Sungguh-Sungguh Meraih Ilmu

Ahmad bin Hanbal, menghapal sekitar 1.000.000 hadis dan menulis 40.000 hadis dalam Musnad-nya. Imam Bukhari berhasil menghimpun 600.000 hadits, 200.000 di antaranya hafal di luar kepala, begitulah kesungguhan meraih ilmu  

Al-KITAB khayru jalis [in] (Buku adalah kawan duduk terbaik), demikian kata Imam al-Ghazali. Apa yang beliau ungkap tidaklah berlebihan, sebab, saat kecil, saat anak-anak lain sebayanya bermain-main, Imam al-Ghazali kecil konon malah sering ’bercengkerama’ dengan buku.

Karena itu wajarlah jika al-Ghazali kemudian tumbuh dalam suasana intelektual dan keilmuan yang sangat kental. Beliau lalu menjelma menjadi ulama besar yang disegani dan penulis buku yang mumpuni.

Tak kurang dari 100 judul buku lahir dari tangan kreatifnya. Sama dengan al-Ghazali, Imam al-Bukhari, ulama terkemuka di bidang hadis, juga sejak kecil dididik dalam suasana keagamaan dan keilmuan yang kental.

Wajar jika dalam usia 10 tahun, al-Bukhari kecil sudah tertarik dengan ilmu hadis yang sulit dan rumit itu.  Dengan berguru kepada banyak ulama besar pada zamannya, dalam usia 16 tahun beliau sudah hapal dan menguasai sejumlah kitab.

Lalu pada usia 18 tahun beliau mampu menerbitkan kitab pertamanya, Qudhaya ash-Shahabat wa at-Tabi’in. Kemudian bersama gurunya Syaikh Ishaq, al-Bukhari menghimpun satu juta hadis dari 80.000 perawi dalam satu kitab.

Namun, pada akhirnya, setelah disaring secara ketat, hanya tinggal 7.275 hadis.

Imam al-Bukhari memang memiliki daya hapal tinggi. Ini diakui oleh kakaknya, Rasyid bin Ismail.

Kakak sang Imam ini menuturkan, pernah al-Bukhari muda dan beberapa murid lainnya mengikuti kuliah ulama Balkh. Tidak seperti murid lainnya, al-Bukhari tidak pernah membuat catatan.

Karena itu, beliau sering dicela membuang waktu karena tidak mencatat. Suatu hari, karena merasa kesal terhadap celaan itu, al-Bukhari meminta kawan-kawannya membawa catatan mereka, kemudian beliau membacakan secara tepat apa yang pernah disampaikan selama dalam kuliah tersebut.

Imam al-Bukhari melakukan kerja ilmiah untuk mencari hadits sejak usia 16 Tahun. Kitab pertama yang ia susun adalah al-Tarikh al-Kabir, saat berada di Madinah yang dilakukannya di samping makam Rasulullah ﷺ.

Usaha mencari hadits dengan menjelajah ke berbagai negari dan berhasil menghimpun 600.000 hadits, 200.000 di antaranya hafal di luar kepala beserta sanadnya. Karena ketinggian ilmunya, amat wajar jika Imam al-Bukhari mampu melahirkan banyak karya, khususnya di bidang hadis.

Selain kitab di atas, karya Imam Bukhari lainnya antara lain adalah kitab Al-Jami’ ash-Shahih, Al-Adab al-Mufrad, At-Tarikh as-Shaghir, At-Tarikh al-Awsat, At-Tarikh al-Kabir, At-Tafsir al-Kabir, Al-Musnad al-Kabir, Kitab al-‘Ilal dan puluhan kitab lainnya.

Pendahulu Imam al-Bukhari, yakni Imam Syafii, tak kalah istimewanya. ‘Pendekar fikih’ ini, saat berusia 9 tahun telah menghapal seluruh ayat Al-Quran. Setahun kemudian, kitab Al-Muwatha’ karya Imam Malik yang berisikan 1.720 hadis pilihan juga berhasil beliau hafal.

Dengan berguru kepada banyak ulama besar pada masanya, wajar jika dalam usia yang sangat muda (15 tahun), ia telah duduk di kursi mufti kota Makkah.

Mungkin selama ini kita beranggapan, wajar saja Imam Syafii, Imam al-Bukhari, Imam al-Ghazali, dll menjadi ulama besar karena mereka adalah orang-orang jenius yang dianugerahi kecerdasan luar biasa oleh Allah SWT.

Anggapan ini tidak salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, sesungguhnya ada aspek lain yang lebih luar biasa dari diri mereka, yakni: kerja keras dalam belajar dan meraih ilmu. Itulah sesungguhnya yang mengantarkan sosok-sosok di atas menjadi figur-figur terkemuka dalam hal keilmuan.

Tengoklah Sahabat Nabi ﷺ yang mulia, Abu Hurairah ra., misalnya, jauh sebelum para ulama terkemuka di atas, beliau menghafal hampir seluruh hadis Nabi ﷺ.

Semua itu adalah hasil kerja kerasnya dalam membagi waktu malamnya menjadi tiga: untuk shalat malam, menghapal dan sedikit untuk tidur. Generasi setelahnya, Ahmad bin Hanbal, menghapal sekitar 1.000.000 hadis dan menulis 40.000 hadis dalam Musnad-nya.

Ibn Hibban meriwayatkan hadis dari 2000 syaikh/ulama besar.  Jarir bin Abdillah ra. pernah pergi ke Mesir selama satu bulan hanya untuk mencari satu hadis.  Begitulah sebenarnya yang telah dipraktikan oleh para ulama besar Islam generasi salafush-shalih terdahulu. Bagaimana dengan kita?*/Arief B. Iskandar, Ma’had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyyah Bogor

HIDAYATULLAH

Kemenag: Manasik Haji 2024 akan Diisi Latihan Fisik

Haji 2024 sudah mulai dipersiapkan.

Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan kegiatan manasik untuk penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi tidak hanya menekankan pada bacaan atau doa-doa, tetapi diisi juga oleh latihan fisik.

“Orientasi manasik kita selama ini lebih ke bacaan dan hafalan doa. Kami coba perkenalkan manasik juga latihan fisik. Sebelum bermanasik, jamaah diminta jalan kaki dulu,” ujar Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat di Jakarta, Jumat (3/11/2023).

Arsad mengatakan ibadah haji adalah ibadah fisik, disamping memanjatkan doa. Karena itu, jamaah calon haji perlu mempersiapkan kemampuan fisik saat akan menjalani ibadah haji.

Kemampuan fisik ini berkaitan dengan isu kesehatan jamaah (istithaah) yang menjadi salah satu perhatian Kemenag dalam melakukan persiapan operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag telah menggelar mudzakarah yang secara khusus membahas tentang syarat istithaah (kemampuan) kesehatan jamaah calon haji.

Mudzakarah Perhajian, kata Arsad, telah menghasilkan sembilan rekomendasi dan menitikberatkan kepada penguatan istithaah kesehatan jamaah calon haji.

Salah satu rekomendasi itu adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar menerapkan istithaah kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jamaah Haji atau perubahannya.

Kemenkes juga agar melakukan pemeriksaan lain yang meliputi kesehatan jiwa, kognitif, dan kesehatan Activity Daily Living (ADL).

“Kemenkes juga direkomendasikan menyempurnakan aplikasi Siskohatkes untuk penetapan istithaah kesehatan jamaah haji,” kata Arsad.

Menurutnya, istithaah kesehatan akan menjadi perhatian bersama pemerintah, jamaah, dan juga masyarakat.

Kemenag dan Kemenkes secara berjenjang akan memberikan edukasi dan sosialisasi tentang istithaah kesehatan haji kepada calon peserta haji melalui penyuluhan kesehatan serta bimbingan manasik haji dengan melibatkan peran serta masyarakat, Kelompok Bimbingan Haji dan Umrah (KBIHU), dan ormas Islam.

IHRAM

Mungkinkah Israel dan Palestina Berdamai?

Konflik Israel dan Palestina adalah konflik berkepanjangan yang telah berlangsung selama lebih dari 70 tahun. Konflik ini melibatkan dua kelompok etnis dan agama yang berbeda, yaitu orang Yahudi dan orang Arab Palestina. Lantas mungkinkahIsrael dan Palestina berdamai?

“Selama kemerdekaan Bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah Bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel. Kolonialisme belum mati hanya berubah bentuknya. Neokolonialisme ada diberbagai penjuru bumi, seperti Vietnam, Palestina, Aljazair dan seterusnya.” Begitulah kata Bung Karno.

Tak bisa dipungkiri, konflik Israel-Palestina adalah salah satu masalah sentral dan krusial di kawasan Timur Tengah. Konflik dan resolusi konflik pun menjadi salah satu isu yang tetap saja menonjol dalam perkembangan studi politik di dunia hampir sepanjang abad 20 bahkan sampai abad 21 saat ini, terutama masalah pertikaian Arab-Israel.

Sejarah mencatat awal mula konflik terbuka perang Arab-Israel dimulai sejak tahun 1948. Dimana, negara-negara Arab yang bersatu melawan Israel pada perang tahun 1948 yaitu; Mesir, Suriah, Lebanon, Irak, Jordan, Saudi Arabia, Yaman dan milisi Palestina.

Syahdan, bahwa konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel adalah salah satu sengketa yang cukup panjang jika kita menghitung waktu maupun upaya yang telah dilakukan untuk menyelesaikan sengketa ini, yang belakangan ini kembali memanas cukup menarik perhatian kita. Hal ini jelas memicu kembali ketegangan. Tidak hanya di kalangan negara-negara Timur Tengah, tetapi juga ikut menarik perhatian dari dunia.

Dalam konflik antara Israel dan Palestina, ternyata telah beberapa kali dilakukan perjanjian-perjanjian untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi antara kedua pihak, yang sama-sama menyatakan dirinya sebagai negara merdeka, dan berhak atas wilayah yang menjadi pokok sengketa antara kedua pihak.

Melansir dari laman CNBC Indonesia, Israel telah melancarkan empat serangan-serangan militer berkepanjangan di Gaza yakni di tahun 2008, 2012, 2014 dan 2021. Ribuan warga Palestina telah terbunuh, termasuk banyak anak-anak, dan puluhan ribu rumah, sekolah, dan gedung perkantoran telah hancur.

Pembangunan kembali hampir mustahil dilakukan karena pengepungan tersebut menghalangi material konstruksi, seperti baja dan semen, mencapai Gaza. Serangan tahun 2008 melibatkan penggunaan senjata yang dilarang secara internasional, seperti gas fosfor.

Pada 2014, dalam kurun waktu 50 hari, Israel membunuh lebih dari 2.100 warga Palestina, termasuk 1.462 warga sipil dan hampir 500 anak-anak. Selama serangan tersebut, sekitar 11.000 warga Palestina terluka, 20.000 rumah hancur dan setengah juta orang mengungsi.

Meski telah berkali-kali dilakukan upaya perdamaian sampai pada tingkat perjanjian internasional yang telah dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sehingga menghasilkan pembagian wilayah untuk kedua masing-masing pihak yakni Israel dan Palestina.

Akan tetapi, pada kenyataannya, tidak mampu secara langsung menyelesaikan permasalahan antara Israel dan Palestina. Palestina dengan pasukan intifadanya dan Israel dengan kekuatan bersenjata yang cukup kuat tetap saling menyerang dan bertahan satu sama lain. 

Tentang intifada ini, terutama dilakukan oleh kaum muda dan diarahkan oleh Kepemimpinan Nasional Terpadu Pemberontakan, sebuah koalisi faksi politik Palestina yang berkomitmen untuk mengakhiri pendudukan Israel dan membangun kemerdekaan Palestina. Lebih dari itu, intifada ini ditandai dengan mobilisasi rakyat, protes massal, pembangkangan sipil, pemogokan yang terorganisir dengan baik, dan kerja sama komunal.

Penting diketahui, bahwa negara Israel berdiri pada 1948 setelah PBB menyetujui pendiriannya di tanah Palestina yang awalnya di bawah mandat Inggris. Sehari setelah pendirian Negara Israel, negara-negara Arab yang terdiri dari Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, dan Irak langsung menyerang Israel.

Sejak saat itu peperangan demi peperangan terus terjadi. Palestina yang mayoritas penganut agama Islam, mendapat dukungan dari negara-negara Arab dan Muslim lainnya, sementara Israel didukung negara-negara Barat. Banyak dinamika yang terjadi dalam konflik yang telah berlangsung selama lebih dari enam dekade ini.

Jika melihat faktor lain selain klaim teologis dalam sebuah konflik yang terjadi dalam rentan waktu yang cukup lama, maka menurut pendekatan ilmu sosiologi dalam hal ini teori konflik sosial Oberschall, bahwa konflik sosial meliputi spektrum yang lebar dengan melibatkan berbagai hal.

Misalnya konflik antar kelas (social class conflict) seperti bangsa Yahudi yang menganggap lebih tinggi kedudukannya dibanding bangsa Arab, konflik ras (ethnics and racial conflicts) bangsa Yahudi dan Arab, konflik antar pemeluk agama (religions conflict) Islam dan Yahudi, konflik antar komunitas (communal conflict) Zionis dan Hamas, dan lain sebagainya.

Tinjauan teoritis 

Sekali lagi, salah satu faktor yang mendasari terjadinya konflik adalah faktor teologis, yaitu agama Yahudi dan agama Islam sama-sama menganggap wilayah yang diperebutkan sebagai Tanah Suci bagi masing-masing agama. Faktor lainnya adalah politik.

Adalah Negara Barat yang menjadi pendukung Israel mempunyai banyak alasan dibalik dukungannya. Israel yang berada di Timur Tengah dijadikan sebagai alat konstelasi bagi negara Barat khususnya AS. Ekonomi menjadi faktor penting juga dalam konflik ini, karena negara-negara Timur Tengah sangat kaya akan sumber energi, khususnya minyak dan gas.

Dalam buku “Tinjauan Historis Konflik Yahudi, Kristen, Islam” dikatakan, bahwa Muslim Palestina menganggap Israel adalah kafir harbi (kafir musuh yang bisa diperangi) yang mana Yahudi Israel dianggap merampas tanah hak milik bangsa Palestina.

Oleh karena itu, dianggap jihad jika mereka mengorbankan nyawa dan harta untuk membela tanah Palestina. Tidak mengherankan jika mereka mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua berusaha melawan penjajahan Israel di atas tanah Palestina. 

Bagi kaum Yahudi, tanah Palestina mempunyai nilai historis yang sangat Penting. Selain memang awalnya mereka pernah menetap di sana hingga adanya eksodus oleh tentara Romawi, bangsa Yahudi juga mempunyai doktrin bahwa Tanah Palestina adalah tanah yang dijanjikan bagi mereka. Yahudi menganggap bahwa dirinya adalah umat Allah Swt. atau umat yang terpilih dibandingkan dengan yang lain.

Salah satu kelompok yang mempunyai paham ini adalah kelompok Haredim. Kelompok ini awalnya hanya berada di wilayah tradisional Jerusalem, seperti Mea Shearim. Akan tetapi, saat ini kelompok tersebut telah tersebar di seluruh Israel dan mereka berpengaruh kuat pada politik Israel.

Mungkinkah Israel dan Palestina Berdamai?

Terkait pertanya mungkinkah Israel dan Palestina berdamai? Sebenarnya, ada banyak upaya internasional yang telah dilakukan untuk mencapai solusi damai atas konflik Israel-Palestina. Misalnya Perjanjian Oslo 1993 yang menciptakan Otoritas Palestina dan peta jalan negosiasi.

Namun, perjanjian damai berikutnya sering gagal untuk menghasilkan resolusi akhir. Isu-isu inti, seperti status Yerusalem, hak kembalinya pengungsi Palestina, dan perbatasan negara Palestina-Israel, tetap kontroversial dan belum menemukan titik-temu.

Dari sini kita tahu, bahwa konflik Israel-Palestina sangat berakar pada faktor-faktor sejarah, politik, budaya yang telah membentuk Timur Tengah modern dan intervensi Barat. Tentu saja, memahami asal-usulnya sangat penting untuk menemukan jalan menuju perdamaian dan koeksistensi.

Sejarah konflik yang kompleks, peran nasionalisme, dan perjuangan untuk memperoleh wilayah oleh kedua pihak terus menantang para pemimpin dan organisasi internasional untuk bekerja menuju penyelesaian yang berkelanjutan. Terlepas dari tantangan yang luar biasa ini, tetap menjadi kewajiban moral bagi dunia untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan yang memenuhi hak-hak dan aspirasi yang sah dari kedua pihak, warga Israel dan warga Palestina.

Masih tentang usaha perdamaian. Perdamaian Palestina-Israel yang diharapkan oleh rakyat kedua belah pihak dan diharapkan oleh masyarakat dunia internasional, masih terkendala beberapa faktor. Terutama hambatan internal dari ke dua pihak yang berkonflik. Israel dihadapkan pada friksi internal antara dua pihak, dimana kelompok pertama yang menginginkan eksistensi Israel sebagai negara kuat sebagai raison d’etre eksistensi Israel itu sendiri.

Atau, pilihan kedua berarti menempuh jalan perdamaian yang mengarah kepada pembentukan Negara Palestina merdeka. Sementara di pihak Palestina, hambatan untuk mencapai kemerdekaan Palestina terhambat oleh faktor internal. Yaitu adanya konflik antara Fatah dan Hamas yang menjadi batu sandungan kekuatan Palestina dalam mencapai kemerdekaan hakiki dari Israel.

Catatan akhir 

Jelasnya, prospek Perdamaian Palestina-Israel masih menghadapi berbagai hambatan dan kendala; baik internal maupun eksternal. Di pihak Israel, konflik internal antar golongan dan kekuatan politik saling menonjolkan kekuatannya dalam menyikapi posisi Palestina dan para pejuang kemerdekaan Palestina.

Begitu juga di pihak Palestina dihadapkan pada konflik internal antara Fatah dan Hamas dalam menyamakan persepsi memilih strategi yang pas untuk perjuangan kemerdekaan Palestina. Akhirnya, ketika dua negara yang berkonflik masih disibukan dengan masalah internalnya. Adalah memunculkan kekhawatiran akan masa depan perdamaian Palestina-Israel akan terwujud dalam waktu cepat. Namun, kemungkinan perdamaian tetap ada bila didukung dengan itikad baik semua pihak yang terkait konflik.

Demikian penjelasan terkait  mungkinkahIsrael dan Palestina berdamai? Perdamaian antara Israel dan Palestina tidak akan mudah, tetapi itu adalah tujuan yang layak untuk dikejar. Dengan kerja keras dan komitmen dari kedua belah pihak, perdamaian dapat menjadi kenyataan. Wallahu a’lam bishawab.

BINCANG SYARIAH

Mengapa Kita Harus Membela Palestina?

Terkait pertanyaan mengapa kita harus membela Palestina? Sejatinya ada banyak alasan mengapa kita harus membela Palestina. Sebagaimana dikutip dari website Bincangmuslimah.com, setidaknya ada 4 alasan mengapa kita harus membela Palestina.

Tak bisa dipungkiri, begitu banyak keistimewaan yang dimiliki Palestina. Keistimewaan ini juga melatarbelakangi keharusan bagi kita, khususnya umat Islam untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Di antaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, tempat Masjid al-Aqsha. Sejatinya,Masjid al-Aqsha merupakan masjid yang sangat bersejarah. Masjid ini merupakan tempat yang menjadi titik akhir Isra’ dan titik awal Mi’raj Rasulullah. Sebagaimana yang diabadikan di dalam Q.S. Al-Isra’ [17]:1:

سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ

Artinya: “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari masjid al-haram ke masjid al-Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Kedua, tempat Baitul Maqdis.Palestina adalah tempat Baitul Maqdis berada.  Sebagian riwayat menyebutkan bahwa Baitul Maqdis adalah Masjid al-Aqsha. Baitul Maqdis adalah tempat bersejarah karena merupakan kiblat pertama umat Islam sebelum dipindahkan ke Makkah.

Ketiga, tempat diutusnya para Nabi.Palestina merupakan tempat diutusnya nabi-nabi Allah, terutama yang diutus untuk kaum Bani Israil. Di negeri inilah mereka menyebarkan nilai-nilai ketauhidan kepada masyarakat. Seperti Nabi Ya’qub a.s., Nabi Yusuf a.s., Nabi Sulaiman a.s., dan Nabi Isa a.s.

Keempat, Palestina didoakan keberkahannya oleh Rasulullah saw. Palestina termasuk kawasan negeri Syam yang pernah didoakan keberkahannya oleh Rasulullah saw. Sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan oleh Ibn Umar:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا

Artinya: “Dari Ibnu Umar ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, Ya Allah berkahilah kepada kami pada negeri Syam kami dan Yaman kami.”

Itulah empat alasan mengapa kita harus mendukung kemerdekaan Palestina. Beberapa alasan ini dasarnya memiliki satu kesimpulan. Palestina merupakan aset sejarah Islam yang harus dijaga dan dimuliakan. Penduduk Palestina sudah berjuang keras untuk mempertahankan tanah air mereka agar panji Islam tetap tegak dan tidak dirobohkan oleh kerakusan bangsa lain.

Selain itu, kita harus membela Palestina karena yang terjadi saat ini sudah melanggar hak-hak mereka. Mereka dijajah di negeri mereka sendiri. Kehidupan mereka terancam setiap saat. Oleh karena itu, sebagai manusia yang memiliki hati nurani sudah seharusnya kita membela Palestina agar kebenaran tetap menjadi pemenang. Konflik tidak lagi berkecamuk.

Lebih dari itu, kita dan Palestina memiliki ikatan persaudaraan yang lebih kuat dari pada kemanusiaan. Karena kita dan mereka adalah saudara seiman yang digambarkan Rasulullah untuk saling membantu dan menguatkan.

Save Palestine.

BINCANG SYARIAH

Zikir Habib Umar untuk Keselamatan Palestina

Berikut ini  zikir Habib Umar untuk keselamatan Palestina. Ini  adalah doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT agar Palestina dan rakyatnya terbebas dari segala macam kesulitan dan penderitaan.

Sejak beberapa waktu lalu hingga hari ini keadaan mencekam masih tetap terjadi di negeri para nabi yaitu Palestina. Hal tersebut sangat menarik perhatian umat manusia di seluruh dunia, khususnya kita yang sesama muslim.  Selain itu, mereka juga saudara kita dalam keimanan dan kemanusiaan, perhatian kita juga tertuju kepada Masjid Al-Aqsa yang merupakan salah satu tempat agung nan suci kiblat pertama umat muslim sebelum ka`bah.

Untuk menunjukkan solidaritas hendaknya kita mengupayakan untuk membantu melalui doa dan zikir yang diajarkan oleh guru-guru kita. dan salah satu zikir yang direkomendasikan adalah ijazah zikir dari Sayyidil Habib Umar bin Hafidz berikut ini.

Zikir Habib Umar untuk Keselamatan Palestina dan Masjid Al-Aqsa

Pertama, zikir sebanyak 450x bacaan .

حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ.

ḥasbunallāhu wa ni’mal-wakīl.

Artinya; “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”

Kedua, zikir sebanyak 100x bacaan.

وَاُفَوِّضُ اَمْرِيْٓ اِلَى اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَصِيْرٌ ۢبِالْعِبَادِ.

Wa ufawwidhu amrī ilallah, innallah bashīrun bil `ībad.

Artinya; “Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.”

Ketiga, zikir sebanyak 70x bacaan.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَاِسْرَافَنَا فِيْٓ اَمْرِنَا وَثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ.

Rabbanā ighfir lanā dzunūbanā wa isrāfanā fī amrinā wa tsabbit aqdāmanā wanshurnā `alāl qaumil kāfirīn.

Artinya; “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan (dalam) urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.”

Ke empat, zikir sebanyak 70x bacaan.

رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ.

Rabbanā afrigh `alainā shabran tsabbit aqdāmanā wanshurnā `alāl qaumil kāfirīn.

Artinya; “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kokohkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”

Kelima, zikir sebanyak 10x bacaan.

اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ على سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ الَّذي أَسْرَيْتَ بِهِ مِنْ المَسْجِدِ الحَرامِ إلى المَسْجِدِ الأَقْصى، وأَعْرَجْتَ بِهِ إِلى السَّمَاوَاتِ العُلا، وعلى آلِهِ وصَحْبِهِ خَيْرِ المَلا، وعلى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسانٍ وأَيْقِظْ قُلُوبَ المُسْلِمينَ، ورُدَّ كَيْدَ أَعْدَائِكَ مِنْ اليَهُودِ المُعْتَدِينَ على بَيْتِ المَقْدِس، وكُلِّ مَنْ والاهُمْ مِنْ أَهْلِ الشَّرِّ في الأَرْضِ وادْفَعْ شَرَّهُمْ وضُرَّهُمْ عَنَّا وعَنْ أَهْلِ لا إِلَهَ إِلَّا الله، وأَلْهِمْنا رُشْدَنا في كُلِّ حَرَكَةٍ وسُكُونٍ يا أَرْحَمَ الرَّاحِمِين.

Allahuma salli wa sallim `alā sayyidinā Muhammad al-ladzi ‘asrayta bih minal masjidil haram ‘iilaa almasjid al’aqsa, wa a`rajta bihi ilas samāwāti `ula, wa `alā ālihi wa shahbihi khayril malā, wa `alā man tabi`ahum bi’ihsānin wa ayqizd qulūbal muslimīna, wa rudda kayda a`daika minal yahūdil mu`tadīn `alā baytil maqdis, wa kulli man wālāhum min ‘ahlis syarri fil ‘ardhi wadfa` syarrahum wa dhurrahum `annā wa `an ahli lā Ilaha illā Allahu, wa alhimnā rusydanā fi kulli harakatin wa sukūnin yā arhamar rāhimīn.

Artinya; “Ya Allah limpahkan lah rahmat dan keselamatan atas junjungan kita Sayyidina Muhammad yang Engkau Isra kan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha lalu Engkau angkat menuju lapisan-lapisan langit yang tinggi. Demikian pula kepada keluarga serta seluruh sahabatnya yang merupakan kaum terbaik. Juga kepada semua yang mengikuti mereka dalam kebaikan.

Sadarkanlah hati-hati umat Islam, gagalkanlah tipu daya musuh-musuh-Mu dari kaum Yahudi yang dzalim di Baitul Maqdis dan semua yang membantu mereka dari pendukung keburukan di bumi, halangilah keburukan dan bahaya mereka dari kami, dan semua yang meyakini lā Ilaha illā Allah. Ilhamkan kepada kami petunjuk dalam setiap Gerakan dan diamnya kami, wahai Yang Maha Pengasih di antara para pengasih.”

Demikian ijazah zikir untuk keselamatan Palestina dan Masjid Al-Aqsa dari Habib Umar bin Hafidz. Semoga bermanfaat, Wallahu a`lam.

BINCANG SYARIAH

Hikmah dalam Berdakwah (Bag. 6): Contoh Praktik Dakwah dengan Hikmah

Berdakwah dengan akhlak mulia dan keteladanan[1]

Idealnya seorang dai yang hikmah adalah sosok dai yang nampak buah ilmunya dalam keyakinan, ibadahnya, ucapan, perbuatan, muamalah, dan akhlaknya. Sehingga ia menjadi teladan bagi masyarakatnya dalam segala hal kebaikan. Seorang dai yang hikmah dan bijak adalah sosok yang berdakwah selain dengan ilmunya juga dengan berdakwah dengan akhlaknya yang mulia, sehingga masyarakat mencintainya dan menerima dakwahnya.

Ia berdakwah dengan sikap lembut, santun dalam berucap, sopan dalam berperilaku, bermuka manis, menebarkan salam, menunaikan hak-hak muslim tetangganya, sabar akan kezaliman dan gangguan terhadapnya, dan memberi contoh sosok yang berbakti kepada orang tuanya, bersikap baik kepada keluarganya, serta dengan menjadi terdepan dalam kegiatan mayarakat yang baik.

Barangsiapa yang cara berdakwahnya dengan akhlak mulia dan teladan di setiap kebaikan, disamping dengan ilmunya, maka insyaAllah, masyarakat akan mencintainya, menerima dakwahnya dan mengikutinya dalam kebaikan yang ia dakwahkan via akhlak mulia dan teladannya. Bahkan, seandainya mereka belum bisa mengamalkan isi dakwah sang dai, setidaknya diharapkan mereka tidak membencinya dan tidak menghalangi dakwahnya.

Namun sebaliknya, apabila seorang dai berdakwah dengan ilmunya semata, namun akhlaknya buruk dan tidak memberi contoh yang baik, maka biasanya dakwahnya akan sulit diterima. Malah masyarakat membencinya, bahkan bisa jadi mengucilkan dan memusuhinya, kalaupun dakwahnya berhasil, akan sedikit tingkat keberhasilannya.

Berdakwah dengan teladan adalah ciri dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Allah Ta’ala berfirman,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian. (Yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah contoh hidup dan teladan yang baik dari apa yang beliau ajarkan kepada para sahabatnya. Tidak ada satu keutamaan yang dianjurkan, kecuali beliau lakukan bahkan menjadi teladan terbaik. Sebaliknya, tidak ada kejelekan yang beliau larang, kecuali beliau orang yang paling jauh darinya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إنما بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مكارمَ و في روايةٍ ( صالحَ ) الأخلاق

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia (dalam riwayat lain ‘yang baik’).”

Dalam sirah-nya yang harum -semoga selawat Allah dan salam-Nya tercurahkan kepada beliau- terdapat banyak bukti yang menunjukkan keteladanan beliau. Di antaranya[2]:

Pertama: Memberi contoh banyak zikrullah, memperhatikan salat lima waktu berjemaah, tawaduk (rendah hati), zuhud terhadap dunia, dermawan.

Kedua: Teladan dalam bagusnya berinteraksi dengan istri.

Ketiga: Teladan sangat memperhatikan masalah janji sekalipun dengan musuh.

Keempat: Itsar (mendahulukan kepentingan orang lain).

Kelima: Memaafkan orang-orang yang zalim (kepada beliau).

Keenam: Ikut serta dalam membangun masjid.

Ketujuh: Ikut serta dalam menggali parit.

Kedelapan: Memulai berbuka ketika beliau menyuruh untuk itu.

Kesembilan: Meminta kepada keluarganya untuk menjamu orang yang butuh, sebelum meminta hal itu kepada orang lain.

Kesepuluh: Membatalkan riba yang dilakukan oleh pamannya sebelum menyuruh orang lain melakukan hal yang sama.

Kesebelas: Mengembalikan tawanan anak Bani Hawazin sebelum menyuruh orang lain melakukan hal yang sama.

Di antara bentuk berakhlak mulianya seorang dai adalah tidak membuat sekat dengan masyarakat dan tidak menjauhi masyarakat, tidak menyendiri dan tidak cuek terhadap masyarakat.[3]

Hendaklah dai yang bijak aktif bermasyarakat dalam kegiatan masyarakat yang tidak melanggar syariat Islam. Untuk merealisasikan akhlak mulia ini bukan berarti kita ‘melarutkan’ diri dalam ritual-ritual bid’ah yang ada di masyarakat dengan alasan penerapan akhlak mulia!

Kita bisa bermasyarakat tanpa harus larut mengikuti acara-acara bid’ah di masyarakat. Caranya? Kita berusaha untuk berpartisipasi dalam acara-acara kemasyarakatan yang tidak mengandung unsur penyimpangan terhadap syariat,

Contohnya:

Kita bisa berpartisipasi dalam kerja bakti, pembuatan taman RT, kumpul bulanan RT, menjenguk tetangga yang sakit, mengantar jenazah ke pemakaman, membantu orang yang sedang ditimpa musibah, menebarkan salam, berbagi masakan ketika kita sedang memasak makanan yang enak, membantu membawakan barang belanjaan seseorang yang baru dari pasar, membantu mendorong becak yang keberatan bawaan ketika dia menaiki jalan yang menanjak dan lain sebagainya.

Dengan berjalannya waktu, insyaAllah masyarakat akan paham bahwa ketidakikutsertaan kita dalam ritual-ritual bid’ah bukan berarti karena kita sedang mengucilkan diri dari mereka, namun karena hal itu berkaitan dengan keyakinan yang tidak ada tawar-menawar di dalamnya.

Ini bukti-bukti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sosok utusan Allah dan dai terbaik yang aktif bermasyarakat[4]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdakwah di berbagai tempat masyarakat yang tepat

Pertama: Berdakwah di masjid. (HR. Al-Bukhari)

Kedua: Berdakwah kepada wanita di rumah salah satu di sntara mereka. (HR. Al-Bukhari)

Ketiga: Berdakwah di Mina. (HR. Al-Bukhari)

Keempat: Berdakwah dalam perjalanan. (HR. Imam Ahmad dan lainnya, sahih)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdakwah di berbagai kalangan

  1. Pertama: Berdakwah kepada keluarga. (HR. Al-Hakim, sahih)
  2. Kedua: Berdakwah kepada paman. (HR. At-Tirmidzi, sahih)
  3. Ketiga: Berdakwah kepada anak laki-laki paman. (HR. At-Tirmidzi, hasan)
  4. Keempat: Berdakwah kepada anak perempuan paman. (HR. Abu Dawud, hasan sahih)
  5. Kelima: Berdakwah kepada sahabat. (HR. Al-Bukhari)
  6. Keenam: Berdakwah kepada para pemuda. (HR. Al-Bukhari)
  7. Ketujuh: Berdakwah kepada anak kecil. (HR. Imam Ahmad dan lainnya, sahih)
  8. Kedelapan: Berdakwah kepada wanita. (HR. Al-Bukhari)
  9. Kesembilan: Berdakwah kepada Arab badui. (HR. Muslim)
  10. Kesepuluh: Berdakwah kepada muslim yang baru masuk Islam. (HR. Muslim)

Maka, dai yang hikmah itu tipe peka dan peduli terhadap lingkungannya, yang diwujudkan dengan amar makruf nahi munkar. Saat ia melihat masyarakatnya meninggalkan suatu yang makruf, maka ia terdorong memberi contoh dan mengajak masyarakatnya melakukannya. Dan saat melihat masyarakatnya melakukan kemungkaran, baik dalam keyakinan, ibadah, muamalah maupun akhlak, ia terdorong memberi pencerahan, meluruskan, dan mengingkarinya dengan hikmah.

Lanjut ke bagian 7: (Bersambung, insyaAllah)

***

Penulis: Sa’id Abu Ukkasyah

Artikel: Muslim.or.id

Catatan kaki:

[1] Diintisarikan dari kitab “An-Nabiyyul Karim shallallahu ‘alaihi wasallam Mu’alliman”, Dr. Fadhl Ilahi

[2] Diintisarikan dari kitab “An-Nabiyyul Karim shallallahu ‘alaihi wasallam Mu’alliman”, Dr. Fadhl Ilahi

[3] Sub pasal ini dinukil dari buku “14 Contoh Praktek Hikmah Dalam Berdakwah”, Ust. Abdullah Zaen, Lc., MA. dengan beberapa perubahan dan penyesuaian.

[4] Diintisarikan dari kitab “An-Nabiyyul Karim shallallahu ‘alaihi wasallam Mu’alliman”, Dr. Fadhl Ilahi

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/88600-contoh-praktik-dakwah-dengan-hikmah.html

Bahagianya Menjadi Perempuan yang Terjaga

Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan laki-laki dan perempuan sesuai fitrahnya masing-masing. Laki-laki memiliki fitrah melindungi, memimpin, dan menjaga perempuan. Adapun perempuan memiliki fitrah sebaliknya. Perempuan tentunya ingin dilindungi, dijaga, dan dipimpin. Allah Ta’ala berfirman,

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisa: 34)

Namun, kehidupan di zaman modern ini seringkali mendorong perempuan keluar dari fitrahnya. Atas nama emansipasi, perempuan didorong untuk menjadi sama dengan laki-laki. Perempuan yang peran utamanya ada di dalam rumah didorong untuk ikut keluar rumah. Akibatnya, peran di dalam rumah menjadi kosong dan mulailah terjadi kegoncangan dalam sendi-sendi kehidupan kaum muslimin.

Saudariku, ingatkah kisah ketika ibunda Aisyah radhiyallahu’anha menangis ketika membaca ayat ini?

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ

Dan tetaplah kalian berada di rumah-rumah kalian.” (QS. Al-Ahzab: 33)

Ibunda Aisyah menangis karena menyadari bahwa menetapnya beliau di dalam rumah adalah lebih baik daripada ikut keluar ke Perang Jamal. Perang yang pada akhirnya memakan banyak korban di kalangan para sahabat itu sendiri. Jika sekelas ibunda Aisyah saja mengakui betapa bermanfaatnya tinggal di dalam rumah, bagaimana seharusnya dengan kita?

Perintah Allah kepada para muslimah untuk tetap berada di rumah jika tidak ada kebutuhan mendesak ini tentulah perintah yang penuh hikmah. Allah lah yang menciptakan manusia. Tentu hanya Allah sajalah yang paling tahu aturan terbaik untuk ciptaan-Nya. Aturan ini bukan untuk mengekang hamba-hamba-Nya. Justru aturan ini adalah untuk kebaikan para hamba itu sendiri. Hal ini sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Al-Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740)

اَلْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِهَا اِسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ، وَإِنَّهَا لاَتَكُوْنُ أَقْرَبَ إِلَى اللهِ مِنْهَا فِيْ قَعْرِ بَيْتِهَا

Wanita itu aurat, jika ia keluar dari rumahnya maka setan akan menghiasinya dari pandangan laki-laki. Dan tidaklah ia lebih dekat kepada Allah (ketika shalat) melainkan dikerjakan di dalam rumahnya.” (HR. At-Tirmidzi no. 1173)

Siapapun sejatinya akan merasa lelah ketika telah jauh dari fitrahnya. Kita dapati betapa banyak perempuan yang kemudian menjadi mudah marah ketika sampai di rumah setelah seharian beraktivitas di luar rumah. Kita dapati betapa banyak kasus pelecehan yang terjadi pada perempuan yang keluar rumah sendiri. Dan juga kita dapati betapa banyak rumah tangga hancur karena ketidakseimbangan peran yang dibutuhkan dalam hidup berumah tangga. Na’udzu billahi min dzalik. Allah Ta’ala berfirman,

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah yang mana Allah menciptakan manusia di atas fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Inilah agama yang lurus, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Rum: 30)

Padahal, syariat Islam telah memudahkan para perempuan untuk tetap berada di rumah. Perempuan tidak dituntut berpanas-panasan keluar rumah untuk keperluan yang bukan menjadi tanggung jawabnya. Oleh karena perempuan itu mulia dan terjaga, maka tidak boleh sembarang orang memandang atau bahkan menyentuhnya. Bahkan, untuk urusan ibadah saja, perempuan lebih utama mengerjakannya di dalam rumah masing-masing. Hal tersebut sebagaimana sabda Nabi,

صَلاَةُ الْمَرْأَةِ فِى بَيْتِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا فِى حُجْرَتِهَا وَصَلاَتُهَا فِى مَخْدَعِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا فِى بَيْتِهَا

Shalat seorang wanita di dalam (kamar) rumahnya lebih utama baginya daripada shalat di ruang tamunya, dan shalat seorang wanita di ruang kecil khusus untuknya lebih utama baginya daripada di bagian lain di rumahnya.” (HR. Abu Dawud no. 570)

Tinggalnya perempuan di dalam rumah bukan berarti tidak bernilai ibadah. Segala aktivitas di dalam rumah yang dikerjakan oleh perempuan, jika diniatkan untuk beribadah, Insya Allah akan berbuah pahala. Bahkan untuk meraih pintu surga, seorang perempuan bisa mendapatkannya dari dalam rumahnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

Jika seorang wanita menjaga shalat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan menaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, “Masuklah kalian ke dalam surga dari pintu mana saja yang kalian kehendaki!.” (HR. Ahmad no. 1661)

Saudariku, demikianlah indahnya menjadi perempuan yang terjaga. Yaitu, perempuan yang sesuai dengan fitrahnya. Fitrah kita berada di rumah ketika tidak ada urusan yang mendesak karena peran kita ada di sana. Ladang pahala kita pun terbuka lebar di dalamnya. Semoga Allah memudahkan langkah kita untuk hidup sesuai dengan fitrah yang telah Allah tetapkan ini.

Penulis: Rahma Aziza Fitriana

© 2023 muslimah.or.id
Sumber: https://muslimah.or.id/16292-bahagianya-menjadi-perempuan-yang-terjaga.html

Doa Agar Turun Hujan

Berikut ini ada 3 doa yang dianjurkan dibaca sebagai doa memohon agar turun hujan. Doa ini seyogianya dibaca saat tengah musim kemarau.

Pertama, doa agar turun hujan dari Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin, Busyral Karim, juz II, halaman 366. Berikut doanya;

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا هَنِيئًا مَرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا عَامَّا طَبَقًا سَحًّا دَائِمًا. اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ. اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلَادِ وَالْبَهَائِمِ وَالْخَلْقِ مِنَ الْبَلَاءِ وَالْجَهْدِ وَالضَّنْكِ مَا لَا نَشْكُو إِلَّا إِلَيْكَ. اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْسَمَاءِ وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ. اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوعَ وَالْعُرْيَ وَاكْشِفْ عَنَّا الْبَلَاءَ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ. اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا

Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī‘an (lan riwayat murī‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman. Allāhummasqināl ghaitsa, wa lā taj‘alnā minal qānithīn. Allāhumma inna bil ‘ibādi wal bilādi wal bahā’imi wal khalqi minal balā’i wal juhdi wad dhanki mā lā nasykū illā ilaika.

Allāhumma anbit lanaz zar‘a, wa adirra lanad dhar‘a, wasqinā min barakātis samā’i, wa anbit lanā min barakātil ardhi. Allāhummarfa‘ ‘annal jahda wal jū‘a wal ‘urā, waksyif ‘annal balā’a mā lā yaksyifuhū ghairuka. Allāhumma innā nastaghfiruka, innaka kunta ghaffārā, fa arsilis samā’a ‘alainā midrārā.

Artinya; Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi. Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan.

Jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus harapan. Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu.

Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu. Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan.

Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu. Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.

Kedua, ada juga doa agar turun hujan, yang bersumber dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Rasulullah SAW mengajarkan doa sebagai berikut;

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا مُرِيعًا، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ عَاجِلًا غَيْرَ آجِلٍ

Allahummasqinaa ghaitsam mughiitsam marii-am marii’an naafi’an ghaira dharrin ‘aajilan ghaira aajil.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda.”

Ketiga, doa agar hujan turun juga bersumber dari kitab al-Du’â al-Ma’tsûrât wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ittibâ’uhu wa Ijtinâbuhu, halaman 174;

اللهمّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا سَرِيْعًا مَرِيْعًا غَدَقًا طَبَقًا، عَاجِلًا غَيْرَ رَائِفٍ، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ تَمْلَأُ بِهِ الضَّرْعُ، وَيَنْبُتُ بِهِ الزَّرْعُ وَتُحْيِي بِهِ الْأَرْضُ بَعْدَ مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرِجُوْنَ  

Allahumma asqina mughisan sari’an mari’an ‘adaqan thabaqan, ‘ajilan ghaira ra’ifin, nafi’an ghaira dharrin tamlan bihi ad dhar’u, wa yanbitu bihi az zar’u wa tuhyi bihi al ardu ba’da mautiha wa kazadlika tukhrijuna

“Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang merata, segera, menyuburkan, lebat, merata, segera tanpa kelambatan, bermanfaat tanpa bahaya. Hujan yang dapat memenuhkan ambing (kantong kelenjar) susu binatang ternak, yang menumbuhkan tanaman, yang menghidupkan tanah setelah mati (karena kekeringan).”

Demikian penjelasan terkait doa agar turun hujan. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH

Alasan Logo Semangka jadi Dukungan untuk Palestina

Berikut ini alasan logo semangka jadi dukungan untuk Palestina? Dukungan bagi Palestina terus mengalir di dunia maya, baik melalui media sosial, platform penggalangan dana, maupun situs web. Hal ini terlihat dari banyaknya unggahan, komentar, dan donasi yang ditujukan untuk Palestina.

Di media sosial, tagar #FreePalestine dan #PalestineUnderAttack kerap menjadi trending topic. Unggahan-unggahan yang mendukung Palestina juga banyak dibagikan, mulai dari foto dan video kondisi di Palestina hingga pernyataan solidaritas dari berbagai kalangan.

Selain itu, platform penggalangan dana juga menjadi salah satu sarana untuk menunjukkan dukungan bagi Palestina. Berbagai organisasi kemanusiaan telah menggalang dana untuk membantu korban konflik di Palestina. Hingga saat ini, dana yang terkumpul sudah mencapai miliaran dolar.

Situs web juga menjadi sarana untuk memberikan informasi dan dukungan bagi Palestina. Banyak situs web yang menyediakan informasi tentang konflik Palestina-Israel, serta memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menyatakan dukungannya.

Dukungan bagi Palestina di dunia maya menunjukkan bahwa masyarakat internasional masih peduli dengan situasi di Palestina. Dukungan ini diharapkan dapat membantu Palestina untuk mendapatkan keadilan dan mencapai perdamaian.

Lebih lanjut, emoji semangka untuk Palestina terus mengalir di dunia maya. Hal ini merupakan bentuk dukungan masyarakat internasional terhadap Palestina yang sedang dilanda konflik dengan Israel.

Emoji semangka dipilih sebagai simbol dukungan untuk Palestina karena memiliki warna hijau dan merah yang melambangkan bendera Palestina. Selain itu, semangka juga merupakan buah yang populer di Palestina.

Penggunaan simbol semangka sebagai simbol dukungan untuk Palestina telah menyebar ke berbagai platform media sosial lainnya, seperti Twitter, Facebook, TikTok, dan YouTube. Banyak orang mengadopsi simbol ini dalam nama pengguna mereka, biodata, serta memasukkannya dalam berbagai poster dan konten yang mereka bagikan.

Hal ini menunjukkan bahwa solidaritas terhadap Palestina tidak hanya terbatas di platform Instagram, tetapi juga di platform media sosial lainnya. Simbol semangka telah menjadi sarana bagi orang-orang dari berbagai belahan dunia untuk menunjukkan dukungan mereka kepada Palestina.

Logo semangka dalam Palestina adalah simbol perlawanan dan dukungan terhadap Palestina. Logo ini berbentuk irisan semangka dengan warna merah, hijau, dan hitam, yang merupakan warna-warna bendera Palestina.

Logo semangka mulai digunakan sebagai simbol perlawanan Palestina pada tahun 1967, ketika Israel menduduki Tepi Barat dan Jalur Gaza. Saat itu, pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina di wilayah-wilayah yang didudukinya. Untuk menghindari larangan tersebut, warga Palestina mulai menggunakan semangka sebagai simbol perlawanan mereka.

Logo semangka juga digunakan sebagai simbol dukungan terhadap Palestina oleh masyarakat internasional. Logo ini sering digunakan dalam berbagai bentuk, seperti emoji, gambar, dan poster.

Lebih lanjut, semangka tetap menjadi simbol perlawanan dan identitas Palestina meskipun larangan terhadap bendera Palestina dicabut pada tahun 1993 setelah perjanjian Oslo. Hal ini karena semangka memiliki beberapa makna simbolis yang penting bagi rakyat Palestina.

Pada periode Intifada Kedua, semangka sering digunakan oleh para demonstran Palestina untuk menunjukkan solidaritas dan perlawanan mereka. Semangka sering dibelah dan dibagikan kepada para demonstran, serta digunakan sebagai bahan baku untuk membuat bendera Palestina.

Pada tahun 2021, semangka kembali menjadi simbol protes dan kebanggaan Palestina setelah pengadilan Israel memutuskan pengusiran keluarga Palestina dari Yerusalem Timur. Warga Palestina di seluruh dunia mengunggah gambar semangka di media sosial sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap keluarga Palestina yang diusir.

Dengan demikian, semangka telah menjadi simbol yang penting bagi rakyat Palestina. Semangka bukan hanya sekadar buah, tetapi juga merupakan representasi dari identitas, perlawanan, dan harapan mereka.

Demikian penjelasan terkait alasan logo semangka jadi dukungan untuk Palestina. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH

Boikot Produk ‘Berbau’ Israel Bentuk Perlawanan Masyarakat Dunia Terhadap Genosida Zionisme

Korban serangan Israel ke Gaza terus berjatuhan. Lebih dari 8000 warga Gaza tewas terkena serangan bom dan roket Israel. Kekejaman penjajan Israel ini telah memicu kepedulian dari banyak negara di dunia, terutama negara Islam.

Salah satunya ajakan boikot-produk berbau Israel. Gerakan ini bertujuan menyadarkan perusahaan-perusahaan bahwa dukungan mereka terhadap Israel sama artinya memberikan dukungan kepada kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat Palestina. Dengan begitu, perusahaan dapat menarik dukungan mereka dari Israel. Israel dapat sepenuhnya tunduk pada hukum internasional yang selama ini kerap diterobosnya.

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftahul Huda mengatakan, memboikot produk Israel merupakan bentuk perlawanan masyarakat dunia terhadap genosida Israel di Gaza, Palestina. Tidak terkecuali di Indonesia. Menurutnya, hal ini juga harus dilakukan masyarakat Indonesia apabila ingin mendukung saudara Muslim mereka yang saat ini sedang dibombardir oleh Zionis Israel.

“Pemboikotan produk Israel adalah salah satu bentuk perlawanan terhadap Israel. Pemboikotan menjadi salah satu strategi perang, harapannya adalah dapat mengurangi sumber daya kekuatan Israel. Maka pemboikotan produk Israel perlu untuk dimasifkan agar kekuatan Israel dapat dilemahkan,” ujar Kiai Huda dikutip dari Republika.co.id, Rabu (1/11/2023).

Kiai Huda menilai, apa yang telah dilakukan Israel kepada rakyat Palestina, dengan pemboikotan sumber energi dan air tidak hanya menjadi masalah keagamaan dan kebangsaan, tetapi jauh melampaui batas kemanusiaan.

“Ini adalah tragedi kejahatan kemanusiaan. Artinya, ini bukan kewajiban umat Islam saja untuk membantu saudaranya seagama tetapi semua agama terpanggil untuk membantu rakyat Palestina, di mana sudah

Kiai Huda juga menjelaskan secara hukum memboikot itu sah dan dibolehkan karena membeli sebuah produk adalah hak dan bukan kewajiban. Sehingga konsumen berhak menentukan pilihan, apakah membeli atau tidak.

Ia menguraikan, jika dikaitkan dengan penyerangan Israel terhadap Palestina, maka seruan memboikot produk-produk Israel dapat dijadikan sebagai upaya perlawanan terhadap kekuatan Zionis Israel. Upaya untuk menyerang tidak hanya dengan tembakan rudal dan senapan, tetapi perang narasi di media digital dan perang ekonomi pun bisa dilakukan.

ISLAMKAFFAH