Mina, Kota Dadakan Tiga Malam

REZA, warga Kluwa, Kabupaten Sungai Hulu Utara, Kalimantan Selatan, beberapa kali menyatakan keheranannya ketika berada di Mina. Dia seperti tidak percaya daerah perkemahan jemaah haji di daerah padang tandus itu sangat ramai.

“Bayangan saya, Mina itu sunyi, semua orang yang ke sana khusyuk tertuju beribadah melontar jumrah. Sedangkan perkemahan yang disediakan tidak lebih hanya tempat peristirahatan sementara,” kata pemuda lajang anggota jemaah kloter enam embarkasi Banjarmasin.

Keheranan demikian bukan hanya dialami Reza. Mereka yang baru menunaikan ibadah haji mengalami hal serupa dalam beberapa tahun terakhir. Ini daerah yang hanya berjarak 7 kilometer dari Masjidil Haram dan dikenal sebagai tempat perkemahan massal haji anti-api yang terbaik.

Di tempat inilah sekitar tiga juta anggota jemaah berkumpul setelah melakukan wukuf di Padang Arafah dan melakukan mabit di Muzdalifah pada 9 Zulhijah. Tujuan mereka satu untuk melaksanakan kewajiban haji, yakni melempar jumrah pada tanggal 10-11-12-13 Zulhijah.

Tak heran bila beberapa hari itu siang dan malam jemaah haji seperti tak putus-putus melakukan lempar jumrah. Namun, Mina yang sekarang tidak sekadar disibukkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut. Tiga malam hari tasyrik justru membuat Mina menjadi kota dadakan. Dikatakan demikian karena daerah itu menjadi daerah perdagangan yang sangat ramai.

Di perkemahan Indonesia yang ditempati sekitar 70 maktab, misalnya, dipadati pedagang kaki lima. Pemandangan ini juga terlihat pada maktab negara lainnya.

 

Padatnya pedagang kaki lima ini terlihat hampir di sepanjang jalan menuju maktab-maktab jemaah haji tersebut. Berbeda dengan para pedagang kaki lima di Madinah atau di Mekkah yang harus kucing-kucingan dengan petugas karena setiap saat dilakukan penertiban, di Mina justru sangat bebas.

Tak heran bila kebanyakan pedagang juga menggelar kemah kecil atau membawa kasur busa untuk bermalam. Suasana keramaian ini mirip pasar malam di Tanah Air di satu daerah yang digelar selama satu pekan. Sebagian besar pedagang di sana berjualan oleh-oleh haji.

Di sekitar Masjid Nabawi di Madinah dan Masjidil Haram di Mekkah umumnya pedagang berasal dari Banglades dan Pakistan, di Mina justru ada pula dari Indonesia, Malaysia, China, dan bahkan beberapa negara Afrika.

Ironisnya, ribuan pedagang ini menggelar dagangannya tidak beraturan sehingga kumuh dan kotor. Hal itu terjadi karena Pemerintah Arab Saudi sendiri tidak menyediakan tempat khusus untuk mereka.

Kondisi ini ditambah banyaknya sampah dari jemaah yang tidak terangkut. Kekotoran itu menjadi pemandangan kontras terhadap keteraturan penyediaan fasilitas perkemahan dan semakin baiknya tempat pelemparan jumrah.

Suasana itu terekam jelas di benak jemaah selama tiga malam berada di kota dadakan, Mina. Jemaah pun kini perlahan-lahan meninggalkannya. Mina pun kembali sepi menunggu musim haji datang kembali. (FUL)

 

sumber:KOMPAS

Petuah Jawa yang Mulai Dilupa

HIKMAH itu bisa berasal dari berbagai sumber seperti kitab suci, sabda para rasul Allah, para cerdik cendikia dan bahkan dari orang biasa. Hikmah itu bisa terucap oleh orang tua, anak remaja, dan bahkan oleh anak kecil.

Hikmah itu bisa saja muncul dari negara Arab, negara Eropa, negara Amerika, Indonesia dan juga negara lainnya. Hikmah itu bisa saja berasal dari bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Perancis, bahasa Indonesia, bahasa Jawa, Madura dan bahasa lainnya. Sering kita dengar petuah: “Pungutlah hikmah dari manapun ia keluar.”

Kali ini akan saya sampaikan petuah tetua Jawa dalam bahasa Jawa yang sudah jarang dingat dan diperhatikan. Bunyinya begini: “Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman” (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi). Petuah ini muncul dari kesadaran sejarah tetua Jawa bahwa hidup yang sesungguhnya itu bukanlah kini di dunia ini, melainkan nanti di akhirat kelak.

Orang yang mengikatkan dirinya pada kalungguhan (pangkat atau kedudukan) akan kesulitan berdiri dan berlari menuju surga akhirat. Dia akan sibuk mempertahankan kedudukannya mati-matian sampai mati betulan dengan melupakan bahwa hidup setelah kematian jasad itulah yang sesungguhnya kehidupan.

Orang yang mengungkung dirinya dengan kadonyan (kebendaan) akan sulit memaksImalkan potensi non-bendawi yang dimilikinya berupa kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual. Dia mungkin saja badannya mengunjungi banyak wilayah (daerah) namun hatinya tak akan pernah menggapai pangkat wilayah (kewalian atau kekasih Allah).

Orang yang hidupnya terbatas pada pencarian kepuasan nafsu tidak akan pernah puas diri dan selalu saja merasa kekurangan. Akibatnya adalah dia pasti merasakan derita berkepanjangan. Kepuasan puncak adalah saat kita sudah menginjakkan kaki di surga, menggapai ridla Allah SWT. Sungguh kepuasan batin adalah lebih utama dibandingkan kepuasan lahir.

Sayangnya, fakta menunjukkan pengutamaan kepuasan badan, jasad, adalah yang paling dominan. Mungkinkah manusia seperti ini menggapai kepuasan puncak? Salam, AIM. [*]

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2370728/petuah-jawa-yang-mulai-dilupa#sthash.m4OCPcDx.dpuf

Satu di Antara Tiga Masjid Mulia

MASJID al-Aqsha adalah salah satu di antara tiga masjid mulia yang memiliki keutamaan besar bagi umat Islam. Keutamaan tersebut langsung dijelaskan oleh Allah dalam ayat-ayat Alquran dan Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam dalam sabda-sabda beliau.

Secara historis, masjid kedua yang dibangun di muka bumi ini juga memiliki peran sentral dalam perkembangan peradaban manusia, karena sejak dahulu tempat ibadah ini menjadi tempat tersebarnya syiar-syiar para nabi alaihim ash-shalatu wa salam. Dan ia berada di Kota Jerusalem, sebuah kota yang menyaksikan begitu banyak nabi yang Allah utus dan berdakwah di sana, sebuah kota yang menyediakan air yang diminum oleh para utusan Allah, udara yang mereka hirup, dan tanah tempat mereka berpijak dan merebahkan tubuh mereka yang mulia.

Yang paling utama dari para nabi dan rasul itu adalah khalilu-r Rahman, Nabi Ibrahim alaihissalam, kemudian Nabi Ishaq, Yaqub, Dawud, Sulaiman, Musa, Harun, Zakariya, Yahya, Isa alaihim ash-shalatu wa salam. Nabi Yunus alaihissalam pernah membebaskannya dari orang-orang yang ingkar kepada Allah, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam berziarah ke sana dalam peristiwa isra miraj, dan nabi-nabi lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Namun, di balik berbagai keutamaan yang dimilikinya tidak sedikit umat Islam yang belum mengenalnya dan tahu tentang sejarahnya. Mudah-mudahan artikel pendek ini, bisa memberikan sedikit informasi terhadap salah satu masjid yang sangat dicintai umat Islam ini.

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2371109/satu-di-antara-tiga-masjid-mulia#sthash.rnXpfdUb.dpuf

Rasulullah untuk Seluruh Manusia, Isa Hanya Israel

Nabi Muhammad SAW memiliki banyak keistimewaan. Salah satunya adalah beliau diutus Allah untuk seluruh manusia dan jin. Adapun seluruh Nabi sebelum beliau hanya diutus untuk umatnya masing-masing.

Allah Taala berfirman:

Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimatNya (kitab-kitabNya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk. [QS. Al-Arof (7): 158]

Perintah Allah dalam ayat ini “Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua”, ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad diutus untuk seluruh manusia, sebagaimana firman Allah,

Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada menge-tahui. [QS. Saba (34): 28]

Oleh karena itu, siapa saja yang telah mendengar dakwah agama Islam, agama yang dibawa Nabi Muhammad, yang membawa kitab suci Alquran, kemudian tidak beriman, tidak percaya dan tidak tunduk, maka dia adalah orang kafir dan di akhirat menjadi penghuni neraka, kekal selamanya. Allah Taala berfirman,

Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Alquran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Alquran itu. Sesungguhnya (Alquran) itu benar-benar dari Robbmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman”. [QS. Hud (11): 17]

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda,

Demi (Allah) Yang jiwa Muhammad di tanganNya, tidaklah seorangpun di kalangan umat ini, Yahudi atau Nasrani, mendengar tentang aku, kemudian dia mati, dan tidak beriman kepada apa yang aku diutus dengannya, kecuali dia termasuk para penghuni neraka. [Hadits Shohih Riwayat Muslim, no: 153, dari Abu Huroiroh]

Nabi-Nabi Dahulu Khusus untuk Kaumnya

Adapun seluruh Nabi sebelum Nabi Muhammad, maka mereka semua di utus khusus kepada umatnya masing-masing. Perkara ini merupakan perkara yang telah pasti di dalam agama Islam, sebagaimana disebutkan di dalam hadit di bawah ini,

Dari Jabir bin Abdulloh, bahwa Nabi Muhammad bersabda: “Aku diberi (oleh Allah) lima perkara, yang itu semua tidak diberikan kepada seorangpun sebelumku.
Aku ditolong (oleh Allah) dengan kegentaran (musuh sebelum kedatanganku) sejauh perjalanan sebulan;

Bumi (tanah) dijadikan untukku sebagai masjid (tempat salat) dan alat bersuci (untuk tayammum-pen). Maka siapa saja dari umatku yang (waktu) salat menemuinya, hendaklah dia salat.
Ghonimah (harta rampasan perang) dihalalkan untukku, dan itu tidaklah halal untuk seorangpun sebelumku.
Aku diberi syafaat (oleh Allah).
Dan Nabi-Nabi dahulu (sebelum-ku) diutus khusus kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada manusia semuanya.
[Hadits Shohih Riwayat Bukhori, no: 335]

Di zaman ini banyak orang-orang Kristen menyebarkan agama mereka ke berbagai pelosok dunia. Mereka menisbatkan agama mereka kepada Nabi Isa bin Maryam, yang mereka menyebutnya dengan Yesus. Padahal Nabi Isa bin Maryam hanya diutus kepada Bani Israil. Allah Taala berfirman,

Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata: “Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)”. Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata”. [QS. Ash-Shoff (61): 6]

Kesaksian Ayat Bibel

Dan ternyata kita masih mendapatkan di antara ayat-ayat Bibel (Kitab yang dianggap suci oleh orang-orang Nashoro) menjelaskan dengan tegas bahwa Nabi Isa (yang mereka sebut Yesus) hanya diutus kepada Bani Israil saja. Marilah kita perhatikan ayat-ayat di dalam kitab mereka:

1. Disebutkan di dalam Bibel: “Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel”. (Matius 15: 24)

2. Disebutkan di dalam Bibel: “Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel”. (Matius 10: 6)

Walaupun ayat-ayat Bibel di atas begitu jelas menyatakan bahwa ajaran Kristen hanya untuk Bani Israel, namun pengikut-pengikut Kristen begitu giat menyebarkan agamanya kepada semua bangsa, termasuk di Indonesia. Bahkan sampai ke ber-bagai pelosok yang tidak ada orang Bani Israel di sana! Maka apakah manfaat bangsa selain Bani Israel yang mengikuti agama Kristen, yang pembawa agama itu telah menegaskan bahwa agamanya hanya untuk umat Israel!

Atau mungkin mereka berpegang ayat lain pada kitab mereka yang memerintahkan untuk menyebarkan agama Kristen kepada seluruh bangsa. Ayat itu berbunyi: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptiskan mereka dalam nama Bapa dan anak dan Roh Kudus”. (Matius 28:19)

Ini berarti ayat ini bertentangan dengan ayat-ayat di atasnya! Maka manakah yang benar? Yang pasti bahwa tidak ada jaminan kebenaran terhadap semua isi kitab Bibel, bahkan bukti-bukti menunjukkan banyak ayat yang dipalsukan. Maha benar Allah Taala yang telah berfirman di dalam kitab suci Alquran,

Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka (Ahli Kitab) mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahya setelah mereka memahaminya, sedang mereka menge-tahui? [QS. Al-Baqoroh (2): 75]

Dan Allah mengancam dengan keras terhadap orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah dengan firmanNya,

Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit (yakni kesenangan duniawi-pen) dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka akibat dari apa yang telah mereka tulis dengan tangan-tangan mereka, dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat dari apa yang mereka kerjakan. [QS. Al-Baqoroh (2): 79]

Semoga Allah selalu menetapkan kita di atas jalan yang lurus. [Ustaz Muslim Atsari/www.muslim.or.id]

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2370093/rasulullah-untuk-seluruh-manusia-isa-hanya-israel#sthash.DQqz4Ewa.dpuf

Tips belanja oleh-oleh haji di Tanah Suci

Jamaah haji Indonesia sudah menyelesaikan ibadah hajinya dan sebagian sudah pulang ke Tanah Air.

Sebelum pulang ke Tanah Air, banyak jamaah yang berburu oleh-oleh khas Tanah Suci, sebagai buah tangan bagi keluarga, kerabat, tetangga atau teman-teman di kantor.

Cukup banyak pusat-pusat perbelanjaan yang tersedia di Makkah, Madinah maupun Jeddah.

Selain toko-toko yang buka terus sepanjang tahun, banyak pula toko-toko yang buka memang hanya pada musim haji saja.

Tidak sedikit pula pedagang kaki lima dadakan yang mencoba meraih untung dari kedatangan jamaah haji.

Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan oleh jamaah sebelum berbelanja berdasarkan pengalaman jamaah haji, petugas dan beberapa laman.

1. Buat perencanaan

Buatlah perencanaan belanja yaitu daftar barang yang diperlukan dan dibutuhkan.

Hal ini agar tidak berlebihan dalam belanja dan bisa disesuaikan dengan keuangan yang ada.

Jika ada barang-barang yang bisa dibeli di Tanah Air dan mungkin harganya lebih murah maka jamaah tidak perlu memaksakan diri, apalagi kini sudah banyak toko oleh-oleh haji di Indonesia.

“Banyak-barang lebih murah (di Indonesia). Kacang Arab dan peralatan minum warna emas lebih murah di Surabaya. Saya sudah telepon anak saya,” kata seorang jamaah asal Banyuwangi, Jawa Timur, yang akan kembali ke Tanah Air pada Minggu (19/10).

2. Atur waktu yang pas
Jangan sampai kegiatan belanja justru mengganggu waktu ibadah. Untuk itu utamakan dulu melakukan ibadah.

Ingat sesungguhnya tujuan utama Anda berkunjung ke Tanah Suci yaitu untuk memanfaatkan waktu yang Anda miliki untuk giat beribadah demi memperoleh ridho dari Allah SWT.

3. Cari pusat perbelanjaan

Untuk memperoleh harga yang murah, tentu harus diketahui pusat-pusat perbelanjaan yang ada misalnya di Makkah ada Pasar Zakfariah, di Jeddah ada Pasar Balad dan Bab Makkah, dan di Madinah ada Pasar Kurma dan pusat pertokoan di basement Taiba Arac Hotel.

Namun demikian, jika malas pergi jauh, hampir di setiap penginapan jamaah haji banyak terdapat penjual oleh-oleh haji dadakan yang harganya juga hampir dengan di pusat-pusat perbelanjaan.

Tapi memang di pusat perbelanjaan, variasinya lebih banyak. “Pilihan lebih banyak,” kata anggoa Media Center Haji, Nazli, yang telah berbelanja di Pasar Zakfariah.

4. Siapkan uang riyal
Tentu saja untuk berbelanja lebih nyaman jika menggunakan uang setempat.

Selain bisa membawa dari Tanah Air maka jamaah bisa juga menukar uang rupiah maupun dolar menjadi riyal di “money changer” yang banyak tersedia di pusat berbelanjaan.

Tentunya harganya bisa lebih mahal dibanding di Tanah Air.

Hal ini mungkin juga karena saat musim haji, permintaan terhadap riyal semakin tinggi.

“Saya tukar satur dolar dapat 371 riyal. Tukar Rp1 juta dapat 300 riyal,” kata Neni yang menukar uang dolar dan rupiahnya.

Selain itu bisa juga mengambil uang dari ATM bank setempat dengan menggunakan kartu debet bank-bank Indonesia.

Kartu debet dan kartu kredit bank Indonesia tentu saja bisa juga digunakan di toko-toko yang sudah memasang alat untuk menerimanya.

Hati-hati, lebih baik ditanya dulu apakah dikenakan biaya tambahan atau tidak.

Sebagai contoh, di sebuah toko emas di Madinah, mengenakan biaya sebesar tiga persen dari harga jual.

Bahkan banyak toko yang juga mau menerima uang rupiah.

5. Berani menawar dan cek harga

Sebelum membeli hendaknya melakukan survei di beberapa toko untuk membandingkan harga, namun umumnya untuk barang-barang yang umum dibeli, harga tidak terlalu berbeda jauh.

Setelah ada barang yang diinginkan tidak ada salahnya menawar harga, apalagi jika ingin membeli barang dalam jumlah banyak karena biasanya diberikan harga khusus.

Untuk menawar barang tidak perlu khawatir karena Sebagian besar penjual atau penjaga toko di Tanah Suci mengerti bahasa Indonesia, bahkan tidak sedikit penjaganya adalah warga Indonesia.

Namun, jika terlalu “kejam” menawar jangan heran jika pedagang mangatakan “Bahil..bahil...” atau “Pelit..pelit”. “Saya sering dibilang bahil (pelit),” kata Umi Khalsum.

6. Hati-hati barang palsu

Banyak pula ditemui barang-barang palsu atau kualitas yang buruk. Sebagai contoh, salah satu barang yang sering dicari adalah tasbih dari kayu koka (konon tongkat kayu Nabi Musa dibuat dari kayu ini).

“Kayu koka adanya di Mesir. Jika ada yang menawar dengan harga murah maka keasliannya diragukan,” kata seorang tenaga musiman Furqon yang juga menawarkan tasbih dari kayu Koka.

Produk elektronik pun banyak ditemui seperti handphone.

Sebuah handphone Samsung S4 dan S5 ada yang ditawarkan dengan harga 600 riyal saja, namun kemudian bisa turun dengan harga 250 riyal, yang sangat tidak mungkin jika dibandingkan dengan perangkat asli.

Sedangkan bagi pria yang ingin membeli obat kejantanan “hajar jahanam” juga perlu hati-hati karena banyak yang diperkirakan palsu.

7. Batas maksimum barang

Perhatikan pula batas maksimum barang, jangan sampai membeli barang berlebihan hingga melebihi batas maksimum yang boleh dibawa dalam penerbangan.

Seorang penumpang hanya memperoleh jatah bagasi seberat 32 kg dan hanya satu tas kecil yang bisa dibawa ke dalam kabin. Jika kelebihan maka akan dikenakan tambahan biaya yang tidak sedikit atau terpaksa ada barang yang ditinggalkan.

Jika kelebihan berat maka barang bisa dikirimkan melalui perusahaan jasa pengiriman barang yang banyak beroperasi dan melakukan pelayan menjemput bola atau mengambil barang di tempat penginapan.

Perlu diperhatikan waktu sampai di Indonesia agar barang tidak terlalu lama datang setelah jamaah datang.

Biasanya lama pengiriman barang dengan pesawat adalah dua minggu.

Jika mendesak waktunya, maka barang yang dikirimkan lewat jasa pengiriman adalah pakaian atau barang lainnya yang sudah tidak digunakan.

Sisakan sedikit pakaian untuk sehari-hari atau pakaian yang sudah kita niatkan untuk ditinggalkan.

Selanjutnya oleh-oleh yang dibawa bersama jamaah dengan pesawat.

 

 

sumberANTARA

Berbagai Nama yang Disematkan pada Masjid Al-Aqsha

SEBELUM jauh mengenal tentang Masjid al-Aqsha, hal pertama yang hendaknya kita ketahui adalah nama-namanya. Pertama, Masjid al-Aqsha. Allah Subhanahu wa Taala dalam firman-Nya menyebut nama masjid ini dengan Masjid al-Aqsha. “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Isra: 1)

Kata al-aqsha artinya adalah jauh. Disebut jauh, karena letaknya yang jauh dari Masjid al-Haram (masjid pertama di muka bumi). Kedua, al-Ardhu al-Mubarakah (tanah yang penuh keberkahan). Allah Subhanahu wa Taala berfirman, “Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Anbiya: 81)

Mengapa dikatakan penuh keberkahan? Karena di tempat ini banyak diutus nabi dan rasul dan Allah memberkahi penduduknya, tumbuh-tumbuhannya, dan buah-buahannya. Ketiga, Baitul Maqdis (tempat suci). Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Ketika orang-orang Quraisy mendustakan aku, aku berdiri di Hijr (Hijr Ismail) kemudian Allah memperjalankan aku ke Baitul Maqdis” (Muttafaqun alaih)

Boleh juga menamakan masjid ini dengan menyebutnya Masjid al-Aqsha al-Mubarak. Adapun menamakannya dengan al-Haram asy-Syarif adalah sesuatu yang tidak tepat. Mengapa? Karena di tempat tersebut diperbolehkan berburu, menebang pohon, dan mengambil barang temuan yang semua ini dilarang dilakukan di Masjid al-Haram dan Masjid an-Nabawi. Larangan-larangan di Masjid al-Aqsha sama halnya dengan larangan di masjid-masjid lainnya, seperti: larangan transaksi jual-beli, mengangkat suara, dll.

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2371110/berbagai-nama-yang-disematkan-pada-masjid-al-aqsha#sthash.pdYrVLZC.dpuf

Sesungguhnya Allah Beserta Orang-Orang yang Sabar

HAKIKATNYA kesabaran itu tidak memiliki batas, sebagaimana ganjaran yang Allah sediakan bagi mereka yang bersabar pun tidak memiliki batas. Allah berfirman dalam surah Az-Zumar ayat 10:

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”

Ibnu Al-Jauzi mengatakan dalam Tashil li Ulumi At-Tanzil, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. Ayat ini dapat ditafsirkan dengan dua makna.

Pertama, orang yang sabar akan mendapatkan balasan pahala atas kesabarannya dan Allah tidak menghisab amalannya. Mereka inilah yang dijanjikan masuk surga tanpa hisab.

Kedua, balasan orang yang melakukan kesabaran itu tidak terbatas, lebih banyak dari apa yang diperhitungkan dan lebih besar daripada apa yang ditakar di mizan pahala, inilah pendapat mayoritas ulama.

Sabar juga merupakan amalan yang agung, sampai-sampai Allah katakan bahwasanya Dia bersama orang yang sabar, sebagaimana firman-Nya, “Dan bersabarlah! Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al-Anfal ayat 46)

Dari ayat ini dapat kita katakan, ketika kita memilih untuk tidak bersabar berarti kita telah memilih untuk melepaskan kebersamaan Allah berupa rahmat dan perlindungan-Nya. Dengan kesabaran pun Allah akan mengangkat seseorang menjadi pemimpin umat, panutan, dan kedudukan yang mulia.

Allah berfirman, “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar. Mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS As-Sajdah ayat 24)

Demikian besar rahmat dan ganjaran yang Allah berikan bagi orang-orang yang bersabar. Pahala dan keutamaan yang begitu besar diantaranya maiyah (kebersamaan) dari Allah, pahala tanpa batas, serta kedudukan yang mulia, semestinya menjadikan seseorang berkeinginan kuat dan terpacu untuk mewujudkan hakikat kesabaran itu sendiri, yakni kesabaran yang tak berbatas.

Semoga kita termasuk ke dalam golongan hamba-hamba yang dikaruniai kesabaran yang luas oleh Allah Ta’ala. Aamiin. []

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2370826/sesungguhnya-allah-beserta-orang-orang-yang-sabar#sthash.WRJAzHhL.dpuf

Nama Masjid Raya DKI KH Hasyim Asy’ari, GP Ansor Apresiasi Ahok

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah pimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, sebelum cuti pilkada putaran kedua, fokus membangun masjid raya. Salah satu masjid yang dibangun diberi nama Masjid KH Hasyim Asy’ari.

Diketahui, KH Hasyim Asy’ari merupakan salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Karena hal itu, Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI mengapresiasi langkah Ahok-Djarot yang memberikan nama itu.

“GP Ansor DKI memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gubernur DKI Jakarta, yang telah memberikan nama masjid raya Jakarta dengan nama tokoh pendiri NU,” kata Ketua GP Ansor DKI Abdul Aziz kepada Liputan6.com, Sabtu (25/3/2017), di Jakarta.

Menurut dia, ini merupakan penghargaan kepada warga NU di DKI Jakarta. Selain itu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.

“Ini salah satu penghargaan dan kebanggaan buat warga NU, dimana nama tokoh dan pendiri NU dijadikan nama masjid raya Jakarta,” jelas Aziz.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPW PKB DKI itu berharap, masjid itu bukan hanya sebagai simbol rumah ibadah umat Islam saja.

“Tapi juga sebagai simbol keumatan, kerakyatan, dan kebangsaan. Karena KH Hasyim Asy’ari, selain sebagai pahlawan nasional juga seorang kyai memiliki pemikiran tentang kebangsaan,” ujar Ketua Ketua GP Ansor DKI Abdul Aziz.

 

sumber:Liputan6

Masjid KH Hasyim Asy’ari Diresmikan Bulan Ini

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, masjid raya yang berlokasi di Daan Mogot Jakarta Barat, akan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada 16 April 2017. Masjid tersebut akan diberi nama Masjid KH Hasyim Asy’ari.

Masjid tersebut, kata Saefullah, langsung dapat digunakan oleh masyarakat. “Nanti ada Islamic Center juga. Nanti pengelolaannya dari masyarakat. Lagi dibentuk timnya sama Pemda (yang disertai) SK Gubernur,” kata Saefullah di Balai Kota, Senin (3/4)

Selain itu, dikatakan Saefullah, ada usulan masjid raya Jakarta dibangun di wilayah Pulogadung Jakarta Timur, wilayah sekitar Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat, dan wilayah sekitar Jakarta Islamic Center di Jakarta Utara.

 

sumber: Republika Online

Qalbu Maryam, Masjid dari dan untuk Perempuan

Masjid Perempuan Qalbu Maryam adalah sebuah masjid di Kalifornia, Amerika Serikat (AS), yang memberikan ruang gerak aktif untuk Muslimah di sana. Di masjid tersebut, para Muslimah tidak hanya akan menjadi seorang makmum, tapi juga diperkenankan untuk memberi ceramah atau khutbah.

Masjid Perempuan Qalbu Maryam didirikan oleh Rabi’ah Keeble. Ia mengaku, memiliki alasan-alasan tertentu yang mendorongnya membangun masjid tersebut.

Menurut Keeble, selama ini, perempuan tidak mendapat ruang yang cukup memadai ketika berada di dalam masjid. Misalnya, ketika shalat, mereka tidak bisa melihat imam. Atau ketika terdapat ceramah, mereka juga tidak dapat melihat tokoh yang memberikan ceramah tersebut. Muslimah berada di tempat terpisah dan tersekat

Seorang aktivis perempuan asal Chicago, Hind Makki, pernah membuat proyek melalui media sosial Tumblr bertajuk “Side Entrance“. Melalui proyek ini, Makki menghimpun pengalaman-pengalaman Muslimah AS ketika mereka berada di masjid. Termasuk berbagi foto ruang ibadah mereka masing-masing.

Di forum tersebut juga banyak pengalaman-pengalaman hampir serupa yang diutarakan. “Mereka hanya tidak tahu bahwa ini adalah pengalaman perempuan yang agak khas ketika di masjid. Ketika mereka pergi ke sana, mereka tidak bisa melihat kubah, tidak bisa melihat imam, dan tentu tidak bisa melihat arsitektur masjid. Mereka hanya melihat tembok besar di hadapannya,” tuturnya seperti dilaporkan laman Huffington Post.

Pengalaman-pengalaman demikian yanga akhirnya menginspirasi Keeble membuat Masjid Qalbu Maryam. “Ketika Anda datang ke sini, Anda akan melihat bahwa perempuan duduk di depan,” katanya.

Tak hanya itu, mereka juga diperkenankan memberikan ceramah atau khotbah. Seorang Muslimah akan memberikan khutbah, yang memang tidak dilakukan dalam pengaturan masjid tradisional.

Di Masjid Qalbu Maryam, figur yang diberi tanggung jawab sebagai imam pun seorang Muslimah. Ia akan memimpin salat, memberikan khutbah, serta menjadi pemandu bila ada acara pernikahan.

Keeble berpendapat, memang tidak perlu ada yang menjaga perempuan atau Muslimah untuk mengambil langkah sebagai seorang pemimpin agama. “Alquran tidak mengatakan bahwa perempuan tidak dapat menjadi imam, tapi hal tersebut memang sudah menjadi tradisi,” ujarnya.

Oleh sebab itu, dia tertarik, bukan hanya mengundang tokoh Muslimah untuk memberikan ceramah, tapi juga mengajarkan dan melatih perempuan di sana untuk bisa memberi pelayanan di masjid. Menurutnya, perempuan memang perlu diberdayakan susuai panggilan nuraninya.

“Jika panggilannya untuk menjadi imam, maka datang dan cobalah. Ayo belajar, dan tidak akan ada yang mengatakan bahwa karena Anda perempuan, Anda tak dapat melakukannya,” tutur Keeble.

Walaupun Qalbu Maryam adalah masjid untuk perempuan, bukan berarti kalangan lain tidak diperkenankan untuk beribadah di sana. Keeble menegaskan, bahwa Masjid Qalbu Maryam bersifat inklusif. “Semua orang boleh datang. Mulai dari mualaf, imigran (kulit) putih atau hitam, dan semua jenis kelamin,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Keeble menamakan, masjidnya Qalbu Maryam, yang berarti “Hati Maryam”, merujuk kepada nama Siti Maryam ibunda Nabi Isa AS. Yang menurut kaum Kristiani adalah ibu dari Yesus Kristus.

Keeble menilai, nama Qalbu Maryam sangat cocok untuk masjid yang dibangunnya. Dengan harapan Muslim yang beribadah di sana mampu mencurahkan kasih sayang dan menjaga persaudaraan, tidak hanya dengan sesama Muslim, tapi juga kaum Kristiani dan Yahudi.

Secara internasional, jumlah masjid perempuan memang masih sangat minim. Diperkirakan hanya ada 12 masjid perempuan di seluruh dunia. Selain di AS, masjid-masjid tersebut juga terdapat di Cina, Suriah, India, Mesir, Palestina, Yaman dan lainnya.

 

sumber: Republika Online