10 Amalan di Hari Jumat Menurut Ajaran Rasulullah

Hari Jumat digelari Sayyidul Ayyam (tuannya para hari) karena merupakan hari yang istimewa dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan di hari Jumat.

Nah, berikut ini 10 amalan di hari Jumat menurut ajaran Rasulullah SAW yang dihimpun detikSulsel dari laman NU Online. Simak selengkapnya!

Amalan di Hari Jumat


1. Mandi Jumat

Salah satu amalan yang dapat dikerjakan umat muslim di hari Jumat yaitu mandi. Anjuran untuk mandi Jumat ini telah disebutkan dalam beberapa hadits Rasulullah.

Salah satu hadits berkaitan dengan hal ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban, yaitu:

مَنْ أَتَى الْجُمُعَةَ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ النِّسَاءِ فَلْيَغْتَسِلْ وَمَنْ لَمْ يَأْتِهَا فَلَيْسَ عَلَيْهِ غُسْلٌ

Artinya: “Barangsiapa dari laki-laki dan perempuan yang menghendaki Jumat, maka mandilah. Barangsiapa yang tidak berniat menghadiri Jumat, maka tidak ada anjuran mandi baginya”. (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).

Berdasarkan hadits tersebut, dapat dipahami bahwa mandi Jumat disunnahkan bagi orang yang berniat melaksanakan shalat Jumat, meskipun Jumat tidak diwajibkan baginya.

Dengan demikian, kesunnahan mandi Jumat ini tidak hanya berlaku bagi laki-laki yang diwajibkan melakukan Jumat, namun juga berlaku bagi anak kecil, hamba sahaya, perempuan dan musafir yang berniat menghadiri shalat Jumat, meskipun mereka tidak diwajibkan melaksanakan Jumat.

Mandi Jumat dapat dilaksanakan sejak terbit fajar shadiq hingga menjelang pelaksanaan sholat Jumat. Namun, lebih utama jika dilakukan menjelang keberangkatan menuju tempat shalat Jumat.


2. Memotong Kuku dan Mencukur Kumis


Amalan selanjutnya yang dapat dilakukan oleh umat muslim saat Hari Jumat adalah potong kuku dan kumis. Amalan ini dianjurkan dilakukan sebelum sholat Jumat.

Hal ini sebagaimana yang bersumber dari Abu Jafar yang diambil dari kitab Assunanul Kubro.


كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَحِبُّ أَنْ يَأْخُذَ مِنْ شَارِبِهِ وَأَظَافِرِهِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ

Artinya: Nabi SAW biasa mencukur kumis dan kukunya di hari Jumat (HR Imam Al-Baihaqi).


3. Bersegera ke Masjid untuk sholat Jumat

Bagi umat muslim yang hendak melaksanakan sholat Jumat, hendaknya segera menuju masjid untuk menunaikan ibadah lain sebelum sholat Jumat. Dalam kitab Bidayatul Hidayah Imam al-Ghazali menjelaskan tidak terlambat ke masjid adalah salah satu keutamaan shalat Jumat.

Imam Ghazali juga mengatakan, jarak dekatnya manusia melihat Allah SWT saat kiamat bergantung pada waktu datang sholat Jumat. Semakin cepat seseorang datang melaksanakan sholat Jumat, maka semakin dekat jaraknya untuk melihat Tuhan.



4. Berpakaian yang Putih, Rapi, dan Bersih

Umat juga disunnahkan menggunakan pakaian berwarna putih saat melaksanakan sholat Jumat. Menggunakan pakaian putih juga bisa menjadi pengingat kepada pakaian akhir hayat di dunia, yakni kain kafan.

Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah.

Artinya: Kenakanlah pakaian warna putih karena pakaian tersebut lebih bersih dan paling baik. Kafanilah pula orang yang mati di antara kalian dengan kain putih. (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).


5. Menggunakan Parfum atau Wewangian

Sunnah lainnya di hari Jumat yaitu menggunakan parfum atau wewangian saat hendak menunaikan sholat Jumat. Namun perlu dipastikan parfum dan wewangian yang dipakai harus tetap suci atau berasal dari sesuatu yang suci.

Kesunnahan menggunakan wewangian ini disebutkan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yang artinya:

Hari ini (jum’at) adalah hari raya yang dijadikan Allah swt untuk umat Islam. Bagi siapa yang ingin melaksanakan shalat Jumat, hendaklah mandi, memakai wangi-wangian kalau ada, dan menggosok gigi (siwak) (HR: Ibnu Majah).


6. Memperbanyak Sholawat

Amalan berikutnya yang dapat dilaksanakan saat hari Jumat adalah memperbanyak sholawat. Amalan ini dapat dilaksanakan bagi laki-laki maupun perempuan.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Al-Imam al-Baihaqi berikut ini:

أكثروا الصلاة علي ليلة الجمعة ويم الجمعة فمن صلى علي صلاة صلى الله عليه بها عشرا ـ رواه البيهقي بإسناد جيد

Artinya: Perbanyaklah shalawat kepadaku pada malam Jumat dan hari Jumat. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali. (HR Al-Imam al-Baihaqi dengan sanad yang baik).

Bahkan Syekh Zainuddin Abdul Aziz al-Malibariy menyatakan bahwa memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW di hari Jumat lebih utama daripada memperbanyak berdzikir dan membaca Al-Qur’an yang tidak ada keterangan khusus dari Nabi Muhammad SAW.


7. Membaca Surah Al-Kahfi

Membaca surah Al-Kahfi juga menjadi amalan utama yang dapat dilaksanakan saat hari Jumat. Disunnahkan membaca surah Al-Kahfi pada hari Jumat karena amalan ini memiliki keutamaan yang luar biasa.

Keutamaan tersebut sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Hakim sebagai berikut:

من قرأ سورة الكهف في يوم الجمعة أضاء له من النور ما بين الجمعتين

Artinya: Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat maka akan ada cahaya yang menyinarinya di antara dua Jumat.

Demikian juga hadits yang diriwayatkan oleh Ad-Darimi sebagai berikut:

من قرأ سورة الكهف ليلة الجمعة أضاء له من النور ما بينه وبين البيت العتيق

Artinya: Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, maka akan ada cahaya yang menyinarinya di antara dia dan Al-bait al-Atiq (Ka’bah).


8. Memperbanyak Berdoa

Pada hari Jumat, seluruh umat muslim baik laki-laki maupun perempuan juga disunnahkan memperbanyak doa. Memperbanyak doa dianjurkan agar doa-doa yang dipanjatkan bertepatan dengan waktu ijabah (terkabulnya doa) yang dirahasiakan Allah dalam satu kali 24 jam hari Jumat.

Syekh Jalaluddin al-Mahalli berkata:

ـ (ويكثر الدعاء) يومها رجاء أن يصادف ساعة الإجابة

Artinya: Dan sunnah memperbanyak berdoa pada hari Jumat karena berharap bertepatan dengan waktu ijabah. (Jalaludin Muhammad bin Ahmad Al-Mahalli, Syarah Minhaj at-Thalibin, juz 1, halaman: 334, Al-Hidayah)

Syekh Sayyid al-habib Abdullah bin Alwi al-Haddad sebagaimana dikutip Syekh Abu Bakr bin Syatha berkata:

وفي هذا اليوم ساعة شريفة يستجاب فيها الدعاء مطلقا وهي مبهمة في جميع اليوم كما قاله الإمام الغزالي وغيره

Artinya: Pada hari ini (Jumat) ada waktu yang mulia yang mana doa akan dikabulkan secara mutlak dan waktu tersebut disamarkan pada keseluruhan hari itu seperti halnya yang diungkapkan oleh Al-Imam al-Ghazali dan selainnya. (Al-Alamah Abi Bakr bin al-Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyati, Hasyiyah I’anah at-Thalibin, juz.2, halaman: 63, Dar Al-Fikr).

9. Membaca Surah Yasin

Amalan selanjutnya yang dapat dikerjakan di hari Jumat adalah membaca surah Yasih. Keutamaan membaca surat Yasin berlandaskan hadits riwayat Abu Daud sebagai berikut:

من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله

Artinya: Barang siapa membaca surat Yasin dan Al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya. (HR Abu Daud dari al-Habr).

Namun, Al-Manawi menyebutkan bahwa hadits tersebut termasuk hadits yang sanadnya terputus sehingga status hadits tersebut lemah. Kendati demikian, hadits tersebut tetap bisa diamalkan sebab berkaitan dengan keutamaan amal (fadlail al-a’mal).


10. Memperbanyak Melakukan Kebaikan

Salah satu keutamaan hari Jumat adalah dilipatgandakannya pahala kebaikan sepuluh kali lipat daripada hari yang lain. Oleh karena itu, umat muslim baik laki-laki dan perempuan dianjurkan untuk memperbanyak melakukan kebaikan.

Syekh Abu Bakr bin Syatha berkata:

ـ (قوله: وسن إكثار فعل الخير فيهما) أي في يوم الجمعة وليلتها، لما أخرجه ابن زنجوية عن ابن المسيب بن رافع قال من عمل خيرا في يوم الجمعة ضعف له بعشرة أضعاف في سائر الأيام، ومن عمل شرا فمثل ذلك اه. إرشاد العباد. ويقاس باليوم: الليلة، إذ لا فرق

Artinya: Ucapan Syekh Zainuddin; dan sunnah memperbanyak kebaikan di malam dan hari Jumat; karena riwayat Ibnu Zanjawiyah dari Ibn al-Musayyab bin Rafi’, beliau berkata: Barang siapa yang berbuat kebaikan pada hari Jumat maka akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat dari hari yang lain, dan barang siapa berbuat kejelekan maka juga demikian (dilipatgandakan dosanya sepuluh kali lipat). Dan disamakan hari, yaitu malam, sebab tidak ada perbedaan sama sekali. (Syekh Abi Bakr bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyati, Hasyiyah I’anah at-Thalibin, juz 2, halaman: 104, Dar Al-Fikr).

sumber DETIK

Doa Rasulullah Memohon Keberkahan Hari Jumat

Berikut ini adalah doa Rasulullah memohon keberkahan hari Jumat. Umat Islam mengenal hari Jumat sebagai hari yang istimewa. Dalam ajaran agama kita Jumat juga dikenal sebagai Sayyidul Ayyam atau rajanya hari.

Oleh karenanya Jumat merupakan hari yang penuh berkah bagi umat Islam. Maka dari itu di hari yang penuh berkah ini hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh umat muslim.

Bahkan sejak zaman dahulu Rasulullah SAW, telah mengajarkan umatnya untuk memperbanyak amalan hari Jumat agar mendapat berkah sekaligus pahala. Pada hari yang mulia tersebut, Allah SWT juga telah menjanjikan pahala yang berlipat ganda kepada setiap umat-Nya yang menjalankan perintah-Nya. 

Dalam riwayat, Nabi Muhammad selalu membaca doa khusus di hari yang mulia dan penuh keutamaan ini. Bahkan doa ini menjadi rutinitas yang selalu dibaca setiap pagi oleh Rasulullah. Selain itu, ada beberapa bacaan surat pendek menurut Imam Ghazali yang baik dibaca di hari Jumat. 

Meski sederhana, beberapa bacaan doa hari Jumat ini dapat memberikan manfaat kebaikan serta perlindungan bagi siapa saja yang mengamalkan. Berikut beberapa bacaan doa hari Jumat beserta artinya yang bisa diamalkan dari para ulama.

Doa Rasulullah Memohon Keberkahan di Hari Jumat

Disebutkan dalam sebuah hadis bahwa Rasulullah saw. rutin membaca doa setiap pagi di hari Jumat. Doa singkat ini dibaca sebanyak tiga kali, sebagai amalan yang mudah dilakukan, tetapi memberikan manfaat dan keutamaan yang besar. Berikut bacaan doa hari Jumat anjuran Rasulullah, yang bisa dipraktikkan:

أسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذي لَا إِلهَ إِلاَّ هُوَ الحَيَّ القَيُّوْمَ وأَتُوْبُ إلَيْهِ

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah, Zat yang tiada tuhan selain Dia yang maha hidup, lagi maha tegak. Aku bertobat kepada-Nya.”

Selain bacaan doa hari Jumat anjuran Rasulullah, ada pula beberapa bacaan surat pendek menurut Imam Al Ghazali yang baik dibaca di hari Jumat. Menurut Imam Al Ghazali dalam Bidâyatul Hidâyah, selepas salat, sebelum mulutnya mengucapkan apa pun, Rasulullah menganjurkan umat muslim untuk mengamalkan bacaan-bacaan berikut:

Surah Al-Fatihah sebanyak tujuh kali

Surah Al-Ikhlas sebanyak tujuh kali

Surah Al-Falaq sebanyak tujuh kali

Surah An-Nas sebanyak sebanyak tujuh kali

Beberapa bacaan surat pendek tersebut dapat menjadi benteng yang memberikan perlindungan pada seseorang dari gangguan setan. Bahkan dikatakan, perlindungan ini berlaku dari hari Jumat hingga Jumat berikutnya. Selain empat surat pendek tersebut, ada bacaan doa hari Jumat lain yang baik diamalkan, yaitu sebagai berikut:

“Allâhumma yâ ghaniyyu yâ hamîd, yâ mubdi’u wa yu‘îd, yâ rahîmu yâ wadûd. Aghninî bi halâlika ‘an harâmik, wa thâ‘atika ‘an ma‘shiyatik, wa bi fadhlika ‘an man siwâka.”

Artinya: “Ya Allah, Yang Maha Kaya, Maha Terpuji, Maha Pencipta, Maha Kuasa Mengembalikan, Maha Penyayang, dan Maha Kasih. Cukupi aku dengan harta halal-Mu, bukan dengan yang haram. Isilah hari-hariku dengan taat kepada-Mu, bukan mendurhakai-Mu. Cukupi diriku dengan karunia-Mu, bukan selain-Mu.”

Seperti disebutkan di atas, hari Jumat adalah hari yang mulia sehingga dianjurkan bagi setiap umat muslim untuk memperbanyak amalan sunnah.

Dalam hal ini, Rasulullah saw. menganjurkan umat Islam untuk banyak membaca doa, melaksanakan shalat Jumat, membaca doa wirid, hingga bersedekah di hari Jumat. Meski berbagai amalan ini juga baik dilakukan di hari-hari lain, akan lebih baik dilakukan di hari yang tepat dan paling utama, yaitu hari Jumat.

Selain itu, Nabi Muhammad menganjurkan umat Islam untuk membiasakan diri membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sebanyak tujuh kali selesai salat Jumat. Selanjutnya, bacaan selawat juga baik diamalkan selama hari Jumat untuk mengingat Allah dan mendekatkan diri kepada Allah.

Terakhir, Nabi Muhammad. menganjurkan semua umat muslim untuk menjalin silaturahmi yang baik kepada sanak saudara, seperti mengunjungi saudara yang sedang sakit atau sedang ditimpa musibah, membantu proses penyelenggaraan jenazah, hingga menghadiri acara pernikahan sanak saudara, rekan maupun tetangga.

BINCANG SYARIAH

Khotbah Jumat: Memuliakan Bulan Muharam Sesuai Petunjuk Rasulullah

Khotbah pertama

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ.

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ .

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى مَحَمَّدِ نِالْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى

فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Ma’asyiral Muslimin, jemaah masjid yang dimuliakan Allah.

Pertama-tama, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan para jemaah sekalian agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala. Sungguh takwa adalah sebaik-baik bekal kita di hari akhirat nanti. Allah Ta’ala berfirman,

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah Ta’ala.

Hari-hari berlalu. Siang berganti malam. Bulan demi bulan. Dan tahun demi tahun. Namun, masih saja ada dari sebagian manusia yang terus-menerus bermain dalam kemaksiatan dan pelanggaran. Sibuk dengan urusan dunia, hingga tidak ada impiannya yang tidak terwujud. Padahal waktu dan ajalnya tak pernah sekalipun diakhirkan oleh Allah Ta’ala.

Kaum muslimin yang semoga senantiasa di dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala.

Saat musim berbuat kebaikan berlalu, pasti akan datang musim kebaikan yang lain. Saat hilang sebuah kesempatan untuk berbuat kebaikan, maka akan Allah gantikan dengan kesempatan lainnya. Sesungguhnya, saat ini kita berada di bulan Muharam yang penuh kemuliaan dan keutamaan. Sebuah kesempatan emas yang datang setelah berlalunya bulan Zulhijah yang juga penuh dengan kemuliaan dan keutamaan.

Bulan Muharam ini merupakan bulan yang mulia. Bukan bulan sial serta bulan kesedihan sebagaimana yang menjadi anggapan sebagian orang. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahkan menjelaskan bahwa Muharam termasuk bulan yang mulia dan menisbatkan bulan mulia ini kepada Allah Ta’ala. Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Nabi,

سألتُ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم: أيُّ اللَّيلِ خيرٌ، وأيُّ الأشهُرِ أفضَلُ؟ فقال: خيرُ اللَّيلِ جَوفُه، وأفضَلُ الأشهُرِ شَهرُ اللهِ الذي تَدْعونَه المُحَرَّمَ

“Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Apakah malam yang paling baik dan apakah bulan yang paling  utama?’ Beliaubersabda, ‘Sebaik–baik malam adalah pertengahannya, dan seutama-utamanya bulan adalah bulan Allah yang kalian menamainya dengan Al-Muharram.” (HR. An-Nasai no. 4216 dalam As-Sunan Al-Kubra)

Hikmah dari penyebutan Muharam sebagai ‘bulan Allah’ sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Hafidz Al-Iraqi di dalam kitab Syarhu At-Tirmidzi adalah,

“Bisa kita katakan, karena Muharam merupakan salah satu bulan suci/ haram yang Allah haramkan di dalamnya peperangan. Dan ia merupakan bulan yang pertama kali dinisbatkan kepada Allah Ta’ala secara khusus. Dan tidak ada bulan-bulan lainnya yang secara sahih dinisbatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Allah Ta’ala, kecuali bulan Allah Muharam ini.”

Penisbatan ini sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Rajab rahimahullah dalam kitabnya Lathoif Al-Ma’arif, menunjukkan besarnya keutamaan dan kemuliaan bulan Muharam. Beliau rahimahullah berkata,

فَإِنَّ اللَّهَ -تَعَالَى- لَا يُضِيفُ إِلَيْهِ إِلَّا خَوَاصَّ مَخْلُوقَاتِهِ، كَمَا نَسَبَ مُحَمَّدًا وَإِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَغَيْرَهُمْ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ إِلَى عُبُودِيَّتِهِ، وَنَسَبَ إِلَيْهِ بَيْتَهُ وَنَاقَتَهُ

“Karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menisbatkan kepada diri-Nya, kecuali makhluk-makhluk yang khusus dan tertentu. Sebagaimana Ia menisbatkan Nabi Muhammad, Ishak, Yakub dan nabi-nabi yang lain kepada penghambaan terhadap diri-Nya. Sebagaimana juga Allah Ta’ala menisbatkatkan ka’bah dan unta Nabi Shalih kepada-Nya.”

Maasyiral Mukminin, yang dirahmati Allah Ta’ala.

Bulan Muharam merupakan bulan yang paling mulia setelah bulan Ramadan. Inilah pendapat yang banyak diambil oleh para ulama. Hasan Al-Basri rahimahullah berkata,

إِنَّ اللَّهَ -تَعَالَى- افْتَتَحَ السَّنَةَ بِشَهْرٍ حَرَامٍ -أَيِ: الْمُحَرَّمِ- وَخَتَمَهَا بِشَهْرٍ حَرَامٍ -أَيْ: ذِي الْحِجَّةِ- فَلَيْسَ شَهْرٌ فِي السَّنَةِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ أَعْظَمَ عِنْدَ اللَّهِ مِنَ الْمُحَرَّمِ

“Sesungguhnya Allah Ta’ala mengawali tahun dengan dengan bulan yang suci dan mulia, yaitu Muharam. Dan menutupnya juga dengan bulan yang suci dan mulia, yaitu bulan Zulhijah. Maka, tidak ada bulan yang lebih mulia setelah bulan Ramadan, kecuali bulan Muharam.”

Begitu mulianya bulan ini hingga Allah Ta’ala tekankan haramnya  berbuat kezaliman dan kemaksiatan di bulan ini, serta Allah Ta’ala lipat gandakan dosa kemaksiatan di dalamnya. Oleh karenanya, Ia berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu.” (QS. At-Taubah: 36)

Al-Qurtubi rahimahullah mengatakan,

“Allah khususkan penyebutan bulan-bulan haram serta Allah larang perbuatan zalim di dalamnya sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan, walaupun (perbuatan zalim) itu terlarang di setiap zaman dan waktu. Inilah (tafsir ayat di atas) yang banyak diambil oleh ulama tafsir, yaitu: ‘janganlah kamu sekalian menzalimi diri kalian sendiri pada bulan-bulan haram yang empat itu.’”

Jemaah Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala.

Setelah mengetahui besarnya keutamaan bulan Muharam ini, serta mengetahui bahwa kemaksiatan dan kezaliman padanya dosanya lebih besar, seorang muslim seharusnya semakin sadar diri. Mengisi bulan ini dengan ketaatan kepada Allah Ta’ala yang sesuai dengan ajaran dan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

Ia juga harus sadar bahwa ke-bid’ah-an dan mengada-adakan hal baru dalam urusan agama dosanya sangatlah besar. Sehingga ia berhati-hati dari terjerumus pada setiap amal ibadah yang tidak pernah dicontohkan oleh generasi terdahulu, karena sejatinya ke-bid’ah-an akan merugikan pelakunya. Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا

“Katakanlah, ‘Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.’” (QS. Al-Kahfi: 103-104)

Begitu banyak dari kaum muslimin yang terjerumus ke dalam perbuatan bid’ah, baik pada hari Asyura secara khusus, maupun pada bulan Muharam secara umum. Padahal semuanya itu tidak pernah diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan tidak pernah dicontohkan juga oleh para sahabatnya dan para pengikutnya. Abu Syamah rahimahullah seorang ahli sejarah dan ahli hadis dari Damaskus berkata,

وَلَمْ يَأْتِ شَيْءٌ فِي أَوَّلِ لَيْلَةِ الْمُحَرَّمِ، وَقَدْ فَتَّشْتُ فِيمَا نُقِلَ مِنَ الْآثَارِ صَحِيحًا وَضَعِيفًا، وَفِي الْأَحَادِيثِ الْمَوْضُوعَةِ، فَلَمْ أَرَ أَحَدًا ذَكَرَ فِيهَا شَيْئًا، وَإِنِّي لَأَتَخَوَّفُ -وَالْعِيَاذُ بِاللَّهِ- مِنْ مُفْتَرٍ يَخْتَلِقُ فِيهَا حديثاً

“Tidak ada riwayat apapun yang menyebutkan keutamaan malam pertama Muharam. Saya telah meneliti berbagai riwayat dalam kitab kumpulan hadis yang sahih maupun yang daif, atau dalam kumpulan hadis-hadis palsu, namun aku tidak menjumpai seorang pun yang menyebutkan hadis itu. Saya khawatir, wal iyadzu billah, hadis ini berasal dari pemalsu, yang membuat hadis palsu terkait tahun baru.” (Al-Bahis ’ala Inkar al-Bida’ wa al-Hawadits, hlm. 77)

أقول قولي هذا. أستغفر الله لي ولكم فاستغفروا الله إنه هو الغفور الرحيم

Khotbah kedua

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ.

Jemaah yang berbahagia.

Salah satu keutamaan bulan Muharam yang mulia ini adalah anjuran untuk memperbanyak puasa di dalamnya. Bahkan, sebagian ulama membolehkan berpuasa sunah sebulan penuh di dalamnya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah (puasa) di bulan Allah (yaitu) Muharam. Sedangkan salat yang paling utama setelah (salat) fardu adalah salat malam.” (HR. Muslim no. 1163)

Pada bulan ini juga terdapat satu hari, yang Rasulullah sangatlah bersemangat untuk berpuasa di dalamnya serta memerintahkan para sahabatnya untuk turut serta berpuasa, bahkan para sahabat mengajak serta dan mengajarkan anak-anak yang belum baligh untuk berpuasa di dalamnya.

Ketahuilah wahai jemaah sekalian, hari tersebut adalah hari Asyura, hari kesepuluh dari bulan Muharam. Hari di mana Allah Ta’ala menyelamatkan Nabi Musa ‘alaihis salam dari kekejaman raja Firaun dan hari di mana Allah Ta’ala tenggelamkan Firaun dan bala tentaranya. Dari sinilah puasa Asyura disyariatkan sebagai bentuk rasa syukur atas selamatnya Nabi Musa dari kekejaman Firaun dan bala tentaranya.

Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala. Syariat juga memberikan balasan yang besar bagi siapa saja yang berpuasa di hari Asyura ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

“Dan puasa hari Asyura saya berharap kepada Allah dapat menghapus (dosa) tahun sebelumnya.” (HR. Muslim, no. 1162)

Semangat Nabi dalam berpuasa Asyura juga terlukis pada perkataan sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang artinya,

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sangat bersemangat serta sangat mengharapkan pahala dari berpuasanya pada suatu hari yang lebih ia utamakan dari berpuasa di hari-hari lainnya, kecuali pada hari ini, yaitu hari Asyura dan pada bulan bulan ini, yaitu bulan Ramadan.”

Puasa pada tanggal 10 Muharam ini akan semakin sempurna pahalanya dan akan lebih utama bila kita dahului dengan berpuasa pada hari sebelumnya, yaitu pada tanggal 9 Muharam. Hal ini berdasarkan perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

لَئِنْ بَقِيتُ أو لئِنْ عِشْتُ إلى قابلٍ لأصومَنَّ التاسِعَ

“Seandainya umurku sampai tahun depan atau aku masih hidup, niscaya aku akan berpuasa pada tanggal Sembilan (tasyu’a).” (HR. Muslim no. 1134 dan Ibnu Majah no. 1736 dan lafaz ini merupakan lafaznya)

Maasyiral muslimin, jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala.

Semoga kita semua termasuk hamba Allah Ta’ala yang bisa memanfaatkan momen bulan Muharam ini dengan maksimal, menjaga batasan dan larangan Allah dengan tidak melanggarnya, serta memperbanyak berpuasa di bulan yang mulia ini. Semoga kita semua dikumpulkan bersama Nabi kita yang mulia Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam surga Allah Ta’ala yang kekal nanti.

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،

اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.

وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُBaca Juga:

***

Penulis: Muhammad Idris, Lc.

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/77439-khotbah-jumat-memuliakan-bulan-muharam-sesuai-petunjuk-rasulullah.html

5 Doa Hari Jumat untuk Mendapatkan Rezeki

Hari Jumat menjadi hari yang istimewa dan mulia dalam Islam. Hari Jumat juga dikenal sebagai sayyidul ayyam. Sayyidul ayyam adalah hari di mana doa-doa lebih mudah dikabulkan saat kita memanjatkan doa. Hal itu telah tercantum dalam hadist Rasulullah SAW.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang hamba Muslim melaksanakan salat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah mengisyaratkan dengan tangan beliau sebagai gambaran akan sedikitnya waktu itu.” (Muttafaqun Alaih).

Oleh karena itu, setiap umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sunnah-sunnah yang salah satunya adalah memanjatkan doa hari jumat.

Berikut ini adalah kumpulan doa hari jumat yang dapat dipanjatkan untuk meminta rezeki dan keberkahan kepada Allah SWT.

1. Doa Memohon Rezeki

Allahumma alaika tawakkaltu farzuqni wakfini, wa bika ludztu fa najjini mimma yu’dzini anta hasby wa ni’mal wakil, Allahumma raddhini bi qadhaika, wa qanni’ni bi athaika, waj ‘alni min awliyaika.”

Artinya: “Ya Allah SWT, aku berserah diri pada-Mu, berikan aku rezeki dan cukupkan aku. Selamatkan aku dari sesuatu yang menyakitiku. Engkau adalah satu-satunya pelindung terbaikku. Dan cukupkanlah aku dengan anugerah-Mu dan jadikanlah aku dari para wali-Mu”

2. Doa Memohon Pertolongan Allah SWT

As’adakallah bi sa’ati hadzal yaumi al-mubarak, wa wassa’a alaika rizqaka wa alhamaka dzikrahu, wa ajaba da’wataka, wa zadaka min fadhlihi, wa hafidha dinaka wa ayyadaka binashrihi, wa radhiya anka wa ardhaka an hubbihi wa ‘aninnari ab’adaka wa adkhalaka jannatahu, walil khairi arsyadaka wakafaka niqmatahu

Artinya: “Semoga Allah SWT memberikan kebahagiaan pada jam-jam di hari Jumat yang diberkati ini, memperluas mata pencaharianmu, memberi inspirasi kepadamu, mengijabah doamu, menambahkan bagimu keutamaan-Nya, menjaga agamamu dan mendukungmu dengan pertolongan-Nya, ridha atasmu, dan meridhaimu dengan cinta-Nya dan menjauhkanmu dari neraka lalu memasukkanmu ke surga, memberi petunjukmu kepada kebaikan dan melindungimu dari bencana-Nya.”

3. Doa Memohon Keberkahan di Hari Jumat

Adamallahu lakum barakatal Jumat duhuran, wa albasakum min taqwahu nuron, jumatan mubarakah.

Artinya: “Semoga Allah SWT memberikan berkah kepada kalimat pada hari Jumat ini, serta Allah mengenakan cahaya dari kesalehan hari ini, Jumat yang diberkahi.”

4. Doa Keberkahan

Ya Rabbi fi Yaumil Jumat wa ‘adta Ibadaka bi qabuli da’wahum, sa ad’u liqalbin qaribin min qalbi: Allahummarzuqhu ma yuridu warzuq qalbahu ma yuridu, waj’alhu laka kama turidu, Allahumma qaddirlalhu dzalik, qabla an tu’dzina syamsul Jumat bil maghib.”

Artinya:

“Ya Allah SWT, pada hari Jumat ini, kau berjanji pada hamba-hamba-Mu untuk menerima doa mereka, aku akan berdoa dari hati yang terdalam. Ya Allah SWT, berikanlah apa yang kuinginkan, dan berkatilah hatiku dengan apa yang kuinginkan. Dan jadikan diriku ini milik-Mu seperti yang dirimu inginkan, sebelum matahari hari Jumat tenggelam.”

5. Doa Terhindar dari Bahaya

Allahumma inni asaluka ya man la tughallithuhul masail, ya man la yusyagghiluhu sam’u an sami’a, ya man la yubrihumuhu ilhah al-mulihhin, Allahumma inni audzubika min juhdil bala wa darkis syaqa’ wa su’il qadha’ wa syamatatil a’da’. Allahummaksyif ‘anni wa ‘an kullil muslimin kulla syiddatin wa dhiqin wa karabin, Allahumma aslaluka farjan qariban, wa kaffa anni ma uthiq, wama la uthiq, Allahumma farrij ‘anni, wa an kullil Muslimin wa kul hammin wa ghammin, wa akhrijni wal muslimina min kulla karabin wa huznin.

Artinya: “Ya Allah, Aku meminta kepadamu wahai Yang tidak dicampuradukkan perkara (bagi-Nya), wahai Yang tidak disibukkan pendengaran mereka yang mendengarkan, wahai Yang ketentuannya tak berpengaruh rintihan orang yang (berdoa) merintih, aku berlindung kepada-Mu dari malapetaka dan kesengsaraan, ketetapan yang buruk, dan caci maki musuh. Ya Allah, lepaskanlah diriku dan dari setiap Muslim setipa kesusahan dan kesempitan dan himpitan. Ya Allah aku meminta kepada-Mu jalan keluar segera, cukupkan dari apa yang aku mampu dan apa yang aku tidak mampu, Ya Allah angkatlah kesedihan dan kegundahan dariku dan dari setiap Muslim. Hentikan hamba pada sesuatu yang dapat saya tanggung dan yang tidak bisa saya tahan. Angkat semua kekhawatiran dan kesusahan dari diri saya dan semua Muslim. Singkirkan keresahan dan kesedihan dari diri saya dan umat Muslim.”

Demikian 5 doa untuk meminta rezeki dan keberkahan yang dapat diamalkan saat hari Jumat.

SUARAcom

Amalan dan Doa Spesial pada Hari Jumat

Hari Jumat yang juga dikenal dengan sebutan sayyidul ayyam ini memiliki waktu yang mustajab berdoa bagi kaum Muslim. Dikutip dari laman Mawdoo3, dalam hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda:

عَن أبي هريرة رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ ذَكَرَ يَوْمَ الجُمُعَةِ، فَقَالَ:  فِيه سَاعَةٌ لا يُوَافِقها عَبْدٌ مُسلِمٌ، وَهُو قَائِمٌ يُصَلِّي يسأَلُ اللَّه شَيْئًا، إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاه

“Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang hamba Muslim melaksanakan salat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah mengisyaratkan dengan tangan beliau sebagai gambaran akan sedikitnya waktu itu.” (Muttafaqun Alaih).

Dalam Sunnah Nabi Muhammad SAW, memang tidak ada doa yang khusus untuk dibaca pada hari Jumat.

Namun, berikut ini adalah doa-doa yang bisa diucapkan pada hari Jumat sebagaimana dilansir dari laman Mawdoo3:

1. Doa Keselamatan

اللهم عليك توكلت فارزقني واكفني، وبك لذت فنجني مما يؤذيني، أنت حسبي ونعم الوكيل، اللهم رضني بقضائك، وقنعني بعطائك، واجعلني من أوليائك.

Allahumma alaika tawakkaltu farzuqni wakfini, wa bika ludztu fa najjini mimma yu’dzini anta hasby wa ni’mal wakil, Allahumma raddhini bi qadhaika, wa qanni’ni bi athaika, waj ‘alni min awliyaika.

“Ya Allah SWT, aku berserah diri pada-Mu, berikan aku rezeki dan cukupkan aku. Selamatkan aku dari sesuatu yang menyakitiku. Engkau adalah satu-satunya pelindung terbaikku. Dan cukupkanlah aku dengan anugerah-Mu dan jadikanlah aku dari para wali-Mu.”

2. Doa Keberkahan

أدام الله لكم بركة الجمعة دهوراً، وألبسكم من تقواه نوراً، جمعة مباركة  

Adamallahu lakum barakatal Jumat duhuran, wa albasakum min taqwahu nuron, jumatan mubarakah.

“Semoga Allah SWT memberikan berkah kepada kalimat pada hari Jumat ini, serta Allah mengenakan cahaya dari kesalehan hari ini, Jumat yang diberkahi.”

3. Doa Perlindungan

اللهم إني أسألك يا من لا تغلطه المسائل، يا من لا يشغله سمع عن سمع، يا من لا يبرمه إلحاح الملحين، اللهم إني أعوذ بك من جهد البلاء ودرك الشقاء، وسوء القضاء، وشماتة الأعداء، اللهم اكشف عني وعن كل المسلمين كل شدة وضيق وكرب، اللهم أسألك فرجًا قريبًا، وكف عني ما أطيق، وما لا أطيق، اللهم فرج عني وعن كل المسلمين كل هم وغم، وأخرجني والمسلمين من كل كرب وحزن.

Allahumma inni asaluka ya man la tughallithuhul masail, ya man la yusyagghiluhu sam’u an sami’a, ya man la yubrihumuhu ilhah al-mulihhin, Allahumma inni audzubika min juhdil bala wa darkis syaqa’ wa su’il qadha’ wa syamatatil a’da’. Allahummaksyif ‘anni wa ‘an kullil muslimin kulla syiddatin wa dhiqin wa karabin, Allahumma aslaluka farjan qariban, wa kaffa anni ma uthiq, wama la uthiq, Allahumma farrij ‘anni, wa an kullil Muslimin wa kul hammin wa ghammin, wa akhrijni wal muslimina min kulla karabin wa huznin.

“Ya Allah, Aku meminta kepadamu wahai Yang tidak tercampuradukkan perkara (bagi-Nya), wahai Yang tidak tersibukkan pendengaran meraka yang mendengarkan, Waha yang yang ketentuannya tak berpengaruh rintihan orang yang (berdoa) merintih, aku berlindung kepada-Mu dari malapetaka dan kesengsaraan, ketetapan yang buruk, dan caci maki musuh. Ya Allah lepaskanlah dariku dan dari setiap Muslim setipa kesusahan dan kesempitan dan impitan, Ya Allah aku meminta kepada-Mu jalan keluar segera, cukupkan dari apa yang aku mampu dan apa yang aku tidak mampu, Ya Allah angkatlah kesedihan dan kegundahan dariku dan dari setiap Muslim. Hentikan saya pada sesuatu yang dapat saya tanggung dan yang tidak bisa saya tahan. Angka semua kekhawatiran dan kesusahan dari diri saya dan semua Muslim. Singkirkan keresahan dan kesedihan dari diri saya dan umat Muslim.”

4. Doa Mencapai Keinginan

يا رب في يوم الجمعة وعدت عبادك بقبول دعواتهم، سأدعو لقلب قريب من قلبي: اللهم ارزقه ما يريد وارزق قلبه ما يريد واجعله لك كما تريد، اللهم قدر له ذلك قبل أن تأذن شمس الجمعة بالمغيب

Ya Rabbi fi Yaumil Jumat wa ‘adta Ibadaka bi qabuli da’wahum, sa ad’u liqalbin qaribin min qalbi: Allahummarzuqhu ma yuridu warzuq qalbahu ma yuridu, waj’alhu laka kama turidu, Allahumma qaddirlalhu dzalik, qabla an tu’dzina syamsul Jumat bil maghib. “Ya Allah SWT, pada hari Jumat ini, kau berjanji pada hamba-hamba-Mu untuk menerima doa mereka, aku akan berdoa dari hati yang terdalam. Ya Allah SWT, berikanlah apa yang kuinginkan, dan berkatilah hatiku dengan apa yang kuinginkan. Dan jadikan diriku ini milik-Mu seperti yang dirimu inginkan, sebelum matahari hari Jumat tenggelam.”

5. Doa Kebahagiaan

أسعدك الله بساعات هذا اليوم المبارك، ووسع عليك رزقك، وألهمك ذكره، وأجاب دعوتك، وزادك من فضله، وحفظ دينك وأيدك بنصره، ورضي عنك وأرضاك من حبه، وعن النار أبعدك وأدخلك جنته، وللخير أرشدك وكفاك نقمته

As’adakallah bi sa’ati hadzal yaumi al-mubarak, wa wassa’a alaika rizqaka wa alhamaka dzikrahu, wa ajaba da’wataka, wa zadaka min fadhlihi, wa hafidha dinaka wa ayyadaka binashrihi, wa radhiya anka wa ardhaka an hubbihi wa ‘aninnari ab’adaka wa adkhalaka jannatahu, walil khairi arsyadaka wakafaka niqmatahu

“Semoga Allah SWT memberikan kebahagiaan pada jam-jam di hari Jumat yang diberkati ini, memperluas mata pencaharianmu, memberi inspirasi kepadamu, menijabah doamu, menambahkan bagimu keutamaan-Nya, menjaga agamamu dan mendukungmu dengan pertolongan-Nya, ridha atasmu, dan meridhaimu dengan cinta-Nya dan menjauhkanmu dari neraka lalu memasukkanmu ke surga, memberi petunjukmu kepada kebaikan dan melindungimu dari bencana-Nya.”

———
AYO PURWAKARTA

Tausyiah Jumat Penuh Berkah

SALAM damai dan tenang saudara dan sahabatku. Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya mendoakan selalu semoga semua saudara dan sahabat dalam keadaan sehat dan afiyat, damai dan tenteram dalam menjalani hari-hari yang tak pernah berhenti berjalan menuju titik akhir. Yakinkan kita dan keluarga kita berada di jalan yang lurus menuju ridla dan surgaNya.

Apakah ada di antara saudara dan sahabatku yang sedang resah dan gelisah karena sebagian nikmat Allah dicabut, tersingkir menjauh dan hilang dari dekapan kita? Ijinkan saya berbagi taushiyah dari guru-guru saya yang sering saya jadikan rujukan saat saya ditipu, dihina, dan bahkan lebih dari itu. Mari kita renungkan bersama.

Syekh Muhammad Mutawalli Sya’rawi adalah salah seorang guru, penceramah dan penulisyang saya hormati dan kagumi. Beliau pernah berkata begini: “Sebagai upaya menenangkan akal dan hatimu–dari kegalauan dan kegelisahan– tanamkan keyakinan bahwa dalam segala apa yang Allah cabut (ambil) darimu adalah tak ada kebaikan.”

Teringat juga pada taushiyah beliau di lain tempat bahwa Allah memberikan sesuatu kepada kita karena kasih sayangNya (rahmat) dan mencabut sesuatu dari kita karena kebijaksanaanNya (hikmah) yang luar biasa. Nah, jika keyakinan semacam ini tertanam kuat dalam diri kita, alasan apa lagi yang bisa membenarkan kita untuk gelisah? Jalanisaja hidup dengan sabar dan syukur. Ada rahasia Allah di sana.

Ada lagi dawuh dari ulama yang sangat terkenal dalam dunia Islam, yakni Syekh Abdul Qadir Jailani, yang menyatakan bahwa semua nikmat yang Allah cabut dari hambanNya pastilah akan diganti dengan nikmat yang lebih baik, minimal sama derajat kenikmatannya. Sayangnya, kebanyakan kita terbatas memandang nikmat itu sebatas pandangan mata kita dan sebatas pendengaran serta rasa kita. Padahal, nikmat Allah itu banyak dan luar biasa luasnya. Renungkanlah.

Satu potong ayat saja sesungguhnya cukup menjadikan kita tersenyum bahagia. Potongan ayat itu adalah firman Allah: “Rahmatku meliputi SEGALA SESUATU.” Jadi, dalam segala sesuatu pasti ada rahmat atau kasih sayang Allah. Mahabenar Allah dengan segala firmanNya. Salam akrab dan hormat, Ahmad Imam Mawardi (AIM). [*]

Oleh KH Ahmad Imam Mawardi

INILAH MOZAIK

Perbanyak Amalan Ini di Hari Jumat Berkah

Memperbanyak shalawat, khususnya di hari jumat berkah, termasuk bagian dari ekpresi kecintaan terhadap Nabi Muhammad Saw. Percuma mengaku mengikuti sunnah Nabi, dengan mencontoh pakaian dan bentuk fisiknya misalnya, tetapi jarang menghadiahkan shalawat kepada kanjeng Nabi. Semasa hidupnya, Nabi pernah mengatakan, “Orang pelit itu adalah orang yang disebut namaku, tapi dia tidak mau bershalawat kepadaku.” (HR: Ahmad)

البخيل من ذكرت عنده، ثم لم يصل علي

“Orang bakhil adalah orang yang bila disebut namaku, dia tidak bershalawat kepadaku.”

Meskipun Nabi sudah tiada, kita tetap masih bisa menyampaikan salam kepada beliau. Nabi pun akan mendengar setiap salam yang disampaikan umatnya. Bagaimana caranya? Tiada jalan lain kecuali dengan memperbanyak shalawat. Setiap shalawat yang dilantunkan umatnya didengar oleh Nabi SAW. Abdullah Ibnu Mas’ud  pernah mendengar Nabi SAW bersabda:

إن لله في الأرض ملائكة سياحين يبلغوني من أمتي السلام

“Allah SWT memiliki malaikat yang berkunjung ke bumi, mereka senantiasa menyampaikan salam dari umatku.” (HR: Ahmad)

Melalui hadis ini dapat dipahami bahwa setiap shalawat yang kita lantunkan didengar oleh Nabi SAW melalui perantara malaikat. Membaca shalawat dianjurkan kapanpun dan di manapun. Namun memperbanyaknya sangat dianjurkan pada hari jum’at, baik siang maupun malamnya.

Imam al-Syafi’i dalam al-Umm mengatakan, “Saya suka memperbanyak shalawat kepada Nabi di setiap waktu, tapi pada hari jum’at dan malamnya, saya membacanya lebih banyak karena ada kesunnahan.”

وأحب كثرة الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم في كل حال وأنا في يوم الجمعة وليلتها أشد استحباب

“Saya suka membaca shalawat sebanyak-banyaknya kapanpun, tapi saya lebih banyak membacanya di hari jum’at dan malamnya, karena disunnahkan”

Pendapat Imam al-Syafi’i ini diperkuat oleh hadis riwayat Aws Ibn Aws, seperti yang dikutip Abu Bakar al-Maruzi dalam al-Jum’ah wa Fadhluha, bahwa Nabi bersabda:

إن من أفضل أيامكم يوم الجمعة: فيه خلق آدم ، وفيه قبض، وفيه الصعقة ، فأكثروا علي من الصلاة فيه، فإن صلاتكم معروضة علي. قلنا: يا رسول الله، كيف تعرض عليك صلاتنا وقد أرمت؟ يقولون: قد بليت؟ قال: إن الله عز وجل حرم على الأرض أن تأكل أجساد الأنبياء

“Jum’at merupakan hari yang paling mulia, sebab pada hari itu Nabi Adam diciptakan dan dicabut nyawanya, dan sangsakala kiamat juga ditiup pada hari jum’at. Oleh karenanya, perbanyaklah bershalawat kepadaku. Sejatinya shalawat kalian itu sampai kepadaku.

Kami berkata, ‘Bagaimana bisa sampai kepadamu padahal engkau telah tiada? ‘Bukankah jasadmu telah hancur? Tambah sahabat lainnya. “Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan bumi untuk menghancurkan tubuh para Nabi” Jawab Nabi.

Berdasarkan hadis dapat dipahami bahwa jasad para Nabi, termasuk Nabi Muhammad, tidak hancur ditelan bumi. Mereka dapat mendengar shalawat yang kita lantunkan setiap saat. Karenanya perbanyaklah bershalawat, terutama pada hari jum’at. Dalam dalilul Falihin disebutkan, Ibnu Hajar al-Haytami berpendapat bahwa Nabi SAW mendengar dengan kedua telinganya setiap shalawat yang dilantunkan umatnya. 

Wallahu A’lam.

ISLAMI.co

9 Keutamaan Hari Jumat

HARI Jumat bagi umat muslim merupakan hari yang mempunyai banyak keutamaan-keutamaan. Maka tidak heran jika hari Jumat menjadi hari yang sangat istimewa dalam Islam. 

Keistimewaan hari Jumat menurut ajaran Islam bisa Anda ketahui melalui 9 poin di bawah ini:

1. Hari terbaik

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabada: “Hari terbaik dimana pada hari itu matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat.”

2. Terdapat waktu mustajab untuk berdoa

Abu Hurairah berkata Rasulullah SAW bersabda: “ Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu,” (HR. Muttafaqu Alaih).

Ibnu Qayyim Al Jauziah setelah menjabarkan perbedaan pendapat tentang kapan waktu itu mengatakan: “Diantara sekian banyak pendapat ada dua yang paling kuat, sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadits yang sahih, pertama saat duduknya khatib sampai selesainya shalat. Kedua, sesudah ashar, dan ini adalah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi,” (Zadul Ma’ad Jilid I/389-390).

3. Sedekah pada hari itu lebih utama dibanding sedekah pada hari-hari lainnya

Ibnu Qayyim berkata: “Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya.” Hadits dari Ka’ab menjelaskan: “Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya,” (Mauquf Shahih).

4. Hari tatkala Allah menampakkan diri kepada hamba-Nya yang beriman di surga

Sahabat Anas bin Malik dalam mengomentari ayat: “Dan Kami memiliki pertambahannya,” (QS. 50: 35) mengatakan: “Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jumat.”

5. Hari besar yang berulang setiap pekan

Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Hari ini adalah hari besar yang Allah tetapkan bagi umat Islam, maka siapa yang hendak menghadiri shalat Jumat hendaklah mandi terlebih dahulu.” (HR. Ibnu Majah).

6. Hari dihapuskannya dosa-dosa

Salman Al Farisi berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang mandi pada hari Jumat, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi diantara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jumat,” (HR. Bukhari).

7. Orang yang berjalan untuk shalat Jumat akan mendapat pahala untuk tiap langkahnya, setara dengan pahala ibadah satu tahun shalat dan puasa

Aus bin Aus berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang mandi pada hari Jumat, kemudian bersegera berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama satu tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah,” (HR. Ahmad dan Ashabus Sunan, dinyatakan shahih oleh Ibnu Huzaimah).

8. Wafat pada malam hari Jumat atau siangnya adalah tanda husnul khatimah, yaitu dibebaskan dari fitnah (azab) kubur

Diriwayatkan oleh Ibnu Amru , bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setiap muslim yang mati pada siang hari Jumat atau malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dari fitnah kubur,” (HR. Ahmad dan Tirmizi, dinilai shahih oleh Al-Bani).

9. Hari paling utama di dunia

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW berkata, “Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari Jumat, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya,” (HR. Muslim). Allahu A’lam. []

 

Keutamaan Hari Jumat yang Berkah Menurut Berbagai Hadits Nabi

Berikut ini keistimewaan atau hikmah hari Jumat yang berkah bagi umat Islam menurut hadits-hadits Nabi.

Dalam berbagai hadits, Jumat disebut sebagai hari mulia yang Allah peruntukkan bagi umat Islam.

Pada Jumat terdapat ampunan, pengabulan doa hingga pahala yang dijanjikan oleh Allah.

Jumat berasal dari bahasa Arab, Jumu’ah yang berarti beramai-ramai.

Ramai dalam artian kewajiban muslim yang dilakukan secara berjamaah, yaitu sholat jumat.

Dua kata yang berarti sama dengan Jumu’ah, yaitu Jama’ artinya banyak dan Jima’ artinya bergabung.

Rukun sholat jumat di antaranya minimal mencapai 40 orang jamaah.

Rasulullah menganjurkan umatnya untuk melakukan sunnah agar mendapatkan keutamaan pada Jumat.

Berikut hadis-hadis yang menjelaskan keistimewaan Jumat:

Pertama, lima keutamaan pada Jumat.

Al Imam Al Syafi’i dan Al Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin ‘Ubadah.

سَيِّدُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ النَّحَرِ وَيَوْمُ الْفِطْرِ وَفِيْهِ خَمْسُ خِصَالٍ فِيْهِ خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَفِيْهِ أُهْبِطَ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيْهِ تُوُفِّيَ وَفِيْهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ الْعَبْدُ فِيْهَا اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ إِثْمًا أَوْ قَطِيْعَةَ رَحِمٍ وَفِيْهِ تَقُوْمُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ مَلَكٍ مُقّرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيْحٍ وَلَا جَبَلٍ وَلَا حَجَرٍ إِلَّا وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ

Artinya: “Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya kurban dan hari raya fithri.

 

Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan.

Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi.

Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat.

Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali shilaturrahim.

Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat.

Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat.”

Kedua, jauh dari fitnah kubur.

Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash.

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

Artinya: “Tiada seorang Muslim yang mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur.”

Ketiga, hari hajinya orang-orang fakir.

Imam Al Qadla’i dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas.

اَلْجُمُعَةُ حَجُّ الْفُقَرَاءِ

Artinya: “Jumat merupakan hajinya orang-orang fakir.”

Keempat, dihapuskannya dosa selama sepekan.

Dalam hadits Imam Muslim disebutkan.

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَدَنَا وَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ

 

Artinya: “Barang siapa berwudlu kemudian memperbaiki wudlunya, lantas berangkat Jumat, dekat dengan Imam dan mendengarkan khutbahnya, maka dosanya di antara hari tersebut dan Jumat berikutnya ditambah tiga hari diampuni.”

Kelima, pahala di setiap langkah menuju masjid.

Dalam hadits lain disebutkan: