Keimanan kepada Malaikat (Bag. 1)

Iman kepada malaikat merupakan salah satu rukun iman yang wajib diimani oleh setiap orang Islam. Barangsiapa yang tidak memenuhi kadar minimal iman kepada malaikat atau bahkan mendustakannya, maka ia telah terjerumus pada kufur akbar, keluar dari Islam.

Definisi dan hakikat malaikat

Malaikatun (ملائكة) adalah bentuk jamak dari malakun مَلَكٌ. Asli kata مَلَكٌ dari kata isim maf’ul مَأْلَكٌ ma’lakun, kemudian dihapuslah hamzah karena banyak digunakan dalam bahasa Arab sehingga jadi مَلَكٌ yang artinya “yang diutus”. مَلَكٌ berasal dari akar kata kerja (fiil) أَلَكَ – يَأْلُكُ – أَلُوْكَةً yang artinya “mengutus utusan yang khusus”. Maka, arti malaikat dalam bahasa adalah para utusan Allah yang diutus dengan tugas yang khusus dan agung. Adapun definisi secara istilah syariat, malaikat dapat didefinisikan sebagaimana yang disampaikan oleh Syekh Muhammad bin Shalih Al-Ustaimin rahimahullah,

الملاَئِكةُ : عالمٌ غَيْبيٌّ، مخلوقونَ، عَابِدون للهِ تعالى، وليس لهم من خَصائصِ الرُّبُوبية والأُلوهِيَّة، خَلَقَهم الله تعالى منْ نُوْرٍ، ومَنَحَهم الإنْقيادَ التّامّ لِأمره، والقوّةُ على تنْفيذِه.

Malaikat adalah makhluk gaib yang diciptakan oleh Allah Ta’ala. Mereka adalah makhluk yang senantiasa beribadah kepada Allah. Namun, malaikat tidak memiliki satu pun sifat-sifat khusus sebagai Tuhan maupun sebagai zat yang berhak disembah. Allah menciptakan mereka dari cahaya dan memberi kemampuan istimewa berupa ketundukan yang sempurna terhadap perintah Allah dan kekuatan untuk melaksanakannya.” (Nubdzah Fi Al-Aqidah Al-Islamiyah, hal. 31)

Al-Hafiz Al-Hakami rahimahullah juga mendefinisikan tentang malaikat sebagai berikut,

والحَقُّ أنّ الملائِكةَ -عليهم السلام- ذَواتٌ قَائمِة بِأنفسها، قادرَةٌ على التشكّل بالقدرَةِ الإلهية، كما ثبتَ في الأحاديثِ الصحيحةِ عن النبيِ صلى الله عليه وسلم.

Yang benar (definisi malaikat), malaikat ‘alaihimussalam adalah zat-zat yang memiliki jiwa, yang memiliki kemampuan untuk mengubah bentuk dengan izin dari Allah Ta’ala sebagaimana yang dikabarkan dari berbagai hadis yang sahih dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.” (Lawami’u Al-Anwar, 2: 411)

Kedudukan keimanan kepada malaikat

Iman kepada malaikat ini merupakan salah satu bagian dari rukun iman. Keimanan kepada malaikat merupakan kewajiban yang ditegaskan dan ditetapkan dalam berbagai dalil, baik dari Al-Qur’an, hadis, dan ijma‘ kaum muslimin. Allah Ta’ala berfirman,

لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ

Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi kebajikan itu adalah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi…” (QS. Al-Baqarah: 177)

Selain itu, Allah Ta’ala juga berfirman dalam ayat yang lain,

ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَاۤ أُنزِلَ إِلَیۡهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَـٰۤىِٕكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَیۡنَ أَحَدࣲ مِّن رُّسُلِهِۦۚ وَقَالُوا۟ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَاۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَیۡكَ ٱلۡمَصِیرُ

Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), ‘Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.’ Dan mereka berkata, ‘Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.’ ” (QS. Al-Baqarah: 285)

Begitu juga dalam hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam,

الإيمانُ أنْ تُؤْمِنَ باللهِ ومَلائكَتِه، وكُتُبِه، ورُسُلِه، واليومِ الآخِرِ، والقَدَرِ خيرِه وشَرِّه

Iman itu adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, hari akhir, dan beriman terhadap takdir, yang baik maupun buruk.” (HR. Muslim)

Kadar minimal beriman kepada malaikat

Beriman kepada malaikat tidak hanya pada satu derajat saja, melainkan ada dua derajat, yaitu: 1) derajat yang bersifat mujmal (umum) yang merupakan kewajiban yang harus diimani bagi seluruh mukallaf (balig dan berakal); dan 2) ada pula yang lebih tinggi, yaitu derajat yang bersifat tafshili (terperinci).

Derajat yang pertama adalah derajat yang bersifat mujmal, yaitu yang wajib ada paling minimal pada keyakinan setiap dari hamba yang mukallaf terhadap malaikat. Derajat ini mengandung hal yang wajib diketahui dan diyakini yaitu:

Pertama: Beriman bahwa malaikat merupakan makhluk ciptaan Allah.

Kedua: Beriman bahwasanya ada di antara mereka diutus oleh Allah untuk turun membawa wahyu dari Allah kepada para nabi. (Syarah Tsalastatul Ushul Li Al-Ushaimi, hal. 55)

Hal yang sama juga disampaikan oleh Syekh Shalih Alu Syaikh saat menjelaskan rukun iman yang kedua. Beliau berkata,

“Barangsiapa yang meyakini bahwa malaikat ini adalah makhluk Allah yang benar adanya dan ia mengimaninya, serta ia meyakini juga ada di antara mereka yang menjadi utusan menurunkan wahyu kepada para rasul, kemudian dengan perantara mereka risalah-risalah Allah tersampaikan, maka ia telah melaksanakan rukun iman yang kedua ini. Adapun yang lebih tinggi dari pada kadar tersebut, maka itu adalah derajat iman tafshili (terperinci) yang artinya manusia akan berbeda-beda tingkatan keimanannya sesuai dengan pengetahuannya.” (Syarah Tsalastatul Ushul, hal. 158)

Sementara itu, dari kalangan ulama terdahulu, sebagaimana yang disampaikan oleh As-Suyuthi dalam Kitab Al-Habaik Fi Akhbari Al-Malaikah menukil dari Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman beliau menyebutkan bahwasanya iman kepada malaikat mencakup tiga perkara, yaitu:

Pertama: Beriman terhadap adanya malaikat.

Kedua: Beriman bahwasanya mereka adalah makhluk ciptaan Allah dan hamba-Nya.

Ketiga: Beriman bahwasanya ada di antara malaikat yang menjadi utusan (rasul) yang Allah Ta’ala utus kepada siapa saja manusia yang dikehendaki-Nya, dan boleh jadi Allah mengutus di antara mereka menjadi rasul kepada malaikat yang lain. Selain keimanan tersebut, diikutkan juga keimanan bahwasanya di antara mereka ada malaikat yang memikul ‘Arsy, malaikat yang berbaris-baris, malaikat penjaga surga, malaikat penjaga neraka, malaikat pencatat amal, dan malaikat yang menurunkan hujan. Semua malaikat tersebut disebutkan dalam Al-Qur’an, bahkan lebih dari itu. (Al-Habaik Fi Akhbari Al-Malaikah, hal. 9-10)

Ada pula di antara para ulama lainnya yang mengatakan iman secara mujmal hanya mencakup pada keimanan bahwa malaikat itu benar adanya dan merupakan makhluk ciptaan Allah Ta’ala.

Barangsiapa tidak tahu sama sekali bahwa di alam semesta ini ada malaikat, maka keimanannya tidak sah, selama ketidaktahuannya memang tidak diberi uzur sama sekali oleh syariat semisal (uzur yang ditoleransi) ia baru saja masuk Islam, atau ia jauh dari lingkungan kaum muslimin dan para ulama. Adapun orang yang memang tidak beriman atau mengingkari keimanan kepada malaikat, maka sangat jelaslah status kekufurannya dan ia bukan seorang muslim.

Adapun derajat yang kedua, yaitu derajat iman kepada malaikat yang bersifat tafshili, maka ia mencakup iman secara mujmal dan ada beberapa tambahan, yaitu:

Pertama: Beriman bahwa malaikat itu ada dan merupakan makhluk ciptaan Allah.

Kedua: Beriman terhadap nama-nama malaikat yang kita ketahui dan datang berbagai dalil yang menetapkannya.

Ketiga: Beriman terhadap sifat-sifat malaikat yang kita ketahui dari berbagai dalil yang menetapkannya.

Keempat: Beriman terhadap tugas-tugas dari para malaikat yang kita ketahui berdasarkan berbagai dalil yang menjelaskannya. (Tafsir Al-Qur’an Al-Karim Li Ibni Utsaimin – Tafsir Surah Al-Baqarah, 2: 284, Syarah Tsalastatul Ushul Li Abdullah Al-Fauzan, hal. 143-145)

Keimanan derajat tafshili ini berdasarkan apa-apa yang telah dipelajari atau diketahui oleh seorang muslim. Apabila telah datang kabar dari Al-Qur’an maupun hadis yang menjelaskan hal-hal terkait malaikat, mulai dari nama, tugas-tugas, dan sifat-sifat mereka, maka wajib untuk diimani tanpa keraguan. Maka, pengetahuan seseorang terkait iman kepada malaikat secara tafshili ini dapat bertingkat-tingkat tergantung sejauh mana ia mengetahui dan mempelajarinya. Adapun bagi orang yang tidak mengetahuinya, maka ia tetap sah imannya selama keimanan yang bersifat mujmal terhadap malaikat terpenuhi. Maka dari itu, para ulama menjelaskan belajar tentang keimanan kepada malaikat pada derajat tafshili (terperinci) ini hukumnya wajib kifayah bukan wajib ‘ain yang harus dipelajari oleh setiap muslim yang sudah balig dan berakal. Namun, kembali lagi barangsiapa yang mendapat pengetahuan dan informasi yang sahih (benar) terkait kabar tentang malaikat dari nama-nama malaikat, sifat-sifat, dan tugas-tugas mereka, maka wajib diimani. Barangsiapa yang tidak mengimani atau mendustakannya, maka akan terjatuh kepada kekufuran akbar yang mengeluarkannya dari Islam.

[Bersambung]

***

Penulis: Sakti Putra Mahardika

© 2022 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/81388-keimanan-kepada-malaikat-bag-1.html

Tanda Cinta

Dzikir adalah ibadah yang paling dicintai Allah.

”Tanda cinta Allah adalah menyukai dzikrullah (dzikir kepada Allah). Dan tanda benci Allah adalah membenci dzikrullah azza wajalla.” (HR Baihaqi).

Cinta merupakan suatu fitrah emosional yang dianugerahkan Allah SWT kepada setiap makhluk-Nya. Cinta akan selalu hadir dalam tarikan napas manusia. Cinta pula yang kadang menjadikan orang bahagia atau sengsara. Berbicara serba-serbi cinta, tentu tidak akan ada habisnya. Bahkan, para sastrawan pun kesulitan mengungkap definisi cinta, karena ia begitu relatif dan multimakna, tergantung siapa yang mendefinisikannya. Islam sangat menganjurkan kepada manusia agar mencintai sesama, asalkan cinta tersebut dalam koridor agama dan tidak melebihi cinta kepada Allah SWT.

Ketika seseorang sudah jatuh cinta, ia akan selalu mengingat dan memikirkan yang dicintainya itu. Maka, jatuh cinta kepada Allah adalah suatu keniscayaan yang tak dapat dielakkan bagi diri setiap Muslim. Dengan cinta kepada Allah, tentu kita akan selalu mengingatnya, yang dalam Islam disebut dengan dzikrullah. Karena, dzikir merupakan manifestasi cinta seorang hamba kepada Sang Khalik.

Dzikir adalah ibadah yang paling dicintai Allah. Dzikir merupakan amalan yang paling bersih di sisi-Nya dan sangat tinggi tingkatannya. Lebih dari itu, berdzikir juga lebih baik dan afdhol daripada mendermakan emas, perak, ataupun berlian, serta berperang melawan musuh-musuh Islam. (HR Ahmad).

Ketika Rasulallah ditanya oleh sahabatnya, ”Ibadah manakah yang paling utama di sisi Allah ketika hari kiamat?” Rasulullah menjawab, ”Orang-orang yang banyak berdzikir.” (HR Tirmidzi). Hal ini juga diungkap dalam firman Allah SWT, ”Hai orang-orang yang beriman berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS Al-Achzab [33]: 41).

Dzikir dan cinta adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Seseorang yang mencintai Allah, ia akan selalu berdzikir kepada-Nya. Begitu sebaliknya, orang yang selalu berdzikir kepada Allah, berarti ia sangat mencintai-Nya.

Sejatinya, dzikir tidak harus dengan lisan. Dzikir bisa dengan hati, bahkan dengan tindakan. Dengan berdzikir, manusia akan selalu mengingat Allah, dengan mengingat Allah manusia akan menjadi semakin cinta kepada-Nya, dan dengan mencintai Allah, manusia akan selalu menaati segala perintah dan larangan-Nya.

Oleh: Ali Rif’an

IHRAM

Redefinisi Ikhlas, Pasrah, dan Sabar

Kata ikhlas dan pasrah sering disalahpahami banyak orang. Tidak banyak orang yang mampu menguasai sikap ini. Jika dicermati lebih dalam lagi, ikhlas berarti merelakan apa yang sudah bukan milik kita. Sedangkan pasrah adalah sesuatu yang mesti kita serahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa, Allah.

Sayangnya, masih banyak orang yang salah kaprah dalam memaknainya. Sehingga, bukanlah sikap ikhlas, melainkan keluhan dan rasa sombong. Ketika seseorang sudah merelakan, berarti ia harus bisa tidak mengungkit-ungkitnya lagi. Jika diungkit atau dibicarakan, tidak ikhlas namanya.

Memang, sangat sulit merelakan sesuatu yang pernah kita miliki. Padahal, apa yang sedang kita miliki saat ini, hakikatnya bukanlah milik kita. Itu semua hanyalah titipan yang harus kita jaga sebaik mungkin.

Ketika Allah mengambilnya kembali, kita harus rela. Karena pada dasarnya itu semua dulunya bukan milik kita.

Lalu, ketika Allah pun mencabut titipan yang kita miliki. Maka sudah sewajarnya karena itu semua adalah milik-Nya, bukan kepunyaan kita.

Mindset inilah yang perlu direnungkan dan dipahami bersama oleh kita. Jika ketidakikhlasan masih melekat dalam diri kita, bisa dipastikan hidup kita tidak akan mungkin bisa bahagia. Sebab, syarat bahagia itu ikhlas.

Sebagai contoh, saat kita terbaring sakit. Jika kita tak bisa ikhlas dengan rasa sakit yang menimpa kita, justru hal itu akan menjadikan sakit kita semakin parah.

Karena ada rasa takut, khawatir, dan cemas.Pikiran dan perasaan negatif itulah yang malah menjadikan penyakit semakin mudah dan suka singgah dalam tubuh kita.

Begitu juga sebaliknya. Padahal, antara sehat dan sakit, hidup kita lebih banyak sehatnya ketimbang sakitnya. Namun, ketika Allah memberikan rasa sakit kepada kita, kenapa kita menjadi tidak bisa menerima? Padahal, kita pun bisa menerima diri kita ketika sedang sehat.

Selanjutnya, pasrah bisa dimaknai menyerahkan segala urusan kita kepada Allah setelah kita berusaha semampu kita.Namun, banyak orang menyikapi dan berasumsi pasrah ya tidak melakukan apa pun. Praduga itulah yang salah.

Jika kita hanya menanti takdir dan tak mau berusaha, itu namanya putus asa, bukan pasrah. Sebab, pasrah sesungguhnya adalah kita melakukan usaha semaksimal dan sebaik-baik mungkin dulu, sedangkan hasilnya terserah Allah. Yang terpenting kita semua sudah melakukan usaha sesuai dengan kemampuan kita.

Lalu, bagaimana dengan arti kata sabar.Banyak orang ketika sedang ada masalah dan sedikit muncul amarah, dia mengatakan sabar sambil mengelus dada. Itu bukan sabar, tetapi menahan amarah dan masih mengeluh dalam hatinya. Sabar bukan mengeluh dan bukan menahan amarah. Sabar adalah kondisi ketika kita bisa menerima keadaan dengan tetap memiliki hati yang tenang. Inilah sabar. Meskipun, tidak mudah dilakukan.

Namun, ketika tak dilatih, sabar itu tak akan bisa diamalkan.Hakikatnya, ikhlas, pasrah, dan sabar sangat berkaitan erat. Semua perlu riyadhah(latihan) agar yang sulit terasa mudah. Ketiganya mensyaratkan adanya ketenangan nurani. Karena ketenangan nurani inilah yang mampu menciptakan kebahagiaan. Dari sini, akan tercipta solusi dalam hidup. Caranya, banyak beribadah dan berzikir (QS ar-Rad: 28).

Oleh Abdul Muid Badrun

IHRAM

Pertanyaan di Alam Kubur

SEMUA orang akan diberikan pertanyaan di alam kubur atas apa yang diperbuatnya selama di dunia ini.

Muhammad Ahmad al-‘Amari menggambarkan secara global bahwa kewajiban setiap muslim, tanpa terkecuali, dituntut untuk mengetahui serta menyakini, bahwa di dalam kubur nanti ada nikmat maupun siksa bagi penghuninya.

Alam kubur juga disebut alam barzakh. Dari segi bahasa, “barzakh” berarti “pemisah”. Para ulama mengartikan alam barzakh sebagai “periode antara kehidupan dunia dan akhirat”. Keberadaan di sana memungkinkan seseorang untuk melihat kehidupan dunia dan akhirat.

Prof Quraish Shihab dalam Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat menggambarkan kehidupan di sana bagaikan keberadaan dalam suatu ruangan terpisah yang terbuat dari kaca. Ke depan penghuninya dapat melihat hari kemudian, sedangkan ke belakang mereka melihat kita yang hidup di pentas bumi ini.

Di sisi lain, menurut Quraish Shihab, harus dipahami bahwa kubur yang dimaksud di sini bukannya sebidang tanah tempat jasad mereka dikuburkan, tetapi satu alam yang kita tidak tahu persis bagaimana keadaannya.

Pertanyaan di Alam Kubur: Pasti Terjadi

Hadis-hadis Nabi pun -dengan kualitas yang beraneka ragam- amat banyak yang berbicara tentang alam barzakh, sehingga amat riskan untuk menolak keberadaan alam itu hanya dengan menggunakan satu atau dua ayat yang sepintas terlihat berbeda dengan keterangan-keterangan tersebut.

Hadis yang diriwayatkan dari Abu Sa’id, beliau menceritakan: “Bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

قَالَ رَسُولُ الله ِصَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ: (( إِنَّمَا الْقَبْرُ رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ أَوْ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النَّار ِ )) [رواه الترمذي وضعفه الألباني].

“Sesungguhnya kubur itu tak ubahnya, bagaikan taman dari taman-taman surga atau lubang dari lubang-lubang neraka.”

Walaupun hadis tersebut dikatakan lemah oleh para ulama, menurut Muhammad Ahmad al-‘Amari, akan tetapi maknanya sahih. Hal itu sebagaimana yang telah di tunjukkan oleh al-Qur’an serta hadis sahih lainnya dari Nabi ﷺ.

Allah SWT berfirman:

قال الله تعالى : ﴿ وَحَاقَ بِ‍َٔالِ فِرۡعَوۡنَ سُوٓءُ ٱلۡعَذَابِ ٤٥ ٱلنَّارُ يُعۡرَضُونَ عَلَيۡهَا غُدُوّٗا وَعَشِيّٗاۚ وَيَوۡمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ أَدۡخِلُوٓاْ ءَالَ فِرۡعَوۡنَ أَشَدَّ ٱلۡعَذَابِ ﴾ [غافر ]

“Dan Fir’aun beserta kaumnya (mereka) dikelilingi oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. (QS Ghaafir: 45-46).

Selanjutnya, Nabi ﷺ juga biasa dalam do’anya berlindung kepada Allah dari azab kubur.

Sebuah hadis sahih yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari, dari Aisyah, bahwa pernah pada suatu hari ada seorang wanita Yahudi berkunjung ke rumahnya, kemudian di sela-sela pembicaraanya, wanita tersebut menyebut masalah azab kubur. Maka Aisyah mengatakan padanya semoga Allah melindungimu dari azab kubur.

Tatkala Rasulullah datang, maka Aisyah menanyakan kepada beliau tentang azab kubur. Dan beliau menjawab; ‘Ia, azab kubur itu ada’.

قَالَتْ عَائِشَةُ رَضَيَ اللهُ عَنْهَا :(( فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ صَلَّى صَلَاةً إِلَّا تَعَوَّذَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ)) [رواه البخاري] .

Aisyah mengatakan: “Tidak pernah saya melihat Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan sebuah salat melainkan pasti meminta perlindungan kepada Allah dari azab kubur”.

Pertanyaan di Alam Kubur: Berlindung dari Azab Kubur

Selain itu, beliau  juga menekankan umatnya agar berlindung dari azab kubur.

Diriwayatkan dari Aisyah bahwasannya Rasulullah SAW menyuruh umatnya agar mereka berlindung dari azab kubur.

Dalam bukunya, Muhammad Ahmad al-‘Amari juga menyebut adanya hadis sahih yang mengabarkan tentang sebagian orang yang mendapat azab kubur.

Dalam sebuah hadis yang sahih dari Rasulallah, mengabarkan kepada kita beberapa orang yang akan mendapat adzab kubur, diantaranya; hadisnya Abu Ayub. Diriwayatkan darinya, beliau menceritakan:

((خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ , قَدْ وَجَبَتْ الشَّمْسُ فَسَمِعَ صَوْتًا فَقَالَ يَهُودُ تُعَذَّبُ فِي قُبُورِهَا)) [رواه البخاري] .

“Pada suatu hari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar tatkala matahari hampir tenggelam, lalu beliau mendengar ada suara, maka beliau bersabda: ‘(Itu adalah suaranya) orang Yahudi yang sedang diazab di dalam kuburnya”.

Dalam hadis yang lain, dijelaskan dari sahabat Abdullah bin Abbas, beliau mengatakan; ‘Bahwasannya Nabi SAW pernah melewati dua kuburan yang penghuninya sedang diazab, maka beliau bersabda:

فَقَالَ النَّبِيَّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ : (( إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا بِنِصْفَيْنِ ثُمَّ غَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ صَنَعْتَ هَذَا فَقَالَ لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا )) [ رواه البخاري ] .

“Seunggguhnya kedua penghuni kubur ini sedang diazab, tidaklah mereka diazab dalam permasalahan yang besar. Adapun yang pertama, dia diazab karena dirinya tidak menutup aurat ketika sedang kencing. Sedangkan yang satunya lagi, maka dia diazab karena senang mengadu domba”. Kemudian beliau mengambil pelepah kurma yang masih basah, lalu membelah menjadi dua, dan meletakkan di atas tiap kubur tadi. Maka para sahabat merasa heran dengan tindakan Rasulullah, sehingga mereka bertanya: “Ya Rasulallah, kenapa engkau lakukan ini? Semoga Allah meringankan azabnya selagi pelepah kurma ini belum kering, jawab beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam”.

Itu beberapa bukti adanya siksa kubur bagi penghuninya. Sedangkan di antara nikmat kubur yang akan diperoleh adalah, seperti yang telah datang penjelasannya dalam hadisnya Abu Darda radhiyallahu ‘anhu. Yang isinya menyatakan bahwa tidak ada seorang manusiapun, tanpa terkecuali, baik laki maupun perempuan, ketika mereka meninggal dunia, kemudian dikubur melainkan ruhnya akan langsung dikembalikan ke dalam jasadnya, begitu selesai acara pemakaman.

Lalu datanglah dua orang malaikat, yang kemudian keduanya mendudukannya dan menanyakan padanya empat pertanyaan:

Pertama: Siapa Rabbmu?.
Kedua: Apa agamamu?.
Ketiga: Siapa Nabimu?
Keempat: Dari mana kamu memperoleh jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas.

Pertanyaan di Alam Kubur: Jika Mampu Menjawab

Jika seandainya dia mampu menjawab keempat pertanyaan tersebut, maka Allah dengan cepat segera memberitahu tentang keberhasilan dalam ujian yang baru saja dikerjakannya. Setelah itu, Allah menyuruh para malaikat agar memberikan padanya enam hadiah sekaligus, sedang dia masih berada di dalam kuburnya. Enam hadiah tersebut yaitu:

Pertama: Kasur dari surga.
Kedua: Pakaian dari surga.
Ketiga: Dibukakan baginya pintu menuju surga, sehingga bau surga datang mengalir semerbak ke dalam kuburnya, lalu diperlihatkan padanya keindahan surga dan para penduduknya serta segala macam isi yang ada di dalamnya.
Keempat: Berita gembira, kalau dirinya telah mengantongi tiket masuk surga serta termasuk sebagai calon tetap penghuni surga sedangkan ia masih di dalam kuburnya.
Kelima: Diluaskan kuburnya sejauh mata memandang.
Keenam: Kuburnya diterangi dengan cahaya yang terang benderang.

Dari Baraa’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi ﷺ pernah menyebutkan seorang hamba yang beriman apabila telah dipendam di dalam kuburnya, beliau menceritakan:

فَقَالَ النَّبِيَّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ : (( فَتُعَادُ رُوحُهُ فِي جَسَدِهِ فَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ. فَيَقُولاَنِ لَهُ مَنْ رَبُّكَ؟.فَيَقُولُ رَبِّيَ اللهُ . فَيَقُولاَنِ لَهُ مَادِينُكَ؟ فَيَقُولُ دِينِيَ الْإِسْلَامُ . فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ؟ . فَيَقُولُ هُوَ رَسُولُ اللهِ r . فَيَقُولاَنِ لَهُ وَمَا عِلْمُكَ؟ فَيَقُولُ قَرَأْتُ كِتَابَ اللهِ فَآمَنْتُ بِهِ وَصَدَّقْتُ. فَيُنَادِي مُنَادٍ فِي السَّمَاءِ أَنْ صَدَقَ عَبْدِي فَافْرِشُوهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنْ الْجَنَّةِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ . قَالَ: فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا وَيُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ مَدَّ بَصَرِهِ . وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ حَسَنُ الْوَجْهِ حَسَنُ الثِّيَابِ طَيِّبُ الرِّيحِ , فَيَقُولُ: أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُرُّكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ فَيَقُولُ لَهُ : مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالْخَيْرِ ؟. فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الصَّالِحُ ، فيقُولُ : رَبِّ أَقِمْ السَّاعَةَ حَتَّى أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي )) [رواه أحمد، وأبو داود وصححه الألباني]

“Maka ruh orang tersebut dikembalikan ke dalam jasadnya, lalu datanglah dua malaikat, kemudian keduanya mendudukannya, dan bertanya:

Siapa Rabbmu? Ia menjawab; ‘Rabbku adalah Allah’. Keduanya bertanya lagi; ‘Apa agamamu? Agamaku Islam, jawabnya. Siapa orang ini yang telah di utus ditengah-tengah kalian? Dia adalah Rasulallah. Apa dasarmu? Saya membaca di al-Qur’an maka saya beriman dengannya dan membenarkannya.

Pertanyaan di Alam Kubur: Suara dari Langit

Setelah selesai, dan dia mampu menjawab semua pertanyaan tadi, maka terdengar suara dari langit,

Sesungguhnya benar apa yang dikatakan oleh hambaKu, berilah ia kasur dari surga, pakaikan padanya pakaian dari surga, lalu bukakan baginya pintu menuju surga.

Kemudian datanglah bau surga serta keindahannya, dan diluaskan kuburnya sejauh mata memandang. Lalu datanglah seorang laki-laki yang bagus rupanya, berpakaian indah dan berbau wangi dan mengatakan padanya; ‘Kabar gembira dengan segala yang menyenangkanmu, inilah hari yang telah dijanjikan padamu. Ia bertanya pada orang tersebut; ‘Siapa kamu, duhai orang yang wajahnya membawa kebaikan?. Saya adalah amal salehmu, jawabnya. Lantas ia berdo’a; ‘Ya Allah, segera tegakkan hari kiamat sampai kiranya saya bisa kembali pada keluarga dan hartaku”.

Sedangkan adanya azab kubur, maka hal ini telah dijelaskan dalam hadisnya Abu Darda, dikatakan bahwasannya tidaklah seorangpun baik kafir maupun munafik, laki maupun perempuan yang meninggal dunia, kemudian dipendam di dalam kuburnya melainkan pasti akan dikembalikan ruh ke dalam tubuhnya, langsung setelah selesai acara pemakamannya.

Lalu datanglah di dalam kuburnya dua malaikat, lantas keduanya mendudukannya dan bertanya sama seperti pertanyaan-pertanyaan di atas. Namun apabila dirinya tidak mampu menjawab dari pertanyaan tersebut, maka Allah SWT segera memberitahu tentang kegagalannya, dan memerintahkan agar ia diberi empat hal.

Pertanyaan di Alam Kubur: Empat Hal

Pertama: Pakaian dari neraka.
Kedua: Dibukakan pintu dari kuburnya menuju neraka, sehingga panas dan hawa neraka masuk ke dalam kuburnya.
Ketiga: Dipersempit kuburnya, sampai-sampai meremuk seluruh tulang-belualngnya.
Keempat: Kabar buruk sedangkan ia didalam kuburnya, baginya setempel calon penduduk neraka.

Hal itu sebagaimana yang tercantum di dalam haditsnya Baraa’ bin Azib, beliau mengatakan: “Bahwa Nabi ﷺ pernah bersabda tentang orang kafir apabila telah dipendam dalam kuburnya. Beliau bersabda:

فَقَالَ النَّبِيَّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ : ((فَتُعَادُ رُوحُهُ فِي جَسَدِهِ ، وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ . فَيَقُولاَ نِ لَهُ مَنْ رَبُّكَ؟. فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِي. فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا دِينُكَ؟. فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي. فَيَقُولاَنِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ؟. فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي. فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنْ السَّمَاءِ أَنْ كَذَبَ فَافْرِشُوا لَهُ مِنْ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ. فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلَاعُهُ. وَيَأْتِيهِ رَجُلٌ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ .فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِالَّذِي يَسُوءُكَ هَذَا يَوْمُكَ الَّذِي كُنْتَ تُوعَدُ .فَيَقُولُ مَنْ أَنْتَ فَوَجْهُكَ الْوَجْهُ يَجِيءُ بِالشَّرِّ ؟ فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ. فَيَقُولُ رَبِّ لَا تُقِمِ السَّاعَةَ )) [ رواه أحمد، وأبو داود، وصححه الألباني]

“Lalu setelah itu, ruhnya di kembalikan ke dalam tubuhnya. Datanglah dua malaikat, lantas mendudukkannya, dan bertanya: “Siapa Rabbmu? Dia menjawab: “Hah..hah saya tidak tahu”. Keduanya bertanya lagi: “Apa agamamu? Dia masih menjawa: ” Hah..hah saya tidak tahu”. Siapa laki-laki ini yang telah diutus di antara kalian? Hah..hah saya tidak tahu, jawabnya.

Maka terdengar suara dari langit, sungguh dusta apa yang ia ucapkan, berilah dia kasur dari neraka, bukakan untuknya pintu neraka. Lalu merembaslah hawa, bau dan panasnya neraka ke dalam kuburnya. Kuburnya menjadi sempit sehingga tulang belulangnya menjadi remuk. Dalam keadaan seperti itu, datanglah seorang laki-laki yang berwajah buruk, pakaiannya jelek, dan baunya busuk, sembari mengatakan: ‘Kabar untukmu yang telah berbuat buruk, inilah hari yang dulu pernah dijanjikan padamu”. Siapa kamu, wajahmu mendatangkan keburukan? Tanyanya. Sayalah amalan burukmu, jawab orang tersebut. Maka iapun berdo’a: ‘Ya Allah, tangguhkanlah kiamat itu”.

Pertanyaan di Alam Kubur:

Manusia di dalam kegelapan kubur berada di antara dua hal: mendapat nikmat atau adzab. Hal itu sampai tegak hari kiamat kelak, dan apabila kiamat telah datang maka Allah Ta’ala mengembalikan ruh mereka ke dalam tubuhnya ketika berada di dunia, setelah itu Allah lalu menghidupkan mereka. Sebagaimana yang tersirat dalam firman Allah SWT:

قال الله تعالى : ﴿ ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡحَقُّ وَأَنَّهُۥ يُحۡيِ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَأَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ ﴾ [سورة الحج: 6]

“Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah ilah yang benar dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS al-Hajj: 6).

Dalam hadits disebutkan, dari Abdullah bin Amr, beliau berkata: “Saya pernah mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ يَقُوْلُ: (( ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مَطَرًا كَأَنَّهُ الطَّلُّ أَوِ الظِّلُّ فَتَنْبُتُ مِنْهُ أَجْسَادُ النَّاسِ )) [ رواه مسلم ] .

“Kemudian Allah menurunkan hujan seperti gerimis atau deras maka hujan tersebut menumbuhkan jasad manusia”.

Itulah beberapa fase perjalanan seorang manusia setelah kematiannya lalu dikubur hingga ia dibangkitkan dan dikumpulkan oleh Allah SWT sehingga ia mengetahui, apakah sebagai penghuni surga atau neraka. []

Referensi: Ada Apa di Hari Kiamat/ Karya: Muhammad Ahmad al-‘Amari/ Penerjemah: Arif Hidayatullah/ Penerbit: Islam House

ISLAMPOS

Piala Dunia: Beginilah Tindakan Rasis Media Barat terhadap Maroko

Sehari sesudah Maroko dikalahkan di Piala Dunia 2022, media Belanda de Volkskrant menerbitkan sebuah kartun “rasis dan islamofobia” yang menggambarkan dua pria Maroko dengan motor mencuri trofi Piala Dunia dari tangan presiden FIFA.

Dalam kartun tersebut, orang Maroko digambarkan dengan hidung besar dan senyum sinis yang memperkuat stereotip rasis pemuda Arab di Eropa sebagai berandalan atua penjahat.

Bendera Maroko dalam kartun tersebut, tampak seperti Bintang Daud Yahudi, seperti yang digunakan pada bendera Israel.

Kartun rasis media Belanda ini lantas memicu banyak kecaman dari netizen dan warga Arab. Netizen mengatakan kartun tersebut tampaknya menyiratkan bahwa Maroko mencapai semifinal melalui taktik licik dan curang, meskipun secara konsisten mendapat pujian atas sportivitas, penampilan memukau, dan permainan yang adil.

Media-media Belanda seringkali menampilkan berbagai kartun yang menggambarkan Muslim dan Arab sebagai teroris. Bahkan mereka juga menyediakan panggung untuk kartun yang menghina Nabi Muhammad.

Politisi sayap kanan Gert Wilders meluncurkan kembali “kompetisi kartun [Nabi] Muhammad” pada tahun 2020, yang melukai masyarakat Muslim di seluruh dunia.

Kaitkan Pemain Maroko dengan ISIS

Media Jerman, Welt, juga turut melancarkan komentar rasisnya terhadap Maroko. Welt melontarkan pernyataan rasis dan islamofobia itu terhadap tim sepak bola Maroko.

Dalam segmen laporan televisi yang diposting Welt di Youtubenya pada Senin, media Jerman itu menampilkan gambar pemain Maroko Zakaria Abouklal, Abdelhamid Sabiri, dan Ilias Chair yang berpose mengacungkan telunjuk mereka – tanda yang dikenal di kalangan umat Islam sebagai tanda Tauhid.

Bagi umat Islam, tanda itu mencerminkan keesaan Tuhan, artinya hanya ada satu Tuhan. Ini juga terkait erat dengan “Syahadat”, sebuah ekspresi yang merupakan prasyarat bagi individu untuk masuk Islam.

Memang, tanda itu kerap digunakan oleh kelompok teroris ISIS, namun tanda gestur Tauhid tetap menjadi bagian dari kehidupan umat Islam di manapun.

Laporan televisi Welt lantas dibanjiri kecaman netizen Muslim. Mereka menuduh media Jerman itu menghasut kebencian terhadap Muslim dan mengaitkan Islam dengan terorisme.

Seorang netizen menulis,”KKK (kelompok supremasi kulit putih AS) juga memikul salib. Apakah semua orang Kristen sekarang teroris? Tidak.”

Yang lain mengatakan mereka khawatir laporan media serupa dapat memperburuk masalah Islamofobia yang sudah meningkat di Jerman dan di seluruh Barat.

Bulan lalu, kejahatan rasial menyebabkan sejumlah batu nisan Muslim dirusak di seluruh Jerman. Kejahatan tersebut menyebabkan kemarahan dan kekhawatiran yang meluas di kalangan komunitas Muslim di negara Eropa, dengan banyak yang mengatakan mereka mengkhawatirkan keselamatan mereka setelah serangan itu.

Kekerasan Rasis terhadap Pendukung Maroko

Lebih dari 120 orang ditangkap pada Rabu malam dalam insiden “kekerasan rasis” di Paris dan kota-kota Prancis lainnya setelah kemenangan Les Blues atas Maroko.

Sekitar 10.000 polisi dikerahkandi seluruh Prancis karena khawatir akan kemungkinan kerusuhan, termasuk 5.000 untuk Paris dan daerah sekitarnya saja.

Terlepas dari langkah-langkah tersebut, para penggemar Maroko menghadapi serangan verbal dan fisik dari beberapa kelompok sayap kanan saat perayaan riuh meletus di seluruh negeri setelah Prancis memenangkan pertandingan 2-0.

Setidaknya 115 orang ditangkap secara total di Paris dan sekitarnya, lapor media lokal. Di antara mereka adalah 40 tersangka sayap kanan yang berusaha menuju Champs-Elysees, tempat tersibuk di ibu kota yang dipenuhi penggemar sepak bola, lapor Anadolu pada Kamis (15/12).

Kekerasan juga dilaporkan terjadi di kota-kota besar seperti Lyon, Nice, dan Montpellier. Sedikitnya enam orang, termasuk dua anggota kelompok sayap kanan, ditangkap setelah perkelahian antara suporter rival di Lyon, menurut laporan.

Anggota parlemen Prancis Thomas Portes mengutuk “serangan terencana” dan “kekerasan rasis” terhadap penggemar Maroko. “Kita dekat dengan sebuah tragedi. Kita harus bereaksi,” tulisnya di Twitter.

Antoine Leaument, anggota parlemen lainnya, mengatakan “fasis … meneriakkan komentar rasis” menyerang penggemar Maroko di Nice.

“Rasisme adalah kejahatan,” katanya dalam sebuah tweet, menyerukan agar para pelakunya dihukum sesuai dengan hukum Prancis.*

HIDAYATULLAH

Ini Batas Waktu Seorang Suami Berjauhan dengan Istrinya

BERAPA lama batas waktu seorang suami berjauhan dengan istrinya?

Dalam Islam, pernikahan bukan hanya pengaturan soal keuangan dan fisik, tapi lebih dari itu merupakan kontrak suci, anugerah dari Allah SWT, untuk bisa hidup bahagia, hidup menyenangkan dan meneruskan garis keturunan. Tujuan utama dari pernikahan dalam Islam adalah realisasi dari ketenangan dan rahmat antara pasangan. Untuk pencapaian tujuan tertinggi ini, Islam mendefinisikan tugas dan hak untuk suami dan istri dengan kadar tertentu.

Lebih berfokus pada pertanyaan Anda, ulama Muslim terkemuka, Dr Su`aad Salih, profesor Fiqh di Universitas Al-Azhar menyatakan, bahwa:

Batas Waktu Seorang Suami Berjauhan dengan Istrinya: Menurut Hanbali

Batas maksimum suami diperbolehkan untuk berada jauh dari istrinya hanyalah empat bulan, atau enam bulan sesuai dengan pandangan para ulama Hanbali. Ini adalah periode maksimum, utamanya untuk para istri dapat bertahan ketika berpisah dari suaminya.

Pada zaman khalifah Umar bin Khatthab Radhiyallaahu ‘Anhu pernah terjadi kisah yang menggambarkan derita seorang istri yang merindukan sentuhan suaminya, sementara suaminya sedang tidak berada di sisinya karena tengah mengemban tugas berjihad di medan perang.

Diriwayatkan suatu malam Khalifah Umar bin Khatthab Radhiyallaahu ‘Anhu tengah melakukan perjalanan keliling Madinah yang mana hal demikian sering dilakukannya semenjak ia menjabat khalifah. Ketika melintasi suatu rumah yang terkunci, sekonyong-konyong Umar bin Khatthab Radhiyallaahu ‘Anhu mendengar seorang perempuan Arab berkata :

Malam kian larut berselimut gulita
Telah sekian lama kekasih tiada kucumbu
Demi Allah, sekiranya bukan karena mengingat-Mu
Niscaya ranjang ini berguncang keras
Namun, duhai Rabbi…
Rasa malu telah menghalangiku
Dan suamiku itu…
Terhormat lagi mulia
Pantang kendaraannya dijamah orang

Setelah itu perempuan itu menghela nafas dalam-dalam seraya berkata “Alangkah sepinya, betapa lama suamiku meninggalkan diriku…”

Batas Waktu Seorang Suami Berjauhan dengan Istrinya: Jawaban Hafshah, Putri Umar

Umar pun terpaku mendengar tuturan perempuan itu lalu ia bergumam “Semoga Allah merahmatimu.” Lalu keesokan harinya Umar membawakan pakaian dan sejumlah uang untuk wanita itu.

Lalu ia mencari tahu perihal suami wanita itu. Menurut informasi yang diterimanya, suami wanita itu sedang berjihad fi sabilillah di medan perang, Umar pun menulis surat kepada suami wanita tersebut dan menyuruhnya pulang.

Selanjutnya Umar mendatangi putrinya Hafshah dan bertanya “Wahai putriku, berapa lamakah seorang perempuan tahan berpisah dengan suaminya?”

“Subhaanallah ! Orang seperti engkau bertanya kepada anak sepertiku mengenai masalah seperti ini?” jawab Hafshah.

“Kalau bukan karena aku ingin mengatasi persoalan kaum muslimin aku tidak akan bertanya kepadamu,” kata Umar.

Lalu Hafshah menjawab, “Bisa sebulan, dua bulan atau tiga bulan. Setelah empat bulan ia tidak akan mampu lagi bersabar. Riwayat lain menyebutkan “Lima bulan, enam bulan.”

Batas Waktu Seorang Suami Berjauhan dengan Istrinya: 5 atau 6 Bulan

Maka sejak saat itu, khalifah Umar bin Khatthab Radhiyallaahu ‘Anhu menetapkan jangka waktu itu sebagai ukuran lamanya pengiriman pasukan ke medan perang. (Manaqib Umar Bin Khatthab karya Ibnul Jauzi).

Namun perlu dicatat, jika seorang istri setuju untuk memberikan hak ini lebih dari periode tersebut, maka itu adalah sah dan tidak ada yang salah dalam hal ini.

Selain itu, Mufti Ibrahim Desai menambahkan, “Seseorang yang sudah menikah dan tinggal jauh dari istrinya untuk periode apapun yang disepakati bersama. Namun, jika istri tidak senang suaminya tersebut tinggal jauh, maka suami harus bertemu istrinya setidaknya sekali setiap empat bulan.”

Allahu alam bishawwab. []

ISLAMPOS

Perhatikan Lima Pasti Agar tidak Tertipu Travel Umroh

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan Muhammad Tambrin meminta masyarakat memperhatikan Lima Pasti agar tidak tertipu travel umroh.

Menurut dia, minat umroh di provinsi itu sangat tinggi, namun tidak sedikit jamaah yang tertipu oknum travel hingga gagal berangkat ke tanah suci. Karenanya, untuk memberikan informasi dan perlindungan terhadap masyarakat Kalimantan Selatan yang melaksanakan umroh, ada Lima Pasti yang harus ditaati perusahaan perjalanan ibadah umroh.

“Pertama pastikan travel memiliki izin umroh dari Kementerian Agama agar terjamin perlindungan dan pelayanan serta bimbingan selama di tanah suci Makkah dan Madinah, Arab Saudi,” katanya, Jumat (16/12/2022).

Kemudian yang kedua, pastikan jadwal keberangkatan dan penerbangannya. “Tiket harus pulang pergi dan hanya satu kali transit dengan penerbangan yang sama,” kata Tambrin.

Selanjutnya, pastikan harga dan paket layanan sesuai standar. “Jangan tergiur harga murah,” ujarnya.

Sedangkan yang keempat, pastikan hotel atau penginapan yang dijanjikan di tanah suci minimal bintang tiga. Terakhir, pastikan visa minimal tiga hari sebelum keberangkatan sudah jadi.

Tambrin menyampaikan, ini sebagai ikhtiar untuk menjaga dan melindungi jamaah umroh agar berjalan lancar dan aman untuk ibadah yang makbul. “Masyarakat harus memahami dengan betul ini, agar tidak ada lagi yang menjadi korban gagal berangkat,” ujarnya.

IHRAM

Mengenal DJ Khaled yang Viral Usai Tunaikan Ibadah Umrah

Belum lama ini telah beredar video DJ Khaled. Ia merupakan DJ tersohor dari Amerika Serikat yang tegah terenyuh menjalankan ibadah umroh bersama rekan-rekannya.

Sosok tersebut tak lain adalah DJ Khaled yang memiliki nama lengkap Khaled Mohamed Khaled. Ia merupakan salah satu disc jockey (DJ) terkenal di Amerika dan seluruh dunia.

Khaled Menangis Haru Saat Jalankan Ibadah Umroh

Dalam unggahan videonya, sambil mengenakan pakaian ihram, pria berusia 47 tahun itu tampak menangis ketika menatap Ka’bah yang megah sebelum menjalani tawaf.

Dalam perjalanan spiritualnya itu, DJ Khaled ditemani oleh mantan petinju profesional asal Amerika Serikat, Mike Tyson. Pada video tersebut, juga terdengar lantunan doa-doa yang menggema ketika DJ Khaled bersama rombongannya melakukan tawaf.

Dalam videonya tersebut sang DJ juga menyajikan sebuah doa sebagai ungkapan rasa syukurnya. “Aku berdoa untuk dunia, untuk lebih mencintai lebih banyak hidup, lebih damai, lebih banyak sukacita, lebih banyak kebahagiaan, lebih banyak kesehatan dan perlindungan untuk kita semua,” kata DJ Khaled.

Bersamaan dengan unggahan video tersebut, DJ Khaled juga menulis sebuah caption yang mengharukan. “Kedua kalinya aku berjalan di Makkah air mataku mengalir. Aku menangis karena bahagia, seumur hidupku aku ingin pergi ke Makkah untuk berdoa dan bersyukur kepada Allah,”

Biografi Singkat DJ Khaled

Karena unggahan videonya viral, dan trending di sejumlah media sejumlah pecinta musik pun cukup tertarik sedang biografi sosok DJ Khaled. Dirinya merupakan seorang muslim yang terlahir pada 26 November 1975 di New Orleans, Louisiana dari orang tua Palestina yang berimigrasi ke Amerika Serikat.

Orangtuanya merupakan musisi yang memainkan musik Arab. Sedangkan saudaranya Alec Ledd (Alla Khaled) adalah seorang aktor. Untuk Khaled sendiri lebih condong pada bakat dunia musik, yakni lebih minat musik rap dan soul sejak usia mudanya. Orang tuanya pun antusias mendukung pilihannya itu, maka tak heran ia cukup sukses di dunia permusikan bahkan hingga kancah internasional.

Karir Sosok Khaled

Bertalian dengan informasi di atas, ternyata sosok Khaled juga dikenal sebagai seorang yang multitalent. Karena selain berprofesi sebagai DJ, pria ini juga merupakan seorang produser hitmaker Amerika, tokoh radio, eksekutif label rekaman, dan juga penulis.

Khaled sendiri menjadi seorang pembawa acara radio untuk stasiun radio musikal yang bermarkas di Miami, WEDR “99 Jamz” dan DJ untuk grup hip hop Terror Squad.

Sejumlah Karya DJ Khaled

Selain itu dia juga tetap konsen dalam karir musiknya bahkan dari 2004 hingga 2006, Khaled ikut andil dalam produksi album hip-hop Real Talk oleh Fabolous, True Story oleh Terror Squad, All or Nothing dan Me, Myself, & I oleh Fat Joe.

Kemudian pada tahun 2006, Khaled merilis album studio debutnya  “Listennn…..the Album”. DJ Khaled semakin produktif dengan merilis beberapa album di tahun-tahun berikutnya, yaitu We the Best (2007), We Global (2008), Victory (2010), We the Best Forever (2011), Kiss the Ring (2012) dan Suffering from Success (2013).

Pada tahun 2009, Khaled menjadi presiden label rekaman Def Jam South dan dia juga merupakan CEO dan pendiri dari We the Best Music Group. Khaled merilis album studio kedelapannya, I Changed a Lot pada 23 Oktober 2015.

Pada Juli 2016, ia merilis album studio kesembilannya Major Key dan pada 23 Juni 2017, album studio kesepuluh, Grateful dirilisnya. Demikian secuil informasi seputar sosok DJ Khaled, muslim yang cukup tersohor di dunia permusikan Amerika.

BINCANG SYARIAH

Inilah Sosok Karim Benzema, Pemain Muslim Prancis yang Akan Tampil di Final Piala Dunia

Puncak piala dunia 2022 akan segera berlangsung. Tepatnya pada Minggu (18/12). gala final laga piala dunia nantinya akan dimulai pukul 22.00 WIB. Ini merupakan pertandingan antara dua timnas hebat Prancis melawan Argentina. Para pecinta bola tentunya akan menanti nantikan penampilan para idola bintang sepak bolanya. Termasuk sosok Karim Benzema.

Baru-baru ini sejumlah media memuat kabar mengejutkan menjelang perhelatan final sepak bola dunia di Qatar. Karim Benzema pemain ujung tombak Prancis yang absen selama pertandingan ini, diisukan akan tampil di final nanti.

Dirinya merupakan pemain bola muslim andalan Les Bleus, namun karena mengalami cedera yang cukup serius hingga semifinal kemarin dia tidak ikut tampil membersamai Prancis.

Meskipun nama Benzema belum dicoret dalam daftar pemain Piala Dunia pekan ini, namun sayang pihak pelatih Timnas Prancis pun belum mau angka bicara langsung terkait isu akan tampilnya Benzema.

Benzema Berasal dari Keluarga Muslim

Menjelang laga final piala dunia, karisma Benzema kembali jadi sorotan. Terlebih cukup banyak fans yang mengharapkan sosoknya dapat tampil di final nanti untuk berduel dengan Lionel Messi.

Benzema sendiri memiliki nama lengkap Karim Mostafa Benzema, ia  terlahir di Lyon, Prancis pada tanggal 19 Desember 1987 dari kedua orang tuanya yang merupakan keturunan Aljazair. Benzema sendiri tumbuh besar dalam lingkungan keluarga Islam di Bron wilayah timur Lyon. Mereka merupakan keluarga muslim yang dikenal sangat taat dalam menjalankan ajaran agama.

Karir Cemerlang Benzema di Prancis

Perjalanan karir sepak bolanya sudah dimulai sejak usianya yang masih sangat muda yakni 8 tahun. Saat itu Benzema cukup memukau perhatian karena tampil cantik ketika melawan Lyon Youth Academy di laga U-10 dengan menyumbang dua gol. Berkat penampilannya Benzema ikut bergabung dengan akademi klub bernama lengkap Olympique Lyon.

Saat itu Benzema masih bermain untuk Lyon U-19 dan baru naik ke tim senior pada 2005. Benzema pun mampu mengantarkan Lyon menjuarai Liga Prancis dan Piala Super Prancis empat musim beruntung dari 2004-2005 hingga 2007-2008 serta menjadi top skor di Liga Prancis 2007-2008.

Prestasi Benzema memang sudah tidak diragukan lagi, ia sudah meraih belasan tropi. Bersama Timnas Prancis dia berhasil meraih juara UEFA Nations League 2021 kemarin. Dia juga terpilih jadi pemain terbaik Prancis sebanyak tiga kali.Terbaru, Benzema menyabet gelar pribadi dengan mendapatkan penghargaan bergengsi yakni Ballon D’or.

Melihat dari banyaknya prestasi mentereng dari Benzema maka tak heran cukup besar pula harapan dari para pecinta bola untuk menantikan penampilannya di akhir final nanti ketika tim Prancis melawan Argentina.

Benzema Pribadi Muslim yang Taat Pada Ajaran Islam

Tidak cukup prestasi sepak bolanya yang harum di kancah internasional, Karim Benzema juga terkenal sebagai pemain bola muslim yang cukup taat dalam ajaran agama islam. Bukti keteguhan tersebut terlihat dari kebiasaan Benzema yang selalu menolak makanan maupun minuman haram, seperti tidak memakan apa pun yang mengandung babi serta meminum minuman keras seperti alkohol.

Tentu itu cukup sulit karena Benzema tinggal dan berkarier di negara yang bukanlah mayoritas muslim, yang tentunya memiliki banyak sekali momen di mana ia bisa berhadapan langsung dengan minuman-minuman yang diharamkan oleh agama islam tersebut. Namun, Benzema tetap teguh pendirian menjalankan aturan dalam syariat Islam.

Selain taat dalam ajaran islam ia juga dikenal sebagai pemain yang suka bersyukur kepada Allah SWT. Dibuktikan pada setiap usainya pertandingan Real Madrid, Benzema selalu mengucapkan rasa syukur alias dengan berkata alhamdulillah. Seperti yang diketahui, Alhamdulillah adalah ungkapan rasa syukur seorang muslim atas karunia Allah.

Tidak hanya itu saja dalam beberapa postingannya di instagram, Benzema juga tak absen selalu menyelipkan kata Alhamdulillah. Sebagai seorang muslim, tentunya Benzema berusaha keras untuk selalu bersyukur dan menjalankan perintah agamanya.

Demikian sekilas info mengenai Benzema seorang bintang lapangan Persepakbolaan Dunia yang dikabarkan akan tampil dalam perhelatan final piala dunia 2022 Qatar.

BINCANG SYARIAH

Piala Dunia 2022 dan Wajah Hipokrasi Barat

Fenomena menarik yang mungkin tidak akan pernah terjadi di luar Piala Dunia Qatar 2022 adalah melihat kemunafikan dan hipokrasi Barat

SEPAK BOLA adalah olahraga paling populer di dunia. Hampir tidak ada manusia di kolong langit ini yang tidak mengenal si kulit bundar tersebut. Dan puncak dari pesta sepak bola terbesar sejagat tentu adalah kejuaraan piala dunia dimana saat ini kita sedang merasakan titik puncak atmosfernya.

Seperti yang diketahui bahwa Piala Dunia 2022 kali ini diselenggarakan di Qatar yang mana hal itu menjadi pengalaman pertama bagi negara Arab dan juga negeri Islam. Banyak komentar miring bertebaran saat Qatar terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 yang dimotori oleh media-media Barat.

Mulai dari isu pelanggaran HAM, kecurangan (suap), main mata dengan FIFA dll. Namun bagai pepatah bijak berkata, Qatar seolah menjalankan prinsip anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.

Mereka tetap percaya diri melaksanakan hajatan besar sepak bola itu sembari memberikan pelurusan berita untuk menjawab tuduhan-tuduhan media Barat yang memfitnah mereka. (www.cnnindonesia.com)

Ada beberapa alasan mengapa media-media mainstream Barat sangat benci dan bahkan melakukan gerakan boikot pada penyelenggaraan Piala Dunia 2022 ini. Di antaranya adalah karena Qatar menerapkan kebijakan yang bertolak belakang dengan “peradaban” Barat saat ini, seperti larangan membawa dan minum minuman beralkohol, larangan satu kamar hotel bagi pasangan yang bukan suami istri, dilarang memakai pakaian yang terbuka, dan yang paling keras adalah larangan kampanye dan aksi LGBT selama perhelatan Piala Dunia ini.

Dari sini tentu Barat yang memiliki watak hegemonik dan mewarisi watak superior sebagai mantan bangsa-bangsa penjajah dari para leluhurnya merasa kebakaran jenggot. Mereka yang selama ini adikuasa mengatur sistem “kehidupan” manusia sedunia mendadak harus tunduk pada aturan sebuah negara yang membawa nilai-nilai Islam yang notabene Barat sangat alergi padanya. Tentu kenyataan ini tidak bisa mereka terima.

Dimana pun mereka berpijak, dalam pikiran mereka haruslah semua kemauannya dituruti oleh bangsa-bangsa di luar blok mereka (negara dunia ketiga). Bagi mereka seolah tidak ada pepatah yang berbunyi dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Mereka tidak peduli aturan dan norma negara lain selama tidak sesuai dengan pandangan mereka.

Publik tentu ingat bagaimana kekeuhnya timnas Jerman mengkampanyekan kaum pelangi selama Piala Dunia ini. Saat sesi pemotretan menjelang laga perdana melawan timnas Jepang, para punggawa tim Panser kompak menutup mulut sebagai bentuk protes mereka pada aturan FIFA di Piala Dunia 2022 yang melarang kampanye One Love sebagai bentuk dukungan pada LGBT.

Tidak sampai di situ, di tribun penonton VIP Stadion Internasional Khalifa, Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser juga turut hadir dan nekat mengenakan ban lengan One Love sebagai dukungan bagi kaum LGBT. Ia nampak asyik bercengkerama dengan Presiden FIFA Gianni Infantino.

Jerman nampaknya hendak menunjukkan bahwa mereka menjunjung tinggi kebebasan pada segala pemikiran apapun namun munafiknya di sisi lain mereka mengidap Islamfobia yang akut di negaranya. Bahkan lebih hipokritnya lagi, Jerman yang getol memfitnah nama baik tuan rumah (Qatar) dalam berbagai media di negaranya ternyata malah sangat bergantung pada Qatar.

Jerman secara terang-terangan memang menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya dengan sikap FIFA dan Qatar pada penyelenggaraan Piala Dunia 2022, namun uniknya di luar lapangan Jerman masih membutuhkan Qatar demi menyelamatkan negaranya.

Seperti menjilat ludah sendiri, Jerman justru harus hidup dari gas Qatar beberapa tahun ke depan. Jerman akan mendapatkan pasokan gas alam cair dari Qatar hingga dua juta ton per tahunnya dalam 15 tahun mendatang. Hal ini terjadi karena Negeri Rhein itu sedang berusaha beralih dari pasokan gas asal Rusia.

Menteri Energi Qatar dan CEO Qatar Energy, Saad Sherida al-Kaabi telah mengonfirmasi hal ini. Doha pun menegaskan siap menjadi pemasok untuk menjamin keamanan energi di wilayah Eropa.

Akibat krisis energi, Jerman menjadi korban dari tingginya harga energi terutama gas yang menyebabkan meningkatnya inflasi. Masyarakat Jerman pun merasakan dampak langsung karena biaya listrik dan BBM makin mahal.

Terkait kondisi di dalam negeri, harga energi di Jerman sudah naik 38%, sementara harga pangan melesat 12% dan BBM 33%, kata Duta Besar Indonesia Untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno kepada CNBC Indonesia belum lama ini. Tingkat inflasi Jerman pun meningkat menjadi 10,4% year-on-year (yoy) pada Oktober dari bulan sebelumnya sebesar 10%. Pasokan gas dari Qatar bisa membantu Jerman dalam menurunkan biaya energi, termasuk menstabilkan tingkat inflasi yang terlampau tinggi. (www.cnbcindonesia.com)

Kemunafikan Jerman itu akhirnya terbalas dengan dipermalukannya Jerman yang mengalami kekalahan pada laga perdananya melawan tim Samurai Biru (Jepang). Dan lebih malunya lagi Jerman adalah salah satu tim besar favorit juara yang malah tersisih dan harus pulang lebih awal.

Sebenarnya bukan hanya Jerman yang sangat getol mengkampanyekan LGBT pada piala dunia kali ini, ada pula kapten Timnas Inggris Harry Kane yang juga berani memakai ban lengan One Love sebagai dukungan bagi kaum Sodom tersebut. Dan uniknya negara-negara yang mendukung LGBT pada Piala Dunia 2022 ini bertumbangan satu persatu. negara-negara pendukung LGBT rontok sebelum babak semifinal Piala Dunia 2022.

Belgia Denmark, Jerman dan Wales menjadi empat negara pertama pendukung LGBT yang tersingkir dari Piala Dunia 2022. Denmark dan kawan-kawan tersingkir di fase grup. Bahkan Denmark dan Wales tersingkir miris, yang mana finis di posisi juru kunci grup. Selanjutnya, ada Swiss yang tumbang di 16 besar Piala Dunia 2022. Kemudian, menyusul Belanda dan Inggris yang juga terpental di perempat final  Piala Dunia 2022.

Politik identitas Piala Dunia

Hal lain yang menarik untuk disimak dari perhelatan akbar sepak bola sejagat 2022 di Qatar ini adalah banyaknya pesan politik yang dibawa oleh beberapa negara pesertanya. Negara-negara Barat membawa pesan politik dukungan bagi kaum LGBT sedangkan Qatar dan juga beberapa negara Timur Tengah membawa pesan politik dukungan bagi kemerdekaan bangsa Palestina. Inilah politik identitas dalam tafsiran sederhana yang terselip jelas pada Piala Dunia kali ini.

Ingat saat Mendagri Jerman Nancy Faeser memakai ban lengan One Love di saat yang sama warga Qatar mulai dari petinggi kerajaan hingga rakyat biasa dan bahkan penonton dari negeri Timur Tengah lainnya membalasnya dengan memakai ban lengan Kafiyeh sebagai bentuk dukungan bagi kemerdekaan Palestina.

Bahkan yang menarik, negara Islam pertama yang bisa menembus semifinal yakni Maroko selalu mengibarkan bendera Palestina setiap kali memenangkan pertandingan. Hal inilah yang akhirnya memicu salah satu surat kabar berhaluan kiri di Jerman, Die Tageszeitung, membuat tudingan miring bahwa rezim kerajaan Qatar dan timnas Maroko sedang mengkampanyekan anti semitisme atau permusuhan terhadap entitas Zionis Israel.

Sebab dalam pikiran Barat, siapa saja yang mendukung kemerdekaan Palestina maka dia dianggap sebagai pembenci Zionis-‘Israel’. Dan bagi Barat, secara sepihak hal itu dianggap sebagai bentuk tindakan anti-semitisme.

Hal menarik lainnya adalah mengenai beberapa kebiasaan amoral masyarakat Barat yang tidak bisa leluasa dilakukan selama di Qatar. Seperti tradisi masyarakat Barat yang biasa membawa dan meminum khamr di stadion kini di Qatar hal itu tidak diperbolehkan.

Ada pula kebiasaan sebagian suporter wanita negara-negara Barat yang bebas berpakaian vulgar dan bisa menginap serta melakukan seks bebas di hotel-hotel kini hal itu bisa dicegah karena Qatar tidak memberi izin menginap satu kamar bagi pasangan yang belum menikah secara resmi. Inilah politik identitas, identitas amoral Barat melawan identitas Islam yang dijalankan oleh Qatar.

Ada pula fenomena menarik yang mungkin tidak akan pernah terjadi di luar Piala Dunia Qatar yakni tidak lakunya jurnalis dari media-media zionis yang meliput di sana. Viral di media sosial dimana banyak penonton lintas negara yang menolak diwawancara saat tahu bahwa yang hendak mewawancarai mereka adalah media asal Israel.

Bahkan uniknya bukan hanya suporter dari negara-negara Muslim saja yang melakukan penolakan itu, karena banyak pula suporter dari negara-negara non-Islam yang ternyata melakukannya juga. Hal tersebut kemungkinan karena mereka muak dengan kelakuan entitas Zionis yang berwatak kolonialis itu.

Walhasil mari ambil sisi positif dari perhelatan akbar sepak bola sejagat ini. Terlepas dari adanya kekurangan setidaknya Qatar telah melakukan sesuatu yang berbeda. Banyak nafas Islam mereka hembuskan di sela-sela udara panas persaingan bola di lapangan.

Hal ini bisa kita lihat saat Seremoni pembukaan Piala Dunia 2022 tersebut digelar di Al Bayt Stadium, Al Khor, Qatar (Ahad, 11/12/22) dimana ayat suci Al-Quran untuk pertama kalinya dibacakan pada pembukaan Piala Dunia. Penampilan teatrikal Morgan Freeman dan YouTuber Qatar, Ghanim Al-Muftah pada pembukaan Piala Dunia 2022 berhasil menyita perhatian warganet yang menilai bahwa kutipan Surat Al-Hujurat Ayat 13 yang dibacakan sesuai dengan tema Piala Dunia 2022 kali ini.

Ayat tersebut menjelaskan betapa Tuhan menciptakan manusia dalam kondisi berbeda latar belakang dan suku. Ini menunjukkan betapa Piala Dunia 2022 menyatukan seluruh bangsa. Ditambah lagi banyak bertebaran hadis-hadis Nabi yang dipasang di sudut-sudut kafe sebagai pesan dakwah bagi pelancong dari luar negeri yang datang untuk menyaksikan Piala Dunia Qatar.

Belum lagi viral banyak mualaf dadakan atau setidaknya kian banyak penonton non-Muslim yang pandangannya terhadap Islam mulai berubah positif setelah mereka datang ke Qatar dimana digambarkan banyaknya kunjungan wisatawan non-Muslim ke masjid-masjid di Qatar selama perhelatan Piala Dunia ini. Hal ini karena mereka banyak menyaksikan keindahan Islam di Qatar yang berbanding terbalik dengan yang selama ini mereka saksikan di media-media mainstream negara mereka di Barat yang mengidap Islamfobia.

Sebagai penutup ada pesan dari negeri-negeri Islam yang terwakili oleh Qatar kepada Barat lewat ketegasan mereka menegakkan aturan Islam selama Piala Dunia ini terutama masalah LGBT. Ada riwayat yang menyatakan,

فقد روى ابن حبان وأحمد وغيرهما أن رسول الله ﷺ قال: “طُوبَى لِمَنْ شَغَلَهُ عَيْبُهُ عَنْ عُيُوبِ النَّاسِ

“Diriwayatkan dari Ibnu Hibban dan Ahmad dan yang lainnya, Sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda : “Beruntung bagi orang yang sibuk (meneliti) pada aibnya sendiri daripada sibuk mengurusi aib-aib orang lain.”

Qatar dan juga negara-negara lain punya aib, ada kekurangan, itu benar adanya. Dan Barat se-adikuasa apapun mereka juga punya aib. Sebab tidak ada negara yang sempurna di dunia saat ini.

Namun dari sini, jika Barat -terutama Jerman dan selainnya yang getol membela LGBT- bisa membuka akal sehatnya sedikit saja maka mereka akan paham dan berterima kasih kepada Qatar yang melarang keras LGBT. Karena LGBT selain juga dikutuk di dalam agama apapun juga merupakan musuh besar kemanusiaan. Selain menimbulkan penyakit mematikan ia juga bakal membuat manusia punah.

Mengutip Ridwan Saidi,” Sosialisasi homoseksual jalan sukses ke arah zero population growth. Logikanya, bayi tidak ada yang muncul. Sedang yang dewasa cepat mati dimangsa AIDS.” (Ridwan Saidi dalam Artikel berjudul: MAIN HOMO KAUM KHUNTSA. Panjimas, No. 546, XXIX: 1987).

Maka untuk menghindari kepunahan manusia di Barat harusnya mereka tidak melakukan gerakan tutup mulut seperti yang dilakukan oleh Timnas Jerman di Piala Dunia Qatar namun yang harus mereka galakkan adalah melakukan gerakan tutup (maaf) dubur mereka dari kelompok Sodom modern. Hal ini demi kelangsungan kehidupan manusia di Barat jika tidak ingin punah. Wallahu A’lam Bis Showab.*

Oleh: Muhammad Syafii Kudo, Penikmat Piala Dunia

HIDAYATULLAH