IBADAH haji tahun 2018 sudah mulai berlangsung di bulan Juli. Kurang lebih sebanyak 221.000 jamaah haji Indonesia akan diberangkatkan untuk menunaikan ibadah di Tanah Suci. Sama seperti tahun sebelumnya, ibadah haji tahun ini bertepatan dengan musim panas yang cukup ekstrem di Arab Saudi.
Suhu udara di sana diprediksi dapat mencapai 53°C. Perbedaan suhu yang cukup signifikan membuat jamaah diimbau untuk menjaga kondisi kesehatannya. Sebab, bila kondisi kesehatan kurang baik maka penularan penyakit terutama yang disebabkan oleh virus dan bakteri dapat dengan mudah terjadi. Data dari Kementerian Agama menyebutkan kasus penyakit yang paling sering dialami jamaah adalah sakit saluran pernapasan. Mulai dari radang tenggorokan hingga gejala batuk.
“Keadaan udara panas, kering, berdebu, serta dehidrasi rentan menyebabkan timbulnya berbagai gangguan pernapasan termasuk Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Setiap tahun banyak jemaah yang mengalami gangguan flu akut, kekambuhan asma hingga radang paru akibat daya tahan yang turun. Oleh karena itu disarankan menggunakan masker, terutama bila berada di luar ruangan,” ucap Dr. dr. Mukhtar Ikhsan, Sp.P(K), MARS, FIRS selaku Ketua Kelompok Kerja Kesehatan Haji, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dalam rilis yang diterima Okezone dari Nexcare, Minggu (27/7/2018).
Adapun kiat-kiat persiapan untuk melaksanakan ibadah haji sebagai berikut :
1.Konsultasi ke dokter
Hal pertama yang perlu dilakukan para calon jamaah haji dalam mempersiapkan kesehatan adalah lakukan vaksinasi serta membawa obat-obatan pribadi.
2. Tetap menjaga cairan tubuh
Cuaca yang panas dan kering seringkali menyebabkan gangguan pernapasan. Oleh karenanya selama menunaikan ibadah haji, jangan lupa untuk minum air putih yang cukup dan konsumsi buah sebagai sumber energi dan mineral tambahan.
3. Kebersihan dan sirkulasi udara kamar
Usahakan membersihkan kamar serta membuka jendela kamar/pondok di pagi hari untuk membuat sirkulasi udara menjadi baik.
4. Hindari paparan polusi
Sebisa mungkin hindari menghirup polusi seperti debu pasir, bulu unta, dan asap kendaraan bermotor serta asap rokok untuk meminimalkan paparan polusi tersebut. Dengan kondisi suhu udara panas dan paparan debu, jamaah haji perlu melakukan upaya pencegahan guna menyiasati penyakit menular. Terlebih di sana angka kasus penyebaran virus MERS-coV (Middle East Respiratory Syndrome coronavirus) dari unta cukup tinggi.
Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara menggunakan masker yang menutupi wajah dan hidung. Penggunaan masker sangatlah penting untuk membantu menghindari penularan penyakit pernapasan melalui udara yang relatif cepat. Pihak pemerintah saat ini memberikan anjuran untuk menggunakan masker setiap saat selama ibadah haji melalui Gerakan Memakai Masker (GEMMAS).
TERBARU:
Aplikasi Cek Porsi Haji, kini dilengkapi Infomasi Akomodasi Haji di Tanah Suci!
Silakan Download dan instal bagi Calon Jamaah Haji yang belum menginstalnya di smartphone Android! Klik di sini!