Darah Saudara Kalian Terus Mengalir, Masihkah Kalian Acuhkan Suriah?

Pertumpahan darah di Suriah terus terjadi hingga saat ini. Bertahun-tahun mereka hidup dalam ketakutan yang amat menyesakkan hati. Melihat darah yang terus mengalir membasahi negeri mereka tercinta.

Hari ini (22/3) darah itu kembali bertambah, sebanyak 530 orang tewas dalam 23 hari pertama gencatan senjata di Suriah. (Zaman Al Wasl)

Saudaraku, bisakah kalian bayangkan, jika yang terbunuh itu adalah anak-anak kita, Ibu kita atau Ayah kita. Bisakah kalian juga bayangkan, jika rumah kita dihancurkan, kebahagiaan kita diambil oleh orang-orang jahat, dan seluruh dunia bungkam dengan semua penindasan yang terjadi terhadap kita, apa yang kita rasakan? Sedih ?marah ?kecewa ?.

Saudaraku, itulah yang dirasakan oleh saudara kita di Suriah, mereka tersiksa karena penindasan yang dilakukan oleh kelompok Syi’ah, dan luka itu bertambah lebar, ketika saudara seiman mereka sendiri mengacuhkan mereka, jangankan mendo’akan, mengetahui bagaimana kondisi saudaranya di Suriah pun mungkin tidak.

Saudaraku, dulu saat utusan Rasulullah yang membawa surat berisikan ajakan masuk Islam kepada raja Heraklius dibunuh, Rasulullah sangat marah hingga Rasulullah mengerahkan seluruh pasukan untuk menyerang raja Heraklius atas pembunuhannya terhadap utusan Rasulullah, nyawa dibalas dengan nyawa.

Namun saat ini, ribuan kaum muslimin telah tewas di tangan kelompok Syi’ah, jasad mereka dibiarkan tercabik-cabik dan dimakan oleh anjing peliharaan mereka, sedangkan kaum Muslimin lainnya hanya diam dan menjadi penonton.

Saudaraku, antara kita dan kaum Muslimin Suriah ada sebuah ikatan yang sangat penting, ikatan yang tidak akan terhalangi oleh teritorial yang berbeda, ikatan yang tidak akan terhalangi oleh berbedanya kebudayaan. Ikatan itu adalah ikatan Aqidah.

Saat ini mereka sangat merindukan kita, merindukan saudara seakidah mereka mengulurkan tangan membantu mereka berdiri, mengusap air mata mereka, memeluk mereka dikala mereka ketakuatan.

Bahkan mereka senantiasa menyertakan kita disetiap do’a, mereka begitu mencintai kita dan berdo’a kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar apa yang terjadi di Suriah tidak terjadi di Indonesia.

Saudaraku, mereka mencintai kita karena Allah, masihkan pantas kita mengacuhkan mereka yang sangat mencintai kita?.

(Eka Aprila)

 

sumber: Bumi Syam