Kemenag Pusat Sidak Travel Umrah Bodong

Kementerian Agama (Kemenag) pusat menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa biro umrah yang dicurigai bodong atau tidak berizin di Kota Bandung, Kamis (21/4).

Bekerja sama dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Jawa Barat, dua travel umrah dan haji ilegal ditemukan di lokasi yang sama di Surapati Core, Kota Bandung.

Kasubdit Pembinaan Umrah Kemenag Pusat Arfi Hatim  mendatangi langsung biro perjalanan umrah yang tak terdaftar di Kemenag tersebut. Hasilnya dua biro perjalanan  tidak bisa menunjukan izin operasi.

Dua biro perjalanan umrah yang disidak adalah Cordoba Utama (Corma) dan Mandala Lima Dua Lima Tour and Travel. Keduanya membuka pendaftaran umrah dan haji tanpa izin operasional.

Para staf biro perjalanan Corma Umrah yang pertama disidak terlihat cukup kaget dengan kedatangan Kemenag pusat. Staf Operasionalnya, Dedi Pardiansyah mengaku sistem pemberangkatan perjalanan umrahnya dengan menitipkan pada perusahaan travel Bina Umrah.

Pihaknya hanya menjadi tempat pendaftaran yang akan menyalurkan. “Kami menitipkan jamaah umrah ke Bina Umrah. Kami hanya agen pemasaran,” kata Dedi menjelaskan, Kamis (21/4).

Namun saat diminta menunjukan bukti agen, pihak Corma Umrah tidak dapat menunjukkan. Dengan berdalih kepemilikannya masih orang yang sama.

Hal yang sama juga terjadi di Mandala Lima Dua Lima Tour Travel. Pada papan banner disebutkan menerima perjalanan umrah dan haji. Namun perusahaan ini tidak terdaftar dan berkilah menitipkan jamaah kepada travel yang terdaftar lainnya.

Arfi mengatakan saat ini banyak agen perjalanan umrah dan haji yang menggunakan sistem penitipan jamaah ke biro yang telah terdaftar. Padahal sistem seperti itu dinilai ilegal.

“Mereka tidak berhak menerima pendaftaran umrah dan memberangkatan. Karena banyak yang sekarang memberangkatkannya nitip-nitip ke yang punya izin. Sesuai undang-undang itu tidak boleh,” kata Arfi.

Pemanggilan pemilik diharapkan menjadi langkah tegas untuk menertibkan biro perjalan umrah bodong di Kota Bandung. Untuk sementara pihaknya meminta dua biro tersebut mengganti banner yang menunjukan pendaftaran perjalanan haji dan umrah.

 

 

sumber: Republika Online

Visa Umrah Diusulkan Gunakan Sistem Elektronik

Visa umrah jemaah haji asal Indonesia kerap bermasalah. Terakhir, terdapat masalah karena keterlambatan kedatangan stiker.

Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Rinto Rahardjo, meminta Indonesia ikut menggunakan sistem visa elektronik bagi jemaah umroh. Ia menilai sistem ini lebih efisien, karena akan menghilangkan ketergantungan kepada stiker.

“Mengusulkan agar visa menggunakan sistem elektronik seperti di Turki, jadi tidak tergantung stiker,” kata Rinto kepada Republika, Selasa (5/4).

Rinto mengatakan, usulan ini sebenarnya sudah sering dijadikan masukan oleh para travel, namun belum direalisasikan sampai hari ini. Ia merasa, permasalahan kehabisan stiker akan menimbulkan kerugian dari beberapa aspek, seperti ketentuan tiket.

Ia membenarkan permasalahan ketentuan tiket yang terjadi belakangan, dikarenakan kehabisan stiker dan masih menunggu kiriman tiket dari Arab Saudi. Rinto memperkirakan stiker itu akan datang hari Selasa (5/4), sehingga jemaah umroh sudah bisa diberangkatkan pada Rabu (6/4).

Meski begitu, ia menyayangkan kondisi kehabisan stiker dapat terjadi kembali, karena kendala serupa hampir setiap tahun terjadi di Indonesia. Rinto menambahkan, seharusnya stiker sudah didatangkan sebelum stok yang ada habis, dan tidak terulang kembali pada pelaksanaan umroh tahun ini.

 

 

sumber: Republika Online