Percepatan proses kedatangan jamaah haji Indonesia oleh pihak Arab Saudi membawa konsekuensi sebagian jamaah harus mengangkat koper dari pemeriksaan bea cukai ke bus. Seturut keluhan jamaah atas hal itu, Kementerian Haji dan Umrah Saudi (Wizarah) menjanjikan memerintahkan lembaga pengurus barang-barang dan paspor jamaah (wukala) untuk membantu jamaah Indonesia berusia lanjut.
Wizarah juga meminta petugas haji Indonesia untuk menyampaikan kepada jamaah haji yang muda dan kuat untuk tetap membawa barang bawaanya secara mandiri. “Jamaah yang masih kuat dan muda diminta tetap mendorong tas koper serta tas jinjing dengan trolley dari bea cukai ke plaza. Sedangkan pengangkutan dari plaza sampai ke bus akan diangkut ‘umal dari wukala,” ujar Kepala Daker Bandara PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat di Bandara Jeddah, kemarin.
Keluhan jamaah terkait pendorongan koper mandiri itu muncul pada gelombang kedua kedatangan jamaah haji Indonesia di Bandara King Abdulaziz Jeddah. Tak seperti di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, koper jamaah tak langsung dibawa tenaga pengangkut alias ‘umal ke dalam bus.
Di Bandara Jeddah, koper-koper jamaah yang selesai dipindai di bea cukai langsung ditumpuk di troli pendorong dan didorong sendiri oleh jamaah ke paviliun. Kerap satu jamaah mendorongkan troli berisi beberapa koper sebelum troli tersebut diambil alih oleh ‘umal di plaza menjelang sampai di bus.
Terkait keluhan itu, Arsyad Hidayat menemui pihak Kementerian Haji dan Umrah serta pihak wukala. Dalam pertemuan yang digelar pada Ahad (5/8/) siang itu, Arsyad mengungkapkan pihak Saudi berkilah kebijakan pendorongan mandiri oleh jamaah tersebut telah melewati kajian panjang oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
“Kebijakan pengangkutan koper dari paviliun ke plaza merupakan bagian dari kebijakan percepatan pelayanan kedatangan jamaah di Bandara Jeddah. Kebijakan ini dibuat berdasarkan hasil kajian di mana pola lama dianggap cukup memakan waktu,” kata Arsyad.
Sehingga, menurut Arsyad, diberlakukan sistem baru dengan jamaah haji diminta mendorong barang bawaannya dari paviliun ke plaza. Sedangkan koper dari plaza ke bus akan diangkut ‘umal dari wukala.
Menurut Arsyad, kebijakan yang sama diterapkan untuk semua negara. Kendati demikian, atas keluhan yang disampaikan oleh jamaah haji Indonesia Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi (wizarah) memberikan solusi untuk meringankan jamaah haji Indonesia.
“Wizarah meminta wukala menyiapkan ‘umal beserta kereta dorongannya di dekat konter bea cukai khusus untuk jamaah lansia dan sakit untuk mengangkut koper dari counter bea cukai sampai dengan bus,” kata Arsyad.
Wizarah juga meminta petugas haji Indonesia untuk menyampaikan kepada jamaah haji yang muda dan kuat untuk tetap membawa barang bawaanya secara mandiri. Ia juga segera meminta PPIH di embarkasi mensosialisasikan kebijakan baru Arab Saudi tentang penanganan koper di bandara kepada jamaah haji.
Selain itu, para petugas haji juga secara masif akan menyampaikan kebijakan ini kepada jamaah saat mereka tiba di bandara KAA Jeddah. “Kami akan minta PPIH Embarkasi sampaikan kepada jamaah yang akan berangkat. Termasuk teman-teman KBIH juga diharapkan menyampaikan informasi ini,” kata dia.