Jumat Hari Pilihan bagi Umat Islam, Sabtu untuk Yahudi dan Ahad untuk Nasrani

Jum’at dikenal pula sayyidul ayyam (penghulu) diantara hari-hari dalam sepekan, bahkan Jum’at juga merupaka hari raya umat Islam, hari yang istimewa bagi umat Islam.

Bila pada hari-hari yang lain, saat tergelincirnya matahari, umat Islam memulai shalat dhuhur, tetapi tidak pada hari Jum’at, umat Islam melaksanakan shalat 2 raka’at shalat Jum’at disertai khutbah Jum’at.

Berbeda dengan umat-umat lain, umat lain jutsru dijauhkan oleh Allah dari hari Jum’at, tetapi mereka diberi hari yang lain. Misalnya Yahudi hari Sabtu, dan Nasrani hari Ahad.

***

Rasulullah shalla Allahu alaihi wa sallam bersabda:

أضل الله عن الجمعة من كان قبلنا فكان لليهود يوم السبت وكان للنصارى يوم الأحد فجاء الله بنا فهدانا الله ليوم الجمعة فجعل الجمعة والسبت والأحد وكذلك هم تبع لنا يوم القيامة نحن الآخرون من أهل الدنيا والأولون يوم القيامة المقضي لهم قبل الخلائق
(م ن هـ) عن حذيفة وأبي هريرة.

“Allah telah menjauhkan bagi orang sebelum kita dari hari Jumat. Bagi Yahudi ada hari Sabtu. Bagi Nasrani ada hari Ahad. Lalu Allah memberi hidayah kepada kita di hari Jumat. Allah menjadikan (urutan) hari adalah Jumat, Sabtu dan Ahad. Demikian halnya mereka mengikuti kita di hari kiamat. Kita ini pendatang terakhir di dunia, namun golongan pertama di hari kiamat yang akan mendapatkan keputusan dari Allah sebelum makhluk yang lain” (HR Muslim, Nasai dan Ibnu Majah dari Hudzaifah dan Abu Hurairah)

Oleh : Ust. Ma’ruf Khozin

 

MuslimMediaNews

Keutamaan Amalan Sunnah Malam Jumat

Jumat merupakan hari agung yang disebut Rasulullah sebagai sayyidul ayyam. Berbeda dengan perhitungan dalam kalender Masehi yang memulai hari baru pada tengah malam, kalender hijriyah memulai hari sejak Maghrib tiba.

Malam Jumat dengan demikian- merupakan bagian dari hari Jumat.

“Sesungguhnya hari Jumat adalah tuannya hari dan paling agung di sisi Allah” (HR. Ibnu Majah; hasan)

“Hari yang paling baik saat terbitnya matahari adalah hari Jumat. Pada hari tersebut adalah Adam diciptakan, Adam dimasukkan ke dalam surga dan Adam dikeluarkan dari surga. Hari kiamat tidaklah terjadi kecuali pada hari Jumat” (HR. Muslim)

Sebagian amal yang disunnahkan pada hari Jumat, bisa dikerjakan di malam Jumat. Inilah yang dimaksud amalan sunnah di malam Jumat, sebagaimana dibeberkan bersamadakwah:

Membaca surat Al Kahfi

 

 

Membaca surat Al Kahfi merupakan amalan sunnah di malam Jumat. Bisa pula dikerjakan di siang hari Jumat.

“Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, maka akan dipancarkan cahaya untuknya antara dirinya hingga Baitul Atiq” (HR. Al-Hakim, Al-Baihaqi dan Ad-Darimi; shahih)

Dalam hadits yang lain diterangkan bahwa keutamaan membaca surat Al Kahfi di hari Jumat bertahan hingga satu pekan.

“Barangsiapa membaca Surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka dia diterangi oleh cahaya antara dua Jumat” (HR. An Nasai, Baihaqi dan Al Hakim; shahih)

Membaca shalawat

Amalan sunnah lainnya di hari atau malam Jumat adalah membaca shalawat. Bahkan Rasulullah menganjurkan memperbanyak membaca shalawat. Di antara keutamaan membaca shalawat adalah sebagaimana yang diterangkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sendiri bahwa muslim yang paling banyak membaca shalawat kelak akan menjadi orang yang paling dekat dengan beliau di surga.

“Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada setiap hari Jumat. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap hari Jumat. Barangsiapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi; hasan lighairihi). [ ]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2260321/keutamaan-amalan-sunnah-malam-jumat#sthash.5YrNghaB.dpuf

————————————————–

Apa saja yang bisa kita lakukan di malam dan hari Jumat? Klik link-link di bawah ini.

Mata Hati Ditutup Jika Tinggalkan Salat Jumat

Salat Jumat Menghapus Dosa Sepekan

Inilah 10 Keutamaan Hari Jumat

3 Hal yang Perlu Diingat di Hari Jumat

Cerita Lucu Pemuda yang Bersedekah di Hari Jumat

Berdagang Setelah Shalat Jumat

Hari Jumat, Hadiah Tepat untuk Umat Muhammad

Jangan Sia-siakan Sunah di Malam dan Hari Jumat

Mata Hati Ditutup Jika Tinggalkan Salat Jumat

SUNGGUH akan merugi apabila tidak mengerjakan atau melaksanakan salat Jumat karena didalamnya terdapat pahala yang besar. Apa keutamaan salat Jumat dan bagaimana ancaman bagi orang yang tidak mau mengerjakan salat Jumat atau dengan sengaja meninggalkan salat Jumat?

Allah SWT berfirman dalam Kitab-Nya :

“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumu’ah: 9)

Karenanya, meninggalkan salat Jumat tanpa sebab yang syar’i seperti sakit parah, safar, hujan sangat lebat adalah dosa besar.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah memperingatkan dengan keras atas siapa saja yang melalaikannya,

“Hendaknya suatu kaum berhenti dari meninggalkan salat Jumat atau Allah akan menutup hati mereka kemudian menjadi bagian dari orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah dan Ibnu Umar)

Dalam Musnad Ahmad dan Kutub Sunan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Siapa yang meninggalkan tiga kali salat Jumat karena meremehkannya, pasti Allah menutup mati hatinya.”

Diriwayatkan dari Usamah Radhiyallahu ‘Anhu, RasulullahShallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

“Siapa yang meninggalkan tiga Jum’at (shalatnya) tanpa udzur (alasan yang dibenarkan) maka ia ditulis termasuk golongan orang-orang munafik.” (HR. Al-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir dan dishahihkan Syaikh Al-Albani)

Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkehendak akan membakar rumah-rumah yang di dalamnya terdapat para lelaki yang meninggalkan salat Jumat. Beliau bersabda,

“Sungguh aku berkeinginan menyuruh seseorang untuk salat mengimami manusia kemudian aku membakar rumah-rumah para lelaki yang meninggalkan salat Jumat.” (HR. Muslim)

Imam Nawawi rahimahullaah menjelaskan dalam satu riwayat bahwa shalat yang dimaksud adalah salat Isya, dalam riwayat lain salat Jumat, dan dalam riwayat lainnya salat secara mutlak. Semuanya sahih dan tidak saling menafikan. (Lihat: Syarah Muslim oleh Imam Nawawi: 5/153-154)

Karenanya, para pemuda dan siapa saja yang terlanjur meremehkan salat Jumat dan beberapa kali meninggalkannya agar segera bertobat kepada Allah dengan penyesalan yang dalam. Bertekad untuk tidak mengulanginya. Kemudian menanamkan azam dalam diri akan menjaga salat Jumat. Jika tidak, khawatir Allah menutup pintu hidayah, sehingga ia meninggal di luar Islam. Wallahu Ta’ala A’lam. []

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2364920/mata-hati-ditutup-jika-tinggalkan-salat-jumat#sthash.yk0sfkCv.dpuf

3 Hal yang Perlu Diingat di Hari Jumat

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu ‘Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Hari Jumat adalah hari terbaik kaum muslimin. Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah menyampaikan, hari Jum’at adalah sebaik-baik hari yang disinari matahari.

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ

Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling afdhal adalah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan, dan pada hari itu juga ditiup sangkakala dan akan terjadi kematian seluruh makhluk.” (HR. Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim dengan sanad yang shahih)

خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا

Hari terbaik yang disinari matahari adalah hari Jum’at. Pada hari itu Nabi Adam diciptakan, dimasukkan surga, dan pada hri itu pula ia dikeluarkan darinya.” (HR. Muslim)

Karenanya, wajib bagi setiap muslim memahami kedudukan hari ini dan keistimewaanya. Tujuannya, supaya bisa memanfaatkan hari tersebut untuk memperbanyak ibadah dan ketaatan, memperbanyak shalat atas Nabi, dan memperbanyak doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Ibnul qayyim berkata, “Adalah di antara petunjuknya Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengagungkan hari (Jum’at) ini dan memuliakannnya, serta mengistimewakannya dengan ibadah yang dikhususkan pada hari tersebut yang tidak dikhususkan pada hari lainnya. . .” (Zaad al-Ma’ad: 1/378)

Di hari ini, ada tiga perkara istimewa yang hendaknya diperhatikan, jangan dilupakan.

Pertama, Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, jangan lupa bershalawat atas beliau. [Baca: Perbanyaklah Shalawat Pada Hari Jum’at !!]

Dari Aus bin Aus Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ

Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling afdhal adalah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan, dan pada hari itu juga ditiup sangkakala dan akan terjadi kematian seluruh makhluk. Oleh karena itu perbanyaklah shalawat di hari Jum’at, karena shalawat akan disampaikan kepadaku….” (HR. Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim)

Memperbanyak shalawat untuk Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pada hari Jum’at yang menjadi sayyidul ayyam menunjukkan kemuliaan pribadi beliau sebagai sayyidul anam (pemimpin manusia).

Shalawat termasuk ibadah yang paling afdhal. Dan dilaksanakan pada hari Jum’at jauh lebih utama daripada dilaksanakan pada hari selainnya, karena hari Jum’at memiliki keistimewaan dibandingkan hari yang lain. Dan melaksakan amal yang afdhal pada waktu yang afdhal adalah lebih utama dan lebih bagus. (lihat ‘Aunul Ma’bud: 2/15)

Kedua, siapkan cahaya yang menerangi dirimu di akhirat dengan membaca surat Al-Kahfi. [Baca: Malam Jum’at Disunnahkan Baca Surat Al-Kahfi, Bukan Surat Yasin]

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhuma, berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua Jum’at.

Al-Mundziri berkata: “Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Bakr bin Mardawaih dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa.” (Dari kitab at-Targhib wa al- Tarhib: 1/298)

Ketiga, waktu mustajab, jangan lupa engkau bersungguh-sungguh berdoa padanya. [Baca: Manfaatkan Waktu Mustajab (Dikabulkan Doa) di Sore Hari Jum’at!]

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah radliyallah ‘anhu, dia bercerita: “Abu Qasim (Rasululah) shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا مُسْلِمٌ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

Sesungguhnya pada hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya.”

Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, yang kami pahami, untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat).” (Muttafaq ‘Alaih)

Pendapat mayoritas ulama, waktu tersebut berada di penghujung hari Jum’at. Pendapat lain menyebutkan waktu tersebut berada sejak duduknya imam di atas mimbar sampai berakhirnya shalat.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah merajihkan pendapat pertama. Beliau berkata, “yang ini merupakan pendapat yang paling rajih dari dua pendapat yang ada. Ia adalah pendapat Abdullah bin Salam, Abu Hurairah, Imam Ahmad, dan beberapa ulama selain mereka.” (Zaad al Ma’ad: I/390)

Namun beliau juga mengatakan, pengabulan doa itu diharapkan juga  pada saat shalat. Sehingga kedua waktu tersebut merupakan waktu ijabah (pengabulan) doa, meskipun saat yang khusus itu ada di ujung hari setelah shalat shalat ‘Ashar.

Penutup

3 perkara di atas termasuk bagian keistimewaan hari Jum’at. Tiga amal istimewa di dalamnya, shalawat atas Nabi, membaca surat Al-Kahfi, dan berdoa untuk kebiakan dunia dan akirat kita. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]

 

Oleh: Badrul Tamam

– See more at: http://www.voa-islam.com/read/ibadah/2016/01/21/41791/di-hari-jumat-jangan-lupakan-3-hal-ini/#sthash.zTNTKQyA.dpuf

Hari Jumat, Hadiah Tepat untuk Umat Muhammad

ALLAH Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya diwajibkan (menghormati) hari Sabtu atas orang-orang (Yahudi) yang berselisih padanya. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar akan memberi putusan di antara mereka di hari kiamat terhadap apa yang telah mereka perselisihkan itu.” (QS. an-Nahl: 124).

Ibnu Katsir menjelaskan tafsir ayat ini,

Allah menentukan setiap penganut agama untuk memilih satu hari istimewa dalam sepekan. Hari untuk berkumpul bersama dalam rangka melakukan ibadah. Allah syariatkan untuk umat ini (umat Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam) agar mereka memuliakan hari jumat. Karena itu hari keenam, di mana Allah sempurnakan makhluk-Nya. Dan itu nikmat sempurna bagi mereka.

Selanjutnya Ibnu Katsir menyebutkan keterangan sebagian ahli tafsir,

Ada yang menyatakan bahwa Allah mensyariatkan kepada bani israil melalui Musa untuk memuliakan hari jumat. Namun mereka menolaknya dan memilih hari sabtu. Mereka meyakini, di hari sabtu, Allah tidak menciptakan makhluk apapun, karena telah Allah sempurnakan di hari jumat. Akhirnya Allah tetapkan ibadah hari sabtu itu sebagai kewajiban untuk mereka dalam taurat. Allah wasiatkan agar mereka komitmen dengan hari sabtu dan berusaha menjaganya. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/612).

Demikian pula dengan nasrani. Al-Hafdiz Ibnu Katsir melajutkan keterangannya,

Mereka terus konsisten dengan ibadah hari sabtu, sampai Allah mengutus Isa bin Maryam. Selanjutnya ada banyak versi di sana. Ada yang mengatakan, Allah memindahkannya kepada hari ahad. Ada yang mengatakan, mereka tidak meninggalkan syariat taurat, selain beberapa hukum yang dihapus dengan injil. Mereka terus konsisten dengan hari sabtu, hingga Allah mengangkat Isa. Kemudian, oleh orang nasrani, itu diubah menjadi hari ahad di zaman kerajaan Konstatinopel. Agar berbeda dengan orang yahudi. Mereka juga melakukan salat menghadap ke timur, ke arah batu di timur al-Aqsha. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/612).

Karena itulah, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sangat membanggakan adanya hari jumat. Karena berarti kita benar. Kita memuliakan hari jumat, dan itu sesuai dengan apa yang Allah pilihkan. Sementara pilihan yahudi dan nasrani meleset.

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu menceritakan, Ketika hari jumat, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah mengingatkan,

“Kita adalah umat terakhir namun pertama di hari kiamat. Kitalahlah yang pertama kali masuk surga. Meskipun mereka mendapatkan kitab suci sebelum kita dan kita mendapatkan kitab suci setelah mereka. Lalu mereka menyimpang dan kita ditunjukkan Allah kepada kebenaran dalam hal yang mereka perselisihkan. Inilah hari mereka yang mereka menyimpang darinya dan Allah tunjukkan kepada kita. Beliau bersabda lagi: Hari jumat adalah hari kita dan esoknya hari Yahudi dan setelah besok adalah hari nasrani.” (HR Muslim 2017).

Sudah selayaknya kaum muslimin bersyukur dengan dijadikannya hari jumat sebagai hari besar untuk mereka dalam setiap pekan. Saatnya memuliakan hari jumat. Allahu alam. [Ustadz Ammi Nur Baits]

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2342894/hari-jumat-hadiah-tepat-untuk-umat-muhammad#sthash.lz5pqDoS.dpuf

Jangan Sia-siakan Sunah di Malam dan Hari Jumat

HARI Jumat adalah hari besar dalam agama Islam. Karena itu, sepatutnya kita menghormatinya dengan melakukan beberapa amalan sunah pada malam dan hari Jumat.

Inilah antara lain beberapa amalan sunah malam/hari Jumat:

Banyak berdoa “Pada hari Jumat, ada satu saat dimana tidak seorang muslim pun yang memohon suatu kebaikan kepada Allah di saat itu melainkan Allah pasti akan mengabulkan permohonannya, dan itu adalah sesudah salat Ashar” (HR. Ahmad, Shohih)

Banyak baca salawat “Harimu yang paling utama adalah hari Jumat karena itu perbanyaklah membaca salawat atasku, karena sesungguhnya bacaan salawatmu akan disampaikan kepadaku..” (Shohih, HR. Bukhori, Muslim, Abu Daud, Nasa’i)

Membaca Surat Al-Kahfi “Barang siapa membaca surat Kahfi pada hari Jum’at, maka ia akan diberi cahaya yang dapat meneranginya diantara dua hari Jum’at” (Shohih, HR Nasa’i, Baihaqi, dan Hakim)

Mandi dan berdandan. “Adalah kewajiban atas setiap muslim untuk mandi, memakai wangi-wangian, dan memakai siwak pada hari Jumat” (Shohih, HR. Ahmad)

Bersegera menuju ke masjid “Sesungguhnya manusia itu di hari kiamat akan duduk berurutan menurut kesegaraan mereka dalam pergi ke masjid untuk salat Jumat, yakni yang pertama, kedua, ketiga, keempat, sedangkan yang keempat itu tidaklah jauh dari Allah” (Shohih, HR. Ibnu Majah)

Salat sunah sebelum masuk waktu salat Jumat. “Barangsiapa yang mandi pada hari Jumat dan datang ke masjid untuk salat Jumat, kemudian salat sunah semampunya, kemudian mendengarkan khutbah hingga selesai, kemudian salat berjemaah, maka diampunilah dosa-dosanya yang ada di antara Jumat itu dan Jumat berikutnya dan ditambah lagi tiga hari” (Shohih, HR. Muslim). []

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2353667/jangan-sia-siakan-sunah-di-malam-dan-hari-jumat#sthash.agdy5zKo.dpuf

Hari Jumat, Hadiah Tepat untuk Umat Muhammad

ALLAH Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya diwajibkan (menghormati) hari Sabtu atas orang-orang (Yahudi) yang berselisih padanya. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar akan memberi putusan di antara mereka di hari kiamat terhadap apa yang telah mereka perselisihkan itu.” (QS. an-Nahl: 124).

Ibnu Katsir menjelaskan tafsir ayat ini,

Allah menentukan setiap penganut agama untuk memilih satu hari istimewa dalam sepekan. Hari untuk berkumpul bersama dalam rangka melakukan ibadah. Allah syariatkan untuk umat ini (umat Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam) agar mereka memuliakan hari jumat. Karena itu hari keenam, di mana Allah sempurnakan makhluk-Nya. Dan itu nikmat sempurna bagi mereka.

Selanjutnya Ibnu Katsir menyebutkan keterangan sebagian ahli tafsir,

Ada yang menyatakan bahwa Allah mensyariatkan kepada bani israil melalui Musa untuk memuliakan hari jumat. Namun mereka menolaknya dan memilih hari sabtu. Mereka meyakini, di hari sabtu, Allah tidak menciptakan makhluk apapun, karena telah Allah sempurnakan di hari jumat. Akhirnya Allah tetapkan ibadah hari sabtu itu sebagai kewajiban untuk mereka dalam taurat. Allah wasiatkan agar mereka komitmen dengan hari sabtu dan berusaha menjaganya. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/612).

Demikian pula dengan nasrani. Al-Hafdiz Ibnu Katsir melajutkan keterangannya,

Mereka terus konsisten dengan ibadah hari sabtu, sampai Allah mengutus Isa bin Maryam. Selanjutnya ada banyak versi di sana. Ada yang mengatakan, Allah memindahkannya kepada hari ahad. Ada yang mengatakan, mereka tidak meninggalkan syariat taurat, selain beberapa hukum yang dihapus dengan injil. Mereka terus konsisten dengan hari sabtu, hingga Allah mengangkat Isa. Kemudian, oleh orang nasrani, itu diubah menjadi hari ahad di zaman kerajaan Konstatinopel. Agar berbeda dengan orang yahudi. Mereka juga melakukan salat menghadap ke timur, ke arah batu di timur al-Aqsha. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/612).

Karena itulah, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sangat membanggakan adanya hari jumat. Karena berarti kita benar. Kita memuliakan hari jumat, dan itu sesuai dengan apa yang Allah pilihkan. Sementara pilihan yahudi dan nasrani meleset.

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu menceritakan, Ketika hari jumat, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah mengingatkan,

“Kita adalah umat terakhir namun pertama di hari kiamat. Kitalahlah yang pertama kali masuk surga. Meskipun mereka mendapatkan kitab suci sebelum kita dan kita mendapatkan kitab suci setelah mereka. Lalu mereka menyimpang dan kita ditunjukkan Allah kepada kebenaran dalam hal yang mereka perselisihkan. Inilah hari mereka yang mereka menyimpang darinya dan Allah tunjukkan kepada kita. Beliau bersabda lagi: Hari jumat adalah hari kita dan esoknya hari Yahudi dan setelah besok adalah hari nasrani.” (HR Muslim 2017).

Sudah selayaknya kaum muslimin bersyukur dengan dijadikannya hari jumat sebagai hari besar untuk mereka dalam setiap pekan. Saatnya memuliakan hari jumat. Allahu alam. [Ustadz Ammi Nur Baits]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2342894/hari-jumat-hadiah-tepat-untuk-umat-muhammad#sthash.2UxJsz8w.dpuf

Mengapa Hari Jumat Ada dalam al-Qur’an?

HARI Jumat adalah satu-satunya hari yang tertera sebagai nama sebuah surat dalam al-Quran. Tentu saja banyak keutamaan di hari Jumat ini. Bagaimana asal-usul hari Jumat ini dalam al-Quran?

Surat Al-Jumu’ah merupakan surat ke-62 dalam Al-Qur’an. Surat ini tergolong surat Madaniyah yang terdiri atas 11 ayat. Dinamakan Al Jumu’ah yang berarti hari jum’at diambil dari perkataan Al Jumu’ah yang terdapat pada ayat ke 9 surat ini.

Adapun isi pokok yang terkandung di dalam surat Al-Jumu’ah yang antara lain:

Pokok-pokok isi surat Al-Jumu’ah

1. Menjelaskan sifat-sifat orang-orang munafik dan sifat-sifat buruk pada umumnya, diantaranya berdusta, bersumpah palsu dan penakut
2. Mengajak orang-orang mukmin supaya taat dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya dan supaya bersedia menafkahkan harta untuk menegakkan agama-Nya sebelum ajal datang.

Isi kandungan surat Al Jumu’ah ayat 9-10

Maksudnya, apabila imam naik maimbar dan muazzin telah azan di hari jumu’at, maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalkan semua pekerjaannya.

Tafsirnya, seruan Allah terhadap orang-orang beriman atau umat Islam yang telah memenuhi syarat-syarat sebagai mukallaf untuk untuk melaksanakan salat jumu’at umat Islam diwajibkan untuk meninggalkan segala pekerjaannya, seperti menuntut ilmu dan jual beli. Umat islam yang memenuhi sruan Allah tersebut tentu akan memperoleh banyak hikmah.

Umat Islam yang telah selesai menunaikan shalat diperintahkan Allah untuk berusaha atau bekerja agar memperoleh karunia-Nya, seperti ilmu pengetahuan, harta benda, kesehatan dan lain-lain. Dimana pun dan kapanpun kaum muslimin berada serta apapun yang mereka kerjakan, mereka dituntut oleh agamanya agar selalu mengingat Allah. Mengacu kepada QS al-Jumuah 9-10 umat Islam diperintahkan oleh agamanya agar senantiasa berdisiplin dalam menunaikan ibadah wajib seperti salat, dan selalu giat berusaha atau bekerja sesuai dengan nilai-nilai Islam seperti bekerja keras dan belajar secara sungguh-sungguh.

Selain berisikan perintah melaksanakan salat jumu’at juga memerintahkan setiap umat Islam untuk berusaha atau bekerja mencari rezeki sebagai karunia Allah SWT. Ayat ini memerintahkan manusia untuk melakukan keseimbangan antara kehidupan di dunia dan mempersiapakan untuk kehidupan di akhirat kelak. Caranya, selain selalu melaksanakan ibadah ritual, juga giat bekerja memenuhi kebutuhan hidup.

Asbabun Nuzul

Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa Dia-lah yang mengutus kepada bangsa Arab yang masih buta huruf, yang belum tahu membaca dan menulis pada waktu itu, seorang Rasul dari kalangan mereka juga, yaitu Nabi Muhammad SAW. dengan tugas:

a. Membacakan ayat suci Alquran yang di dalamnya terdapat petunjuk dan bimbingan untuk memperoleh kebaikan dunia dan akhirat.

b. Membersihkan mereka dari akidah yang menyesatkan, dosa kemusyrikan, sifat-sifat jahiliah yang biadab sehingga mereka itu berakidah tauhid meng Esa-kan Allah SWT, tidak tunduk kepada pemimpin-pemimpin yang menyesatkan mereka dan tidak percaya lagi kepada sembahan mereka seperti batu, pohon kayu dan sebagainya.

c. Mengajarkan kepada mereka syariat agama beserta hukum-hukumnya serta hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya.

Disebutkan secara khusus bangsa Arab yang buta huruf itu, tidaklah berarti bahwa kerasulan Nabi Muhammad itu terbatas hanya kepada bangsa Arab saja; tetapi kerasulan Nabi Muhammad itu umum meliputi semua makhluk terutama jin dan manusia. [nofeehost]

sumber: Islam Pos