Penderita Diabetes Berencana Umroh? Perhatikan Tip Ini

Jamaah umroh penderita diabetes disarankan mengenakan kaus kaki yang nyaman.

Muslim penderita diabetes yang berencana melakukan umroh disarankan untuk mengikuti serangkaian saran yang diberikan otoritas Arab Saudi. Saran ini disampaikan oleh Otoritas Umum untuk Perawatan Dua Masjid Suci.

Otoritas tersebut, yang bertanggung jawab atas dua situs paling suci umat Islam telah menyarankan umat Islam memulai ritual umroh di Masjidil Haram di Makkah setelah minum obat dan asupan makanan yang cukup.

Jamaah umroh disarankan menghentikan sementara ibadah umroh begitu merasakan penurunan kadar gula darah. Mereka juga harus melindungi kaki mereka saat berjalan dari potensi bahaya.

“Bawalah obat-obatan Anda saat Anda berada di Masjidil Haram,” kata Otoritas Umum untuk Perawatan Dua Masjid Suci, dalam sebuah pernyataannya saat berbicara kepada jamaah penderita diabetes, dilansir Gulf News, Sabtu (14/10/2023).

Saran lainnya, yaitu minum cukup air. Mereka juga disarankan secara umum untuk menggunakan alat cukur listrik dibandingkan silet serta mengenakan kaus kaki yang nyaman dan mencari bantuan medis di pusat kesehatan jika diperlukan.

Pedoman tersebut disorot ketika musim umroh mulai mendapatkan momentum di Arab Saudi. Arab Saudi mengharapkan sekitar 10 juta Muslim dari luar negeri untuk melaksanakan umroh selama musim umrah saat ini yang dimulai hampir tiga bulan lalu.

Musim haji dimulai setelah berakhirnya ibadah haji tahunan yang dihadiri sekitar 1,8 juta umat Islam. Jumlah tersebut untuk pertama kalinya dalam tiga tahun setelah pembatasan terkait pandemi dicabut.

Dalam beberapa bulan terakhir, Arab Saudi telah meluncurkan sejumlah fasilitas bagi umat Islam luar negeri untuk datang ke negara itu untuk menunaikan umrah. Umat Muslim yang memegang berbagai jenis visa masuk seperti visa pribadi, visa kunjungan dan turis diperbolehkan melakukan umroh dan mengunjungi Raudhah setelah memesan slot via elektronik.

Raudhah merupakan tempat di mana makam Nabi Muhammad SAW terletak di Masjid Nabawi. Pemerintah Saudi telah memperpanjang masa berlaku visa umroh dari 30 hari menjadi 90 hari.

Jamaah umroh diizinkan memasuki kerajaan melalui semua jalur darat, udara dan laut dan berangkat dari bandara mana pun. Jamaah haji perempuan tidak lagi diwajibkan didampingi oleh wali laki-laki. Kerajaan juga mengatakan ekspatriat yang tinggal di negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk berhak mengajukan visa turis, apa pun profesinya, dan dapat menunaikan ibadah umroh.

IHRAM

(Video) Gara-Gara Konsumsi Minuman Berkarbonasi, Kaki Pemuda Ini Diamputasi

Usianya masih relatif muda, 21 tahun, namun Mahathir harus berjalan dengan bantuan kaki palsu. Hal ini terjadi karena kaki kiri Mahathir harus diamputasi awal tahun ini.

Menurut Mahathir, sebelah kakinya terpaksa dipotong akibat penyakit diabetes atau sering disebut kencing manis. Selepas ‘kehilangan’ kaki kiri, Mahathir mengakui mengalami kesusahan untuk berjalan sehingga membataskan pergerakan dan aktivitas.

“Sulit untuk berjalan. Pikirnya juga kita mau jalan berat, kerja juga berat,” tutur pria yang pernah bekerja di salah satu restoran cepat saji di Kuala Lumpur ini dikutip Mstar.

Hidup pemuda ini berubah total gara-gara kebiasaan sejak kecil yang ketagihan minuman berkarbonat (minuman bersoda).

“Karena diabetes… Saya lebih banyak minum air (manis) dibandingkan makanan. Pulang sekolah langsung beli, pulang sekolah langsung beli,” ujarnya tentang kebiasaan minum air minum kemasan berkarbonasi yang begitu populer di kalangan siswa sekolah.

Menurut Mahathir, salah satu kakinya ini diamputasi sekitar seminggu sebelum datangnya Ramadhan tahun ini.  Meski mengambil keputusan sulit, ia tetap bisa tersenyum saat menceritakan kisah kaki kirinya yang diamputasi di usianya yang masih belia.

“Insya Allah kalau ada rezeki untuk masuk (bekerja). Kalau tidak punya, cari mata pencaharian lain,” ujarnya lagi melalui video yang viral di TikTok.

Melalui video tersebut pula, Mahathir mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraannya saat mendapat sponsor kaki palsu dari lembaga amal, PruBSN Prihatin.

“Saya sangat senang bisa berjalan. Terima kasih telah membantu keluarga kami,” kata Mahathir dalam video berdurasi satu menit 23 detik yang memperlihatkan dia berlatih berjalan dengan kaki palsu.

Minuman bersoda atau juga dikenal sebagai air karbonasi adalah air yang “disuntikkan” gas karbon dioksida.

Di kolom komentar, rata-rata netizen bersimpati dengan nasib yang menimpa Mahathir dan membagikan kisahnya membawa pencerahan bagi banyak pihak.

Mereka mulai sadar untuk fokus pada masalah kesehatan, terutama mengontrol asupan gula dalam pola makan sehari-hari.

Di saat yang sama, beberapa warganet juga memberikan kata-kata penyemangat agar pemuda tersebut tetap bertahan dalam menjalani hidup.

“Kesehatan itu mahal,” kata wargane.

“Sangat disayangkan karena dia masih muda,” tambah yang lain.

“Tidak apa-apa kawan, semuanya sudah terjadi. Jangan putus asa, tetap jaga kesehatan Anda setelah ini. Semoga Anda diberkahi rezeki,” kata yang lain.

Menurut akun TikTok Kedidi_Kakipalsu yang membagikan video tersebut, masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dan pentingnya kesadaran akan gizi. Sejauh ini, video tersebut telah ditonton lebih dari 300.000 kali.*

link video: https://www.tiktok.com/@kedidi_kakipalsu/video/7274839744532565266

HIDAYATULLAH

Cegah Diabetes Anak, Batasi Makanan Manis dan Perbanyak Gerakan

Dosen dari Departemen Biostatistik, Epidemiologi, Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM, Lastdes Cristiany Friday Sihombing, S.Gz., MPH mengatakan, guna mencegah mencegah diabetes pada anak, bisa dilakukan melalui pengaturan pola makan sehat oleh orang tua. Hal tersebut dimulai dari menerapkan pola makan sehat sejak dini yakni di awal pemberian makanan pendamping asi (MPASI).

“Pencegahan  dimulai dari kebiasaan dan penerapan pola makan saat MPASI,” tuturnya dikutip laman UGM.

Ketika memasuki usia 6 bulan ke atas, lanjutnya, anak diperkenalkan dengan makanan padat termasuk kandungan tambahan pangan seperti gula dan garam. Di usia tersebut orang tua diharapkan bisa mengatur pemberian gula dan garam dengan bijak sebatas untuk memperkenalkan kedua rasa tersebut.

“Anak-anak kalau dikenalkan dengan rasa yang signifikan baik asin, manis, maupun gurih akan cenderung ketagihan memilih makanan tersebut sehingga orang tua harus bisa mengatur atau membatasi konsumsi gula garam pada anak. Sebab, jika anak sudah terbiasa mengonsumsi gula maupun garam akan terbawa sampai dewasa dan sulit dihilangkan,” paparnya.

Menurut Lastdes Cristiyani, orang tua bisa mengedukasi anak dalam memilih jajanan atau snack sehat saat berada di luar rumah atau sekolah. Sebab, tidak dipungkiri anak-anak saat ini tumbuh dalam paparan tinggi akan jajanan kekinian yang banyak mengandung gula maupun garam serta kemudahan akses memperoleh berbagai makanan tersebut. 

Anjuran konsumsi gula yang disarankan WHO untuk orang dewasa adalah 4 sendok makan per hari. Sementara pada anak-anak dengan jumlah lebih kecil yakni 6 sendok teh per hari.

Sedangkan anjuran konsumsi garam bagi orang dewasa adalah 1 sendok teh per hari dan untuk usia lebih muda atau anak-anak kebutuhan garam per harinya lebih sedikit dari orang dewasa.

Selain mengatur pola makan sehat dengan membatasi konsumsi gula garam, diabetes pada anak dikatakan Lastdes Cristiany bisa dicegah dengan mengenalkan serta membiasakan anak untuk melakukan aktivitas fisik atau olahraga.

Tak hanya bisa mencegah diabetes, aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur bisa mendorong pertumbuhan dan metabolisme tubuh anak menjadi lebih baik.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada tahun 2023. Kasus diabetes anak meningkat hingga 70 kali lipat sejak tahun 2010 lalu.

Di tahun ini ada sebanyak 1.654 anak dan remaja yang tersebar di 13 kota Indonesia merupakan pasien diabetes. Data Indonesian Report Card On Physical Activity for Children & Adolescents 2022 menunjukkan aktivitas jasmani anak-anak di Indonesia termasuk rendah.

Dalam laporan tersebut disebutkan kurang dari 20 persen jumlah populasi anak-anak yang memenuhi kebutuhan aktivitas jasmani. “Kondisi pandemi kemarin juga membuat anak-anak tidak banyak melakukan aktivitas luar ruangan dan kurang gerak. Ini mungkin juga menjadi salah satu faktor yang meningkatkan angka diabetes pada anak di tanah air,” tuturnya.*

HIDAYATULLAH

5 Tips Berpuasa bagi Pengidap Diabetes

Mengidap penyakit diabetes bukan berarti kamu tidak bisa menjalankan kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan. Meski seseorang yang mengidap penyakit kronis tidak diwajibkan untuk berpuasa, bukan berarti pengidap diabetes benar-benar dilarang untuk berpuasa.

Menurut dokter, berpuasa di bulan Ramadhan justru bisa menjadi langkah baik untuk para pengidap diabetes. Akan tetapi dengan sejumlah syarat dan kondisi tertentu.

“Kalau mereka yang gula darahnya sudah terkontrol saat berpuasa kecenderungannya gula darahnya semakin terkontrol lagi. Kalau tidak (dikontrol dulu), ada kondisi gula darah malah drop atau timbul ketosis,” jelas dokter spesialis penyakit dalam dr Ceva Wicaksono Pitoyo, SpPD, K-P, FINASIM, KIC dalam webinar oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Jumat (9/4/2021).

Jika kondisi tersebut telah terpenuhi, terdapat sejumlah tips yang bisa dilakukan oleh para pengidap diabetes saat sebelum berpuasa seperti dikutip dari laman Virta Health, yaitu:

Konsultasi dengan dokter

Sebelum memutuskan untuk berpuasa, pengidap diabetes disarankan untuk mengabarkan dan berkonsultasi dengan dokter yang bersangkutan terlebih dahulu. Sebab, puasa akan mempengaruhi tekanan darah dan gula darah. Apabila kamu sedang dalam pengobatan untuk diabetes atau tekanan darah tinggi, maka dokter mungkin harus menyesuaikan obat-obatan yang diberikannya.

Minum air putih yang cukup

Saat sudah diberikan izin oleh dokter untuk berpuasa, pengidap diabetes harus terus ingat untuk mengonsumsi cukup cairan saat sahur dan berbuka. Saat udara di siang hari panas selama berpuasa, kamu disarankan untuk tetap berada di dalam ruangan dan menghindari aktivitas fisik untuk meminimalisir hilangnya cairan dalam tubuh.

Cek gula darah

Hal paling berbahaya yang bisa terjadi pada pengidap diabetes adalah rendahnya gula darah, tingginya gula darah, dan dehidrasi. Oleh sebab itu, penting bagi para pengidap diabetes yang berpuasa untuk menyadari tanda-tanda gula darah tidak normal, seperti pandangan menjadi buram, detak jantung yang tidak stabil, dan pusing.

Hindari makanan manis dan berkarbohidrat tinggi

Saat sahur dan berbuka, para pengidap diabetes disarankan untuk menghindari makanan manis dan mengandung karbohidrat tinggi. Sebagai gantinya, kamu bisa mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat. Makanan tinggi lemak akan membantu tubuh merasa kenyang lebih lama dan tidak akan meningkatkan gula darah. Namun, hal ini juga perlu dikonsultasikan oleh dokter yang bersangkutan.

Hindari makan berlebihan

Berbuka memang kerap dijadikan sesi balas dendam setelah seharian berpuasa dengan mengonsumsi banyak makanan dan minuman yang bervariasi. Sehingga, banyak orang yang justru cenderung makan berlebihan. Bagi para pengidap diabetes, hal ini harus dihindari untuk mencegah meningkatnya gula darah.

Simak Video “Amankah Penderita Diabetes Buka Puasa dengan Kurma?”
https://20.detik.com/embed/210412037?smartautoplay=true&unmute=true
(fds/fds)

DETIK

Empat Jenis Buah Kering Ini Aman Disantap Penderita Diabetes

Seorang penderita diabetes tentunya perlu mengatur pola dan taat aturan makan. Namun, bukan berarti mereka tidak bisa memakan makanan manis.

Penelitian terbaru menunjukkan orang dengan diabetes dan pengikut diet berdasarkan indeks glikemik (GI) dapat menikmati buah-buahan kering karena tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah dibandingkan makanan bertepung, seperti roti putih.

John Sievenpiper dari Rumah Sakit St Michael di Toronto dan peneliti Cyril Kendall dari Clinical Nutrition and Risk Factor Modi menunjukkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition and Diabetes ada potensi bagi produsen makanan untuk mengembangkan makanan rendah GI dengan reformulasi yang mencakup buah kering.

Indeks glikemik dikembangkan oleh David Jenkins dari Rumah Sakit St Michael pada awal 1980-an.  Indeks glikemik digunakan sebagai cara untuk menjelaskan bagaimana karbohidrat yang berbeda mempengaruhi glukosa darah. Indeks itu dibuat untuk mengetahui makanan mana yang terbaik untuk penderita diabetes.

“Makanan tinggi pada indeks GI, seperti roti putih, kebanyakan sereal sarapan, kentang, dan nasi menghasilkan lonjakan glukosa darah dan insulin. Karbohidrat dalam makanan rendah GI, termasuk pasta, kacang-kacangan, kacang lentil dan biji-bijian tertentu seperti barley dan oats dipecah lebih lambat. Karbohidrat tersebut menyebabkan peningkatan glukosa darah dan insulin lebih moderat,” kata Sievenpiper.

Penelitian ini membandingkan respons glikemik dari empat buah kering, di antaranya kurma, aprikot, kismis, dan sultana dengan roti putih. Penelitian dilakukan pada 10 peserta sehat. Penelitian menemukan buah memiliki GI lebih rendah dan dapat menurunkan respons glikemik roti putih melalui perpindahan setengah dari karbohidrat yang tersedia.

“Orang-orang sering khawatir tentang sumber gula dan buah-buahan. Apa yang kami tunjukkan di sini adalah buah kering juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, sehingga tidak akan menaikkan gula darah terlalu banyak, ” kata Sievenpiper.

Studi ini menemukan orang dapat menggunakan buah-buahan kering sebagai sumber makanan indeks glikemik rendah untuk menggantikan makanan indeks glikemik yang lebih tinggi. Buah kering dianggap akan lebih disukai untuk kraker atau camilan berbasis biji-bijian.

Sievenpiper mengatakan, uji coba acak yang lebih panjang dan lebih besar akan diperlukan untuk memastikan apakah buah kering dapat berkontribusi pada perbaikan berkelanjutan dalam pengendalian glikemik, dan apakah buah-buahan kering lainnya memiliki GI yang sama. Penelitian ini menerima pendanaan dari International Nut and Dry Fruit Council Foundation dan National Dried Fruit Trade Association. Makanan disediakan oleh Asosiasi Perdagangan Buah Kering Nasional di AS.