10 Manfaat dan Dampak Ilmiah Puasa pada Kesehatan Tubuh

JAKARTA– Bulan ramadhan telah tiba, artinya kesempatan umat muslim untuk menjalankan kewajiban berpuasa dan mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya juga terbuka.

Dengan niat yang kuat dan ikhlas, ibadah puasa dapat kita jalani dengan maksimal sekaligus memberikan manfaat yang maksimal pula bagi diri kita. Selain menjadi ladang pahala bagi umat muslim, berpuasa juga memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan tubuh manusia itu sendiri.

Karena itu, agar makin termotivasi dalam menjalani puasa Ramadhan, kita  perlu mengetahui apa saja manfaat berpuasa secara ilmiah.

 

1. Baik bagi Kesehatan Jantung & Pembuluh Darah

Sakit jantung merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti kebanyakan orang didunia, apalagi di Indonesia dengan jumlah perokok yang terus meningkat. Untungnya,  berpuasa memiliki dampak yang sangat baik bagi jantung, ketika berpuasa, tubuh kita ternyata melakukan peningkatan HDL dan penurunan LDL yang menurut penelitian “chronobiological” ternyata hal tersebut merupakan hal yang sehat bagi jantung dan pembuluh darah.

 

2. Psikologi Yang Tenang Cegah Penyakit Kronis

Selain menahan lapar dan haus, puasa juga mengharuskan kita menahan amarah. Hal ini membuat secara psikologis seseorang menjadi lebih tenang dan secara ilmiah akan menurunkan kadar adrenalin dalam tubuh. Minimnya adrenalin akan memberikan efek baik pada tubuh seperti: mencegah pembentukan kolesterol dan kontraksi empedu yang lebih baik dimana hal ini dapat mengurangi resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.

 

3. Pola Pikir yang Lebih Tajam & Kreatif

Puasa membuat pikiran menjadi lebih tenang dan juga melambat, uniknya menurut penelitian ternyata pikiran yang melambat ini membuatnya justru bekerja lebih tajam. Selain itu ditinjau dari segi insting, masalah rasa lapar adalah masalah kelanjutan hidup sehingga wajar jika rasa lapar memaksa kita untuk berpikiran lebih tajam dan kreatif.

Hal ini juga dibuktikan dengan suatu kasus pada sekelompok mahasiswa di University of Chicago yang diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres mereka dalam berbagai penugasan kampus mendapat nilai “REMARKABLE.”

 

4. Performa Seksual Meningkat Pesat

Sebuah penelitian yang membahas tentang hubungan puasa dengan kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH) membuktikan, bahwa puasa memang benar menurunkan nafsu seksual dan menurunkan hormon testoteron. Namun ini bersifat sementara, Bahkan setelah beberapa hari siklus puasa dijalankan justru produksi hormon testosteron dan performa seksual justru meningkat pesat.

 

5. Mengurangi Kegemukan

secara ilmiah berpuasa juga berdampak pada penurunan berat badan. Dengan berpuasa usus-usus dalam tubuh akan lebih bersih dari sisa-sisa endapan makanan, Endapan makanan inilah yang bila kelebihan akan menjadi lemak diperut. Selain itu berpuasa juga memperbaiki sistem pencernaan kita, sehingga sirkulasi makanan dan buang air menjadi lebih lancar.

 

6. Pencegah & Penyembuh Penyakit Mental

Otak kita didalamnya memiliki fungsi pembersih dan penyehat otak dengan bantuan sel yang disebut dengan “neuroglial cells”. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit, akan “dimakan” oleh sel-sel neuroglial ini, dimana hal ini akan berdampak pula pada mental seseorang. bahkan, seorang ilmuwan di bidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa: “Beberapa hari berpuasa akan memberikan dampak pada kesehatan fisik dan lebih lanjut untuk mendapatkan kesehatan mental, seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21 hari.

 

7. Kekebalan Tubuh Yang Meningkat

Bukannya lemas sehingga menjadi gampang sakit, ternyata puasa justru meningkatkan kekebalan tubuh. Hal ini didukung oleh penelitian yang bahkan sudah umum, yaitu mengenai: Ketika seorang berpuasa maka akan terjadi peningkatan Limfosit sampai dengan 10 kali lipat dalam tubuhnya, hal ini memberikan pengaruh yang besar terhadap sistem imunitas tubuh, sehingga puasa justru menghindarkan kita dari berbagai virus dari lingkungan luar/makanan yang tidak baik.

 

8. Sehat Bagi Ginjal

Ginjal merupakan penyaring zat berbahaya apapun yang kita makan dan minum dan berpuasa membuat ginjal semakin sehat, mengapa? Karena fungsi ginjal akan maksimal bila kekuatan osmosis urin mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air, dan satu-satunya cara adalah dengan mengurangi asupan air yaitu ketika berpuasa.

 

9. Pencegah Diabetes & kelebihan Nutrisi Lainnya

Obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan kelebihan nutrisi lainnya adalah akibat dari tubuh mengalami kelebihan kadar gula darah dan kolesterol. Dengan berpuasa konsumsi gula dan makanan berlemak dapat lebih terkontrol dan dikurangi yang akan berdampak baik bagi kembalinya keseimbangan kadar gula dan kolesterol tersebut.

 

10. Penawar Sakit Sendi/Encok

Berpuasa dengan teratur akan meningkatkan sel penetral alami dalam tubuh kita yang akan membuat sakit encok lambat laun menuju kesembuhan. Sebuah penelitian menemukan adanya korelasi antara meningkatnya kemampuan sel penetral (pembasmi bakteri) dengan membaiknya radang sendi — penyebab encok.

 

Sumber: Blog Lazada.co.id

Ramadan Ceria bagi Anak-anak Muslim

Di bulan Ramadan, kita menahan diri dari makanan dan minuman dari matahari terbit sampai matahari terbenam, semua itu hanya demi Allah.

Tentu saja Ramadhan lebih dari itu, tetapi itulah kesan pertama yang didapat anak-anak. Jadi, Muslim merayakan kehadiran Bulan Suci, tetapi tidak (belum) semua orang menjalankan puasa.

Anak-anak kecil berlarian, anak-anak kecil meminta makanan ringan, anak-anak kecil ingin berpelukan, anak-anak kecil di waktu membaca. Banyak keluarga muda masih memiliki anak-anak kecil yang belum berpuasa. Mereka memang belum siap bergabung untuk menahan diri dari makanan dan minuman di siang hari, dan menikmati perayaan itu sendiri, namun harus ada alasan bagi anggota terkecil dari keluarga kita untuk bergabung menikmati Ramadhan pada saat yang sama.

Sedikit Resep untuk Anak-anak

Gagasan paling dasar dari Ramadhan, bahkan untuk anak-anak kecil, adalah untuk menjauhkan diri dari makanan dan minuman dari matahari terbit sampai matahari terbenam. Dan salah satu dari sekian banyak manfaat dari puasa adalah kesehatan. Bagi mereka yang belum mulai berpuasa, Ramadhan adalah saat yang tepat untuk menanamkan kebiasaan makan yang sehat.

Hal ini dapat menjadi rumit untuk seorang ibu yang berpuasa untuk terus mempersiapkan makanan ringan untuk anak-anak kecil mereka sepanjang hari yang panjang, tapi ini adalah resep sederhana yang akan membantu anak-anak menghargai makanan yang sehat yang akan menarik minat mereka berdasarkan makanan dari Al Qur’an.

Buah-buahan, kurma, kismis dan madu adalah beberapa rasa dari Al-Qur’an dan kebanyakan dari mereka mudah untuk dipersiapkan. Berkat makanan ringan ini, anak-anak akan menjadi lebih menghargai nikmat Allah dan belajar kebiasaan baik selama Bulan Suci. Kurma khususnya memiliki efek menenangkan pada temperamen mereka, sesuatu yang akan diapresiasi oleh setiap ibu.

Menyertakan anak-anak untuk membantu menyiapkan makanan untuk berbuka puasa juga merupakan ide yang baik jika makanannya sederhana. Setidaknya, mereka akan mampu menghargai kerja keras sebagai pengantar berbuka puasa.

Membuat Pohon Berkah

Gunakan kartu poster untuk membuat batang pohon dan membentuk daun berwarna-warni untuk anak Anda. Tanyakan kepada mereka tentang berkah-berkah yang telah mereka terima dan mintalah mereka menggambar atau menulisnya pada daun. Tempelkan kepada pohon dan amatilah pohon yang tumbuh sepanjang Ramadan.

Setelah sebulan mengumpulkan berkah dan menambahkannya ke batang pohon yang tandus, biarkan mereka mengagumi berapa banyak berkah yang mereka terima sepanjang bulan!

Ingatlah untuk menyampaikan rahmat Allah dan kasih sayang atas mereka. Juga, dalam hari-hari Ramadhan ini, berbicaralah dengan mereka tentang bagaimana cara mereka dapat “membayar” Allah untuk semua kebaikan-Nya – melalui do’a, melalui amal dan bahkan melalui perilaku yang baik.

Anak-anak bisa mendatangkan ide-ide yang paling cerdik dan akan menyenangkan untuk memikirkan bersama mereka juga. Mungkin ini bisa menjadi proyek baru bersama-sama.

Waktu Untuk Bercerita di Masjid

Jika memungkinkan, cobalah untuk bersama-sama dengan keluarga lain dan anak-anaknya yang seumuran untuk menyediakan waktu bercerita.

Hal ini dapat dilakukan di Masjid atau di rumah-rumah yang berbeda secara bergiliran. Bergiliran untuk menceritakan kisah tentang Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam. Tidak ada waktu seperti Ramadhan untuk menyampaikan Sirah yang mengagumkan terkait komitmen Rasulullah untuk Allah dan agama-Nya yang sempurna, Islam.

Cerita lain yang akan sangat bagus dikisahkan pada bulan ini yaitu cerita dari Al-Qur’an. Semakin anak-anak mendengar dan tahu tentang Al-Qur’an, bahkan jika mereka sangat sedikit kemampuan membacanya, semakin kuat akar Islam yang ditanam di dalam hati mereka. Ini selalu menjadi ide yang baik untuk memulai sedini mungkin dan menabur benih iman ketika mereka masih kecil dan murni.

Mengikuti Kegiatan Masyarakat

Sering membawa anak-anak ke Masjid dan bergabung di dalamnya pada semua kegiatan yang memungkinkan, juga merupakan cara yang bagus untuk mengilhami cinta Ramadan dalam diri mereka. Mengajak mereka menggelar sajadah, merapikan peralatan atau mengatur tikar untuk berbuka puasa adalah beberapa cara sederhana yang bisa menyenangkan dan mendidik anak-anak.

Kegiatan ini juga membuat Ramadhan “yang nyata,” dimana mereka dapat berhubungan baik sampai saat mereka tumbuh dewasa.

Mendengarkan Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an setiap hari adalah suatu keharusan, terutama saat Ramadhan, tetapi di samping itu, mengajak anak-anak untuk mendengarkan Al-Qur’an dapat membantu mendorong cinta mereka untuk Allah melalui penanaman Pesan dari Allah di alam bawah sadar mereka.

Bacalah Al-Qur’an di seluruh hari-hari tenang mereka dan saat mereka tertidur malam hari. Ini akan memungkinkan mereka untuk membawa pesan hingga hari berikutnya. Sebelumnya kita membangun kebiasaan membaca dan mendengarkan Al Qur’an, semakin lama efek dari Al-Qur’an akan bertahan dan mereka akan membawanya sampai dewasa.

Pemberian Kecil Ramadhan

Ramadhan adalah saat yang tepat untuk memberi. Pergilah membeli barang-barang dengan anak-anak Anda dan putuskan apa yang dapat diberikan kepada orang miskin, terutama anak yatim yang mungkin menghargai pakaian dan mainan.

Membiarkan mereka mengambil dan memilih mainan dan pakaian yang mereka ingin berikan adalah cara yang baik untuk mengajarkan tindakan amal. Selain menghitung semua berkah mereka, kita juga dapat melakukan amal juga. Semakin anak-anak didorong (tanpa dipaksa) untuk memberi, semakin kurang kecenderungan mereka untuk menumbuhkan nilai-nilai materialistik di masa depan.

Dorong anak Anda untuk mengemasi barang-barang mereka dan berjalan-jalan ke Masjid atau panti asuhan terdekat bersama-sama. Ini memungkinkan anak-anak untuk berpartisipasi memberi secara bersama-sama. Mereka akan semakin menghargai pakaian dan mainan mereka.

Memulai Shadaqah Jariyah

Selain pemberian amal, dimulai pula sedekah jariyah untuk keluarga. Mengalokasikan dan menghias kotak jariyah untuk menyimpan uang receh di rumah. Doronglah anak Anda untuk menyimpannya dalam stoples dan melihat tumpukan uang jariyah selama beberapa minggu. Jariyah dapat disumbangkan ke Masjid dan ketika Ramadan berakhir dan/atau ketika jariyah sudah terisi penuh.

Satu Hari Satu Do’a…

Mengucapkan satu do’a satu hari akan mendorong anak-anak untuk meminta kepada Allah. Orang tua perlu berdo’a untuk anak-anak mereka sepanjang waktu dan cara yang baik dengan berdo’a yang keras; satu hari satu do’a untuk setiap anak.

Mendengar nama mereka disebut dalam do’a orang tuanya akan mendorong anak-anak untuk berdo’a untuk diri mereka sendiri, bahkan jika bulan Ramadhan telah berlalu, dan berdo’a untuk orang tua mereka juga.

Menggambar Grafik Mundur Idul Fitri

Selain Ramadan, buatlah anak-anak gembira tentang Idul Fitri. Buatlah grafik mundur untuk Idul Fitri dan tempelkan pada dinding di rumah. Beri tanda centang setiap hari yang lewat sehingga anak-anak dapat melihat bagaimana Ramadhan berjalan. Ini adalah cara yang baik untuk mempelajari hari dalam seminggu dan belajar bagaimana untuk mengolah angka.

Anak-anak kecil mungkin tidak berpuasa, namun mereka pasti bisa didorong untuk menghargai Ramadan. Dengan menjaga Ramadhan tetap menyenangkan dan nyata dan dengan mengajarkan mereka tentang rahmat Allah, anak-anak akan tumbuh untuk menghargai Bulan Suci sebagai salah satu yang spesial dan menarik, juga salah satu bulan yang diberkahi dengan kehadiran orang tua mereka, membuat mereka merasakan Ramadhan sebagai Bulan yang sangat Suci, sekalipun jika mereka ngemil sepanjang hari.

Diterjemahkan dari tulisan Maria Zain, Penulis lepas, UK dalam onislam.net

(fauziya/muslimahzone.com)

Aplikasi Pengecekan Jadwal Keberangkatan Haji

 

Dengan kebijakan Pemerintah yang membuka pendaftaran haji sepanjang tahun, akibatnya antrean atau waiting list calon jemaah haji semakin panjang. Untuk pendaftaran di wilayah Jakarta Barat saja, calon jemaah haji baru bisa dinyatakan berangkat dalam jangka waktu sekitar 8 tahun sejak dinyatakan lunas pendaftaran (Rp.25juta).

Selanjutnya, calon jemaah haji akan mendapatkan nomor porsi, yang kepastian berangkatnya masih bisa berubah, bergantung ada tidaknya jemaah haji yang mundur atau berhalangan tetap, atau bila ada tambahan/berkurangnya kuota. Setiap calon jamaah haji yang sudah mendaftar dan melunasi.

Untuk memudahkan pengecekan jadwal keberangkatan ke tana suci, calon jemaah haji bisa melakukan pengecekan berdasarkan nonor porsi yang sudah diterimanya. Pengecekan bisa dilakuan di Portal Kemenag RI, klik di sini!

Namun, dengan perkembangan teknologi informasi, dimana calon jemaah juga bisa melakukan pengecekan dengan smartphone berbasis Android yang dimiliki.

Aplikasi pengecekan keberangkatan haji ini dibuat oleh Albai Studio, Anda bisa mengundunya di Google Play ini.

Aplikasi ini dibuat agar memudahkan calon jemaah untuk mengakses informasi porsi haji dan tahun keberangkatan yang disediakan oleh Kementrian Agama RI. Aplikasi ini membutuhkan koneksi data untuk dapat memberikan informasi mengenai tahun kebarangkatan, porsi dan informasi lainnya.

Perlu untuk diketahui, pengecekan melalui online SERVER SISKOHAT KEMENAG sifatnya masih perkiraan BUKAN memastikan keberangkatan Haji Anda. Silahkan bertanya langsung ke KEMENAG setempat untuk mengetahui keberangkatan hajinya.

Semoga aplikasi Check Porsi Haji ini bisa memberi manfaat untuk Calon Jemaah Haji di Indonesia.

Jangan Lukai Lambung dengan Soda Saat Berpuasa!

JAKARTA — Bukan hanya makanan pedas maupun bersantan yang perlu dihindari ketika berpuasa, minuman pun perlu diperhatikan.

Agar menjaga kestabilan tubuh, ada beberapa minuman yang perlu dihindari, salah satunya minuman yang mengandung soda. “Minuman bersoda sebaiknya dicoret dari daftar menu berbuka puasa,” kata pakar gizi Dr. Inge Permadi SpGk kepada Republika, Kamis (19/6).

Menurutnya, minuman bersoda dan dingin dapat menyebabkan perut kembung. Ditambah lagi saat berpuasa perut membutuhkan adaptasi, dari biasanya bisa makan di jam berapapun, semenjak berpuasa ada batasan yang perlu dipatuhi.

“Soda seperti cola dan sejenisnya dapat melukai lambung yang sedang beristirahat. Selain itu gasnya bisa menekan organ-organ pencernaan sehingga terasa mual. Gantilah dengan air madu, teh manis atau sejenisnya,” katanya menambahkan.

Agar tetap sehat selama berpuasa, alangkah lebih baik bila mengonsumsi minuman sehat yang kaya akan vitamin. Dibandingkan dengan mengonsumsi minuman lainnya yang hanya akan merusak sistem pencernaan di dalam tubuh.

 

sumber: Republika Online

Jaga Kualitas Tubuh Saat Berpuasa, Hindari Minuman Dingin!

JAKARTA — Puasa adalah menahan lapar dan haus. Masalah terbesar yang dirasakan oleh sebagian besar orang yang berpuasa adalah sulitnya menahan rasa haus.

Ketika waktu berbuka tiba, banyak orang justru memilih minuman dingin sebagai pelepas dahaga. Ternyata, hal tersebut tidak baik. Apa pasal?

Dikatakan oleh pakar gizi Dr. Inge Permadi SpGk, bahwa selain melarang minuman bersoda saat berbuka puasa, minuman dingin pun ternyata tidak baik bagi kesehatan.

“Minuman dingin bisa membuat lambung menjadi kaget. Lambung seperti balon, pada saat berpuasa lambung mengecil, jadi kalau berbuka puasa lebih baik dihangatkan dulu agar pelan-pelan membesar,” katanya kepada Republika Kamis (18/6).

Lebih baik minuman dingin diganti dengan minuman sejuk. Misalkan air kulkas dicampur air biasa atau minumlah air kendi kalau tersedia. Air sejuk sejatinya lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dengan air dingin atau air panas.

Namun minuman dingin masih dibolehkan asalkan mengandung buah seperti es buah atau jus karena fungsinya menggantikan cairan tubuh yang baru saja berbuka berpuasa.

Muslim di Rusia Benar-Benar Diuji, Matahari Tak Tenggelam, Puasa pun 21-22 Jam

ST PETERSBURG – Keyakinan penduduk muslim St Petersburg, Rusia, benar-benar diuji setiap bulan Ramadan tiba. Bagaimana tidak, mereka harus berpuasa selama 22 jam setiap harinya. Selama Juni ini, matahari di St Petersburg tidak kunjung tenggelam. Penduduk setempat menyebut bulan ini sebagai white night atau malam yang terang. Sebab, matahari terus bersinar.

“Di St Petersburg, penduduk muslim melihat hal ini sebagai ujian. Warga muslim yang berpuasa harus menunggu 21-22 jam untuk berbuka. Mereka hanya punya waktu makan selama tiga jam,” ujar salah seorang staf di Pusat Kerohanian Muslim St Petersburg dan Regional Barat Laut Rusia yang tidak disebutkan namanya.

Dia menegaskan, bagi seorang muslim, berpuasa sudah menjadi kebiasaan. Ibaratnya seperti bangun tidur dan menggosok gigi. “Islam adalah cara hidup kami,” tambahnya Kamis (19/6).

White night di St Petersburg ini biasanya berlangsung mulai akhir Mei hingga awal Juli. Kondisi tergelap di St Petersburg hanya berupa senja. Tidak pernah ada data resmi jumlah penduduk muslim di kota ini.

Namun, pada Idul Fitri tahun lalu, Kementerian Dalam Negeri Rusia menyebutkan ada 42 ribu warga muslim yang melakukan salat Id di dua masjid besar di kota ini.

Setiap penduduk muslim di St Petersburg mendapatkan jadwal buka puasa dan sahur. Beberapa penduduk imigran muslim yang bekerja di kota ini memilih tidak berpuasa demi keselamatan mereka. Sebab, mayoritas merupakan pekerja kasar. Sejatinya penduduk St Petersburg tidak perlu berpuasa selama itu.

Sebab, beberapa literatur menyebutkan bahwa waktu puasa penduduk di kutub bisa merujuk pada terbit dan tenggelamnya matahari di Makkah ataupun di kota maupun negara muslim terdekat.

“Saya memiliki pekerjaan yang berat sehingga saya tidak bisa berpuasa. Siang terlalu panjang,” ujar Shakir, salah seorang pekerja di perusahaan baja asal Tajikistan Shakir.

St Petersburg bukan satu-satunya kota yang memiliki siang terpanjang. Penduduk muslim di Kota Reykjavik, Islandia, juga harus berpuasa selama 22 jam. Sementara itu, kota yang waktu puasanya paling pendek adalah Punta Arenas, Cile. Di kota tersebut, waktu puasa hari pertama kemarin hanya 9 jam 43 menit.

Di London, Inggris, waktu puasa menjadi perdebatan. Di kota ini, penduduk harus menahan lapar sekitar 19-20 jam. Akademisi muslim London dari kelompok antiekstremis Quillian Foundation Usama Hasan mengeluarkan fatwa bahwa waktu puasa diperpendek dengan mengacu ke Makkah. Yaitu, sekitar 12 jam saja. (The Guardian/Huffington Post/sha/c17/ami)

sumber: JPNN.com

Puasa, Shahrukh Khan Lebih Kendalikan Ego

Aktor papan atas India, Shahrukh Khan menjadikan Ramadhan tahun ini sebagai ajang pengendalian diri, khususnya emosi dan ego pribadi. Sembari mengucapkan selamat berpuasa, pemain film ‘Kuch Kuch Hota Hai’ ini menyampaikan pesannya kepada seluruh penggemarnya di dunia.

“Lihat lebih dekat dan tantangan dalam diri, ego, bagaimana kita melihat diri sendiri dan bagaimana orang melihat kita,” tulis Shahrukh dilansir dari akun resmi Twitternya, Jumat (19/6).

Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam. Muslim di seluruh dunia berpuasa sekaligus memperingati wahyu pertama Alquran kepada Nabi Muhammad SAW.

Shahrukh dibesarkan sebagai seorang Muslim dan meyakini agamanya dengan seyakin-yakinnya. Meskipun dia menikahi seorang istri beragama Hindu, Gauri, namun dia mengajarkan anak-anaknya Islam.

“Saya tidak religius dalam hal membaca ayat-ayat Alquran untuk shalat lima waktu, tapi aku ini Islam. Aku percaya pada ajaran Islam dan saya percaya Islam adalah agama yang mengajarkan kita disiplin yang  baik,” ujarnya.

Meski sedang berpuasa, Shahrukh tetap menjalankan aktivitas keartisannya. Dia saat ini sedang syuting film di Bulgaria. Film berjudul ‘Dilwale’ yang digarap Rohit Shetty ini juga menghadirkan banyak bintang film besar, seperti Kajol, Varun Dhawan, dan Kriti Sanon.

Adab dan Pendidikan Agama, Kunci Sukses Masa Depan Anak

Kebaikan seseorang itu dimulai dari apa yang paling ditekankan orangtua kala anak-anaknya masih belia. Jika agama yang ditekankan, maka peluang anak sukses di masa depan sangatlah terbuka. Tetapi jika selain itu, mungkin akan kaya, tetapi belum tentu baik, apalagi kuat iman dan takwanya.

Belum lama ini penulis bertemu dengan seorang akademisi yang sering tampil sebagai nara sumber di media massa tentang kasus-kasus yang berhubungan dengan psikologi. Tentu orangtua dari sang akademisi sangat bahagia.

Alhamdulillah, tidak lama dari pertemuan pertama Allah menakdirkan penulis bertemu langsung dengan ayah sang akademisi. Dalam kesempatan itu penulis bertanya, “Apa yang bapak ajarkan kepada anak bapak, hingga hari ini menjadi orang yang bisa memberi manfaat bagi kehidupan?”

Sang bapak tersenyum, lalu menjawab, “Tidak ada yang saya lakukan dan saya tekankan terhadap anak saya sejak kecil kecuali pendidikan agama. Itu saja,” katanya sembari tersenyum.

Bapak itu melanjutkan, “Apalagi ia anak saya satu-satunya. Kata orang, anak semata wayang itu kalau tidak jadi iblis ya jadi malaikat. Alhamdulillah atas rahmat Allah anak saya menjadi anak yang berguna,” terangnya.

“Tetapi kalau saya pikir dan renungkan, sungguh saya tidak berperan apa-apa. Itu semua semata-mata rahmat Allah yang mungkin karena anak saya memang saya tempa untuk mengenal agamanya dengan baik dan mengamalkannya sejak kecil,” imbuhnya.

Jawaban yang boleh dikatakan singkat itu sungguh memberikan inspirasi penting bagi para orangtua tentang bagaimana mendidik anak. Karena yang sejatinya paling perlu dikhawatirkan orangtua terhadap masa depan anak sebenarnya bukan soal profesi dan pendapatan. Lebih dari itu adalah iman, ketakwaan dan kemanfaatan buah hati kita bagi kehidupan.

Pembentukan Adab

Ketika anak mendapat asupan gizi pendidikan agama dengan benar dan terus-menerus hal itu akan membuatnya memiliki adab dalam kehidupan, utamanya adab kepada Allah Ta’ala, Nabi dan yang tidak kalah pentingnya adalah adab terhadap orangtua.
Tidak ada satu pun materi pendidikan yang bisa melahirkan adab bagi seorang anak manusia, melainkan dengan pendidikan agama yang meliputi, aqidah, ibadah dan muamalah.

Mengapa banyak anak yang tidak hormat kepada orangtua meski otak mereka cerdas? Itu tidak lain karena mereka tidak mengenal apalagi memiliki adab. Termasuk mengapa banyak orang pintar dan berkedudukan tinggi yang berperilaku korup. Semua itu terjadi karena ketiadaan adab.

Dan ketiadaan adab itu bukan karena mereka kala anak-anak tidak sekolah tetapi karena kala anak-anak mereka tidak benar-benar mendapatkan pengasuhan orangtua yang menekankan betapa pentingnya pendidikan agama.

Dan, berbicara pendidikan agama di sini tidak mesti dipahami secara dikotomis, dimana pelajaran non agama diabaikan. Justru tetap ditingkatkan secara proporsional.

Dari sini tepatlah apa yang ditauladankan oleh Luqman Hakim dalam mendidik anaknya.

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman [31]: 13).

Manivestasi dari ayat tersebut tentu dengan membiasakan anak-anak kita disiplin dalam ibadah dan senantiasa diingatkan bahwa urusan ibadah adalah urusan paling utama dalam hidup ini. Agar ibadah anak bagus sedari kecil tentu anak perlu akrab dengan kitab suci Al-Qur’an, hadits-hadits Rasulullah, termasuk sejarah Nabi, sahabat dan para ulama.

Ketika ini berhasil dilakukan, insha Allah anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kaya akan referensi kesholehan, ketakwaan dan kesungguhan yang penuh inspirasi dan mengagumkan hatinya. Nah, inilah yang nantinya secara perlahan namun pasti memudahkan tumbuhnya adab dalam diri anak.

Sebab, pendidikan agama (Islam) bukanlah pendidikan yang menekankan aspek kognitif semata tetapi juga pada implementasi dalam kehidupan sehari-hari. Dan, ketika itu dilakukan seorang anak sejak kecil dan berhasil dipelihara hingga dewasa, maka otomatis ia sudah membangun habit yang luar biasa.

Tauladan Orangtua

Akan tetapi, hari ini masih umum orang yang sedikit sangsi terhadap kedahsayatan pendidikan agama pada anak. Oleh karena itu banyak orangtua yang rela membayar mahal pendidikan anak yang boleh dikatakan pendidikan agamanya sebatas kognitif.
Sebenarnya, pendidikan agama ini tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pihak lain, bahkan sekolah sekalipun. Pendidikan agama ini menjadi tanggung jawab utama setiap orangtua. Sebab, perilaku orangtua itulah yang paling berperan dominan dalam pemebentukan watak dan karakter anak.

Terkait hal ini Al-Qur’an memberikan gambaran gamblang betapa orangtua harus benar-benar memperhatikan kualitas pendidikan agama anak, utamanya ketauhidan. Hal ini bisa kita lihat di dalam Al-Qur’an:

“Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 133).

Artinya, orangtua harus mengontrol betul kualitas pendidikan agama anak-anaknya, tidak saja kala mereka belia, tetapi sepanjang hayat, bahkan saat kita sebagai orangtua akan meninggal dunia. Pendidikan agama (ketauhidan) anak harus tetap dan utama yang diperhatikan.

Nah, dalam konteks ini, bagaimana mungkin orangtua akan mampu melakukan pekerjaan utama ini kalau orangtua sendiri sebagai pihak yang paling berharap anak-anaknya sukses di masa depan tidak benar-benar mau memberikan keteladanan. Tentu akan sangat sulit.

Dengan demikian, maka sudah seharusnya para orangtua mengubah mindsetnya yang selama ini dimiliki. Bahwa pendidikan agama itu adalah yang terpenting bagi masa depan anak. Bahkan, pendidikan agama itu adalah tanggung jawab sepanjang hayat para orangtua. Karena tidak akan baik seseorang melainkan ia memahami agamanya.

Jaminan Allah                                 

Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkannya dalam urusan agama.” (HR. Bukhari Muslim).

Dan, apakah kita masih belum yakin bahwa orang yang akan diangkat derajatnya di sisi Allah adalah orang yang beriman (baik pendidikan dan pengamalan agamanya) dan berilmu (QS. 58: 11) ? Jadi, jangan ragu, masa depan anak-anak kita akan baik bahkan bermanfaat bagi kehidupan, jika sejak kecil kita biasakan mereka mengamalkan ajaran agama Islam ini dengan baik.

(fauziya/hidayatullah/muslimahzone.com)

Mataram akan Kembangkan Destinasi Wisata Syariah

MATARAM — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengembangkan destinasi pariwisata religi sebagai upaya mendukung program pariwisata syariah di daerah ini.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudar) Kota Mataram, H Abdul Latif Nadjib, di Mataram, Kamis (11/6) mengatakan, pengembangan wisata syariah dimulai dengan melakukan sosialisasi kepada pelaku pelayanan jasa, hotel dan restoran.

“Kami sudah meminta para pelaku usaha bidang jasa, hotel dan restoran agar menyediakan fasilitas tempat ibadah yang layak,” katanya.

Di samping itu, mendukung Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar restoran dan rumah makan memiliki sertifikat halal, sehingga para tamu yang berkunjung ke Kota Mataram lebih tenang kendati di daerah ini mayoritas penduduknya Muslim.

Selain itu, Disbudpar tahun 2015 sedang melakukan pembenahan sejumlah destinasi wisata religi yang menjadi tujuan ziarah makam.

Latif menyebutkan, anggaran untuk pengembangan destinasi religi tahun 2015 sebesar Rp934 juta lebih, dengan kegiatan berupa peningkatan sarana dan prasarana pariwisata.

Kegiatan peningkatan sarana dan prasarana pariwisata syariah tersebut antara lain, rehabilitasi fasilitas umum Makam Loang Baloq di Kecamatan Sekarbela dan rehabilitasi pagar Makam Bintaro di Kecamatan Ampenan.

Sekarang kondisi dua makam tersebut sudah layak untuk dikunjungi, karena telah tersedia fasilitas mushala, MCK (mandi, cuci dan kakus) yang cukup representatif.

“Kami juga menyediakan satu orang petugas makam atau juru kunci yang akan memberikan bimbingan dan informasi tentang makam yang dikunjungi,” katanya.

Di samping itu, untuk melengkapi pariwisata syariah di Kota Mataram, Disbudpar juga melakukan rehabilitasi sejumlah makam-makam bersejarah di kota ini.

Makam-makam bersejarah itu antara lain, Makam Dende Seleh, Makam Syeh Alkaf, Makam Sunan Sudar, Makam Ahmad Retetet, dan Makam Titi Gangse.

“Ditargetkan dalam waktu dekat ini atau sebelum masuk bulan Ramadhan, penataan wisata syariah tersebut sudah rampung,” ujarnya.

Dengan demikian, destinasi wisata religi tersebut bisa dikunjungi masyarakat pada saat “Lebaran Topat” atau Lebaran Ketupat yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri.

Saat “Lebaran Topat”, masyarakat dari berbagai daerah di Pulau Lombok bahkan dari luar Lombok akan datang untuk berziarah ke makam-makam yang dikeramatkan oleh warga Lombok.

“Biasanya, sejumlah makam yang dikeramatkan itu akan ramai hingga musim haji tiba, karena sebelum jamaah haji berangkat biasanya diawali dengan ziarah makam,” katanya.