Jamaah Umroh Harus Penuhi 4 Syarat Ini untuk Bawa Zamzam

Jamaah tidak boleh memasukkan botol Zamzam ke dalam bagasi.

Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA) di Jeddah, Arab Saudi telah menetapkan empat syarat yang harus dipatuhi jamaah umroh jika mereka ingin membawa air Zamzam bersama mereka.

KAIA mengatakan dalam infografik bahwa jamaah haji dan umroh yang kembali ke negaranya tidak boleh memasukkan botol Zamzam ke dalam bagasi yang dikirim. Mereka harus membawanya ke dalam pesawat yang mereka tumpangi.

Dilansir di Saudi Gazette, Jumat (28/4/2023), diberitakan operasi pengiriman membutuhkan pembelian Zamzam dari titik penjualan utama dan hanya botol lima liter yang diperbolehkan. Setiap jamaah umroh yang berangkat dengan penerbangan internasional diperbolehkan membawa satu botol Zamzam, dengan syarat menunjukkan bukti pendaftaran umroh melalui aplikasi Nusuk.

Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi telah menegaskan bahwa syarat mendapatkan izin untuk melakukan umroh tetap wajib bagi para peziarah setelah Ramadhan. Mereka yang ingin melakukan umroh harus mendaftar melalui aplikasi Nusuk atau aplikasi Tawakkalna.

Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi juga tetap memberlakukan persyaratan bebas Covid-19. Selain itu, menyatakan peziarah umroh akan dapat berpindah antara Makkah dan Madinah dan di seluruh kota Arab Saudi setelah mereka tinggal.

Perlu disebutkan Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi sebelumnya telah menetapkan tanggal 10 Syawal sebagai tanggal terakhir bagi peziarah domestik untuk membayar angsuran ketiga dan terakhir dari reservasi haji mereka.

Angsuran akhir berjumlah 40 persen dari biaya yang ditentukan untuk paket yang disetujui selama musim haji ini. Kementerian mengatakan status reservasi akan dikonfirmasi saat menyelesaikan semua cicilan pada waktu yang ditentukan.

Tercatat reservasi akan dibatalkan jika cicilan tidak selesai. Penerbitan izin resmi akan dimulai pada tanggal 15 Syawal, sesuai dengan 5 Mei.

IHRAM

Jamaah Umroh Tempuh Makkah-Madinah dalam Dua Jam dengan Kereta Haramain Express

Kerajaan Arab Saudi terus berupaya menyiapkan layanan terbaik bari para peziarah. Terbaru, sebuah layanan kereta api berkecepatan tinggi sedang disiapkan untuk rute Makkah dan Madinah.

Layanan kereta api berkecepatan tinggi ini memungkinkan jamaah umroh melakukan perjalanan antara kota suci hanya dalam kurun waktu dua jam dan 20 menit. Haramain Express, yang melaju dengan kecepatan tertinggi lebih dari 300 kilometer per jam, adalah bagian dari jaringan transportasi terintegrasi Kerajaan.

Layanan ini juga berhenti di Jeddah dan King Abdullah Economic City. Dilansir di Arab News, Jumat (16/9/2022), kereta tersebut dapat menampung lebih dari 400 penumpang kelas bisnis dan ekonomi. Adapun harga tiket yang dipasang antara 40 riyal hingga 150 riyal Saudi.

Orang-orang dari seluruh dunia diizinkan untuk melakukan umroh selama mereka tinggal di Kerajaan, berkat skema visa yang disediakan oleh Kementerian Haji dan Umroh. Inovasi dan peningkatan layanan ini dilakukan dengan tujuan menawarkan pengalaman budaya dan keagamaan yang bebas masalah bagi jamaah umroh, sejalan dengan tujuan Saudi Vision 2030.

Peziarah yang ingin mengunjungi Arab Saudi untuk melakukan umroh disarankan menggunakan platform Maqam, maqam.gds.haj.gov.sa. Dalam situs tersebut, jamaah dapat membuat semua pengaturan perjalanan yang diperlukan dan memilih paket layanan yang ada.

Adapun pemegang visa kunjungan keluarga dan pribadi dapat melakukan umroh dengan mudah, selama mereka membuat reservasi melalui aplikasi Umrah. Saat ini, Kerajaan Arab Saudi mewajibkan jamaah umroh memiliki asuransi kesehatan yang komprehensif, termasuk pertanggungan biaya pengobatan Covid-19.

IHRAM

Saudi: Jamaah Umroh Bisa Tinggal hingga 90 Hari

Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan jamaah umrah diizinkan untuk tinggal hingga 90 hari dari masa berlaku visa mereka. Tak hanya itu, mereka juga bebas memilih bandara mana pun untuk tiba dan berangkat dari kerajaan.

Menurut Kementerian Haji dan Umrah, tidak ada bandara khusus untuk kedatangan jamaah. Mereka dapat masuk dan keluar dari setiap wilayah Kerajaan, melalui bandara internasional atau regional mana pun.

Dilansir di Gulf News, Ahad (4/9), Kementerian Haji juga mengatakan jamaah umrah dapat tinggal di kerajaan hingga 90 hari. Mereka bebas bergerak di antara kota Makkah, Madinah, maupun kota lainnya di Kerajaan.

Lebih lanjut, mereka menyampaikan peziarah dapat mengajukan visa umrah melalui platform elektronik yang disetujui untuk tujuan tersebut.

Meski telah diberikan sejumlah kemudahaan, peziarah yang memiliki visa umrah disampaikan tetap harus mendapat izin dari aplikasi Eatmarna. Hal ini penting untuk memastikan mereka tidak terinfeksi Covid-19 atau telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. 

Sumber: https://gulfnews.com/world/gulf/saudi/umrah-pilgrims-free-to-arrive–depart-from-any-airport-can-stay-up-to-90-days-1.90304808

IHRAM

Tiga Hal yang Perlu Dilakukan Ketika Jamaah Umroh Positif Omicron

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memantau kasus positif omicron terhadap jamaah umroh. Berdasarkan pemantauan Kemenkes kasus positif terhadap jamaah umroh menurun.

“Meskipun menunjukkan penurunan tetapi peningkatan kasus omicron masih menjadi perhatian pemerintah,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana saat dihubungi Republika, kemarin.

Budi mengatakan, menurut hasil tes PCR pada jamaah umroh yang tiba di tanah air masih ditemukan kasus positif. Pada rombongan kedua terdapat 87 kasus dan pada rombongan ketiga 10 kasus.

Budi memastikan, perlu antisipasi terhadap penularan omicron yang mungkin terbawa masuk oleh jamaah umroh. Menurutnya, ada tiga cara yang perlu dilakukan terhadap jamaah yang positif omicron.

Pertama, jamaah umroh wajib karantina selama tujuha hari setelah kembali ke tanah air. Kedua dilakukan PCR tes saat tiba di tanah air (entry test) dan hari ke enam karantina.

“Jika ditemukan kasus positif maka dilakukan isolasi di RSDC,” katanya.

Selain itu kata Budi, langkah tindaklanjut untuk mengurangi kasus positif antara lain dengan mengedukasi prokes kepada penyelenggara perjalan ibadah umroh (PPIU) dan jamaah umroh. 

“Melakukan evaluasi dan koordinasi secara berkala tehadap pelaksanaan umroh,” katanya.

IHRAM

Jamaah Umroh Keluar Saudi 100 Persen Negatif, Tiba di Indonesia Ada yang Positif Covid-19

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag), Nur Arifin, menyampaikan jamaah umroh telah melaksanakan tes PCR sebelum kepulangan ke Indonesia. Hasil tes menunjukkan mereka negatif Covid-19 dan bisa meneruskan perjalanan.

“Menjelang kepulangan ke Indonesia (hari ke-9) mereka di PCR. Alhamdulillah hasilnya 100 persen atau semuanya negatif. Begitu tiba di Indonesia mereka dites PCR lagi. Nah, di sini baru ada yang positif,” kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (19/1).

Selama perjalanan umroh, jamaah disebut melakukan tes PCR beberapa kali. Tes pertama dilakukan 414 jamaah di Asrama Haji Pondok Gede pada 8 Januari. Hasilnya, semua jamaah dinyatakan negatif Covid-19.

Tes berikutnya dilakukan sesampainya mereka di Saudi. Sesuai aturan Otoritas Bandara Saudi atau GACA, jamaah melakukan karantina selama lima hari. Pada hari keempat, mereka menjalani tes PCR dengan hasil 100 persen negatif.

“Karena negatif semua, maka mereka bisa melaksanakan umroh. Seluruh penyelenggara umroh yang menyertai jamaah senantiasa kita titip pesan untuk mengawal dan mengawasi jamaah, agar disiplin mematuhi protokol kesehatan dan terhindar dari Covid-19,” lanjutnya.

Nur Arifin juga menyampaikan pihaknya rutin melakukan pertemuan dengan Kementerian Kesehatan, untuk membahas perkembangan Covid-19 dan pelaksanaan umroh.

Adapun penerbangan untuk keberangkatan jamaah umroh disebut masih berjalan hingga hari ini. 305 jamaah disebut akan bertolak ke Saudi pukul 19:00 WIB hari ini, menggunakan maskapai Saudi Airlines.

Sebelumnya diberitakan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmidzi, menyebut 87 jamaah umroh asal Indonesia dilaporkan positif terpapar Covid-19. Sepuluh jamaah di antaranya antaranya probable Omicron.

“Dari data ada 87 kasus positif dari jamaah umroh, tadinya ada 28 orang. Sepuluh yang probable Omicron,” kata dia.  

IHRAM

Kemenag Berangkatkan 240 Jamaah Umroh 23 Desember 2021

Kementerian Agama (Kemenag) akan memberangkatkan 240 jamaah umroh untuk pemberangkatan pertama. Direktur Bina Umrah Nur Arifin mengatakan Kemenag dan seluruh asosiasi yang membawahi PPIU sepakat memberangkatkan 240 jamaah umroh pada 23 Desember 2021.

“Kami rapat pada 9 Desember 2021 dengan seluruh asosiasi yang membawahi PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) terkait pemberangkatan pertama umroh pascapandemi Covid-19 telah menyepakati pemberangkatan periode pertama pada 23 Desember 2021,”ujar Arifin kepada Republika.co.id, Ahad (12/12).

Arifin menjelaskan dari hasil rapat tersebut anggota asosiasi banyak yang mengeluhkan peraturan karantina 10 hari bagi jamaah umroh setiba di Indonesia dari Arab Saudi. “Ini sangat memberatkan jamaah karena jamaah harus karantina 14 hari, terdiri sehari sebelum berangkat, tiga hari setiba di Saudi, dan 10 hari setiba di Indonesia,”ujar dia 

Apalagi seluruh biaya karantina menjadi beban jamaah ditambah adanya SE Satgas Covid No 23 Adendum Tahun 2021 yang menerapkan karantina 10 hari ini telah berdampak banyak calon jamaah umroh mengundurkan diri. Kemenag menerima masukan asosiasi tetap ingin perdana memberangkatkan jamaah umroh pada Desember. 

Namun, ada yang menginginkan umroh ditunda dahulu agar mengantisipasi varian baru virus Covid-19 yang bernama Omicron. Hasil rapat pun memutuskan asosiasi menginginkan keberangkatan umroh di Desember dengan kepulangan jamaah pada Januari 2022. Harapan mereka adalah ketika pulang umroh sudah ada perubahan aturan karantina menjadi kurang dari 10 hari.

Kemenag terus melakukan kordinasi dengan berbagai pihak terkait agar visa umroh bisa segera dibuka, antara lain dengan memfinalkan integrasi Siskopatuh dengan Peduli Lindungi dan dengan aplikasi dari Arab Saudi Tawakalna. Mereka juga berkoordinasi dengan platform provider visa Saudi. Tak hanya itu proses koordinasi dengan maskapai penerbangan terus dilakukan.

“Saudi Airlines mengatakan bisa menerbangkan pesawat yang penumpangnya hanya jamaah umroh dua pekan setelah pemesanan. Sementara kita bisa pesan pesawat harus setelah proses pemvisaan selesai,”ujar dia. 

Saat ini, Kemenag sedang melobi maskapai penerbangan langsung Jakarta-Saudi agar bisa lebih cepat memberikan layanan kurang dari dua pekan. Selain Saudi, saat ini Kemenag juga sedang mengubungi Garuda Airlines. Untuk menjaga protokol kesehatan  dan aturan yang berlaku, jumlah jamaah umroh yang berangkat disesuaikan dengan kapasitas pesawat sebanyak 80 persen atau sekitar 300 penumpang.

IHRAM