih penting.

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {إِذَا مَاتَ الْمَيِّتُ تَقُوْلُ الْمَلاَئِكَةُ مَا قَدَّمَ وَيَقُوْلُ النَّاسُ مَا خَلَّفَ}

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Jika ada orang yang meninggal dunia, maka malaikat berkata apa yang telah lalu (amal), sedangkan manusia membicarakan apa yang ia tinggalkan (warisan),” (HR Baihaqi).

Demikian deretan hadits Rasulullah SAW tentang pentingnya mengingat kematian. Semoga dapat memberikan manfaat dan pelajaran bagi kita semua.

sumber: DETIKHIKMAH

Sunah-Sunah Tidur yang Sering Dilalaikan Sebagian Kaum Muslimin

Tidur merupakan salah satu karunia terbesar yang Allah Ta’ala berikan kepada umat manusia. Tanpa tidur, fisik manusia akan lelah, otak pun menjadi berat untuk berfikir. Sudah menjadi fitrah bagi manusia untuk tidur dan mengistirahatkan semua organ tubuhnya. Allah Ta’ala berfirman,

وَمِنْ رَّحْمَتِهٖ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

“Dan adalah karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al-Qashash: 73)

Begitu sempurnanya agama Islam yang mulia ini, sampai-sampai urusan tidur pun sudah diatur sedemikian rupa. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang Allah Ta’ala utus untuk menyempurnakan akhlak yang baik dan memberikan teladan kepada manusia telah begitu banyak memberikan arahan, bimbingan, dan petunjuk terkait adab-adab dan sunah-sunah yang seharusnya diamalkan dan dijalankan oleh setiap muslim ketika ia tidur. Sunah-sunah yang penuh hikmah dan pembelajaran serta sarat akan faedah dan keutamaan apabila diamalkan.

Dalam pembahasan kali ini, kami bawakan beberapa sunah-sunah yang Nabi ajarkan terkait tidur kita, baik di siang hari maupun di malam hari. Sunah-sunah yang mungkin saja sebagian kaum muslimin belum mengetahuinya, atau bisa jadi tidak dihiraukan dan tidak diamalkan oleh mereka yang telah mengetahuinya. Semoga dengan wasilah pembahasan kali ini, kita semua dimampukan oleh Allah Ta’ala untuk mengamalkannya dan menghidupkannya dalam keseharian kita.

Pertama: Membersihkan kasur dengan mengibaskan sesuatu di atasnya dan membaca basmalah

Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ؛ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ، ثُمَّ يَقُولُ: بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

“Apabila seseorang dari kalian hendak tidur, maka hendaklah ia mengibaskan di atas tempat tidurnya dengan kain sarungnya. Karena ia tidak tahu apa yang terdapat di atas kasurnya. Lalu mengucapkan doa, (bismika rabbi wadha’tu janbi wabika arfa’uhu, in amsakta nafsi farhamha, wain arsaltaha fahfahzh-ha bima tahfazhu bihi ‘ibadakashshalihin) “Dengan nama-Mu Wahai Tuhanku, aku baringkan punggungku dan atas nama-Mu aku mengangkatnya. Dan jika Engkau menahan diriku, maka rahmatilah aku. Dan jika Engkau melepaskannya, maka jagalah sebagaimana Engkau menjaga hamba-Mu yang saleh.” (HR. Bukhari no. 6320)

Kedua: Berwudu sebelum tidur

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا أتَيْتَ مَضْجَعَكَ، فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ، ثُمَّ اضْطَجِعْ علَى شِقِّكَ الأيْمَنِ

“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu, maka wudulah seperti wudu untuk salat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu.” (HR. Bukhari no. 6311)

Apa keutamaannya?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ بَاتَ طَاهِرًا بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، فَلَا يَسْتَيْقِظُ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلَانٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرً

“Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya (terus bersamanya). Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa, ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci.’” (HR. Thabrani, 12: 446 no. 13621 dan Ibnu Hibban no. 1051. Syekh Albani mengatakan hadis ini ‘Hasan lighairihi’ dalam kitabnya Shahih At-Targhiib hal. 597)

Ketiga: Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas

Istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan,

أنَّ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ؛ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bila hendak beranjak ke tempat tidurnya pada setiap malam, beliau menyatukan kedua telapak tangannya, lalu meniupnya dan membacakan, “qulhuwallahu ahad..” dan, “qul `a’udzu birabbil falaq…” serta, “qul `a’udzu birabbin nas..” Setelah itu, beliau mengusapkan dengan kedua tangannya pada anggota tubuhnya yang terjangkau olehnya. Beliau memulainya dari kepala, wajah, dan pada anggota yang dapat dijangkaunya. Hal itu beliau ulangi sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017 dan Tirmidzi no. 3402)

Keempat: Bertakbir, bertahmid, dan bertasbih ketika hendak tidur

Dari sahabat Ali radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda tatkala Fatimah radhiyallahu ‘anha meminta darinya (Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) seorang pembantu,

ألا أَدُلُّكم على خيرٍ مما سألتُماه ؟ إذا أخذتُما مضاجعَكما فكبِّرا اللهَ أربعًا و ثلاثين ، و احمدا ثلاثًا و ثلاثين ، و سبِّحا ثلاثًا و ثلاثين ، فإنَّ ذلك خيرٌ لكما من خادمٍ

“Maukah aku tunjukkan kepada kalian perihal sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kalian minta? Bila kalian hendak beranjak ke tempat tidur, maka bertakbirlah tiga puluh empat kali dan bertahmidlah tiga puluh tiga kali, serta bertasbihlah tiga puluh tiga kali. Hal itu tentu lebih baik bagi kalian berdua daripada seorang pembantu.” (HR. Bukhari no. 5361 dan Muslim no. 2727)

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu kemudian mengatakan,

فَما تَرَكْتُهَا بَعْدُ، قيلَ: ولَا لَيْلَةَ صِفِّينَ؟ قالَ: ولَا لَيْلَةَ صِفِّينَ.

“Kemudian aku sama sekali tidak pernah meninggalkannya (bertakbir, bertasbih, dan bertahmid sebelum tidur).”

Ditanyakan kepada Ali,

“Bahkan, engkau tidak terlewat dari membacanya malam hari ketika terjadi perang Shiffin?”

Ali pun menjawab,

“Ya, aku tidak lupa membacanya di malam peperangan Shiffin.”

Sungguh sebuah amalan yang sangat mulia yang sayangnya kebanyakan dari kita terluput dan terlewat dari mengamalkannya sebelum tidur. Padahal sahabat Ali bin Abi Thalib ketika fitnah perang Shiffin yang begitu dahsyatnya itu sedang berkecamuk, beliau sama sekali tidak lupa untuk membacanya.

Kelima: Meletakkan telapak tangan kanan di pipi ketika tidur

Diriwayatkan dari Hafshah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْقُدَ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى تَحْتَ خَدِّهِ، ثُمَّ يَقُولُ: اللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ  ثلاثَ مِرارٍ

“Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ingin tidur, beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipi. Kemudian beliau membaca doa, ‘Ya Allah, lindungilah aku dari siksa-Mu pada hari Engkau bangkitkan semua makhluk‘; sebanyak tiga kali.” (HR. Abu Dawud no. 5045. Disahihkan oleh Syekh Al-Albani tanpa lafaz “tiga kali”.)

Keenam: Bersegera bangun dan salat saat mendapati mimpi yang tidak disenangi serta tidak menceritakannya

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

فَإِنْ رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يَكْرَهُ فَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ وَلَا يُحَدِّثْ بِهَا النَّاسَ

“Karena itu, jika kamu bermimpi yang tidak kamu senangi, bangunlah, kemudian salatlah, dan jangan menceritakannya kepada orang lain.”  (HR. Bukhari no. 7017 dan Muslim no. 2263)

Di riwayat yang lain disebutkan tata cara yang lain untuk menghadapi mimpi buruk dan menghilangkan ketakutan dari diri kita. Yaitu, dengan meludah ke arah kiri sebanyak tiga kali, meminta perlindungan (ber-isti’adzah) kepada Allah Ta’ala sebanyak tiga kali dan mengubah arah tidur dari arah yang sebelumnya.

Ketujuh: Berzikir ketika terbangun di tengah tidur dengan doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ تَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ فَقَالَ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ. ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، أَوْ دَعَا، اسْتُجِيبَ. فَإِنْ تَوَضَّأَ قُبِلَتْ صَلاَتُهُ.

“Barangsiapa yang bangun dari (tidur) malam lalu mengucapkan, ‘Tiada tuhan -yang berhak disembah- kecuali Allah satu-satu-Nya tiada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kerajaan. Hanya milik-Nya segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Segala puji hanya milik Allah. Mahasuci Allah,Tiada tuhan -yang berhak disembah- kecuali Allah. Allah Mahabesar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan -pertolongan- Allah.’ Kemudian dia mengucapkan ‘Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku.’ atau dia berdoa (apa saja), niscaya dia akan dikabulkan. Jika dia berwudu, maka salatnya pasti diterima.” (HR. Bukhari no. 1154)

Kedelapan: Memasukkan air ke dalam hidung sebanyak tiga kali tatkala bangun dari tidur

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِن مَنَامِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ؛ فإنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ علَى خَيَاشِيمِهِ

“Jika salah seorang kalian bangun dari tidur, hendaknya dia melakukan istintsar (memasukkan air ke dalam hidung) sebanyak tiga kali. Karena setan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Muslim no. 238)

Para ulama menyebutkan bahwa memasukkan air ke dalam hidung di sini merupakan syariat khusus di luar rangkaian wudu yang telah kita ketahui. Sehingga tatkala bangun dari tidur, memasukkan air ke dalam hidung ini, kita lakukan terpisah dari wudu dan jika ingin berwudu setelahnya, kita ulang kembali gerakan memasukkan air ke dalam hidung tersebut.

Kesembilan: Mencuci tangan tiga kali setelah bangun dari tidur

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya,

“Apabila seorang dari kalian bangun dari tidurnya, maka janganlah memasukkan tangannya ke dalam bejana, kecuali setelah ia mencucinya sebanyak tiga kali. Karena sesungguhnya ia tidak mengetahui ke mana tangannya berada pada waktu malam.” (HR. Muslim no. 278)

Saat bangun dari tidur, disarankan menggunakan keran air atau pancuran air untuk mencuci tangan sebanyak tiga kali terlebih dahulu sebelum menggunakannya untuk mencuci anggota tubuh lainnya. Untuk menghindari masuknya tangan ke dalam bejana atau wadah sebelum ia melakukan cuci tangan terlebih dahulu.

Wallahu A’lam bisshawab.

***

Penulis: Muhammad Idris, Lc.

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/87516-sunah-sunah-tidur-yang-sering-dilalaikan-sebagian-kaum-muslimin.html

Tips Ampuh Mengatasi dan Mencegah Penyakit Hasad: Resep Berkah yang Mudah dan Murah

Sobat! Anda merasa khawatir dijangkiti penyakit hasad? Atau bahkan anda merasa bahwa diri anda benar-benar telah dijangkiti penyakit kronis ini?

Bisa jadi, ketika anda membaca status ini anda merasa tersinggung dan berkata: “aaah, sori ya, saya tuh orangnya baik, jadi pantang hasad kepada siapapun“. Ya, saat ini anda berkata demikian, namun benarkan faktanya demikian? Coba diingat-ingat lagi, sikap anda tatkala mengetahui atau melihat saudara anda mendapat nikmat baru. Anda acuh tak acuh atau anda hanyut dalam pembicaran tentang nikmat tersebut, minimal anda kagu dengan nikmat yang dia dapat dan tidak anda miliki tersebut? Ya, sadarilah bahwa sikap anda ini adalah awal dari jalan pintas masuknya hasad atau iri pada hati anda.

Sekarang anda memuji, atau kagum, dan membicarakannya, namun tatkala anda telah menyendiri, anda mulai berpikir, bagaimana caranya anda bisa memiliki kenikmatan serupa, dan bisa jadi di hati anda terbetik ucapan: “mengapa dia kok bisa mendapatkannya sedangkan anda tidak atau belum bisa memilikinya?” Itulah benih benih hasad mulai tumbuh dan bersemi di hati anda.

Sobat! Jangan kawatir, ada resep manjur penawar dan sekaligus penangkal penyakit hasad. Resep ini murah, mudah dan tentu berkah. Setiap kali anda melihat saudara anda memiliki satu kelebihan atau nikmat, segera angkat kedua tangan anda dan pusatkan hati anda untuk berdoa memohon kepada Allah Ta’ala agar berkenan melimpahkan kepada anda kenikmatan serupa atau bahkan lebih darinya.

Ingat! Allah Ta’ala tiada pernah kehabisan stok kenikmatan serupa bahkan yang lebih baik dari yang dimiliki saudara anda, dan Allah Ta’ala juga kuasa memberikannya kepada anda.

SImak dan camkanlah kisah berikut:

فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزْقاً قَالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَـذَا قَالَتْ هُوَ مِنْ عِندِ اللّهِ إنَّ اللّهَ يَرْزُقُ مَن يَشَاء بِغَيْرِ حِسَابٍ {37} هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِن لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاء {38} فَنَادَتْهُ الْمَلآئِكَةُ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَـى مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِّنَ اللّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِّنَ الصَّالِحِينَ

Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: “Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?” Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah”. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. Di sanalah Zakaria mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”. Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh”” (QS. Ali Imran 37-39).

Cermatilah, bagaimana nabi Zakaria ‘alaihissalam setelah mendapat jawaban bahwa itu adalah karunia Allah, nabi Zakaria alaihissalam, segera berdoa, bukan hanyut dalam kekaguman atau ikut sibuk mencicipi atau mendengarkan cerita kronologi datangnya makanan tersebut.

Sobat! Sejak sekarang, mari kita rubah kebiasaan lama anda, setiap kali anda melihat atau mengetahui saudara anda mendapat nikmat baru, segera sibukkan diri dengan berdoa meminta kepada Allah Ta’ala kenikmatan serupa atau yang lebih baik darinya. Jangan sampai anda hanyut dalam kekaguman apalagi sampai melotot terbelalak karenanya.

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى

Dan janganlah kamu pusatkan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami coba mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal” (QS. Thaha 131).

Selamat mencoba resep ini, semoga anda terbebas dari benih-benih hasad dan iri kepada siapapun yang mendapat karunia dan nikmat.

***

Penulis: Ust. Dr. Muhammad Arifin Baderi

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/28874-resep-manjur-menangkal-penyakit-hasad.html

Pesepak Bola Jerman Robert Bauer Resmi Memeluk Islam: Kisah Konversi yang Menginspirasi

Robert Bauer, pesepak bola berkebangsaan Jerman, baru-baru ini mengumumkan bahwa ia telah memeluk agama Islam. Pengumuman ini dibuatnya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, di mana ia juga berbagi alasan di balik keputusannya untuk memeluk Islam.

Bauer, yang saat ini bermain sebagai pemain bek untuk klub Al Tai FC, berbagi momen saat sedang menjalankan sholat dalam unggahannya dua hari yang lalu. Dalam unggahan tersebut, ia mencantumkan penggalan ayat keempat dari surat Al Hadid, yang berbunyi, “Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.” Unggahan tersebut juga dilengkapi dengan tagar #alhamdulillah.

Hari ini, Bauer membagikan foto dirinya berdiri di depan sebuah layar besar yang menampilkan tulisan “Selamat Datang Robert Bauer.” Tulisan tersebut merupakan sambutan hangat untuk Bauer yang kini resmi menjadi bagian dari komunitas Muslim.

Dalam unggahan tersebut, Bauer juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua orang yang telah memberikan dukungan dan menguatkan dirinya selama perjalanannya menuju Islam. Ia mengungkapkan bahwa pengetahuannya tentang Islam diperoleh melalui istri dan keluarga istrinya.

“Perjalanan ini telah berlangsung bertahun-tahun, dan saya sangat berterima kasih kepada kalian semua yang telah membantu dan mendukung saya dalam perjalanan ini,” ungkap Bauer.

Unggahan Bauer mendapatkan banyak komentar positif dari para pengikutnya di media sosial. Banyak warganet yang memberikan selamat atas keputusannya untuk memeluk Islam dan mendoakan agar ia tetap kuat dalam keyakinannya.

“Alhamdulillah, selamat datang ke dalam agama penuh kasih, saudaraku,” komentar seorang warganet.

Tidak sedikit pula yang mendoakan agar Bauer tetap teguh dalam memeluk Islam dan menjadi seorang Muslim yang taat.

“Semoga Allah memberikanmu kesuksesan,” ujar warganet lainnya.

Sebelum bergabung dengan Liga Profesional Saudi pada bulan Mei tahun ini, Bauer telah bermain untuk beberapa klub Bundesliga terkemuka, seperti Werder Bremen dan 1.FC Nurnberg. Pengalaman bermainnya juga meliputi liga-liga di Rusia dan Belgia.

Menurut Pew Research Center, Islam merupakan agama dengan pertumbuhan paling cepat di dunia. Robert Bauer bergabung dalam daftar tokoh terkenal yang memutuskan untuk memeluk Islam, bergabung dengan atlet lain seperti Rodtang Jitmuangnon, juara bertahan dalam One Championship, dan pendeta Amerika Serikat Hilarion Heagy, yang juga memutuskan untuk menjadi mualaf pada bulan Februari lalu. Kisah konversi seperti ini memberikan inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.

KHAZANAH REPUBLIKA

Jelang Pemilu 2024, Gus Yahya Beri Imbauan untuk Masyarakat dan Aktor Politik

Penyelenggaraan hajatan politik besar Indonesia semakin dekat. Kurang dari enam bulan, momen pemilihan umum dan pemilihan presiden 2024 sudah segera dilangsungkan. Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia menyampaikan imbauan kepada pihak-pihak yang terlibat politik praktis dan masyarakat umum.

Gus Yahya menegaskan komitmennya untuk mendukung proses pemilihan umum yang mengedepankan rasa tenang, dan tenteram bagi masyarakat. Maka itu, ia mengimbau kepada aktor politik untuk tidak membuat “kegaduhan” di tengah proses demokrasi. “Kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk berupaya menjaga ketenangan, ketentraman dan pesan ini tentu pertama kali kami sampaikan dan paling utama kami sampaikan kepada para aktor politik,” ujar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2023).

“Jadi, jangan sampai di dalam kompetisi politik walaupun persaingannya ketat, jangan sampai para aktor politik ini membuat manuver-manuver yang mengganggu ketenteraman, ketenangan, apalagi keselamatan masyarakat,” imbuh kiai kelahiran 1966 itu. Menurutnya, model pertarungan politik yang kini lazim dilakukan aktor-aktor politik kerap dimulai dari pertarungan di platform internet dengan menyebarkan hoaks dan sebagainya. “Kami menyerukan agar hal-hal yang dapat mengancam ketenteraman dan kesentosaan masyarakat ini jangan sampai dilakukan oleh aktor politik. Mari semuanya melaksanakan kompetisi secara rasional, tenang, dan peduli kepada ketenteraman dan keselamatan masyarakat. Jangan hanya karena ingin menang lalu meriskir masyarakat menjadi korban dari pertarungan yang berlangsung,” jelas dia.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjauhi segala ajakan tidak konstruktif yang dilakukan oleh para aktor politik. Baginya, keselamatan dan ketenteraman bangsa jauh lebih berharga. “Keselamatan kita ini jauh lebih berharga, ketenteraman jauh lebih berharga, kebijakan pemerintah kita boleh setuju, boleh tidak setuju tapi yang paling utama bahwa kita, keluarga kita, handai taulan kita harus tetap punya kesempatan untuk hidup dengan tenteram dalam keadaan apapun. Itu yang paling penting,” terangnya.

“Seperti sudah sering kali saya sampaikan bahwa NU tidak boleh menjadi kompetitor di dalam dinamika yang ada dan PBNU tidak akan menempatkan diri sebagai pihak di dalam kompetisi yang berlangsung,” ungkap Gus Yahya. Terkait aktivitas politik para pengurus NU, Gus Yahya menegaskan, pihaknya telah menyepakati sejumlah parameter terkait hal tersebut. Pengurus di lingkungan PBNU boleh membuat artikulasi publik terkait dengan dinamika politik, namun tidak boleh mengatasnamakan lembaga (NU). Juga tidak boleh menyimpang dari koridor norma-norma dan haluan Nahdlatul Ulama. “Kalau mengatasnamakan lembaga itu substansinya harus merupakan hasil rapat atau hasil permusyawaratan. Kalau tidak merupakan hasil permusyawaratan, itu berarti adalah opini pribadi, bukan opini lembaga,” jelas Gus Yahya.

Sumber: https://nu.or.id/nasional/jelang-pemilu-2024-gus-yahya-beri-imbauan-untuk-masyarakat-dan-aktor-politik-eqoTM

___