Divonis Meninggal Karena Kanker Malah Hafal 30 Juz

Namanya adalah Muhammad Alfath Hibatul Wafi. Dia adalah juara 1 MTQN ke-27 cabang Tafsir Bahasa Inggris kategori Putra.

Ia intens menghafal sejak kecil dan hafal Alquran 30 juz pada usia 13 tahun. Di balik kisah suksesnya menghafal Alquran, mahasiswa LIPIA Jakarta ini memiliki cerita diri yang membasuh jiwa.

“Sejak usia saya tujuh bulan di kandungan umi. (Dalam diri saya) Terdeteksi ada tumor,” tutur pemuda penggemar bola ini.

Dokter yang memvonis usianya tak panjang. “Kemungkinan anaknya akan lahir yang bakal nyusahin. Nggak akan bisa ngapa-ngapain. Semua akan memerlukan banyak bantuan orang. Cuma tidur aja,” katanya menirukan ucapan dokter.

Ternyata alhamdulillah tidak sesuai prediksi dokter. Sempat ada saran dari dokter; digugurkan saja!

Bapak dan ibu Alfath, yakin ada kemudahan dari kesulitan apa yang sedang mereka hadapi. “Kita minta anak, ketika anak ada kok malah digugurin,” kata orangtua Alfath.

Anak ini berhak untuk hidup sesulit apapun nanti. Bismillah lanjut meskipun diminta untuk digugurkan. “Mungkin saat ini saya sudah (ditemukan) di tong sampah,” kata Alfath.

Allah kan memberikan ujian sesuai dengan kadar kemampuan hambaNya. Jika ditakdirkan dengan anak yang tidak memiliki “kemampuan apa-apa” itu sesuai dengan kemampuan mereka. “Sampai saya usia segini, luar biasa penjagaan mereka.”

Setiap tahun Alfath harus melakukan MRI (Magnetic Resonance Imaging), sebuah upaya untuk melakukan pencitraan diagnosa penyakit pasien. Ada yang membuat dokter takjub, hydrocephalusnya sembuh. “Ini miracle,” kata Alfath, menirukan kata dokter. Hampir mustahil hal itu terjadi, akan tetapi terjadi keajaiban seperti itu.

Alfath menduga hal itu terjadi karena berkahnya Alquran.

Sementara di kepalanya saat ini masih bersarang kanker. “Bukan tidak bisa diangkat. Hanya saja resikonya terlalu besar,” tutur dia. Semua aktivitas berjalan seperti pada umumnya orang normal. Larangannya mungkin tidak boleh terlalu capek.

BERSAMADAKWAH

Inilah 15 Gerakan yang Sunnah di Dalam Sholat

Di dalam sholat, baik sholat wajib maupun sunnah ada gerakan-gerakan yang bernilai sunnah. Apa saja itu? Berikut penjabarannya.

1. Mengangkat kedua tangan pada saat takbiratul ihram, takbir hendak rukuk, takbir ketika bangkit dari rukuk, dan takbir ketika bangkit dari tasyahud awal pada shalat tiga rakaat atau empat rakaat. Pada waktu akan sujud, tidak perlu mengangkat
tangan. Penjelasannya ada di dalam hadits Malik bin Al-Huwalrits dan yang lainnya. (HR. Muslim).

2. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas pusar atau dada sebagaimana diajarkan Rasulullah. Tidak ada dalil yang menerangkan bahwa meletakkan kedua tangan di bawah pusar. (HR. Abu Dawud)

3. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud. Keadaan demikian lebih mendekatkan pada sempumanya khusyuk. Para ulama sepakat bahwa posisi tersebut lebih memfokuskan pandangan dan Nabi melarang menengadahkan pandangan ke langit ketika shalat. (HR. Muslim)

4. Menggenggam kedua lutut dengan kedua tangan dengan merenggangkan jari-jari. Ini sebagaimana hadits Mus’ab bin Sa’ad dari ayahnya. (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Meluruskan punggung dan menjadikan kepala menghadap ke depan tanpa merunduk atau menengadah. Ini sebagaimana diriwayatkan Abu Hamid As-Sa’idi tentang sifat shalat Nabi SAW (HR.Bukhari), hadits Aisyah (HR. Muslim) serta yang lainnya.

6. Meletakkan kedua lutut kemudian kedua tangan kemudin kening dan hidung ketika bersujud. Ini sebagaimana hadits Wa’il bin Hajar. (HR. Ashabussunan dan Abu Dawud). Meski demikian, tidak mengapa apabila meletakkan kedua tangan sebelum kedua lutut. Kesepakatan ulama membolehkan keduanya. Hanya saja terjadi perbedaan pendapat tentang mana yang lebih utama. Tiap pendapat memiliki pandangan dan pemahaman berdasarkan dalil. Bisa jadi perkara seperti ini adalah di antara yang Allah bebaskan dalam pengamalannya.

7. Menyempumakan anggota sujud hingga menempel lantai. Ini sebagaimana dilakukan Nabi.

8. Muslimah hendaknya merapatkan semua anggota badannyaa; tidak boleh merenggangkannya. Demikian ini lebih tertutup
baginya dan agar terhindar dari terbukanya aurat.

Berbeda dengan laki-laki yang disunnahkan untuk merenggangkan semua anggota badannya. Tetapi, jika muslimah harus merenggangkan anggota badannya dengan~syarat~tetap tertutup dan tidak ada laki-laki asing itu dibolehkan.

9. Duduk istirahat sejenak seusai rakaat pertama dan ketiga. Nabi biasa melakukannya sebagaimana diterangkan di dalam hadits Malik bin Al-Huwairits, dia berkata, “Aku melihat Nabi jika setelah rakaat ganjil di dalam shalatnya, beliau tidak (langsung) bangkit hingga beliau duduk sebentar terlebih dahulu.” (HR. Bukhari)

10. Bangkit dengan bertumpu pada kedua telapak kaki dan bertopang pada kedua lutut. Dalilnya adalah hadits Abu Hurairah RA, “Nabi biasa bangkit dengan bertumpu pada kedua telapak kakinya yang bagian depan.” (HR. Tirmidzi). Dibolehkan pula bangkit dengan bertopang pada kedua tangan, sebagaimana keterangan dari Nabi. Gerakan yang seperti ini
bahkan lebih kuat dalilnya. Keduanya dilakukan.

11. Duduk di atas kaki kiri (iftirasy) di antara dua sujud dan ketika tasyahud awal. Dalilnya adalah hadits Abu Humaid As-Sa’idi tentang sifat shalat Nabi, ”Kemudian beliau melipat kaki kirinya dan duduk di atasnya.” Dia berkata, ”Jika Nabi duduk setelah dua rakaat, beliau duduk di atas (kaki) kiri dan menegakkan kaki yang lain (kanan).” (HR. Bukhari)

12. Duduk dengan menyilangkan kaki kiri ke bawah kaki kanan pada tasyahud kedua (duduk tawaruk atau pantat bagian kiri menempel lantai). Haditsnya sama seperti yang disebut di atas. Abu Humaid berkata, ”Jika sujud terakhir yang diikuti salam, Nabi mengeluarkan kaki kirinya dan duduk tawaruk pada bagian kiri beliau dam bertumpu pada tempat duduk beliau.”

13. Meletakkan kedua tangan di kedua lutut dengan jari-jari terbentang (tidak dirapatkan) ketika duduk di antara dua sujud. Pada saat tasyahud, menggabungkan jari-jari tangan kanan sehingga membentuk lingkaran, mengangkat jari
telunjuk dan menggerak-gerakkannya sembari berdoa. Ini terdapat di dalam hadits Ibnu Umar dan Wa’il bin Hajar tentang sifat shalat Nabi.(HR. Muslim)

14. Menengokkan wajah ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan salam dengan tengokan yang sempurna. lni seperti yang dilakukan Nabi dan termuat di dalam hadits Amir bin Sa’ad dari ayahnya, dia berkata, ”Aku pemah melihat Nabi
mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri hingga aku melihat beliau yang putih.” (HR. Asbabussunan dan Abu Dawud)

15. Jika seorang muslimah shalat sebagai makmum seorang diri di belakang para makmum laki-laki, shalatnya sah. Dari Anas berkata, ”Ketika di rumah kami, aku pernah sholat di belakang Nabi, sedangkan ibuku, Ummu Sulaim berada di belakang kami.” (HR. Bukhari)

Wallahua’lam. [@paramuda/BersamaDakwah]

Rekam Biometrik untuk Visa Haji dan Umrah Harus Ditunda

Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengatakan pihaknya memahami dan menghargai niat baik Kedubes Arab Saudi, yaitu agar ada digitalisasi data sekaligus mempermudah calon jamaah haji dan umrah. “Namun karena kondisi yang belum siap dan memadai, kami mendorong pemerintah RI agar meminta dan mendesak Kedubes Arab Saudi untuk menunda pelaksanaannya sampai semuanya siap,” kata Sukamta saat Rapat dengar Pendapat Komisi I DPR RI dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Agama, Dirjen Imigrasi dan BKPM, di Jakarta kemarin.

Sekretaris Fraksi PKS ini menjelaskan bahwa belum siapnya infrastruktur dan sistem yang ada dari pihak kedutaan Arab Saudi bukannya mempermudah. Justru cenderung bisa berpotensi mempersulit calon pemohon visa karena harus datang sendiri ke tempat-tempat pengambilan data yang lokasinya jauh dan jumlahnya masih sedikit.

“Termasuk kesiapan sangat penting yang kami soroti adalah kepastian jaminan keamanan dan perlindungan data pribadi calon jamaah haji yang harus melewati pemeriksaan biometrik ini. Di antaranya kita bisa memastikan agar pihak Kedubes Arab Saudi memiliki perjanjian yang mengikat dengan pihak ketiga yang mengelola data tersebut,” katanya.

Ia mengingatkan kasus kebocoran data pengguna Facebook beberapa waktu lalu karena tindakan pihak ketiga. “Kita harus belajar dari kasus tersebut agar jangan sampai terulang kembali. Semuanya ini kita lakukan demi mempermudah dan melindungi hak calon jamaah haji dan umrah, khususnya terkait perlindungan data pribadi,” tegas wakil rakyat dari Dapil Daerah istimewa Yogyakarta ini.

IHRAM

Ini Tiga Sumber Utama Pembiayaan Haji

Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu menyampaikan, masih banyak pertanyaan soal sumber pembiayaan haji. Menurutnya, sumber pembiayaan tersebut berasal dari tiga sumber.

“Sumber pembiayaan haji berasal dari tiga sumber yaitu setoran awal atau DP jamaah haji sebesar Rp 25 juta per orang, setoran lunas jamaah haji pada waktu pelunasan dengan jumlah Rp 10 juta, lalu hasil penempatan dan investasi setoran awal calon jamaah haji,” kata dia dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (28/1).

Anggito menuturkan, jumlah biaya haji dalam satu tahun saat ini sekitar Rp 6 triliun. Jika dihitung jamaah yang mendaftar haji dengan asumsi waktu tunggu rata-rata 10 tahun, maka besaran nilai manfaat per calon jamaah kurang lebih adalah Rp 10 juta dengan asumsi imbal hasil neto rata-rata 6 persen per tahun.

“Jadi secara matematis tersedia sumber dana sebesar Rp 25 juta ditambah Rp 10 juta untuk pelunasan, dan Rp 10 juta untuk nilai manfaat  atau sebesar Rp 45 juta,” ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, jika dihitung dengan biaya haji Rp 70 juta, maka terdapat kekurangan pembiayaan sebesar Rp 25 juta per jamaah. Selisih kekurangan pembiayaan tersebut disubsidi dari nilai manfaat jamaah lain yang belum berangkat.

Menurutnya, subsidi silang tersebut tersebut tidak dilarang dalam UU 13 tahun 2008, namun tidak lagi diizinkan dalam ketentuan UU 34 tahun 2014. Dalam ketentuan UU 34, jamaah tunggu sudah memperoleh nilai manfaat melalui akun virtual.

“Sejak terbentuknya BPKH sesuai dengan amanat UU tahun 34 tahun 2014, maka pemberlakuan sistem alokasi nilai manfaat bagi jamaah tunda melalui virtual account sudah harus diberlakukan,” tuturnya.

Anggito tidak menampik bahwa ongkos yang harus dikeluarkan untuk berangkat haji tidak sedikit. Terlebih lagi, biaya tersebut diperkirakan naik sebesar 6 persen setiap tahunnya.

IHRAM

Pengontrol Akal dan Hawa Nafsu

MANUSIA adalah makhluk Allah yang Allah ciptakan dengan sempurna. Disamping dibekali akal, manusia juga diberi hawa nafsu. Dengan adanya akal, manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dan dengan adanya nafsu, maka manusia punya cinta keinginan terhadap sesuatu dan kemudian melakukan upaya mewujudkan keinginannya.

Akal dan nafsu yang melengkapi manusia, dapat menjadi kebaikan bagi dirinya. Yakni apabila akal dan nafsu tunduk pada kebenaran (alhaq). Namun akan menjadi bumerang, akan menyebabkan diri manusia celaka di dunia dan akhirat, yakni apabila manusia mengunggulkan akal dan mendahulukan nafsunya, sementara alhaq ia taruh di belakang punggungnya.

Syetan menjerumuskan manusia dari alhaq menuju kepada kesesatan dengan mengalihkan akal dan nafsunya. Terhadap akal manusia, setan menyuguhkan syubhat atau keragu-raguan terhadap alhaq. Dimunculkan kerancuan kepada akalnya tentang apa saja yang datang dari alhaq. Adapun terhadap nafsunya, manusia disesatkan syetan melalui syahwat. Dijadikan dunia dan wanita sebagai tujuan dan arah hidup manusia. Dibawanya manusia kepada hal-hal yang bersifat keduniaan, sehingga manusia lalai dan melupakan akhirat.

Nabi Muhammad shalallaahu alaihi wasallam bersabda, tiga perkara yang membinasakan adalah: kebakhilan dan kerakusan yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan seseorang yang membanggakan diri sendiri.

Adapun orang-orang yang dirahmati oleh Allah dengan ilmu (yakni agama) akan menjadikan akal dan nafsunya berada di bawah atau di belakang alhaq. Apapun yang datang dari al Quran dan Assunnah, ia terima dengan lapang dada dan beriman. Meskipun yang datang dari sisi syariat adalah yang bertentangan dengan akal dan nafsunya.

Sebagai orang beriman, harus mampu menekan dan mengontrol keduanya agar selalu dalam koridor syariat. Dan satu-satunya alat untuk menekan dan mengontrol akal dan nafsu adalah ilmu. Dengan ilmu, Allah menyelamatkan seseorang dari syubhat dan syahwat yang dilontarkan syetan.

Bila ada bisikan keraguan atau kerancuan tentang agama, maka orang berilmu dapat menepisnya dengan ilmunya. Tentu tidak bagi orang jahil (tidak berilmu). Boleh jadi keharaman atau kemungkaran akan nampak baginya sebagai sesuatu yang haq dan halal. Dan sebailknya, yang jelas-jelas alhaq, bisa jadi ditampakkan oleh syetan baginya sebagai kebatilan.

Orang berilmu yang tentu memiliki hawa nafsu pula, kalau dia tidak lalai karena ilmunya, maka ilmunya akan dapat melahirkan rasa takut yang akan menekan dan menahan hawa nafsunya. Ilmunya akan mengingatkan ia akan bahaya dan kesemuan kesenangan duniawi yang digandrungi nafsunya.

Semoga Allah mengampuni kita dan menganugerahi ilmu kepada kita. [*]

 

INILAH MOZAIK

Pertimbangkan dengan Matang sebelum Gunakan Lidah

RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: Barang siapa mampu menjaga apa yang terdapat antara dua janggut dan apa yang ada di antara dua kaki, maka aku jamin dia masuk surga.” ( Muttafaq alaih, dari Sahl bin Saad)

Kita hendaknya hanya mengucapkan sesuatu yang bermanfaat, karena ucapan yang mubah dapat mengarah kapada hal yang makruh atau haram. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia berbicara yang baik atau diam. (Muttafaq alaih, dari Abu Hurairah)

Bila seseorang telah mengerti bahwa ia akan dihisab dan dibalas atas segala ucapan lidahnya, maka dia akan tahu bahaya kata-kata yang diucapkan lidah, dan dia pun akan mempertimbangkan dengan matang sebelum lidahnya dipergunakan.

Allah berfirman: Tidak ada satu ucapan pun yang diucapkan, kecuali di dekatnya ada malaikat Raqib dan Atid. (QS. Qoof: 18)

INILAH MOZAIK

Daftar Tunggu Haji Lebak Hingga 2037

Daftar tunggu calon jamaah haji di Kabupaten Lebak, Banten, hingga keberangkatan ke Tanah Suci, Mekkah, mencapai tahun 2037. Ada 11.806 orang yang masuk daftar tunggu.

“Kami minta calon jamaah haji yang masuk daftar tunggu itu bersabar, meski mengantre cukup panjang hingga 2037,” kata Kepala Seksi Haji dan Umrah Kementerian Agama Kabupaten Lebak H Ucok Hakim di Lebak, Kamis (24/1).

Minat masyarakat untuk memenuhi panggilan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi, cenderung meningkat. Bahkan, calon jamaah haji tahun ke tahun terus meningkat.

Apalagi, wilayah Kabupaten Lebak terdampak pembangunan nasional jalan Tol Serang-Panimbang. Karena itu, banyak masyarakat yang mendapat pembebasan lahan mendaftar calon jamaah haji.

Saat ini, jumlah calon jamaah haji yang masih daftar tunggu tercatat 11.806 orang, terdiri dari tahun 2017 sebanyak 9.298 orang dan 2.508 orang tahun 2018. Keberangkatan ke Tanah Suci itu berkisar antara 400 sampai 550 orang per tahun.

Kementerian Agama memberikan kemudahan untuk percepatan melaksanakan ibadah haji jika warga yang mendaftar usia di atas 70 tahun.

“Kami akan memberikan rekomendasi permohonan ke Kemenag Pusat melalui Kanwil Kemenag Banten agar warga usia lansia bisa secepatnya diberangkatkan ibadah haji,” katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, masyarakat yang mendaftar calon haji jumlahnya antara 15 sampai 20 orang per hari dan mereka berbagai profesi mulai pedagang, petani, pegawai negeri sipil (PNS), TNI, Polri dan pekerja berbagai pekerja profesi. Mereka para pendaftar haji minimal melengkapi setoran Rp 25 juta per orang melalui bank yang ditunjuk pemerintah.

Panjangnya daftar tunggu itu karena tingginya kesadaran beragama di Kabupaten Lebak juga perekonomian masyarakat relatif baik. Dia meminta, calon haji yang masih daftar tunggu bersabar dan menjaga stamina kesehatan.

Begitu juga bagi umat Muslim yang sudah melaksanakan rukun Islam kelima diimbau tidak berangkat kembali ke tanah suci. Mereka diperbolehkan naik haji setelah selama 10 tahun melaksanakan ibadah haji.

“Kami berharap kuota haji ditambah oleh pemerintah Arab Saudi sehingga daftar tunggu terus berkurang,” katanya menjelaskan.

Seorang calon haji warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak M Sukur mengaku rela menunggu pemberangkatan haji hingga 2037, karena banyak yang masuk daftar tunggu. “Kami hanya berharap pemerintah tahun ke tahun kuota haji bertambah, sehingga tidak menunggu waktu lama untuk melaksanakan rukun Islam kelima itu,” harapnya.

Keluarga Harmonis dengan Sunah Rasulullah

SIAPA yang tak mau memiliki keluarga yang harmonis. Suasana di rumah senantiasa ceria dan penuh berkah bagi para anggota keluarganya. Adapun sebagaimana kami kutip dari laman “Istri Menarik Suami Tertarik” ada beberapa tips hebat yang dapat kita adopsi ke dalam rumah tangga kita. Dan semoga dapat sama-sama kita amalkan, insya Allah. Berikut di antaranya:

1. Amalkan amalan seperti bersalam (dengan anak-anak) dan berpelukan (setiap hari sebelum dan selepas bekerja). InsyaAllah, amalan ini sangat baik dan boleh menceriakan rumah tangga anda.

2. Amalkan makan bersama keluarga. Biasanya jika soal makan, banyak yang akan berpikir bahwa makan bersama seperti di dalam drama tv. Padahal makan bersama yang kami maksudkan adalah berbagi makanan di dalam satu piring dan berbagi minuman dari gelas yang sama. Memang bagi orang yang tidak pernah mencoba cara ini mereka akan merasa agak janggal, tapi kalau sudah mencobanya, kami yakin hubungan suami istri akan jauh lebih erat. Apalagi jika si suami menyuap makanan ke dalam mulut si istri. Oh, memang indah! Inilah akhlak Rasulullah terhadap istrinya.

3. Membuat musyawarah atau diskusi harian. Jangan salah anggap. Musyawarah yang kami maksudkan bukanlah musyawarah resmi atau formal. Musyawarah bersama suami istri dan anak-anak adalah musyawarah yang diadakan dalam suasana tidak formal dan santai. Contohnya sebelum tidur, saat sedang makan dan sebagainya.

4. Menghidupkan rumah dengan amalan taalim. Amalan taalim di rumah ibarat seperti mesin pada sebuah kendaraan. Tanpa mesin, kendaraan tak akan berfungsi dan bermanfaat. Hidupkan amalan membaca hadis dan membaca ayat suci alquran, atau apa saja amalan keagamaan di rumah secara berjemaah. Ajak ahli keluarga (suami) duduk bersama selama 5-15 menit (minimum) setiap hari. Inilah amalan yang menjadi amalan para sahabat selepas mereka kembali dari majlis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di masjid.

5. Mengungkapkan kasih sayang terhadap ahli keluarga. Kasih sayang itu perlu diungkapkan atau dinyatakan, bukannya dipendam. Kasih sayang terhadap istri perlu ditunjukkan. Maksud ditunjukkan di sini bukannya dalam bentuk harta dan kemewahan, tapi melalui perhatian, kata-kata, tingkah laku di rumah, akhlak terhadap istri dan sebagainya. Seorang suami yang mencoba untuk memasak dan melakukan pekerjaan rumah di rumah akan dihormati oleh istrinya selama-lamanya.

Lima tips di atas bukanlah tips yang dibuat-buat, tapi inilah lima cara yang telah ditunjukkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada ahlinya (keluarga). Maksudnya ini adalah sunah nabi. “Barang siapa yang mencintai sunah, dia akan bersama Rasulullah di surga kelak.” []