5 Cara Mualaf untuk Lebih Dekatkan Diri kepada Allah SWT

Langkah mualaf mengenali Allah SWT terkadang cukup terjal

Nabi Muhammad SAW memberi tahu umatnya bahwa Allah SWT berjanji untuk lebih dekat ketika hamba-Nya berusaha untuk dekat dengan-Nya , selama upaya hambanya tulus.  

Dilansir di aboutislam.net, seorang Muslim bisa lebih dekat dengan Allah melalui berbagai sederhana, tetapi yang paling penting adalah kegigihan. Karena Nabi Muhammad memberi tahu kita bahwa Tuhan menyukai perbuatan baik dan ibadah yang gigih, teratur dan konsisten, bahkan jika itu tidak terlalu rumit, yang penting adalah bahwa mereka menjadi kebiasaan.  Berikut ini lima cara untuk lebih dekat dengan Allah di antaranya:  

Pertama, mengenal Allah SWT. Allah bukan hanya sebuah konsep, Dia benar-benar ada, dan Dia mengenal hamba dan mendengarkan apa yang seorang hamba ucapkan, jadi berbicaralah dengan-Nya dan dengarkan Dia berbicara melalui firman-Nya di dalam Alquran. 

Pelajari tentang Dia, kenali Dia melalui asmaul husna atau 99 nama dan sifat-Nya, baca kitab-Nya, ikuti utusan-Nya, dan pelajari serta terapkan perintah dan larangan-Nya. 

Kedua, mengenali diri sendiri. Luangkan waktu setiap hari untuk fokus ke dalam untuk benar-benar mengenal diri yang sebenarnya dan menciptakan kedamaian dengan diri sendiri. Pelajari bagaimana tubuh dan pikiran berfungsi, dan bagaimana emosi bekerja, seperti yang disebutkan Alquran dengan melihat keajaiban menakjubkan yang disebut tubuh. 

Ketiga, mengenali lingkungan sekitar. Alquran juga memerintahkan kita untuk melihat ke sekeliling terutama pada ciptaan Tuhan yang menakjubkan dan merenungkannya. Kontemplasi adalah ibadah yang sangat dihargai dalam Islam. Dan ingat muslim memiliki contoh praktis yang bagus untuk perilaku teladan dalam diri Nabi Muhammad saw. Alquran menyebut dia sebagai pemimpin kita bagi Tuhan. 

Keempat, seimbangkan hidup. Kita semua memiliki tiga bidang dalam hidup kita, diri sendiri, pekerjaan, dan hubungan. Islam mengajarkan bahwa ketiganya saling berhubungan dan saling terkait, mereka adalah satu kesatuan, dan kita harus melakukan upaya yang baik ke dalam ketiganya untuk menjalani hidup yang seimbang dan sehat. Mengatur ulang prioritas hidup sesuai dengan ajaran Islam, dan menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam setiap aspek kehidupan adalah jalan terpendek untuk dekat dengan Allah SWT. 

Kelima, sholat tepat waktu. Seorang Muslim berada paling dekat dengan Allah ketika dahi berada di tanah dalam keadaan sujud, dan Allah menyukai sholat tepat waktu sebagai amal terbaik dari seorang mukmin.n Ratna Ajeng Tejomukti  

Sumber: aboutislam 

KHAZANAH REPUBLIKA

Muslim Harus Tahu Nikmatnya Dekat Dengan Allah

Dalam pelajaran TAUHID, kita diajarkan agar dekat dengan Allah. SSebagai gambaran, coba renungkan apabila kita dekat dengan penguasa setempat seperti raja atau gubernur di kota A. Kalau kita dekat dengan raja wilayah A, tentu hidup kita akan nyaman, aman, terjamin makan dan minum serta tidak ada yang perlu kita takutkan secara berlebihan karena kita dekat dengan raja. Kapanpun kita butuh sesuatu di wilayah A, kita tinggal hubungi Raja tersebut.

Karena sebagian orang berusaha dekat dengan raja & penguasa dengan mencari ridha raja bahwa  (maaf) dengan cara menjilat sekalipun

Saudaraku yang semoga disayangi Allah, mengapa kita tidak berpikir demikian juga. Kita berusaha dekat Allah. Allah bukan hanya penguasa dan raja wilayah A, tetapi penguasa langit dan bumi

وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ

“ Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi (QS. An-Nuur: 42)

Apabila kita dekat dengan Allah, kita akan merasa nyaman, tenang, tentram dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan selama kita tinggal di atas tanah di bawah langit. Kapanpun kita hubungi Allah, tinggal mengangkat tangan dan sujud. Semoga kita semua bisa dekat dan mengenal Allah dengan mempelajari tauhid terutama asma’ wa sifat.

Penyusun: Raehanul Bahraen

Muslim Afiyah

Teknologi untuk Dekat dengan Allah

ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Menatap, melimpahkan hidayah kepada kita sehingga kita istiqomah dalam meniti jalan yang lurus. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Allah Swt. berfirman, “Katakanlah: sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”. (QS. Al Kahfi [18] : 109)

Saudaraku, teknologi adalah karunia dari Allah Swt. Karena Allah pemilik segala ilmu. Allah yang memberikan karunia akal pikiran dan kesempatan kepada manusia untuk meneliti, mempelajari dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Dan, teknologi adalah buah dari rangkaian proses yang dijalani manusia tersebut.

Dengan berbagai peralatan berteknologi canggih, kita bisa semakin dekat dengan Allah Swt. Akan tetapi dekat itu tidak selalu berpatokan kepada jarak secara fisik. Sebagaimana kita menggunakan ponsel pintar untuk berkomunikasi secara intens dengan orangtua yang posisinya berbeda kota atau berbeda pulau atau bahkan berbeda negara. Jarak fisik memang berjauhan, tapi hati sangat berdekatan.

 

—————————————————————-
Download-lah Aplikasi CEK PORSI HAJI dari Smartphone Android Anda agar Anda juga bisa menerima artikel keislaman ( termasuk bisa cek Porsi Haji dan Status Visa Umrah Anda) setiap hari!
—————————————————————-

Teknologi bisa menjadi jalan kita untuk semakin dekat dengan Allah karena dengan teknologi kita semakin mudah untuk belajar. Teknologi memungkinkan kita bisa ikut majlis talim yang posisinya jauh secara fisik dari kita. Teknologi memungkinkan kita bisa menyaksikan tayangan-tayangan tentang kemegahan alam raya ini, bukti-bukti keagungan Allah untuk kemaslahatan manusia. Maasyaa Allah!

Teknologi pun memang memiliki sisi negatif jikalau kita salah menggunakannya. Akan tetapi, sebagai hamba yang sudah mendapat hidayah maka semestinya kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dalam menggunakan fasilitas teknologi. Sehingga teknologi bisa menjadi jalan bagi kita untuk semakin dekat dengan Allah dan semakin yakin kepada-Nya. Insyaa Allah!

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

[smstauhiid]