Makkah (PHU)—Menjadi petugas Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (P3JH) memang harus multi tasking (serba bisa), dari melayani kesehatan sampai mengantarkan jemaah tersesat di seputaran Masjidil Haram.
Kejadian ini dialami Petugas P3JH Agus Pribowo, saat berpatroli di Masjidil Haram dirinya menemukan jemaah kloter 17 asal Jayapura Papua (UPG-17), jemaah tersebut adalah Syamsiah (76). Syamsiyah ditemukan Agus setelah kelelahan usai melaksanakan tawaf.
Pemilik Paspor B8512560 itu diakuinya terpisah dari rombongannya. Setelah melalui pemeriksaan medis diketahui Syamsiyah mengalami Osteoatritis (Suatu kondisi yang menyebabkan sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak) sehingga akan merasakan nyeri saat jalan.
“Saya berikan obat penghilang rasa sakit, kemudian mengontak pos kontainer syeb amir untuk antar kursi roda,” kata Agus melalui pesan singkatnya. Rabu (08/08) di Makkah.
Namun harapan Agus untuk meminjam kursi roda di pos kandas, setelah kursi roda yang ia harapkan tidak kunjung datang. Khawatir jemaah makin sakit meskipun telah diberi obat nyeri, akhirnya dirinya segera menggendong jemaah tersebut untuk diantar ke hotelnya melalui terminal Syeb Amir diikuti suami Syamsyiah.
“Khawatir jemaah makin kesakitan meskipun sudah di beri obat nyeri. Menunggu Kursi roda tak kunjung datang. Apa boleh buat segera di gendong untuk antar ke terminal syeb amir antar sampai ke hotelnya,” tutur Agus.
Ada perasaan bangga saat dirinya menggendong jemaah, disepanjang jalan beberapa jemaah dari Negara lain seperti orang-orang Arab, Afrika, India, Cina, serta Malaysia mengacungi jempol kepadanya.
“Sampe-sampe ada jamaah dari cina ngerekam video saya gendong jamaah itu, jadi tambah semangat mas,” ujarnya.
Dirinya mengakui, menggendong jemaah adalah sesuatu yang sudah biasa dilakukannya, sama seperti memanggul ransel dan memanggul korban luka tembak.
“Biasa mas, di TNI manggul ransel sama manggul korban luka tembak saya mah udah biasa,” tandasnya.(mch/ha)