McDonald’s Dibanjiri Kecaman setelah Beri Makanan Gratis Tentara Zionis

McDonald’s ‘Israel’ menghadapi seruan boikot setelah mereka mulai memberikan makanan gratis kepada tentara ‘Israel’ yang memborbardir Kota Gaza, Palestina. Di X (sebelumnya Twitter), pengguna mengkritik waralaba milik ‘Israel’ tersebut mendukung penjajah.

“McDonald’s menyediakan makanan gratis kepada IDF, (pasukan militer ‘Israel’). Kita harus berpegang pada prinsip-prinsip kita dan mengambil tindakan yang sejalan dengan keyakinan kita. Mari kita boikot McDonalds karena mendukung perusahaan yang terlibat dalam konflik adalah hal yang salah, terutama jika menyangkut hilangnya nyawa orang yang tidak bersalah,” tulis seorang pengguna X dikutip laman Newsweek.

“Mari kita tingkatkan kesadaran dan dorong akuntabilitas dari merek-merek ini. Ingat, suara dan tindakan setiap individu dapat membuat perbedaan dalam membentuk dunia yang lebih adil,” tulis nya.

Dalam serangkaian unggahan Instagram minggu ini, McDonald’s ‘Israel’ mengatakan pihaknya menyumbangkan ribuan makanan gratis kepada tentara Pasukan Pertahanan ‘Israel’ serta rumah sakit.

Pertempuran melawan Hamas dimulai setelah kelompok pejuang Palestina tersebut melancarkan serangan mendadak ke ‘Israel’ (wilayah Palestina yang dicaplok ‘Israel’, red) akhir pekan lalu. Lebih dari 2.700 korban telah dikonfirmasi di kedua sisi, menurut Associated Press.

Tagar #BoycottMcDonalds dengan cepat mendapatkan momentum di platform media sosial, terutama X (sebelumnya Twitter), setelah akun resmi McDonald’s ‘Israel’ menyatakan solidaritasnya dengan IDF.

Terlepas dari kontroversi tersebut, McDonald’s ‘Israel’ tak peduli kritik. Ia teguh pada komitmennya memberikan bantuan pada tentara penjajah.

Melalui akun Instagram resminya, perusahaan mengumumkan bahwa mereka telah mendonasikan “puluhan ribu makanan” ke berbagai kelompok, termasuk unit IDF, polisi, rumah sakit, warga di sekitar zona konflik, dan pasukan penyelamat lainnya. Selain itu, mereka juga menawarkan diskon 50% kepada tentara dan pasukan keamanan yang mengunjungi cabang mereka.

Perusahaan tersebut mengungkapkan upayanya yang luar biasa, termasuk pendirian lima restoran yang didedikasikan semata-mata untuk bantuan dan sumbangan bagi pasukan keamanan, dengan rencana untuk mengirimkan 4.000 makanan setiap hari.

Pengumuman mereka baru-baru ini menunjukkan bahwa mereka telah menyumbangkan 12.000 makanan kepada IDF dan penduduk ‘Israel’ di sekitarnya, menampilkan gambar mobil yang memuat makanan McDonald’s dan tentara serta pekerja rumah sakit menerima paket-paket ini.

Setelah Brigade al-Qassam menyerang penjajah dengan 5000 rudal, Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya sedang “berperang”. Serangan udara terus dilancarkan terhadap Jalur Gaza, dan invasi ‘Israel’ ke wilayah tersebut layaknya genosida.

‘Israel’ juga memutus pasokan makanan, bahan bakar, dan listrik ke Gaza, yang berujung tewasnya 13 tawanan ‘Israel’, termasuk warga asing.

Di X, seorang pengguna bernama Attockonians menulis : “Pakistan yang terhormat, Ayo BOYCOTT McDonalds. Sebarkan sebanyak yang Anda bisa.”

Pengguna X @NoOnesX_ menulis, “Jika McDonalds memberikan makanan gratis kepada Angkatan Pertahanan ‘Israel’ dan bukan kepada mereka yang [terkena dampak] di GAZA, maka saya pikir seluruh Muslim di seluruh dunia harus memboikot McDonalds.”

Dan pengguna X, Hassaan Bokhari berkata, “Boikot McDonalds! Semua gerai McDonalds di Pakistan harus diambil tindakan untuk mendukung Palestina.”

HIDAYATULLAH

Antrean Haji Kalsel 38 Tahun

Calon jamaah haji menunggu 38 tahun paling lama untuk berangakat.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Tambrin menyampaikan daftar tunggu keberangkatan haji di provinsi itu bertambah hingga menjadi 38 tahun.

“Kalau tahun lalu daftar tunggu haji di provinsi kita selama 36 tahun, tahun ini hingga Oktober 2023 ini menjadi selama 38 tahun,” ucapnya pada temu media tentang kebijakan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah di Banjarmasin, Sabtu.

Tambrin mengatakan pendaftaran haji di Kalsel hingga kini mencapai 132.118 orang.

“Untuk masa tunggu keberangkatan haji ini, khusus provinsi, Kalsel yang nomor satu di Indonesia. Tapi kalau secara kabupaten/kota itu yang terpanjang daftar tunggunya Kabupaten Sidrap (Sulawesi Selatan) hingga 40 tahun,” ujarnya.

Ia mengatakan panjangnya antrian haji di Kalsel karenakan kuota haji hanya 3.836 orang sesuai keberangkatan haji tahun 2023.  “Karena dihitung kuota itulah, hingga menjadi 38 tahun lamanya daftar tunggu keberangkatan haji tersebut,” ujarnya.

Tambrin menyampaikan beberapa kebijakan terkait keberangkatan haji yang sudah dijalankan tahun ini antara lain memprioritaskan jamaah haji lanjut usia (lansia).

“Jadi penyelenggaraan keberangkatan haji tahun ini temanya Haji Ramah Lansia, sebab jamaah haji lansia cukup banyak. Di Kalsel sendiri sebanyak 191 orang di atas 82 tahun,” ujarnya.

Menurutnya  pelaksanaan ibadah haji tahun 2023 atau 1444 Hijriah berjalan cukup lancar, meskipun beberapa harus dievaluasi. “Tapi secara keseluruhan bisa dikatakan sukses,” ujarnya.

Sementara itu Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kalsel Rusbandi mengapresiasi sinergi antara Kemenag Kalsel dan pihak jurnalis yang sudah ikut menyukseskan penyelenggara keberangkatan haji tahun 2023 atau 1444 Hijrah.

Menurut dia, dengan bantuan jurnalis informasi ke masyarakat tersiar secara cepat dan akurat, hingga pihaknya menggelar kegiatan ini untuk mempererat tali silaturahmi dan kerja sama.

“Kami harap melalui kegiatan ini, jurnalis bisa membantu menyampaikan ke masyarakat, hingga semuanya mengerti dan memahami proses haji,” ucap Rusbandi.

sumber : Antara

4 Perbedaan Talak dan Fasakh Nikah

Selain talak, fasakh nikah juga menjadi salah satu cara memutus tali pernikahan. Fasakh nikah ini bisa dilakukan oleh masing-masing pihak pasutri karena ada sebab tertentu atau aib yang dijumpai setelah adanya akad nikah. Nah berikut 4 perbedaan talak dan fasakh nikah. 

Namun, perlu diperhatikan terlepas dari perbedaan dua jenis perceraian tersebut, suami harus tetap memperhatikan etika di dalam menceraikan istrinya.

اَلطَّلَاقُ مَرَّتٰنِ ۖ فَاِمْسَاكٌۢ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ تَسْرِيْحٌۢ بِاِحْسَانٍ.

Artinya; “Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. (Setelah itu suami dapat) menahan dengan baik, atau melepaskan dengan baik.” (QS. Al-Baqarah ayat 229).

Meskipun keduanya sama-sama merupakan cara memutus tali pernikahan, namun antara talak dan fasakh tetap memiliki perbedaan, yang itu akan berkaitan kuat dengan konsekuensi keduanya. Berikut ini adalah empat perbedaan antara talak dan fasakh.

Perbedaan Talak dan Fasakh Nikah

Adpun penjelasan mengenai empat perbedaan talak dan fasakh ini banyak dijelaskan di dalam literatur kitab fikih, khususnya di dalam bab fikih nikah. Salah satu keterangan yang membahas perbedaan keduanya adalah keterangan yang termaktub di dalam kitab I`anatut Thalibin karya Syaikh Abu Bakar Syatha Ad-Dimyathi.

أن الفسخ يفارق الطلاق في أربعة أمور: الأول أنه لا ينقص عدد الطلاق … الثاني إذا فسخ قبل الدخول فلا شئ عليه …. الثالث إذا فسخ لتبين العيب بعد الوطئ لزمه مهر المثل… الرابع إذا فسخ بمقارن للعقد فلا نفقه لها وإن كانت حاملا..  

Artinya, “Ketahuilah, fasakh itu berbeda dengan talak dalam empat hal. Pertama, ia tidak mengurangi bilangan talak. Kedua, jika seorang suami menjatuhkan fasakh sebelum hubungan intim, maka tidak kewajiban apapun baginya. Ketiga, jika seorang suami menjatuhkan fasakh karena kejelasan aib setelah senggama, maka ada kewajiban mahar mitsli baginya. Keempat, jika fasakh dalam keadaan hamil, maka tidak ada nafkah untuk istrinya.”

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa ada empat perbedaan antara talak dan fasakh. [Baca juga: Apakah Boleh Rujuk Setelah Talak Satu?]

Pertama, fasakh tidak mengurangi jumlah talak. Dengan demikian, jika seseorang suami menjatuhkan fasakh pernikahannya, kemudian memperbaharuinya, kemudian menjatuhkan fasakhnya lagi, maka tidak haram baginya menikahi kembali mantan istrinya walaupun telah berkali-kali

Sedangkan talak berbeda, Jika seorang suami sudah menjatuhkan talak satu kepada istrinya, maka setelah rujuk sang suami memiliki dua hak talak. Sehingga jika telah menjatuhkan talak tiga maka talaknya berstatus bain kubra. Dengan demikian ia tidak boleh menikahi mantan istrinya kecuali mantan istri sudah pernah menikah dengan laki-laki lain (muhallil).

Kedua, jika melakukan fasakh nikah sebelum hubungan badan, maka tidak ada kewajiban apapun bagi suami yang menjatuhkan fasakh. Beda halnya dengan talak. Jika suami mentalak istrinya sebelum berhubungan badan, maka sang suami memiliki kewajiban membayar separuh mahar sebab talak yang ia jatuhkan sebelum hubungan badan.

Ketiga, apabila seorang suami menjatuhkan fasakh sebab adanya aib setelah hubungan badan, maka ada kewajiban baginya membayar mahar mistil yaitu mahar yang disesuaikan dengan mahar yang diterima keluarga istri. Berbeda dengan talak. Jika ia menjatuhkan talak setelah hubungan badan, maka suaminya berkewajiban membayar seluruh mahar musamma yaitu mahar yang disepakati dalam akad.

Keempat, jika seorang istri di fasakh dalam keadaan hamil, maka ia tidak berhak mendapatkan nafkah. Berbeda halnya dengan talak yang ia berhak mendapatkan nafkah hingga melahirkan.

Demikian penjelasan mengenai 4 perbedaan antara talak dan fasakh nikah. Semoga bermanfaat, Wallahu a`lam.

BINCANG SYARIAH

3 Cara Menjaga Shalat Menurut Imam Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali memberikan nasihat mengenai 3 cara menjaga shalat. Dalam Islam, shalat lima waktu fungsinya untuk mengingat atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, kita jangan sampai lalai atau sengaja meninggalkannya. Allah SWT, berfirman: 

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

Artinya: “Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku” (QS. Thaha: 14)

Imam Al-Ghazali dalam karyanya Kitab Arbain fi Ushuludin Juz 1, halaman 21, menjelaskan tentang cara menjaga atau memelihara shalat lima waktu. Adapun penjelasannya sebagai berikut:  

Pertama, jaga dan pelihara cara bersuci sebelum menunaikan shalat. Ketika kita bersuci untuk menunaikan shalat, kita dianjurkan untuk menyempurnakan wudhu’ dengan mengerjakan sunnah-sunnah wudhu’ doa-doa dalam berwudhu’. Dan juga kita harus menjaga kesucian badan, pakaian, dan air yang digunakan untuk berwudhu’.

Kedua, jaga dan pelihara sunnah-sunnah shalat, dan bacaan-bacaan dalam shalat. Ketika kita menunaikan shalat kita dianjurkan menyempurnakan dengan sunnah-sunnah shalat, dan adab-adab shalat.  Imam Al-Ghazali menyatakan, “Ruh shalat itu adalah niat dan hadirnya hati. Badannya shalat adalah amal-amal dalam shalat. Sedangkan anggota badan shalat adalah rukun-rukun shalat”.

Ketiga, jaga dan pelihara ruh shalat. Adapun ruh shalat, yaitu, niat dan hadirnya hati. Imam Al-Ghazali menyatakan, Janganlah kamu berkata, “Allahu Akbar”  (Allah maha besar) Tetapi dalam hatimu masih ada sesuatu yang lebih besar daripada Allah. Janganlah kamu berkata,

 “Wahjahtu Wajhi” (Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan) Tetapi wajahmu menghadap kepada selain Allah dan berpaling dari Allah. Janganlah kamu berkata, “AlHamdulillah” (segala puji bagi Allah) Tetapi hatimu tidak bersyukur atas nikmat Allah. Dan janganlah kamu berkata,  “Wa lyyaaka Nasta’iin” (Dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan) Tetapi hatimu masih meminta pertolongan kepada orang lain. 

Ketika kita menunaikan shalat, jaga hati dan pikiran, jangan sampai lupa dan lalai, karena Allah mencatat pahala shalat seukuran apa yang kita pikirkan. Jika kita lalai dan tidak khusuk dalam menunaikan shalat, maka shalat kita tidak akan mendapat ganjaran atau pahala dari Allah SWT.

Untuk melatih supaya tidak lalai dalam shalat, latihlah dengan dua rakaat shalat sunnah, jika masih lalai ulangi lagi sampai empat rakaat atau sepuluh rakaat. Jika masih lalai maka shalat sunnah tersebut sebagai pengganti kelalaianmu, karena shalat sunnah sebagai penambal atau pengganti ketidak khusuan dalam menunaikan shalat fardhu. 

Demikian penjelasan mengenai 3 cara menjaga shalat. Semoga kita senantiasa termasuk orang-orang yang menjaga ibadah shalat. Wallahu a’lam bishawab.

BINCANG SYARIAH

Tuntunan Nabi dalam Mendidik Istri

Pendidikan keluarga merupakan salah satu tanggung jawab utama seorang suami kepada istri dan anaknya. Dengan mengajarkan ilmu agama dan adab, maka seorang suami dapat menjaga keluarganya dari keburukan dunia dan keburukan di akhirat (api neraka).

Allah Ta’ala berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ

“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…” (QS. At-Tahrim: 6)

Ayat di atas memberikan pelajaran bahwa setelah diri sendiri diberikan asupan ilmu dan adab, maka prioritas selanjutnya adalah keluarga, sebelum orang lain. Bahkan, Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam tidak segan dan canggung dalam mendidik istri-istri beliau, termasuk meluruskan dan mengingkari kesalahan yang dilakukan mereka.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ

Dari Abdullah bin Umar radliallahu anhuma, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya tentang kepemimpinannya. Penguasa yang memimpin rakyat, dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Dan isteri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan anak-anaknya dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya atas mereka… (HR. Bukhari)

Bentuk pendidikan Nabi terhadap istri

Pertama, berjuang bersama untuk menggapai surga

Hal tersebut terlihat dari bagaimana Nabi shallallahu alaihi wasallam membangunkan istri-istri beliau untuk salat malam (witir) dan iktikaf (pada sepuluh hari terakhir Ramadan).

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

كانَ النبيُّ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يُصَلِّي صَلَاتَهُ مِنَ اللَّيْلِ كُلَّهَا وأَنَا مُعْتَرِضَةٌ بيْنَهُ وبيْنَ القِبْلَةِ، فَإِذَا أرَادَ أنْ يُوتِرَ أيْقَظَنِي فأوْتَرْتُ

وَفِي رِوَايَةٍ لَهُ : فَإذَا بَقِيَ الوِتْرُ ، قَالَ : (( قُوْمِي فَأوْتِرِي يَا عِائِشَةُ)) .

“Nabi shallallahu alaihi wasallam biasa melakukan salat malam dengan posisi Aisyah berbaring (melintang) di hadapan beliau. Maka, ketika tersisa witir, beliau membangunkannya, lalu Aisyah melakukan witir.” (HR. Muslim).

Dalam riwayat Muslim yang lain disebutkan, “Ketika tersisa witir, beliau berkata, Bangunlah, dan kerjakanlah salat witir, wahai Aisyah.’”

Dalam riwayat yang lainnya,

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Apabila Nabi shallallahu alaihi wasallam memasuki sepuluh akhir (dari bulan Ramadan), beliau mengencangkan sarung beliau, menghidupkan malamnya dengan beribadah, dan membangunkan keluarga beliau.(HR. Bukhari)

Kedua, pendidikan yang lemah lembut dan romantis

Di antara yang menunjukkan kelemah-lembutan Nabi dalam mendidik istri-istri beliau sebagaimana yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memegang tanganku, kemudian berisyarat menunjuk ke bulan, seraya berkata,

يا عائشة: استعيذي بالله من شر هذا فإن هذا هو الغاسق إذا وقب  (رواه أحمد)

‘Wahai Aisyah, mintalah perlindungan kepada Allah dari keburukan ini. Sesungguhnya ini adalah kejahatan malam jika telah gelap gulita.’ (HR. Ahmad, 6: 237. Lihat As-Silsilah As-Shahihah)

Sebelum mengajari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memegang tangannya yang menunjukkan betapa baik dan lemah lembutnya Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam dalam mendidik istri beliau. Begitu pula tatkala bersama Shafiyah, beliau mengusap air mata Shafiyah dengan tangannya saat Shafiyah menangis.

Dari Anas Bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

كانت صفية مع رسول الله صلى الله عليه وسلفي سفر وكان ذلك يومها فأبطت في المسير فاستقبلها رسول الله صلى الله عليه وسلم وهي تبكي وتقول حملتني علي بعير بطئ فجعل رسول الله صلى الله عليه وسلم يمسح بيديه عينيها

“Suatu ketika, Shafiyah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam perjalanan. Hari itu adalah gilirannya (bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam). Akan tetapi, Shafiyah sangat lambat sekali jalannya. Lantas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menghadap kepadanya, sedangkan ia menangis dan berkata, ‘Engkau membawaku di atas unta yang lamban.’ Kemudian Rasulullah shlallahu ‘alaihi wasallam menghapus air mata Shafiyah dengan kedua tangannya.” (HR. An-Nasa’i. Lihat As-Sunanul Kubra no. 9162)

Selain dua riwayat tersebut, bentuk romantisnya Nabi adalah dengan memberikan panggilan cinta kepada istri beliau, meletakkan kaki istrinya di atas lutut beliau hingga naik (ke unta), mengantar istri beliau, mencium istri beliau, tidur di pangkuan istri, dan yang lainnya.

Ketiga, permudah urusan keluarga dan sederhana dalam beribadah

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sosok suami yang menginginkan kemudahan bagi istri-istri beliau. Dan ini merupakan karakter beliau shallallahu ‘alaihi wasallam yang suka mempermudah urusan orang lain.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

ما خُيِّر رسول الله صلى الله عليه وسلم بين أمرين إلَّا أخذ أيسرهما، ما لم يكن إثمًا

“Rasulullah tidaklah dihadapkan pada dua pilihan, melainkan ia pilih yang paling mudah di antara keduanya. Selama itu bukan sebuah dosa …” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia bercerita,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَرَأَى حَبْلًا مَمْدُودًا بَيْنَ سَارِيَتَيْنِ فَقَالَ مَا هَذَا الْحَبْلُ قَالُوا لِزَيْنَبَ تُصَلِّي فِيهِ فَإِذَا فَتَرَتْ تَعَلَّقَتْ بِهِ فَقَالَ حُلُّوهُ حُلُّوهُ لِيُصَلِّ أَحَدُكُمْ نَشَاطَهُ فَإِذَا فَتَرَ فَلْيَقْعُدْ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke dalam masjid dan melihat seutas tali yang terbentang di antara dua tiang. Beliau bertanya, ‘Ini tali apa?’

Para sahabat menjawab, ‘Ini tali milik Zainab (istri Nabi) yang ia gunakan untuk salat. Jika lelah, ia mengikatkan talinya pada tiang tersebut.’

Maka beliau pun bersabda, ‘Lepaskanlah, lepaskanlah. Hendaklah kalian salat ketika dalam kondisi kuat (semangat). Jika lelah, hendaklah duduk.’” (HR. Ibnu Majah no. 1361. Lihat HR. Muslim no. 1306)

Dikisahkan dari istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, Juwairiyah binti Al-Harits radhiyallahu ‘anha,

“Nabi keluar dari rumahku. Saat itu aku sedang berada di musalla rumahku. Beliau kembali lagi saat siang, sementara aku masih di tempat itu (untuk berzikir). Beliau berkata, ‘Engkau tidak meninggalkan musalamu sedari aku keluar tadi?’ ‘Iya’, jawabku. Beliau bersabda,

لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلاثَ مَرَّاتٍ ، لَوْ وُزِنَتْ بِمَا قُلْتِ مُنْذُ اليَوْمِ لَوَزَنَتْهُنَّ : سُبْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ ، وَرِضَا نَفْسِهِ ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

“Sungguh, aku mengucapkan empat kalimat sebanyak tiga kali. Jika ditimbang dengan zikir yang kau ucapkan sejak tadi, tentu akan menyamai timbangannya yaitu, ‘SUBHAANALLAHI WA Muhammad, ADADA KHALQIH, WA RIDHA NAFSIH, WA ZINATA ARSYIH, WA MIDAADA KALIMAATIH. (artinya: Mahasuci Allah. Aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan Arsy-Nya, dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya).’(HR. Muslim)

Dari riwayat-riwayat di atas menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menginginkan kemudahan terutama dalam hal ibadah.

Keempat, menggembirakan keluarga dan meluangkan waktu untuk bersama

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bercerita,

خَرَجْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأنا خَفِيفَةُ اللَّحْمِ فَنَزَلْنَا مَنْزِلاً فَقَالَ لأَصْحَابِهِ : تَقَدَّمُوا ثُمَّ قَالَ لِي: تَعَالَيْ حَتَّى أُسَابِقَكِ فَسَابَقَنِي فَسَبَقْتُهُ ثُمَّ خَرَجْتُ مَعَهُ فِي سَفَرٍ آخَرَ ، وَقَدْ حَمَلْتُ اللَّحْمَ فَنَزَلْنَا مَنْزِلاً فَقَالَ لأَصْحَابِهِ : تَقَدَّمُوا ثُمَّ قَالَ لِي : تَعَالَيْ أُسَابِقُكِ فَسَابَقَنِي فَسَبَقَنِي فَضَرَبَ بِيَدِهِ كَتِفِي وَقَالَ : هَذِهِ بِتِلْكَ.

“Aku pernah keluar bersama Rasulullah dan saat itu aku masih kurus. Ketika kami telah sampai di suatu tempat, beliau berujar kepada para sahabatnya, ‘Pergilah kalian terlebih dahulu!’

Kemudian beliau menantangku untuk berlari, ‘Ayo ke sinilah! Aku akan berlomba denganmu!’

Kemudian beliau berlomba denganku. Namun akhirnya, akulah yang memenangkan lomba tersebut.

Pada lain kesempatan, aku kembali keluar bepergian bersama beliau, dan saat itu badanku semakin besar. Ketika kami berada di suatu tempat, Rasulullah kembali berkata kepada para sahabatnya, ‘Pergilah kalian terlebih dahulu!’

Kemudian beliau menantangku untuk berlari, ‘Ayo ke sinilah! Aku akan berlomba denganmu!’

Kemudian beliau berlomba denganku, tetapi akhirnya beliaulah yang memenangkan lomba tersebut. Beliau mengatakan bahwa ini adalah balasan dari kekalahan beliau sebelumnya sembari menepuk pundakku.” (HR. Thabrani dalam Mu’jamul Kabir, 23: 47. Lihat Al-Misykah, 2: 238)

Juga diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Beliau mengatakan,

بِتُّ عِنْدَ خَالَتِيْ مَيْمُوْنَةَ فَتَحَدَّثَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَعَ أَهْلِهِ سِاعَةً ثُمَّ رَقَدَ

(Suatu malam), aku menginap di rumah bibiku Maimunah (istri Nabi shallallahu alaihi wassallam). Rasulullah shallallahu alaihi wassallam berbincang-bincang dengan istrinya (Maimunah) beberapa saat kemudian beliau tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kelima, memaafkan kesalahan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,

لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِىَ مِنْهَا آخَرَ

Janganlah seorang mukmin (suami) membenci seorang mukminah (istri). Jika si pria (suami) tidak menyukai suatu akhlak pada si wanita (istri), hendaklah ia melihat sisi lain yang ia ridai (sukai).(HR. Muslim)

Diceritakan bahwa ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam, ia pun menjelaskan,

كان أحسن الناس خلقا، لم يكن فاحشا ولا متفحشا، ولا صَخابا في الأسواق، ولا يجزي بالسيئة السيئة، ولكن يعفو ويصفح

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam adalah orang yang paling bagus akhlaknya. Beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau pemaaf dan mendamaikan (memaklumi). (HR. Tirmizi, Ahmad, dan Ibnu Hibban, dari https://hadithprophet.com/hadith-60217.html)

Dari riwayat-riwayat yang telah disampaikan di atas, menunjukkan betapa baiknya pendidikan yang diimplementasikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam terhadap istri-istri beliau. Semoga kita dimudahkan oleh Allah Ta’ala untuk mencontoh Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam dalam mendidik istri dan anak yang kita cintai.

***

Penulis: Arif Muhammad N

© 2023 muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/88007-tuntunan-nabi-dalam-mendidik-istri.html

Penderita Diabetes Berencana Umroh? Perhatikan Tip Ini

Jamaah umroh penderita diabetes disarankan mengenakan kaus kaki yang nyaman.

Muslim penderita diabetes yang berencana melakukan umroh disarankan untuk mengikuti serangkaian saran yang diberikan otoritas Arab Saudi. Saran ini disampaikan oleh Otoritas Umum untuk Perawatan Dua Masjid Suci.

Otoritas tersebut, yang bertanggung jawab atas dua situs paling suci umat Islam telah menyarankan umat Islam memulai ritual umroh di Masjidil Haram di Makkah setelah minum obat dan asupan makanan yang cukup.

Jamaah umroh disarankan menghentikan sementara ibadah umroh begitu merasakan penurunan kadar gula darah. Mereka juga harus melindungi kaki mereka saat berjalan dari potensi bahaya.

“Bawalah obat-obatan Anda saat Anda berada di Masjidil Haram,” kata Otoritas Umum untuk Perawatan Dua Masjid Suci, dalam sebuah pernyataannya saat berbicara kepada jamaah penderita diabetes, dilansir Gulf News, Sabtu (14/10/2023).

Saran lainnya, yaitu minum cukup air. Mereka juga disarankan secara umum untuk menggunakan alat cukur listrik dibandingkan silet serta mengenakan kaus kaki yang nyaman dan mencari bantuan medis di pusat kesehatan jika diperlukan.

Pedoman tersebut disorot ketika musim umroh mulai mendapatkan momentum di Arab Saudi. Arab Saudi mengharapkan sekitar 10 juta Muslim dari luar negeri untuk melaksanakan umroh selama musim umrah saat ini yang dimulai hampir tiga bulan lalu.

Musim haji dimulai setelah berakhirnya ibadah haji tahunan yang dihadiri sekitar 1,8 juta umat Islam. Jumlah tersebut untuk pertama kalinya dalam tiga tahun setelah pembatasan terkait pandemi dicabut.

Dalam beberapa bulan terakhir, Arab Saudi telah meluncurkan sejumlah fasilitas bagi umat Islam luar negeri untuk datang ke negara itu untuk menunaikan umrah. Umat Muslim yang memegang berbagai jenis visa masuk seperti visa pribadi, visa kunjungan dan turis diperbolehkan melakukan umroh dan mengunjungi Raudhah setelah memesan slot via elektronik.

Raudhah merupakan tempat di mana makam Nabi Muhammad SAW terletak di Masjid Nabawi. Pemerintah Saudi telah memperpanjang masa berlaku visa umroh dari 30 hari menjadi 90 hari.

Jamaah umroh diizinkan memasuki kerajaan melalui semua jalur darat, udara dan laut dan berangkat dari bandara mana pun. Jamaah haji perempuan tidak lagi diwajibkan didampingi oleh wali laki-laki. Kerajaan juga mengatakan ekspatriat yang tinggal di negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk berhak mengajukan visa turis, apa pun profesinya, dan dapat menunaikan ibadah umroh.

IHRAM

Kemarau Panjang, Tapi Hati jangan Kering

Para ulama menitik beratkan cuaca dan musim kemarau sebagai kuasa Dzat Pencipta yang cukup diimani dan disikapi sebagai ayat kauniyyah berupa iradah-Nya, wajib diterima dengan penuh tafakkur

PARA ilmuwan mengatakan, tahun 2023 ini merupakan tahun terpanas secara global. Ada banyak pandangan, terkait fenomena alam yang belakangan ini dirasakan secara langsung penduduk bumi, El Nino yang dianggap salah satu faktor.

El Nino berasal dari bahasa Spanyol [yang artinya anak laki-laki], kemudian digunakan untuk menandai kondisi arus laut hangat tahunan, yang mengalir ke arah selatan di sepanjang pesisir Peru dan Ekuador saat menjelang Natal. Kondisi yang muncul berabad-abad lalu itu dinamakan El Nino de Navidad oleh para nelayan Peru.

Menghangatnya perairan di Amerika Selatan itu ternyata berkaitan dengan anomali pemanasan lautan yang lebih luas di Samudera Pasifik bagian Timur, bahkan dapat mencapai garis batas penanggalan internasional di Pasifik Tengah.

Dalam kondisi yang berbeda, terjadi anomali pendinginan lautan di Samudera Pasifik bagian Timur dan Tengah yang dinamai La Nina [dalam bahasa Spanyol artinya Si Gadis].

Karenanya, di antara Stasiun Klimatologi ada yang mendefinisikan bahwa El Nino sebagai fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya, yang terjadi di Samudera Pasifik bagian Tengah. Sedangkan La Nina adalah fenomena kebalikannya, yakni Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian Tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya.

Terlepas dari semua itu, para ulama lebih menitik beratkan bahwa cuaca dan musim merupakan kuasa Dzat Pencipta yang cukup diimani dan disikapi sebagai ayat kauniyyah berupa iradah-Nya.

Suhu panas atau suhu dingin, musim kemarau atau musim penghujan, merupakan keadaan yang wajib diterima adanya dengan penuh tafakkur. Karenanya, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menulis bab tersendiri terkait “Larangan Memaki Cuaca [ad-dahr]” dalam bukunya Kitaabut Tauhiid.

Kemarau di Masa Lampau

Jauh sebelum manusia mengetahui “Ilmu Prakiraan Cuaca”, Al-Quran berkisah tentang Nabiyullaah Yusuf ‘alaihis salaam yang diberikan anugerah mampu mentakwil mimpi Sang Raja Mesir terkait kemungkinan terjadinya kemarau panjang yang akan dialami.

Hal ini diisyaratkan dalam kalam-Nya:

يُوسُفُ أَيُّهَا ٱلصِّدِّيقُ أَفْتِنَا فِى سَبْعِ بَقَرَٰتٍ سِمَانٍ يَأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَسَبْعِ سُنۢبُلَٰتٍ خُضْرٍ وَأُخَرَ يَابِسَٰتٍ لَّعَلِّىٓ أَرْجِعُ إِلَى ٱلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَعْلَمُونَ

“[Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru]: “Yusuf, hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir [gandum] yang hijau dan [tujuh] lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya.” (QS. Yusuf/ 12: 46).

“Yusuf berkata:

قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدتُّمْ فَذَرُوهُ فِى سُنۢبُلِهِۦٓ إِلَّا قَلِيلًا مِّمَّا تَأْكُلُونَ

“Supaya kamu bertanam tujuh tahun [lamanya] sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.” (QS. Yusuf/ 12: 47).

ثُمَّ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلَّا قَلِيلًا مِّمَّا تُحْصِنُونَ

“Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya [tahun sulit], kecuali sedikit dari [bibit gandum] yang kamu simpan.” (QS: Yusuf/ 12: 48)

ثُمَّ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ عَامٌ فِيهِ يُغَاثُ ٱلنَّاسُ وَفِيهِ يَعْصِرُونَ

“Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan [dengan cukup] dan di masa itu mereka memeras anggur.” (QS. Yusuf/ 12: 49).

Rasulullah ﷺ sebagaimana diceritakan sahabat Anas bin Malik radhiyallaahu ’anh:

أن رجلا دخل المسجد يوم الجمعة، من باب كان نحو دار القضاء، ورسول الله صلى الله عليه وسلم قائم يخطب، فاستقبل رسول الله صلى الله عليه وسلم قائما، ثم قال: يا رسول الله، هلكت الأموال وانقطعت السبل، فادع الله يغثنا. فرفع رسول الله صلى الله عليه وسلم يديه، ثم قال: اللهم أغثنا، اللهم أغثنا، اللهم أغثنا. قال أنس: ولا والله، ما نرى في السماء من سحاب، ولا قزعة، وما بيننا وبين سلع من بيت ولا دار. قال: فطلعت من ورائه سحابة مثل الترس، فلما توسطت السماء انتشرت ثم أمطرت. فلا والله ما رأينا الشمس ستا

“Seorang lelaki memasuki masjid pada hari jum’at melalui pintu yang searah dengan Daarul Qadha. Ketika itu Rasulullah ﷺ sedang berkhutbah dengan posisi berdiri. Lelaki tadi berkata: ‘Wahai Rasulullah, harta-harta telah binasa dan jalan-jalan terputus [banyak orang kelaparan dan kehausan]. Mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan!’. Rasulullah ﷺ lalu mengangkat kedua tangannya dan mengucapkan: Allahumma aghitsna [3x]. Anas berkata: ‘Demi Allah, sebelum itu kami tidak melihat sedikit pun awan tebal maupun yang tipis. Awan-awan juga tidak ada di antara tempat kami, di bukit, rumah-rumah atau satu bangunan pun”. Anas berkata, “Tapi tiba-tiba dari bukit tampaklah awan bagaikan perisai. Ketika sudah membumbung sampai ke tengah langit, awan pun menyebar dan hujan pun turun”. Anas melanjutkan, “Demi Allah, sungguh kami tidak melihat matahari selama enam hari.” (HR. Bukhari no.1014, Muslim no.897).

Istighfar dan Berkah Hujan

Turunnya keberkahan hujan, juga berkaitan dengan permohonan ampun [istighfaar] manusia kepada Pencipta-nya. Isyarat ini ditunjukkan sebagaimana halnya Nabiyullaah Nuh ‘alaihis salaam kepada kaumnya.

فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًا

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.” (QS. Nuh/ 71: 10)

يُرْسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا

“Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat.” (QS. Nuh/ 71: 11)

وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَٰلٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّٰتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَٰرًا

“Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan [pula di dalamnya] untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh/ 71: 12).

Adapun permohonan ampun ini, bisa dilakukan dengan sekadar memanjatkan do’a di mimbar-mimbar khutbah bagi para imam dan khatib, atau berdo’a sendirian dengan cara-cara yang disunnahkan [istighatsah], bahkan shalat minta hujan [istisqa’] apabila telah memenuhi persyaratan dan alasan mengapa shalat khusus ini harus diselenggarakan.

Penyebab Kekeringan

Rasulullah ﷺ menuturkan dalam sabdanya, bahwa di antara sebab Allah ‘azza wa jalla menguji hamba-Nya dengan kekeringan atau kemarau panjang, adalah bertalian dengan sikap hamba terhadap Rabb-nya yang kurang memperlihatkan sikap penghambaannya, yakni senang menahan harta kekayaan yang menjadi hak orang lain.

ولم يَمْنعوا زكاة أموالهم إلا مُنعوا القطرَ من السماء، ولولا البهائمُ لم يُمطروا

… Ketika orang-orang enggan membayar zakat, air hujan akan ditahan dari langit. Andaikan bukan karena hewan-hewan ternak, niscaya hujan tidak akan pernah diturunkan …” (HR. Ibnu Maajah)

Hati jangan ikut Kering

Dengan sepenuh kelapangan untuk menerima keadaan, semoga kemarau panjang tidak membuat batin kita ikut terguncang dan hati kita turut menjadi kering kerontang.

Rasulullaah ﷺ senantiasa membimbing jiwa agar tetap hidup damai dan penuh iman dalam menghadapi segala keadaan. Abu Sa’id al-Khudri radhiyallaahu ‘anh pernah berkisah, bahwa sang Rasul panutan pernah mengajarkan do’a kepada seorang shahabat bernama Abu Umaamah radhiyallaahu ‘anh yang sedang dilanda kebingungan dan kecemasan dengan do’a berikut:

اللهم إني أعوذُ بكَ منَ الهمِّ والحزَنِ، وأعوذُ بكَ منَ العجزِ والكسلِ، وأعوذُ بكَ منَ الجُبنِ والبخلِ؛ وأعوذُ بكَ مِن غلبةِ الدَّينِ وقهرِ الرجالِ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegundahan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan bakhil, aku berlindung kepada-Mu dari terlilit hutang dan intimidasi dari orang lain.” (Lihat: Jaami’us Shagier, no 2864, dari Abu Sa’id al-Khudriy radhiyallaahu ‘anh).*/ Teten Romly Qomaruddin,  Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia   

HIDAYATULLAH

Sejarah Tragedi di Tanah Suci (2) : Kelompok Perjuangan Nasionalisme Palestina Melawan Israel

Perjuangan kemerdekaan Palestina dan perlawanan terhadap Israel adalah salah satu konflik terlama dan paling rumit di dunia. Konflik ini telah berlangsung selama beberapa dekade, dan dalam perjalanan itu, berbagai gerakan dan organisasi telah muncul untuk memimpin perjuangan rakyat Palestina.

Munculnya pengaruh kekuatan asing dari negara-negara besar turut mewarnai gejolak tragedy di tanah suci ini. Israel yang sejak awal dilegitimasi oleh Barat khususnya Inggris, telah mendapatkan dukungan besar secara militer terutama dari Amerika Serikat. Berdirinya negara Israel di tanah Palestina telah menimbulkan gejolak.

Perlawanan rakyat Palestina dan Arab  menandai krisis Timur Tengah yang berkepanjangan. Gerakan itu telah semakin kompleks dengan munculnya faksi-faksi gerakan di Palestina yang memiliki pandangan, gerakan dan strategi politik untuk pembebasan Palestina. Perjuangan Palestina tidak sesederhana satu kelompok tetapi menunjukkan gerakan yang beragam.

Di bawah ini, beberapa gerakan dan organisasi utama yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Palestina.

  1. Organisasi Pembebasan Palestina atau Palestine Liberation Organization (PLO)

PLO didirikan pada tahun 1964 sebagai badan yang mewakili rakyat Palestina. Salah satu tokoh awal dalam pembentukan PLO adalah Ahmad Shukeiri. PLO merupakan aliansi organisasi politik yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan dan hak nasional Palestina. Mereka telah terlibat dalam perundingan internasional dan memiliki sayap militer seperti Al-Fatah yang dipimpin oleh Yasser Arafat. Sayap militer ini terlibat dalam serangkaian serangan dan perlawanan terhadap Israel.

PLO adalah sebuah payung organisasi yang menggabungkan beberapa faksi dan kelompok politik Palestina yang berbeda di bawah satu otoritas sentral. Inilah beberapa faksi utama yang terkait dengan PLO:

Fatah: Fatah adalah faksi PLO yang paling terkenal dan penting. Didirikan pada tahun 1959 oleh Yasser Arafat dan rekan-rekannya, Fatah menjadi kekuatan pendorong di dalam PLO. Fatah menggunakan taktik militer dan diplomasi untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Yasser Arafat memimpin PLO selama beberapa dekade, dan Fatah mendominasi kepemimpinan organisasi. Pada tahun 1993, Fatah menandatangani Kesepakatan Oslo dengan Israel, yang menyebabkan pendirian Otoritas Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP): DFLP adalah faksi PLO yang memiliki basis Marxis. Mereka memandang perjuangan kemerdekaan Palestina sebagai bagian dari perjuangan sosialis dunia. DFLP mengambil bagian dalam beberapa operasi bersenjata melawan Israel dan tetap aktif di dalam PLO.

Gerakan Pembebasan Rakyat Palestina (PFLP): PFLP juga merupakan kelompok Marxis yang terlibat dalam perjuangan bersenjata melawan Israel. Mereka dikenal dengan aksi-aksi spektakuler, seperti pembajakan pesawat pada tahun 1970-an. PFLP adalah salah satu faksi yang paling keras dalam tuntutan mereka terhadap Israel. PFLP didirikan oleh George Habash pada tahun 1967 dan menggabungkan elemen-elemen nasionalis dan Marxis. Mereka telah mengambil bagian dalam serangkaian operasi bersenjata melawan Israel dan masih merupakan faksi yang aktif dalam PLO.

Kelompok lain: Selain kelompok-kelompok utama di atas, masih ada beberapa faksi minor yang tergabung dalam PLO, masing-masing dengan orientasi politiknya sendiri. Beberapa di antaranya mungkin bersifat nasionalis, Islamis, atau berbasis etnis.

  1. Hamas: Harakat al-Muqawama al-Islamiyya (Gerakan Perlawanan Islam)

Hamas didirikan pada tahun 1987 selama intifada pertama (pemberontakan) Palestina melawan pendudukan Israel. Beberapa tokoh utama dalam pembentukan Hamas termasuk Sheikh Ahmed Yassin dan Mahmoud al-Zahar. Organisasi ini dibentuk sebagai tanggapan terhadap kondisi yang dialami oleh rakyat Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza dan sebagai alternatif terhadap Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang saat itu dipimpin oleh Yasser Arafat. Hamas mengusung ideologi Islam yang keras dengan menentang segala bentuk kompromi dengan Israel dalam perjuangan untuk kemerdekaan Palestina.

Hamas bertujuan untuk memerdekakan seluruh wilayah Palestina dan mendirikan negara Palestina yang independen dan berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya. Mereka menggambarkan konflik dengan Israel sebagai perang jihad atau perjuangan suci dan mendukung penggunaan kekuatan bersenjata dalam upaya membebaskan tanah air Palestina. Hamas juga mengedepankan nilai-nilai Islam dalam pemerintahan dan masyarakat, termasuk penerapan syariah. Mereka juga memiliki sayap militer, Izz ad-Din al-Qassam Brigades yang terlibat dalam serangkaian serangan terhadap Israel, termasuk serangan roket dan serangan bom bunuh diri.

Hamas dianggap sebagai organisasi teroris oleh sejumlah negara dan lembaga internasional, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Israel. Namun, di sisi lain, Hamas juga memiliki dukungan luas dalam masyarakat Palestina dan sejumlah negara di Timur Tengah, seperti Iran.

Hubungan antara Hamas dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) telah bergejolak sepanjang sejarah. Pada tahun 2007, Hamas mengambil alih kontrol Jalur Gaza dari Fatah, faksi yang merupakan bagian dari PLO. Sejak itu, Tepi Barat dan Jalur Gaza telah memiliki pemerintahan yang terpisah.

  1. Palestinian Islamic Jihad (PIJ)

PIJ didirikan pada tahun 1981 oleh Dr. Fathi Shaqaqi dan Abdel Aziz Odeh dan mahasiswa Palestina di Mesir dengan tujuan mendirikan negara Palestina di Tepi Barat, Gaza. Jihad Islam, seperti Hamas yang tidak sepakat dengan perjuangan PLO dan Otoritas Palestina. Mereka fokus pada konfrontasi militer dengan Israel. Tidak seperti Hamas, mereka tidak menggunakan partisipasi politik seperti Pemilu.  Mereka mendapatkan dukungan Iran dalam pelatihan, keahlian, dan dana, namun mayoritas senjata diproduksi lokal.

PIJ adalah kelompok Islam militan yang bertujuan untuk menghapus Israel dan mendirikan negara Palestina yang independen. Mereka aktif dalam perlawanan bersenjata terhadap Israel. PIJ memiliki sayap militer yang kuat yang terlibat dalam serangkaian serangan terhadap Israel.

Selain kelompok dan organisasi di atas, ada kelompok-kelompok kecil dan faksi lainnya yang juga terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Palestina. Perjuangan ini telah mencakup serangkaian Intifada (pemberontakan) yang terjadi pada tahun 1987 dan 2000 serta serangkaian perundingan damai yang dipimpin oleh Amerika Serikat yang hingga hari ini juga tidak bisa meredam konflik dan tragedi di tanah suci ini.

Perjuangan Palestina adalah perjuangan kemerdekaan Nasionalisme Palestina. Perjuangan ini adalah murni perlawanan penjajahan terhadap tanah Arab Palestina yang telah mendiami lama di Kawasan tersebut. PLO memang telah menjadi wakil dari rakyat Palestina dengan adanya otorita Palestina yang terus berjuang. Namun, ia tidak memiliki pengaruh di Jalur Gaza karena kalah pamor dengan Hamas. Dua kekuatan ini dalam perjuangan Palestina masih cukup dominan dengan pendekatan dan gerakan yang berbeda, tetapi memiliki satu tujuan kemerdekaan Tanah Palestina.

ISLAMKAFFAH

Sejarah Tragedi di Tanah Suci (1) : Berdirinya Negara Israel dan Penjajahan di Tanah Palestina

Sejarah berdirinya Negara Israel dan konflik yang terkait dengan penjajahan di Tanah Palestina adalah topik yang kompleks dan kontroversial. Banyak pertarungan kekuatan yang tidak hanya persoalan agama. Kepentingan ekonomi dan politik yang kerap mengatasnamakan agama juga muncul.

Peta kekuatan konflik di tanah suci Palestina juga terbilang kompleks. Dua kutub kekuatan besar dunia seperti Barat dan Soviet juga pernah menunggangi isu Palestina. Saat ini pun, peta pertarungan itu hampir sama. Dukungan Israel oleh Amerika dan Barat berhadapan juga dengan dukung politik dari negara yang kontra terhadap Amerika, Barat dan NATO semisal dari Rusia, Iran, China dan Korut.

Kecamuk di Palestina juga tak kunjung selesai. Perjuangan rakyat Palestina adalah perjuangan rakyat yang tanahnya dijajah oleh pendatang Yahudi. Sementara Yahudi kerap melontarkan klaim sejarah atas kepemilikan tanah tersebut.

Konflik di Tanah suci itu juga tidak sesederhana perang agama. Ada pula kekuatan rakyat Palestina dimotori oleh Arab Palestina beragam Kristen Dr. George Habash mendirikan Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina atau dikenal dengan Popular Front for the Liberation of Palestina (PFLP). Selain bukan disemangati Islam, gerakan ini berhaluan komunis yang memiliki tujuan sama pembebasan Palestina dan perlawanan terhadap Israel.

Untuk memahami sepenuhnya konteks sejarahnya, kita perlu merinci beberapa peristiwa kunci yang terjadi selama abad ke-20.

  1. Awal Mula Sengketa di Tanah Suci

Pada awal abad ke-20, wilayah Palestina adalah bagian dari Kesultanan Utsmaniyah yang sedang mengalami penurunan. Pada masa Perang Dunia I, Inggris dan Prancis menduduki wilayah ini. Setelah berakhirnya Perang Dunia I, Perjanjian Versailles tahun 1919 dan Perjanjian Sèvres tahun 1920 menentukan nasib wilayah tersebut.

  1. Deklarasi Balfour (1917)

Pada tahun 1917, Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur Balfour, mengeluarkan deklarasi yang dikenal sebagai Deklarasi Balfour. Deklarasi ini menyatakan bahwa Inggris mendukung pembentukan “rumah nasional bagi bangsa Yahudi” di Palestina. Hal ini membuka jalan bagi imigrasi besar-besaran Yahudi ke wilayah tersebut.

Imigran Yahudi berbondong-bondong akibat tragedi berdarah yang dilancarkan oleh Nazi. Mereka mendapatkan tempat nyaman di Palestina dengan membangun komunitas dari tahun ke tahun. Legitmasi kekuatan Inggris semakin memantapkan langkah mereka yang dalam banyak hal mendapatkan perlawanan dari penduduk Arab Palestina.

  1. Mandat Liga Bangsa-Bangsa

Setelah Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa memberikan mandat kepada Inggris untuk mengelola Palestina (Mandat Palestina) yang mencakup wilayah modern Israel dan Palestina. Mandat ini diatur oleh Kepala Mandat Palestina, yang pada awalnya mengikuti visi Deklarasi Balfour.

  1. Aliyah dan Pembentukan Negara Israel

Pada periode antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II, jumlah imigran Yahudi meningkat secara signifikan melalui Aliyah (pemulangan orang Yahudi ke Palestina). Mereka mendirikan komunitas-komunitas di sana dan mendirikan infrastruktur politik dan ekonomi yang mendukung pendirian negara mereka sendiri.

Pada mulanya berdirinya negara Israel tidak sepenuhnya mengisi lahan-lahan seperti saat ini. Namun, pembagian wilayah yang tidak adil dengan 55 persen penguasaan di bawah negara Israel mulai menimbulkan gejolak.

  1. Konflik Arab-Israel 1947-1949

Penolakan Arab terhadap pendirian negara Yahudi di Palestina memicu konflik bersenjata pada tahun 1947. Pada 1949, setelah berakhirnya perang, Israel diakui sebagai negara merdeka oleh sejumlah negara.

  1. Pengusiran dan Pengungsi Palestina

Konflik berdampak besar pada penduduk Arab Palestina. Banyak orang Palestina mengungsi atau diusir dari rumah mereka selama perang, dan ini menciptakan masalah pengungsi yang berlanjut hingga hari ini.

  1. Perang Arab-Israel 1967 dan Pendudukan

Pada tahun 1967, Perang Enam Hari terjadi antara Israel dan negara-negara Arab. Israel berhasil merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, Yerusalem Timur, dan Semenanjung Sinai. Ini adalah awal dari pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza, yang berlanjut hingga sekarang. Luas wilayah Palestina semakin menyusut dari tahun ke tahun yang menyisakan tepi Barat dan Jalur Gaza.

  1. Upaya Perdamaian dan Konflik Terkini

Selama beberapa dekade, telah ada upaya-upaya perdamaian yang diintervensi oleh berbagai pihak, termasuk Amerika Serikat. Namun, upaya-upaya ini belum mencapai penyelesaian yang memuaskan dan konflik berlanjut hingga hari ini.

Upaya militerisasi Israel ke tengah warga Palestina kerap terjadi dan menimbulkan korban. Perlawanan Rakyat Palestina juga tidak pernah padam. Terakhir, pasukan militant Hamas melancarkan serangan Badai Al-Aqsa yang mengejutkan Israel. Akibatnya, konflik jalur Gaza kembali menggema dan menimbulkan banyak korban dari kedua belah pihak.

Berdirinya Negara Israel dan penjajahan di Tanah Palestina adalah cerminan dari konflik yang rumit yang melibatkan berbagai pihak dengan klaim historis dan politik yang berbeda. Ini adalah masalah yang sangat sensitif dan penuh emosi, yang terus mempengaruhi situasi politik di kawasan tersebut dan mengakibatkan penderitaan bagi banyak orang di kedua sisi konflik.

ISLAM KAFFAH

7 Manfaat Sedekah

Ibnul Qoyyim mengatakan, 

أنها تقي مصارع السوء وتدفع البلاء حتى إنها لتدفع عن الظالم وتطفئ الخطيئة وتحفظ المال وتجلب الرزق وتفرح القلب وتوجب الثقة بالله وحسن الظن به

“Sungguh bersedekah itu mencegah kematian yang jelek, mencegah bala’ sampai penggemar maksiat pun terjaga dari bala’ karena rajin bersedekah, menghapus dosa, menjaga harta, mendatangkan rezeki, membuat gembira hati dan menyebabkan hati yakin dan baik sangka kepada Allah.” (Uddah ash-Shabirin hlm 490)

Sedekah, donasi sosial, wakaf dll memiliki banyak manfaat. 

Diantara manfaatnya adalah:

Pertama:

Dijaga Allah dari kematian yang buruk semisal mati sedang melakukan maksiat, mati dicabik-cabik singa, dimakan buaya dll, mati dibunuh plus mutilasi, dsb. 

Kedua:

Mencegah bala’, wabah, malapetaka, siapapun pelakunya baik dia seorang muslim yang taat ataupun penggemar maksiat. 

Ketiga:

Menghapus dosa. Jika “sedekah” kepada anjing kehausan itu menghapus dosa pelacur, apalagi sedekah untuk penuntut ilmu agama, penghafal al-Qur’an, sedekah Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas kesehatan, sedekah bahan makanan pokok untuk orang yang harus menjalani karantina dll. Sedekah semisal ini tentu lebih dasyat menghapus dosa pelakunya. 

Keempat:

Menjaga harta. Sedekah adalah perintah Allah dan Nabi menjanjikan bahwa siapa yang melakukan perintah Allah, maka Allah akan jaga diri dan hartanya. 

Kelima:

Mendatangkan dan keberkahan rezeki. Sebaliknya pelit itu berdampak kehancuran harta atau hilangnya keberkahan harta. 

Keenam:

Sumber kebahagiaan hati adalah menolong sesama dengan bersedekah dan lainnya. 

Ketujuh:

Bukti sekaligus kiat melatih diri untuk yakin dan berbaik sangka kepada Allah.

Diantara sebab pelit adalah tidak yakin bahwa rezeki esok hari itu sudah dijamin oleh Allah. Inilah contoh buruk sangka kepada Allah.

Penulis: Ustadz Aris Munandar, S.S., M.P.I.

Read more https://pengusahamuslim.com/7086-7-manfaat-sedekah.html