Salah satu jamaah haji dari Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, Perdamaian, merasa lega dia telah selesai menunaikan ibadah haji. Perdamaian bersama istrinya Sumarni tergabung ke dalam kelompok terbang (kloter 4) yang kembali ke Tanah Air pada Selasa (19/7) kemarin.
Meski begitu, Perdamaian menyisakan pilu pada momen kepulangannya ke Tanah Air. Karena salah satu saudaranya yang bersamanya berangkat haji, Bangun Wahid Lubis, tidak pulang dengan selamat. Bangun Wahid meninggal saat rombongan baru sampai di Madinah pada Jumat (10/7/2022).
“Kami berangkat bersama-sama empat orang. Pulangnya cuma bertiga,” kata Perdamaian, Rabu (20/6/2022) dikutip dari laman resmi Kemenag Sumbar.
Perdamaian menceritakan sejak keberangkatan, kondisi saudaranya itu dalam keadaan sehat tanpa keluhan. Memang Bangun yang berusia 59 tahun memang pernah mengalami penyakit jantung tiga tahun silam.
Penyakit itulah yang kambuh ketika ia sampai di Madinah. Bangun meninggal usai kembali dari sholat Ashar di Masjid Nabawi.
“Jenazah saudara saya dapat disholatkan secara berjamaah pada hari Sabtu setelah Ashar di Masjid Nabawi dan dapat dikuburkan di Baqi yang berdekatan dengan masjid Nabawi,” ucap Perdamaian.
Dia menyebut badal haji untuk almarhum Bangun sudah diuruskan oleh petugas haji Indonesia. Walau sudah meninggal Bangun tetap mendapatkan sertifikat badal haji.
Perdamaian melanjutkan dia bersama saudaranya telah menantikan momen naik haji ini selama 11 tahun. Tapi ketiga waktu haji tiba dan telah berangkat ke tanah suci, Bangun justru menemui ajalnya.