8 Fakta Menarik tentang Jawed Karim, Muslim Co-Founder You Tube

SAHABAT Islampos, tahukah bahwa ada seorang sosok muslim di balik You Tube? Namanya Jawed Karim. Apa saja fakta menarik tentang Jawed Karim?

Jawed Karim adalah sosok penting di balik pendirian YouTube. Pria Muslim ini merupakan satu dari tiga pendiri situs berbagi video tersebut. Dua pendiri lainnya adalah Chad Hurley dan Steven Chen.

Berikut fakta menarik di balik sosok Jawed Karim si pendiri YouTube:

1 Fakta menarik tentang Jawed Karim: Lahir dari Keluarga Muslim

Dilansir di laman Nytimes, Jawed Karim berasal dari keluarga Muslim. Ia lahir di Kota Merseburh, Jerman, pada 28 Oktober 1979. Jawed merupakan seorang Muslim yang memiliki darah keturunan Bangladesh dan Jerman dari kedua orangtuanya.

Ayahnya, Naimul Karim, adalah seorang peneliti di 3M. Sementara ibunya, Christine Karim, merupakan asisten profesor penelitian biokimia di University of Minnesota.

Ayah Jawed Karim lahir di Jerman Timur pada tahun 1979. Keluarganya pindah ke Jerman Barat setahun kemudian. Kemudian pindah lagi ke Saint Paul, Minnesota, Amerika Serikat, pada tahun 1992.

2 Fakta menarik tentang Jawed Karim: Genius tapi sempat di-DO

Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Jawed Karim memilih melanjutkan kuliah di University of Illinois di Urbana-Champaign. Alasannya karena di kampus itulah asal pendiri Netscape, Marc Andreessen, dan lainnya yang melahirkan situs-situs populer.

“Bukannya saya ingin menjadi Marc Andreessen berikutnya, tetapi akan menyenangkan berada di tempat yang sama,” kata Jawed Karim.

Sayangnya pada tahun 2000, dia di-drop out. Lalu pergi ke Silicon Valley untuk bergabung dengan PayPal.

Jawed Karim kemudian menyelesaikan gelar sarjananya dengan mengambil beberapa kursus secara daring dan beberapa di Universitas Santa Clara.

3 Fakta menarik tentang Jawed Karim: Orang pertama yang mengunggah video di YouTube

Jawed Karim diketahui memiliki latar belakang sebagai ahli perangkat lunak. Dia pun menjadi orang pertama yang mengunggah video di YouTube.

Melalui kanal miliknya, Jawed Karim pada 23 April 2005 mengunggah video berjudul ‘Me at the Zoo’ atau ‘Saya di Kebun Binatang’. Ini menjadi video pertama yang diunggah ke YouTube.

Memiliki durasi 19 detik, video tersebut menampilkan Jawed Karim melakukan reportase dengan latar belakang gajah-gajah di dalam kandang. Hingga kini video itu setidaknya telah ditonton sebanyak 238.168.178 kali.

fakta menarik tentang Jawed Karim
Jawed Karim. Foto: 9GAG

4 Fakta menarik tentang Jawed Karim: Pencetus putusnya Google Plus

Jawed Karim adalah salah satu suara utama di balik Google plus memutuskan tautannya sendiri dari YouTube? Dia mampu menyadarkan komunitas YouTube agar tidak menggunakan nama asli mereka sebagai pengguna google plus untuk mengomentari video YouTube karena mereka sudah menggunakan akun google. Google plus akhirnya ditutup karena ancaman keamanan dan penggunaan yang rendah.

Untuk menjadi anggota komunitas YouTube dan berkomentar di YouTube hari ini, Anda hanya memerlukan akun google.

5 Fakta menarik tentang Jawed Karim: Sempat kerja di PayPal

Jawed Karim adalah satu dari tiga pendiri YouTube yakni Chad Hurley dan Steven Chen. Ketiganya bertemu ketika bekerja di PayPal, perusahaan pembayaran secara daring yang didirikan Elon Musk dan kerabat-kerabatnya.

Ketika pada tahun 2002 PayPal dibeli eBay senilai USD1,5 miliar, Jawed Karim dan dua rekannya ikut mendapat keuntungan. Mereka lalu membicarakan membuat perusahaan sendiri. Hingga pada 2005 ketiganya memutuskan keluar dari PayPal.

fakta menarik tentang Jawed Karim
3 pendiri You Tube. Foto: News Text Area

6 Fakta menarik tentang Jawed Karim: Pendiri Y Ventures

Banyak orang yang sering bertanya, dimana Jawed Karim saat ini/sekarang? Jawed Karim fokus pada bisnisnya.

Jawed Karim adalah seorang pengusaha internet. Dia mendirikan grup investasi dana ventura bernama Youniversity Ventures yang umumnya dikenal sebagai Y Ventures. Dia mendirikannya pada Maret 2008 bersama dengan mitranya Keith Rabois dan Kevin Hartz.

Y Ventures telah berinvestasi di banyak perusahaan yang sedang berkembang seperti Airbnb , perusahaan layanan perhotelan, Reddit, Eventbrite, dan Palantir. Perusahaan ini bertujuan untuk memberikan keuangan kepada pengusaha universitas dan umumnya pengusaha pemula dengan ide-ide hebat.

7 Fakta menarik tentang Jawed Karim: Kekayaan bersih (th 2021)

Jawed Karim memiliki kekayaan bersih $ 190 juta. Dia memiliki 137.443 lembar saham youtube yang jika dijual hari ini oleh Google bernilai lebih dari $140 juta. Sahamnya selain pendapatan lain seperti dari perusahaan investasinya, semuanya menambah kekayaan bersihnya sebesar $190 juta pada tahun 2021.

8 Fakta menarik tentang Jawed Karim: Tidak punya akun media sosial selain You Tube

Jawed Karim tidak memiliki akun media sosial yang aktif. Baik Instagram, Facebook, maupun Twitter. Satu-satunya akun yang dia miliki adalah Channel YouTube yang sudah tidak aktif dengan hanya satu video yang diunggah pada April 2005.

Pada tahun 2020, Jawed Karim memposting jajak pendapat di YouTube yang menanyakan pelanggan apakah dia harus memposting video baru di salurannya. Tanggapan yang luar biasa dari pengguna YouTube. Banyak pengguna YouTube yang menjadi pelanggannya memilih ya dan tidak sabar menunggu unggahan video berikutnya di YouTube yang mereka harap segera. []

“Bukannya saya ingin menjadi Marc Andreessen berikutnya, tetapi akan menyenangkan berada di tempat yang sama.” (Jawed Karim)

SUMBER: VALIANTCEO

ISLAMPOS

Apa Hukum Sedekah Sambil Buat Konten Youtube?

Konten sedekah di Youtube menjadi fenomena.

Di era digital dan media sosial ini banyak terjadi pergeseran budaya dan kebiasaan masyarakat. Salah satunya fenomena sedekah sambil membuat konten media sosial seperti Youtube.

Muncul pertanyaan, sedekah sambil membuat konten media sosial apakah termasuk sikap riya atau bukan? Ulama memandang bahwa orang yang sedekah sambil membuat konten media sosial tidak bisa dihukumi karena hanya Allah yang tahu niatnya, isi hatinya dan pikirannya.

Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Mahbub Maafi, mengatakan, sedekah wajib seperti membayar zakat sebaiknya dipublikasikan agar orang lain tahu. Sementara, sedekah sunnah sebaiknya dilakukan secara diam-diam.

“Tapi memang di era sekarang, orang bersedekah sambil membuat konten (untuk media sosial), kita tidak tahu maksud orang membuat konten itu apa,” kata Kiai Mahbub kepada Republika, Selasa (16/11).

Ia mengatakan, kalau berpikir positif, bisa jadi konten tersebut menjadi bagian dari edukasi. Agar orang-orang yang menontonnya bisa meniru perbuatan baik dalam konten tersebut.

Menurutnya, manusia tidak boleh berprasangka buruk kepada orang yang bersedekah sambil membuat konten. Mungkin saja konten yang dibuatnya dimaksudkan untuk dakwah agar orang-orang mau berbagi.

Kiai Mahbub menerangkan, memang kadang ada sedekah dibuat konten sehingga menjadi kurang etis. Tapi itu bukan berarti tidak boleh sedekah. Karena mungkin tujuan orang yang sedekah sambil membuat konten itu untuk edukasi dan dakwah.

“Sepanjang itu konten yang baik dan punya dampak yang baik terhadap masyarakat, itu yang penting menurut saya. Sebab ada konten yang baik tapi memiliki dampak yang tidak baik itu jadi tidak baik. Menurut saya itu acuannya,” ujarnya.

Namun menurut Kiai Mahbub, sedekah sambil membuat konten dengan tujuan untuk mendapatkan penonton dan uang sama saja melakukan kapitalisasi terhadap sedekah, perbuatan itu tidak baik. Tapi kalau tujuan membuat kontennya baik dan memiliki dampak baik, itu perbuatan yang baik.  

“Sebab kita tidak bisa tahu isi hati dan niat seseorang jadi kita tidak bisa menghukuminya, maka kita harus bijak melihat, kalau ada orang buat konten diniatkan yang benar, bukan untuk mencari sensasi dan viewer,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, sedekah merupakan amalan mulia yang dianjurkan agama Islam dan selalu dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Tapi belakangan, amalan ini dibuat oleh beberapa konten kreator sebagai tontonan di video miliknya dan disebarkan melalu berbagai platform.

Dalam pandangan, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan, sedekah dalam berbagai bentuk bisa dilakukan secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah Al Baqarah Ayat 274.

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُم بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ  

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS Al-Baqarah: 274)

Menurut Buya Amirsyah, dua cara itu boleh dilakukan dengan syarat ikhlas memberi karena Allah SWT. Jadi ada dua cara sedekah, pertama dengan terang terangan, kedua dengan sembunyi-sembunyi atau sirran wa ‘ala niyyah. Jadi yang penting adalah ikhlasnya.

Buya Amirsyah juga menjelaskan, yang perlu diperhatikan dalam bersedekah adalah proses penyaluran dan proses mendapatkan dana sedekah tersebut. Sedekah baik dalam bentuk zakat, infak atau wakaf harus benar dalam proses distribusinya.

Sekretaris Jenderal MUI ini juga menyoroti soal pundi-pundi uang yang diterima konten kreator dari platform-platform media sosial. Menurutnya, uang yang didapat haruslah berasal dari yang baik dan tidak melanggar syariat.

Ia mengatakan, sebaiknya kreator tidak mengambil uang dari iklan-iklan yang diharamkan seperti iklan minuman keras atau judi. “Jadi (harta sedekah) halal dalam arti administrasi dan goiru dzat, di luar dzat itu termasuk perilakunya, pengelolaannya, penyalurannya, supaya dana yang kita peroleh itu berkah,” jelasnya.

KHAZANAH REPUBLIKA

Mencari Viewer Youtube dengan Konten Tidak Mendidik

Youtube adalah sosial media yang sangat digemari saat ini. Para youtuber juga memanfaatkan youtube untuk berbagai tujuan, salah satunya adalah mencari uang melalai pemasukan iklan di youtube. Ada oknum youtuber yang tidak bertanggung jawab, mereka lebih mengutamakan viewer saja tanpa memperhatikan apakah konten mereka mendidik atau bahkan merusak, yang penting viewer banyak dan dapat banyak uang.

Bila kita perhatikan, konten YouTube dengan konten kontroversi dan anti-mainstream, konten menghebohkan atau konyol, konten nge-prank, konten pamer kekayaan seperti mobil dan sepeda mewah, konten unboxing barang mewah, konten pamer adegan-adegan centil dan romantis,  sampai dengan challenge Yang (maaf)konyol dan bodoh. Konten-konten ini banyak viewer-nya dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Terbukti konten ini viewernya bisa sampai ratusan ribu bahkan jutaan.

Memang manusia itu cenderung mengikuti hawa nafsu sehingga apabila kita mengikuti kebanyakan manusia di muka bumi, akan menjauhkan kita dari jalan yang lurus

Allah befirman,

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” [Al-An’am/6:116-117]

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy menjelaskan,

فإن أكثرهم قد انحرفوا في أديانهم وأعمالهم، وعلومهم. فأديانهم فاسدة، وأعمالهم تبع لأهوائهم

“Kebanyakannya menyimpang dari agama, dalam amal dan ilmu, agama rusak dan amal mereka diikuti oleh hawa nafsu.” [Lihat  Tafsir As-Sa’diy]

Melihat fakta ini tidak jarang para youtuber berlomba-lomba membuat konten-konten yang secara umum tidak medidik bahkan merusak. Misalnya konten tantangan orang dikasih uang 10 juta,  apakah ia mau membatalkan puasa atau tidak.

Sebaliknya konten-konten yang berisi pendidikan dan edukasi cukup sepi peminat terbukti dengan viewernya sedikit. Meng-counter hal adalah tugas kita bersama, untuk  membangun Indonesia dengan pendidikan dan edukasi yang baik. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan:

Pertama: Menyebarkan dan mengajarkan agama yang benar sesuai dengan Alquran dan Sunnah dengan pemahaman para salah karena agama adalah pondasi dasar kebaikan yang kedua 

Kedua: Apabila mampu, kita imbangi dengan membuat konten yang bermanfaat edukatif mendidik serta menarik dan kekinian

Ketiga: berusaha menyadarkan bangsa dan masyarakat bahwa jika ingin maju itu perlu belajar dan berkarya bukan sekedar nonton YouTube main game dan menonton konten-konten yang tidak bermanfaat sama sekali untuk masa depan diri sendiri apalagi masa depan agama dan bangsa 

Mari kita bersama menjadi pencetus hal-hal kebaikan dan bermanfaat serta mendidik. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda,

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ

“Semangatlah dalam hal yang bermanfaat untukmu, minta tolonglah kepada Allah, dan jangan malas (patah semangat).” (HR. Muslim, no. 2664)

Kita perlu ingat bahwa yang terbaik bukanlah yang paling tinggi ilmunya semata, paling tinggi jabatannya semata, paling kaya hartanya semata, tetapi yang terbaik adalah yang paling memberi manfaat bagi sesama sesuai bingkai syariat.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda,

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

“Manusia yang paling terbaik adalah yang paling bermanfaat untuk manusia”. [HR. Ath Thabarani.]

Demikian semoga bermanfaat

Penyusun: Raehanul Bahraen

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/57543-mencari-viewer-youtube-dengan-konten-tidak-mendidik.html

Waspada Oknum “Ustaz/Khatib” Tak Berilmu di Youtube

Hendaknya kita berhati-hati dengan “oknum ustaz atau khatib yang tidak berilmu” di Youtube. Sebagian kaum muslimin mengira mereka adalah ustaz yang berilmu, padahal tidak demikian halnya. Mereka bukan ustaz yang memahami agama yang baik, seperti memahami akidah, tauhid, ilmu-ilmu ushul, Bahasa Arab dan sebagainya, atau tidak jelas dari mana mereka menuntut ilmu dan guru-gurunya. Oknum ini mudah menjadi terkenal di zaman ini dengan cara:

  1. Sering muncul di Youtube
  2. Membahas perkara-perkara yang menghebohkan dan menimbulkan kontroversi
  3. Berpenampilan dengan penampilan seolah-olah orang berilmu, misalnya gamis dan jubah

Karena terlanjur dianggap berilmu oleh masyarakat, akhirnya oknum ini sering berfatwa tanpa ilmu. Inilah yang dimaksud dengan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa kelak nanti akan BANYAK “khatib/ustaz” akan tetapi tidak berilmu (maaf, sebagian menyebutnya tukang khutbah) dan kaum muslimin menyangka dia adalah orang yang berilmu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا

“Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus dari para hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila tidak tersisa lagi seorang ulama, maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka memberi fatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan.” [HR. Bukhari]

Ibnu mas’ud berkata,

وَسَيَأْتِي مِنْ بَعْدِكُمْ زَمَانٌ : قَلِيلٌ فُقَهَاؤُهُ ، كَثِيرٌ خُطَبَاؤُهُ ، كَثِيرٌ سُؤَّالُهُ ، قَلِيلٌ مُعْطُوهُ ، الْهَوَى فِيهِ قَائِدٌ لِلْعَمَلِ ، اعْلَمُوا أَنَّ حُسْنَ الْهَدْيِ ، فِي آخِرِ الزَّمَانِ ، خَيْرٌ مِنْ بَعْضِ الْعَمَلِ ”

“Sesungguhnya kalian berada pada zaman di mana banyak ahli ilmu dan sedikit pengkhutbah, sedikit yang bertanya, banyak yang mampu memberi fatwa, amalan adalah pemimpin hawa nafsu. Akan datang setelah kalian suatu zaman di mana sedikit ahli ilmu dan banyak pengkhutbah, banyak yang bertanya, sedikit yang mampu memberi fatwa, hawa nafsu adalah pemimpin ‘amalan. Ketahuilah, bahwa petunjuk yang terbaik pada masa akhir zaman itu lebih baik daripada sebagian amalan.” [Al-Adabul Mufrad no. 785]

Orang yang hendak kita jadikan ustaz/ulama yang akan diambil ilmunya harus jelas riwayat belajarnya yaitu riwayat belajar tauhid, aqidah, ilmu-ilmu ushul, bahasa Arab dan lain-lainnya.

Muhammad bin Sirin berkata,

ﺇﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺩﻳﻦ ﻓﺎﻧﻈﺮﻭﺍ ﻋﻤﻦ ﺗﺄﺧﺬﻭﻥ ﺩﻳﻨﻜﻢ

”Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapakah kalian mengambil agama kalian”. [Muqaddimah Shahih Muslim]

Seorang ulama atau ustaz juga yang membimbing manusia belajar agama juga akan membimbing dari hal-hal yang dasar seperti tauhid, akidah, akhlak dan adab. Bukan selalu membahas hal-hal yang membuat kehebohan dan hal-hal kontroversi di masyarakat. Perhatikan Firman Allah berikut,

Allah berfirman,

ﻛُﻮﻧُﻮﺍ ﺭَﺑَّﺎﻧِﻴِّﻴﻦَ ﺑِﻤَﺎ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗُﻌَﻠِّﻤُﻮﻥَ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﻭَﺑِﻤَﺎ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﺪْﺭُﺳُﻮﻥ

“… Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbaniy, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya” (Al-Imran : 79)

Syaikh As-Sa’diy menjelaskan makna Rabbaniy,

علماء حكماء حلماء معلمين للناس ومربيهم، بصغار العلم قبل كباره، عاملين بذلك

“Ulama, hakim, orang yang sabar/lembut yang mengajarkan dan membimbing manusia dengan ilmu-ilmu dasar dahulu sebelum ilmu-ilmu lanjutan (advanced)” [Lihat Tafsir As-Sa’diy]

Bagi kita yang awam hendaknya perhatikan, tidak semua orang yang berbicara agama (terlebih lewat Youtube adalah orang yang benar-benar berilmu. Perhatikan perkataan Ali bin Abi Thalib berikut kepada Kumail bin Ziyad:

النَّاسُ ثَلَاثَةٌ:
[1] فَعَالِمٌ رَبَّانِيٌّ،
[2] وَمُتَعَلِّمٌ عَلَى سَبِيلِ نَجَاةٍ،
[3] وَهَمَجٌ رَعَاعٌ أَتْبَاعُ كُلِّ نَاعِقٍ،

يَمِيلُونَ مَعَ كُلِّ رِيحٍ، لَمْ يَسْتَضِيئُوا بِنُورِ الْعِلْمِ، وَلَمْ يَلْجَئُوا إِلَى رُكْنٍ وَثِيقٍ.

Manusia ada tiga golongan;

[1] ‘Alim rabbani, (ulama rabbani)
[2] Muta’allim (orang yang belajar) di atas jalan keselamatan,
[3] Orang awam yang bodoh yang mengikuti setiap orang yang bersuara.

Mereka akan condong bersama setiap hembusan angin, tidak diterangi dengan cahaya ilmu, dan tidak bersandar kepada tiang yang kokoh.” [Jami’ Bayanil Ilmi wa Fadhlihi 1878]

Demikian semoga bermanfaat

Penyusun: Raehanul Bahraen

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/51348-waspada-oknum-tak-berilmu-di-youtube.html