3 Golongan Manusia yang Bebas dari Rasa Takut di Hari Kiamat

YAUMUL Qiyamah atau hari kiamat digambarkan Alquran dan Hadis sebagai hari yang sangat dahsyat dan berat. Manusia tidak akan aman dari rasa takut di hari kiamat, bahkan akan lari dari ayah dan ibunya, lari dari anak-istrinya, dan saudaranya. Allah berfirman:

يَوْمَ تُوَلُّونَ مُدْبِرِينَ مَا لَكُم مِّنَ ٱللَّهِ مِنْ عَاصِمٍ وَمَن يُضْلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِنْ هَادٍ

“(yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang, tidak ada bagimu seorangpun yang menyelamatkan kamu dari (azab) Allah, dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorangpun yang akan memberi petunjuk.” (QS Ghafir:33)

Firman Allah SWT lainnya:

اسْتَجِيبُوا لِرَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ ۚ مَا لَكُمْ مِنْ مَلْجَإٍ يَوْمَئِذٍ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَكِيرٍ

“Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu).” (QS Al Syura:47)

Allah SWT juga berfirman:

يَوْمَئِذٍ يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَعَصَوُا الرَّسُولَ لَوْ تُسَوَّىٰ بِهِمُ الْأَرْضُ وَلَا يَكْتُمُونَ اللَّهَ حَدِيثًا

“Di hari itu orang-orang kafir dan orang-orang yang mendurhakai rasul, ingin supaya mereka disamaratakan dengan tanah, dan mereka tidak dapat menyembunyikan (dari Allah) sesuatu kejadianpun.” (QS An Nisa:42)

Golongan Manusia yang Bebas dari Rasa Takut di Hari Kiamat, Perkara Gaib

Peristiwa dan datangnya hari kiamat itu wajib diyakini umat Islam. Kendati itu termasuk perkara gaib, yakin akan datangnya hari Kiamat merupakan bagian dari Rukun Iman.

Allah Ta’ala memberitahukan tanda-tanda datangnya hari kiamat kepada Nabi Muhammad SAW. Pada hari itu semua amal dan perbuatan akan ditampakkan dan dihisab. Tidak ada yang selamat. Namun, diantara mereka ada yang mendapat naungan rahmati Allah SWT. Mereka termasuk ke dalam tiga kelompok manusia yang bebas dari rasa takut pada hari itu.

Golongan Manusia yang Bebas dari Rasa Takut di Hari Kiamat, Disebutkan Hadist

Dalam satu hadis disebutkan, ada tiga kelompok manusia yang tidak akan mengalami ketakutan pada hari Kiamat. Rasulullah SAW bersabda:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِى الله عَنْهًما قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاَثَةٌ لَا يَهُوْلُهُمُ الْفَزَعُ الأكْبَرُ وَلَا يَنَالهُمُ الحِسَابُ هُمْ عَلى كَثِيبٍ مِنْ مِسكٍ حَتَّى يُفْرَغَ مِنْ حِسَابِ الخَلائِقِ رَجُلٌ قَرأَ القُرآنَ ابْتِغَآْءَ وَجْهِ اللهِ وَاَمَّ قَوْماً وَهُمْ بِهِ رَاضُوْنَ وَدَاعٍ يَدْعُوْنَ إلى الصَّلواتِ ابْتِغآء وجْهِ اللهِ وَرَجُلٌ اَحْسَنَ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَوَالِيهِ. (رواه الطبراني في معاجم الثلاثة).

Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah bersabda, “Tiga orang yang tidak akan mengalami ketakutan pada hari yang sangat menakutkan dan mereka tidak akan dihisab, mereka berada di atas tumpukan kasturi hingga selesai hisab terhadap semua manusia: (1) Seseorang yang membaca Al-Qur’an semata-mata mengharap ridha Allah, dan ia mengimami suatu kaum sedang mereka menyukainya; (2) Da’i yang mengajak shalat semata-mata mengharap ridha Allah Ta’ala; (3) Orang yang menjaga hubungan baik antara ia dengan tuannya dan antara ia dengan bawahannya.” (HR. Thabrani, Al-Mu’jamuts Tsalatsah).

Golongan Manusia yang Bebas dari Rasa Takut di Hari Kiamat, Jika Seorang Mukmin Tidak Menyadari

Maulana Muhammad Zakariyya Al Khandahlawi dalam kitabnya yang berjudul Fadhilah Amal menerangkan, adakah seorang muslim yang tidak menyadari, bahkan tidak memikirkan tentang kehebatan, kesedihan, kengerian, bencana, dan kesusahan hari Kiamat? Jika ada sesuatu yang dapat membuat kita tenang dari bencana hari Kiamat, maka hal itu lebih berharga daripada beribu-ribu kenikmatan dan berjuta-juta kesenangan.

Dari Ibnu Abbas, ketika Malaikat Jibril mengabarkan kepada Nabi bahwa akan terjadi banyak fitnah, beliau bertanya, ‘Apakah jalan keluar darinya wahai Jibril?’ Jawab Jibril: “Kitabullah.” (Razin-Ar Rahmatul Muhdah).

Para ulama menafsirkan bahwa maksud fitnah di sini adalah kemunculan Dajjal, kekejaman bangsa Tartar, dan lainnya. Nabi Yahya ‘alaihissalam pernah berkata kepada Bani Israil: “Allah telah memerintahkan kalian agar membaca kalam-Nya. Dan perumpamaannya adalah seperti suatu kaum yang terpelihara dalam bentengnya, sehingga dari manapun musuh menyerang, maka kalian akan dapati kalimat Allah sebagai penjaga dan pelindung dari mereka”.

Golongan Manusia yang Bebas dari Rasa Takut di Hari Kiamat Pesan Tersirat

Pesan tersirat dari hadis di atas selaras dengan apa yang disebutkan dalam hadis tentang tiga golongan manusia yang bebas dari rasa takut di hari kiamat. Salah satunya adalah orang yang membaca Alquran. Maka jelas bahwa Alquran merupakan sumber keselamatan dan syafaat (pembelaan) bagi para pembacanya di Hari Kiamat. Mengamalkan isi Al-Qur’an akan menjauhkan kita dari fitnah dan keberkahan dari membacanya dapat menyelamatkan seseorang dari segala fitnah.

Menurut Maulana Zakariyya, sungguh celaka dan merugi orang yang mengira bahwa membaca Alquran adalah perbuatan sia-sia dan membuang-buang waktu. Tertulis dalam Mu’jiam al Kabir bahwa perawi pertama dalam hadits di atas ialah Abdullah bin Umar r.huma yang ia mengatakan, “Apabila aku tidak mendengar hadits ini dari Rasulullah SAW sekali lagi, sekali lagi, sekali lagi, sekali lagi, (diulang sampai 7 kali), maka aku tidak akan meriwayatkannya.” []

ISLAMPOS

Hukum Judi Bola

SAHABAT Islampos, judi bola identik dengan pertandingan sepakbola. Gelaran Piala Dunia 2022 yang saat ini sedang berlangsung pun tak luput dinodai oleh sejumlah oknum yang bermaksiat melakukan judi bola. Bagaimana hukum judi bola ini dalam Islam?

Perjudian adalah suatu tindakan pertaruhan sejumlah uang atau sesuatu yang berharga. Orang yang menang mendapat uang taruhan itu atau dengan kata lain adu nasib, sebagai bentuk permainan yang bersifat untung-untungan.

Setiap Muslim diperintahkan mengikuti syariat Islam dalam mencari penghasilan dengan cara halal dan baik. Sedangkan berjudi menunjukkan bahwa seseorang hanya mengandalkan nasib baik, kebetulan, dan mimpi-mimpi kosong yang membuat pelakunya enggan bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan yang baik atau halal.

Padahal, kedudukan harta manusia dalam Islam adalah sesuatu yang terhormat. Dilarang mengambil semena-mena, kecuali dengan cara yang telah disyariatkan, atau dalam bentuk pemberian dengan sukarela.

Oleh karena itu, judi itu dilarang dalam Islam. Hukumnya haram. Termasuk judi bola yang banyak dilakukan secara daring maupun secara offline lewat taruhan.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Surat Al Maidah Ayat 90:

إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”

Dalam ayat yang mulia ini, Allah Subhanahu wa ta’ala menggandengkan judi atau qimar dengan khamr, al anshab, dan al azlam. Ini adalah perkara-perkara yang tidak diragukan lagi keharamannya.

Selain itu dalam Surat Al Maidah Ayat 91, Allah berfirman:

“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu (lantaran meminum khamar dan berjudi itu).”

Selanjutnya dalam Surat Al Maidah Ayat 91 juga disebutkan:

وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ

“… dan menghalangi kamu dari mengingat Allah …” (QS Al Maidah: 91)

Selengkapnya, inilah sejumlah alasan mengapa judi diharamkan oleh syariat Islam:

  1. Memicu permusuhan, kemarahan, hingga pembunuhan. Pekerjaan nekat kerap kali terjadi pada para pemain judi, seperti bunuh diri, merampok, dan lain-lain, terlebih apabila mengalami kekalahan. Maka itu, sangat beralasan harus menjauhkan diri dari perjudian.
  2. Membuat seseorang menjadi malas mengerjakan ibadah serta jenuh hatinya dari mengingat Allah Subhanahu wa ta’ala. Selain membentuk tabiat yang jahat, berjudi dapat memicu seseorang jadi pemalas dan pemarah. Pada akhirnya mampu merusak akhlak, tidak mau bekerja untuk mencari rezeki dengan jalan yang baik, dan selalu mengharap untuk mendapat kemenangan.
  3. Menimbulkan kemiskinan. Banyak kekalahan yang dialami orang yang berjudi, menjadikannya terus-menerus penasaran dan berharap menang. Oleh sebab itu, tidak segan-segan menaruhkan berbagai macam harta untuk mewujudkan harapannya tersebut.
  4. Merusak rumah tangga. Akibat keinginan memenuhi nafsu untuk bermain judi, seseorang akan dipertaruhkan harta yang dimilikinya. Hingga akhirnya dia melupakan kewajiban memenuhi kebutuhan istri dan anaknya. Bahkan bagi penjudi berat terkadang dapat mempertaruhkan anak dan istrinya. []

SUMBER: OKEZONE / ISLAMPOS

Hukum Begadang Menonton Piala Dunia

Piala Dunia 2022 Qatar resmi dimulai usai digelarnya upacara pembukaan di Stadion Al Bayt, Al Khor. Piala Dunia ini, akan berlangsung di Qatar sepanjang 20 November hingga 18 Desember. Akibat dari adanya acara tersebut, seseorang yang menyukai sepak bola pasti akan rela menyaksikan pertandingan tim kesayangannya meski ditayangkan sampai tengah malam. Lantas, bagaimanakah hukum begadang menonton piala dunia dalam Islam?

Hukum Begadang Menonton Piala Dunia

Dalam literatur kitab fikih, dijumpai beberapa keterangan yang menyatakan kebolehan seseorang untuk menonton pertandingan sepak bola meskipun ditayangkan sampai tengah malam.

Hal ini karena seseorang diperbolehkan untuk memainkan sepak bola termasuk juga perbuatan lain yang berhubungan dengannya semisal menonton pertandingan sepak bola.

Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Bungyatul Mustaq, halaman 102 berikut,

وقد أشار الشافعية إلى أن كرة الصولجان يجوز لعبها بدون عوض, وحرموا لعبها بالعوض. وعلى ذلك يجوز لعب الكرة- القدم وغيرها-

Artinya : “Mazhab Syafi’iyah memberikan isyarah tentang kebolehan memainkan sepak bola dengan tanpa adanya kompensasi, dan mengharamkannya dengan adanya kompensasi. Berdasarkan pendapat ini diperbolehkan bermain sepak bola dan perbuatan lainnya.”

Namun pada sisi lain, menurut Syekh Wahbah Zuhaili apabila bergadang dapat membuat seseorang lalai untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya, seperti menonton bola sampai larut malam dan meninggalkan solat fardu maka perbuatan tersebut diharamkan. Tetapi, apabila tidak sampai meninggalkan sholat fardu, maka diperbolehkan.

Sebagaimana disebutkan dalam kitab Fatawa al-Mu’ashoroh berikut :

وَإِنْ أَدَّى السَّهْرُ عَلَى الْكَمْبَيُوتَرْ إِلَى تَضَيُّعِ فَرِيْضَة  الصَّلَاةِ كَالصُّبْحِ وَغَيْرِهِ صَارَ السَّهْرُ حَرَامًا

Artinya:“Bila begadang di depan komputer sampai menyebabkan terbengkalainya sholat fardlu seperti shubuh dan lainya, maka diharamkan.”

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa seseorang diperbolehkan untuk menonton pertandingan sepak bola meskipun ditayangkan sampai tengah malam.

Namun, apabila bergadang dapat membuat seseorang lalai untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya, seperti menonton bola sampai larut malam dan meninggalkan solat fardu maka perbuatan tersebut diharamkan. Tetapi, apabila tidak sampai meninggalkan sholat fardu, maka diperbolehkan.

Demikian penjelasan mengenai hukum begadang menonton piala dunia sampai tengah malam. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.

BINCANG SYARIAH

Hukum Undian Sepak Bola

Untuk menarik konsumen saat ini banyak pemilik kafe atau penyedia tempat menonton piala dunia membuat kupon undian kepada konsumen, kemudian kupon undian itu diundi lagi untuk menentukan siapa yang akan pemperoleh hadiah. Lantas, bagaimanakah hukum undian sepak bola?

Hukum Undian Sepak Bola dalam Islam

Dalam literatur kitab fikih, dijumpai keterangan yang menyatakan bahwa tidak semua hal yang terkait dengan undian itu otomatis menjadi judi yang diharamkan. Undian tersebut diperbolehkan apabila tidak disyaratkan untuk dibeli melainkan hanya semata-mata diundi untuk menarik minat orang yang datang.

Hal ini karena banyak riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW terbiasa mengundi para isterinya untuk menetapkan siapa di antara mereka yang berhak ikut mendampingi beliau dalam sebuah perjalanan.

Sebagaimana dalam kitab Fathul Bary, juz 5, halaman 218 berikut,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا أَرَادَ سَفَرًا أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ فَأَيَّتُهُنَّ خَرَجَ سَهْمُهَا خَرَجَ بِهَا مَعَهُ

Artinya : “Rasulullah SAW apabila hendak melakukan perjalanan, beliau mengundi diantara istrinya. Siapa yang namanya keluar, maka beliau akan berangkat dengannya.”

Akan tetapi, apabila dalam undian itu disyaratkan untuk dibeli, maka hukumnya haram karena jual beli kupon undian tersebut tidak sah akibat dari tidak adanya manfaat dan mengandung unsur penipuan dan judi. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Nihayatul Mukhtaj, juz 3 halaman 395 berikut,

الثاني من شروط المبيع النفع به شرعا ولو مآلا كجحش صغير ماتت أمه كما في الأنوار،قوله المتن الثاني النفع أى بما وقع عليه الشراء في حد ذاته فلا يصح بيع ما لا ينتفع به بمجرده وإن تأتي النفع به بضمه الى غيره

Artinya : “Syarat jual beli yang kedua adalah mendapatkan keuntungan secara halal, sekalipun manfaatnya akan datang seperti anak kuda kecil yang ibunya meninggal, sebagaimana dalam kitab Al-Anwar. 

Perkataan matan mengenai syarat yang kedua ini artinya manfaat yang terjadi saat pembelian, oleh karena itu tidak sah menjual sesuatu yang tidak bermanfaat sekalipun akan ada manfaat apabila dikumpulkan dengan barang lainnya. ”

Selaras dengan penjelasan Syekh Abdur Rahman bin Abi Bakar al-Suyuti dalam  kitab al-Dur al-Mantsur Fi-Tafsir Bil-Ma’tsur, berikut,

وَأَخْرَجَ ابْنُ أَبِيْ الدُّنْيَا وَأَبُوْ الشَّيْخِ عَنْ ابْنِ سِيْرِيْن قَالَ : مَا كَانَ مِنْ لَعْبٍ فِيْهِ قِمَارُ أَوْ قِيَامٌ أَوْ صِيَاحٌ أَوْ شّرٌّ فَهُوَ مِنَ الْمَيْسِرِ.

Artinya : “Diriwayatkan oleh ibnu abi al-dunya dan abu syaikh dari ibnu sirin, beliau berkata: permainan yang didalamnya mengandung taruhan, berdiri, berteriak, keburukan maka termasuk perjudian.” 

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa Undian sepak bola diperbolehkan apabila tidak disyaratkan untuk dibeli melainkan hanya semata-mata diundi untuk menarik minat orang yang datang. Tetapi, apabila dalam undian itu disyaratkan untuk dibeli, maka hukumnya haram karena jual beli kupon undian tersebut tidak sah akibat dari tidak adanya manfaat dan mengandung unsur penipuan dan judi.

Demikian penjelasan mengenai hukum undian sepak bola. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.

BINCANG SYARIAH

Pengusaha Optimis Sektor Umroh Bangkit di 2023

Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI) Syam Resfiadi mengatakan, bisnis umroh di tahun 2023 masih belum dipastikan akan stabil. Meski demikian dia optimis akan ada jalan keluar mengatasi permasalahan yang menimpa bisnis di sektor umroh ini.

“Tapi insya Allah kita optimis semua ada kemudahan di balik kesulitan dan itu sudah sunnantullah, Allah subhanahu wa ta’ala yang diterapkan di alam dunia ini sehingga kita sebagai makhluk Allah Subhanahu Wa Ta’ala hanya bisa bersyukur dan berterima kasih tentunya kepada Allah,” kata Syam Resfiadi saat dihubungi Republika, Selasa (22/11/2022).

Syam mengatakan, di tengah ketidakpastian ini yang bisa dilakukan adalah bersyukur, karena telah diberikan kesempatan menjalankan hidup. Dengan bersyukur maka nikmat akan Allah SWT tambah.

“Karena sampai saat ini kita masih bisa diberikan kesempatan untuk menjalankan kehidupan dunia ini dengan niat ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujarnya.

Syam yakin, jika masyarakat, khusus umat Islam pandai bersyukur maka Allah SWT segera memberikan jalan keluar. Sehingga bangsa Indonesia dapat segera keluar dari segala persoalan yang terjadi saat ini. “Yakin Insya Allah pasti ke depan akan lebih baik dengan izin Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” katanya.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Jenderal Afiliasi Mandiri Penyelenggaraan Umroh Haji (Sekjen AMPUH) Tri Winarto optimis bisnis umroh di tahun 2023 akan terus tumbuh. Hal bisa dilihat dari data jumlah jamaah umroh yang terus meningkat pasca pandemi Covid-19.

Tri mengatakan, menurut data yang disampaikan oleh Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus Kementerian Agama Nur Arifin bahwa jamaah umroh Indonesia ada 900 ribu jamaah umroh. Data tersebut merupakan hasil pencatatan Januari tahun 2022 sampai November.

“Menurut Dirbina saat pembukaan Rakernas AMPUH kemarin jumlah jamaah umroh Indonesia tahun ini saja saat musim belum berakhir sejak dibuka tanggal 12 Januari kalau tidak salah sampai saat ini sudah mencapai 900 ribu lebih,” katanya.

Ini kata dia, melebihi dari jumlah jamaah umroh negara Pakistan. Sebentar lagi jumlahnya bisa tembus 1 juta jamaah Indonesia yang pergi umroh. “Jadi animo masyarakat memang luar biasa untuk umroh,” ujarnya.

Tri mengatakan, setidaknya ada dua faktor yang menjadi pemicu tumbuh sektor udah di bidang penyelenggaraan perjalanan ibadah umroh. Pertama situasi pandemi Covid-19 dunia terus membaik kedua adanya kelonggaran pemerintah Saudi terkait kedatangan jamaah Indonesia yang akan berangkat umroh. “Seperti dibebaskannya vaksin covid dan vaksin meningitis,” katanya.

Dua faktor di atas itu kata dia, menjadi angin segar bagi iklim bisnis umroh di Indonesia. Keadaan ini membuat pengusaha umroh dan haji khusus secara umum bernapas lega. “Hal ini tentu akan menjadi sentimen positif bagi perjalanan ibadah umroh ke Tanah Suci Makkah dan Madinah,” katanya.

Namun demikian kata dia, ke depan yang harus diwaspadai adalah perang Rusia yang belum usai sehingga mengakibatkan harga minyak bumi (avtur) yang terus naik.

Dan masalah lain yang perlu jadi perhatian PPIU adalah nilai dolar yang semakin tinggi terhadap rupiah. “Ini juga menjadi beban tersendiri,” katanya.

Kenapa perlu mendapat perhatian khusus, karena komponen umroh di dalamnya termasuk visa dan layanan-layanan hotel di Saudi semua dibayar dengan menggunakan dollar. Hal ini tentu akan berpengaruh dengan besaran nominal umroh.

 “Ini yang harus diwaspadai ke depan. Sehingga tidak salah dalam menyusun paket-paket umroh,” katanya.

PPIU Indonesia tentu berharap agar nilai tukar rupiah stabil, sehingga harga paket-paket umroh yang ditawarkan kepada jamaah bisa lebih terjangkau.

IHRAM

Tiga Orang yang Doanya Mustajab (Teks Khotbah Jumat)

Khotbah pertama

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ.

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ .

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى مَحَمَّدِ نِالْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى

فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Ma’asyiral muslimin, jemaah Jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala.

Seorang hamba sangatlah butuh terhadap Tuhannya, Allah Ta’ala. Ia tidak akan bisa lepas dari karunia serta pertolongannya. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

“Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah, Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji. (QS. Fatir: 15)

Ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya di antara amalan ibadah yang paling utama adalah bersimpuh, berdoa, dan meminta kepada Allah Ta’ala, mencari cara terbaik agar doa-doa kita dikabulkan oleh Allah Ta’ala.

Jemaah yang dimuliakan Allah Ta’ala.

Terdapat sebuah hadis dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menjelaskan perihal tiga doa yang dikabulkan, tiga doa yang tidak diragukan lagi akan diterima oleh Allah Ta’ala. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,

ثَلاثُ دَعَواتٍ مُسْتَجاباتٍ، لا شَكَّ فيهنَّ: دَعْوةُ المَظْلومِ، ودَعْوةُ المُسافِرِ، ودَعْوةُ الوالِدِ على وَلَدِه

“Ada tiga doa yang tidak diragukan kemustajabannya, yaitu: doa orang yang dizalimi (dianiaya), doa orang musafir, dan doa kedua orang tua kepada anaknya.” (HR. Abu Dawud no. 1536, Tirmidzi no. 1905, Ibnu Majah no. 3862 dan Ahmad no. 7501)

Lihatlah bagaimana Nabi menyifati ketiga doa tersebut dengan “tidak diragukan kemustajabannya”, menandakan bahwa ketiga doa ini memiliki kedudukan yang sangat agung di sisi Allah Ta’ala.

Lalu, bagaimana bisa ketiga doa ini dikabulkan oleh Allah Ta’ala? Bagaimana bisa ketiga doa ini berhak dikabulkan oleh Allah Ta’ala?

Jemaah yang berbahagia.

Mari kita mengenal lebih dekat tiga doa ini, mengenal juga para pemilik doa tersebut. Doa pertama yang Nabi sebutkan sebagai doa yang mustajab adalah doa orang yang terzalimi.

Sungguh doa orang yang terzalimi tidak ada penghalang antaranya dan Allah Ta’ala suatu penghalang apa pun. Kezaliman adalah dosa besar dan sumber keburukan, betapa banyak orang yang zalim celaka karena doa-doa orang yang mereka zalimi terangkat ke atas langit dan dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Abu Mas’ud Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu suatu hari mengisahkan,

كُنْتُ أَضْرِبُ غُلَامًا لِي، فَسَمِعْتُ مِن خَلْفِي صَوْتًا: اعْلَمْ، أَبَا مَسْعُودٍ، لَلَّهُأَقْدَرُ عَلَيْكَ مِنْكَ عليه، فَالْتَفَتُّ فَإِذَا هو رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ، فَقُلتُ: يا رَسولَ اللهِ، هو حُرٌّ لِوَجْهِ اللهِ، فَقالَ: أَما لو لَمْ تَفْعَلْ لَلَفَحَتْكَ النَّارُ، أَوْ لَمَسَّتْكَ النَّارُ

“Aku pernah memukul seorang budak milikku, lalu aku mendengar suara seseorang menyeru dari belakang, “Ketahuilah wahai Abu Mas’ud, sesungguhnya Allah lebih berkuasa atas dirimu daripada kuasamu atas dia.” Setelah aku menoleh, ternyata itu adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka Aku pun berkata, “Wahai Rasulullah, dia sekarang aku bebaskan karena Allah.” Beliau bersabda, “Seandainya kamu tidak membebaskannya, maka kamu akan dilahap oleh api neraka.” (HR. Muslim no. 1659)

Di hadis yang lain, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ لَيُمْلِي لِلظَّالِمِ حَتَّى إِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ،

قَالَ: ثُمَّ قَرَأَ: ﴿ وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ ﴾ [هود: 102].

“Sesungguhnya Allah memberi kelonggaran waktu untuk orang yang zalim sampai waktu di mana Allah menghukum orang yang zalim dan tidak melepaskannya.” (HR. Bukhari no. 4686)

Kemudian Nabi membacakan firman Allah Ta’ala yang artinya,

“Demikianlah hukuman Tuhanmu jika mengazab penduduk suatu kampung yang zalim. Sungguh siksaan-Nya itu sangat menyakitkan.” (QS. Hud: 102)

Lihatlah bagaimana Allah Ta’ala menjamin dukungan dan pertolongannya kepada orang-orang yang terzalimi dan tertindas meskipun hal tersebut membutuhkan waktu yang lamaal. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

دَعْوَةُالمَظْلومِ ؛ يَرْفَعُها فَوْقَ الغَمامِ ، وتُفَتَّحُ لها أبوابُ السَّماءِ ؛ ويقولُ الرب : وعزَّتي لَأنْصُرَنَّكِ ولَوْ بعدَ حِينٍ 

“Doanya orang yang dizalimi diangkat di atas awan. Dibukakan pintu-pintu langit. Allah Azza Wajalla berfirman, ‘Demi kemuliaan-Ku, Aku pasti menolongmu meskipun setelah beberapa waktu.’ ” (HR. Tirmidzi no. 3598, Ibnu Majah no. 1752, Ahmad no. 8030 dan Al-Baghawi di dalam Syarh As-Sunnah 1395. Ibnu Hajar Al-Asqalani mengahasankan hadis ini.)

Doa kedua yang Nabi sebutkan adalah doanya seorang musafir, yaitu seseorang yang sedang meninggalkan kampungnya dan menempuh perjalanan yang jauh jaraknya.

Seorang musafir termasuk dari orang-orang yang sangat membutuhkan, sedangkan seorang hamba apabila sangat membutuhkan sesuatu kemudian berdoa meminta kepada Allah Ta’ala kebutuhannya tersebut, maka insyaAllah akan dikabulkan.

Karena Allah Ta’ala lebih mengabulkan doanya mereka yang sedang dalam keadaan terdesak dan membutuhkan melebihi pengabulannya kepada selain keduanya.

Seorang muslim hendaknya memanfaatkan momentum safar sebagai waktu untuk banyak berdoa, terlebih lagi bila safar yang dilakukannya tersebut bertujuan untuk melakukan ketaatan, seperti untuk umrah maupun berhaji.

Semakin jauh jarak yang ditempuh, dan semakin besar rindu kampung halaman yang yang dipikul hatinya maka peluang terkabulnya doa tersebut semakin besar. Berdasarkan hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengisahkan,

ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ، يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

“Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan panjang dalam keadaan dirinya kusut dan kotor, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku.’ Namun, makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram. Ia kenyang dengan sesuatu yang haram, lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?” (HR. Muslim no. 1015)

Jemaah yang semoga termasuk salah satu hamba yang Allah kabulkan doanya.

Hadis ini mengisyaratkan bahwa orang yang sedang dalam perjalanan panjangnya adalah salah satu kondisi yang berpeluang besar dikabulkan doanya. Hanya saja doa orang ini tidak Allah terima dan tidak Allah kabulkan karena ia makan, minum, dan mengenakan pakaian dari sesuatu yang haram.

أقُولُ قَوْلي هَذَا   وَأسْتغْفِرُ اللهَ العَظِيمَ لي وَلَكُمْ، فَاسْتغْفِرُوهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ، وَادْعُوهُ يَسْتجِبْ لَكُمْ إِنهُ هُوَ البَرُّ الكَرِيْمُ.

Khotbah kedua

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ.

Ma’asyiral mu’minin yang dimuliakan Allah Ta’ala.

Doa terakhir yang Nabi sebutkan sebagai doa yang mustajab adalah doa orang tua. Doa mereka adalah doa yang mudah sekali Allah kabulkan, baik itu doa kebaikan maupun doa keburukan. Sungguh ini merupakan pengingat akan pentingnya berbakti kepada keduanya dan menjauhi durhaka kepada mereka.

Sesungguhnya keduanya memiliki hak yang sangat agung setelah hak Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman dalam ayat tentang 10 (sepuluh) hak,

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورً

“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An-Nisa’: 36)

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

رِضَا الرَّبِّ في رِضَا الوالِدِ، وسَخَطُ الرَّبِّ في سَخَطِ الوالِدِ

“Rida Allah terdapat pada rida seorang ayah (orang tua), dan murka Allah juga terdapat pada murkanya seorang ayah (orang tua).” (HR. Tirmidzi no. 1899 dan Al-Hakim no. 7294 dan Ibnu Hibban no. 429)

Betapa banyak anak-anak yang hidup dalam kesengsaraan dan kesusahan karena doa keburukan orangtuanya kepada mereka, betapa banyak dari mereka yang menjadi miskin dan bangkrut setelah sebelumnya kaya raya hanya karena doa buruk orang tuanya kepada mereka. Betapa banyak juga anak-anak yang kehidupannya berbalik seratus delapan puluh derajat dari kemiskinan dan kesengsaraan berubah menjadi kehidupan yang penuh dengan kekayaan dan kemuliaan.

Semua itu karena doa orang tua mereka. Doa yang mungkin saja mereka lupakan. Akan tetapi, Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mendengar tidak melupakannya.

Oleh karena itu, beruntunglah mereka yang ketika orang tuanya meninggal dunia telah mendapatkan keridaan keduanya. Sungguh merupakan kebaikan dan pertanda bahwa kehidupannya akan dipenuhi oleh kebahagiaan dan kenikmatan. Mereka patut bangga akan apa yang akan mereka dapatkan berupa kemudahan di dunia maupun di akhirat.

Sedangkan mereka yang ketika orangtuanya meninggal dunia, namun tidak mendapatkan keridaan keduanya, maka wajib baginya untuk kembali kepada Allah Ta’ala, meminta ampunan kepada-Nya, memenuhi hak-hak orangtuanya yang masih bisa ia penuhi setelah meninggalnya mereka, baik itu mendoakan keduanya, bersedekah untuk keduanya dan berbuat baik kepada kerabat serta saudara keduanya. Semoga dengan melakukan hal-hal tersebut dapat menutupi kekurangannya dalam memenuhi hak keduanya saat masih hidup.

Jemaah yang berbahagia.

Berbaktilah selalu kepada kedua orang tua kita, gapailah keridaan mereka, mintalah selalu doa dalam setiap hal yang kita hadapi di dunia, manfaatkanlah kesempatan ini selagi mereka masih hidup. Sungguh ini kesempatan yang tak akan terulang dalam kehidupan kita.

Semoga Allah tuliskan kita sebagai hamba yang mendapatkan keridaan orang tua dan keridaan Allah Ta’ala.

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

“Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (QS. Ibrahim: 41)

Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،

اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

اللهمّ أحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.

وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

***

Penulis: Muhammad Idris, Lc.

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/80547-teks-khotbah-jumat-tiga-orang-yang-doanya-mustajab.html

Ki Joko Bodo dan Nilai Akhir Hidup Kita

NILAI hidup kita itu bukan saat kita jalani, tapi saat kita akhiri. Seperti Ki Joko Bodo, mungkin.

Bisa jadi nilai dan pahala ibadah bahkan iman yang kita jalani selama ini ternyata gugur habis ketika di nafas terakhir. Naudzubillah… semoga Allah jauhkan.

Bisa jadi juga bergunung-gunang dosa, keburukan dan kemaksiatan yang kita lakukan justru berguguran berganti dengan Rahmat Allah mendapatkan kematian yang husnul khatimah bahkan mendapat pahala syahid.

Jadi apa yang bisa dibanggain dari amal? Ngerasa lebih rajin ibadah, lebih bersih dari dosa dan kemaksiatan, ngerasa pantas nilai amalan orang, menghakimi orang, tapi ketika nafas tinggal di kerongkongan, kita juga gak tau segimana sebenernya keimanan kita dimata Allah, karena kesombongan sebiji sawi pun menyebabkan kita terjerat syirik dan terjerumus api neraka.

Pernah dengar dari penceramah, kita itu sebenernya udah ada listingnya bakal masuk surga atau neraka sebelum ruh dihembus di perut ibunda. Hanya rahmat Allah yang akan menolong kita jika kita mau berusaha memperjuangan surga. Kita gak pernah tau, ibadah apa, amalan yang mana yang bisa menyebabkan rahmat Allah itu datang pada kita.

Terus gimana kita yang gak melakukan apa apa buat dapet rahmat Allah? Kita? Aku……

Ki Joko Bodo berpulang setelah hijrah. Mewakafkan tanah untuk masjid, menjadikan rumahnya sebagai markas kajian islam, seorang yang dulu disebut ahli syirik… dukun… paranormal. Allah maha membulak balik hati.

Startnya dari minus.. Finish nya menang banyak… paling enggak secara kasat mata. Kita start mungkin gak diawali kesyirikan, tapi dalam perjalanan ini masih kalah upaya mencapai finish nya, masih banyak nanti… masih banyak ngitung… masih takut kurang…padahal gak tau garis Finish itu dimana, jangan jangan tinggal selangkah lagi.

Kita berakhir gimana saat ujung nafas sudah sampai dikerongkongan…. semoga dimatikan salam keadaan Husnul Khatimah dan mendapatkan pahala syahid… []

ISLAMPOS

Cinta Lama Bubarkan Keluarga

Virus kasmaran tak hanya menjerat mereka yang masih lajang, namun para wanita yang berstatus istri dan ibu juga bisa terjangkit virus ini. Di antara mesin penghancur keharmonisan pernikahan adalah penggunaan media sosial yang tidak bijak. Perjumpaan di Facebook dengan lawan jenis yang bukan mahram, saling meninggalkan pesan di Inbox, membalas chatting, reuni, hingga setan menggiringnya ke lembah yang lebih dalam yakni stabilitas rumah tangga goncang. Terlebih lagi ketika ada lawan jenis yang memberi perhatian lebih, semua serasa indah dengan sensasi cinta yang luar biasa yang tak didapatkan dari suaminya.

Wanita dengan dominasi perasaannya. Ia cenderung terbuai rayuan, mudah tersentil hatinya dengan perhatian yang lebih dibandingkan dengan suaminya. Akal sehat pun hilang ketika itu. Seorang penyair berkata, “Aku tak tahu apakah pesonanya yang memikat, atau mungkin akalku yang tidak lagi di tempat.” (Taman Orang-Orang Jatuh Cinta Dan Meredam Rindu, Ibnul Qayyim, hal. 56). Apalagi ketika ternyata suaminya adalah sosok yang temperamental, emosional, tak piaway berolah kata, susah diajak kompromi dan berbagai kekurangan lainnya.

Tentang Masa Lalu

Wanita shalihah hendaknya tak tergoda untuk sekedar mengetahui kehidupan cinta lamanya sebelum ia berhijrah secara total untuk menempuh jalan lurus dan menjadikan suaminya sosok terdekatnya dalam segala suasana. Saat terbetik keinginannya untuk sekedar bernostalgia dengan sosok yang pernah singgah di hatinya maka sadarilah ini tipuan setan untuk menggoyahkan iman dan jeratan maksiat yang hanya indah di permukaan namun hakekatnya racun berbisa. Karena itu jangan bermudah-mudah berinteraksi dengan lawan jenis karena hati ini sangat lemah.

Asy-Syaikh Bakr Abu Zaid As-Salafy rahimahullah berkata, “Rusaknya para wanita disebabkan awalnya ialah bermudah-mudahnya (wanita) dalam bergaul atau berinteraksi dengan para laki-laki.“ (Hirasatul Fadhilah, 114)

Sungguh salah besar ketika ada perakara dalam rumah tangga lantas seorang istri mencari ketenangan, kehangatan perasaan dan kenyamanan pikiran dengan curhat atau berkomunikasi dengan “sang mantan“. Apakah ini tipikal wanita shalihah? Justru dengan demikian cinta lama akan bersemi kembali dan sengaja membiarkan cinta itu bertunas lalu tumbuh dan merekah! Sesuatu yang haram tak akan mendatangi ketentraman jiwa, itu bukan kenikmatan sejati tetapi sebuah kekonyolan yang akan menyengsarakan di dunia dan akhirat.

Sadarlah Dari Mabukmu

Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, “Sadarlah dari mabukmu wahai orang yang lalai dan yakinlah bahwa sebentar lagi kamu akan berpisah dengan dunia. Waktu perpisahanmu hanya tinggal beberapa hari saja.“ (At-Tabshirah, 1/202)

Tak sepantasnya seorang istri shalihah terpesona atau mabuk cinta dengan lelaki lain meskipun hubungannya dengan suaminya tak lagi romantis dan harmonis. Alangkah merananya dia ketika dalam kondisi merindukan pria lain yang romantis, penuh perhatian, lembut lagi mencintaimu dan justru saat itulah tiba takdir ajalmu. Wahai istri yang lalai, sadarlah dari mimpi-mimpi gila karena kehidupan ini sejatinya singkat. Jangan biarkan CLBK (cinta lama bersemi kembali) merusak mahligai rumah tangga. Akankah dirimu menjadi pecundang atau penghianat di akhir usiamu?

Saatnya perbanyak istighfar, menyesali jejak-jejak dosa dan kemaksiatan. Karena semua itu tak lepas dari ketergelinciran hati, lisan yang sering membuatmu banyak membicarakannya, mata yang terkadang membuatmu kagum dengan sosoknya atau jari jemari yang lincah membalas chat-chat mautnya.

Selayaknya setiap wanita yang “bermain api“ atau berselingkuh meski lewat sosial media dengan dalih curhat akan kondisi rumah tangganya apalagi dengan seseorang yang dikaguminya di masa lalu dan hubungan mereka tetap terjalin via online. Ini perangkap setan, maka waspadalah. Bertaubatlah dengan meninggalkannya dan berdoa agar Allah Ta’ala mengampuni dosa serta perbanyaklah istighfar.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Maka seorang hamba perlu untuk beristighfar di tengah malam dan di siang hari, bahkan ia selalu dalam kondisi darurat butuh kepada istighfar baik dalam seluruh perkataan dan seluruh kondisi, dalam kesendiriannya atau yang nampaknya. Karena pada istighfar banyak sekali kemaslahatan yang ia peroleh, banyak kebaikan yang ia raih, banyak keburukan yang bertolak darinya, serta pada istighfar permohonan untuk menambah kekuatan dalam amalan hati dan badan serta menambah keyakinan yang penuh keimanan. (Majmu Al-Fatawa 11/696).

Sakinah Bersamamu

Sakinah bersama pasangan takkan diperoleh tatkala pasutri menempuh jalan menyimpang dengan membuka lebar pertemanan tanpa tujuan mulia. Saatnya menyadari pengawasan dari Allah Ta’ala tatkala terbersit untuk bermaksiat. Jadilah istri yang dicintai Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, yang benar-benar berbakti dan mencintai suami. Hapus semua jejak cinta masa lalu yang tak ada faidahnya, ini ujian yang harus dilawan seorang wanita yang ingin berhijrah dan berkhidmat untuk suami. Jangan khianati pasangan dengan cinta lama karena pasangan Anda adalah cinta masa depan. Kubur lah romantika masa muda yang bertabur dosa dan segera rajut kembali kisah romantis bersama pasangan sejati. Pelabuhan sakinah penuh cinta dan rahmat Allah Ta’ala akan diraih pasutri ketika ia setia pada pasangannya dan berdua mengejar kebahagiaan sejati. Pernikahan adalah ibadah sehingga tak ada istilah selingkuh, selingan tak indah yang berakibat rumah tangga runtuh.

Ikat impian Anda untuk menjadi sejoli perindu surga. CLBK yang dikemas setan sangat menarik penuh janji-janji mempesona namun pada hakekatnya bukan kenikmatan sejati sekalipun badan dan hati seolah merasakan kebahagiaan. Ini adalah kebahagiaan semu. Kesuksesan seiring dengan sejauh mana pasutri bertakwa dan CLBK adalah senjata setan untuk meruntuhkan ikatan pernikahan.

Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu‘anhu berpesan, “Engkau berharap kesuksesan, sedangkan ia tidak berjalan pada tempatnya. Sesungguhnya perahu tidak mungkin berlayar di daratan.“ (Tafsir Ruhul Ma’ani, Al-Alusi, 4/395)

Sakinah hanya terwujud dengan taqwa, baik bersama pasangan atau tatkala sendirian. Istri yang menjaga pandangan dan lisannya, menaati suaminya, tak bermudah-mudah berkomunikasi atau berinteraksi dengan lawan jenis, merasa selalu diawasi Allah Ta’ala dan takut berbuat dosa, niscaya ia telah menjaga syariat Allah Ta’ala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ

Jagalah syariat Allah niscaya Allah akan menjagamu“ (HR. Ahmad, Syaikh Al-Albani berkata dalam Takhrij Hidayatur Ruwat (IV/465, no. 5012) sanadnya jayyid).

Saatnya menjaga kesucian cinta, karena hanya dalam rangkuman pernikahan cinta itu berdimensi ibadah. Jangan tergiur fatamorgana cinta yang mendekatkan diri pada panasnya neraka. Cinta sejati yang seolah surga didekatkan ke bumi inilah cinta pasangan suami-istri. Saat terbetik untuk mencicipi maksiat, ingatlah itu jalan menuju kebinasaan.

Al-Hasan rahimahullah berkata, “Semoga Allah merahmati hamba yang senantiasa mengoreksi keinginannya, jika itu karena Allah maka ia lakukan dan jika tidak karenanya maka ia tinggalkan. (Ighasatul Lahfan, Ibnul Qayyim, hlm. 75)

Mengejar kebahagiaan pernikahan butuh kesungguhan dan juga pengorbanan. Meninggalkan kemaksiatan pun butuh tekad membaja meskipun terkadang jatuh bangun dalam melepaskan diri dari belenggunya. Namun yakinlah, ketika kita meninggalkan sesuatu karena Allah Ta’ala niscaya Allah Azza wa Jalla akan memberimu sesuatu yang halal. Peluklah kebahagiaan bersama pasangan.

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

© 2022 muslimah.or.id
Sumber: https://muslimah.or.id/14813-cinta-lama-bubarkan-keluarga.html

Profil 6 Negara Islam tampil di Piala Dunia 2022 Qatar

Islam dikenal sebagai salah satu agama dengan penganut paling banyak di dunia. Bahkan untuk saat ini Islam sedang menjadi perbincangan hangat dunia, khususnya dalam penyelenggaran Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar. Berikut profil 6 Negara Islam tampil di Piala Dunia 2022 Qatar

Ini merupakan kali pertamanya turnamen sepak bola dunia yang diselenggarakan di negara dengan mayoritas Muslim.

Berbicara mengenai ajang bergengsi ini, segala hal yang berkaitan dengan FIFA World Cup 2022, tentunya menjadi topik yang selalu dinantikan para pecinta dunia bola. Termasuk Tim Nasional yang akan berlaga di dalamnya.

Profil 6 Negara Islam tampil di Piala Dunia 2022 Qatar

Setidaknya ada enam negara Muslim yang telah lolos ke kompetisi Piala Dunia 2022, berikut diantaranya :

  1. Qatar 

Negara yang menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022, terletak di pantai timur laut Semenanjung Arab. Ibukota Qatar adalah Doha dan bahasa Arab adalah bahasa resminya. Tim nasional Qatar, The Maroon, memainkan pertandingan resmi pertamanya pada tahun 1970 melawan tuan rumah Bahrain.

Kemudian dalam perhelatan ajang FIFA 2022 ini Minggu lalu Timnas Qatar membuka pertandingan melawan Ekuador. Namun sayangnya Qatar harus menerima kekalahan dengan skor 0 – 2. Kemudian Timnas Qatar akan bertanding kembali melawan Senegal pada Jumat (25/11) pukul 20.00 WIB.

2. Arab Saudi

Negara Arab Saudi kini tengah ramai diperbincangkan. Karena kemenangan telaknya atas Argentina yang cukup mengguncangkan dunia. Arab sendiri merupakan Kerajaan Asia Barat terbentang sekitar 2 juta km2. Negara ini memiliki populasi hampir 20 juta orang. Tim sepak bola nasional Arab Saudi atau yang dikenal dengan “The Green”, dibentuk pada tahun 1956.

Ia memegang tiga gelar Piala Asia, lolos enam kali ke Piala Dunia FIFA, dan memenangkan medali emas pada Permainan Solidaritas Islam 2005 di Hijaz. Dalam awal tampilannya di ajang piala dunia Qatar Arab Saudi berasil unggul 2 – 1 atas Argentina.

Bahkan dalam rangka merayakan kemenangan tersebut Raja Salman langsung mengumumkan hari libur nasional untuk Arab Saudi.

3. Tunisia

Semua tentu sudah mengenal Timnas sepak bola Tunisia atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Carthage Eagles”. Tim ini dibentuk pada tahun 1928 dan merupakan salah satu tim top Dunia Islam.

Di tingkat regional, tim ini telah memenangkan Piala Afrika sekali, selain meraih medali emas di Mediterranean Games. Timnas Tunisia dinilai cukup baik karena dalam sejumlah piala dunia yang bersangkutan, telah muncul setidaknya dalam lima kesempatan.

Piala Dunia 2022 Qatar ini merupakan penampilan keenam mereka di putaran final. Saat ini dalam klasemen grup D posisi Tunisia di urutan kedua dengan perolehan 1 point. Pertandinganya kemarin melawan Denmark pun berakhir dengan skor imbang 0 – 0.

4. Senegal

Negara Senegal merupakan bagian dari Afrika Barat yang membentang seluas 197.000 km2 di mana sekitar 15 juta orang tinggal di dalamnya. Timnas Senegal, kini lebih dikenal dengan sebutan “Teranga Lions”, yang terbentuk pada tahun 1959.

Di Piala Afrika 2021, Senegal memenangkan kompetisi, mengalahkan Mesir dalam adu penalti, menjadikan Senegal Piala Afrika pertamanya.  Berkenaan dengan Piala Dunia FIFA, tim Senegal dianggap memiliki prestasi terbaik kedua.

Namun sayang dalam penampilannya Senin (21/11) lalu harus menerima kekalahan 0 – 2 ketika melawan Belanda. Yang selanjutnya akan kembali berlaga melawan tuan rumah Qatar Jumat (25/11).

5. Maroko

Negara Maroko merupakan negara Afrika Utara. Dengan berpenduduk sekitar 34 juta jiwa di atas lahan seluas 710.850 km2. Agama mayoritas kerajaan adalah Islam oleh 99 persen populasinya, dan bahasa resminya adalah Amazigh dan Arab. Tim sepak bola nasional Maroko alias “Atlas Lions” mencapai posisi ke-10 di Peringkat Dunia FIFA 1998.

Timnas ini dibentuk pada tahun 1928 dan memenuhi syarat enam kali untuk Piala Dunia FIFA. Tim telah memenangkan Piala Afrika sekali, dua medali emas Mediterania Games; itu juga mengamankan medali emas di Islamic Solidarity Games 2013 di Indonesia. Tepatnya hari ini Maroko akan berlaga dalam Piala Dunia 2022 melawan Kroasia.

6. Iran

Iran merupakan negara Asia Barat dengan Teheran sebagai ibukotanya. Republik ini terdiri dari area seluas 1.648.195 km2 dengan populasi lebih dari 82 juta orang. Islam adalah agama utama Iran dengan lebih dari 98 persen. Federasi tim sepak bola nasional Iran didirikan pada tahun 1920.

“Singa Persia” adalah salah satu tim paling sukses di Dunia Islam, memenangkan tiga piala Asia dan rekor empat medali emas di Asian Games. Untuk Mundial, tahun ini akan menjadi keenam kalinya mereka lolos kualifikasi.

Di pertandingan pertamanya melawan Inggris, sayangnya harus kalah telak dengan skor 6 – 2.

Demikian sekilas info terkait Profil 6 Negara Islam tampil di Piala Dunia 2022 Qatar. semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH

Mencintai Dunia Pangkal Kesurakan di Alam Semesta

Melalui kitab al-Washaya, al-Muhasibi hendak menawarkan sebuah konsep untuk membentuk karekter insan integral, mutakamil. Rumusnya sederhananya adalah bagaimana manusia bisa terbebas dari penyakit hati, baik yang diakibatkan oleh kurangnya persiapan dalam bertasawuf dan bertarekat maupun disebabkan oleh perkara dunaiwi yang rendah. Dengan kata lain, penyakit fisik ataupun nonfisik.

Kedua sisi ini dalam pandangan al-Muhasibi harus ditangani secara seimbang. Apabila kedua hal ini bisa terpenuhi seimbang, maka dengan sendirinya agama samawi bisa dipraktikkan pula secara proporsional dan tepat.

Menurut al-Muhasibi, kunci utama menjaga keseimbangan adalah menundukkan hati.  Bagian tubuh ini adalah unsur terpenting dalam diri manusia. Menaklukkan hati bukan perkara mudah, membutuh komitmen dan konsistensi tinggi. Resep sederhana yang mungkin ditempuh yaitu memutus mata rantai syahwat dan hawa nafsu.

Menundukkan hawa nafsu dilakukan antara lain dengan membiasakan diri berpuasa dan tidak tamak makan atau minum. Dengan menahan lapar itulah, faktor utama memutuskan hawa nafsu.

Al-Muhasibi menjelaskan, penyakit fisik yang paling mendasar yang harus dihindari adalah kecintaan dan mengagungkan dunia. Mencinta dunia dapat mengalihkan hak-hak Allah dan melanggar batas-batas yang telah ditentukannya.

Harta merupakan pangkal dari kerusakan di alam semesta. Gara-gara harta antara satu sama lain kerap saling menghasut, berseteru, dan bunuh-membunuh. Demikian halnya menyangkut persoalan ibadah, belajar, ataupun berinteraksi dengan sesama.

Harta bisa memicu masalah. Akibat harta, integritas dan kesucian ilmu bisa ternoda oleh penyakit yang berbahaya, seperti memperjualbelikan agama untuk dunia. Integritas yang ditawarkan al-Muhasibi bukan tanpa bukti dan praktik nyata.

Contoh kecil telah ditunjukkannya tatkala menolak menerima harta warisan yang ditinggalkan ayahnya. Penolakan itu didasari atas keyakinan tentang takdir dan mazhab Qadariyah yang dianut oleh sang ayah. Satu sikap wara’, kehati-hatian dan tak mudah terlena oleh gemerlap harta ataupun kekayaan.

Rasulullah sudah pernah menggambarkan hal itu akan terjadi baik yang disebutkan dalam Alquran maupun sunahnya. Salah satunya, sebuah atsar pernah memberikan peringatan jelas tentang umat yang akan terbuai oleh dunia.

Rasulullah bersabda, Niscaya akan datang setelahku (meninggal dunia) memakan iman kalian sebagaimana api melahap kayu kering.” Riwayat lain mengatakan, bahwasanya tak ada perkara lain setelah perbuatan syirik kepada Allah yang dibenci oleh Sang Khalik selain mencintai dunia.

Wasiat dan peringatan sama juga pernah diterima oleh Nabi Musa AS. Musa diberi peringatan agar tak mudah terjerumus dan terbuai dunia. Karena tidaklah ada dosa besar yang lebih parah jika dibandingkan dengan mencintai dunia.

Al-Muhasibi memproyeksikan kondisi yang ditegaskan dalam berbagai dalil di atas kala itu dan di masa mendatang—telah dan akan terjadi. Kala itu, di masa al-Muhasibi, batas-batas agama telah banyak dilanggar, syariat Islam dan jalan kebenaran tergantikan oleh hawa nafsu dan kebatilan yang merajalela.

Tak sedikit pengusung kebenaran mulai tersingkir oleh merebaknya para pengikut kebatilan. Situasi dan kondisi di masa itu jauh bertolak belakang dengan kondisi sahabat dan para salaf. Bahkan, al-Muhasibi pernah mengutip ungkapan salaf yang menyatakan keprihatinan atas perubahan kondisi ini.

Jika seandainya ada satu salaf yang terbangun dari kubur kemudian melihat para cendekiawan, pemimpin, dan ulama, niscaya ia enggan berbicara dengan mereka seraya memberitahu khalayak atas satu fakta: tidaklah mereka beriman kepada hari hisab. Hanya kepada Allahlah aku mengadu,” tulis al-Muhasibi.

IHRAM