Serba-serbi Haji (10): Parfum Arab Penuh Kesan

SALAH satu buah tangan yang diburu jamaah haji adalah minyak wangi khas Arab. Sebenarnya bukan hanya sebagai oleh-oleh, orang tiba dari tanah suci “setengah wajib” memakai wewangian sebelum bertemu sanak keluarga plus baju gamis khas Arab. Entah bagaimana asal muasal tradisi ini. Namun sungguh ia memiliki makna dan kesan tersendiri.

Mat Kelor termasuk pada kelompok PMA (Pemburu Minyak Arab) ini. Kalau biasanya jamaah itu hanya fokus pada minyak wangi hajar aswad yang melegenda itu, Mat Kelor justru membeli berbagai jenis parfum, baik yang sudah terkenal ataupun yang belum. “Rasa dan minat masing-masing orang berbeda,” ujarnya. Ada yang bernama “malaikat subuh,” “du’aul jannah,” “syaikhah,” “mukhallath malaki” dan lain sebagainya. Juragan kelor ini tampak lebih cerdas dibandingkan saat tak punya uang dahulu.

Dicobanya masing-masing parfum itu sambil menunggu kesan dari orang sekitar. Hari Jum’at kemaren adalah hari penuh kejutan bagi Mat Kelor. Dia memakai jenis parfum baru. Orang Arab banyak memujinya dan meminta seoles dua oles di tangannya saat ada di masjid. Teman-teman lelaki pada bertanya pada Mat Kelor tempat dimana membelinya. Mat Kelor terkejut dengan respon baik ini. Dia bangga dan bahagia. Semakin percaya diri.

Sepulang Jum’atan, dia tambahkan parfum itu di bajunya. Lalu berkumpullah dengan semua jamaah di restoran untuk makan siang. Kejutan kedua muncul, ibu-ibu pada menutup hidung sambil berkomentar: “parfum apa ini pak haji, kok tidak enak.” Mat Kelor terkejut dan sedih serta tak tahu harus menjawab apa. Dia terus menghilang sebentar lalu kembali ke ibu-ibu tadi itu sambil berkata: “Saya tak tahu apa nama parfum ini karena tulisannya Arab. Tadi saya tanya ke ustadz, ternyata maknanya adalah ‘MINYAK PENGUSIR SETAN.’ Hanya setan yang tak suka parfum ini.”

Ibu-ibu itu tersindir, bapak-bapak yang telah memuji parfum itu tertawa. Ada yang bilang: “Mat Kelor dilawan.” Pesan moralnya adalah bahwa kita harus berpikir dulu sebelum komentar. Salam, AIM. [*]

INILAH MOZAIK