Di Mana Doa Paling Mustajab di Hijir Ismail?

Bagi umat Muslim, nama Hijir Ismail tidak asing lagi. Hijir Ismail adalah bagian  dari kabah (kira-kira 3 meter). Oleh sebab itu tidak sah thawaf seseorang jika hanya mengelilingi Ka’bah tanpa mengelilingi Hijir Ismail.

Walau posisinya di luar Ka’bah, Hijir Ismail masih merupakan bagan dari ka’bah. Di dalam Hijir Ismail yang kecil itulah orang berebutan masuk, shalat dan berdoa meminta apa saja sesuai dengan hajat masing-masing. Konon do’a yang paling mustajab di Hijir Ismail dilakukan di bawah talang air.

Setengah lingkaran Hijir Ismail membentang sepanjang 21,57 meter. Garis tengah dari Rukun Hajar Iraqi dan Rukun Syami 11,94 meter, dan dari dinding Ka’bah ke bagian dinding dalam 8,42 meter. Lebar kedua sisi pintunya 2,29 meter, panjang dari pintu ke pintu 8,77 meter. Di dalam Hijir Ismail yang kecil itulah orang berebutan masuk, shalat dan berdoa meminta apa saja sesuai dengan hajat masing-masing. Konon do’a yang paling mustajab di Hijir Ismail dilakukan di bawah talang air.

Sejak fisik bangunannya terpisah dari Ka’bah, Hijir Ismail mengalami perbaikan. Dan orang yang pertama kali memperbaiki Hijir Ismail dengan memasang marmer pada pilar Hijir adalah Abu Ja’far Manshur, khalifah Bani Abbasiah, pada 140 Hijriyah. Demikian seterusnya Hijir Ismail mengalami pembaharuan dari tahun ke tahun sampai sekarang ini.

Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail telah membangun Ka’bah secara sempurna termasuk di dalamnya Hijir ini. Kemudian dinding Ka’bah sempat roboh akibat bekas kebakaran dan banjir yang menerjangnya. Kemudian pada tahun 606 Masehi, kaum Quraisy merobohkan sisa dinding Ka’bah lalu merenovasi kembali.

Akan tetapi, karena kekurang dana yang halal untuk menyempurnakan pembangunan sesuai pondasi yang dibangun Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, akhirnya mereka mengeluarkan bagian bangunan Hijir dan sebagai gantinya mereka membangun dinding pendek, sebagai tanda bahwa ia termasuk di dalam Ka’bah.

Hal ini dilakukan karena mereka telah memberikan syarat pada diri mereka sendiri untuk tidak akan menggunakan dana untuk pembangunan Ka’bah kecuali dari dana yang halal. Mereka tidak menerima biaya dari hasil pelacuran, tidak juga jual beli riba dan tidak juga dana dari menzalimi seseorang.

Hijir Ismail terletak disebelah utara Ka’bah, dilingkari oleh tembok lebar (Al-Hathimu). Hijir Ismail setiap saat dipenuhi hamba-hamba Allah, terutama ketika musim haji. Di tempat ini jamaah haji melakukan shalat, berdoa dan sebagainya.

Tempat ini sama mulianya dengan di dalam Ka’bah. Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Siti Aisyah ingin sekali memasuki Ka’bah dan beribadah di dalamnya, lalu Rasulullah SAW memerintahkan masuk Hijir Ismail saja dan tidak ke dalam Ka’bah, sebab shalat atau beribadah di Hijir Ismail sama dengan di dalam Ka’bah.

 

REPUBLIKA