Kepala Seksi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) meminta jamaah haji gelombang dua di Madinah makan dan minum dahulu sebelum beraktivitas di luar kamar.
“Jamaah dari Makkah sudah kelelahan usai ritual haji. Harus makan dan minum sebelum keluar kamar sebagai antisipasi kelelahan agar penyakitnya tidak tercetus,” katanya saat menyambut kedatangan jamaah SUB 44 yang datang, Selasa (12/9).
Suhu udara di Madinah berkisar antara 40 hingga 42 derajat Celsius sehingga terpapar udara yang cukup panas. Dia mengimbau jamaah ketika keluar kamar sudah membawa bekal air minum, membawa semprotan air, payung dan memakai masker.
Pada penerimaan jamaah haji gelombang dua ini, menurutnya, petugas dari Tim Promotif Preventif (TPP) lebih konkrit melakukan propaganda pada jamaah haji. Contohnya, petugas TPP menyediakan masker, sandal dan membawa semprotan air sebagi antisipasi jika jamaah lupa membawanya.
Dia menambahkan telah ada pemetaan jamaah yang risti (berisiko tinggi). Petugas kesehatan harus mengetahui di kamar berapa saja jamaah yang risti sehingga jika terjadi kondisi darurat, petugas bisa cepat menangani.
“KKHI siap melayani. Kita berharap jamaah sehat semua,” ujar Edi.
Jamaah haji gelombang dua mulai berdatangan dari Makkah ke Madinah sejak Selasa (12/9). Kedatangan jamaah akan berlangsung hingga 21 September.
Selama di Madinah, jamaah melaksanakan shalat arbain atau shalat fardhu selama 40 waktu tanpa terputus di Masjid Nabawi. Selain melakukan arbain, jamaah juga berziarah ke Makam Rasulullah (Raudhah), Masjid Quba, Pemakaman Syuhada Uhud, Pemakaman Baqi dan lokasi lain.