Apakah Doa Bisa Mengubah Takdir?

Dar al-Ifta Mesir, menjelaskan soal apakah doa bisa mengubah takdir. Anggota Fatwa Dar al-Ifta Mesir, Syekh Mahmud Syalabi menjelaskan takdir itu ada dua jenis.

Pertama ialah takdir yang pasti terjadi. Kedua adalah takdir yang bisa ditangguhkan dan bisa dihindari dengan doa. Karena itu, jika seseorang berdoa atau bersedekah, Allah SWT dapat menghindarkannya sebagai tanggapan atas permohonan hamba tersebut. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada yang akan menolak qodho kecuali doa.”

Lantas, apakah dapat dikatakan bahwa doa itu bisa mengubah takdir? Mantan mufti Mesir yang saat ini menjadi anggota Majelis Ulama Senior di Al-Azhar Mesir, Syekh Ali Jum’ah menjelaskan, pada prinsipnya doa itu tidak mengubah pengetahuan Allah.

Namun, doa bisa mengubah isi catatan Lauhul Mahfudz atau kitab al-Mastur yang dilihat para malaikat. Syekh Jum’ah mengatakan, ada takdir yang tak terelakkan atau takdir yang pasti. Takdir itu ada dalam pengetahuan Allah SWT, dan pengetahuan-Nya tidak akan tertinggal.

Jadi, Allah SWT mengetahui ketika ada permohonan atau doa. Dan Allah SWT juga tahu bahwa ada peristiwa yang terjadi, yang mungkin bertentangan dengan apa yang tercatat dalam Lauhul Mahfudz.

“Tapi (peristiwa) itu tidak bisa bertentangan dengan pengetahuan Allah SWT yang ada dalam diri-Nya sendiri. Tidak pula diketahui oleh seorang nabi yang diutus atau malaikat yang dekat dengan Allah kecuali dengan izin-Nya,” terangnya.

Syekh Jum’ah kemudian mengumpamakan, misalnya, di Lauhul Mahfudz tertulis bahwa seorang Muslim bernama Budi akan gagal dalam ujian. Lalu si Budi berdoa, “Ya Allah, berikan aku keberhasilan.” Lalu Allah membantunya dan Budi pun berhasil, yang artinya bertentangan dengan Lauhul Mahfudz yang diketahui para malaikat.

“Mengapa itu bisa terjadi? Karena doa mampu mengubah apa yang tercatat dalam Lauhul Mahfudz. Dan Allah SWT mengetahui bahwa orang tersebut akan berdoa, dan mengetahui bahwa apa yang tercatat dalam Lauhul Mahfudz itu akan berubah, serta juga mengetahui bahwa orang itu akan berhasil dalam ujian,” tutur Syekh Jum’ah.

IHRAM

Antara Dosa yang Diampuni dan Tidak Diampuni

Bismillah walhamdulillah wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du.

Dalam surah An-Nisa ayat 48 dan 116, Allah Ta’ala berfirman,

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa di bawah tingkatan syirik, bagi siapa yang dikehendaki-Nya” (QS. An-Nisa: 48, 116).

Dalam ayat tersebut, dosa terbagi menjadi dua, yaitu:

Pertama, dosa yang tidak diampuni oleh Allah Ta’ala, jika pelakunya tidak bertaubat.

Kedua, dosa yang diampuni oleh Allah Ta’ala, namun hanya bagi orang yang dikehendaki-Nya, meskipun pelakunya meninggal dalam keadaan tidak bertaubat dari dosa tersebut.

Dan yang dimaksud dengan “dosa yang tidak diampuni” dalam ayat ini adalah apabila pelakunya mati dalam keadaan tidak bertaubat darinya. Hal ini karena dosa apa pun itu, apabila seseorang bertaubat darinya dengan memenuhi syarat-syarat diterimanya taubat, maka akan diampuni oleh Allah Ta’ala.

Karena Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

“Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang” (QS. Az-Zumar: 53).

Dan ampunan Allah atas seluruh dosa hamba-Nya dalam ayat ini dimaksudkan untuk orang yang bertaubat dari dosanya. Allah Ta’ala berfirman,

وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

“Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung” (QS. An-Nur: 31).

Allah Ta’ala juga berfirman,

قُلْ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ يَّنْتَهُوْا يُغْفَرْ لَهُمْ مَّا قَدْ سَلَفَ

“Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu (Abu Sufyan dan kawan-kawannya), “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu” (QS. Al-Anfal: 38).

Sedangkan syarat diterimanya taubat ada tujuh, yaitu:

Pertama, Islam.

Kedua, ikhlas.

Ketiga, menyesal.

Keempat, berhenti dari dosa saat itu juga.

– Bertaubat dari dosa terkait dengan hak Allah, dengan cara melakukan kewajiban yang ditinggalkan atau meninggalkan keharaman yang terlanjur dilakukan.

– Bertaubat dari dosa terkait dengan hak makhluk, dengan cara menunaikan hak mereka atau meminta kehalalan/maaf kepadanya.

Kelima, bertekad untuk tidak mengulangi.

Keenam, sebelum sakaratul maut (sebelum nyawa sampai tenggorokan).

Ketujuh, sebelum matahari terbit dari barat.

Dosa yang tidak diampuni (jika pelakunya mati dalam keadaan tidak bertaubat)

Ulama rahimahumullah berbeda pendapat dalam menafsirkan dosa yang tidak diampuni dalam ayat ini.

Pendapat pertama

Syirik besar (dan setingkatnya) dan syirik kecil, karena di dalam kalimat tersebut mengandung keumuman jenis syirik dan tidak terdapat pengkhususan jenis syirik tertentu saja.

Pendapat kedua

Syirik besar (dan setingkatnya) saja, karena mayoritas ayat dalam Alquran, maksud lafaz “syirik” ketika disebut secara mutlak (hanya disebut kata “syirik” saja, tanpa ada tambahan keterangan apapun) adalah “syirik besar”, dan bukan syirik kecil. Contohnya dalam surah Al-Maidah: 72 dan Al-Hajj: 31. Dan inilah pendapat yang terkuat.

Catatan:

Catatan pertama, definisi syirik besar

Menyamakan selain Allah dengan Allah dalam perkara yang khusus milik Allah, yaitu perbuatan ketuhanan (rububiyyah), hak untuk diibadahi (uluhiyyah), dan nama dan sifat Allah (al-asma’ wash shifat).

Syirik ini disifati dengan sifat “besar”, karena mengeluarkan pelakunya dari Islam atau menghancurkan dasar iman. Sedangkan akibat syirik besar bagi pelakunya adalah sebagai berikut:

– Tidak diampuni jika mati dalam keadaan tidak bertaubat.

– Kekal selamanya di neraka.

– Menggugurkan seluruh amalan salih yang telah dilakukan.

Catatan kedua, dosa setingkat syirik besar (selain syirik besar)

– kufur besar

– nifaq besar

Dosa yang diampuni oleh Allah Ta’ala, namun hanya bagi orang yang dikehendaki-Nya, meskipun pelakunya meninggal dalam keadaan tidak bertaubat dari dosa tersebut.

Sebelum kita mengetahui dosa yang diampuni oleh Allah Ta’ala, agar lebih jelas, maka kita perlu mengetahui macam-macam dosa dalam ajaran Islam:

1. Syirik besar (dan setingkatnya)

2. Syirik kecil (dan setingkatnya)

3. Bid’ah

4. Maksiat (dosa besar dan dosa kecil)

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Ibnul Qayyim dalam Bada’iul Fawaid [1] dan Syaikh ‘Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah. Syaikh ‘Abdul Azin bin Baz Rahimahullah berkata,

المراتب: الشرك الأكبر ثم الأصغر ثم البدعة ثم كبائر الذنوب ثم صغائر الذنوب

“Tingkatan dosa-dosa, yaitu: syirik besar, lalu syirik kecil, lalu bid’ah, lalu dosa besar, kemudian dosa kecil” [2].

Sedangkan dalam surat An-Nisa: 48, Allah Ta’ala berfirman,

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa di bawah tingkatan syirik, bagi siapa yang dikehendaki-Nya” (QS. An-Nisa: 48).

Berarti dalam ayat ini terdapat 2 kelompok besar dosa, yaitu:

a) Syirik besar dan yang setingkatnya

b) Dosa di bawah syirik besar dan yang setingkatnya.

Penjelasan ahli tafsir terhadap surat An-Nisa’: 48

Berikut ini tafsir para ulama tentang ayat di atas:

1. Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata,

“Allah mengampuni dosa di bawah tingkatan syirik (besar), baik dosa kecil maupun dosa besar, dan ampunan tersebut terealisasi ketika Allah menghendakinya, (dan hal itu) tatkala kebijaksanaan-Nya menuntut pengampunan-Nya”. (Taisiir Karimir Rahman)

2. Dalam Tafsir Jalalain,

ويَغْفِر ما دُون  Maksudnya dosa-dosa selain itu (di bawah syirik besar dan setingkatnya, pent.)

لِمَن يَشاء Ampunan untuknya berupa Allah memasukkannya ke dalam surga tanpa adzab. Dan barangsiapa yang Allah berkehendak menyiksanya, maka Allah akan menyiksa sebagian orang mukmin karena dosanya, kemudian Allah memasukkannya ke dalam surga.

3. Dalam Mahasinut Ta’wil, Al-Qasimi rahimahullah berkata,

“Yaitu (Allah mengampuni) dosa di bawah tingkatan syirik (besar) berupa maksiat-maksiat, baik dosa besar maupun dosa kecil.

لِمَن يَشاءُ Sebagai bentuk karunia dan kebaikan dari-Nya”.

4. Syaikh ‘Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata [3],

“Yaitu (Allah mengampuni dosa-dosa) di bawah syirik (besar), seperti zina, durhaka, minum khamr, dan semacamnya. Ini semua di bawah kehendak Allah. Jika Allah berkehendak, Allah mengampuni pelakunya pada hari kiamat dengan amal salihnya yang lain, dan dengan kebaikannya yang lain sebagai bentuk karunia Allah, kedermawanan-Nya, dan kebaikan-Nya.

Dan jika Allah berkehendak, Allah menyiksanya sesuai kadar kemaksiatan yang dia mati di atasnya, berupa kedurhakaannya kepada orangtuanya atau durhaka kepada salah satu dari keduanya, atau berupa meminum minuman yang memabukkan, berzina, ghibah, namimah, dan yang lainnya”.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan tentang jenis dosa yang diampuni dalam An-Nisa: 48 tersebut [4],

“Kesimpulannya: bahwa seluruh dosa semuanya di bawah kehendak Allah, sama saja apakah dosa itu berkaitan dengan hak Allah ataupun berkaitan dengan hak makhluk seperti ghibah, membunuh, namimah, dan yang semacamnya. Ini semua di bawah di bawah kehendak Allah. Jika Allah Subhanahu wa Ta’ala berkehendak, Allah mengampuni pelakunya. Dan jika Allah berkehendak (lain), Allah menyiksanya karena dosa yang dia belum bertaubat darinya.

Adapun jika dia telah bertaubat, maka dosanya terhapus oleh taubatnya. Akan tetapi untuk hak makhluk yang terzhalimi, Allah tidak akan terlantarkan. Bahkan Allah akan memenuhi hak orang yang dizhalimi tersebut, meskipun orang yang menzhalimi tersebut telah bertaubat darinya (namun belum meminta penghalalan kepada orang yang dizhalimi, pent.). Allah akan memenuhi hak orang yang dizhalimi tersebut.

Allah akan membuat orang yang dizhalimi ridha atas pahala Allah untuknya. Jika orang yang menzhalimi itu jujur dalam taubatnya, maka Allah akan membuat ridha orang yang terzhalimi dengan pahala sesuai kehendak-Nya”.

Kesimpulan:

Dari tafsir para ahli tafsir dan penjelasan tentang macam-macam dosa tersebut, maka jenis dosa yang diampuni oleh Allah bagi orang yang dikehendaki-Nya meskipun pelakunya mati dalam keadaan tidak bertaubat darinya adalah segala dosa di bawah kesyirikan besar dan setingkatnya, yaitu:

– Syirik kecil dan setingkatnya

– Bid’ah

– Maksiat (dosa besar dan dosa kecil)

Apakah dosa terkait dengan hak makhluk itu termasuk dosa yang memungkinkan diampuni oleh Allah?

Contoh dosa terkait dengan hak makhluk adalah mencuri, membunuh, menuduh zina, merampas harta, ghibah, mencela, menghina, dan lain-lain.

Ulama menjelaskan bahwa taubat dari dosa berkaitan dengan hak makhluk haruslah dengan mengembalikan hak mereka atau meminta kehalalan/maaf kepada mereka. Jika tidak bisa melakukan hal itu, maka pasti ada tuntutan di akhirat.

Hal ini tidaklah bertentangan dengan surat An-Nisa’ ayat 48 dan 116, karena dalam ayat ini disebutkan bahwa dosa di bawah tingkatan syirik besar diampuni Allah jika Allah menghendakinya. Berarti juga mencakup dosa berkaitan dengan hak makhluk yang tidak sampai membatalkan keislaman sebagaimana syirik besar!

Lalu bagaimana nasib orang yang menzhalimi saudaranya di akhirat jika Allah berkehendak mengampuninya, apakah berarti masih ada tuntutan kepadanya?

Dan jika Allah berkehendak mengampuni orang yang menzhalimi, maka bagaimanakah nasib orang yang dizhalimi di akhirat, apakah tidak mendapatkan haknya di sana?

Yang jelas, Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana, namun bagaimana penjelasannya, akan kami jelaskan di kesempatan yang lain.

Wallahu a’lam.

***

Penulis: Sa’id Abu Ukkasyah

Sumber: https://muslim.or.id/69776-antara-dosa-yang-diampuni-dan-tidak-diampuni.html

Antara Rasa Takut (Khauf) dan Harap (Raja’)

Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin Rahimahullah

Pertanyaan:

Bagaimanakah mazhab ahlus sunnah wal jamaah dalam masalah raja’ (berharap rahmat dan kasih sayang Allah Ta’ala, pent.) dan khauf (sikap takut dari hukuman dan makar Allah Ta’ala, pent.)?

Jawaban:

Para ulama berselisih pendapat tentang apakah seseorang lebih mendahulukan sikap raja’ atau khauf, menjadi beberapa pendapat.

Imam Ahmad Rahimahullah berkata,

“Hendaknya rasa takut dan harapnya itu menjadi satu kesatuan. Maka (seseorang) tidak lebih memenangkan khauf dan juga tidak lebih memenangkan raja’” (Lihat Al-Mustadrak ‘ala Majmu’ Al-Fataawa, 1: 147).

Beliau Rahimahullah juga berkata,

“Siapa saja yang lebih memenangkan salah satunya, dia akan binasa.”

Hal ini karena siapa saja yang lebih memenangkan raja’, dia akan merasa aman dari makar Allah Ta’ala. Dan jika seseorang lebih memenangkan khauf, dia akan terjatuh dalam sikap berputus asa dari rahmat Allah Ta’ala.

Sebagian ulama Rahimahumullah mengatakan, “Hendaknya seseorang lebih memenangkan raja’ ketika mengerjakan ketaatan, dan lebih memenangkan khauf  ketika ingin berbuat maksiat.”

Hal ini karena jika seseorang hendak melakukan ketaatan, maka dia harus memiliki sikap-sikap yang bisa mendatangkan husnuzan (berprasangka baik bahwa amalnya akan diterima oleh Allah Ta’ala, pent.)Sehingga dalam kondisi seperti ini, dia lebih memenangkan raja’, yaitu berharap amalnya diterima. Sedangkan ketika dia ingin berbuat maksiat, dia lebih memenangkan khauf, supaya dia tidak terperosok dalam maksiat.

Ulama yang lain Rahimahumullah mengatakan, “Hendaknya orang sehat lebih memenangkan sisi khauf. Sedangkan orang sakit hendaknya lebih memenangkan sisi raja’.”

Hal ini karena jika orang sehat lebih memenangkan sisi khauf, dia akan menjauhi maksiat. Sedangkan ketika orang sakit lebih memenangkan sisi raja’ (kemudian meninggal dunia, pent.)dia akan bertemu Allah Ta’ala dalam kondisi husnuzan kepada-Nya.

Adapun pendapatku dalam masalah ini bahwa hal ini berbeda-beda sesuai dengan perbedaan kondisi (keadaaan) seseorang. Kalau dia khawatir (takut) akan menjadi berputus asa dari rahmat (kasih sayang) Allah Ta’ala ketika lebih memenangkan sisi khauf, maka wajib baginya untuk berhenti dan menguatkan sisi raja’.

Adapun kalau dia khawatir akan menjadi merasa aman dari makar Allah Ta’ala ketika lebih memenangkan sisi raja’, maka hendaklah dia berhenti dan lebih memenangkan sisi khauf. Sehingga seseorang itu pada hakikatnya adalah dokter (tabib) untuk dirinya sendiri, jika hatinya masih hidup. Adapun pemilik hati yang mati, yang tidak mengobati penyakit hatinya dan tidak melihat kondisi hatinya, maka dia tidak akan peduli masalah ini.

***

@Rumah Kasongan, 15 Rabi’ul awwal 1442/ 22 Oktober 2021

Referensi:

Diterjemahkan dari kitab Fataawa Arkaanil Islaam, hal. 67-68, pertanyaan no. 22.

Penerjemah: M. Saifudin Hakim

Sumber: https://muslim.or.id/69754-antara-khauf-dan-raja.html

Karantina Membuat Percepatan Umroh Terhambat

Ketua Umum Sarikat Penyelenggaraan Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) Syam Resfiadi mengatakan, banyaknya persoalan yang menjadi jamaah merasa terhalang untuk berangkat umroh di masa pandemi. Salah satu di antaranya terkait kewajiban karantina di dalam dan luar negeri (Arab Saudi) yang memberatkan jamaah.

“Kebijakan inilah menjadi satu hambatan untuk orang bisa mempercepat keberangkatan umroh,” kata Syam Resfiadi saat dihubungi Republika kemarin.

Syam mengatakan, karantina ini sangat erat hubungannya dengan izin cuti jamaah dari masing-masing perusahaannya. Karena masa cuti yang lima hari dan program minimal sembilan hari pulang pergi bisa menjadi 14 Hari pulang pergi.

“Dan ini tidak semua rakyat Indonesia bisa melakukan apalagi mereka yang memang tergantung dengan cuti tahunan di perusahaan,” katanya.

Masalah lain yang memperlambat percepatan umroh adalah, bahwa Indonesia sekarang masih dalam pandemi yang masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga. Saat ini masih sedikit sekali yang sudah masuk PPKM level dua.

“Sehingga kalau memang semua sudah rata rata PPKM level dua ya barulah kita bisa menuntut kenegara manapun termasuk Saudi bahwa jamaah umroh kita sudah siap untuk berangkat,” katanya.

Jadi kata Syam jangan samakan Indonesia dengan negara Malaysia yang kasus Covid-19 rendah. Menurutnya data satgas kasus Covid-19 masih terjadi sehingga beberapa wilayah masih memberlakukan PPKM.

“Jadi untuk apa juga memberangkatkan buru-buru toh Malaysia sudah berangkat juga cuman segelintir orang saja tidak banyak yang berangkat,” katanya.

Syam menegaskan, lebih baik menyelamatkan satu bangsa daripada menyelamatkan hanya orang-orang yang ingin umroh. Akan tetapi justru membuat masalah Covid-19 ini menjadi bermasalah lagi di Indonesia.

“Bersabar sebentar sehingga pandemi selesai,” katanya.

IHRAM

Konjen Saudi: Umroh Belum Dibuka untuk Indonesia

Asosiasi yang tergabung dalam Koalisi Haji Umrah melakukan pertemuan dengan Konsul Jenderal (Konjen) Arab Saudi Abdullah Muqed Al Mutiry di Kedutaan Arab Saudi, Jakarta, Rabu (27/10). Asosiasi haji dan umroh tersebut adalah AMPUH, Himpuh, Sapuhi, dan Asphuri.

Sekretaris Jenderal Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umrah dan Haji (AMPUH), Wawan Suhada mengatakan dalam pertemuan tersebut Konjen Arab Saudi menegaskan umroh belum dibuka untuk jamaah Indonesia.  

“Konjen menjelaskan sampai saat ini umroh untuk Indonesia belum dibuka, menunggu hasil diskusi intensif antara pemerintah Arab Saudi dan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama masing-masing,” ujar Wawan kepada Republika.co.id, Rabu (27/10).

Menurut Wawan, saat ini pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sedang berupaya mengintegrasikan aplikasi Peduli Lindungi dan Tawakkalna. Integrasi ini bertujuan mengendalikan penyebaran Covid-19.

“Permasalahan sinkronisasi data melalui aplikasi Tawakalna dan Peduli Lindungi masih dalam tahap finalisasi melalui berbagai workshop yang dilakukan kedua belah pihak,” ucapnya.

Dia mengatakan, Kedubes Arab Saudi sangat berharap umroh jamaah Indonesia bisa segera dibuka. Karena itu, menurut dia, Kedubes menunggu pengajuan SOP pemberangkatan jamaah umroh melalui asosiasi agar dapat ditelaah dan dievaluasi kemungkinan pelaksanaan di lapangan.

“Tentunya melibatkan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI sebagai regulator umroh nasional,” katanya.  

Kedubes Arab Saudi berharap asosiasi dapat mengajukan daftar penyedia PCR di Indonesia untuk selanjutnya dilakukan pengecekan kualitas dan verifikasi keabsahan laboratorium oleh Kedubes. Hal ini dalam rangka memastikan agar hasil PCR tersebut valid dan tidak disalahgunakan.  

“Karena hasil PCR sangat berimbas besar kepada penyelenggaraan ibadah umroh dari sebuah negara. Misal, jika ditemukan hasil PCR yang tidak sesuai atau manipulasi hasil PCR, maka tidak menutup kemungkinan pengiriman jamaah dari negara tersebut akan ditutup,” kata Wawan.

Dalam pertenmuan tersebut, menurut Wawan, Kedubes juga memastikan sampai saat ini Arab Saudi hanya menerima empat jenis vaksin tanpa booster, yaitu Pfizer, Moderna, Astra Zenecca, dan vaksin Jhonson & Jhonson.

“Sedangkan untuk Sinovac dan Sinopharm wajib booster satu kali menggunakan empat vaksin yang diakui Saudi tersebut,” kata Wawa.

Wawan menambahkan, para asosiasi yang tergabung dalam Koalisi Haji Umrah sangat berterima kasih kepada Konjen Arab Saudi yang telah menyambut baik kedatangan delegasi. Menurut dia, Koalisi Haji Umrah berharap Kedubes Arab Saudi dapat memfasilitasi keberangkatan perwakilan asosiasi ke Arab Saudi menggunakan visa yang memungkinkan untuk saat ini.

“Kedutaan mempersilakan asosiasi mendaftarkan permintaan tesebut selama mengikuti prosedur kesehatan yang berlaku di Arab Saudi,” jelasnya.

IHRAM

Doa Ketika Hendak Duduk di Toilet untuk Buang Hajat

Selain dianjurkan berdoa sebelum masuk kamar WC, juga kita dianjurkan untuk berdoa ketika hendak duduk di toilet untuk buang hajat. Dalam kitab al-Du’a, Imam Thabrani membuat bab dengan judul ‘Al-Qaul ‘inda raf’is tsaub li al-julusi ‘ala al-khola’ (doa ketika mengangkat baju ketika hendak duduk di tempat buang hajat). Adapun doanya adalah sebagai berikut;

بِسْمِ اللَّهِ

Bismillah

“Dengan menyebut nama Allah.”

Doa ini bersumber dari hadis riwayat Imam Thabrani dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Nabi saw bersabda;

سِتْرُ مَا بَيْنَ الْجِنِّ وَعَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْخَلاءَ أَنْ ، يَقُولَ : بِسْمِ اللَّهِ

“Penghalang antara jin dan aurat manusia jika salah seorang dari kalian masuk tempat buang hajat adalah ucapan, ‘Bismillah.’”

BINCANG SYARIAH

Hukum Main Game Online Saat Berada di Toilet

Saat ini banyak di antara kita yang melakukan aktivitas main game online saat buang hajat di toilet. Sebenarnya, bagaimana hukum main game online saat berada di toilet ini?

Pada saat kita buang hajat di toilet, kita dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas apapun, baik berbicara, ngobrol, berzikir, dan lainnya, termasuk main game online. Melakukan aktifitas selain buang hajat di toilet, termasuk main game online, hukumnya adalah makruh, sebaiknya tidak dilakukan.

Menurut para ulama, di antara adab ketika kita berada di dalam toilet adalah diam tanpa melakukan aktifitas apapun selain buang hajat dan hal-hal yang berkaitan dengan buang hajat. Kita dianjurkan fokus untuk menyelesaikan buang hajat, dan setelah selesai buang hajat kita dianjurkan untuk segera keluar dari toilet.

Ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Syarh Mukhtashar Al-Khalil berikut;

ومن الآداب: السكوت عند قضاء الحاجة وما يتعلق بها من الاستنجاء والاستجمار إلا لأمر مهم

Bagian dari adab ketika buang hajat adalah diam ketika buang hajat, dan ketika melakukan aktivitas terkait lainnya, seperti istinja’ atau istijmar, kecuali jika ada urusan yang sangat penting.

Ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Fiqh Al-Manhaji berikut;

يكره لقاضي الحاجة الكلامُ أثناء قضائها، فعن ابن عمر رضي الله تعالى عنهما أن رجلاً مرَّ ورسول الله صلى الله عليه وسلم يبول، فسلم، فلم يَرُدَّ عليه رواه مسلم. ويقاس على الكلام غيرُه كالأكل والشرب والعبث ونحو ذلك.

Dimakruhkan berbicara bagi orang yang buang hajat saat buang hajat. Dari Ibnu Umar-semoga Allah meridhai keduanya-Sesungguhnya terdapat seseorang yang lewat sementara Rasulullah Saw sedang kencing, kemudian ia mengucapkan salam namun Rasulullah Saw tidak menjawabnya. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim. Perbuatan selain berbicara disamakan dengan berbicara, mulai dari makan, minum, main-main, dan lainnya.

Selain itu, main game online ketika buang hajat di toilet akan menyebabkan lama berada di toilet. Menurut sebagian ulama, terlalu lama duduk di toilet akan menyebabkan terkena penyakit liver dan ambeien. Ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin berikut;

ورد أن البصاق على الخارج من الشخص يورث الوسواس وصفرة الأسنان ويبتلى فاعله بالدم، والسواك حال الخلاء يورث النسيان والعمى، وطول القعود فيه يورث وجع الكبد والبواسير..

Disebutkan bahwa berludah pada sesuatu yang keluar (air besar maupun kecil) menyebabkan waswas dan kuning gigi dan keluar darah, bersiwak ketika buang hajat menyebabkan lupa dan buta, dan lama duduk saat buang hajat menyebabkan terkena sakit liver dan ambeien.

BINCANG SYARIAH

100 Kata Bijak Hari Jumat yang Penuh dengan Berkah, Cocok untuk Caption Media Sosial

Jumat merupakan hari yang cukup istimewa bagi umat Islam. Hari Jumat adalah sebaik-baiknya hari untuk lebih mendekatkan diri pada yang Maha Kuasa. Sehingga ada banyak sekali kata bijak hari Jumat yang bisa menjadi salah satu kata yang cocok untuk caption di hari Jumat kalian.

Hari Jumat dianggap sebagai hari yang spesial karena ada banyak sekali ibadah yang luar biasa bila dikerjakan pada hari Jumat. Ibadah tersebut seperti ibadah sholat Jumat untuk laki-laki, membaca surat Al Kahfi, hingga bersih-bersih badan dengan sempurna juga menjadi ibadah yang mendapatkan pahala luar biasa pada hari Jumat.

Bagi kalian yang sedang mencari kata bijak hari Jumat, berikut ini 100 kata hari Jumat yang telah dilansir dari berbagai sumber. Akan sangat cocok untuk caption media sosial.

1. Kata Bijak Hari Jumat yang Penuh Berkah

Ilustrasi (credit: Freepik)

Inilah kata bijak hari Jumat yang penuh dengan kata-kata menyentuh hati dan penuh berkah. Dan berikut kata bijak hari Jumat tersebut:

  1. “Karena niat itu tidak terlihat. Maka perbaikilah tingkah laku kita supaya orang paham bahwa niat kita benar-benar baik.”
  2. “Hari Jumat, adalah hari terbaik untuk berbuat baik. Namun, jangan pernah menunggu hari baik untuk bisa berbuat baik. Selamat hari Jumat.”
  3. “Tiada hari seindah Jumat. Tiada kata selain zikir. Dan tiada ibadah selain salat.”
  4. “Lupakan aktivitasmu sejenak. Sekarang waktunya menghadap kiblat. Lelaki sejati semangat berangkat salat Jumat.”
  5. “Apapun yang kita lihat dan apa yang tidak terlihat, patut kita syukuri agar ditambah keberkahan di hari ini. Yang kita lihat entah itu keindahan, kebahagiaan, harusnya kita syukuri dan apapun yang tidak terlihat seperti halnya umur, dan nikmat yang tidak bisa kita mengetahuinya. Semoga di hari Jumat ini bertambah keberkahan.”
  6. “Sebaik-baiknya hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat. Padanya Adam diciptakan, dimasukkan ke surga dan dikeluarkan darinya. Serta kiamat tidak terjadi melainkan hari Jumat.”
  7. “Jika kamu merasa tinggi. Periksalah batinmu. Mungkin dia sedang melayang kehilangan pijakan. Jika engkau merasa wangi, periksalah ikhlasmu, mungkin itu asap dari amal shalihmu yang hangus terbakar riya.”
  8. “Andai insan tahu, tatkala cobaan menerpa adalah proses Allah menjawab seluruh atau sebagian doa. Bisa jadi, bukan gerutu namun sujud syukur menikmatinya hingga sebutan pun berubah.”
  9. “Jumat berkah. Banyak yang bilang hari Jumat adalah hari yang penuh berkah karena pahala berlipat bagi yang beribadah. Apalagi, jika diiringi dengan dzikir dan sedekah. Semoga kita semua menjadi umat Muslim yang istiqomah. Selamat hari Jumat bagi saudaraku sekalian.”
  10. “Hari Jumat, memang hari yang agung, maka memohon maaflah jika kamu masih mempunyai banyak dosa. Dan tempatkanlah penciptamu di tempat yang paling agung. Lupakan urusan duniamu, karena Allah telah megatur yang terbaik untuk umat-Nya.”
  11. “Jumat, di dalamnya terdapat waktu, jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang dia minta.”
  12. “Banyak orang yang memiliki semangat. Namun sayang, beberapa saja perilakunya yang bermanfaat.”
  13. “Jangan pernah mengabaikan apa yang hatimu inginkan. Karena itu akan kembali lagi nantinya. Hematlah waktumu untuk mendengarkan isi hati.”
  14. “Orang yang memberi saran kepada orang lain tapi tidak memperbaiki diri sendiri, ibarat lilin yang menerangi tapi hancur.”
  15. “Jumat barokah, jangan lupa banyak berdoa, banyak sedekah dan banyak tersenyum.”
  16. “Ya Allah lancarkan semua urusanku, permudahkanlah rezeki ku, limpahkanlah rahmat untukku dan orang di sekelilingku.”
  17. “Tidak ada hal yang paling indah selain mendekatkan diri pada sang pencipta.”
  18. “Karena niat itu tidak terlihat. Maka perbaikilah tingkah laku kita, supaya orang paham bahwa niat kita benar-benar baik.”
  19. “Jumat berkah. Perbaiki ibadahmu, maka Allah akan memperbaiki rezekimu.”
  20. “Penyesalan yang semakin dalam bisa membuat setiap orang tidak segera bangkit menuju fase hidup selanjutnya. Jangan biarkan Kamu didikte oleh rasa bersalah. Semangat perubahan menuju yang lebih baik adalah ruh kemajuan.”
  21. “Untuk mendapatkan apa yang kau suka, kau mesti dahulu bersabar dengan apa yang kau benci.” – Imam Al-Ghazali
  22. “Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian.” – HR. Tirmidzi
  23. “Hendaklah seseorang memperlakukan orang lain sebagaimana ia juga suka kalau diperlakukan seperti itu.” – HR. Muslim
  24. “Kalau kerabatmu berlaku jahat terhadapmu, berbuat baiklah selalu kepadanya, maka Allah SWT senantiasa menolongmu.” – HR. Bukhari Muslim
  25. “Ya Allah, semoga Engkau senantiasa melindungi kami dari luka hati yang tidak perlu. Sehatkanlah pikiran kami, penuhi rongga-rongga hati kami dengan kerinduan bertemu denganMu.”

2. Kata Bijak Hari Jumat yang Penuh Berkah

Ilustrasi (credit: Freepik)

Inilah kata bijak hari Jumat yang penuh dengan kata-kata menyentuh hati dan penuh berkah. Dan berikut kata bijak hari Jumat tersebut:

  1. “Sebaik-baiknya hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat. Padanya Adam diciptakan, dimasukkan ke surga dan dikeluarkan darinya. Serta kiamat tidak terjadi melainkan hari Jumat.”
  2. “Hari Jumat. Bersyukur itu bukan hanya karena semuanya baik-baik saja. Tetapi, juga ada sisi baiknya di mana semua yang terjadi.”
  3. “Ya Allah, Engkau telah menghidupkanku kembali pagi ini di Hari Jumat. Hidupkan pula hatiku agar senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang Kau beri. Hidupkan pikiranku agar apa pun yang aku kerjakan, Engkau yang selalu kuingat.”
  4. “Ya Allah, bersamai setiap langkah kakiku ini. Hindarkanlah kakiku dari melangkah pada tempat-tempat yang tidak engkau ridhoi.”
  5. “Ya Allah, di hari Jumat berkah ini, berkahilah negeri kami tercinta ini. Jauhkanlah dari masalah-masalah perpecahan yang membuat-Mu tak suka.”
  6. “Jumat, hari yang penuh nikmat. Semoga hari ini selalu dipenuhi dengan rahmat-Nya.”
  7. “Ketuk, maka Dia akan membukakan pintu. Menghilang, maka Dia akan menjadikanmu bersinar seperti mentari. Sujud, maka Dia akan mengangkatmu sampai ke surga. Dan jadilah hamba, dan Dia akan memberikanmu segala-galanya.” – Jalaludin Rumi
  8. “Ketika permohonan belum juga dikabulkan. Jangan marah. Apalagi, ketika cobaan datang menerpa. Jangan menyerah. Itu terjadi bukan karena Allah tidak ingin mendengarmu. Justru Allah mendengar yang tidak kau ucapkan. Saat kamu memohon untuk dimudahkan. Sementara Allah memberikanmu beserta kekuatan dan kesabaran di dalam-Nya. Berbaik sangkalah kepada-Nya.”
  9. “Selamat hari Jumat berkah. Jangan lupa untuk selalu memperbaiki diri dengan ibadah. Semoga semua doa-doamu segera Allah ijabah.”
  10. “Hari Jumat. Bersyukur itu, bukan hanya karena semuanya baik-baik saja. Namun juga, ada sisi baiknya dimana semua yang terjadi.”
  11. “Hari Jumat bisa kamu jalani dengan kegiatan positif yang mengundang pahala.”
  12. “Lupakan aktivitasmu sejenak. Sekarang waktunya menghadap kiblat. Lelaki sejati semangat berangkat salat Jumat.”
  13. “Teruslah berbuat baik meskipun melelahkan. Karena lelahnya akan hilang namun pahalanya akan terus mengalir. Salam Jumat barokah.”
  14. “Selamat hari Jumat. Semoga dipermudah urusan kita hari ini. Dibukakan pintu rezeki dan segala pintu kebaikan buat kita semua. Amin.”
  15. “Jumat- Hari yang penuh nikmat. Semoga hari ini selalu dipenuhi dengan rahmat.”
  16. “Untuk semua sedekah yang kamu keluarkan di hari Jumat, semoga mendapatkan keberkahan yang berlimpah.”
  17. “Sebaik-baiknya manusia adalah dia yang paling bermanfaat bagi orang lain. Buah dari kecerobohan itu adalah sesal. Buah dari ketelitian adalah selamat. Jumat Mubarak.”
  18. “Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian.”
  19. “Selamat hari Jumat berkah. Jangan lupa untuk selalu memperbaiki diri dengan ibadah. Semoga semua doa-doamu segera Allah ijabah.”
  20. “Mari lakukan kebaikan di hari yang penuh berkah ini.”
  21. “Ya Allah, telah tiba lagi hari jumatMu. Sebagaimana makna jumat adalah jamaah, persatukanlah kami dalam ketaatan. Ikatlah kami dengan tali agamaMu.”
  22. “Ya Allah, di hari yang agung ini, ajarkanlah kami untuk senantiasa menempatkanMu di tempat paling agung. Karena kami sadar, seringkali dunia lebih kami pentingkan daripada Engkau.”
  23. “Ya Allah, ajarkanlah aku senantiasa menahan amarah ketika emosiku meledak-ledak, ajarkanlah aku untuk tetap berkata santun walau sedang dilecehkan, ajarkanlah aku untuk tetap menjadi manusia beradab walau dunia sudah mulai tidak waras.”
  24. “Ya Allah, dengan namaMu kami memasuki waktu pagi, mohon anugerahkan pula kepada kami keberkahan sampai akhir hari.”
  25. “Ya Allah, jadikanlah hari ini permulaannya adalah kebaikan, pertengahannya adalah kebahagiaan, dan penghujungnya adalah kemenangan.”

3. Kata Bijak Hari Jumat yang Penuh Berkah

Ilustrasi (credit: Freepik)Inilah kata bijak hari Jumat yang penuh dengan kata-kata menyentuh hati dan penuh berkah. Dan berikut kata bijak hari Jumat tersebut:

  1. “Ketuk, maka Dia akan membukakan pintu. Menghilang, maka Dia akan menjadikanmu bersinar seperti mentari. Sujud, maka Dia akan mengangkatmu sampai ke surga. Jadilah hamba dan Dia akan memberikanmu segalanya.”
  2. “Sebaik-baiknya manusia adalah dia yang paling bermanfaat bagi orang lain. Buah dari kecerobohan itu adalah sesal. Buah dari ketelitian adalah selamat. Jumat Mubarak.”
  3. “Di hari yang agung ini, ajarkanlah kami untuk senantiasa menempatkan-Mu di tempat paling agung ya Allah. Karena kami sadar, seringkali dunia lebih kami pentingkan daripada Engkau.”
  4. “Orang yang memberi saran kepada orang lain tapi tidak memperbaiki diri sendiri, ibarat lilin yang menerangi tapi hancur.”
  5. “Selamat pagi. Selamat hari Jumat. Jangan lupa menebar senyum dan ikhlas kepada orang di sekeliling kita. Dan angan lupa untuk mengawali hari ini dengan doa #Jumat berkah.”
  6. “Selamat hari Jumat. Semoga doa-doa yang kita panjatkan hari ini, akan Allah kabulkan suatu hari nanti. Percayalah, tidak akan ada doa yang sia-sia selama kita percaya, bahwa Allah adalah segalanya.”
  7. “Sesungguhnya hari yang paling utama adalah hari Jumat. Maka perbanyaklah membaca shalawat untukku pada hari itu. Karena bacaan shalawatmu pasti disampaikan kepadaku.”
  8. “Hidup adalah belajar. Mau tidak mau, kita akan selalu belajar. Baik dengan kerelaan hati, atapun dengan paksaan dari lingkungan. Proses ini akan menuju pada satu tujuan, tak lain adalah membuat diri menjadi lebih baik.”
  9. “Sebaik-baiknya waktumu, adalah kapan engkau menyadari kekuranganmu dan engkau pun kembali mengakui kerendahanmu.”
  10. “Sebaik-baiknya manusia adalah dia yang paling bermanfaat bagi orang lain. Buah dari kecerobohan itu adalah sesal. Sedang, buah dari ketelitian adalah selamat. Jumat mubarak.”
  11. “Selamat hari Jumat. Jangan lupa menebar senyum dan ikhlas kepada orang di sekeliling kita. Dan jangan lupa untuk mengawali hari ini dengan doa.”
  12. “JUMAT = Jangan Lupa Untuk Semakin Hebat.”
  13. “Untuk mendapatkan apa yang kau suka, kau mesti dahulu bersabar dengan apa yang kau benci.”
  14. “Jumat bijak. Jumatan dulu baru latihan. Karena badan atletis saja tidak cukup bisa masuk surga.”
  15. “Buah dari kecerobohan itu adalah sesal. Buah dari ketelitian adalah selamat.”
  16. “Jumat berkah. Aku tidak takut doaku ditolak. Aku lebih takut kalau aku berhenti berdoa.”
  17. “Jumat Rindu. Waktunya move on. Mengalihkan rindu pada yang lebih pantas. Untuk dirindu, bukan kamu ataupun dia melainkan Allah dan rasulnya.”
  18. “Sebaik-baiknya waktumu, adalah kapan engkau menyadari kekuranganmu dan engkau pun kembali mengakui kerendahanmu.”
  19. “Dear cowok, salat jumat nggak bikin kamu ganteng, tapi bikin kamu jadi calon imam yang baik.”
  20. “Sebaik-baiknya hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat. Padanya Adam diciptakan, dimasukkan ke surga dan dikeluarkan darinya.”
  21. “Sebaik-baiknya manusia adalah dia yang paling bermanfaat bagi orang lain. Buah dari kecerobohan itu adalah sesal. Buah dari ketelitian adalah selamat.”
  22. “Di hari yang agung ini, ajarkanlah kami untuk senantiasa menempatkanMu di tempat paling Agung Ya Allah. Karena kami sadar, seringkali dunia lebih kami pentingkan daripada Engkau.”
  23. “Orang yang memberi saran kepada orang lain tapi tidak memperbaiki diri sendiri ibarat lilin yang menerangi tapi hancur.”
  24. “Jadikanlah musibah semakin membuat kita mendewasakan diri untuk semakin meninggikan derajat kita disisi Tuhan.”
  25. “Hari Jumat penuh berkah. Tiada hari seindah Jumat dan tiada kata seindah dzikir tiada ibadah seindah sholat.”

4. Kata Bijak Hari Jumat yang Penuh Berkah

Ilustrasi (credit: Freepik)

Inilah kata bijak hari Jumat yang penuh dengan kata-kata menyentuh hati dan penuh berkah. Dan berikut kata bijak hari Jumat tersebut:

  1. “Penyesalan yang makin dalam bisa membuat setiap orang tidak segera bangkit menuju fase hidup selanjutnya. Jangan biarkan kamu didikte oleh rasa bersalah. Semangat perbaikan menuju yang lebih baik adalah roh kemajuan.”
  2. “Siapa yang senang mempermudah kesulitan orang lain, Insyaallah, dengan rahmat-Nya akan mempermudah urusan kita di dunia dan akhirat.”
  3. “Untuk mendapatkan apa yang kau suka, kau mesti dahulu bersabar dengan apa yang kau benci.”
  4. “Kalau kerabatmu berlaku jahat terhadapmu. Berbuat baiklah selalu padanya, maka Allah SWT senantiasa menolongmu.”
  5. “Andai insan tahu, tatkala cobaan menerpa adalah proses Allah menjawab seluruh atau sebagian doa. Bisa jadi, bukan gerutu namun sujud syukur menikmatinya hingga sebutan pun berubah.”
  6. “Jadilah orang dermawan. Tapi tidak boros. Jadilah orang yang hidup sederhana, tapi jangan menjadi orang yang kikir.”
  7. “Selamat hari Jumat. Semoga doa-doa yang kita langitkan hari ini akan Allah kabulkan suatu hari nanti. Percayalah, tidak akan ada doa yang sia-sia selama kita percaya bahwa Allah adalah segalanya.”
  8. “Selamat hari Jumat. Semoga dipermudah urusan kita hari ini. Dibukakan pintu rezeki dan segala pintu kebaikan buat kita semua. Amin.”
  9. “Jumat Rindu. Waktunya move on. Mengalihkan rindu pada yang lebih pantas. Untuk dirindu, bukan kamu ataupun dia, melainkan Allah dan Rasul-Nya.”
  10. “Selamat hari Jumat. Berdoa tanpa bekerja itu adalah bohong. Bekerja tanpa berdoa itu adalah sombong.”
  11. “Tiada hari seindah Jumat. Tiada kata selain dzikir. Dan tiada ibadah selain salat.”
  12. “Jika kamu merasa tinggi. Periksalah batinmu. Mungkin dia sedang melayang kehilangan pijakan. Jika engkau merasa wangi, periksalah ikhlasmu, mungkin itu asap dari amal shalihmu yang hangus terbakar riya.”
  13. “Jadikanlah musibah semakin membuat kita mendewasakan diri untuk semakin meninggikan derajat kita disisi Tuhan.”
  14. “Hari Jumat, adalah hari terbaik untuk berbuat baik. Namun, jangan pernah menunggu hari baik untuk bisa berbuat baik.”
  15. “Wahai yang menginginkan syafaat Nabi Muhammad, perbanyaklah shalawat di hari Jumat.”
  16. “Kalau kerabatmu berlaku jahat terhadapmu, berbuat baiklah selalu kepadanya, maka Allah SWT senantiasa menolongmu.”
  17. “Sesungguhnya hari yang paling utama adalah hari Jumat. Maka perbanyaklah membaca shalawat untukku pada hari itu. Karena bacaan shalawatmu pasti disampaikan kepadaku.”
  18. “Ingat. Salat jumat itu untuk mencari amal, bukan ke masjid terus nukerin sandal.”
  19. “Jumat makin berkah dengan sedekah.”
  20. “Selamat hari Jumat, semoga rindumu akan segera tersemat. Pada dia yang selalu kau ingat.”
  21. “Untuk mendapatkan apa yang kau suka, kau mesti dahulu bersabar dengan apa yang kau benci.”
  22. “Kekayaan yang sering kita abaikan dan dibuang-buang ialah waktu. Kita tidak menghargainya, sehingga banyak ditukar dengan harga yang murah.”
  23. “Di hari yang agung ini, ajarkanlah kami untuk senantiasa menempatkan-Mu di tempat paling agung, Ya Allah, karena kami sadar, seringkali dunia lebih kami pentingkan daripada Engkau.”
  24. “Kamu yang percaya! ketika panggilan diproklamasikan untuk Jummah (sholat Jumat), datanglah cepat untuk mengingat Allah.” (Quran 62: 9)
  25. “Orang yang memberi saran kepada orang lain, tapi tidak memperbaiki diri sendiri ibarat lilin yang menerangi, tapi hancur.”

Itulah 100 kata bijak hari Jumat yang penuh dengan berkah dan bisa jadi caption media sosial kalian. Semoga dengan kata bijak hari Jumat ini, dapat membuat kalian lebih bersemangat lagi dalam menjalankan ibadah hari Jumat.

KAPANLAGI

Persis dan Muhammadiyah Tak Wajibkan Cadar bagi Muslimah

PERSIS dan Muhammadiyah, dua ormas besar yang ada di Indonesia, berpendapat cadar bukanlah hal yang wajib bagi seorang Muslimah. Pendapat kedua ormas Islam tersebut beralaskan dalil Al-Qur’an dan Hadis Nabi.

PERSIS (Persatuan Islam) merupakan ormas Islam yang didirikan oleh sekelompok orang Islam yang berminat dalam pendidikan dan aktivitas keagamaan yang dipimpin oleh Haji Zamzam dan Haji Muhammad Yunus sejak tahun 1923. Terkait masalah cadar, berdasarkan hasil keputusan Dewan Hisbah PERSIS, cadar tidak termasuk kewajiban bagi muslimah berdasarkan Qs. An-Nur ayat 31 berikut ini

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

Artinya: Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. (QS. An-Nur: 31)

Pada ayat “dan mereka tidak menampakkan perhiasannya kecuali apa yang tampak darinya..”  dalam tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Abbas Ra menafsirkan bahwa maksudnya apa yang tampak adalah wajah dan telapak tangan, baik dalam maupun punggung tangan.

Dengan demikian secara syariat, seluruh tubuh wanita itu aurat, kecuali wajah dan telapak tangan. Adapun cadar secara khusus pada dasarnya lebih dekat dengan sebagai atau adat perempuan Arab ketika itu, bukan merupakan tujuan syariat.

Intinya berdasarkan ayat tersebut maka perintah menutup aurat baik bercadar ataupun tidak sudah memenuhi kriteria yang diwajibkan. Terkait hal ini sudah ada pembahasan dan putusan Dewan Hisbah Persis.

Demikian pula menurut Muhammadiyah, cadar bukan termasuk dalam kewajiban menutup aurat bagi perempuan. Berdasarkan Fatwa Tarjih Muhammadiyah dengan beralaskan dalil dari hadis Nabi Saw yang diriwayatkan Aisyah Ra berkata,

يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا وَأَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ وَكَفَّيْهِ

Ya Asma, sesungguhnya perempuan apabila sudah datang bulan maka dia tidak pantas tampak anggota badannya kecuali ini dan ini” Beliau mengisyaratkan kepada wajah dan telapak tangannya. (HR. Abi Dawud)

Berdasarkan hadis di atas maka Menurut Muhammadiyah muka dan telapak tangan bukanlah aurat perempuan. Dewan Tarjih berharap agar catatan Keputusan dalam Fatwa Tarjih Muhammadiyah, tentang tanya jawab agama di halaman 238-239 ini, disampaikan kepada seluruh warga perserikatan dan masyarakat pada umumnya.

BINCANG MUSLIMAH

Adab Menggunakan Media Sosial

Berdasarkan catatan data  Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indoneia yang bekerja sama dengan Indonesia Survey Center (ISC) menyebutkan, jumlah pengguna internet per kuartal II tahun 2019-2020 mencapai 73,7 persen dari populasi Indonesia. Jumlah ini setara 196,7 juta pengguna internet dengan populasi RI 266,9 juta berdasarkan data BPS. Tentu itu jumlah yang cukup signifikan. Itu semua adalah market yang besar.

Angka ini pengguna internet meningkat pada awal 2021. Berdasarkan catatan dari We Are Social dalam laporan bertajuk Digital 2021, pengguna internet  Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020 lalu. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.

Pada sisi lain, data dari UN International Telecommunications Union (ITU) suatu lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, mencatat bahwa pada akhir 2016 lalu separoh populasi bumi telah menggunakan internet. Beranjak dari realitas ini bahwa sekarang dunia berada dalam keadaan baru. Kemudian ia sebut sebagai globalisasi secara unilateral.

Internet menjadi medium masyarakat dalam mengakses pelbagai hal di dunia ini. Pun internet memudahkan manusia untuk berinteraksi dengan orang lain, tanpa harus bertemu langsung. Internet menciptakan ruang maya bagi nitizen. Imbas internet pula lahirlah media sosial.

Di Indonesia pengguna media sosial cukup besar. Dalam laporan perusahaan media asal Inggris, We Are Social mencatat dalam laporan “Digital 2021: The Latest Insights Inti The State of Digital” yang diterbitkan pada 11 Februari 2021, bahwa dari total populasi Indonesia sebanyak 274,9 juta jiwa, pengguna aktif media sosialnya mencapai 170 juta. Jumlah pengguna media sosial di Indonesia sama dengan 61,8 persen dari total populasi pada Januari 2021. Angka ini meningkat sekitar 10 juta atau dikisara 6,3 persen bila dibandingkan tahun 2020 lalu.

Jika kita analisis lebih jauh, kehadiran media sosial bak pisau bermata dua. Di satu sisi ia menyamaikan benih-benih kebaikan dan kasih sayang. Media sosial juga dimanfaatkan para pedagang daring sebagai medium berdagang. Ratusan juta hingga miliaran dapat dihasilkan dari media sosial.

Pun media sosial bisa untuk saling bersapa ria. Menemukan teman baru. Jejaring media sosial yang luas membuat pergaulan dan pertemanan tidak kenal jarak dan waktu. Di media sosial, setiap orang bisa menemukan teman baru, sekalipun mereka terpisah oleh benua dan ribuan pula. Itu tidak masalah. Toh dalam media sosial kita semua terhubung.

Namun, di sisi lain medos juga memiliki sisi negatif. Media sosial kadang menampilkan wajah beringas. Tak jarang media sosial digunakan untuk menyebarkan permusuhan, intoleransi, dan bisa menyulut konflik yang berkepanjangan.

Yang tak kalah penting, medsos juga dimanfaatkan oleh para teroris untuk menjaring aksi pasukan. Medsos juga dijadikan ajang propaganda terorisme. Bagi teroris, media sosial nampaknya sangat penting. Pasalnya jangkauan luas yang mampu dijangkau media sosial. Tentu menguntungkan tanpa harus mengeluarkan biaya mahal. Cukup dengan koneksi internet.

Lebih jauh lagi, di media sosial juga bertebaran hoaks. Kabar bohong ini terkadang sengaja diproduksi orang-orang yang tak bertanggungjawab demi kepentingan tertentu. Sayang, banyak masyarakat yang tak memahami dan tidak melek literasi, sehingga berita hoaks ini ditelan mentah-mentah.

Banyak sekali contoh hoaks yang bertebaran di media sosial. Misalnya, soal vaksin yang teradapat dalamnya chip dari China. Atau vaksin untuk membunuh umat Islam. Informasi ini berserakan di media sosial. Pun banyak nitizen yang bersuka hati membagi konten hoaks tersebut.

Tak kalah mencengangkan juga, media sosial dijadikan ajang untuk membully orang lain. Tak sedikit netizen yang julid pada kehidupan orang lain, terlebih jika itu menyangkut artis atau orang yang tak ia sukai. Padahal perundungan itu berakibat fatal bagi korban. Tak jarang orang yang terkena perundungan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Hal itu diakibatkan tak tahan menerima serangan perundungan yang massif di media sosial.

Nah dalam Islam, menggunakan media sosial, baik itu Twitter, Instagram, Facebook, Path, Telegram, Tik-Tok itu diperbolehkan hukumnya. Asalkan media sosial tersebut digunakan pada yang baik-baik. Jangan digunakan pada hal yang buruk-buruk.

Nah misalnya menggunakan media sosial untuk bersilaturrahmi dengan teman, keluarga, handai taulan, kolega, dan rekan bisnis. Atau misalnya media sosial digunakan untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi si pemiliknya. Itu semua diperbolehkan.

Intinya Tidak ada larangan bagi siapapun untuk menggunakan media sosial. Asalkan dengan memegang adab yang baik. Sebagai seorang Muslim, kita harus bijak menyebarkan pesan yang baik dan yang sudah diketahui kebenarannya. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt. dalam surat Ali Imran/3; 104:

وَلْتَكُن مِّنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ( آل عِمْرَان: 104)

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar. Dan merekalah itu  orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran: 104).

Pada ayat tersebut, sangat jelas dikatakan bahwa hendaknya sebagai seorang muslim menggunakan pesan yang baik dan menyeru kepada makruf. Adapun kiatnya adalah dengan menyampaikan pesan dan berita yang benar. Tidak menyampaikan pesan bohong melalui media sosial.

BINCANG SYARIAH