Ini Pintu Masuk dan Waktu yang Diperuntukkan bagi Jamaah Perempuan Berkunjung ke Raudhah

MADINAH – Pimpinan tertinggi Masjid Nabawi telah menetapkan aturan dan waktu waktu bagi perempuan yang akan beribadah di raudhah dan ziarah ke makam Nabi Muhammad.

Raudhah yang merupakan tempat istimewa bagi umat Muslim di dunia ketika berada di Masjid Nabawi. Dulunya area ini berada di antara rumah Nabi Muhammad dan mimbar khutbah di Masjid Nabawi yang asli.

Demi ketertiban ibadah, petugas mengatur supaya jamaah bergantian berdoa di Raudhah. Selain waktu berkunjung, pintu masuk bagi jamaah laki-laki dan perempuan pun berbeda.

Petugas Perlindungan Jemaah (Linjam) Sektor Khusus Masjid Nabawi Brigadir Restu Fitri Adryan mengatakan jemaah perempuan masuk dari Pintu (Gate) 25. Sedangkan waktu kunjung setelah shalat subuh hingga menjelang zhuhur, lalu ba’da zhuhur hingga ashar, kemudian ba’da shalat isya hingga hampir tengah malam.

Jamaah perempuan masuk per kelompok. Jamaah Indonesia dikumpulkan dengan jamaah dari Malaysia, Filipina, dan Thailand. Askar yang memandu biasanya membawa papan bertuliskan “Kumpulan Berbahasa Melayu”.

Brigadir Restu menyarankan sebaiknya jamaah yang hendak ke Raudhah datang pada saat ba’da subuh atau isya karena waktu kunjung lebih panjang.

“Saat ini jamaah sudah mulai ramai mengujungi Raudhah, maka akan lebih baik datang saat ba’da subuh atau isya supaya lebih leluasa menunggu antrean menuju Raudhah,” ujarnya.

Berdasarkan info, pintu dibuka ba’da subuh hingga pukul 09.30 Waktu Arab Saudi (WAS). Untuk siang hari, ba’da zuhur sampai pukul 15.30 WAS. Total jamaah perempuan mengantre lebih kurang selama dua jam. “Sedangkan kalau malam antrean setelah shalat hingga 23.30 WAS,” lanjutnya.

Selain air zam-zam, jemaah perempuan juga sebaiknya membawa bekal makanan ringan, seperti roti, biskuit, atau kurma untuk mengganjal perut selama mengantre.

OKEZONE

Sebanyak 1,018 Juta Wanita Berhaji di Tahun 2017

Sebanyak 1.334.080 pria dan 1.018.042 wanita telah melakukan haji tahun ini. Daya ini mengacu pada laporan statistik terakhir oleh General Authority for Statistics (GaStat).

Dikatakan jumlah itu juga tercacat pexiarah haji yang datang dari luar Arab Saudi sebanyak 1.752.014 dan jamaah haji domestik yang berusia 600.108.

Seperti dilansir Saudigaztte.com, Laporan tersebut mengatakan bahwa peziarah dari negara-negara Asia non-Arab adalah 1.042.335 yang merupakan sekitar 59,49 persen dari jumlah total peziarah. Sedangkan sebanyak186.873 berasal dari negara-negara Afrika non-Arab dengan rasio 10,67 persen.

Menurut laporan tersebut, ada 84.894 jamaah haji yang berasal dari sejumlah negara Eropa dan 22.268 orang dari Amerika Utara dan Selatan, di samping Australia.

Laporan tersebut mengatakan bahwa peziarah yang berasal dari negara-negara Arab adalah 383.044 orang yang berasal dari negara-negara timur terngah mencapai  32.600 orang.

Dikatakan 229.308 jamaah haji berasal dari berbagai wilayah Kerajaan sementara 370.800 datang dari Makkah dan terdiri dari orang Saudi dan ekspatriat.

Para peziarah yang datang dari Makah terdiri dari 79.116 orang Saudi dan 291.684 orang non-Saudi. Menurut GaStat, 1.648.332 peziarah luar tiba di udara, 14.827 dengan laut dan 88.855 oleh darat.

Laporan tersebut mengatakan bahwa tenaga kerja, yang bertanggung jawab untuk memberikan layanan kepada para peziarah, adalah sebanyak 157.538 orang yang terdiri dari 30.870 pekerja yang menyediakan layanan kesehatan dan ambulans, sebanyak 86.987 orang yang bertanggung jawab atas distribusi listrik dan air, dan 35.938 orang bekerja di sektor transportasi dan logistik lainnya.

Selain itu  selain lebih dari 300.000 personil militer dan sipil yang memberikan keamanan kepada para tamu Allah itu.

 

REPUBLIKA