Mengenal Ibadah Haji

Haji artinya menyengaja atau menuju. Maksudnya, sengaja mengunjungi Baitullah (Kabah) di Makkah untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT pada waktu tertentu, dan dengan cara tertentu secara tertib.Berhaji merupakan salah satu rukun Islam yang kelima dan hukumnya wajib dilakukan oleh setiap orang yang beragama Islam yang mempunyai kesanggupan serta dilakukan sekali dalam seumur hidup. (QS. Ali Imran [3]:97). Apabila ada yang melaksanakan haji lebih dari sekali, maka hukumnya sunah.

Hal ini didasarkan pada hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra yang artinya, ”Rasulullah berkhutbah kepada kami, beliau berkata, ‘Wahai sekalian manusia, telah diwajibkan haji atas kamu sekalian.’ Lalu al-Aqra bin Jabis berdiri, kemudian berkata, ‘Apakah kewajiban haji setiap tahun ya Rasulullah? Nabi menjawab, ‘Sekiranya kukatakan ya, tentulah menjadi wajib, dan sekiranya diwajibkan, engkau sekalian tidak akan melakukannya, dan pula tidak mampu.

Ibadah haji itu sekali saja. Siapa yang menambahi itu berarti perbuatan sukarela saja.”Adapun waktu pelaksanaan haji didasarkan pada firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 197 yang artinya, ”Haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi…” Kemudian para ulama sepakat bahwa pelaksanaan haji jatuh pada bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.

Syarat, rukun dan wajib haji

Syarat supaya dapat melakukan ibadah haji adalah (1) Islam, (2) akil balik (dewasa), (3) berakal (tidak gila), (4) orang merdeka (bukan budak), dan (5) mampu dalam segala hal, misalnya dalam hal biaya, kesehatan, keamanan dan nafkah bagi keluarga yang ditinggalkan.

Adapun rukun haji adalah perbuatan-perbuatan yang wajib dilakukan. Rukun haji tersebut adalah (1) ihram, (2) wukuf di Padang Arafah (sebelah timur kota Makkah), (3) thawaf ifadah, (4) sai (lari) antara Safa dan Marwah, (5) mencukur rambut kepala atau memotongnya sebagian, dan (6) tertib (pelaksanaannya berurutan dari nomor 1 sampai 5). Jika salah satu rukunnya ditinggalkan, maka hajinya tidak sah.

Sedangkan wajib haji adalah perbuatan-perbuatan yang wajib dilakukan dalam melaksanakan ibadah haji. Adapun wajib haji adalah (1) memulai ihram dari miqat (batas waktu dan tempat yang ditentukan untuk melakukan ibadah haji dan umrah), (2) melempar jumrah, (3) mabit (menginap) di Muzdalifah (Makkah). Jika salah satu wajib haji ditinggalkan, maka hajinya tetap sah tetapi harus membayar dam (denda).

 

sumber:Ihram.co.id

Mengikuti Jejak Rasulullah Lewat Abu Bakr dan Umar

RIWAYAT dari Hudzaifah ra, berkata, Rasulullah saw, bersabda, “Ikutilah jejak orang-orang setelahku dari para sahabatku: Abu Bakr dan Umar dan mintalah petunjuk pada Ammar, dan berpegang teguhlah pada janji Ibnu Mas’ud.” (Hr. Tirmidzi dan al-Hakim.)

Rasulullah saw, telah memerintahkan agar mengikuti jejak dua tokoh besar, Sayyidina Abu Bakr as-Shiddiq dan Sayyidina Umar bin Khothob ra, serta mencari kebenaran dan petunjuk dari Ammar ra, karena ia meninggal dengan cintanya yang agung pada kerabatnya, Sayyidina Ali KW.

Rasul saw, juga menegaskan agar tetap kokoh dengan janji, sebagaimana Ibnu Ummi Abd ra, memegangnya. Dalam hal inilah tumbuh hikmah terpadu antara cinta sahabat dan keluarga Nabi. Rahasia yang dijumpai dalam diri para arifun yang berselaras. Dan Nabi saw, menjadikan kebenaran mengikuti jejaknya dengan cara mengikuti jejak dua tokoh besar semoga Allah meridhoi keduanya, dan mengintegrasikan dua kekuatan dengan memegang teguh janji.

Apabila seorang hamba mengikuti jejaknya maka ia akan dapat petunjuk. Dan siapa yang mendapatkan petunjuk berarti telah memegang teguh janjinya Allah swt. Disinilah dimengerti bahwa kemarifatan itu tidak lain adalah dengan cara demikian? Siapa yang meraih petunjuk melalui petunjuk Nabi Muhammad saw, dan mengikuti jejaknya, berpegang teguh dengan janjinya, maka ia telah menghadap Allah Taala dan mengesampingkan yang lainnya.

Dalam hadits disebutkan, bahwa Allah swt berfirman: “Wahai dunia! Apakah seseorang yang berbakti kepadaku itu pembantuKu, dan apakah orang yang berbakti kepadamu itu telah berbakti kepadaKu?”

Maka, bukan disebut orang yang bercita luhur, adalah orang yang sibuk dengan sesuatu yang didalamnya ada pengaruh hawa nafsu.

Dalam karakteristik Nabi saw. Yang luhur dan mulia, Allah swt berfirman: “Mata hati tak pernah menyimpang dan tak pernah khianat.”

Seorang hamba tak pernah sampai kepada Allah swt, sampai dirinya putus dari hasrat-hasrat duniawi dan apa yang ada di dalamnya, berupa kemewahan dan kenikmatannya, santai dan kesenangannya, bahkan sampai ia harus melampaui kesenangan interaktif kemakhlukan berupa indahnya pergaulan dan pujian dari mereka.

Allah swt menciptakan semua itu sebagai ujian bagi orang yang ingin menyendiri (dari segala hal selain Allah swt.), hingga ketika ia berpaling pada selain Allah, akan tercela dalam pengakuannya, lalu ia terlempar dalam wadah kerugian besar. Maka, betapa banyak mereka yang ter-Istiqdroj karena nikmat, terhijab dari Sang Khaliq, alpa dari kebenaran, bodoh terhadap pengetahuan jiwa, pagi hingga sore dalam kerugian demi kerugian dan siksaan. Tampaklah pada dirinya dari sisi Arasy, sesuatu yang menyiksa padanya yang belum pernah mereka duga.

“Dan jelaslah bagi mereka adzab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan.” (Az-Zumar: 47)

Di antara cita yang luhur antara lain apa yang dikatakan kepada abu Abdullah: “Jika Allah memberikan kepadamu dunia seisinya, apa yang anda lakukan?”

“Kalau bisa, akan aku jadikan satu suapan, kemudian aku timpakan pada mulut si kafir, pasti akan aku lakukan!” jawabnya.

“Kenapa?”

“Karena Allah swt marah pada orang kafir dan pada dunia secara bersamaan. Lalu aku pun bebuat demikian, agar menimpa pada masing-masing yang terkena amarah.”

Lalu beliau mengisahkan kisah yang bernar, bahwa seorang raja Hirah (nama sebuah kota) mengutus untuk mengirimkan tujuh kantong berat berisi gandum. Ketika itu Syeikh sedang berada di Hirah dengan para muridnya, lantas makanan disajikan oleh para pembantunya.

Syeikh Abu Abdullah berkata padanya, “Kasihkan semuanya yang ada (tersisa) kepada seluruh orang miskin. ” Tidak mungkin, semua pintu tertutup,” kata sang pembantu.

“Kalau begitu bawa saja ke orang-orang Majusi yang jadi tetangga kita” kata Syeikh.

“Saya takut ancaman siksa Allah Taala karena meninggalkan perintahNya..”

Toh kami akhirnya memberikan juga kepada kaum Majusi. Tiba-tiba dini hari mereka datang dan bertanya, “Apa hikmah pemberian anda pada kami, padahal kami berbeda dan kontra dengan anda?”

“Dunia itu musuh Allah. Dan orang kafir juga musuh Allah. Seorang pecinta tak akan mendekat pada kekasihnya, hingga kekasihnya menjauhi musuhnya.” Akhirnya mereka itu masuk Islam semuanya di hadapan Syeikh.

Suatu hari sebagian para penempuh Jalan Sufi sedang berjalan di pelosok, tiba-tiba dirinya berbicara untuk suatu hajat, ternyata ia sudah ditepi sumur. Lalu ia lembarkan bejana air ke dalamnya untuk kepentingan minum. Namun ketika bejana keluar, sudah dipenuhi dengan emas. Bejana itu pun ia lempar ke dalam sumur sembari berkata, “Oh Tuhan Yang Maha Agung, aku tidak ingin selain diriMu”

Ammar al-Qurasy ra mengatakan, “Suatu hari aku di pesolok desa, aku ingin memanggil karena suatu kebutuhan mendesak. Kuambil sapu tangan dari guruku, lalu kusobek dua belah. Aku pakai separo, dan aku basahi satu lagi. Yang terjadi malah muncul konflik dalam diriku soal kebutuhanku. Tiba-tiba seluruh desa itu menjadi perak semua. Aku pun berlalu sembari munajat, “Ilahi, aku mohon perlindungan darimu atas kehendak selain padaMu”

Nabi Isa as, berkata: “Betapa eloknya bagi seseorang yang mengingat Allah, dan tidak ingat selain Allah swt. Betapa bagusnya seseorang yang takut kepada Allah dan tidak takut selain Allah. Baguslah seseorang yang memohon pada Allah dan tidak meminta kecuali kepada Allah swt.”

Imam Zainul Abidin Ali bin al-Hasan ra, mengatakan, “Ketika aku berada di tempat Abu Abdullah al-Husain as, kubaca sebagian kitab. Di tangannya ada sebilah belati. Kulihat ada hurup yang salah, lalu kukatakan, “Coba pisaumu, akan kugunakan membenarkan huruf ini.”

Aku dapatkan pisau itu, dan ketika sudah selsai tugasku, kukembalikan. “Wahai Ali, jangan ulangi lagi seperti ini, anda akan terjatuh pada hinanya permintaan dan rendahnya cita-cita.”

Diriwayatkan bahwa Nabi saw, bersabda kepada Tsauban ra, “Wahai Tsauban jangan minta tolong kepada orang.” Maka Tsauban, jika cambuknya jatuh dari tangannya, ia tak pernah meminta tolong pada seseorang, dengan mengatakan “Ambilkan cambuk itu” hingga ia sendiri turun dan mengambilnya.

Suatu hari seseorang sedang meminta mata uang Kisrah pada Sufyan ra, lalu orang itu diberi Dinar. Ia pun menanyakan kenapa diberi Dinar? Sufyan menjawab, “Jika dia tidak mengenal kadar dirinya, maka aku tidak meminta kehormatan diriku. Namun jika ini semua meninggalkan cita yang luhur, maka aku tidak meminta kemurahan.”

Cita-cita kaum Arifin

Cita-cita kaum arifin bersambung dengan cintanya kepada Ar-Rahman, sedangkan hatinya memandang pada tempat-tempat kemuliaan dari Sang Maha Mulia. Tak ada istirahatnya di dunia, tanpa keluar dari dunia.

Hubaib al-Ajamy ra banyak muncul terlihat pada hari Tarwiyah di Bashrah, sedngkan di hari Arafah ia berada di Arafah. Lantas ditanyakan padanya, “Itu hanya sedikit sekali dari terbangnya Ahli Cita Luhur Ilahi” jawabnya.

Ali Karromallahu Wajhah masuk masjid Rasulullah saw. Lalu melihat orang pelosok di masjid sedang bermunajat, “Ilahi, aku hanya ingin sedikit saja kesenangan dariMu.”

Beliau juga melihat Abu Bakr ash-Shiddiq ra, sedang bermunajat, “Ilahi, aku hanya ingin padaMu”

Maka jauhlah berbedaan cita-cita jiwa mereka. Masing-masing membubung dengan citarasanya. Jika telah sampai pembubungan cita itu sampai pangkalnya, ia berhenti dan tidak lagi terbang melewati.

Allah swt berfirman: “Katakan, masing-masing beramal menurut format kemampuannya” (Maksudnya menurut niat dan cita luhurnya.)

Abu Yazid al-Bisthamy ditanya, “Aku dengar anda berjalan di atas air dan terbang di atas udara.”

“Orang beriman lebih memuliakan Allah Azza wa-Jalla ketimbang langit sap tujuh. Apa yang perlu dikagumi dari sekadar berjalan di air dan terbang di udara, seperti posisi burung dan ikan hiu?”

Suatu ayat, “Mereka itulah yang bergegas dalam kebaikan.” Dibacakan di hadapan Ibnul Mubarok, lantas beliau berkata, “Bukan dimaksudkan adalah bergegasnya fisik, atau bergegas meraih amal. Tetapi dimaksud adalah cita-cita yang mendahului cita-cita dalam segala kebajikan dan kehendak.”

Sebagian arifin mengatakan, “Kasihan sekali mereka yang beralparia. Mereka sibuk dengan memperbanyak amal, mereka memperbesar dan berbangga dengan amal. Bagi orang arifin, melakukan amaliyah sebanyak amal seluruh penghuni langit dan bumi dari zaman Azali sampai kekal abadi nanti, maka amaliyah itu masih terasa kecil dan lebih rendah di mata mereka disbanding kecilnya atom di langit dan di bumi.”

Nabi saw, bersabda: “Janganlah kalian merasa banyak taat, dan janganlah kalian merasa sedikit dosamu.”

Suatu saat Nabi Musa as melewati pantai sepanjang laut. Lalu ia bermunajat, “Tuhanku, lelah sekali kedua dengkulku, dan berat sekali punggungku. Oh Kekasihku, apa yang hendak kau berlakukan padaku ini?”

Allah pun mengutus binatang Trenggiling untuk menjawabnya.”Wahai anak Imran, apakah kau berharap pada Tuhanmu, dengan ibadahmu padanya? Bukankah Allah telah memilihmu dan berbicara padamu, dan membuatmu dekat dan bermunajat padaNya? Demi Yang menciptakanku dan Melihatku, sesungguhnya aku berada di padang sahara ini sejak 360 tahun, selama itu aku bertasbih siang malam, sedikit pun aku tidak berpaling dariNya. Dan sejak tiga hari lalu aku tidak makan. Bahkan setiap saat gemeterlah tulang-tulangku karena Maha BesarNya.”

Abu Said Abul Khair ra menegaskan, “Suatu hari aku menuju pelosok desa, rasa lapar benar-benar mencekam. Nafsuku meronta agar memohon kepada Allah Taala, lalu kukatakan, “Itu bukan perilaku orang yang tawakkal.” Lalu nafsuku menuntutku agar bersabar. Namun ketika aku berhasrat untuk kedua kalinya, ada bisikan lembut:

Adakah ia bodoh bahwa Kami lebih dekat?

Kami tak pernah menelantarkan siapa yang datang kepada Kami

Abu Said ingin memohon sabar

Seakan Kami tak melihatnya dan tidak tahu. [sufinews]

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2350436/mengikuti-jejak-rasulullah-lewat-abu-bakr-dan-umar#sthash.bY1QdhyP.dpuf

10 Buku Terbaik tentang Islam dan Muslim

Penulis kelahiran Pakistan dan kini tinggal di Amerika Serikat, Saadia Faruqi memberikan saran terkait buku-buku yang menggambarkan Islam dan Muslim secara lebih proporsional dan objektif. Saadia mengakui, situs jual beli buku secara online justru banyak memberikan pilihan-pilihan buku tentang Islam dan Muslim yang menggambarkan Islam secara tidak akurat dan bahkan salah kaprah.

Bahkan, Saadia, yang juga seorang trainer penegakan hukum dan aktivis lintas agama tersebut, menyebut banyak buku-buku tentang Islam dan Muslim yang justru ditulis oleh orang-orang yang sebenarnya tidak mengerti tentang Islam.

“Anda bahkan dapat menemukan pembahasan tentang syariat Islam dari penulis yang sebenarnya tidak mengerti apa itu syariah Islam. Atau buku yang mengupas soal Muslim, tapi penulisnya hanya mengamati dari jauh,” ujar Saadia dalam sebuah artikelnya, seperti dikutip Huffington Post.

Stereotip Muslim di media-media arus utama atau misinformasi tentang Muslim dan Islam semakin menambah persepsi buruk tentang Islam dan Muslim, yang rata-rata dimiliki oleh orang di belahan bumi bagian barat. Saadia pun merekomendasikan buku-buku ini buat orang-orang yang tertarik untuk mengenal lebih jauh tentang Islam dan Muslim secara objektif, proporsional, dan tidak bias.

Berikut ini daftar buku tersebut.

  1. No god but God, karya Reza Aslan
  2. The Great Theft: Wrestling Islam from the Extremist karya Khaled Abou el Fadl
  3. Generation M karya Shelina Janmohamed
  4. The Story of the Quran karya Ingrid Matson
  5. Muhammad: Prophet of Our Time karya Karen Armstrong
  6. 1001 Invention: The Enduring Legacy of Muslim Civilizations karya Salim Al-Hassani
  7. Servants of Allah: African Muslims Enslaved in the Americas karya Sylvaine A Diouf
  8. Muslims and The Making of America karya Amir Hussain
  9. I Speak for Myself: American Woman in Being Muslim
  10. The Fear of Islam: Introduction of Islamophobia in the West karya Todd H Green.

 

sumber: Republika Online

Bolehkah Tayamum dengan Debu pada Dinding/Kursi?

TENTANG media tanah yang bagaimana yang dibolehkan untuk bertayammum, para ulama ada yang mengharuskan tanah yang sesungguhnya dan bukan debu-debu yang menempel. Namun ada juga yang agak luas membolehkan tayammum pakai debu-debu yang menempel.

Kalau pun kita mau pakai pendapat yang membolehkan tayammum pakai debu itu, maka yang harus diperhatikan apakah debu itu memang betul-betul ada dan menempel di dinding rumah kita. Ini yang sebenarnya jadi masalah, yaitu biasanya tembok rumah kita seringkali dibersihkan, apalagi pesawat terbang, tentunya selalu dibersihkan. Tidak masuk akal kalau dinding pesawat dan kursinya dibiarkan kotor berdebu. Pasti para penumpang akan merasa tidak nyaman, bahkan boleh jadi bersin-bersin sepanjang perjalanan.

Sayangnya banyak orang yang kurang memperhatikan masalah ini. Sebenarnya debu yang dimaksud tidak ada, tetapi tetap saja orang-orang ‘berpantomim’ berpura-pura lagi tayammum, padahal tidak ada medianya. Lucunya, kelakuan seperti ini luput dari perhatian kita, ditambah lagi banyak ‘ustaz-ustaz’ amatiran yang membiarkan saja tindakan keliru ini. Malah ikut-ikutan berpantomim tayammum ria.

Semua itu dengan catatan bahwa seandainya kita pakai pendapat yang membolehkan bertayammum dengan debu. Sementara cukup banyak ulama yang tidak membolehkan tayammum kecuali dengan menggunakan media tanah yang sebenarnya. Maka kalau kita pakai pendapat yang satu lagi ini, tentu saja sejak awal bertayammum pakai tembok rumah atau dinding dan kursi pesawat tidak sah sejak awal.

Berikut ini adalah rinciannya disusun sesuai dengan urutan masing-masing mazhab:

1. Mazhab Al-Hanafiyah

Al-Marghinani (w.593 H.), salah satu ulama mazhab Al-Hanafiyah menuliskan di dalam kitabnya Al-Hidayah Syarah Bidayatu Al-Mubtadi sebagai berikut: Tayammum diperbolehkan dengan menggunakan semua jenis tanah seperti debu, pasir, batu dan kapur. Dalam kitabnya yang lain, yaitu Al-Hidayah Syarah Bidayatu Al-Mubtadi, beliau juga menuliskan sebagai berikut: Sesungguhnya shoid adalah sesuatu yang ada dipermukaan tanah, dinamakan demikian karena debu itu bertebaran. Al-Qadhi Zaadah (w.1087 H.), salah satu ulama mazhab Al-Hanafiyah menuliskan di dalam kitabnya Majma Al-Anhur fii Syarhi Multaqa Al-Abhur sebagai berikut: Shaid adalah debu yang terdapat di permukaan bumi dan lainnya.

2. Mazhab Al-Malikiyah

Ibnu Juzai Al-Kalbi (w.741 H.), salah satu ulama mazhab Al-Malikiyah menuliskan di dalam kitabnya sebagai berikut: Shaid adalah debu, dan diperbolehkan tayammum dengan semua permukaan yang naik (lebih tinggi) dari tanah, seperti bebatuan, kerikil, pasir dan kapur.

 

3. Mazhab Asy-Syafi’iyah

Al-Mawardi (w.450 H.), salah satu ulama mazhab Asy-Syafi’iyah menuliskan di dalam kitabnya sebagai berikut: Tayammum khusus dengan tanah yang berunsur debu, dan tidak boleh selain dari itu. An-Nawawi (w.676 H.), salah satu ulama mazhab Asy-Syafi’iyah menuliskan di dalam kitabnya sebagai berikut: “Tidak sah tayammum kecuali menggunakan tanah, ini adalah pendapat yang maruf dalam mazhab.” Al-Hishni (w.829 H.), salah satu ulama mazhab Asy-Syafi’iyah menuliskan di dalam kitabnya sebagai berikut: Sha’id adalah yang mengandung unsur-unsur tanah dan semua yang ada di permukaan tanah (bumi).

 

4. Mazhab Al-Hanabilah

Al-Khiraqi (w.334 H.), salah satu ulama mazhab Al-Hanabilah menuliskan di dalam kitabnya Mukhtshar Al-Khiraqi sebagai berikut: Menepukan kedua tangan pada sho’id yang suci yaitu tanah. Ibnu Qudamah (w.620 H.), salah satu ulama mazhab Al-Hanabilah menuliskan di dalam kitabnya sebagai berikut: Dan tidak diperbolehkan tayammum kecuali menggunakan tanah suci yang debunya dapat menempel pada tangan, berdasarkan pada firman Allah taala “maka bertayamumlah dengan debu yang suci, usaplah wajahmu dan kedua tanganmu dengan debu itu” (al-maidah: 6) dan apa yang tidak ada debunya tidak dapat digunakan untuk mengusap. Ibnu Hazm (w.456 H.), salah satu ulama mazhab Adzh-Dzhahiriyah menuliskan di dalam kitabnya sebagai berikut: Tidak diperbolehkan tayammum kecuali yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya tidak ada teks kecuali yang telah kami sebutkan bahwa So’id adalah permukaan bumi, tanah dan debu baik yang diambil dari bumi, terbawa oleh baju, bejana, wajah manusia, pacuan kuda atau yang lainnya termasuk dalam katagori debu dan diperbolehkan untuk bertayamum dengan itu semua.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. [Ahmad Sarwat, Lc.,MA]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2350470/bolehkah-tayamum-dengan-debu-pada-dinding-kursi#sthash.peSUfryc.dpuf

Anda Memakai Pensil Alis? Ini Hukumnya!

MEMPERCANTIK wajah dengan pensil alis sudah menjadi hal yang lumrah bagi wanita masa kini. Sebagian besar mereka akan panik dan merasa tidak percaya diri dengan tampilan polos tanpa alis buatan. Hmm, apakah Islam membolehkan wanita mengukir alisnya dengan pensil alis? Coba kita cari tahu dalam uraian berikut ini.

“Allah melaknat wanita yang membuat tato dan yang minta dibuatkan (tato), yang mencukur alis dan yang meminta dicukurkan.” (HR Muslim)

Dari hadis tersebut bisa diketahui bahwa yang dilarang adalah membuat tato (sulam alis) atau mencukur alis (sedikit ataupun banyak), sedangkan menggunakan pensil alis masih diperbolehkan selama tidak mencukur atau mentato sebagaimana yang dilarang dalam hadis.

Sayangnya, mengerik atau mencukur alis merupakan salah satu andalan wanita dalam berhias. Berbagai cara dilakukan oleh kaum wanita ini, mengerik alis kemudian melukisnya dengan pensil atau bahkan melakukan teknik sulam alis yang akhir-akhir ini menjadi trend baru di kalangan masyarakat.

Hati-hati, ini termasuk dalam bentuk tabarruj yang banyak dilakukan oleh wanita jahiliyyah zaman dulu. Bahkan mengerik alis kemudian melukisnya dengan pensil merupakan salah satu bentuk bentuk tabarruj jahiliyah al-uula yang dilarang oleh Allah.

Oleh karena itu, Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam pun sudah memperingatkan bahkan melaknat wanita yang mengerik alis sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, “Allah melaknat tukang tato, orang yang ditato, yang mencukur bulu alisnya atau meminta dicukurkan, dan orang yang merenggangkan gigi, untuk kecantikan, yang mengubah ciptaan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sejatinya Allah menumbuhkan rambut (bulu) di berbagai bagian tubuh manusia. Di antara rambut tersebut ada yang diperintahkan untuk dihilangkan, ada juga yang diperintahkan untuk dibiarkan dan dipelihara. Rasulullah memberikan tuntunan dalam menjaga atau menghilangkan rambut bulunya. Seorang mukmin dituntut untuk bisa mengikuti tuntunan tersebut, baik dalam membiarkan rambut (bulu)nya, atau ketika mencukur atau menghilangkannya. Karena ia ittiba (mengikuti) tuntunan Rasulullah, maka tindakannya tersebut bisa bernilai ibadah yang mendapatkan kecintaan dan ampunan Allah.

Satu hal yang paling penting, jangan sampai keinginan kita mempercantik diri malah menjadi bumerang dan membuat kita dikategorikan mengubah ciptaan Allah. Allah jelas-jelas akan melaknat hamba-nya yang berbuat sepertini ini. Na’udzubillah.

 

 

[Nidaul Fauziah]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2350409/anda-memakai-pensil-alis-ini-hukumnya#sthash.Awll76PB.dpuf

Jika Rasulullah Keluar Rumah, Beliau Membaca ini

DARI Ummu Salamah Radhiallahu ‘Anha, katanya:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah keluar dari rumah kecuali beliau melihat ke langit seraya berdoa:

“ALLAHUMMA A’UUDZU BIKA AN ADHILLA AW UDHALLA AW AZILLA AW UZALLA AW AZHLIMA AW UZHLAMA AW AJHALA AW UJHALA ‘ALAYYA”

(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ketersesatan atau disesatkan, tergelincir atau digelincirkan, menzalimi atau dizalimi dan membodohi atau dibodohi).”

HR. Abu Daud No. 5094, An Nasa’i No. 5486, Al Hakim No.1907, beliau berkata: “Sahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim.”

Berkata Ath Thayyibi Rahimahullah: “Maka hendaknya meminta perlindungan dari semua keadaan ini dengan kata-kata yang ringan, ringkas, indah, yang begitu serasi antara makna dan bentuk katanya, seperti syair.” (Syaikh Abul ‘Ala Al Mubarkafuri, Tuhfah Al Ahwadzi, 9/272)

 

 

[Ustadz Farid Nu’man Hasan.S.S.]

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2349539/jika-rasulullah-keluar-rumah-beliau-membaca-ini#sthash.7D77Zrob.dpuf

6 Amalan di Hari Jum’at yang Penuh Berkah

Di dunia ini terdapat tujuh hari dalam satu pekan. Dalam satu pekan itu Allah SWT selalu memberikan rahmat-Nya yang tak terbatas. Namun di antara tujuh hari tersebut, terdapat hari yang disebut-sebut menjadi hari yang paling membawa berkah yaitu Hari Jum’at.

Umat muslim pun mempercayai hal tersebut. Di kalangan pondok pesantren sendiri menerapkan Hari Jum’at sebagai hari libur. Salah satu tujuannya agar lebih fokus dan khusyu’ dalam melakukan ibadah yang berhubungan langsung dengan Allah SWT. Berikut ini merupakan amalan-amalan yang dapat dilakukan seorang muslim di Hari Jum’at yang penuh berkah ini.

Pertama, Membaca surat Al Kahfi. Membaca surah Al Kahfi dapat dilakukan pada malam atau siang hari di Hari Jum’at. Fadhilahnya adalah Allah SWT akan memberikan ketenangan hati untuk satu minggu kemudian. Ketenangan hati ini berguna dalam setiap pekerjaan yang terkadang memberatkan dan membutuhkan kesabaran. Seperti yang disampaikan dalam Hadis HR.Hakim.

Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, maka ia akan disinari oleh cahaya di antara dua Jumat”. ( HR. Hakim)

Kedua, bersholawat. Membaca sholawat sebanyak-banyaknya sangat dianjurkan, selain untuk bekal kelak di hari kiamat, nanti sholawat juga bisa memudahkan dalam mendapatkan suatu kebaikan. Istilahnya, bacaan sholawat menjadi perantara hadirnya kebaikan. Sholawat apapun bisa diamalkan baik hanya اللهم صل علي سيد نا محمد  ataupun sholawat lainnya.Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

Maka perbanyaklah (shalawat) kepadaku pada hari (jum’at) ini, sesungguhnya sholawat kalian akan ditampakkan kepadaku” (H.R Abu Daud no.1047 hadits shahih).

Ketiga, Bersedekah. Allah telah memberikan rezeki kepada seluruh hamba-Nya sesuai porsinya masing-masing secara adil. Rezeki itu bisa datang dalam bentuk apapun maka sangat dianjurkan membagi rezeki itu kepada yang membutuhkan, apabila rezeki itu berbentuk uang maka disisihkan sebagian. Apabila belum bisa istiqomah menyisihkan sebagian rezekinya untuk disedekahkan setiap hari maka bisa dilatih istiqomah bersedekah di Hari Jumat.

Keempat, Membersihkan diri. Membersihkan diri merupakan sunah Rasul. Membersihkan diri, mandi sunnah dengan niat menghadiri sholat Jumat, membesihkan kuku, memotong rambut, memakai wangi-wangian dan memakai baju putih menjadi amalan baik sebelum melaksanakan sholat Jumat. Tubuh yang telah dipaksakan untuk bekerja selama hampir sepekan membutuhkan perawatan agar tetap bisa terjaga kesehatan dan kebersihannya. Batin pun harus dibersihkan dengan cara dzikir istighfar meminta ampun kepada Allah SWT serta ber-muhasabah diri atas segala kesalahan.  Sebagaiman hadis Nabi, “Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu shalat sesuai dengan kemampuan dirinya, dan ketika imam memulai khutbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jum’at ini sampai Jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kelima, Shalat Jumat. Bagi kaum adam sholat Jum’at menjadi kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan, sampai ada ancaman, apabila telah meninggalkan shalat Jumat sebanyak tiga kali maka tergolong orang yang fasiq. Kaum hawa pun boleh melaksanakan sholat Jum’at di masjid yang memang menjadi tempat diselenggarakannya sholat Jumat. Selain itu, bagi kaum muslimin disunnahkan juga menyegerakan pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat Jumat.

Keenam, Salah satu waktu mustajab, waktu yang doanya diistibahi (dikabulkan) untuk berdoa atau memohon kepada Allah adalah pada hari Jumat. Dimana hal tersebut juga telah diriwayatkan dalam sebuah hadits, “Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membicarakan mengenai hari Jumat lalu ia bersabda, Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.” (HR. Bukhari no. 935 dan Muslim no. 852, dari sahabat Abu Hurairah), Wallahu’alam[]

 

 


Oleh: Fani Inganti, Menempuh S1 di Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy), Tebuireng Jombang.

sumber: FikihMenjawab.Net

Rahasia Tidur Miring ke Kanan Anjuran Nabi

AL-Quran dan hadits sangat rinci membahas masalah tidur, termasuk posisi yang di sunnahkan Rasulullah sebelum ilmuwan modern menelitinya

 

MENIKMATI tidur malam yang baik dan berkualitas adalah hal penting untuk kesehatan, tubuh, pikiran, dan suasana hati kita, terutama karena kita telah menghabiskan sepertiga hidup kita melalui tidur.

Tahukah Anda, posisi tidur yang kurang tepat justru akan mempengaruhi kesehatan Anda? Adalah Professor Chris Idzikowski, Direktur Sleep Assessment and Advisory Service, pernah melakukan penelitian soal ini. Dengan melibatkan 1.000 relawan, Profesor Chris menganalisa enam posisi tidur. Hasilnya? Posisi tidur ternyata berpengaruh cukup signifikan terhadap kesehatan seseorang.

Menurut Dr Hooman Melamed, ahli bedah ortopedi di DISC Sports & Spine Center di Los Angeles, California mengatakan, 80 persen populasi mungkin akan mengalami nyeri punggung beberapa kali dalam hidupnya yang disebabkan posisi tidur yang salah.

“Posisi tidur dapat menyebabkan nyeri pada punggung dan leher, gangguan perut, bahkan penuaan dini,” ujarnya.dikutip medicaldaily.com.

Tidur merupakan topik penting dalam literatur Islam. Agama Islam melalui Al-Quran dan Hadits bahkan membahas jenis tidur, pentingnya tidur, dan praktek tidur yang baik. Islam menganggap tidur sebagai salah satu tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu Wata’ala.  Mungkin tidak semua agama memiliki  kajian khusus seperti ini.

“Dan di antara tanda-tanda-Nya adalah Anda tidur malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya, sesungguhnya dalam tanda-tanda bagi orang-orang yang mendengarkan.” [QS: ar Rum [30]:23].

Ilmuwan modern percaya kurangnya waktu tidur memiliki efek merusak pada konsentrasi mental, memori, suasana hati dan kualitas hidup. Data terbaru juga menunjukkan bahwa kurang tidur mengganggu fungsi endokrin dan metabolisme.

Baca juga: Tidur Sehat ala Rasulullah

Karena itu, menurut National Sleep Foundation dianjurkan bagi setiap orang dewasa menghabiskan tujuh sampai delapan jam untuk tidur setiap hari.

AL-Quran dan hadits sangat rinci membahas masalah tidur, bahkan termasuk bagaimana posisi yang di sunnahkan Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassallam sebelum ilmuwan modern menelitinya.

Hadits al Barra bin Azib, Rasulullah bersabda :

“Apabila kamu hendak tidur maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk sholat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan.” (HR. Bukhari).

Dalam riwayat lain Rasulullah juga bersabda;Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu,” (Hr Al-Bukhari dan Muslim).

Rasulullah juga membenci orang yang tidur tengkurap. Dari Ibnu Tikhfah Al Ghifari, dari Abu Dzarr, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat di hadapanku dan ketika itu aku sedang tidur tengkurap. Beliau menggerak-gerakkanku dengan kaki beliau. Beliau pun bersabda, “Wahai Junaidib, tidur seperti itu seperti berbaringnya penduduk neraka.” (HR. Ibnu Majah)

Berikut menfaat tidur dengan posisi miring ke kanan yang diambil dari berbagai sumber.

  • Tidur dalam posisi ke kanan dapat mengistirahatkan otak kiri. Dengan tidur miring ke kanan,  dapat menghindarkan dari bahaya yang timbul seperti pengendapan pembekuan darah, lemak, asam sisa oksidasi, dan penyempitan pembuluh darah.
  • Dapat mengurangi beban jantung. Dengan posisi miring ke kanan saat tidur dapat membuat darah terdistribusi secara merata dan terkonsentrasi ke tubuh bagian kanan, membuat aliran darah yang masuk dan keluar jantung lebih melambat sehingga denyut jantung lebih lambat dan tekanan darah akan menurun.
  • Mengistirahatkan lambung. Dengan tidur miring ke kanan menyebabkan aliran chiem lancar sehingga cairan empedu meningkat. Hal ini dapat mencegah batu kantung empedu.
  • Meningkatkan waktu penyerapan gizi. Dengan posisi tidur miring ke kanan membuat perjalan makanan yang tercerna lebih lama, sehingga penyerapan sari makanan lebih optimal.
  • Merangsang buang air besar. Dengan tidur miring ke kanan akan membuat proses pengisian usus besar lebih cepat penuh sehingga merangsang gerak usus besar dan relaksasi dari otot anus. Ini akan merangsang untuk buang air besar.
  • Mengistirahatkan kaki kiri. Dengan tidur miring ke kanan akan membantu pengosongan vena kaki kiri sehinnga rasa pegal lebih cepat hilang.
  • Menjaga kesehatan paru-paru. Paru-paru kanan lebih besar daripada paru-paru kiri. Saat tidur miring ke kanan, jantung juga akan condong ke kanan. Hal ini tak masalah karena jantung akan menekan paru-paru kanan yang ukurannya lebih besar.
    Menjaga saluran pernafasan. Dengan tidur miring ke kanan akan mencegah jatuhnya pangkal lidah yang dapat mengganggu saluran pernafasan.
  • Untuk sekarang apa salahnya kita membiasakan dengan tidur miring ke kanan untuk memperoleh posisi tidur yang sehat.

Marilah kita mengamalkan sunnah, sebagaimana telah terbukti manfaatnya bagi diri kita semua.*

 

sumber:Hidayatulah

Siapa yang bisa membantu Muslim Rohingya di Myanmar?

Muslim Rohingya di Myanmar sering digambarkan sebagai orang-orang yang paling sering mengalami persekusi di dunia.

Mereka ditolak di negara sendiri, tidak diterima oleh beberapa negara tetangga, miskin, tak punya kewarganegaraan, dan dipaksa meninggalkan Myanmar dalam beberapa dekade terakhir.

Sejak beberapa pekan lalu, lebih dari 10.000 orang-orang Rohingya melarikan diri ke Bangladesh setelah militer Myanmar melancarkan operasi militer di Rakhine, negara bagian di Myanmar barat yang selama ini menjadi ‘rumah’ bagi orang-orang Rohingya.

Mereka bertutur tentang kisah-kisah mengenaskan, mulai dari perkosaan, pembunuhan, dan pembakaran rumah-rumah, yang oleh pemerintah Myanmar dikatakan sebagai ‘bohong’ dan ‘tak sesuai dengan kenyataan’.

Para pegiat mengutuk lemahnya reaksi internasional.

Beberapa kalangan meyebut nasib Rohingya tak ubahnya seperti Srebenica Asia Tenggara, yang mengacu ke pembantaian lebih dari 8.000 Muslim Bosnia pada Juli 1995.

Orang-orang Bosnia tersebut mestinya dilindungi oleh PBB namun pembunuhan terjadi juga, yang belakangan dianggap sebagai noda hitam dalam catatan hak asasi manusia di Eropa.

Apa yang terjadi saat ini?

Tun Khin, pegiat Rohingya di Inggris mengatakan bahwa orang-orang Rohingya menjadi korban ‘kejahatan massal’ yang dilakukan oleh aparat keamanan Myanmar.

Operasi keamanan digelar setelah serangan oleh kelompok militan terhadap pos polisi di dekat Maungdaw pada awal Oktober menewaskan sembilan anggota polisi. Tapi orang-orang Rohingya mengatakan aparat menjadikan semua komunitas Rohingya sebagai sasaran, tanpa pandang bulu.

RohingyaImage copyrightGETTY IMAGES
Ribuan orang Rohingya tinggal di kamp-kamp pengungsian.

BBC tak bisa mendatangi kawasan tersebut untuk memverifikasi klaim, sementara pemerintah Myanmar secara tegas membantah telah terjadi penindasan besar-besaran terhadap komunitas Rohingya.

Para pejabat PBB kepada BBC mengatakan bahwa orang-orang Rohingya mendapat hukuman secara kolektif atas tindakan beberapa milisi, yang pada akhirnya membuat tindakan pemerintah Myanmar ‘tak ubahnya seperti pembersihan etnik’.

Apa yang memicu krisis?

Rohingya adalah salah satu etnik minoritas di Myanmar dan mereka mengatakan sebagai keturunan para pedagang Arab. Mereka juga mengatakan telah berada di Myanmar barat selama beberapa generasi.

Pemerintah Myanmar tak bersedia mengakui mereka sebagai warga negara dan menganggapnya sebagai pendatang gelap dari Bangladesh. Posisi ini juga dipegang oleh sebagaian besar kalangan di Myanmar.

Myanmar, yang banyak didiami oleh pemeluk Buddha, punya sejarah lama soal ketidakpercayaan komunal. Rasa saling tidak percaya ini ‘dipelihara’ dan kadang dimanfaatkan oleh pemerintah militer saat mereka berkuasa dalam beberapa dekade ini.

Di negara bagian Rakhine diperkirakan terdapat satu juta orang Rohingnya. Kerusuhan komunal pada 2012 menyebabkan lebih dari 100.000 orang mengungsi, puluhan ribu di antaranya masih tinggal di kamp-kamp penampungan.

Orang-orang ini juga tak leluasa melakukan perjalanan.

Ratusan ribu orang-orang Rohingya yang tak memegang dokumen berada di Bangladesh.

Di mana Aung San Suu Kyi?

Partai yang dipimpin Aung San Suu Kyi, peraih Nobel Perdamaian, meraih kemenangan dalam pemilu dan berkuasa tak lama setelah eksodus warga Rohingya yang dramatis tahun lalu.

Aung Sang Suu Kyi berkuasa melalui pemilu pertama yang berjalan terbuka dalam 25 tahun terakhir.

Namun tak banyak yang berubah sejak Aung San Suu Kyi menduduki tampuk kekuasaan. Para pengamat mengatakan ia bediam diri dan tak mengutuk kekerasan yang terjadi terhadap orang-orang Rohingya.

“Saya tak mengatakan tidak ada masalah… namun akan lebih baik jika berbagai pihak fokus untuk mengatasi masalah, bukan membesar-besarkan masalah sehingga sepertinya masalah yang ada lebih buruk dari kenyataan yang terjadi (di lapangan),” kata Aung San Suu Kyi kepada TV Singapura, Channel NewsAsia, hari Jumat (02/12).

Pegiat Rohingya di Inggris, Tun Khin, mengatakan bahwa sikap Aung San Suu Kyi yang sama sekali tak membela orang-orang Rohingya sangat mengecewakan.

Soal bahwa ia tak memiliki pengaruh atau kuasa atas militer adalah soal lain, kata Tun Khin.

“Poinnya adalah Aung San Suu Kyi menutup-nutupi kejahataan yang dilakukan militer Myanmar,” katanya.

Namun beberapa pihak mengatakan media internasional gagal memahami situasi yang sangat kompleks di negara bagian Rakhine, tempat tinggal warga Rohingya bersama etnik lain yang lebih besar yang memeluk Buddha.

Khin Mar Mar Kyi, peneliti Myanmar di Universitas Oxford kepada surat kabar South China Morning Post mengatakan bahwa minoritas di Rakhine adalah ‘kelompok minoritas yang paling terpinggirkan di dunia’ namun sering kali tak mendapat perhatian oleh media Barat.

Belum lama ini Suu Kyi mengatakan dirinya ingin memperbaiki hubungan antara dua komunitas ini di Rakhine.

Ia juga telah membentuk komite khusus untuk menyelidiki kekerasan di Rakhine, namun para wartawan mengatakan hasilnya nanti mungkin tidak akan independen sepenuhnya.

Komite ini dipimpin oleh purnawirawan jenderal yang juga Wapres Myint Swe, dengan anggota antara lain lain adalah kepala polisi nasional.

Apakah negara-negara tetangga akan ulurkan bantuan?

Biasanya sesama anggota ASEAN tidak saling mengecam.

Tapi situasi terbaru memicu sejumlah aksi protes di Indonesia. Pada hari Minggu, Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, mengikuti unjuk rasa mempertanyakan sikap diam Suu Kyi.

“Dunia tak boleh diam sementara genosida (di Myanmar) tengah terjadi,” kata PM Razak dalam aksi yang diikuti ribuan orang di Kuala Lumpur yang ditujukan untuk memberikan dukungan kepada orang-orang Rohingya.

Aung San Suu KyiImage copyrightGETTY IMAGES
Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi tak banyak berbicara soal nasib orang-orang Rohingya.

Ia mengatakan bahwa pemimpin Myanmar menolak untuk membahas masalah Rohingya dengan Malaysia.

Komentar ini disampaikan setelah Menteri Olahraga Malaysia, Khairy Jamaluddin, mendesak ASEAN meninjau ulang keanggotaan Myanmar.

Beberapa kalangan mempertanyakan reaksi Razak ketika popularitasnya turun di Malaysia.

Dubes RI di London, Rizal Sukma, kepada BBC mengatakan perlu pendekatan yang menyeluruh untuk menyelesaikan masalah Rohingya.

Rizal juga mengatakan negara-negara di kawasan perlu dilibatkan dan Indonesia siap untuk berpartisipasi.

Apa yang dilakukan PBB?

Untuk kedua kalinya pada pekan ini para pejabat di kantor HAM PBB mengatakan bahwa yang terjadi terhadap orang-orang Rohingya bisa disebut sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Mereka juga mengatakan kecewa karena Myanmar tak menjalankan rekomendasi yang dikeluarkan PBB, termasuk desakan agar pembatasan perjalanan atas orang-orang Rohingya dicabut.

PBB menyerukan investigasi atas sejumlah kasus terbaru dan meminta pemberian bantuan kemanusiaan untuk orang-orang Rohingya.

Badan pengungsi PBB mengatakan negara-negara yang berbatasan dengan Myanmar semestinya menerima kehadiran orang-orang Rohingya yang kembali mengungsi dengan menggunakan berbagai perahu yang tak layak pakai.

Pejabat PBB, Vivian Tan, mengatakan sudah saatnya dibentuk satuan tugas regional untuk mengkoordinasikan respons atas masalah ini.

Sementara itu, mantan Sekjen PBB Kofi Annan terlibat dalam komite penasehat yang menangani situasi di Rakhine atas pemintaan Suu Kyi.

Namun tak sedikit pula yang mempertanyakan apakah komite akan bertugas secara efektif karena sebelumnya sudah dibentuk berbagai tim dengan tugas yang sangat mirip.

 

 

Kevin Ponniah ikut membantu reportase liputan BBC ini.

Biksu Anti Muslim Myanmar Samakan Dirinya dengan Donald Trump

Wajah Ashin pernah menghias sample Majalah Time, ’The Face of Buddhist Terror’. Time juga menjulukinya sebagai Bin Laden Bangsa Burma

 

Biksu anti-Islam, Ashin Wirathu mengaitkan dirinya dan bakal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sebagai sosok yang memiliki persamaan terhadap pandangan mereka tentang Islam.

Pemimpin kelompok radikal Buddha Myanmar Ma Ba Tha ini  mengatakan, dia mendukung tindakan pemilih AS memilih Trump sebagai Presiden setelah pemimpin partai Republik itu dalam kampanyenya berencana ingin melarang umat Islam dari memasuki negara tersebut selain meningkatkan pengawasan terhadap masjid.

“Kami dipersalahkan oleh dunia yang menganggap kami berpikiran sempit tapi kami hanya melindungi penduduk dan negara kami. Namun ketika penduduk di AS yang merupakan negara di mana dimulainya demokrasi dan hak asasi manusia memilih Trump, dia juga sama seperti saya karena menekankan kepada nasionalisme, mungkin kami akan kurang disalahkan masyarakat internasional setelah ini,” katanya dikutip laman the Hindu, Jumat (18/11/2016).

Wirathu pada waktu sama, mengusulkan ide untuk bekerjasama dengan kelompok nasionalis di AS.

“Di AS, ada organisasi seperti kami yang melindungi mereka dari ancaman Islam dan kelompok itu bisa datang ke Myanmar untuk membahas atau mengajukan proposal.

“Myanmar tidak perlu mendapatkan pandangan dari negara-negara lain tetapi mereka bisa mendapatkan ide dari Myanmar,” katanya.

Komnas HAM Menilai Ashin Wirathu Dan Myanmar Lakukan Tindakan Genoside

Ashin Wirathu terkenal karena pidatonya yang mendeklarasikan kebencian terhadap umat Islam. Wirathu telah didakwa sebagai individu yang memicu kekerasan kebencian, mengeluarkan pernyataan retorika anti-Islam di negara itu sehingga mendorong penduduk Buddha Myanmar merusuh yang mengakibatkan lebih 200 orang etnis Rohingya tewas pada tahun 2012 sementara ribuan lainnya terpaksa mengungsi.

Baru-baru ini ia memposting sebuah puisi empat baris di Facebook yang berisi pujian terhadap Donald Trump.

“Keamanan publik adalah pertimbangan yang paling penting. Donald Trump adalah pemimpin sejati. Orang-orang begitu mencintainya. Nasionalisme adalah prioritas,” tulis Wirathu dalam puisi tersebut, seperti dilansir Nextshark, Selasa, 15 November 2016.

“Semoga warga AS bebas dari jihad. Mungkin dunia bebas dari pertumpahan darah,” tulis pesan Wirathu di bawah puisinya.

Wirathu dianggap sebagai teroris berwajah Budha yang memberikan pidato anti-Islam kepada sebagian besar warga Myanmar untuk melawan etnis Rohingya, minoritas Muslim yang tinggal do Rakhine.

Biksu Ashin Wirathu Bisa Jadi Penjahat Perang

Wajahnya yang tenang dan pakaiannya yang sederhana dinilai bertolak belakang apa yang dilakukannya. Sejak itu media Barat, termasuk Majalah Time, New York Times dan Washington Post melabelinya sebagai ‘teroris’ pembenci muslim.

Wajah Ashin pernah menghias sample Majalah Time, ’The Face of Buddhist Terror’. Time juga menjulukinya sebagai Bin Laden Bangsa Burma.

Sementara itu di saat yang sama,  warga Bangladesh di daerah Teknaf yang tinggal dekat dengan daerah perbatasan negara itu dan Myanmar menceritakan pengalaman mereka menyaksikan nasib malang etnis Rohingya menghadapi tindakan kekerasan militer.

“Selama minggu lalu, kami menyaksikan api besar mengacaukan ratusan buah rumah ketika helikopter militer melepaskan tembakan ke lantai area yang dihuni penduduk Islam,” kata Mohammad Hossain.*

 

sumber: Hidayatullah