Berikut ini doa di hari Arafah mustajab. Doa yang dibaca pada hari Arafah memiliki keutamaan khusus dan diyakini sebagai waktu yang sangat diterima oleh Allah SWT. Namun, tidak ada doa tertentu yang secara khusus dijamin akan dikabulkan ketika dibaca di Arafah.
Banyak umat Muslim yang menjalankan ibadah haji akan menghabiskan waktu di Arafah dengan berdoa, berzikir, membaca Al-Qur’an, dan beribadah kepada Allah. Mereka memohon ampunan, rahmat, dan berbagai kebutuhan mereka kepada Allah dalam doa-doa mereka.
Saat berdoa dengan hati yang penuh keikhlasan niscaya Allah mendengar dan mengabulkan doa-doanya. Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui segala yang diucapkan oleh hamba-Nya.
Oleh karena itu, ketika berada di Arafah atau di tempat lain, jadikanlah setiap doa sebagai ungkapan hati yang tulus kepada Allah, dengan keyakinan bahwa Dia Maha Penerima doa dan Maha Mengabulkan sesuai dengan kebijaksanaan-Nya.
Doa di Hari Arafah Mustajab
Pertama, diantara doa mustajab di hari Arafah adalah berikut;
اللَّهُمَّ انْقُلْنِي مِنْ ذُلِّ الْمَعْصِيَةِ إلَى عِزِّ الطَّاعَةِ وَاكْفِنِي بِحَلَالِك عَنْ حَرَامِك وَأَغْنِنِي بِفَضْلِك عَمَّنْ سِوَاكَ وَنَوِّرْ قَلْبِي وَقَبْرِي وَأَعِذْنِي مِنْ الشَّرِّ كُلِّهِ، وَاجْمَعْ لِي الْخَيْرَ إنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
Allāhummanqulnī min dzullil ma‘shiyati ilā ‘izzit thā‘ah, wakfinī bi halālika ‘an harāmik, wa aghninī bi fadhlika ‘an man siwāk. Wa nawwir qalbī wa qabrī. Wa a‘idznī minas syarri kullih. Wajma‘ liyal khayr. Innī as’alukal hudā wat tuqā, wal ‘afāfa, wal ghinā.
Artinya, “Ya Allah, pindahkan aku dari rendahnya kemaksiatan ke kemuliaan taat. Cukupilah aku dengan halal-Mu dari barang haram-Mu. Genapilah diriku dengan kemurahan-Mu dari zat selain diri-Mu. Terangilah hati dan kuburku. Lindungilah aku dari segala bentuk kejahatan. Kumpulkanlah segala kebaikan pada diriku. Aku memohon kepada-Mu petunjuk, takwa, kecukupan, dan kekayaan.”
Kedua, doa yang sering dibaca oleh jamaah haji saat berada di Arafah:
“لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد، وهو على كل شيء قدير”
La ilaha illlallah wahdah ula syarikalahu, lahul hamdu wahuwa ala kulli syain qadir
“Pada hakikatnya, tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala puji. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu.”
Ketiga, membaca doa ini;
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِي نَقُولُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ ، اللَّهُمَّ لَكَ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي وَإِلَيْكَ مَآبِي وَلَكَ رَبِّ تُرَاثِي ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَاتِ الْأَمْرِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَجِيءُ بِهِ الرِّيحُ “
‘Allahumma lakal hamdu kalladzi naqulu wa khairom mimma naqulu, allahumma sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati wa ilaika ma-abi wa laka rabbi turatsi, allahumma inni a’uzu bika min ‘azabil qobri wa waswasatis shodri wa syatatil amri, allahumma inni a’uzu bika min syarrima taji-u bihir rihu.
Ya Allah, bag-iMu pujian seperti yang kami ucapkan, dan lebih baik dari apa yang kami ucapkan. Ya Allah, untuk-Mu salatku, ibadah hajiku, untuk-Mu kehidupanku dan kematianku dan kepada-Mu kami akan kembali, untuk-Mu kami tunjukkan ibadahku.
Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari siksa neraka, dari hati yang ragu dan dari tercerai berainya urusan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari yang terburuk yang didatangkan oleh angin.’”
Demikian doa di hari Arafah mustajab. Semoga bermnafaat.