Mina (PHU)—Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah haji jika fisiknya tidak mampu agar tidak dipaksakan untuk lontar jamarat. Hal ini didorong karena keinginan yang kuat dari jemaahnya sendiri karena ingin merasakan lontar jamarat.
“Perlu diketahui bahwa jemaah haji memaksakan pergi melontar Jumroh terutama dihari pertama, semua karena keinginan yang kuat untuk merasakannya,” kata Kepala Satuan Operasional (Kasatop) Arafah-Mina-Mudzalifah Jaetul Mukhlis melalui pesan singkatnya. Rabu (22/08)
Jaetul mengakui, edukasi ke jemaah saat ini hanya melalui perlindungan jemaah (linjam), seharusnya yang memberikan edukasi berasal dari Tim Promotif dan Preventif (TPP) bidang kesehatan terkait informasi cuaca yang menyebabkan heatstroke maupun dari sisi ibadah tentang status.
“Info ini bukan tidak sampai tapi suasana kebatinan yang kuat dari keberadaan psikis jamaah tadi (rasa ingin tahu ingin mencoba karena sudah jauh-jauh dari tanah air ingin menyempurnakan ibadahnya) semua mengalahkan akal sehatnya sehingga kalah dalam mengukur kemampuan dirinya ,” kata Jaetul.
Jaetul juga meminta khususnya jemaah sepuh dan mempunyai kemempuan fisik yang terbatas tidak memaksakan diri ke Jamarat dan dapat diwakilkan.
“Iimbauan saya orang tua sepuh dan kemapuan fisik terbatas jangan memaksakan diri ke Jamarot cukup diwakilkan dan istirahar saja di tendanya masing-masing,” imbaunya.(mch/ha)